Anda di halaman 1dari 42

PLAGIARISM,

PLAGIAT, ANTI
PLAGIAT
Pengertian
• Plagiat adalah “perbuatan secara
sengaja atau tidak sengaja dalam
memperoleh atau mencoba
memperoleh kredit atau nilai
untuk suatu karya ilmiah, dengan
mengutip sebagian atau seluruh
karya dan/atau karya ilmiah orang
lain, tanpa menyatakan sumber
secara tepat dan memadai”
(Permendiknas No. 17 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di
Perguruang Tinggi, Pasal 1 Ayat 1)

plagiarisme plagiator autoplagiat


Plagiasi

• MENGHARGAI KARYA ORANG LAIN ADALAH


NILAI DASAR DARI ILMUWAN

• MAHASIWA DOKTOR TIDAK LAGI MULAI


BELAJAR; TETAPI MEMPRAKTEKKAN NILAI-
NILAI DAN SEMANGAT MENGHARGAI KARYA
ORANG LAIN
Kebijakan Plagiarisme
• Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta.
• Permendiknas Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan
dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi.
• Surat Dirjen Dikti Nomor 1311/D/C/2010 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat.
• Surat Dirjen Dikti Nomor 190/D/T/2011 tentang Validasi
Karya Ilmiah.
• Surat Dirjen Dikti Nomor 3298/D/T/99 tentang Upaya
Pencegahan Tindakan Plagiat.
Jenis-jenis Plagiat
Contoh Kasus Plagiat
 Tahun 1999: Kasus plagiat Dr. ISA, mahasiswa S3 di universitas  Kasus plagiat Prof Dr AABP dianggap
terkemuda di Yogyakarta dan lulus pascasarjana (S-3) tahun benar-benar berat. Gara-gara
1998. Disertasinya disinyalir sebagai menjiplak skripsi S-1 atas melakukan plagiarisme, AABP akan
nama MN, alumnus universitas terkemuka di Surabaya tahun
1996. ISA akhirnya dicopot gelarnya oleh universitas tempat
diberhentikan secara tidak hormat gelar
menyelesaikan studinya (Republika, 1999). profesor yang diberikannya juga akan
 Tahun 2010: Seorang profesor muda bidang Hubungan dicopot (Detik.com, 2010a)
Internasional (HI) di salah satu PTS terkemuka. Profesor  Kasus plagiarisme yang menyeret nama
tersebut melakukan plagiat dari jurnal ilmiah Australia. Tulisan empat doktor. Kasus ini berawal dari
plagiat tersebut sebelumnya dimuat dalam koran The Jakarta keikutsertaan seorang mahasiswa S3
Post yang kemudian ditarik kembali oleh The Jakarta Post yang mengikuti seminar dengan
setelah menerima laporan adanya plagiat. Diketahui bahwa
selain tulisan yang dimuat di The Jakarta Post, profesor
menyertakan sebuah makalah pada
tersebut disinyalir telah melakukan plagiat pada empat tulisan 2008 di Cina (Detik.com, 2010b).
yang juga telah dimuat di majalah populer lainnya. Atas
perbuatannya tersebut sanksi yang diterima cukup berat, yaitu
pemberhentian tidak hormat dari PTS tempatnya bekerja dan
dicabutnya gelar profesor (27 Oktober 2013).
Faktor Penyebab Plagiat
Cara Menghindari
Plagiat conto
h
Norma, Nilai nilai & Plagiarisme:
Bagaimana menghindari

PRAK
TEK
Mengapa mahasiswa melakukan
plagiasi?
• Tidak mengetahui
• Terlalu sibuk dengan hal/urusan lain
• Dikejar dead-line
• Tidak punya ide, tidak tahu apa yang akan ditulis
• Anggapan Milik sendiri, saya berhak memakainya
• Kurangnya ketrampilan menulis
• Ketrampilan menulis dan meneliti yang lemah
Penulis dapat memakai data dan
informasi dari peneliti lainnya lewat
1. Membaca informasi dan mensarikan dengan
bahasa penulis (Summarize)

2. Menulis balik apa yang telah dinyatakan oleh


peneliti sebelummnya (Paraphrase)

3. Mengutip dari sumber orisinil (Quotation)


Common knowledge
• Informasi umum, dimana semua orang tahu
• tidak diperlukan sitasi, contoh:
 Presiden Soekarno adalah presiden pertama Indonesia

• Jika bukan informasi umum, dan penulis


menuliskan pernyataan yang merupakan
interpretasi dari data dan/fakta; maka diperlukan
sitasi, contoh:
 Menurut para sejarawan, Presiden Soekarno yang
merupakan presiden pertama Indonesia adalah penggali
pancasila (Widyahartono, 1991)
Plagiarisme
Tipe 1 – Menggunakan kata-kata orang lain tanpa sitasi/menyebut nama
pengarangnya
Plagiarisme Ide:
1. mengambil, mengutip gagasan sesorang penulis yang dipakai untuk
memecahkan suatu masalah atau untuk menggambarkan sebuah
konsep tentang suatu fenomena; dan dikutip untuk dipakai dalam
karya tulis sendiri tanpa mencantumkan nama pengagas dan
sumber informasi.
2. Bila ide tersebut berasal dari pengetahuan yang bersifat umum
maka tidak wajib disebutkan sumbernya
Plagiarisme Kata:
1. Mengutip kata demi kata tanpa menyebutkan sumbernya
2. Biasa disebut plagiarism subtansial
Plagiarisme Pengarangan
1. Mengaku sebagai pengarang dari karya tulis yang disusun oleh
orang lain
2. Mengganti cover atas nama sendiri tanpa izin
“Buddhadasa’s conception of Jackson (1988) wrote,
human beings as active “Buddhadasa’s conception of
controllers of their own material human beings as active
and spiritual progress is most controllers of their own material
clearly presented in his view of and spiritual progress is most
work as integrating both social clearly presented in his view of
and spiritual activity.” — Peter work as integrating both social
Jackson, Buddhadasa: A Buddhist and spiritual activity” (p. 200)
Thinker for the Modern World,
page 200.
 kata-kata orisinal dari pengarang asli harus di tulis secara
tepat dan lengkap.

