Anda di halaman 1dari 8

PENGANTAR ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Dalam menganalisis laporan keuangan di butuhkan alat yang membantu pengguna


untuk mempermudah pekerjaannya dalam memenuhi kebutuhan yang spesifik, oleh karena
itu di bagian ini akan diperkenalkan beberapa alat dasar analisis keuangan berikut
penerapannya.

Alat analisis :

Bagian ini memberikan pengenalan awal terhadap limaalat penting untuk analisis
keuangan

Analisis laporan keuangan komparatif

Analisis laporan keuangan common size

Analisis razio

Analisis aruskas

valuasi

Analisis Laporan Keuangan Komparatif

Analisis ini dilakukan dengan cara menelaah neraca, laporan laba-rugi atau laporan arus
kas yang berurutan dari satu periode ke periode berikutnya. Analisis ini meliputi penelaahan
perubahan saldo tiap-tiap akun dari tahun ke tahun atau selama beberapa tahun. Pada analisis
laporan keuangan komparatif disebut juga analisis horisontal karena saat menelaah laporan
komparatif kita menganalisis saldo akun dengan analisis dari kiri ke kanan (atau kanan ke
kiri).

Analisis Perubahan Tahun ke Tahun

Perbandingan laporan keuangan selama periode yang relatif pendek dua atau tiga tahun
biasanya dilakukan dengan analisis perubahan tahun ke tahun dalam tiap-tiap pos.Analisis
perubahan tahun ke tahun untuk jangka pendek ini dapat ditangani dan dipahami. Analisis ini
memiliki keunggulan penyajian perubahan dalam angka absolut maupun persentase. Analisis
perubahan dalam jumlah maupun persentase menjadi relevan karena dasar dolar yang
berbeda dalam perhitungan perubahan persentase dapat menghasilkan perubahan besar yang
tidak konsisten dengan kepentingan aktualnya.
Analisis Tren Angka Indeks

Analisis perubahan tahun ke tahun untuk membandingkan laporan keuaangan lebih dari
dua atau tiga periode kadang kala merepotkan. Analisis ini memerlukan pemilihan tahun
dasar untuk seluruh pos, yang biasanya di beri angka indeks 100. karena tahun dasar menjadi
rujukan untuk semua perbandingan, pilihan terbaikadalah tahun dimana kondisi bisnis
normal.
Salah satu hasil tren adalah kekuatan untuk menyampaikan pandangan dalam filosofi
manajer, kebijakan, dan motivasi. Makin beragam lingkungan yamhg membentuk periode
analisis, makin baik pula gambaran tentang bagai mana manajer menangani kesulitan dan
memanfaatkan kesempatan.

Analisis Laporan Keuangan Common-Size

Pengetahuan atas proporsi kelopmpok atau subkelompok yang membentuk suatu pos
tertentu yang bermanfaat bagi analisis laporan keuangan. Prosedur ini juga disebut analisis
vertical karena evaluasi pos dari atas ke bawah (atau dari bawah ke atas) dalam laporan
common-size. Analisis laporan keuangan common-size berguna dalam memahami pembentuk
internal laporan keuangan. Sebagai contoh, analisis common-size menekankan pada dua
faktor :
sumber pendanaan termasuk distribusi pendanaan antara kewajiban lancar,
kewajiban tak lancar dan ekuitas.
komposisi aktiva termasuk jumlah untuk masing-masing aktiva lancar dan
aktiva tak lancar.
Sebuah laporan laba rugi siap untuk analisis common-size karena setiap pos terkait
dengan angka kunci seperti penjualan. Dalam berbagai tingkatan, penjualan mempengaruhi
hampir seluruh beban dan berguna untuk mengetahui berapa persen dari penjualan yang
diwakili oleh tiap pos-pos beban. Pengecualian berlaku untuk pajak penghasilan, yang terkait
dengan laba sebelum pajak bukan penjualan. Keterbatasan utama laporan keuangan common-
size untuk analisis antar perusahaan adalah kegagalannya untuk mencerminkan ukuran relatif
perusahaan yang di analisis.
Analisis Rasio
Analisis rasio merupakan salah stu alat analisis keuangan yang paling popular dan
banyak digunakan. Perannya sering disalah pahami dan sebagai konsekuensinya,
kepentingannya sering dilebih-lebihkan. Analisis rasio dapat mengungkapkan hubungan
penting dan menjadi dasar perbandingan dalam menemukan kondisi dan tren yang sulit untuk
dideteksi dengan mempelajari masing-masing komponen yang membentuk rasio. Rasio
paling bermanfaat bila berorientasi ke depan artinya kita sering menyesuaikan faktor-faktor
yang mempengaruhi rasio untuk kemungkinan tren dan ukurannya di masa depan.
faktor-faktor yang mempengaruhi rasio antara lain peristiwa
ekonomi,
faktor industri,
kebijakan manajemen
metode akuntansi.
interpretasi rasio, bermanfaat jika di interpretasikan dalam perbandingan dengan rasio
tahun sebelumnya, standar yang ditentukan sebelumnya dan rasio pesaing.
Analisis rasio deterapkan pada tiga tingkat penting analisis laporan keuangan, yaitu
Analisis Kredit (Resiko). Analisis kerdit adalah analisis berfokus pada likuiditas, yang
merujuk pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka
pendeknya. Rasio likuiditas yang penting adalah rasio lancar- ketersediaan aset lancar
untuk memenuhi kewajiban lancar.
Analisis solvabilitas menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka panjangnya.
Likuiditas.
Untuk mengevaluasi kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek.
Struktur modal dan solvabilitas.
Untuk menilai kemampuan memnuhi kewajiban jangka panjang.
Analisis Profitabilitas.
Analisis Profitabilitas merupakan evaluasi rasio kinerja operasi yang umumnya
mengaitkan pos laporan laba rugi dengan penjualan. Rasio ini sering disebut juga dengan
margin laba (profit margin).
Tingkat pengembalian atas investasi (return on investment-ROI).
Untuk menilai kompensasi keuangan kepada penyedia pendapatan ekuitas dan utang.
Kinerja Operasi.
Untuk mengevaluasi margin laba dari aktivitas operasi.
Pemanfaatan Aset (asset utilization).
Untuk menilai efektivitas dan intensitas aset dalam menghasilkan penjualan, disebut
pula perputaran (trunover).
Valuasi
Dalam membuat perbandingan antar perusahaan yang valid ditingkatkan dengan
penyesuaian kita terhadap angka yang dilaporkan sebelum digunakan dalam analisis.
Untuk mengestimasi nilai intrinsik perusahaan (saham).

