Disusun oleh :
(Kelompok 2)
Ayuni Febrianty - 210811050039
Charen Angeline M. Paendong – 210811050165
Eklasia Siauw Sia Paat – 210811050071
Elizabeth Tikoalu – 210811050025
Jouan J. M. G Maniagasis – 210811050131
Louis Sebastian Sengkey – 210811050167
Meylitia Marsia Longdong – 210811050123
Vira Wika Destiani Palatangara - 210811050065
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah dengan
judul “Arah Kebijakan Pendidikan Kewarganegaraan”.
Makalah ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan di Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Sam Ratulangi.
Disamping itu, penulisan makalah ini bertujuan agar dapat memberikan
pengetahuan kepada pembaca mengenai “Arah Kebijakan Pendidikan
Kewarganegaraan”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu menyusun dan menyelesaiakan tugas makalah ini dengan baik.
Kami menyadari makalah berjudul “Arah Kebijakan Pendidikan
Kewarganegaraan” ini masih memerlukan penyempurnaan. Oleh karena itu,
kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca, guna melengkapi
penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan dalam
makalah ini, kami memohon maaf.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada dasarnya adalah belajar
tentang keindonesiaan, belajar untuk menjadi manusia yang berkepribadian
Indonesia, membangun rasa kebangsaan, dan mencintai tanah air Indonesia.
Pendidikan kewarganegaraan dipandang sebagai subjek yang berfokus
pada pengembangan warganegara menjadi orang yang mengerti dan mampu
menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik diamanatkan
oleh Pancasila dan UUD 1945. Sebagai warga negara Indonesia yang
mencintai negerinya, patulah menerapkan hal-hal yang demikian.
Namun, bagaimana kita dikatakan sebagai warga negara yang baik harus
menerapkan hal-hal tersebut, jika masih belum memahami betul mengenai
Pendidikan Kewarganegaraan ini? Pada makalah yang ditulis ini, akan
membahas mengenai arah kebijakan Pendidikan Kewarganegaraan yang
dibagi menjadi tiga pokok pembahasan yaitu : Pengertian dari arah
kebijakan Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan nilai moral
Kewarganegaraan, serta fungsi dan peran Pendidikan Kewarganegaaraan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari arah kebijakan Pendidikan
Kewarganegaraan?
2. Apa saja fungsi dan peran Pendidikan Kewarganegaraan?
3. Bagaiamana Pendidikan nilai moral Kewarganegaraan tersebut?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari arah kebijakan Pendidikan
Kewarganegaraan
2. Untuk mengetahui fungsi dan peran Pendidikan
Kewarganegaraan
3. Untuk mengetahui Pendidikan nilai moral Kewarganegaraan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
2
B. Pendidikan Nilai Moral Kewarganegaraan
3
perilaku. Karakter secara koheren memancar dari hasil olah pikir, olah hati,
olah raga, serta olah rasa dan karsa seseorang atau sekelompok orang.
Karakter bangsa Indonesia akan menentukan perilaku kolektif kebangsaan
Indonesia yang khas-baik yang tercermin dalam kesadaran, pemahaman,
rasa, karsa, dan perilaku bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia
yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila, norma UUD 1945, komitmen
terhadap NKRI, dan kesadaran akan hakikat keberagaman dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika.
Pancasila merupakan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) sehingga memiliki fungsi yang bersifat yuridis formal yang
mengharuskan seluruh peraturan perundang-undangan berlandaskan pada
Pancasila (sering disebut sebagai sumber dari segala sumber hukum).
