MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu : M. Imam Zaenal Abidin, M.Pd, M.Pd
Oleh :
Muhammad Arnauli Aminullah (2250410105)
Rizqi Fitriana (2250410108)
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari sempurna karena
keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran dan masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhir kata, kami berharap semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi perkembangan dunia pendidikan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB 1...................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................................................2
D. Manfaat....................................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan............................................................................3
B. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan..................................................................................4
C. Landasan Pendidikan Kewarganegaraan..............................................................................5
D. Jenis Pendidikan Kewarganegaraan......................................................................................5
E. Pentingnya Membangun Karakter Bangsa Dalam Pendidikan...........................................7
F. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan.....................................................................8
BAB III...............................................................................................................................................11
PENUTUP..........................................................................................................................................11
A. Kesimpulan............................................................................................................................11
B. Saran.......................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................12
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendidikan kewarganegaraan?
2. Apa tujuan pendidikan kewarganegaraan?
3. Bagaimana landasan pendidikan kewarganegaraan?
4. Apa saja jenis pendidikan kewarganegaraan?
5. Apa pentingnya membangun karakter bangsa dalam pendidikan?
6. Bagaimana pengembangan pendidikan karakter bangsa?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan kewarganegaraan.
2. Untuk mengetahui tujuan dari pendidikan kewarganegaraan.
3. Untuk memahami landasan pendidikan kewarganegaraan.
4. Untuk mengetahui jenis pendidikan kewarganegaraan.
5. Untuk mengetahui pentingnya membangun bangsa dalam pendidikan.
6. Untuk memahami pengembangan pendidikan karakter bangsa.
D. Manfaat
1. Para pembaca diharapkan dapat mengerti tentang pendidikan kewarganegaraan
untuk membangun pengembangan karakter bangsa.
2. Para pembaca diharapkan menambah wawasan tentang pendidikan
kewarganegaraan.
3. Dapat memotivasi seluruh generasi muda dan mahasiswa agar lebih mempelajari
tentang pendidikan kewarganegaraan.
4. Dapat mendidik bagaimana seharusnya perilaku karakter bangsa.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
4
Apabila dikaji maka tiga kata ini mengandung makna yang cukup dalam. Mencerdaskan
kehidupan bangsa mengandung pesan pentingnya pendidikan bagi seluruh anak bangsa.
Dalam kehidupan berkewarganegaraan, pernyataan ini memberikan pesan kepada
penyelenggara negara dan segenap rakyat agar memiliki kemampuan dalam berpikir,
bersikap, dan berperilaku serta cerdas baik dalam proses pemecahan masalah maupun
dalam pengambilan keputusan kenegaraan kebangsaan, dan kemasyarakatan.
UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas sebagai landasan operasional dan
Pesan yang terkait dengan pendidikan kewarganegaraan. Pada Pasal 3 ayat (2) tentang
fungsi dan tujuan negara dikemukakan bahwa:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang martabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
yang menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Selanjutnya pada pasal 37 ayat (1) dikemukakan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan
menengah wajib memuat: “.....b. pendidikan kewarganegaraan;....” dan pada Ayat (2)
dikemukakan bahwa kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat:... “b.
Pendidikan kewarganegaraan....”. sedangkan pada bagian penjelasan Pasal 37
dikemukakan bahwa pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk
peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.2
5
kewarganegaraan wajib sekolah, baik negeri maupun swasta
dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai Perguruan Tinggi (PT).
Hal ini sesuai dengan pengesahan UU Pendidikan
hukum nasional (UU No. 20/2003), menekankan bahwa kurikulum sekolah harus
meliputi pendidikan agama, bahasa Indonesia dan Pendidikan Kewarganegaraan.
Oleh karena itu pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan bersama-sama
perangkat melakukannya petunjuk penulisan kurikulum tingkat satu pembentukan
permen No. 22/2006, 23/2006 dan 24/2006 tentang standar isi, standar kelayakan
dan pedoman untuk lulusan implementasi kurikulum di tingkat unit pendidikan.
Jadi pendidikan kewarganegaraan sekolah telah menjadi berjalan, meskipun masih
terdapat kekurangan- kekurangan implementasi.