Analisis Arus Kas

Analisis arus kas (cashflow analysis) terutama digunakan sebagai alat untuk
mengevaluasi sumber dan penggunaan dana. Analisis arus kas menyediakan pandangan
tentang bagaimana perusahaan memperoleh pendanaan dan menggunakan sumber dayanya.
Analisis ini juga digunakan dalam peramalan arus kas dan bagian dari analisis likuiditas.

Model Penilaian (Valuasi)

Valuasi merupakan hasil penting dari dari berbagai jenis analisis bisnis dan laporan
keuangan. Valuasi biasanya mengacu pada estimasi nilai intrinsik sebuah perusahaan atau
sahamnya. Dasar valuasi adalah teori nilai sekarang (present value theory). Teori ini
menyatakan bahwa nilai utang atau efek ekuitas (atau untuk masalah ini, segala aset) sama
dengan jumlah seluruh hasil yang diharapkan dari efek di masa depan yang di diskontokan ke
saat ini dengan menggunakan tingkat diskonto yang tepat. Teori ini sekarang menggunakan
konsep nilai waktu dari uang (time value of money)-yang secara sederhana menyatakan
bahwa sebuah entitas lebih menyukai konsumsi saat ini dari pada konsumsi di masa depan.
Sehingga, untuk menilai sebuah efek, investor memerlukan dua buah informasi : (1) hasil
masa depan yang diharapkan di masa depan sepanjang umur efek, dan (2) tingkat diskonto.
Secara sederhana model valuasi diaplikasikan pada efek obligasi, di mana hasil masa
depan obligasi adalah pembayaran pokok dan bunganya, dengan tingkat diskonto obligasi
adalah bunga yang berlaku (atau yield to matury). Sedangkan hasil masa depan saham adalah
deviden dan peningkatan modal, dengan tingkat diskontonya adalah biaya modal yang telah
disesuaikan untuk risisko (atau disebut tingkat pengembalian yang diharapkan expected
rate of return).

Valuasi Utang

Nilai efek sama dengan nilai sekarang hasil di masa depan yang didiskontokan pada
tingkat yang tepat. Hasil masa depan dari obligasi adalah pembayaran pokok dan bunganya.
Perhitungan untuk mencari nilai obligasi adalah sebagai berikut

I t +1 I t +1 I t +1 I t +n F
Bt = ( I +r ) 1
+ ( I +r ) 2
+ ( I +r ) 3
+ ......... + ( I +r ) n
+ ( I +r )n

Dimana, It + n adalah pembayan bunga dalam periode t + n,


F adalah pembayaran pokok (biasanya nilai normal uang), dan
R adalah tingkat bunga (tingkat imbal hasil hingga jatuh tempo Yield to
maturity).

Saat akan menilai obligasi, kita harus tentukan hasil yang diharapkan berdasarkan
faktor faktor seperti tingkat bunga kini, inflasi yang diharapklan, dan risiko gagal bayar.

