Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERKEMBANGAN EMOSI DAN SOSIAL REMAJA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah: Perkembangan Peserta Didik

Dosen Pengampu: Desi Nurhikmahyanti S.pd., M.pd

Disusun oleh:

Witantri Yuliani (2120303056)

Rahmatia Salsabil (2120303076)

PRODI PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TIDAR

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Perkembangan Emosi dan Sosial Remaja”. Tujuan dari penulisan dari makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Desi Nurhikmayanti pada mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Desi Nurhikmayanti selaku


dosen pengampu bidang studi Perkembangan Peserta Didik yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam


penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.

Magelang, 18 Oktober 2021

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 1

1.3 Tujuan ............................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3

2.1 Perkembangan Emosional Remaja ................................................... 3

2.2 Perkembangan Sosial Remaja........................................................... 7

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 10

3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 10

3.2 Saran ................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju


masa dewasa, sehingga hal inilah yang menjadikan remaja belum memiliki
emosi yang stabil. Perubahan-perubahan emosional pada remaja dapat
dipengaruhi oleh factor lingkungan ataupun factor dari dalam dirinya sendiri.

Usia remaja merupakan usia dimana banyak mengalami masalah


perkembangan emosi khususnya menyangkut dengan penyesuaian diri terhadap
lingkungannya serta interaksi sosial dengan masyarakat. Emosi yang belum
stabil serta tidak terkendali terkadang membuat diri remaja merasa dibawah
tekanan sosial saat menghadapi hal yang baru. Maka dari itu, kematangan
emosi sangat diperlukan oleh remaja agar memudahkannya dalam pergaulan
serta interaksi sosial dengan masyarakat. Kematangan emosi inilah yang
membuat remaja menjadi lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan sosial.

Pada masa remaja pasti memiliki keinginan yang besar untuk mencoba hal
yang baru, sehingga seringkali itu dapat menyebabkan remaja melakukan hal-
hal yang negatif, misalnya saja melakukan tawuran. Hal ini terjadi karena
besarnya gejolak emosi yang ada dalam diri seorang remaja yang tidak
terkontrol saat melakukan interaksi dalam lingkungan sosial. Seringnya terjadi
hal-hal negative dalam usia remaja, maka harus perlu dilakukan pengembangan
emosi remaja agar emosi dala dirinya dapat stabil dan terkontrol, sehingga
dapat mengarah ke hal-hal positif.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan perkembangan emosi?


2. Apa saja karakteristik dari perkembangan emosi?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi?

1
4. Bagaimana pengaruh emosi terhadap tingkah laku remaja?
5. Apa yang dimaksud dengan hubungan sosial?
6. Apa saja karakteristik perkembangan sosial remaja?
7. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial?
8. Bagaimana pengaruh perkembangan sosial terhadap perilaku?

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui apa itu perkembangan emosi.


2. Untuk mengetahui apa saja karakteristik dari perkembangan emosi.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
emosi.
4. Untuk mengetahui pengaruh emosi terhadap tingkah laku remaja.
5. Untuk mengetahui apa itu hubungan sosial.
6. Untuk mengetahui karakteristik perkembangan sosial remaja.
7. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
sosial.
8. Untuk mengetahui pengaruh perkembangan sosial terhadap perilaku.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PERKEMBANGAN EMOSI

Dalam kehidupan anak penuh dengan dorongan dan minat untuk mencapai
dan memiliki sesuatu. Banyak sedikitnya dorongan dan minat itu mempengaruhi
pengalaman emosionalnya, jika terpenuhi, maka timbul rasa gembira dan senang,
jika tidak, maka akan timbul marah dan kecewa. Oleh karena itu jika kita ingin
memahami remaja, maka kita perlu mengetahui apa yang mereka inginkan dan
rasakan, inilah yang harus dicermati para orang tua dan guru.
1. Pengertian Emosi
Menurut Sarlito (1998:59), perilaku kita sehari-hari dipengaruhi oleh
perasaan tertentu seperti marah, gembira, dan disertai oleh perbuatan-perbuatan
tertentu yang disebut warna afektif. Warna afektif ini sering disebut sebagai
emosi, perbedaan antara emosi dan perasaan tidak dinyatakan secara tegas, warna
afektif bisa disebut juga sebagai perasaan. Sedangkan menurut Crow & Crow
(1958) mengatakan bahwa emosi ditandai dengan warna afektif yang kuat dan
ditandai dengan perubahan-perubahan fisik.

