Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“ARAH KEBIJAKAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN”

Disusun oleh :
(Kelompok 2)
Ayuni Febrianty - 210811050039
Charen Angeline M. Paendong – 210811050165
Eklasia Siauw Sia Paat – 210811050071
Elizabeth Tikoalu – 210811050025
Jouan J. M. G Maniagasis – 210811050131
Louis Sebastian Sengkey – 210811050167
Meylitia Marsia Longdong – 210811050123
Vira Wika Destiani Palatangara - 210811050065

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SAM RATULANGI

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah dengan
judul “Arah Kebijakan Pendidikan Kewarganegaraan”.
Makalah ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan di Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Sam Ratulangi.
Disamping itu, penulisan makalah ini bertujuan agar dapat memberikan
pengetahuan kepada pembaca mengenai “Arah Kebijakan Pendidikan
Kewarganegaraan”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu menyusun dan menyelesaiakan tugas makalah ini dengan baik.
Kami menyadari makalah berjudul “Arah Kebijakan Pendidikan
Kewarganegaraan” ini masih memerlukan penyempurnaan. Oleh karena itu,
kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca, guna melengkapi
penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan dalam
makalah ini, kami memohon maaf.

Manado, Agustus 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I ............................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................ 1
BAB II ............................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ............................................................................................ 2
A. Pengertian .......................................................................................... 2
B. Pendidikan Nilai Moral Kewarganegaraan .................................... 3
C. Fungsi & Peranan Pendidikan Kewarganegaraan ........................ 6
BAB III .......................................................................................................... 9
PENUTUP ...................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ........................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada dasarnya adalah belajar
tentang keindonesiaan, belajar untuk menjadi manusia yang berkepribadian
Indonesia, membangun rasa kebangsaan, dan mencintai tanah air Indonesia.
Pendidikan kewarganegaraan dipandang sebagai subjek yang berfokus
pada pengembangan warganegara menjadi orang yang mengerti dan mampu
menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik diamanatkan
oleh Pancasila dan UUD 1945. Sebagai warga negara Indonesia yang
mencintai negerinya, patulah menerapkan hal-hal yang demikian.
Namun, bagaimana kita dikatakan sebagai warga negara yang baik harus
menerapkan hal-hal tersebut, jika masih belum memahami betul mengenai
Pendidikan Kewarganegaraan ini? Pada makalah yang ditulis ini, akan
membahas mengenai arah kebijakan Pendidikan Kewarganegaraan yang
dibagi menjadi tiga pokok pembahasan yaitu : Pengertian dari arah
kebijakan Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan nilai moral
Kewarganegaraan, serta fungsi dan peran Pendidikan Kewarganegaaraan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari arah kebijakan Pendidikan
Kewarganegaraan?
2. Apa saja fungsi dan peran Pendidikan Kewarganegaraan?
3. Bagaiamana Pendidikan nilai moral Kewarganegaraan tersebut?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari arah kebijakan Pendidikan
Kewarganegaraan
2. Untuk mengetahui fungsi dan peran Pendidikan
Kewarganegaraan
3. Untuk mengetahui Pendidikan nilai moral Kewarganegaraan

