Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BIOLOGI TENTANG

PROTISTA

SMA N 3 TEMANGGUNG

Disusun oleh:
Nama: Hendrawan
Kelas: X MIPA 1

BAB I
PENDAHULUAN

1.

Latar Belakang

Protista(yang paling pertama) berasal dari teori asal-usul makhluk hidup


yang di kemukakan oleh Aris Toteles Makhluk hidup berasal dari benda
mati. Filum pada Protista terdiri atas empat yaitu: (1) Rhizopoda/Sarcodina,
(2) Cylliata/Cyilliophora, (3) Flagellata/Mastidhopora dan, (4) Sporozoa
Dalam makalah ini membahas tentang Rhizopoda ( rhizo = akar,
phodium= kaki ) atau Sarcodina (sarkodes= berdaging). Rhizopoda
Merupakan salah satu filum dari protozoa yang bergerak dan makannya
dengan menggunakan pseudopodia ( kaki semu ). Bersifat amoboid yaitu
bentuk tubuh tidak tetap karena aliran protoplasmanya bersifat pseudopodia
( kaki semu ). Hidup di laut, air tawar, dan di dalam tubuh hewan atau
manusia sebagai parasit. Contoh dari Rhizopoda yaitu Amoeba, Ridiolaria,
Arcella, diflugia dan Foraminifera
Dengan mempelajari Rhizopoda kita dapat lebih
memahami morfologi, fisiologis dan proses reproduksi dari Rhizopoda. Dan
dapat mengetahui apa-apa saja contoh- contoh rhizopoda yang merugikan
dan yang menguntungkan.

2.

3.
1.

Rumusan Masalah
1.

Protista Mirip Hewan (Protozoa

2.

Protista Mirip Tumbuhan (Alga)

3.

Protista Mirip Jamur

Tujuan
Agar para siswa dapat memahami tentang protozoa

2. Agar para siswa dapat mengetahui dan memahami klasifikasi dari


Protozoa
3. Agar para siswa dapat memahami pembagian kelas-kelas pada
Rhizopoda
4. Agara para siswa dapat memahami proses perkembangbiakan pada
Rhizopoda
BAB II
PEMBAHASAN

A. Protista Mirip Hewan (Protozoa)


Protista dianggap sebagai organisme peralihan antara Monera dan
organisme lain, baik hewan maupun tumbuhan. Protozoa yang menyerupai
hewan dikenal dengan nama protozoa (protos = pertama, zoon = hewan).
Sebagian protozoa adalah hewan eukariotik bersel tunggal dan mikroskopis.
Protozoa dapat hidup pada air tawar, air laut, air payau dan ada juga yang
hidup di dalam tubuh organisme multiseluler. Seluruh kegiatan hidupnya
dilakukan oleh sel itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara
lain membran plasma , sitoplasma dan mitokondria. Beberapa protozoa ada
yang mempunyai peranan dalam menghancurkan sisa-sisa organisme yang
telah mati, tetapi ada juga yang bersifat parasit di dalam tubuh organisme,
misalnya dapat menyebabkan penyakit tidur, malaria, dan disentri. Protozoa
hidup secara individual, tetapi ada juga diantara mereka yang hidupnya
berkoloni.

Protozoa berkembangbiak dengan cara aseksual, yaitu dengan cara


pembelahan biner dan membentuk spora serta secara seksual yaitu melalui
konjugasi. Hewan ini memilki alat gerak berupa cilia, flagel, dan kaki semu
(Pseudopia), tetapi ada juga yang tidak memiliki alat gerak.

1.

Ciri-Ciri Protozoa:

Organisme uniseluler (bersel satu)

Eukariotik (memiliki membran nukleus


Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni
Umumnya tidak dapat membuat makananya sendiri (heterotof)
Hidup bebas, saprofit dan parasit
Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup
Alat gerak berupa pseudopia , silia atau flagella

2. Klasifikasi protozoa
Berdasarkan struktur alat geraknya , filum protozoa dibedakan menjadi
empat kelas:
Kelas Rhizopoda (sarcodina)
Kelas Ciliata
Kelas Flagellata
Kelas sporozoa

3.