2. Pendidikan kewarganegaraan untuk masyarakat (Civic Education for Society)
Pendidikan kewarganegaraan masyarakat bertujuan untuk memungkinkan
semua elemen individu anggota masyarakat dapat mengetahui, mengerti,
memahami dan
melaksanakan tata krama, ketertiban, dan tindakan menurut standar hukum
berlaku di masyarakat. Tidak cerdas ketika masyarakat mereka tidak tahu dan
untuk memahami aspek-aspek yang diperlukan dirasakan dalam kehidupan
masyarakat. Seperti membuang sampah di sungai, memahami peraturan lalu
lintas, hati-hati di jalan raya, membiasakan antri adalah contohnya perilaku terpuji
yang membutuhkan pelatihan masyarakat bagi orang-orang untuk hidup teratur
dan perdamaian.
Sejak lahirnya era reformasi, pendidikan kewarganegaraan untuk
masyarakat (civic education for society) tidak ada satu instansi pun yang
memperhatikan bagaimana mendidik warganegara agar menjadi warganegara
yang baik. Warganegara yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil, anggota
ABRI/POLRI, pegawai BUMN/Swasta, anggota DPR/DPRD, pejabat sipil militer
dan lainnya, harus senantiasa dididik menjadi warganegara yang agar bisa hidup
dilingkungannya secara baik. Hal ini tidak ada jaminan seorang pejabat public
atau pegawai negeri sipil menjadi warganegara yang baik dilingkungan tempat
tinggalnya. Apalagi saudara-saudara kita yang berprofesi sebagai sopir angkot,
sebagai sopir bis kota, nelayan, pedagang, pedagang kaki lima, pedagang asongan,
tukang becak, tukang ojek, petani yang dalam kehidupan sehari-hari tidak lagi
diinisiasikan bagaimana menjadi warganegara yang baik. Maka mereka harus
6
selalu dididik bagaimana hidup secara baik dalam kehidupan bersama dalam
masyarakat, berbangsa dan bernegara.3
3
Azwar Ananda, Pendidikan Kewarganegaraan dan Pendidikan Karakter Bangsa,
https://media.neliti.com/media/publications/242909-pendidikan-kewarganegaraan-dan-pendidika-
909418c6.pdf, hlm.261.
7
Dengan demikian, maka perlu upaya penerapan pendidikan dengan berbagai
metode yang dilakukan oleh pendidik untuk mengembangkan karakter. Beberapa
contohnya adalah sebagai berikut:
1. Mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh siswa sehingga menjadi
manusia yang seutuhnya yaitu cerdas secara fisik, intelektual, emosional
maupun spiritual, melalui proses pembelajaran yang telah dirancangkan dan
menggunakan metode pembelajaran yang modern sehingga siswa berkembang
secara optimal.
2. Mengembangkan karakter contohnya; hormat, integritas, baik hati, warga,
inisiatif.
3. Mengembangkan rasa percaya diri pada siswa. Percaya diri merupakan dasar
dari motivasi unsur-unsur kecerdasan emosional yang lain (kesadaran diri,
pengelolaan emosi, empati, dan hubungan sosial, percaya diri mendorong
seseorang untuk berani bertindak dan berani berkarya. Mengembangkan rasa
senang sekolah atau belajar memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar dan
berkarya secara otomatis mempengaruhi prestasi belajar. 4
4
Normawati, Pentingnya Pembentukan Karakter Dalam Rangka Pendidikan Menuju Perbaikan, (Palu, 2 Juli
2018), https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/IQRA/article/view/299/1342, hlm.42-43.
8
5. Kerja Keras: Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam
mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan
sebaik-baiknya.
6. Kreatif: Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru
dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri: Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis: Cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan
kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui
lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan: Cara berpikir, bertindak dan berwawasan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan diri dan
kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air: Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan rasa
kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan
fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
12. Menghargai Prestasi: Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/Komunikatif: Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,
bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
14. Cinta Damai: Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa
senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15. Gemar membaca: Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan
yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya
untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial: Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang
lain dan masyarakat yang membutuhkan.
9
18. Tanggung-Jawab: Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya di lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan (alam, sosial dan Budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.5
5
Azwar Ananda, Pendidikan Kewarganegaraan dan Pendidikan Karakter Bangsa,
https://media.neliti.com/media/publications/242909-pendidikan-kewarganegaraan-dan-pendidika-909418c6.pdf,
hlm. 266-267.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12