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian

Kebijakan Pendidikan Kewarganegaraan


Pendidikan kewarganegaraan merupakan bagian yang utuh dari sistem
Pendidikan nasional. Oleh karena itu, proses pendidikan kewarganegaraan
diwujudkan dalam kurikulum dan pembelajaran pada semua jalur dan
jenjang pendidikan. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata
kuliah yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang
memahami dan mampu melaksanakan hak serta kewajibannya untuk
menjadi warga negara yang berkarakter seperti yang diamanatkan oleh
Pancasila dan UUD 1945.
PKn adalah pendidikan yang mengingatkan akan pentingnya nilai-nilai hak
dan kewajiban suatu warga negara agar setiap hal yang di kerjakan sesuai
dengan tujuan dan cita-cita bangsa dan tidak melenceng dari apa yang di
harapkan.
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan, bertujuan membekali dan
memantapkan mahasiswa dengan pengetahuan dan kemampuan dasar
hubungan warga negara Indonesia yang Pancasialis dengan negara dan
sesama warga negara.
Pendidikan karakter yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945
merupakan salah satu kebijakan dari Pendidikan Kewarganegaraan.
Pendidikan karakter ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi
pembangunan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat berakhlak mulia,
bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila.
Untuk menjamin fungsi dan perannya dalam rangka pencapaian tujuan
pendidikan nasional, Pendidikan kewarganegaraan selayaknya dirancang,
dikembangkan, dilaksanakan, dan dievaluasi dalam konteks
pengejawantahan tujuan pendidikan nasional. Ketiga hal tersebut
merupakan landasan dan kerangka pikir untuk memahami profil mata
kuliah/mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan.

2
B. Pendidikan Nilai Moral Kewarganegaraan

PKN sebagai Pendidikan karakter berbasis Nilai dan Moral Pancasila


Pendidikan kewarganegaraan merupakan wahana/kendaraan yang
akan mengantarkan individu warga negara mencapai tujuan menjadi insan
Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air dan
merupakan salah satu komponen pendidikan guna mewujudkan komitmen
berbangsa dan bernegara Indonesia. Ia merupakan wahana nation and
character Building. Kondisi yang cenderung anarkis ini mendorong
pemerintah untuk mengambil inisiatif dengan memprioritaskan
pembangunan karakter bangsa dan menjadikannya sebagai arus utama
pembangunan nasional. Karakter bangsa yang tangguh, kompetitif,
berakhlak mulia, dan bermoral berdasarkan Pancasila, yang dicirikan
dengan watak dan prilaku manusia dan masyarakat Indonesia yang beragam,
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur,
bertoleran, bergotong-royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, dan
berorientasi IPTEKS merupakan amanat yang harus diwujudkan.
Pengembangan seluruh aspek potensi-potensi keunggulan bangsa dan
bersifat multidimensional yang mencakup dimensi-dimensi kebangsaan
yang hingga saat ini sedang dalam proses perlu mendapat perhatian,
penguatan, dan perwujudan.
Pendidikan merupakan daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya
budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh anak
yang tidak boleh dipisahkan satu sama lain agar kita dapat memajukan
kesempurnaan hidup anak-anak. Karakter merupakan hal sangat esensial
dalam berbangsa dan bernegara, hilangnya karakter akan menyebabkan
hilangnya generasi penerus bangsa yang tidak datang dengan sendirinya,
tetapi harus dibangun dan dibentuk untuk menjadi bangsa yang bermartabat.
Pembangunan karakter bangsa secara fungsional memiliki tiga fungsi utama:
pembentukan dan pengembangan; potensi perbaikan dan penguatan; dan
fungsi penyaring, yang harus disikapi dan diperlakukan sebagai suatu
gerakan nasional yang harus menjadi komitmen seluruh komponen bangsa
dengan tema membangun generasi Indonesia yang jujur, cerdas, tangguh,
dan peduli. Satuan pendidikan yang merupakan wahana pembinaan dan
pengembangan karakter yang dilakukan dengan menggunakan: pendekatan
terintegrasi dalam semua pengembangan budaya satuan pendidikan,
pelaksanaan kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler, serta pembiasaan
perilaku dalam kehidupan di lingkungan satuan pendidikan. Pembangunan
karakter melalui satuan pendidikan dilakukan mulai dari pendidikan usia
dini sampai pendidikan tinggi.
Karakter diartikan sebagai nilai-nilai yang khas-baik (tahu nilai
kebaikan, mau berbuat baik, nyata berkehidupan baik, dan berdampak baik
terhadap lingkungan) yang terpatri dalam diri dan terejawantahkan dalam