Pada saat emosi, terjadi perubahan-perubahan fisik seperti :

a. Reaks elektri kulit wajah bila terpesona;


b. Peredaran darah bertambah cepat bila marah;
c. Denyut bertambah bila terkejut;
d. Bernaapas panjang jika kecewa;
e. Pupil mata membesar bila marah;
f. Air liur mengering bila taku atau tegang;
g. Bulu roma berdiri kalau takut;
h. Otot jadi bergtear (tremor);
i. Komposisi darah berubah dan kalenjer-lebih aktif.

3
2. Karakteristik Perkembangan emosi
Dalam siklus kehidupan mansusia, masa remaja merupakan masa dimana
terjadinya prosses pergolakan emosi seiring dengan pertumbuhan fisik dan
perkembanganya. Puncak perkembangaan emosi dapat dilihat dengan perilakunya
yang semakin sensitif, dan reaktif. Contoh perilaku yang sering terlihat dalam
keadaan sensitif adalah:

a. Perilaku dan ekspresi emosi negatif, seperti mudah tersinggung, marah, sedih,
murung, takut, putus asa dan lain-lain.
b. Perilaku dan emosi positif, seperti perasaan sayang, bangga, malu, jatuh cinta,
harap-harapan, tenang, sopan, dsb.
Dengan mengetahui karakter dan kondisi emois seorang remaja, maka kita
dapat dengan mudah memahaminya, dan sekaligus memberikan penyaluran serta
mengontrolnya. Dibawah ini adalah contoh dalam perkembangan emosi remaja
yang paling menonjol:

a. Cinta/Kasih Sayang, kebutuhan untuk memberi dan menerima rasa cinta


menjadi hal yang penting, karena kebanyakan para remaja memberontak
disebabkan kurangnya rasa cinta dan kasih sayang.
b. Perasaan gembira, perasaan gembira memberikan pengaruh dalam
kehidupan remaja
c. Kemarahan dan permusuhan, rasa marah biasanya terjadi apabila
keingingan, dan harapannya tidak terpenuhi.
d. Ketakutan dan kecemburuan, rasa teakut biasanya muncul ketika
seseorang merasakan bahaya dan adanya rasa traumatik.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi


Hurlock (1960:226) mengatakan bahwa perkembangan emosi dipengaruhi
oleh faktor belajar dan kematangan. Perkembangan intelektual menghasilkan
kemampuan berpikir kritis dan memahami makna yang sebelumnya dan tidak
dimengerti serta menimbulkan emosi terarah pada suatu objek. Kegiatan belajar
turut menunjang perkembangan emosi, metode yang digunakan akan berpengaruh
pada emosinya, contohnya adalah:

4
• Belajar dengan coba-coba;
• Belajar dengan cara meniru;
• Belajar dengan cara menyamakan diri;
• Belajar melalui pengkondisian;
• Belajar dibawah bimbingan dan pengawasan.

4. Pengaruh Emosi Terhadap Tingkah laku


Perasaan takut, marah, dapat menyebabkan seseorang menjadi gemetar.
Dalam ketakutan, mulut menjadi kering, jantung beretak cepat, terkadang syaraf-
syarafnya terganggu. Gangguan emosi juga menyebabkan kesulitan berbicara,
ketegangan emosional yang cukup lama dapat mengakibatkan gagap bicara,
seorang yang gagap bicara sering dapat normal berbicara jika relaks. Perilaku
ketakutan, malu-malu, aau agresif dapat disebabkan oleh ketegangan emosi atau
frustasi. Dengan demikian, gangguan emosional memengaruhi efektivitas belajar
seseorang. Seseorang anak di sekolah akan belajar lebih giat jika dimotivasi.
Karena reaksi seseorang tidaklah sama, rangsangan-rangsangan emosional yang
menghasilkan perasaan tidak menyenangkan akan mempengaruhi hasil belajar
siswa.

5. Mengenal Kecerdasan Emosional Remaja


Pada fase remaja, remaja mengalami perubahan dalam sistem kerja
hormon dalam tubuhnya yang memberi dampak pada bentuk fisik, psikis, dan
emosinya. Masa remaja banyak dipengaruhi oleh aktivitas dan lingkunganya, serta
menghindari hal-hal negatif. Untuk itu remaja harus mempunyai kecerdasan
emosional sehingga dapat memberi kesan baik terhadap diri sendiri, berusaha
menyetarakan diri dengan lingkungan, serta mengungkapkan dan mengendalikan
emosi atau perasaan dengan tepat. Kecerdasan emosional menuntut diri untuk
belajar mengakui dan menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain, serta
menganggapinya dengan tepat. Kecerdasan emoisonal memiliki peran penting
untuk mencapai kesuksesan dalam hidup seseorang.