Kelas Rhizopoda

Kelas Rhizopoda Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia) yang


merupakan penjuluran protoplasma sel, yang berfungsi sebagai alat
penangkap mangsa. Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan
sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau manusia.
Perkembangbiakan secara aseksual melalui pembelahan biner dan
pembentukkan kista. Jenis yang paling mudah diamati adalah Amoeba.

1.

Morfologi Amoeba

Ukuran antara 200-300 mikron


Bentuknya selalu berubah ubah setiap kali berpindah tempat
Sitoplasma dibagi menjadi dua endoplasma dan ektoplasma

Mempunyai 1 inti dan berbentuk bulat


Terdapat satu vakuola kontraktil dan vakuola makanan yang banyak
ditentukan oleh banyaknya makanan yang ada disekitarnya.

2.

Fisiologi

Pernapasan berlangsung melalui permukaan sel secara difusi.


Bergerak dengan cara mengalirkan penjuluran protoplasma yaitu
pseudopodia.
Proses penjuluran ini terjadi karena adanya pencairan sementara bagian
luar endoplasma yang kental.
Pencernaan makanan padat karena bersifat holozoik melalui pseudopodia
dengan cara merangkul, mengitarinya sehingga terbentuk vakuola makanan.

Struktur tubuh Amoeba: Sel dilindungi oleh membrane sel. Didalam selnya
terdapat organel organel, diantaranya inti sel, vakuola kontraktil, dan
vakuola makanan.
Membrane sel atau membran plasma Membrane sel disebut juga
plasmalema dan berfungsi melindungi protoplasma. Sitoplasma dibedakan
atas ekstoplasma dan endoplasma. Ektoplasma merupakan lapisan luar
sitoplasma yang letaknya berdekatan dengan membrane plasma dan
umumnya ektoplasma merupakan bagian dalam plasma, umumnya
bergranula. Didalam endoplasma terdapat 1 inti, satu vakuola kontraktil, dan
beberapa vakuola makanan. Inti sel (nukleus) berfungsi untuk mengatur
seluruh kegiatan yang berlangsung di dalam sel. Rongga berdenyut (Vakuola
Kontraktil).rongga berdenyut disini berfungsi sebagai organ eksresi sisa
makanan. Vakuola kontraktil juga menjaga agar tekanan osmosis sel selalu
lebih tinggi dari tekanan osmosis di sekitarnya.
Rongga makanan (vakuola makanan ) Rongga makanan atau sering disebut
dengan vakuola makanan berfungsi sebagai alat pencernaan. Makanan yang
tidak dicerna akan dikeluarkan melalui rongga berdenyut.

4.

Tempat hidup dan habitat.

Berdasarkan tempat hidupnya Amoeba dibedakan menjadi beberapa


tempat:
a. Ektamoeba : hidup di luar tubuh organisme (hidup bebas). Misalnya
Amoeba proteus.
b. Entamoeba : hidup di dalam organisme , misalnya manusia: contohnya
Entamoeba histolityca, yang hidup di dalam usus halus manusia, bersifat
parasit dan menyebabkan penyakit perut (Disentri). Entamoeba coli, hidup
dalam colon (usus besar manusia). Amoeba ini tidak bersifat parasit , tetapi
kadang-kadang dapat menyebabkan buang air besar terusmenerus. Entamoeba ginggivalis, hidup dalam rongga mulut dan
menguraikan sisa-sisa makanan, sehingga merusak gigi dan gusi.

