Disusun oleh:
UNIVERSITAS TIDAR
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Perkembangan Emosi dan Sosial Remaja”. Tujuan dari penulisan dari makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Desi Nurhikmayanti pada mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada masa remaja pasti memiliki keinginan yang besar untuk mencoba hal
yang baru, sehingga seringkali itu dapat menyebabkan remaja melakukan hal-
hal yang negatif, misalnya saja melakukan tawuran. Hal ini terjadi karena
besarnya gejolak emosi yang ada dalam diri seorang remaja yang tidak
terkontrol saat melakukan interaksi dalam lingkungan sosial. Seringnya terjadi
hal-hal negative dalam usia remaja, maka harus perlu dilakukan pengembangan
emosi remaja agar emosi dala dirinya dapat stabil dan terkontrol, sehingga
dapat mengarah ke hal-hal positif.
1
4. Bagaimana pengaruh emosi terhadap tingkah laku remaja?
5. Apa yang dimaksud dengan hubungan sosial?
6. Apa saja karakteristik perkembangan sosial remaja?
7. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial?
8. Bagaimana pengaruh perkembangan sosial terhadap perilaku?
1.3 TUJUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam kehidupan anak penuh dengan dorongan dan minat untuk mencapai
dan memiliki sesuatu. Banyak sedikitnya dorongan dan minat itu mempengaruhi
pengalaman emosionalnya, jika terpenuhi, maka timbul rasa gembira dan senang,
jika tidak, maka akan timbul marah dan kecewa. Oleh karena itu jika kita ingin
memahami remaja, maka kita perlu mengetahui apa yang mereka inginkan dan
rasakan, inilah yang harus dicermati para orang tua dan guru.
1. Pengertian Emosi
Menurut Sarlito (1998:59), perilaku kita sehari-hari dipengaruhi oleh
perasaan tertentu seperti marah, gembira, dan disertai oleh perbuatan-perbuatan
tertentu yang disebut warna afektif. Warna afektif ini sering disebut sebagai
emosi, perbedaan antara emosi dan perasaan tidak dinyatakan secara tegas, warna
afektif bisa disebut juga sebagai perasaan. Sedangkan menurut Crow & Crow
(1958) mengatakan bahwa emosi ditandai dengan warna afektif yang kuat dan
ditandai dengan perubahan-perubahan fisik.
3
2. Karakteristik Perkembangan emosi
Dalam siklus kehidupan mansusia, masa remaja merupakan masa dimana
terjadinya prosses pergolakan emosi seiring dengan pertumbuhan fisik dan
perkembanganya. Puncak perkembangaan emosi dapat dilihat dengan perilakunya
yang semakin sensitif, dan reaktif. Contoh perilaku yang sering terlihat dalam
keadaan sensitif adalah:
a. Perilaku dan ekspresi emosi negatif, seperti mudah tersinggung, marah, sedih,
murung, takut, putus asa dan lain-lain.
b. Perilaku dan emosi positif, seperti perasaan sayang, bangga, malu, jatuh cinta,
harap-harapan, tenang, sopan, dsb.
Dengan mengetahui karakter dan kondisi emois seorang remaja, maka kita
dapat dengan mudah memahaminya, dan sekaligus memberikan penyaluran serta
mengontrolnya. Dibawah ini adalah contoh dalam perkembangan emosi remaja
yang paling menonjol:
4
• Belajar dengan coba-coba;
• Belajar dengan cara meniru;
• Belajar dengan cara menyamakan diri;
• Belajar melalui pengkondisian;
• Belajar dibawah bimbingan dan pengawasan.
5
Menurut Goleman (1997), koordinasi suasana hati menjadi inti dari
hubungan sosial yang baik. Apabila sesorang dapat menyesuaikan suasana hati
yang lain atau berempati, maka orang tersebut akan lebih mudah menyesuaikan
diri dengan lingkunganya. Goleman juga mengatakan bahwa kecerdasan
emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasai
diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan
menunda kepuasan serta mengatur keadaan jiwa.
6
emosi remaja yaitu dengan memenuhi kebutuhan fisik dan psikologisnya, guru
harus bisa membimbing sekalligus menjadi pendengar yang simpatik.
b. Kematangan
7
Prosess sosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk memberi
dan menerima pandangan atau pendapat orang lain diperlukan kematangan
intelektual dan emosional.
d. Pendidikan
Seseorang akan lebih terarah jika memiliki pendidikan yang berkualitas.
Pendidikan diajarkan secara terpogram, tujuannya untuk membentuk
kepribadian anak.
8
5. Mengembangkan Keterampilan Sosial pada Remaja
Penting bagi remaja untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan
sosial dan kemampuan untuk menyesuaikan diri, sebab kegagalan remaja dalam
menguasai keterampilan-keterampilan sosial akan menyebabkan dia sulit
menyesuiakan diri dengan lingkungan sekitar, sehingga akan membuat dirinya
merasa rendah diri, anti sosial, bahkan juga dapat menyebabkan kenalakan
remaja, tindakan-tindakan kriminal, dll.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa remaja merupakan terjadinya pergolakan emosi yang diiringi dengan
pertumbuhan fisik yang pesat dan pertumbuhan secara psikis yang bevariasi.
Pergolakan emosi yang terjadi juga tidak terlepas dari bermacam pengaruh,
seperti lingkungan, tempat tinggal, keluarga,sekolah, dam teman-teman sebaya,
serta aktivitas-aktivitas yang dilakkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Perkembangan emosi remaja dalam tumbuh kembangnya sangat berpengaruh
terhadap proses interaksi sosial serta dalam kehidupannya. Remaja juga perlu
memahami dan memiliki kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional
merupakan upaya untuk memnerikan kesan yang baik tentang dirinya, mampu
mengungkapkan dengan baik emosinya sendiri sehingga mampu melakukan
interaksi dengan orang lain dengan lancar dan efektif.
B. Saran
Mengingat usia remaja merupakan masa menuju kedewasaan. Sehingga
emosinya yang belum begitu stabil. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya
guna mengembangkan emosi nya tersebut agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal
yang negatif dan lebih terarah ke dalam hal-hal yang postif dan bermanfaat.
10
DAFTAR PUSTAKA
11