Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Analisis dan
Penggunaan
Laporan
Keuangan
Alat-Alat Analisis Laporan Keuangan
02
Abstract Kompetensi
Berbagai rancangan alat analisis Mahasiswa memiliki kemampuan
membantu pengguna menganalisis analisis dan interpretasi laporan
laporan keuangan. Kita menerapkan keuangan sebagai tinjauan awal
analisis perbandingan laporan sebelum analisis yg lebih rinci.
keuangan, analisis laporan keuangan
common-size, dan analisis rasio.
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN YANG DIBANDINGKAN
Analisis yang membandingkan suatu pos dalam suatu laporan keuangan dengan pos
yang sama pada periode yang berbeda. Analisis ini disebut juga analisis horizontal, di mana
dalam jangka panjang akan membentuk analisis tren. Analisis ini harus memperhatikan
kondisi perekonomian yang terjadi pada tahun analisis tersebut dilakukan. Alat analisis ini
digunakan untuk mengevaluasi pola perkembangan (trend) akun laporan keuangan dalam
beberapa periode akuntansi.
Analisis dilakukan dengan melihat perubahannya dari satu periode dengan periode
sebelumnya baik untuk Neraca maupun Laba Rugi. Perubahan tersebut dapat dinyatakan
dalam nilai atau dinyatakan dalam %. Dengan melihat % perubahan maka dapat dilihat
bagaimana trend perubahan dari tahun ke tahun.
Dengan melakukan perbandingan laporan keuangan maka kita akan mendapatkan
data perkembangan perusahaan, yang mungkin disebabkan oleh :
Laba atau rugi operasional atau insidentil
Diperolehnya aktiva baru atau perubahan bentuk aktiva
Timbulnya atau lunasnya hutang
Adanya penambahan atau pengurangan modal.
Beberapa analisis perbandingan yang umumnya dilakukan adalah memakai tahun
pembanding sebagai dasar acuan dalam menilai, adapun tahun yang dapat dijadikan
sebagai dasar acuan dapat berupa :
a) Tahun awal sebagai dasar acuan, dalam hal ini manajemen memakai satu tahun
(umumnya awal tahun) sebagai dasar dalam melakukan analisis.
b) Tahun sebelumnya sebagai dasar acuan
c) Tahun rata-rata kumulatif, dalam hal ini dasar acuan yang dipakai adalah rata-rata
dari penjumlahan kumulatif tahun-tahun sebelumnya.
Analisa Trend dalam presentase, teknik ini menggunakan pendekatan-pendekatan sebagai
berikut :
Jika data Laporan Keuangan hanya tiga tahun, maka analisa kenaikan atau
penurunan tersebut praktis untuk digunakan.
Jika data Laporan Keuangan lebih dari 3 tahun akan semakin kurang praktis, maka
lebih baik dengan menggunakan angka indeks, semua data Laporan Keuangan yang
dianalisis dihubungkan dengan angka indeks dan dinyatakan dalam prosentase.
Akan diperoleh angka kecenderungan (trend) baik kenaikan maupun penurunan.
Perlu menentukan tahun dasar sebagai angka indeks, biasanya tahun awal sebagai
tahun dasar, namun tidak menutup kemungkinan tahun yang lain.
Gambar 2.1 Contoh Analisis Laporan Rugi Laba yang dibandingkan
Analisis Tren dilakukan dengan memplot rasio pada suatu waktu. Pentingnya analisis ini
karena menunjukkan apakah rasio perusahaan meningkat pada suatu waktu periode tertentu.
ANALISIS RASIO
Interpretasi Rasio
Rasio harus diinterpretasikan dengan hati-hati karena faktor-faktor yang
mempengaruhi pembilang dapat berkorelasi dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
penyebut. Sebagai contoh, perusahaan dapat memperbaiki rasio beban operasional
terhadap penjualan dengan mengurangi biaya yang menstimulasi penjualan yaitu beban
penelitian dan pengembangan. Pengurangan jenis biaya seperti ini kemungkinan berakibat
pada penurunan penjualan atau pangsa pasar dalam jangka panjang. Dengan demikian
profitabilitas yang tampaknya membaik dalam jangka pendek dapat merusak prospek
perusahaan di masa depan.
Kita harus menginterpretasikan perubahan tersebut dengan tepat. Banyak rasio
memiliki variabel penting yang sama dengan rasio lainnya. Dengan demikian, tidaklah perlu
untuk menghitung semua rasio yang mungkin untuk menganalisis sebuah situasi.
Analisis rasio harus dicermati dengan sangat hati-hati interpretrasinya karena
memiliki kelemahan sebagai berikut:
Asumsi ekonomi : analisis rasio dirancang untuk memfasilitasi perbandingan dengan
mengeliminasi perbedaan besar kecilnya perusahaan dan periode waktu.