Contoh dari Rhizopoda lainnya seperti:


1. Ella Memiliki rangka luar yang tersusun dari zat kitin. Hewan ini banyak
terdapat di air tawar. Berbentuk seperti piring, dengan satu permukaan
cembung dan permukaan lainnya cekung atau datar , yang ditengahnya
terdapat lubang tempat keluarnya kaki palsu.
2. Diffugia angka luar diffugia dapat menyebabkan butir-butir pasir halus
dan benda-benda laindapat melekat.
3. Foraminifera miliki rangka luar yang terdiri dari silica atau zat kapur
(mengandung kalsium karbonat). Semua anggota foraminifera ini hidup di
laut. Genus yang paling terkenal dari Foraminifera ini adalah Globigerina,
karena lapisan Foraminifera dapat digunakan sebagai petunjuk dalam
pencarian sumber minyak bumi.
4. Radiolaria
Merupakan organisme laut bertubuh bulat seperti bola dan memilki banyak
duri yang terbuat dari zat kitin dan stonsium sulfat. Radiolaria yang mati
akan mengendap yang disebut dengan Lumpur radiolaria yang digunakan
sebagai bahan alat penggosok serta bahan peledak. Contoh genusnya :
Achantometro dan Collosphaera.

Ordo pada Rhizopoda:


a)

Ordo lobosa

Ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia pendek dan tumpul serta terdapat


perbedaan yang jelas antara ektoplasma serta endoplasma.

b). Ordo filosa

Ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia halus seperti benang dan becabangcabang.

c). Ordo foraminifera

Ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia panjang dah halus.

d). Ordo helioza

Ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia berbentuk benang yang radien dan


antarfilamen tidak pernah bersatu membentuk jala atau anyaman.

e). Ordo radiolarian

Cirinya : mempunyai pseudopodia berupa benang-benang halus yang


tersusun radier dan bercabang-cabang membentuk jala (anyaman).

B. Protista Mirip Tumbuhan (Alga)


Alga merupakan kelompok organisme yang bervariasi baik bentuk,
ukuran, maupun komposisi senyawa kimianya. Alga ini ada berbentuk
uniseluler (contoh Chlorococcus sp), koloni (Volvox sp), benang (filamen)
(contoh Spyrogyra sp) serta bercabang atau pipih (contoh Ulva sp, Sargasum
sp dan Euchema sp).
1. Ciri-ciri Alga
merupakan organisme Eukariotik
ada yang uniseluler (bentuk benang/pita) dan ada yang multiseluler (bentuk
lembaran).

Memiliki klorofil, sehingga bersifat autotrof. Selain klorofil, alga juga memiliki
pigmen lain, seperti fikosianin (warna biru), fikoeritrin (warna merah),
fikosantin (warna coklat), xantofil (warna kuning) dan karotena (warna
keemasan).
Tubuh alga/ganggang tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun.
Tubuhnya berupa thalus, sehingga dimasukkan ke dalam golongan
thalophyta.
Reproduksi secara aseksual (dengan fragmentasi, pembelahan,
pembentukan spora) maupun seksual (dengan oogami dan isogami). oogami
terjadi jika antara sel betina dan sel kelamin jantan mempunyai ukuran yang
sama dan sulit dibedakan. Oogami terjadi jika antara sel kelamin jantan dan
sel kelamin betina mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda dan mudah
dibedakan. Dari peleburan dua sel kelamin tersebut, akan terjadi pembuahan
yang menghasilkan zigot. Zigot akan terus berkembang menjadi individu
baru
Habitat di perairan (tawar laut), tempat lembab. Ada yang menempel pada
batuan (epilitik), tanah/lumpur/pasir (epipalik), menempel pada tumbuhan
sebagai (epifitik), dan menempel pada tubuh hewan (epizoik).
2. Klasifikasi Alga
Klasifikasi Protista mirip tumbuhan berdasarkan piqmen warna, meliputi :
a. Euglenophyta
Euglenophyta merupakan kelompok protista yang unik karena dia memiliki
sifat mirip tumbuhan dan hewan. Dianggap mirip tumbuhan karena memiliki
klorofil a dan b, juga ditemukan karotin sehingga dia akan berfotosintesis.
Euglenophyta dianggap mirip hewan karena dapat bergerak aktif dengan
pertolongan satu atau beberapa bulu cambuk (flagela) yang keluar dari
selnya. Karena mempunyai alat gerak, dia dapat hidup di perairan, misalnya
air tawar dan air tergenang.
Contoh : Euglena viridis
b. Phyrrophyta (Alga Api)
Sering disebut Dinoflagellata karena memiliki 2 flagel. bersifat uniseluler,
memiliki piqmen berupa klorofil a dan c. Memiliki dinding sel berupa selulosa
dan ada juga yang tidak memiliki dinding sel. Disebut ganggang Api, karena

