PENGANTAR PENDIDIKAN
Kelompok 5 - IPA 2
UNIVERSITAS TIDAR
2021
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga makalah mata kuliah Pengantar
Pendidikan yang berjudul “Sistem Pendidikan Nasional” ini dapat terselesaikan
dengan baik. Dengan segala upaya yang kami miliki, kami maksimalkan
kemampuan kami untuk menyusun makalah ini.
Akhir kata, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu, dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita.
i
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.2. Dasar, Tujuan, dan Fungsi Pendidikan Nasional
3
Unsur pokok dan asas pelaksanaan pendidikan nasional
• Unsur-unsur Pokok
• Asas-asas Pelaksanaan
4
5. Asas kepastian hukum. Artinya, sistem pendidikan nasional dilaksanakan
atas dasar peraturan perundang-undangan.
1. Kelembagaan Pendidikan
• Jalur Pendidikan
5
pelengkap pendidikan formal untuk mendukung pendidikan sepanjang
hayat. Pendidikan non formal meliputi pendidikan kecakapan hidup,
pendidikan usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan
perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan ketrampilan dan pelatihan
kerja,pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang dilaksanakan di
lembaga kursus, pelatihan kelompok belajar, majelis taklim serta satuan
pendidikan yang sejenis.
3) Pendidikan Informal
Pendidikan informal dilakukan oleh keluarga dan lingkungan yang
berbentuk kegiatan belajar secara mandiri yang apabila telah memenuhi
suatu persyaratan tertentu akan mendapatkan pengakuan seperti halnya hasil
pendidikan formal maupun nonformal.
• Jenjang Pendidikan
6
menyediakan kesempatan bagi seluruh warga negara untuk memperoleh
pendidikan yang bersifat dasar, dan tiap-tiap warga negara diwajibkan menempuh
pendidikan dasar sesuai dengan No. 20 Bab IV pasal 6 ayat 1 yang berbunyi
“Setiap warga negara yang berusia 7 tahun sampai dengan 15 tahun wajib
mengikuti pendidikan dasar”.
7
c. Sekolah tinggi ialah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
akademik dan/atau professional dalam satu disiplin ilmu atau bidang tertentu.
d. Institut ialah perguruan tinggi yang terdiri atas sejumlah fakultas yang
menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau professional dalam sekelompok
disiplin ilmu yang sejenis.
8
2. Program dan Pengelolaan Pendidikan
° Pendidikan Umum
° Pendidikan Kejuruan
° Pendidikan Akademik
° Pendidikan Vokasi
9
° Pendidikan Profesi
° Pendidikan keagamaan
° Pendidikan Khusus
° Pendidikan Kedinasan
Istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga pada zaman Yunani Kuno.
Curir dalam bahasa Yunani Kuno berarti “pelari” dan Curere artinya “tempat
berpacu”. Kurikulum kemudian diartikan “jarak yang harus ditempuh” oleh pelari.
(Nana Sujana. 1989:4).
10
Berdasarkan arti rumusan tersebut kurikulum dalam pendidikan
dianalogikan sebagai arena tempat peserta didik “berlari” untuk mencapai “finis”
berupa ijazah, diploma atau gelas (Zais, 1976 yang dikutip oleh Mohammad Ansyar
dan H. Nurtain. 1992:7).
• Aspek local, yang memuat sifat-sifat kekhasan daerah, baik yang berupa unsure
budaya, social maupun lingkungan alam, yang menghidupkan sifat kebhinekaan
dan merupakan kekayaan nasional.
1. Kurikulum Nasional
Tujuan pendidikan nasional diberlakukan untuk semua satuan
pendidikan, dari pendidikan prasekolah sampai dengan pendidikan tinggi,
pendidikan prasekolahan dan pendidikan luar sekolah, demikian pula jenis
pendidikan khusus seperti pendidikan anak luar biasa, pendidikan kedinasan,
dan seterusnya. Ini berarti bahwa tujuan pendidikan nasional itu menjadi
bagian yang tak terpisahkan dari kurikulum masing-masing satuan
pendidikan.
Soedijarto (Soedijarto, 1991:145) merinci kurikulum atas lima
tingkatan, yaitu :
1) Tujuan institusional, yang menggambarkan berbagai kemampuan
(pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap) yang harus dikuasai oleh
peserta didik dari suatu satuan pendidikan.
2) Kerangka materi yang memberikan gambaran tentang bidang-
bidang pelajaran yang perlu dipelajari peserta didik untuk menguasai
serangkaian kemampuan yang disebut struktur kurikulum.
3) Garis besar materi dari suatu bidang pelajaran yang telah dipilih,
biasa disebut GBPP atau silabi.
11
4) Panduan dan buku-buku pelajaran yang disusun untuk menunjang
terjadinya proses pembelajaran (pedoman guru dan buku paket belajar)
5) Bentuk dan jenis kegiatan pembelajaran yang dialami oleh peserta
didik, yaitu strategi belajar mengajar.
Disebut kurikulum nasional karena tujuan dan materi pendidikan
(butir 1 s.d 4) diperlukan sama pada setiap macam satuan pendidikan di
seluruh Indonesia. Meskipun butir 5 (implementasi kurikulum) dibedakan
dari butir 1 s.d 4 (kurikulum), namun pada hakikatnya secara keseluruhan
menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan, karena implementasi kurikulum
hanya akan berhasil jika sinkron dengan tujuan dan sifat materi yang
disediakan untuk pencapaian tujuan tersebut (butir 1 s.d 4).
Mengenai kurikulum menurut UU RI No. 20 tahun 2003 dinyatakan
dalam Bab X, pasal 36 ayat 3 sebagai berikut :
1. Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan rangka
negara kesatuan republik Indonesia dengan memperhatikan:
a. Peningkatan iman dan takwa;
b. Peningkatan akhlak mulia;
c. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;
d. Keragaman potensi daerah dan lingkungan;
e. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
f. Tuntutan dunia kerja;
g. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
h. Agama;
i. Dinamika perkembangan global; dan
j. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
12
2. Pada pasal 37ayat I menyatakan bahwa Kurikulum
Pendidikan dasar dan menengah wajib memuat :
a. Pendidikan agama;
b. Pendidikan kewarganegaraan;
c. Bahasa;
. d. Matematika;
e. Ilmu pengetahuan alam;
f. Ilmu pengetahuan sosial;
g. Seni dan budaya;
h. Pendidikan jasmani dan olahraga;
i. Keterampilan/kejujuran; dan
j. Muatan lokal.
13
Tujuan dilaksanakannya muatan local dalam kurikulum SD dilihat dari segi
kepentingan nasional dan kepentingan peserta didik. Dalam hubungannya dengan
kepentingan nasional, muatan lokal dapat :
1) Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan yang khas
daerah.
2) Mengubah nilai dan sikap masyarakat terhadap lingkungan ke
arah yang positif.
14
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
16