3
perilaku. Karakter secara koheren memancar dari hasil olah pikir, olah hati,
olah raga, serta olah rasa dan karsa seseorang atau sekelompok orang.
Karakter bangsa Indonesia akan menentukan perilaku kolektif kebangsaan
Indonesia yang khas-baik yang tercermin dalam kesadaran, pemahaman,
rasa, karsa, dan perilaku bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia
yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila, norma UUD 1945, komitmen
terhadap NKRI, dan kesadaran akan hakikat keberagaman dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika.
Pancasila merupakan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) sehingga memiliki fungsi yang bersifat yuridis formal yang
mengharuskan seluruh peraturan perundang-undangan berlandaskan pada
Pancasila (sering disebut sebagai sumber dari segala sumber hukum).
Pancasila juga merupakan falsafah negara dan pandangan/cara hidup bagi
bangsa Indonesia dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara untuk mencapai cita-cita nasional. Pancasila mengandung
nilai-nilai luhur yang harus dihayati dan dipedomani oleh seluruh warga
negara Indonesia dalam hidup dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
Pembangunan karakter bangsa, melalui Pendidikan Kewarganegaraan
Pancasila merupakan landasan dan substansi utama. Pembangunan karakter
bangsa melalui Pendidikan Kewarganegaraan memiliki makna membangun
manusia dan bangsa Indonesia yang berkarakter Pancasila. Republik
Indonesia bukanlah sebuah negara sekuler, tetapi sebuah negara yang ber-
Ketuhanan YME. Empat sila lainnya, ditempatkan mengelilingi dan
beririsan dengan simbol bintang lima Ketuhanan YME. Oleh karena itu,
harus dimaknai bahwa sila Ketuhanan YME menjiwai keempat sila lainnya.
1. Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan
kewajiban antara sesama manusia. Bangsa Indonesia merasa dirinya
sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan
sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
3. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang
Berbhineka Tunggal Ika.
4. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama. Keputusan yang diambil harus dapat
dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha
Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
kebenaran dan keadilan.
5. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan

4
kegotongroyongan. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan
yang merata dan keadilan sosial.
Tuntutan sikap menurut Pancasila ini ialah jenis-jenis sikap dan/atau
prilaku yang secara konsepsional terkandung dalam atau dimaksudkan oleh
sila-sila Pancasila. Untuk mewujudkan nilai-nilai Pancasila itu setiap orang
perlu memiliki kognisi (pengetahuan) tentang kandungan nilai dalam setiap
sila Pancasila, perasaan terikat pada nilai itu, dan tindakan nyata. Oleh
karena itu, internalisasi dan pengamalan Pancasila harus merupakan suatu
kesatuan kognisi, afeksi dan tingkah laku.
Pancasila, sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa merupakan
kerangka dasar dan substansi utama Pendidikan Kewarganegaraan. UUD
1945 sebagai hukum dasar yang menjadi landasan konstitusional kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara merupakan substansi utama untuk
dimensi konstitusional Pendidikan Kewarganegaraan. Negara Kesatuan
Republik Indonesia, sebagai bentuk final Negara Republik Indonesia
merupakan substansi khusus dalam substansi UUD 1945 dalam Pendidikan
Kewarganegaraan. Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud keberagaman
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam keberagaman
yang kohesif dan utuh Indonesia dalam pergaulan antarbangsa merupakan
substansi sosial-kultural yang mewadahi kehidupan dalam Pendidikan
Kewarganegaraan.

5
C. Fungsi & Peranan Pendidikan Kewarganegaraan

A. Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan secara umum


Secara umum Pendidikan Kewarganegaraan mempunyai fungsi dan
tujuan yaitu sebagai mata pelajaran pendidikan nilai dan moral serta sebagai
mata pelajaran yang mensosialisasikan dan menginternalisasikan nilai-nilai
Pancasila sebagai budaya bangsa sehingga membentuk moral anak yang
sesuai. Hal ini akan mudah tercapai jika pendidikan nilai moral dan norma
yang baik, maka dari itu tujuan untuk membentuk warga negara yang baik
akan mudah diwujudkan.
B. Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan berperan dalam kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan juga bernegara. Fungsi dari pendidikan kewarganegaraan
antara lain adalah sebagai berikut:
• Mendorong generasi penerus untuk mengenal dan memahami
tentang cita-cita nasional serta tujuan negara.
• Membuat generasi penerus cepat tanggap dalam membuat dan
mengambil keputusan-keputusan penting dan bertanggung
jawab baik dalam penyelesaian masalah individu dan
masyarakat serta negara.
• Mendorong agar generasi penerus dapat memberikan apresiasi
cita-cita nasional serta mengambil keputusan-keputusan yang
cerdas.
• Sarana untuk menciptakan warga negara yang cerdas, terampil,
dan memiliki karakteristik setia terhadap bangsa dan negara
yang sesuai amanah Pancasila dan UUD 1945.

C. Peran Pendidikan Kewarganegaraan


Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran
dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan
kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk
wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan
terhadap hak- hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian
lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial,
ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku
anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

6
D. Fungsi PKN dalam beberapa bidang pendidikan

1. Fungsi PKN sebagai Pendidikan Politik


Pendidikan yang memberikan pengetahuan, sikap dan keterampilan
kepada siswa agar mereka mampu hidup sebagai warga negara yang
memiliki kesadaran politik, serta memiliki kemampuan berpartisipasi
dalam politik.
2. Fungsi PKN sebagai pendidikan nilai
Melalui PKN diharapkan dapat tertanam dan tertransformasikan nilai,
moral dan norma yang dianggap baik oleh bangsa dan negara kepada
diri siswa.
3. Fungsi PKN sebagai Pendidikan Hukum
Program pendidikan ini diarahkan untuk membina siswa sebagai
warga negara yang memiliki kesadaran hukum yang tinggi, sehingga
dapat sadar akan hak dan kewajibannya dan memiliki kepatuhan
terhadap hukum, dan mampu mempertahankan nilai-nilai yang
dianggap baik oleh masyarakat.
4. Fungsi PKN sebagai Pendidikan Multikultural
Mengakui perbedaan individu, menghormati persamaan derajat
manusia, bekerja sama satu sama lain, mengutamakan kepentingan
kelompok lebih daripada individu untuk tujuan kerukunan nasional.
Jika fungsi PKN sebagai pendidikan multikultural berhasil, maka PKN
juga sekaligus menjalankan fungsinya sebagai pendidikan resolusi
konflik
E. Tiga kompetensi pokok PKN & Tiga komponen PKN
Menurut Winarno (2010: 7) tiga kompetensi pokok yang diajarkan
dalam pendidikan kewarganegaraan yaitu sebagai berikut.
1. Mengembangkan kecerdasan warganegara (civic intellegence)
2. Membina tanggung jawab warganegara (civic responsibility)
3. Mendorong partisipasi warganegara (civic participation).
Tiga kompetensi warga negara ini sejalan pula dengan tiga
komponen pendidikan kewarganegaraan yang baik yaitu sebagai berikut.
1. Pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge)
2. Keterampilan kewarganegaraan (civic skills)
3. Karakter kewarganegaraan (civic dispositions).

Warganegara yang memiliki pengetahuan kewarganegaraan akan


menjadi warganegara yang cerdas. Warganegara yang memiliki

7
keterampilan kewarganegaraan akan menjadi warganegara yang
partisipatif, sedangkan warganegara yang memiliki karakter
kewarganegaraan akan menjadi warganegara yang bertanggung jawab.