‹ Tutup kutipan dengan tanda kutip (“ …”).

‹ Kutipan dapat diikuti oleh halaman dari dokukumen


dimana kata-kata/kalimat asli tersenit didapatkan, seperti: (p.
Petikan langsung
• Idealnya semua kalimat adalah “kalimat
penulis”
• Petikan langsung biasanya dipakai untuk:
 menunjukkan statement orisinal dari
ahli/peneliti untuk mendukung
ide/pernyataan penulis
Tipe 2
Plagiarisme struktur:
kesalahan parafrase
Parafrase yang benar:
Pengungkapan kembali suatu kalimat, informasi, konsep
dengan cara merubah kontruksi kalimat atau kata dengan
sitasi (Paraphrasing)

Pengungkapan kembali tetap menjaga makna asli dari


kalimat, informasi atau konsep pertama dengan
mencantumkan sumbernya
Parafrase TULIS

PAHAMI

http://writeitsideways.com

BACA

http://optimistworld.com

http://www.smh.com.au
BACA, PERIKSA TEKSNYA, Teknik parafrase
TANDAI KATA-KATA/IDE-IDE
PENTING BAGI PEMULA

LAKUKAN PENCATATAN/ CARI FRASE-FRASE


PENDAFTARAN (LISTING) ALTERNATIF YANG
KATA-KATA/IDE-IDE MEMPUNYAI
PENTING DALAM TEKS YANG KESETARAAN MAKNA
DIBACA

SUSUN ULANG FRASE-FRASE


SIMPLIFIKASI KALIMAT TERSEBUT SEHINGGA
MEMPUNYAI MAKNA YANG
SAMA DENGAN TEKS ASLINYA
Teknik parafrase
Tipe 3 Plagiarisme Ide
 Menuliskan ide orang lain sebagai
idenya sendiri

 Dapat terjadi karena


 kesengajaan
 kedangkalan informasi terhadap
masalah yang akan diteliti
Bagaimana menggunakan sumber
internet?
• Kelebihannya dapat diakses dimanapun
• Siapapun dapat mem’publish” makalah;
jaminan kualitas bersifat relatif
• Authorship, perlu perhatian lebih teliti
• Kualitas isi (Content) dan kebaruan (Currency)
• Ketepatan entry kata/kalimat dalam proses
pencarian dokumen, >> ada ribuan hits
berpeluang muncul
Sumber-sumber internet

VALID TIDAK VALID


 Jurnal (reputable  Wikipedia
journal)  Blog-blok pribadi
 Textbook  Petunjuk praktikum
 Buku tahunan, statistik  Non-recognized agency
 Recognized agency
(WHO, ILO, UNEP, dsb)
Tips mengembangkan topik
penelitian

 Brainstorming
 Mendiskusikan ide dengan orang-orang yang
dianggap mempunyai kompetensi
Penelurusuran literatur (ensiklopedia, textbook,
journal, dsb)
 Memahami apa yang diharapkan/dibutuhkan
masayarakat sekitar
Prosess Penuisan dan upaya anti
plagiat
PERENCANAAN
MEMULAI
Membuat Outline dari makalah
Implementasi state-of-the-art
secara deil

Kolega/sejawat
MENULIS

CEK & EDIT


PERBAIKAN & Organisasi, Komprehensifitas,
PENYEMPURNAAN Gambar/Tabel, referensi…dsb
Tipe 4 Plagiarisme pengarang
(Authorship)

 Menjiplak karya orang lain (meliputi ide, tata tulis, dsb.)

 Mengirimkanmakalah pada suatu publikasi ilmiah atau


kegiatan akademik lannya dan mengaku sebagai pembuat
makalah tersebut
Tipe 5 Plagiarisme diri sendiri
• Self plagiarism, academic fraud
• Re-publish; menggunakan mater-materi yang
sudah dipublikasi untuk dipublikasikan lagi

Naskah sudah Ditulis dan


dipublikasi dalam diterbitkan dalam
Proceeding jurnal ilmiah
MENGAPA TERJADI SELF
PLAGIARISM

 Kurangnya pemahaman tentang


PLAGIARISM

 Penelitian Disertasi tidak diorganisasi


dengan baik, tidak ada strategi publikasi
www.google.com
• Sitasi
Bagaimana Menghindari
Pagiasi 1.Menghargai karya orang
lain.
Obat anti plagiasi
2.Memperkuat argumentasi
ilmiah
3.Menghindari plagiat
4.Menjaga kesinambungan
ilmu pengetahuan

Anda mungkin juga menyukai