Secara implisit proses ini merupakan asumsi yang proporsional bahwa hubungan
ekonomi tidak tergantung dari besar kecilnya perusahaan sehingga mengesampingkan
keberadaan fixed costs. Jika perusahaan mengeluarkan fixed costs, perubahan dalam
total costs dan laba tidak proporsional terhadap perubahan dalam penjualan.
Benchmarks : analisis rasio sering memiliki kekurangan dalam benchmarks untuk
menunjukkan tingkat yang optimal. Evaluasi suatu rasio sering tergantung cara pandang
seorang analis. Sebagai contoh, bagi kreditur jangka pendek, rasio likuiditas yang tinggi
menunjukkan indikator positif. Tetapi, dalam perspektif investor ekuitas, hal ini
menunjukkan kurang baiknya manajemen modal kerja.
Salah satu benchmarks yang relevan adalah norma industri sebagai bukti empiris yang
menunjukkan bahwa klasifikasi industri merupakan faktor utama dalam menjelaskan
rasio dan rasio suatu perusahaan merupakan bagian kumpulan untuk menghitung rata-
rata industrinya.
Waktu dan window dressing : data yang digunakan untuk menghitung rasio hanya
tersedia pada saat laporan keuangan disusun sehingga dalam kasus perusahaan yang
sangat tergantung dari musim, rasio tidak mencerminkan hubungan operasional yang
normal. Masalah waktu pelaporan menciptakan masalah lain yaitu transaksi pada akhir
tahun dapat memanipulasi rasio agar perusahaan terlihat lebih baik, atau sering disebut
window dressing. Sebagai contoh, perusahaan yang memiliki current ratio 1,5
($300/$200) dapat ditingkatkan rasionya menjadi 2 ($200/$100) dengan menggunakan
Kas sebesar $ 100 untuk mengurangi jumlah Account Payable sebesar $ 100. Secara
umum, setiap rasio suatu transaksi mencerminkan pembilang dan penyebut yang dapat
dimanipulasi sebagai berikut: Jika rasio lebih besar dari 1, rasio ini dapat ditingkatkan
dengan suatu transaksi yang mengurangkan jumlah yang sama baik untuk pembilang
maupun penyebut, dan jika rasio kurang dari 1, rasio ini dapat ditingkatkan dengan suatu
transaksi yang menambah jumlah yang sama baik untuk pembilang maupun penyebut
Angka negatif : analisis rasio tanpa referensi atas data yang dihitung dapat
menghasilkan kesimpulan yang keliru karena analisis rasio menghitungnya dengan
menggunakan program komputer. Untuk kasus seperti ini, program komputer yang
memiliki data dengan angka negatif harus dievaluasi tersendiri atau program komputer
harus dapat dibuat untuk memecahkan kasus seperti itu.
Sebagai contoh,
Net Income Equity ROE
Perusahaan A $ 10,000 $ 100,000 10%
Perusahaan B (10,000) (100,000) 10%
Metode akuntansi pilihan metode akuntansi dan estimasi sangat mempengaruhi angka
yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Untuk menginterpretasikan rasio seperti itu,
kita memerlukan konversi suatu metode akuntansi menjadi metode akuntansi yang lain
agar metode akuntansinya sama.
Pemahaman standar akuntansi dan pertimbangan yang tepat atas informasi yang tersedia
dalam Notes to Financial Statements diperlukan untuk jenis analisis seperti ini.
AT December 31
(in millions USD, except share and per share data)
2010 2009
Assets
Current assets
Cash and cash equivalents 448 246
Receivables, net 2,337 2,653
Inventories, net 1,137 1,718
Deferred income taxes 521 575
Other current assets 240 299
Total current assets 4,683 5,491
Property, plant and equipment,net 5,659 5,919
Goodwill, net 948 947
Other long-term assets 2,072 1,855
Total assets 13,362 14,212
Liabilities and shareholders’ Equity
Current Liabilities
Accounts payable and other current liabilities 3,276 3,403
Short-term borrowings 1,378 2,058
Current portion of long-term debt 156 148
Accrued income taxes 544 606
Total current liabilities 5,354 6,215
Long-term Liabilities
Long-term debt, net of current portion 1,666 1,166
Post-employment liabilities 2,728 2,722
Other long-term liabilities 720 681
Total liabilities 10,468 10,784
Commitment and Contingencies ( Note 10)
Shareholders’Equity
Commons stock, $ 2.5 par value 950,000,000 share
Authorized, issued 391,292,760 shares in 2001 and 2000 978 978
290,929,701 and 290,484,266 shares outstanding in 2001 and 2000
Additional paid in capital 849 871
Retained earnings 7,431 7,869
Accumulated other comprehensive lose (597) (482)
8,661 9,236
Treasury stock, at cost 100,363,059 shares in 2001 and 100,808,494 shares in 5,767 5,808
2000
Total shareholders’ equity 2,894 3,428
Total liabilities and Shareholders’ Equity 13,362 14,212
Analisis Profitabilitas :
Return on assets (ROA) : 1.58%
Return on common equity : 2.4%
Gross profit margin : 34.49%
Operating profit margin : 2.61 %
Pretas profit margin : 0.82%
Net profit margin : 0.57%
Analisis Aktivitas :
Cash turnover : 38.14
Account receivable turnover : 5.3
Sales to inventory : 9.27
Working capital turnover : n/a
Fixed asset turnover : 2.29
Total assets turnover : 0.96
Sistem Du Pont
Sistem Du Pont dirancang untuk menunjukkan bagaimana marjin laba atas
penjualan, rasio perputaran aset, serta penggunaan utang berinteraksi dalam menentukan
tingkat pengembalian atas ekuitas (ROE), manajemen perusahaan bisa memakai sistem Du
Pont untuk menganalisis cara-cara untuk memperbaiki kinerja perusahaan.
