Anda di halaman 1dari 5

2.

MAKNA NILAI – NILAI SETIAP SILA DALAM PANCASILA


Nilai-nilai Setiap Sila dalam Pancasila yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila-sila
Pancasila dimana antara sila-sila tersebut saling berkaitan dan secara utuh tidak dapat dipisahkan
yang dijadikan suatu ukuran, patokan anggapan dan keyakinan yang menjadi panutan orang dan
kelompok atau masyarakat bangsa Indonesia. Nilai-nilai moral yang terkandung dalam pancasila pada
hakikatnya merupakan kesatuan moral bangsa Indonesia. Pancasila sebagai dasar falsafah Negara
berarti bahwa moral bangsa telah menjadi moral negara yaitu mengikat negara sekaligus mengandung
arti telah menjadi sumber tertib negara dan sumber tertib hukum serta jiwa seluruh kegiatan Negara
dalam segala aspek kehidupan negara. Sebagai dasar dan ideologi negara, nilai-nilai yang terkandung
didalam sila-sila Pancasila itu antara lain sebagai berikut :
a. Nilai Ideologi, sebagai pandangan dan sikap hidup.
b. Nilai Politik, sumber dari segala hokum di Indonesia.
c. Nilai Ekonomi, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas kekeluargaan.
d. Nilai Sosial, mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
e. Nilai Kebudayaan, memiliki nilai luhur dari budaya bangsa Indonesia. (Misnaini, 2018)
Dalam Kaelan (2010) Pancasila sebagai suatu dasar filsafat negara indonesia, maka sila-sila
dalam pancasila pastilah mengandung suatu sistem nilai,oleh karena itu pada hakikatnya sila-sila
dalam pancasila merupakan sebuah kesatuan yang hanya sekedar di pisahkan.meskipun dalam setiap
sila mempunyai penekanan yang berbeda,namun kesemuanya itu adalah suatu kesatuan nilai yang
sistematis. Dalam bukunya,”Pendidikan Pancasila” Prof.Dr. Kaelan.MS menyebutkan bahwa “kesatuan
sila-sila dalam pancasila yang majemuk tunggal (hirarki piramidal),juga memiliki sifat saling mengisi
dan mengkualifikasi”.hal ini menandakan bahwa memang ada keterkaitan dalam kelima sila yang
menjadi landasan negara berlambang burung garuda ini.
Pancasila terdiri dari lima sila pancasila:
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
c. Persatuan Indonesia
d. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
e. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Adapun nilai – nilai yang terkandung dalam setiap sila adalah sebagai berikut :
1. Sila Pertama : Ketuhanan yang Maha Esa
Sila ketuhanan yang maha esa ini nilai-nilainya meliputi dan menjiwai keempat sila lainya.
Dalam sila ketuhanan yang maha esa terkandung nilai yang tinggi bahwa negara kesatuan
republik indonesia ini di dirikan melalui pengejawantahan tujuan manusia sebagai makhluk
tuhan yang maha esa. Oleh karena itu, segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan
penyelenggaraan negara bahkan moral,hak asasi warga negara, perundang-undangan negara
dan lainya harus di landasi dan di jiwai nilai-nilai ketuhanan yang maha esa. Demikianlah
kiranya nilai-nilai etis yang terkandung dalam sila ketuhanan yang maha esa yang dengan
sendirinya sila pertama tersebut menjadi dasar bagi sila-sila yang lainya.

2. Sila Kedua : Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


Sila kemanusiaan yang adil dan beradab secara sistematis merupakan sila yang di dasari oleh
ketuhanan yang maha esa dan mendasari sila selanjutnya yang berbunyi persatuan pancasila.
Dalam sila ini,terkandung nilai-nilai bahwa negara harus menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia sebagai makhluk yang beradab. Oleh karena itu dalam perundang-
undangan negara harus mewujudkan tercapainya harkat dan martabat manusia,terutama hak
kodrati atau hak asasi manusia dengan catatan tentunya setelah manusia melaksanakan
sebuah kewajibanya.
Nilai kemanusiaan yang beradab merupakan perwujudan nilai kemanusiaan sebagai makhluk
hidup yang berbudaya,bermoral dan beragama.

3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia.