F. Kesimpulan Fungsi dan Peran PKN


Berkenaan dengan hal-hal yang di uraikan di atas, pendidikan
memiliki peranan dan tanggung jawab yang sangat penting dalam
mempersiapkan warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten
untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Upaya yang dapat dilakukan adalah menyelenggarakan program
pendidikan yang memberikan berbagai kemampuan sebagai seorang warga
negara melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (citizenship).
Pendidikan Kewarganegaraan sebagai salah satu pilar penyangga
dalam membangun karakter dan jati diri bangsa artinya bahwa pendidikan
kewarganegaraan mendidik warga negara menjadi warga negara yang baik
(good citizen), warga negara yang cerdas (smart citizen) dalam menghadapi
perkembangan dunia di era kompetitif.
Oleh sebeb itu, pendidikan kewarganegaraan memberi bekal kepada
warganegara, baik kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional,
kecerdasan sosial, dan kecerdasan spiritual. Kecerdasan yang dimiliki
seorang warga negara diharapkan dapat dimanfaatkan untuk berpikir dalam
menganalisis dalam berbagai masalah. Untuk itu, warga negara harus
memiliki sejumlah keterampilan (skill) baik keterampilan berpikir,
berkomunikasi, berpartisipasi, bahkan keterampilan dalam memecahkan
masalahmasalah sosial kemasyarakatan dalam kehidupan bernegara.

8
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

9
DAFTAR PUSTAKA

Indonesia, F. I.-i. (2016). SEMINAR NASIONAL “Pendidikan Ilmu-Ilmu


Sosial Membentuk Karakter Bangsa Dalam Rangka Daya Saing
Global” . https://www.researchgate.net/, 1-19.
ppkn. (2021). Pengertian PKN. https://ppkn.co.id/.
Prof. Dr. Udin S.Winataputra, M. (n.d.). Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
sebagai Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Moral Pancasila.
https://core.ac.uk/, 1-25.
Rinita Rosalinda Dewi, L. M. (2020). Implementasi Kebijakan Mata Kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Pendidikan Karakter Di
Perguruan Tinggi. https://www.researchgate.net/, 4-5.
• https://text-id.123dok.com/document/eqo3wj8kq-fungsi-dan-tujuan-
pkn-secaraumum-hakikat-fungsi-dan-tujuan-pkn-di-sekolah-dasar-
sd.html
• https://ppkn.co.id/pengertian-pkn/
• https://media.neliti.com/media/publications/123888-ID-peranan-
pendidikankewarganegaraan-sebag.pdf
• http://eprints.ums.ac.id/24525/4/BAB_I.pdf
• http://ips.pps.unm.ac.id/wpcontent/uploads/sites/21/2020/11/Pendidi
kanKewarganegaraan-Dalam-Pembangunan-Karakter-Bangsa-1.pdf

10
Pertanyaan & Jawaban

1. Veronica Pahargyo- Kelompok 1

Pada makalah tertulis Melalui PKN diharapkan dapat tertanam dan


terformasikannya nilai moral dan norma yang di anggap baik oleh negara.

Jadi sebutkan dan berikanlah contoh apa saja nilai nilai moral dan norma
yang di anggap baik oleh bangsa dan negara untuk diri Siswa?

Jawaban:

1. simbol nilai kepatuhan dan disiplin adalah pemakaian seragam


sekolah. Kepatuhan siswa yang terbiasa mereka lakukan sejak dini akan
berdampak terhadap kehidupannya dalam mematuhi dan disiplin terhadap
berbagai peraturan yang muncul di masyarakat.

2. Nilai Sosial juga diharapkan ada pada diri siswa, hal ini mulai
dilakukan oleh siswa dengan guru maupun antar siswa sendiri, sehingga
secara tidak langsung menciptakan karakter yang sosial aktif dalam
masyarakat

3. Norma kesopanan yang dapat diwujudkan di sekolah misalnya


menyapa guru, saling menyapa antar siswa. Mengatakan kata-kata yang
sopan dalam berbicara dengan sesama siswa maupun guru. Hal ini
sebetulnya termasuk bentuk-bentuk interaksi sosial dalam kehidupan
masyarakat yang diharapkan dapat diterapkan di sekolah, lembaga
pendidikan, maupun masyarakat.

Penjawab: Louis Sengkey

2. Chiquitita Runtukahu – Kelompok 1

Di makalah tertulis, Republik Indonesia bukanlah sebuah negara sekuler,


tetapi sebuah negara yang ber- Ketuhanan YME. Tolong jelaskan apa itu
sekuler dalam konteks ini , serta apa perbedaan negara sekuler dan negara
yg ber-Ketuhanan YME, lalu berikan contoh negara mana saja yang
menerapkan sistem sekuler.

Jawaban:

Negara sekuler adalah salah satu konsep sekularisme, dimana sebuah


negara menjadi netral dalam permasalahan agama, dan tidak mendukung

11
orang beragama maupun orang yang tidak beragama.NKRI adalah negara
Pancasila, yang mengakui keberagamaan dan keberagaman. Idealnya,
setiap elemen masyarakat, penganut agama atau kepercayaan apapun,
sepanjang selaras dengan Pancasila, mempunyai peran yang sama dalam
hidup berbangsa dan bernegara. Hal itu merupakan kesepakatan nasional,
ketika hendak membentuk NKRI. Para pendiri bangsa yang dipercaya
mendapat pencerahan dari Tuhan Yang Maha Esa, bersepakat mendirikan
negara Pancasila. Semua agama, setidaknya, yang diakui oleh NKRI,
idealnya, mendapat perlakuan yang sama di mata NKRI.

Penjawab: Meylitia Longdong

3. Queenshe Onsu – Kelompok 1


Di makalah kan tertulis bahwa "Pkn merupakan wahana nation and
character building".Pertanyaan saya bisa dijelaskan lebih detail lagi
maksud dari pernyataan tersebut?
Jawaban:
Secara historis komitmen tersebut merupakan kristalisasi dari semangat
kebangsaan seperti yang tumbuh kembang melalui gerakan Kebangkitan
Nasional 1908, Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, yang berpuncak dengan
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945. Komitmen tersebut
dibuat agar terwujudnya karakter bangsa yang tangguh, kompetitif,
berakhlak mulia, dan bermoral berdasarkan Pancasila, yang dicirikan
dengan watak dan prilaku manusia dan masyarakat Indonesia yang
beragam, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi
luhur, bertoleran, bergotong-royong, berjiwa patriotik, berkembang
dinamis, dan berorientasi ipteks.”
Penjawab: Elizabeth Ticoalu
4. Patricia Sundah – Kelompok 1

sebutkan fungsi pendidikan kewarganegaraan yang berdampak pada


karakter kita secara pribadi?

Jawaban:
Pendidikan kewarganegaraan merupakan wahana/kendaraan yang akan
mengantarkan individu warga negara mencapai tujuan menjadi insan
Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air dan
merupakan salah satu komponen pendidikan guna mewujudkan komitmen
berbangsa dan bernegara Indonesia.
Penjawab: Eklasia Paat

5. Shania michel laoh – Kelompok 3

12
Jelaskan serta berikan contoh 3 kompetensi yang di ajarkan dalam
pendidikan kewarganegaraan menurut Winarno (2010: 7)

Jawaban:
Menurut Winarno (2010: 7) tiga kompetensi pokok
yang diajarkan dalam pendidikan kewarganegaraan
yaitu mengembangkan kecerdasan warganegara
(civic intellegence), membina tanggung jawab
warganegara (civic
responsibility) dan mendorong partisipasi warganegara (civic
participation).contonya dari pengibaran bendera Merah Putih oleh Pasukan
Pengibar Bendera (Paskibra) pada Upacara Peringatan Hari Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia setiap tanggal 17 Agustus.
Penjawab: Louis Sengkey

6. Febline Pali – Kelompok 4

Di makalah tertera 4 fungsi pendidikan kewarganegaraan, apakah bisa


dipaparkan masing masing implementasi dari 4 fungsi tersebut yang
mungkin sering kita jumpai atau mungkin dilakukan?

