Dengan mengucap Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Berkat rahmat dan hidayah nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang sejarah, hakikat pendidikan kewarganegaraan dan implementasinya.
Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dengan bantuan beberapa
pihak,serta beberapa sumber yang terkait. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih
sebanyak-banyaknya atas konstribusinya selama ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari masih terdapat beberapa kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu,kami sangat
menghargai saran atau kritik untuk dapat memperbaikinya di masa mendatang.
Akhir kata, kami berharap semoga makalahyangtelah kami buat ini bermanfaat dan
dapat menjadi sumber referensi/inspirasi.
Malang,September 2017
Penyusun
LATAR BELAKANG
semua negara pasti memiliki sejarah, begitu pula dengan negara Indonesia.
Perjuangan dari pejuang terdahulu banyak memuat nilai nasionalisme,patriotisme
dan lainya.Tidak dipungkiri hal-hal tersebut mengikat erat pada setiap individu
mayarakatnya. Dengan perkembangan zaman yang pesat seperti era sekarang,
membuat masyarakat semakin melupakan nilai nilai tersebut. Untuk itu, perluya
pembelajaran mengenai pendidikan kewarganegaraan kepada setiap warga negara,
agar setiap warga negara dapat menimplementasikan pada kehidupan sehari –
harinya.
Tujuan :
Manfaat
PEMBAHASAN
SD/MI/SDLB/Paket A
SMP/MTs/SMPLB/Paket B
Dalam rngka semua itu mata pelajaran PPKn harus berfungsi sebagai wahana
kurikuler pengembangan karakater warga negara Indonesia yang demokratis
dan bertanggung jawab. Peran PPKn dalam proses pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik sepanjang hayat,melalui pemberian
keteladanan,pembangunan kemauan,dan pengembangan kreatifitas peserta
didik dalam proses pembelajaran.
Kemudian pada kurikulum tahun 1968 dan 1969 istilah civics dan Pendidikan
Kewargaan Negara digunakan secara bertukar-pakai (interchangeably). ). Secara
umum mata pelajaran Pendidikan Kewargaan Negara membahas tentang
nasionalisme, patriotisme, kenegaraan, etika, agama dan kebudayaan.