mampu memancarkan cahaya (bioluminesens) pada kondisi gelap. Hidup di


air laut dan ada yang di air tawar
Contoh : Noctiluca sp, Ceratium sp, Gonyaulax sp, Perridium sp
c.

Chlorophyta (Alga Hijau)

Ada yang uniseluler (soliter koloni) dan multiseluler. Tubuhnya mengandung


klorofil (klorofil a dan b), dan piqmen warna lain (karoten, xantofil). Hidup
melayang-layang di air tawar atau air laut sebagai fitoplankton. Memiliki
dinding sel yang tersusun atas selulosa dan lignin. Bentuk tubuh (benang,
lembaran, dan berkoloni). Ada yang bersimbiosis (mutualisme) dengan fungi
membentuk lichenes (lumut kerak).
Reproduksi secara aseksual (dengan pembelahan biner untuk yang bersel
satu dan fragmentasi untuk yang berbentuk benang, pembentukan
zoospora), dan secara seksual dengan konjugasi. Konjugasi adalah
perpaduan gamet yang membentuk zigospora.

Contoh :
d.

Chrysophyta (Alga cokelat-keemasan)

Ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler, dan banyak yang berflagel.
Memiliki piqmen warna yang dominan adalah karotin, fukosantin (coklat
kuning) dan piqmen warna lain klorofil a dan b. Sebagian besar kelompok ini
adalah Diatom. Diatom mempunyai bentuk kotak dan memiliki dinding sel.
Sel tersusun atas dua belahan, yaitu : wadah (hipoteka) dan tutup (epiteka).
Dinding sel mengandung zat kersik, sehingga sering disebut ganggang kersik
atau tanah diatom. Manfaat : untuk bahan penggosok, bahan isolasi, bahan
dasar kosmetik, dan penyekat dinamit, penyaring kolam renang

Contoh : Diatom, Navicula, Cyclotella, dan Pinnularia


e. Phaeophyta (Alga Coklat)
Tubuhnya menyerupai tumbuhan tingkat tinggi, bersifat multiseluler,
memiliki piqmen berupa xantofil, fukosantin, klorofil a dan c, habitat di dasar
laut, reproduksi secara metagenesis (pergantian keturunan antara vegetatif
dan generatif). Vegetatif dengan cara fragmentasi, zoospora. Sedangkan

generatif dengan cara oogami (peleburan antar ovum dan


spermatozoid).
Contoh :
f. Rodhophyta (Alga Merah)
Bersifat multiseluler, memiliki piqmen fikobilin yang terdiri dari fikoreitrin
(merah) dan fikosianin (biru), klorofil. habitat di dasar laut, seperti rumput
sehingga sering disebut dengan rumput laut (sea weed). Reproduksi secara
Vegetatif dengan pembentukan spora, dan secara generatif dengan
peleburan antar ovum dan spermatozoid. Sering dimanfaatkan untuk bahan
makanan (agar-agar) dan kosmetika.
Contoh : Euchema spinosum, Glacilaria sp, Gelidium sp, Gigartina
mammilosa, Erytrophylum sp, Macrocladia sp

C. Protista Mirip Jamur


Protista mirip jamur tidak dimasukkan kedalam fungi karena struktur tubuh
dan cara reproduksinya berbeda. Reproduksi jamur lender mirip fungi, tetpai
gerakan pada fase egetatifnya mirip amoeba. Meskipun tidak berklorofil,
struktur membrane jamur ini mirip ganggang.