Jawaban:

Implentasi dari fungsi yang pertama adalah menyediakan sarana


pendidikan yang memadai dan merata, implementasi dari fungsi kedua
adalah mengutamakan musyawarah untuk menyelesaikan permasalahan.
Tujuannya adalah unutk mencari sumber masalah, keluhan dan
penyelesaian yang disepakati bersama. Selain itu juga, harus menerima
hasil dari musyawarah dengan ikhlas dan melaksanakannya dengan penuh
tanggung jawab. Contoh kecilnya: memberikan saran atau ide-ide terhadap
kelompok belajar, selanjutnya implementasi dari fungsi ketiga mengisi
kemerekaan dengan hal-hal positif, implementasi dari fungsi terakhir
adalah sarana pendidikan yang mengajarkan penanaman nilai-nilai yang
diamanatkan Pancasil dan UUD 1945

Penjawab: Ayuni Febrianty

7. Najim Tahir – Kelompok 5

Bagaimana cara menerapkan nilai dan moral pancasila kepada warga


negara?

Jawaban:

13
Dengan cara gotong royong,mengambil keputusan dengan cara
mufakat,ikut serta dalam upacara bendera,menjaga ketertiban umat
beragama,dan bertoleransi dalam memasuki lingkungan baru.
Penjawab: Charen Paendong

8. Ester Ndolu – Kelompok 6

Bagaimana Pendidikan Kewarganegaraan yang ideal bagi Indonesia agar


tujuan Pendidikan Kewarganegaraan bisa tercapai, bisakah berikan juga
contoh keberhasilannya?

Jawaban:

Upaya yang dapat dilakukan adalah menyelenggarakan program


pendidikan yang memberikan berbagai kemampuan sebagai seorang
warga negara melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
(citizenship). Keluarga, tokoh-tokoh keagamaan dan kemasyarakatan,
media massa, dan lembaga-lembaga lainnya yang bekerja sama dan
memberikan kontribusi yang kondusif terhadap tanggung jawab
pendidikan tersebut. Oleh karena itu secara sadar dan terencana peserta
didik sesuai dengan perkembangan dan psikologis dan konteks
kehidupannya secara sistemik difasilitasi untuk belajar berkehidupan
berlandaskan nilai moral pancasila sebagai pedoman berbangsa dan
bernegara secara utuh.contohnya sudah banyak anak” dari ujung timur
Indonesia yang menduduki kursi” penting di pemerintahan pusat
keberhasilan tersebut tidak terlepas dari adanya fasilitas,saranan,dan
tenaga pengajar yang di berikan pemerintah dlm menjalankan nilai
pancasila.

Penjawab: Meylitia Longdong

9. Krispani Natalia – Kelompok 7

Seperti yang telah di di jelaskan dalam materi kalian bahwa mempelajari


PKN memiliki banyak dampak positif bagi manusia khususnya bagi
generasi muda yg kemudian akan memegang kendali tongkat estafet
bangsa, sedangkan saat in masi banyak generasi muda yang sudah kurang
tertarik mempelajarinya. Pertanyaannya bagaimana cara Menumbuhkan
kembali minat generasi muda untuk mempelajari pendidikan
kewarganegaraan ?

Jawaban:

Dengan cara mengubah metode pendekatan sosial dalam menjelaskan

14
dan membimbing generasi muda. Mungkin sistem pembelajaran
sekarang terlalu monoton dan hanya terjadi komunikasi satu arah, bisa
jadi hanya guru yang menjelaskan kepada siswa ataupun sebaliknya. Hal
ini membuat sistem pembelajaran baik di tingkat dasar maupun
universitas terkesan boring atau membosankan. Salah satu cara untuk
meningkatan minat siswa untuk belajar PKN adalah dengan metode
pembelajaran yang fun contohnya pembelajaran dalam bentuk game, dan
juga diharapkan terjadinya komunikasi dua arah antara siswa dengan
guru atau dosen dengan mahasiswa.