Gambar 2.5. Sistem DuPont
(keterangan : angka-angka merupakan ilustrasi)
LATIHAN SOAL
Soal no. 1
Presentase Common-Size dan presentase tren untuk penjualan, harga pokok penjualan,
dan beban JBC Company adalah sebagai berikut:
Tentukan apakah laba bersih naik, turun, atau tetap selama tiga tahun tersebut.
Soal no. 2
Laporan keuangan merupakan sumber utama informasi mengenai suatu perusahaan.
Ramalan, laporan, dan rekomendasi dari analisis merupakan sumber informasi alternatif
yang terkenal
Diminta:
a. Diskusikan kelebihan informasi laporan keuangan untuk para pengambil keputusan
usaha.
b. Diskusikan kelebihan informasi ramalan analis untuk para pengambil keputusan usaha.
c. Diskusikan bagaimana informasi pada (a) dan (b) saling terkait.
Soal no. 3
a. Jelaskan paling tidak dua alasan mengapa laporan laba rugi berdasarkan akuntansi
akrual lebih berguna untuk menganalisis kenerja usaha dibandingkan dengan laporan
laba rugi berdasarkan kas.
b. Jelaskan apakah yang akan dilaporkan pada sisi aktiva suatu neraca berbasis arus kas
dibandingkan dengan sisi aktiva pada neraca berbasis akrual
c. Kelebihan akuntansi karual adalah relevansinya untuk pegambilan keputusan.
Kelebihan informasi arus kas adalah keandalannya. Jelaskan mengapa akuntansi
akrual lebih relevan sementara arus kas lebih andal
Soal no.4
Perhatikan pandangan seorang pengamat usaha berikut:
Pekerjaan seorang akuntan adalah untuk menutupi bukan menyajikan. Seorang
akuntan tidak diminta untuk memberikan gambaran akuran mengenai apa yang terjadi
dalam perusahaan utnuk pihak luar. Dia diminta untuk mengubah gambaran operasi
perusahaan sedemikian rupa sehingga gambaran asli tidak mungkin terlihat.
Laporan laba rugi untuk perusahaan mainan tidak menyatakan beberapa banyak jenis
mainan yang dijual perusahaan, atau siapakah pelanggan terbaik perusahaan. Neraca tidak
menceritakan beberapa banyak stiap jenis mainan yang ada di persediaan, atau berapa
banyak utang pelanggan yang terlambat membayar tagihannya.
Secara umum apa pun yang digunakan manajer untuk melakukan pekerjaannya
menjadi perhatian beberapa pemegang saham, pelanggan, kreditor, atau badan pemerintah.
Akuntansi manajemen berbeda dengan akuntansi keuangan hanya karena akuntan harus
menyembunyikan beberapa fakta dan gambaran yang berguna bagi manajer. Akuntan
secarasederhana hanya perlu membuang sebagian besar fakta dan gambaran yang
digunakan manajer saat ia menyusun laporan keuangan bagi pihak luar.
Aturan akuntansi mencerminkan pandangan ini. Meskipun akuntan berpikir bahwa ia
bekerja untuk kebaikan masyarakat, namun ia menyembunyikan banyak fakta dalam
laporan yang disusunnya. Karena akuntan bekerja untuk perusahaan, atau untuk
manajemen perusahaan, ia menyembunyikan banyak fakta yang oleh pihak luar ingin
diketahui
Diminta:
a. Diskusikan kesalahan pandangan pengamat ini mengenai peran akuntan dalam
pelaporan akuntansi keuangan
b. Diskusikan informasi yang dihilangkan menurut pendapat pengamat tersebut.
Daftar Pustaka
Subramanyam, K.R & Wild, J.J (2009). Financial Statement Analysis. 10th Edition.
McGraw-Hill Irwin.