1.

Myxomycetes (jamur lender)

Jamur ini memiliki beberap sifat yang mirip dengan jamur sejati. Struktur
vegetative jamur lendir disebut plasmodium, merupakan massa sitoplasma
berinti banyak dan tidak dibatasi oleh dinding yang kuat.
Ciri myxomycetesyang menyerupai fungi adalah pada waktu stadium
badan buah, sedangkan stadium vegetatifnya mirip protozoa(ameboid).
Tetapi perlu diketahui bahwa baik pada stadium miselium (pada waktu
terbentuk badan buah) maupun pada waktu stadium vegetative pada
dasarnya strukturnya sama saja, yaitu senositik dan tetap menunjukkan
aliran sitoplasma. Walaupun pada stadium miselium aliran sitoplasma ini
dibatasi dalam dinding badan buahnya.

Contoh:
Physarum sp , merupakan jamur lendir tak bersekat, sel-selnya tidak dapat
dipisahkan

2. Oomycota
Tubuh Oomycota (jamur air) trsusun atas benang hifa tidak bersekat dan
mengandung banyak nukleus. Oomycota dapat dengan mudah ditemukan
pada bingkai tubuh ikan atau bangkai tubuh hewan lainnya yang tergenang
air sehingga sering juga disebut dengan jamur. Oomycota berkembang biak
secara seksual dan aksesual. Beberapa Oomycota hidup di saproit dengan
cara menguraikan zat organik dari bangkai seperi Saprolegina. Beberapa di
antaranya ad juga yang hidup parasit pada individu lainnya seprti
Phytophtora dan Plasmospara viticola.
3. Acrasiomycota
Acrasiomycota atau jamur kendir seluler adalah protista yang
biasanya hidup di kayu-kayu lapuk dan hidup di bahan organik yang
membusuk. Contoh Acrasiomycota adalah Dictyostelium. Sebagian besar
hidupnya,organisme in merupakan sel amoeboid soliter. Acrasiomycota
memiliki tubuh yang menghasilkan spora dan akan di gunakan saat
melakukan reproduksi seksual

BAB III
PENUTUP

A.

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas, dapat kita tarik kesimpulan sebagai berikut


:
a. Protozoa yang menyerupai hewan dikenal dengan nama protozoa (protos
= pertama, zoon = hewan). Sebagian protozoa adalah hewan eukariotik
bersel tunggal dan mikroskopis.
b. Berdasarkan struktur alaat geraknya, filum protozoa dibedakan menjadi
empat, yaitu kelas Rhizopoda, kelas Ciliata, kelas Flagellata dan kelas
Sporozoa.
c. Kelas Rhizopoda bergerak dengan kaki semu (pseudopodia) yang
merupakan penjuluran protoplasma sel, yang berfungsi sebagai alat
penangkap mangsa.
d. Perkembangbiakan rizopoda contohnya pada amoba terjadi melalui
proses pembelahan sel secara langsung, disebut pembelaha biner atau
pembelahan amitosis, yaitu dari satu sel akan membelah menjadi dua sel
yang sama besar dan mengandung materi genetic yang sama.

B.

Saran

Semoga apa yang dijelaskan di dalam makalah kami dapat dipahami dan
dipelajari oleh pembaca. Selain itu, dengan makalah ini semoga kita dapat
mengetahui lebih jauh lagi tentang PROTISTA.

DAFTAR PUSTAKA

Istamar Syamsuri. 2004. Biologi. Jakarta : Erlangga.

Sugiarti, S. dkk. 2002. Avertebrata Air Jilid I. Depok : Penebar Swadaya.

Http//www. Google.com

Http//wikipedia.com

http://educorolla3.blogspot.com/2009/04/protista-yang-menyerupaihewan.html

http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/protista-mirip-hewanprotozoa.html#.UK4fz6xSn2c

Sugiarti, S. dkk. 2002. Avertebrata Air Jilid I. Depok : Penebar Swadaya.

Anda mungkin juga menyukai