5
Menurut Goleman (1997), koordinasi suasana hati menjadi inti dari
hubungan sosial yang baik. Apabila sesorang dapat menyesuaikan suasana hati
yang lain atau berempati, maka orang tersebut akan lebih mudah menyesuaikan
diri dengan lingkunganya. Goleman juga mengatakan bahwa kecerdasan
emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasai
diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan
menunda kepuasan serta mengatur keadaan jiwa.

Goleman (1995) mengungkapkan bahwa lima wilayah kecerdasan


emosional yang menjadi pedoman individu untuk mencapai kesuskesan yaitu :

a. Mengenali emosi diri, mengnali emosi diri merupakan dasar dari


kecerdasan emosional
b. Mengelola emosi, untuk dapat mengelola emosi dengan baik dibutuhkan
kesadaran diri dan mengenali emosi.
c. Memotivasi diri, dengan memotivasi diri seseorang dapat memiliki
padangan positif dalam menilai sesuatu.
d. Mengenali emosi orang lain, untuk mengenali emosi orang lain
diperlukan kesadaran diri. Ia harus bisa mengenali emosi dirinya terlebih
dahulu.
e. Membina hubungan dengan orang lain, hal ini merupakan suatu
keterampilan sosial yang mendukung keberhasilan di lingkungan sosial.

6. Implikasi Pengembangan Emosi Remaja terhadap Penyelenggaraan


Pendidikan
Emosi remaja sulit untuk ditebak karena gejolak emosi mereka tinggi pada
saat itu, dan hal tersebut dapat memunculkan gangguan emosi yang menjadi
sumber tingkah laku kurang baik. Seorang siswa merasa binngung terhadap
kondisi ketika ia bergantung pada orang tua tentang keperluan dan kebutuhan
fisik, merasa punya kewajiban kepada pengasuh mereka ketika dia tidak mampu
memelihara dirinya sendiri. Namun ia juga merasa ingin bebas dari otoritas orang
tuanya agar bebas dan mandiri. Maka dari itu, hal-hal yang dapat menggangu
perkembangan emosi remaja perlu dihindari. Cara untuk menghindari gangguan

6
emosi remaja yaitu dengan memenuhi kebutuhan fisik dan psikologisnya, guru
harus bisa membimbing sekalligus menjadi pendengar yang simpatik.

2.2 Perkembangan Hubungan Sosial

1. Pengertian Hubungan Sosial


Hubungan sosial yaitu hubungan antarmanusia yang saling
membutuhkan. Hubungan sosial dimulai dari tingkat sederhana sampai pada
tingkat yang luas dan kompleks. Semakin dewasa dan bertambah umur, tingkat
hubungan sosial juga berkembang menjadi sangat luas. Pada jenjang
perkembangan remaja, seorang remaja bukan saja memerlukan orang lain untuk
memenuhi kebutuhan pribadinya, tetapi untuk berpatisipasi dan berkontribusi
memajukan kehidupan masyarakatnya.

2. Karakteristik Perkembangan Sosial Remaja


Pada jenjang usia remaja kehidupan sosialnya sangat dipengaruhi oleh
faktor meonjolnya fungsi intelektual dan emosialnya. Seiring dengan masalah
pribadi yang tengah dihadapi oleh remaja, mereka dapat menjalani hubungan
sosial yang bersifat tertutup maupun terbuka, Menurut Erik Erikson hal itu
(dalam Lefton, 1982:281) disebut sebagai krisis identitas diri. Krisis identitas
adalah Proses pembentukan identitas diri dan konsep diri. Konsep ini terbentuk
dari bagaimana remaja percaya terhadap keberadaan dirinya dan bagaimana
orang lain menilai tentang keberadaan dirinya.

3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Sosial


a. Keluarga
Keluarga memberi banyak pengaruh terhadap perkembangan sosial anak.
Keluarga merupakan media sosialisasi pertama yang paling efektif bagi anak.
Dalam keluarga terdapat nilai dan norma yang harus dipatuhi oleh anak.

b. Kematangan

7
Prosess sosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk memberi
dan menerima pandangan atau pendapat orang lain diperlukan kematangan
intelektual dan emosional.

c. Status sosial ekonomi


Kondisi serta status sosial ekonomi juga dapat mempengaruhi kehidupan
sosial seseorang. Masyarakat akan memandang seseorang berdasarkan status
dan kondisi social.

d. Pendidikan
Seseorang akan lebih terarah jika memiliki pendidikan yang berkualitas.
Pendidikan diajarkan secara terpogram, tujuannya untuk membentuk
kepribadian anak.

e. Kapasitas Mental: Emosi dan Inteligensi


Kapasitas emosi dan kemampuan berfikir mempengaruhi banyak hal,
Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh perkembangan emosi dan
inteligensi seorang anak. Anak yang memiliki emosi stabil akan mampu
memecahkan masalah hidupnya di masyarakat. Sikap saling pengertian dan
kemampuan memahami orang lain merupakan modal utama dalam kehidupan
sosial.