Sila persatuan Indonesia ialah berketuhanan yang maha esa, berkemanusiaan yang adil dan
beradab, berkerakyatan yang di pimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan dan berkeadilan bagi seluruh rakyat indonesia. Hal tersebut menguatkan bahwa
nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang religius yakni nasionalisme yang bermoral
Ketuhanan yang Maha Esa serta menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Sila-sila
tersebut tak dapat terpisahkan,adapun sila ketiga yang mengusung sebuah persatuan bangsa
indonesia ini merupakan hasil dari implikasi atau di dasari pada dua sila yang harus tercapai
lebih dulu yaitu ketuhanan yang maha esa dan kemanusiaan yang adil dan beradab.
Prinsipnya ialah ketika dua sila itu dapat tercapai maka akan dengan sangat mudah sekali
untuk mencapai sila ketiga yang pastinya mendasari sila selanjutnya.
4.Sila Keempat: Kerakyatan yang di Pimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan.
Sila kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan ialah berketuhanan yang maha esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab,
berpersatuan Indonesia dan berkeadilan bagi seluruh rakyat indonesia. Nilai yang terkandung
dalam nilai ini ialah sebuah penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai mahkluk sosial dan
individu. Nilai tersebut di dasari oleh sila sebelumnya sehingga pengertian rakyat dalam
bermusyawarah ialah kumpulan manusia penyembah Tuhan yang mempunyai rasa
kemanusiaan yang adil dan beradab sehingga mereka bisa bersatu dalam kata rakyat.
Dengan adanya konsep musyawarah dalam maka maka akan terbentuk Negara demokrasi
yang terdapat adanya penghargaan pendapat.

5.Sila Kelima:Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia ialah berketuhanan yang maha esa,
berkemanusiaan yang adil dan beradab, berpersatuan Indonesia dan berkerakyatan yang di
pimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Nilai yang
terkandung dalam sila kelima ini di dasari oleh empat sila sebelumnya yang tadi terhenti pada
penghargaan pendapat dan musyawarah yang akan menimbulkan sebuah keadilan bagi
seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai dasar haruslah di wujudkan dalam hidup bersama
kenegaraan untuk mewujudkan tujuan negara indonesia. Nilai – nilai keadilan tersebut
merupakan sebuah landasan dalam hubungan antar Negara di dunia dan prinsip ingin
menciptakan ketertiban hidup bersama dalam suatu pergaulan antar bangsa di dunia dengan
berdasarkan suatu prinsip kemerdekaan bagi setiap bangsa, perdamiaan abadi serta keadilan
dalam hidup bersama.

Menurut Misnaini (2018) Pancasila merupakan moral, individu bangsa indonesia dan karena
telah ditetapkan sebagai dasar negara maka Pancasila sekaligus menjadi moral negara yang mengatur
sikap dan tingkah laku setiap individu. Kelima sila dalam Pancasila di atas agar lebih mudah
diwujudkan atau diimplimentasikan dalam kehidupan sehari-hari digali nilai-nilai sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila pertama mewajibkan untuk mengakui dan memuliakan Tuhan Yang Maha Esa
a. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
b. Hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut-penganut
kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
c. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing.
d. Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain.

2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab


Sila kedua mewajibkan untuk mengakui dan memperlakukan semua, dan setiap orang sama
tanpa alasan atau diskriminasi
a. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
b. Saling mencintai sesama manusia.
c. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
d. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
e. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
f. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
g. Berani membela kebenaran dan keadilan.
h. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari masyarakat Dunia Internasional dan dengan
itu harus mengembangkan sikap saling hormat menghormati
dan bekerjasama dengan bangsa lain.

3. Persatuan Indonesia
Sila ketiga mewajibkan untuk menjunjung tinggi dan mencintai tanah air, bangsa dan negara
indonesia, ikut memperjuangkan kepentingan-kepentingannya, mengambil sikap yang solider dan
layak terhadap sesama warga negara.
a. Menjaga Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. Rela berkorban demi bangsa dan negara.
c. Cinta akan Tanah Air.
d. Berbangga sebagai bagian dari Indonesia.
e. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Sila keempat mewajibkan untuk ikut serta dalam kehidupan politik serta pemerintahan
negara.
a. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
b. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
c. Mengutamakan budaya rembug atau musyawarah dalam mengambil keputusan bersama.
d. Berembug atau bermusyawarah sampai mencapai konsensus atau kata mufakat diliputi dengan
semangat kekeluargaan.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh RakyatIndonesia


Sila kelima mewajibkan untuk bersikap adil, berjiwa sosial, memberikan sumbangan yang
wajar sesuai dengan kemampuan dan kedudukan orangperorang masing-masing kepada Negara demi
terwujudnya kesejahteraan lahir batin bagi seluruh rakyat indonesia.
a. Bersikap adil terhadap sesama.
b. Menghormati hak-hak orang lain.
c. Menolong sesama.
d. Menghargai orang lain.
e. Melakukan pekerjaan yang berguna bagi kepentingan umum dan bersama

Anda mungkin juga menyukai