Pancasila juga merupakan falsafah negara dan pandangan/cara hidup bagi
bangsa Indonesia dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara untuk mencapai cita-cita nasional. Pancasila mengandung
nilai-nilai luhur yang harus dihayati dan dipedomani oleh seluruh warga
negara Indonesia dalam hidup dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
Pembangunan karakter bangsa, melalui Pendidikan Kewarganegaraan
Pancasila merupakan landasan dan substansi utama. Pembangunan karakter
bangsa melalui Pendidikan Kewarganegaraan memiliki makna membangun
manusia dan bangsa Indonesia yang berkarakter Pancasila. Republik
Indonesia bukanlah sebuah negara sekuler, tetapi sebuah negara yang ber-
Ketuhanan YME. Empat sila lainnya, ditempatkan mengelilingi dan
beririsan dengan simbol bintang lima Ketuhanan YME. Oleh karena itu,
harus dimaknai bahwa sila Ketuhanan YME menjiwai keempat sila lainnya.
1. Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan
kewajiban antara sesama manusia. Bangsa Indonesia merasa dirinya
sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan
sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
3. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang
Berbhineka Tunggal Ika.
4. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama. Keputusan yang diambil harus dapat
dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha
Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
kebenaran dan keadilan.
5. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
4
kegotongroyongan. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan
yang merata dan keadilan sosial.
Tuntutan sikap menurut Pancasila ini ialah jenis-jenis sikap dan/atau
prilaku yang secara konsepsional terkandung dalam atau dimaksudkan oleh
sila-sila Pancasila. Untuk mewujudkan nilai-nilai Pancasila itu setiap orang
perlu memiliki kognisi (pengetahuan) tentang kandungan nilai dalam setiap
sila Pancasila, perasaan terikat pada nilai itu, dan tindakan nyata. Oleh
karena itu, internalisasi dan pengamalan Pancasila harus merupakan suatu
kesatuan kognisi, afeksi dan tingkah laku.
Pancasila, sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa merupakan
kerangka dasar dan substansi utama Pendidikan Kewarganegaraan. UUD
1945 sebagai hukum dasar yang menjadi landasan konstitusional kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara merupakan substansi utama untuk
dimensi konstitusional Pendidikan Kewarganegaraan. Negara Kesatuan
Republik Indonesia, sebagai bentuk final Negara Republik Indonesia
merupakan substansi khusus dalam substansi UUD 1945 dalam Pendidikan
Kewarganegaraan. Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud keberagaman
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam keberagaman
yang kohesif dan utuh Indonesia dalam pergaulan antarbangsa merupakan
substansi sosial-kultural yang mewadahi kehidupan dalam Pendidikan
Kewarganegaraan.
5
C. Fungsi & Peranan Pendidikan Kewarganegaraan
6
D. Fungsi PKN dalam beberapa bidang pendidikan
7
keterampilan kewarganegaraan akan menjadi warganegara yang
partisipatif, sedangkan warganegara yang memiliki karakter
kewarganegaraan akan menjadi warganegara yang bertanggung jawab.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
10
Pertanyaan & Jawaban
Jadi sebutkan dan berikanlah contoh apa saja nilai nilai moral dan norma
yang di anggap baik oleh bangsa dan negara untuk diri Siswa?
Jawaban:
2. Nilai Sosial juga diharapkan ada pada diri siswa, hal ini mulai
dilakukan oleh siswa dengan guru maupun antar siswa sendiri, sehingga
secara tidak langsung menciptakan karakter yang sosial aktif dalam
masyarakat
Jawaban:
11
orang beragama maupun orang yang tidak beragama.NKRI adalah negara
Pancasila, yang mengakui keberagamaan dan keberagaman. Idealnya,
setiap elemen masyarakat, penganut agama atau kepercayaan apapun,
sepanjang selaras dengan Pancasila, mempunyai peran yang sama dalam
hidup berbangsa dan bernegara. Hal itu merupakan kesepakatan nasional,
ketika hendak membentuk NKRI. Para pendiri bangsa yang dipercaya
mendapat pencerahan dari Tuhan Yang Maha Esa, bersepakat mendirikan
negara Pancasila. Semua agama, setidaknya, yang diakui oleh NKRI,
idealnya, mendapat perlakuan yang sama di mata NKRI.