4. Pengaruh Perkembangan Sosial terhadap Tingkah Laku


Semua orang memiliki sikap egosentris, mereka berpikir dengan
pendapat mereka sendiri. Namun melalui banyak pengalaman dalam
menghadapi pendapat orang lain, maka sikap egois seseorang akan berkurang
dan diakhir masa remaja biasanya sikap egoisnya sudah sangat kecil sehingga
mereka dapat bergaul dengan baik di lingkungan sosialnya.
Pengaruh egosentris masih sering terlihat pada pikiran remaja karena
hal berikut:

a. Cita-cita dan idealisme yang baik


b. Kemampuan berfikir dengan pendapat sendiri belum disetai pendapat
orang lain dalam penilaiannya.

8
5. Mengembangkan Keterampilan Sosial pada Remaja
Penting bagi remaja untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan
sosial dan kemampuan untuk menyesuaikan diri, sebab kegagalan remaja dalam
menguasai keterampilan-keterampilan sosial akan menyebabkan dia sulit
menyesuiakan diri dengan lingkungan sekitar, sehingga akan membuat dirinya
merasa rendah diri, anti sosial, bahkan juga dapat menyebabkan kenalakan
remaja, tindakan-tindakan kriminal, dll.

Keterampilan sosial yang harus dikuasai meliputi kemampan


berkomunikasi , menjalin hubungan dengan orang lain, mendengarkan pendapat
orang lain, menghargai diri sendiri dan orang lain, mendengarkan pendapat atau
keluhan dari orang lain, memberi atau menerima kritik, bertindak sesuai norma
dan aturan yang berlaku. Apabila keterampilan tersebut dapat dikuasai oleh
remaja maka ia akan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya
dan ia mampu mengembangkan aspek psikososial dengan maksimal.

6. Implikasi Pengembangan Hubungan Sosial Remaja terhadap


Penyelenggaan Pendidikan
Masa remaja merupakan masa mencari jati diri sehingga ia memiliki
sikap yang terlalu tinggi dalam menilai dirinya atau malah sebaliknya. Remaja
juga umumnya belum benar-benar memahami tentang nilai dan norma sosial
yang berlaku dalam kehidupan sosial. Hal inilah yang menyebabkan kurang
serasinya hubungan sosial dengan kondisi yang terjadi dalam masyarakat.
Penciptaan kelompok sosial remaja perlu dikembangkan karena pola
kehidupan remaja yang berbeda dengan kelompok dewasa maupun anak-anak
untuk menghindari terjadinya konflik sosial. Remaja perlu diberikan ruang
kearah perilaku yang bermanfaat dan dapat diterima oleh masyarakat umum.
Disekolah juga perlu sering diadakan kegiatan bakti sosial, kelompok belajar,
dan kegiatan-kegiatan lainnya dibawah asuhan guru pembimbing.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Masa remaja merupakan terjadinya pergolakan emosi yang diiringi dengan
pertumbuhan fisik yang pesat dan pertumbuhan secara psikis yang bevariasi.
Pergolakan emosi yang terjadi juga tidak terlepas dari bermacam pengaruh,
seperti lingkungan, tempat tinggal, keluarga,sekolah, dam teman-teman sebaya,
serta aktivitas-aktivitas yang dilakkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Perkembangan emosi remaja dalam tumbuh kembangnya sangat berpengaruh
terhadap proses interaksi sosial serta dalam kehidupannya. Remaja juga perlu
memahami dan memiliki kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional
merupakan upaya untuk memnerikan kesan yang baik tentang dirinya, mampu
mengungkapkan dengan baik emosinya sendiri sehingga mampu melakukan
interaksi dengan orang lain dengan lancar dan efektif.

B. Saran
Mengingat usia remaja merupakan masa menuju kedewasaan. Sehingga
emosinya yang belum begitu stabil. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya
guna mengembangkan emosi nya tersebut agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal
yang negatif dan lebih terarah ke dalam hal-hal yang postif dan bermanfaat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Suhada, Idad. (2017). Perkembangan Peserta Didik. Bandung. ROSDA

Ferdian, Rizza Aria. (2010). Mengembanngkan Keterampilan Sosial


Pada Remaja. http://rizza-af-
guruindo.blogspot.com/2010/07/mengembangkan-keterampilan-sosial-
pada.html?m=1 (diakses pada tanggal 21 Oktober 2021)

11

Anda mungkin juga menyukai