Penjawab: Jouan Maniagasi

10. Arnus Lokbere – Kelompok 8

Republik Indonesia bukanlah sebuah negara sekuler tetapi sebuah negara


yang berketuhanan. Pertanyaan saya coba berikan dan jelaskan.

Jawaban:
Negara sekuler adalah salah satu konsep sekularisme, dimana sebuah
negara menjadi netral dalam permasalahan agama, dan tidak mendukung
orang beragama maupun orang yang tidak beragama.NKRI adalah negara
Pancasila, yang mengakui keberagamaan dan keberagaman. Idealnya,
setiap elemen masyarakat, penganut agama atau kepercayaan apapun,
sepanjang selaras dengan Pancasila, mempunyai peran yang sama dalam
hidup berbangsa dan bernegara. Hal itu merupakan kesepakatan nasional,
ketika hendak membentuk NKRI. Para pendiri bangsa yang dipercaya
mendapat pencerahan
Penjawab: Meylitia Longdong
11. Delina Kamaralo – Kelompok 8

Mengapa dalam pembangunan karakter pada satuan pendidikan harus


dilakukan mulai dari pendidikan usia dini sampai tinggi?

Jawaban:

Jadi kenapa mesti dari dini, karena pembentukan itu dimulai dari kita
masih anak-anak, karena di masa itu kita masih belum tahu mana yang
baik dan buruk, nah makanya kita di didik dari masa dini semua untuk
keberlangsungan masa depan bangsa Indonesia, nah kenapa harus di
ulangi lagi di perguruan tinggi yah agar supaya kita selalu mengingat
siapa kita dan kita tetap di arahkan untuk menjadi generasi/tulang
punggung bangsa yang berkarakter Indonesia

15
Penjawab: Vira palatangara

12. Josua Tamuntuan – Kelompok 9

Bisakah kalian berikan contoh nilai moral dan norma yang dianggap baik oleh
bangsa dan negara kepada diri siswa.

Jawaban:

1. Simbol nilai kepatuhan dan disiplin adalah pemakaian seragam sekolah.


Kepatuhan siswa yang terbiasa mereka lakukan sejak dini akan berdampak
terhadap kehidupannya dalam mematuhi dan disiplin terhadap berbagai
peraturan yang muncul di masyarakat.

2. Nilai Sosial juga diharapkan ada pada diri siswa, hal ini mulai dilakukan
oleh siswa dengan guru maupun antar siswa sendiri, sehingga secara tidak
langsung menciptakan karakter yang sosial aktif dalam masyarakat

3. Norma kesopanan yang dapat diwujudkan di sekolah misalnya menyapa


guru, saling menyapa antar siswa. Mengatakan kata-kata yang sopan dalam
berbicara dengan sesama siswa maupun guru. Hal ini sebetulnya
termasuk bentuk-bentuk interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat yang
diharapkan dapat diterapkan di sekolah, lembaga pendidikan, maupun
masyarakat.

Penjawab: Louis Sengkey

13. Diva Bawohang - Kelompok 11

Bisakah anda menjelaskan menurut pendapat anda, mengapa pendidikan


kewarganegaraan pancasila merupakan landasan dan subtansi utama
dalam pembangunan karakter bangsa?

Jawaban:

karena kedudukan dan fungsinya yang sangat fundamental bagi negara


dan bangsa dan masyarakat Indonesia.Berkarakter Pancasila berarti
manusia dan bangsa Indonesia wajib memiliki watak religius, humanis,
nasionalis, demokratis, dan mengutamakan kesejahteraan rakyat.

Penjawab: Vira Palatangara

16

Anda mungkin juga menyukai