Jawaban:
Pendidikan kewarganegaraan merupakan wahana/kendaraan yang akan
mengantarkan individu warga negara mencapai tujuan menjadi insan
Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air dan
merupakan salah satu komponen pendidikan guna mewujudkan komitmen
berbangsa dan bernegara Indonesia.
Penjawab: Eklasia Paat
12
Jelaskan serta berikan contoh 3 kompetensi yang di ajarkan dalam
pendidikan kewarganegaraan menurut Winarno (2010: 7)
Jawaban:
Menurut Winarno (2010: 7) tiga kompetensi pokok
yang diajarkan dalam pendidikan kewarganegaraan
yaitu mengembangkan kecerdasan warganegara
(civic intellegence), membina tanggung jawab
warganegara (civic
responsibility) dan mendorong partisipasi warganegara (civic
participation).contonya dari pengibaran bendera Merah Putih oleh Pasukan
Pengibar Bendera (Paskibra) pada Upacara Peringatan Hari Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia setiap tanggal 17 Agustus.
Penjawab: Louis Sengkey
Jawaban:
Jawaban:
13
Dengan cara gotong royong,mengambil keputusan dengan cara
mufakat,ikut serta dalam upacara bendera,menjaga ketertiban umat
beragama,dan bertoleransi dalam memasuki lingkungan baru.
Penjawab: Charen Paendong
Jawaban:
Jawaban:
14
dan membimbing generasi muda. Mungkin sistem pembelajaran
sekarang terlalu monoton dan hanya terjadi komunikasi satu arah, bisa
jadi hanya guru yang menjelaskan kepada siswa ataupun sebaliknya. Hal
ini membuat sistem pembelajaran baik di tingkat dasar maupun
universitas terkesan boring atau membosankan. Salah satu cara untuk
meningkatan minat siswa untuk belajar PKN adalah dengan metode
pembelajaran yang fun contohnya pembelajaran dalam bentuk game, dan
juga diharapkan terjadinya komunikasi dua arah antara siswa dengan
guru atau dosen dengan mahasiswa.
Jawaban:
Negara sekuler adalah salah satu konsep sekularisme, dimana sebuah
negara menjadi netral dalam permasalahan agama, dan tidak mendukung
orang beragama maupun orang yang tidak beragama.NKRI adalah negara
Pancasila, yang mengakui keberagamaan dan keberagaman. Idealnya,
setiap elemen masyarakat, penganut agama atau kepercayaan apapun,
sepanjang selaras dengan Pancasila, mempunyai peran yang sama dalam
hidup berbangsa dan bernegara. Hal itu merupakan kesepakatan nasional,
ketika hendak membentuk NKRI. Para pendiri bangsa yang dipercaya
mendapat pencerahan
Penjawab: Meylitia Longdong
11. Delina Kamaralo – Kelompok 8
Jawaban:
Jadi kenapa mesti dari dini, karena pembentukan itu dimulai dari kita
masih anak-anak, karena di masa itu kita masih belum tahu mana yang
baik dan buruk, nah makanya kita di didik dari masa dini semua untuk
keberlangsungan masa depan bangsa Indonesia, nah kenapa harus di
ulangi lagi di perguruan tinggi yah agar supaya kita selalu mengingat
siapa kita dan kita tetap di arahkan untuk menjadi generasi/tulang
punggung bangsa yang berkarakter Indonesia
15
Penjawab: Vira palatangara
Bisakah kalian berikan contoh nilai moral dan norma yang dianggap baik oleh
bangsa dan negara kepada diri siswa.
Jawaban:
2. Nilai Sosial juga diharapkan ada pada diri siswa, hal ini mulai dilakukan
oleh siswa dengan guru maupun antar siswa sendiri, sehingga secara tidak
langsung menciptakan karakter yang sosial aktif dalam masyarakat
Jawaban:
16