Valuasi Ekuitas

Dasar penilaian ekuitas seperti penilaian utang, yaitu nilai sekarang hasil di masa depan
yang didiskontokan pada tingkat yang tepat. Dalam valuasi ekuitas, investor tidak memiliki
klaim atas hasil yang ditentukan sebelumnya, melainkan investor mencari dua hasil, yaitu
pembayaran deviden dan peningkatan modal. Karena peningkatan modal menunjukkan
perubahan nilai ekuitas.
Sedangkan untuk rumus valuasi ekuitas menggunakan dividen yang diharapkan
(expected), bukan dividen yang sebenarnya (actual). Penggunaan dividen yang diharapkan
ini karena dividen di masa depan tidak dapat ditentukan. Oleh karena itu, sebagai alternatif
digunakan penilain arus kas bebas bagi ekuitas didefinisikan sebagai arus kas dari operasi
dikurangi pengeluaran modal dan penyesuaian untuk perubahan utang. Perhitungan nilai
diskonto deviden (devinded discount model) adalah
E ( D t+1 ) E ( D t+2 ) E ( D t+3 )
Vt = ( 1+ k )
1 + ( 1+k )
2 + ( 1+k )
3 + ..........
Dimana, Dt + n adalah deviden dalam periode t + n, dan k adalah biaya modal.

Pertimbangan praktis dalam Valuasi. Sehingga model valuasi sering mengganti deviden
dengan laba atau arus kas, maka dari itu diperkenalkan dua model valuasi lain, yaitu

1. Model arus kas bagi ekuitas (free cash flow to equity model) menghitung nilai
ekuitas pada waktu t dengan mengganti deviden yang dengan arus kas bebas yang
diharapkan oleh ekuitas :

E ( FCFE t +1) E ( FCFE t +2) E ( FCFE t +3 )


Vt = ( 1+k )
1 + ( 1+k )
2 + ( 1+k )
3 + .

Dimana, FCFE t+n adalah arus kas bebas bagi ekuitas pada periode t+n , dan k k adalah
biaya modal. Sedangkan arus kas bebas adalah arus kas dari operasi dikurangi
pengeluaran modal dan penyesuaian untuk perubahan utang.

2. Model laba sisa (residual income model) yang menghitung nilai perusahaan dengan
mengan variabel akuntansi, dengan mendefinisikan nilai ekuitas pada waktu t sebagai
jumlah nilai buku kini dan nilai sekarang seluruh laba sisa yang diharapkan di masa
depan :

E ( RI t +1 ) E ( RI t +1 ) E ( RI t +1 )
Vt = BVt + ( 1+k )
1 + ( 1+k )
1 + ( 1+k )
1 + .

Dimana, BVt adalah nilai buku pada akhir periode tn, RIt+n merupakan laba dalam
periode t + n, dan k adalah beban modal. Laba sisa (residual income) pada waktu t
didefinisasikan sebagai laba bersih komprehensif dikurangi pembebanan pada nilai
buku awal, yaitu RIt = NIt (k x BVt-1).

ANALISIS DALAM PASAR EFISIEN

Efisiensi Pasar

Hipotesis pasar efisien (Eficcient Market Hypothesis - EMH) berhubungan dengan


reaksi harga pasar terhadap informasi keuangan dan informasi lainnya. EMH di bagi dalam
tiga bentuk, yaitu
Bentuk lemah (weak form). EMH yang menyatakan bahwa harga mencerminkan
sepenuhnya informasi yang terkandung dalam pergerakan harga historis.
Bentuk semikuat (semistrong form). EMH yang menyatakan bahwa harga
mencerminkan sepenuhnya informasi yang tersedia untuk publik.
Bentuk kuat (strong form). EMH yang menyatakan bahwa harga mencerminkan
seluruh informasi termasuk informasi dari dalam.

Implikasi Efisiensi Pasar pada Analisis

EMH mengasumsikan kehadiran analis yang kompeten dan terinformasi dengan baik
yang menggunakan alat analisis. EMH juga mengasumsikan bahwa analis terus-menerus
mengevaluasi dan bertindak pada jalur informasi yang masuk ke pasar. Sedangkan
pendukung yang ekstrim menyatakan bahwa jika seluruh informasi secara instan terefleksi
dalam harga, usaha untuk mendapatkan secara konsisten melalui analisis laporan keuangan
akan sia-sia. Sehingga posisi ekstrim ini menimbulkan paradoks.
Beberapa faktor yang dapat menjelaskan paradoks adalah :
EMH dibangun atas perilaku investor secara keseluruhan, bukan individual.
Berfokus pada perilaku keseluruhan menekankan kinerja rata-rata dan
mengabaikan atau menutupi kinerja individu yang didasarkan pada kemampuan,
niat yang kuat dan keahlian, serta kecepatan individu atas informasi.
Kecepatan dan efisiensi pasar menjadi bukti kehadiran analis yang dimotivasi
oleh kompenasasi personal. karena sebagian besar percaya bahwa informasi
yang relevan bergerak cepat di dorong oleh besarnya kepentingan keuangan.
sebagian percaya bahwa pasar adalah pengolah informasi yang cepat.
DAFTAR PUSTAKA

Subramanyam, K.R, dan John J.Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta :
Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai