DISUSUN OLEH :
KELOMPOK IV
FAKULTAS EKONOMI
TAHUN 2022
MATERI 1
Melalui penggambaran atas rasio standar tersebut tentunya dapat diidentifikasi bahwa
suatu perusahaan di atas rata-rata, sama atau di bawah rata-rata. Standar sebuah rasio
dikatakan bagus ketika mampu menerikan nilai rata-rata. Rata-rata yang paling baik ketika
dilihat dari gabungan rata-rata perusahaan sejenis. Tentunya standar rasio bukanlah ukuran
kesuksesan suatu perusahaan, akan tetapi dapat digunakan oleh penganalisis sebagai
pedoman atau pegangan untuk melihat tingkat pesaing dengan melihat kelemahan
kelemahan dan sebagai perbaikan atas tindakan tindakan.
B. Tujuan Analisis Rasio
Melakukan analisis secara tepat pada suatu perusahaan, perlu dikatahui terlebih dahulu
mengenai tujuan dari analisis rasio. Menurut (Prihadi, 2008), tujuan umum analisis rasio
digunakan oleh investor dan kreditor sebelum melakukan kegiatan investasi pada sebuah
perusahaan dengan melakukan perbandingan pada perusahaan pesaing.
Menurut Wong dikutif Cahyono (2016), menggaris bawahi tujuan analisis rasio sebagai
berikut:
1. Apakah asset suatu perusahaan telah sesuai dengan kondisi perusahaan itu
2. Apakah asset perusahaan sejalan dengan profit marginnya
3. Apakah dalam aktivitas investasi asset tetap terjadi pemborosan
4. Apakah bisnis memiliki kecukupan pendanaan
5. Apakah efisen dalam pengumpulan piutang
Menurut Keown (2008), tujuan analisis rasio adalah untuk menjawab 4 pertanyaan
berupa 1) Sebera besar likuid suatu perusahaan?, 2) Apakah laba usaha atas aktiva yang
diperoleh perusahaan sesuai dengan manajemen keuangan perusahaan?, 3) Dari mana
sumber pendanaan perusahaan?, dan 4) Apakah investasi yang dilakukan investor
pengembaliannya sesuai dengan tingkat Lebih lanjut.
Dangnga & Haeruddin (2018) memaparkan bahwa penyajian analisis rasio perusahaan
dalam kurun waktu tertentu sangat diperlukan dalam memprediksi keuntungan di masa yang
akan datang. Dalam kacamata investor, analisis rasio berguna sebagai alat prospek masa
depan perusahaan, sehingga diperlukan rancangan laporan keuangan untuk mengidentifikasi
berbagai kelemahan dan kekuatan keuangan perusahaan, sekaligus sebagai perbandingan
dengan perusahaan pesaing lainnya untuk pengambilan kebijakan keuangan perusahaan.
Secara umum dipahami bahwa tujuan dari analisis rasio adalah untuk mengetahui dan
menganalisis posisi keuangan perusahaan yang bersangkutan dibandingkan dengan
perusahaan pesaing dalam satu kelompok industri di mana sangat diperlukan oleh para
kreditor, pemegang saham dan investor sebagai acuan atas investasi dan return yang
diperoleh nantinya.
Lain halnya dengan Riyanto (2015) memaparkan bahwa analisis rasio perusahaan
terdiri atas:
Tidak semua rasio digunakan dalam menganalisis rasio perusahaan, pilihan setiap rasio
tergantung pada tujuan analisis itu sendiri. Sebagai contoh, investor lebih tertarik pada rasio
current liquidity karena menyangkut utang jangka pendek, sedangkan pemegang saham
lebih condong pada rasio profitabilitas karena terkait tingkat pengembalian investasi.
Adapun perbankan lebih tertarik pada rasio profitabilitas dan solvabilitas dikarenakan
menyangkut kredit.
MATERI 1I
Dari tujuan laporan keuangan arus kas, kemampuan dan perkembangan perusahaan
dalam suatu periode dapat dilihat dan tindak lanjut dalam investasi bagi perkembangan
perusahaan dapat ditentukan. Laporan keuangan arus kas (cash flow statement) dibuat
setelah pembuatan neraca. Seperti yang telah disebutkan laporan keuangan arus kas ini
berguna untuk menggambarkan jumlah kas yang diterima. Dalam bentuk yang sederhana,
laporan keuangan arus kas (cash flow statement) dapat disajikan sebagai berikut.Dari
penjelasan diatas (cara menyusun), dapat diketahui bahwa ada dua cara penyajian atau
bentuk dalam menyajikan laporan keuangan arus kas, yaitu direct dan indirect.
A. Analisa Rasio
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), analisis rasio adalah sebuah analisis yang
digunakan untuk mengukur kinerja bank, di mana proses ini dilakukan dengan menggunakan
beragam rasio sekaligus, seperti rasio permodalan, rasio keuangan, rasio likuiditas dan lain
sebagainya. Pengertian lainnya adalah analisis rasio merupakan alat untuk mengukur kinerja
perusahaan berdasarkan data perbandingan yang ditulis dalam laporan keuangan, seperti
laporan neraca, laba rugi dan arus kas dalam satu periode tertentu.
Terdapat 2 pihak yang berhak untuk menggunakan hasil analisis rasio keuangan, yaitu
pihak manajemen perusahaan dan investor. Dalam prakteknya, pihak perusahaan
menggunakan analisis rasio sebagai alat untuk menganalisa kinerja keuangan perusahaan
dengan cara melakukan perbandingan pada setiap pos yang tertera dalam laporan keuangan.
Sedangkan investor akan memakai analisis ini untuk mengecek kelayakan kondisi
perusahaan untuk melakukan investasi.
Sebenarnya analisis rasio keuangan memiliki beberapa fungsi lain yang bisa digunakan
oleh perusahaan, diantaranya melihat tren kinerja perusahaan dalam periode tertentu dan
menjadi bahan evaluasi sumber daya perusahaan. Hasil tren yang didapatkan dari analisis
dapat membuka wawasan kesehatan bisnis perusahaan yang mana bisa menjadi
pertimbangan untuk progress ke depan. Begitu pula evaluasi sumber daya yang ada di
perusahaan, baik itu karyawan hingga supplier, mana yang lebih menguntungkan bagi
perusahaan dan tindakan apa yang sebaiknya diambil di masa mendatang.
Terdapat bebagai jenis analisis rasio dalam keuangan yang bisa digunakan,
menyesuaikan dengan tujuan analisis yang ingin diketahui, yaitu:
a. Rasio Likuiditas: Jenis rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban finansial dalam jangka pendek, dalam arti lain yaitu
likuiditas keuangan perusahaan. Cara menganalisisnya dapat dilihat dari Current Ratio
(rasio lancar antara hutang jangka pendek dengan aktiva lancar) dan Cash Ratio (rasio
kas antara kas dan aktiva lancar dengan hutang lancar),
c. Rasio Solvabilitas: Jenis rasio ini mampu mengukur tingkat pengelolaan sumber dana
dan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Dalam
arti lain, analisa ini mampu melihat sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva,
semakin kecil nilai rasio maka semakin aman.
d. Rasio Aktivitas: Jenis rasio ini dapat mengukur efektivitas perusahaan dalam
memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki. Dengan analisis ini, maka perusahaan
dapat melihat aktiva mana yang produktif dan yang tidak. Perusahaan dapat mulai
mengalokasikan dana kelebihan pada kativa yang lebih produktif. Cara menganalisisnya
dapat melalui perputaran piutang, perputaran persediaan, perputaran aktiva tetap dan
perputaran total aktiva.
e. Rasio Investasi: Jenis rasio ini mampu mengukur kemampuan perusahaan dalam
memberikan imbalan atau kembalian kepada para pemberi dana atau investor yang ada
di pasar modal dalam jangka waktu tertentu. Tujuan analisis rasio ini adalah
diperuntukkan kepada para investor yang mendapatkan nilai manfaat sesuai dengan
fungsi portofolio investasi dalam menilai kinerja sekuritas saham di pasar modal.
Analisis rasio keuangan berperan sangat penting dalam melihat kondisi kesehatan
perusahaan secara terperinci, khususnya pada kondisi keuangannya. Tidak hanya
kondisi tersebut saja, tetapi juga mampu untuk ‘meramal’ kondisi perusahaan di masa
mendatang. Itulah keunggulan bila memahami manajemen keuangan di dunia kerja. Dan
Ma’soem University tidak ketinggalan untuk menyertakan mata kuliah manajemen
keuangan sebagai mata kuliah utama di jurusan Komputerisasi Akuntansi D3.
Dalam usaha untuk melakukan penilaian kinerja terhadap suatu perusahaan terlebih
dahulu yang harus dilakukan adalah menetapkan dengan jelas daerah pertanggungjawaban
yang menjadi wewenangnya. Dalam penentuan daerah pertanggungjawaban harus melihat
tipe pusat pertanggungjawaban yang dapat dibagi menjadi 4 (empat) macam yaitu pusat
biaya, pusat pendapatan, pusat laba, dan pusat investasi (S. Munawir, 2006).
Gross Profit Margin dipergunakan untuk mengukur berapa besar laba kotor yang
dihasilkan dibandingkan dengan total nilai penjualan bersih perusahaan. Semakin besar rasio
ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu menekankan kenaikan harga pokok penjualan
pada persentase kenaikan penjualan. Operating Profi t Margin biasanya disebut pure profi t
dalam arti bahwa profi t yang dihasilkan benar-benar murni dari hasil operasi perusahaan
sebelum diperhitungkan dengan kewajiban lainnya seperti bunga pajak dan kewajiban
lainnya. Rasio ini untuk mengukur kemampuan menghasilkan laba operasi dari sejumlah
penjualan yang dicapai. Semakin tinggi rasio operating profi t margin maka semakin baik
operasi suatu perusahaan. Sedangkan Net Profi t Margin adalah rasio laba bersih untuk
mengukur besarnya laba bersih yang dicapai dari sejumlah penjualan tertentu. Rasio inilah
yang umumnya digunakan, dibandingkan dengan dua rasio terdahulu karena laba yang
dihasilkan merupakan laba bersih perusahaan (Faisal Abdullah, 2005).
Pengertian economic value added, atau EVA adalah pengukuran kinerja keuangan
perusahaan berdasarkan kekayaan sisa. EVA juga disebut keuntungan ekonomi, pengukuran
ini bergantung pada teknik pendapatan residual untuk menunjukkan profitabilitas proyek
tertentu.Ini didasarkan pada gagasan bahwa profitabilitas sejati terjadi ketika sebuah
perusahaan menciptakan kekayaan tambahan bagi para pemangku kepentingannya dan
bahwa proyek-proyek perusahaan harus menciptakan pengembalian di atas biaya modal.
EVA bertujuan untuk mewakili keuntungan ekonomi perusahaan yang sebenarnya. Ini
mengukur nilai yang dihasilkan perusahaan berdasarkan dana yang diinvestasikan orang lain
di dalamnya, membuatnya sangat bergantung pada modal yang diinvestasikan. Ini
merupakan kelebihan laba di atas biaya modal, setelah penyesuaian pajak, disajikan secara
tunai.
EVA = laba operasi bersih setelah pajak – (biaya rata-rata tertimbang dari modal x
modal yang diinvestasikan)
Berikut adalah langkah-langkah yang harus diikuti untuk cara menghitung EVA:
1. Identifikasi NOPAT
Untuk sebagian besar organisasi, Anda tidak perlu menghitung angka ini secara
manual. Sebaliknya, kemungkinan besar tercantum dalam dokumen informasi laporan
keuangan.
Namun jika bisnis Anda belum pernah membuat laporan keuangan yang sesuai
standar, Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi yang mampu membantu
Anda dalam membuat laporan keuangan dalam hitungan detik seperti Kledo.
2. Tentukan WACC
Hitung biaya modal rata-rata tertimbang perusahaan, atau weighted average cost of
capital (WACC).
Tentukan modal yang diinvestasikan. Ini mengacu pada jumlah uang yang digunakan
untuk mendanai proyek tertentu. Berikut rumus untuk menghitung modal yang
diinvestasikan:
Namun, jika tidak, Anda dapat menggunakan persamaan alternatif ini berdasarkan
informasi aset yang tersedia:
Ini adalah yang kedua dari dua jumlah yang Anda butuhkan untuk menghitung EVA.
Berikut rumus yang digunakan untuk menentukan beban keuangan:
5. Hitung EVA
Setelah Anda mendapatkan biaya keuangan, kurangi dari NOPAT. Hasilnya adalah
EVA Anda.
Jika EVA positif, ini menunjukkan proyek menghasilkan kekayaan dan merupakan
investasi yang baik.
Jika EVA negatif, ini menunjukkan proyek tersebut tidak menghasilkan kekayaan dan
merupakan investasi yang buruk.
EVA adalah cara yang efektif untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dan manajemen
berdasarkan prinsip bahwa bisnis hanya menguntungkan jika menciptakan
pengembalian dan kekayaan bagi pemegang sahamnya. Ini mengharuskan perusahaan
untuk berkinerja dan di atas biaya modalnya.
Demikian pula, EVA bermanfaat sebagai indikator kinerja saat menggunakan item dari
neraca untuk menyoroti bagaimana dan di mana perusahaan menciptakan kekayaan.
Hal ini memaksa manajer untuk memiliki kesadaran tentang aset dan biaya perusahaan
ketika membuat keputusan. Namun, EVA sangat andal dalam modal yang
diinvestasikan. Ini terutama berguna untuk mempelajari tentang perusahaan yang
matang atau stabil atau perusahaan kaya aset.
Sebaliknya, mungkin kurang efektif untuk perusahaan yang sebagian besar memiliki
aset tidak berwujud, seperti perusahaan teknologi, tetapi perusahaan ini mungkin
menilai pendorong pertumbuhan lainnya untuk mengevaluasi insentif. Demikian pula,
sering lebih umum di antara perusahaan besar daripada dengan usaha kecil-menengah.
Namun, semua ukuran bisnis dapat mengambil manfaat dari penggunaan perhitungan
ini untuk membantu mereka membuat keputusan bisnis yang baik.
Kirch Investments ingin menghitung EVA suatu investasi dari tahun sebelumnya.
Akun tersebut mengidentifikasi NOPAT sebesar $8.000, ekuitas sebesar $50.000 dan
utang jangka panjang sebesar $5.000. Mereka menghitung WACC sebesar
9%.Berdasarkan informasi, mereka menambahkan ekuitas dan utang untuk modal
yang diinvestasikan sebesar $55.000. Mereka mengalikan 455.000 dengan 0,09 untuk
biaya keuangan sebesar $4,950. Mereka mengurangi $4.950 dari $8.000 untuk hasil
$3.050. EVA investasi adalah $3,050, menunjukkan itu adalah investasi yang baik.
Brock Financial ingin menghitung EVA suatu investasi dari tahun sebelumnya.
Akuntan mengidentifikasi NOPAT sebesar $10.000, aset berjumlah $40.000 dan
kewajiban berjumlah $15.000. Mereka menghitung WACC sebesar 7,5%. Berdasarkan
informasi, mereka mengurangi kewajiban dari aset untuk modal yang diinvestasikan
sebesar $25.000. Mereka mengalikan $25.000 dengan 0,075 untuk biaya keuangan
$1.875. Mereka mengurangi $1.875 dari $10.000 untuk hasil $8.125. EVA investasi
adalah $8,125, menunjukkan itu adalah investasi yang baik.
Laba kotor adalah laba yang didapat perusahaan sebelum dikurangi biaya yang menjadi
beban perusahaan. Dengan kata lain, laba kotor merupakan perhitungan keuntungan sebelum
dikurangi biaya operasional dan pajak. Besar kecilnya laba kotor bisa mempengaruhi tindak
lanjut perusahaan, tentang apa yang harus dilakukan di periode yang akan datang.
Mengutip dari buku Menggunakan Template Excel untuk Mengetahui Laba Rugi Usaha
Kecil (2010) oleh Lilis Setiawati dan Anastasia Diana, laba kotor menjadi indikasi pertama
apakah kegiatan usaha tersebut menguntungkan atau tidak. Laba kotor dalam Bahasa Inggris
dikenal dengan istilah gross profit. Melansir dari Investopedia, laba kotor terkadang juga
disebut pendapatan kotor. Karena dengan perhitungan laba kotor bisa membantu perusahaan
untuk melihat laba yang diperoleh dari produksi serta penjualannya.
a. Perubahan harga jual Harga jual berpengaruh pada besaran laba yang diperoleh
perusahaan. Apabila harga jualnya semakin tinggi, maka laba perusahaan akan
meningkat. Perbedaan harga jual di periode yang berbeda akan berdampak pada
perubahan laba yang didapat.
b. Perubahan kuantitas produk yang dijual Jumlah kuantitas produk yang dijual juga
berpengaruh pada besaran laba. Misalnya semakin banyak barang yang terjual,
otomatis laba perusahaan akan meningkat. Sama seperti perubahan harga jual,
perubahan kuantitas produk juga bisa mengubah perolehan laba.
c. Harga pokok penjualan produk Perubahan harga pokok pejualan sangat dipengaruhi
oleh harga bahan baku, upah serta kenaikan harga. Apabila harga pokok
penjualannya berubah, namun harga jualnya tetap, maka laba perusahaan juga akan
berubah
Pajak: Rp 7.500.000
A. Prosedur Analitis
1. Pengertian prosedur Analitis
Prosedur analitis adalah "evaluasi informasi keuangan yang dibuat dengan mempelajari
hubungan yang logis antar data keuangan maupun nonkeuangan yang meliputi
pembandingan jumlah-jumlah yang tercatat atas harapan yang dikembangkan oleh
auditor"
2. Tujuan Prosedur analitis
dapat digunakan untuk tujuan sebagai berikut:
a) ·Sebagai alat perencanaan,untuk menentukan nature, timing dan perluasan prosedur
audit lainnya, memahami bisnis klien, dan mengidentifikasi area yang mungkin
memiliki risiko.
b) ·Sebagai uji substantif, untuk mendapatkan bukti audit yang nyata tentang asersi
terkait saldo akun atau transaksi.
c) ·Sebagai reviu keseluruhan dari laporan keuangan dalam tahap penyelesaian audit,
mengidentifikasi kenaikan atau penurunan tidak biasa yang tidak terdeteksi dalam
tahap perencanaan dan pengujian audit, dan untuk memastikan bahwa laporan
keuangan telah disajikans ecara wajar.
Prosedur analitis yang digunakan dalam perencanaan audit harus focus pada:
1.Meningkatkan pemahaman uditor pada bisnis klien.
2.Mengidentifikasi area yang mungkin terdapat risiko
Pemahaman auditor tentang bisnis klien memungkinkan auditor untuk
mengembangkan harapan terhadap laporan keuangan klien dan performa selama
periode berjalan, jika nilai pada laporan keuangan tidak memenuhi harapan auditor
maka dapat timbul pertanyaan apakah laporan keuangan perusahaan telah akurat.
Prosedur analitis juga dapat digunakan untuk menarik perhatian auditor pada akun
laporan keuangan yang sering terjadi kesalahan. Ketika auditor telah mengidentifikasi
area yang berisiko, auditor dapat langsung melakukan audit pada akun tersebut
dengan perencanaan, timing, dan pengembangan prosedur audit.
Prosedur analitis yang diterapkan sebagai uji substantif memungkinkan auditor
untuk mendapatkan bukti nyata tentang asersi. Prosedur ini melibatkan perbandingan
laporan keuangan dengan harapan auditor untuk menilai kewajaran saldo suatu akun
atau transaksi. Ketika dalam penerapan prosedur analitis didapatkan kenaikan atau
penurunan tidak biasa, auditor harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Prosedur
analitis juga berguna untuk menduga kondisi keuangan klien dan mengurangi luasnya
pengujian-pengujian. Jika hasil pembandingan tidak menunjukkan adanya fluktuasi
yang abnormal dapat diartikan bahwa kemungkinan kesalahan dan ketidakberesan
sangat kecil sehingga pengujian tidak perlu diperluas.
B. Analisis permohonan kredit
1. pengertian Analisis permohonan kredit
Menurut OJK, Analisis kredit adalah suatu proses yang paling sedikit mencakup
penilaian atas watak (character), kemampuan (capacity), modal (capital), agunan
(collateral), dan prospek usaha debitur (condition of economy). Selain itu, analisis kredit
tidak boleh dijadikan suatu formalitas yang dilakukan semata-mata untuk memenuhi
prosedur perkreditan atau pembiayaan.Hal ini dilakukan untuk menghindari
kemungkinan terjadinya praktik penggelembungan (mark-up) yang dapat merugikan
Bank.
2. Prinsip Analisis permohonan kredit
Dalam prosesnya, akan digunakan prinsip 5C. yaitu:
1. Character
Watak dan sifat nasabah menjadi salah satu poin penting dalam pertimbangan untuk
bisa mendapatkan kredit. Diharapkan debitur mampu menunjukkan tanggung jawab
terhadap jumlah dana yang dipinjam. Status lain seperti usia, pernikahan, riwayat
tempat tinggal juga merupakan aspek penting lainnya pada prinsip penilaian ini.
2. Capital
Capital merupakan jumlah dana atau modal yang dimiliki oleh calon debitur. Semakin
besar modal dalam perusahaan, maka analisis yang didapatkan berupa kesungguhan
yang lebih tinggi dalam menjalankan usahanya untuk bisa melunaskan kewajiban.
Kreditur akan merasa lebih yakin ketika mengonfirmasi pengajuan kredit tersebut.
3. Capacity
Kemampuan debitur dalam menjalankan usaha untuk menghasilkan laba guna
membayar kewajiban pada kreditur adalah prinsip lainnya yang penting dalam analisis
kredit. Selain itu mereka juga harus mampu memenuhi kebutuhan harian dari laba yang
dihasilkan. Debt service ratio (DSR), debt burden ratio (DIR), nilai penghasilan
berdasarkan slip gaji atau rekening tabungan menjadi salah satu cara untuk mengenali
hal ini.
4. Condition
Bagaimana kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya yang memengaruhi keadaan
perekonomian juga bagian penting dalam kegiatan analisis kredit. Hal ini tentu akan
memengaruhi kemampuan seseorang untuk bisa membayar kewajiban mereka terhadap
kreditur.
5. Collateral
Collateral adalah barang atau objek yang dijadikan agunan agar bisa menerima kredit
dari kreditur. Barang atau objek tersebut akan dinilai untuk menentukan risiko
kewajiban finansial nasabah kepada kreditur. Namun pada KTA alias kredit tanpa
agunan hal ini tidak diperlukan.
C. Analisis kredit dengan rasio keuangan
Likuiditas adalah kemampuan untuk mengubah aset menjadi kas atau untuk mendapatkan
kasuntuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Jangka pendek dipandang sebagai jangka
waktu sampaidengan satu tahun, atau diidentifikasi dengan siklus operasi normal perusahaan
(periode waktu yangmencakup siklus pembelian, produksi, penjualan, dan penagihan).Modal
kerja didefinisikan sebagai kelebihan aktiva lancar atas kewajiban lancar. Hal ini
pentingsebagai ukuran aset likuid yang menyediakan bantal pengaman kepada kreditor. Hal
ini juga pentingdalam mengukur cadangan cair tersedia untuk memenuhi kontinjensi dan
ketidakpastian seputarkeseimbangan perusahaan dari arus kas masuk dan arus keluar.
Aset Lancar dan Liabilitas Jangka Pendek
Aset lancar adalah kas dan aset lainnya yang diharapkan untuk menjadi (1)
diwujudkan dalam bentuk kas atau (2) dijual atau dikonsumsi dalam satu tahun (atau
siklus operasi normal perusahaan jika lebih besar dari satu tahun). Akun-akun laporan
posisi keuangan yang biasanya dimasukkan sebagaiaset lancar yaitu kas, efek yang
dapat diperdagangkan yang jatuh tempo pada tahun fiskal berikutnya, piutang usaha,
persediaan, dan biaya dibayar di muka.Liabilitas jangka pendek adalah kewajiban
diharapkan puas dalam waktu yang relatif singkat, biasanya satu tahun. Kewajiban
lancar biasanya meliputi hutang, wesel bayar, hutang bank jangka pendek, hutang
pajak, biaya masih harus dibayar, dan bagian lancar utang jangka panjang.
Ukuran Likuiditas Modal Kerja
Perjanjian kredit dan obligasi sering mengandung ketentuan untuk pemeliharaan
tingkat modalkerja minimum. Analis keuangan menilai besarnya modal kerja untuk
keputusan dan rekomendasiinvestasi. Instansi pemerintah menghitung jumlah modal
kerja perusahaan keseluruhan untuk tindakan peraturan dan kebijakan. Ukuran
Likuiditas Dengan Rasio Lancar
D. Kemampuan membayar kewajiban jangka pendek
1.Pengertian Hutang Jangka Pendek
Sesuai dengan namanya, hutang jenis ini merupakan sebuah kewajiban yang harus dilunasi
dalam tempo yang singkat. Berapa lama durasi singkat yang dimaksud? Kewajiban hutang
dengan jangka pendek ini harus dilunasi dalam jangka waktu 1 tahun saja.
Berdasarkan pengertian hutang jangka pendek ini maka bisa dipahami dengan baik bahwa
hutang ini tidak akan menjadi beban yang berlarut-larut. Bagaimanapun juga pihak yang
berhutang harus melunasi kewajibannya dalam waktu singkat. Itulah mengapa hutan ini juga
disebut sebagai liabilitas lancar dan diharapkan bisa lunas dalam siklus operasi normal yang
singkat.
Jenis hutang ini juga memiliki nominal yang jelas. Ada yang menggunakan sistem bunga
dan ada juga yang tidak, tergantung bagaimana ketentuan dari pihak kreditur. Sistemnya
yang berjalan singkat membuat jenis hutang ini biasanya tidak membutuhkan bentuk agunan
atau jaminan apapun.
E. Persediaan
Persediaan adalah kumpulan barang jadi atau bahan baku produksi yang dimiliki oleh
perusahaan. Bagi sebuah bisnis, terutama yang berhubungan dengan penyediaan barang atau
produk, persediaan adalah hal utama.
Persediaan dapat juga dikatakan sebagai jumlah atau stok produk yang dimiliki perusahaan.
Kumpulan barang ini pada akhirnya akan dijual kepada konsumen untuk meraih keuntungan.
Berdasarkan pengertian persediaan di atas, maka dapat dipastikan bahwa tidak ada
persediaan pada perusahaan jasa. Alasannya, perusahaan layanan jasa tidak memproduksi
ataupun menyimpan barang.
Jenis-Jenis Persediaan
Telah dijelaskan di awal, persediaan adalah jumlah produk yang dimiliki atau disimpan
oleh perusahaan untuk dijual dalam periode tertentu. Tapi, barang-barang yang disimpan
tidak melulu sudah berbentuk barang jadi.
Dilansir dari buku “Manajemen Operasi” yang ditulis tahun 2005 oleh Jay Heizer &
Barry Render, disebutkan bahwa persediaan dibagi menjadi empat jenis berdasarkan
proses manufakturnya, antara lain:
1). Persediaan Bahan Baku (Raw Material Inventory)
Dalam hal ini, perusahaan membeli dan menumpuk barang baku, tapi tidak diproses
menjadi sebuah produk. Persediaan ini memang digunakan untuk memisahkan
(decouple) para pemasok dari proses produksi.
2). Persediaan Barang Setengah Jadi (Working in Process Inventory)
Perusahaan menyimpan bahan baku setengah jadi, atau sudah mengalami beberapa
perubahan, tapi belum selesai diproduksi. Persediaan barang setengah jadi akan
dimanfaatkan sebagai bahan masukan produksi barang lain. Ketika sudah
memasuki proses produksi, barang setengah jadi akan memiliki kualitas dan
bernilai ekonomi tinggi karena telah mengalami perubahan sampai tidak dikenali
lagi.
3). Persediaan Pemeliharaan, Perbaikan, dan Operasi (Maintenance, Repair, Operations
- MRO)
Perusahaan melakukan persediaan MRO untuk melakukan pemeliharaan dan
perbaikan operasional agar semua mesin yang digunakan untuk proses produksi
tetap produktif. Mesin-mesin produksi akan mengalami penyusutan seiring
berjalannya waktu, sehingga pemeliharaan dan perbaikan perlu dilakukan.
4). Persediaan Barang Jadi (Finished Goods Inventory)
Barang jadi biasa disebut dengan barang konsumen (consumer goods). Persediaan
barang ini dilakukan untuk mengantisipasi permintaan konsumen atau masyarakat
di masa depan.
F. Pembayaran dimuka
Biaya dibayar dimuka adalah biaya yang dibayar sebelum menggunakan jasa atau
barang yang Anda akan gunakan. Anda dikenakan biaya ini ketika Anda membayar sesuatu
yang akan Anda terima dalam waktu dekat. Setiap kali Anda membayar sesuatu sebelum
menggunakannya, Anda harus mencatatnya melalui entri biaya dibayar dimuka.
Prepaid expense tidak segera memberikan nilai. Sebaliknya, mereka memberikan nilai
dari waktu ke waktu — umumnya selama beberapa periode akuntansi.Karena pengeluaran
berakhir saat Anda menggunakannya, Anda tidak dapat langsung menghabiskan seluruh
nilai item. Anda hanya dapat menghabiskan bagian dari pengeluaran yang telah Anda
gunakan. Catatlah prepaid expense dalam catatan keuangan bisnis Anda dan sesuaikan entri
saat Anda menggunakan item tersebut.
Proses pencatatan prepaid expense hanya terjadi dalam akuntansi akrual. Jika Anda
menggunakan akuntansi berbasis kas, Anda hanya mencatat transaksi ketika uang secara
fisik berpindah tangan.
Daftar berikut menunjukkan contoh-contoh pengeluaran dibayar dimuka secara umum:
Sewa (membayar ruang komersial sebelum menggunakannya)
Polis asuransi bisnis kecil
Peralatan yang Anda bayar sebelum digunakan
Gaji (kecuali jika Anda menunggak gaji)
Taksiran pajak
Beberapa tagihan utilitas
Beban bunga
Sekali lagi, apa pun yang Anda bayar sebelum menggunakan dianggap sebagai prepaid
expense.
Biaya ini penting untuk diketahui dan mencatatnya secara khusus, karena tidak menutup
kemungkinan biaya ini berhubungan dengan aset yang dimiliki oleh usaha Anda.
G. Hutan lancar
1. Pengertian Utang Lancar
Current liabilities atau utang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam kurun
waktu kurang dari satu tahun. Selain itu, pembayaran utang lancar biasanya dilakukan
menggunakan aktiva lancar perusahaan, yakni kas dan piutang.
Sesuai dengan karakteristiknya, current liabilities dapat juga disebut utang jangka
pendek. Selain istilah utang jangka pendek, ada juga istilah utang jangka panjang yang
akan dijelaskan pada pembahasan selanjutnya.
Perbedaan Utang Jangka Pendek dan Utang Jangka Panjang
Selain utang lancar dalam laporan keuangan, dikenal pula istilah utang jangka panjang.
Apa saja perbedaan keduanya?
Utang jangka panjang adalah utang yang kewajiban pelunasannya lebih dari satu tahun.
Sementara itu, utang jangka panjang biasanya timbul karena kebutuhan perusahaan akan
mesin dan peralatan baru.
Sedangkan yang termasuk ke dalam utang jangka panjang adalah:
Utang obligasi (pembayaran obligasi dan bunganya ke pemilik obligasi)
Utang bank (pinjaman modal guna ekspansi bisnis)
Utang hipotek (pinjaman bank yang mewajibkan jaminan aktiva tetap)
2. Jenis-jenis Utang Lancar
Adapun jenis-jenis utang jangka pendek adalah sebagai berikut.
1. Utang lancar yang bisa ditaksir jumlahnya
Utang jangka pendek yang dapat ditaksir jumlahnya adalah utang hadiah, utang
garansi dan utang pajak penghasilan.
1). Utang hadiah
Utang hadiah sebagai salah satu jenis utang jangka pendek adalah sejumlah uang
yang harus dibayarkan perusahaan saat perusahaan tersebut menyebarkan kupon
hadiah.
2). Utang garansi
Utang garansi berhubungan dengan produk yang dijual oleh perusahaan tersebut.
Utang garansi merupakan jaminan dari perusahaan atas kualitas suatu barang.
3). Utang pajak penghasilan
Sebuah perusahaan harus membayarkan pajaknya tepat waktu. Nah, pembayaran
pajak penghasilan perusahaan ini termasuk utang jangka pendek karena harus
segera dibayarkan. Pajak penghasilan termasuk ke dalam jenis-jenis utang
jangka pendek karena menimbulkan kewajiban bayar dari pihak perusahaan atas
perolehan labanya.
2. Utang lancar yang bisa ditentukan jumlahnya
Berikut adalah utang jangka pendek yang bisa ditentukan jumlahnya.
1). Utang dividen
Kepemilikan saham tentu menimbulkan kewajiban pembayaran dari perusahaan
terkait. Nah, salah satunya adalah dividen atau laba yang dibagi. Dalam
pembagian dividen, perusahaan memberikan porsi laba kepada pemegang saham
sebagai pemilik modal.
2). Utang dagang
Utang dagang adalah salah satu dari jenis-jenis utang jangka pendek di mana
perusahaan melakukan pembelian dalam bentuk kredit. Pelunasan transaksi
tersebut sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
3). Wesel bayar
Wesel bayar kurang lebih memiliki arti yang sama dengan utang dagang, yaitu
kewajiban pembayaran atas transaksi kredit suatu barang. Namun perbedaan
antara wesel bayar dan utang dagang adalah perjanjian dalam wesel bayar harus
dilakukan dengan surat perjanjian resmi, bukan hanya dengan nota penjualan
sebagaimana utang dagang.
4). Utang gaji
Gaji adalah pembayaran yang memiliki tenggat waktu tertentu. Namun pada
beberapa kondisi, gaji belum dapat dibayarkan kepada karyawan hingga timbul
utang gaji.
5). Utang bonus karyawan
Bonus karyawan yang belum dibayarkan juga termasuk ke dalam jenis-jenis
utang lancar hingga pembayaran diselesaikan.
6). Biaya yang masih harus dibayar
Biaya yang masih harus dibayar dalam utang jangka pendek adalah kewajiban
pembayaran atas transaksi tertentu yang belum dibayar perusahaan karena
beberapa alasan seperti belum adanya penagihan atau masalah teknis
pembayaran.
7). Pendapatan diterima di muka
Jika pelanggan memesan suatu barang dan membayar sebagian atau penuh dari
total tagihan, maka pendapatan diterima di muka ini akan tergolong ke dalam
utang. Sedangkan utang tersebut akan berakhir ketika perusahaan telah
menyelesaikan pesanan pelanggan.
H. Kemampuan membayar kewajiban jangka panjang
Rasio solvabilitas menunjukkan kemampuan Perseroan dalam membayar kewajiban-
kewajibannya khususnya kewajiban jangka panjang.
Tujuan Perhitungan Solvabilitas
Setelah membahas apa itu solvabilitas, sekarang kita akan membahas beberapa tujuan
kenapa perhitungan solvabilitas diperlukan, yaitu di antaranya:
Meringkas Kondisi Finansial Perusahaan Pada Kreditur
Perhitungan rasio solvabilitas adalah aktivitas yang sangat krusial bagi reputasi perusahaan
di mata kreditur. Kreditur perusahaan yang membutuhkan data solvabilitas adalah lembaga
peminjam uang, perusahaan anjak piutang, asuransi, hingga investor. Apabila tingkat
solvabilitas suatu bisnis rendah, maka kreditur-kreditur ini akan meragukan perusahaan
tersebut dan memasukkannya ke dalam blacklist.
Menilai Kemampuan Bisnis Membayar Bunga
Salah satu konsekuensi bertransaksi secara kredit adalah bunga, dan ini berlaku juga antara
perusahaan dan para krediturnya. Selain untuk menilai kapasitas perusahaan membayar
utang, rasio solvabilitas adalah alat ampuh guna memproyeksikan kemampuan bisnis
membayar bunga hingga beberapa tahun mendatang.
Memberi Informasi Kesehatan Neraca
Neraca keuangan yang sehat dengan modal dan aktiva seimbang merupakan angin segar
bagi para kreditur perusahaan. Data tentang kesehatan neraca ini salah satunya bisa
didapatkan melalui perhitungan solvabilitas.
Estimasi Total Pinjaman Saat Jatuh Tempo Pembayaran
Tujuan terakhir perhitungan rasio solvabilitas adalah supaya kreditur bisa mengetahui total
uang bisa didapatkannya dari pembayaran kredit perusahaan. Estimasi total pembayaran ini
terutama penting jika kreditur dijanjikan pengembalian pinjaman dengan bunga atau
perkembangan dividen.
I. Kemampuan memperoleh keuntungan
Rasio profitabilitas atau profitability ratio adalah rasio atau perbandingan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba (profit) dari pendapatan (earning) terkait
penjualan, aset, dan ekuitas berdasarkan dasar pengukuran tertentu.
Jenis-jenis rasio profitabilitas dipakai untuk memperlihatkan seberapa besar laba atau
keuntungan yang diperoleh dari kinerja suatu perusahaan yang memengaruhi catatan atas
laporan keuangan yang harus sesuai dengan standar akuntansi keuangan.
Penggunaan rasio ini juga menunjukkan efisiensi perusahaan.
Dari perspektif investor, pertumbuhan keuntungan perusahaan merupakan salah satu
indikator penting untuk menilai prospek perusahaan di masa mendatang. Hal ini penting
diperhatikan untuk mengetahui sejauh mana investasi yang akan dilakukan investor di suatu
perusahaan mampu memberi pengembalian keuntungan yang sesuai dengan tingkat yang
diharapkan investor.
Fungsi Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas atau profitability ratio diperlukan untuk pencatatan transaksi
keuangan yang biasanya dinilai oleh investor dan kreditur (bank).
Tujuannya adalah untuk menilai jumlah laba investasi yang akan diperoleh oleh
investor.
Selain itu, rasio ini juga dapat mengukur besaran laba perusahaan untuk menilai
kemampuan perusahaan membayar utang kepada kreditur berdasarkan tingkat
pemakaian aset dan sumber daya lainnya sehingga terlihat tingkat efisiensi perusahaan.
Semakin tinggi nilai rasio maka kondisi perusahaan semakin baik berdasarkan rasio
profitabilitas.
Nilai yang tinggi melambangkan tingkat laba dan efisiensi perusahaan tinggi yang bisa
dilihat dari tingkat pendapatan dan arus kas.
Singkatnya fungsi dari rasio profitabilitas adalah sebagai berikut:
1) Mengetahui tingkat kemampuan perusahaan menghasilkan laba dalam satu periode
tertentu.
2) Membandingkan dan menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang.
3) Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4) Mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang dihasilkan dari dana yang tertanam
dalam total aset dan total ekuitas.
5) Mengetahui tingkat laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
6) Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan, baik modal
pinjaman maupun modal sendiri.
7) Mengukur margin laba kotor atas penjualan bersih, mengukur margin laba operasional
atas penjualan bersih, dan mengukur margin laba bersih atas penjualan bersih.
J. Analisis proforman
1. Definisi Laporan Proforma
Analisis Proforma adalah sebuah proyeksi keuangan secara formal untuk mencerminkan
transaksi yang direncanakan dalam satu periode tertentu. Laporan proforma merupakan
salah satu komponen penting dari rencana bisnis karena dapat memperkirakan
profitabilitas dan kondisi keuangan suatu perusahaan di masa yang akan datang.
Analisis proforma menjadi bagian yang integral untuk meyakinkan calon kreditur dan
investor untuk memberikan bantuan dana yang dibutuhkan suatu perusahaan. Laporan
proforma juga membantu pemilik perusahaan untuk merencanakan cara meningkatkan
kekuatan keuangan dan pertumbuhan perusahaan yang sehat karena laporan ini dapat
memperkirakan kondisi keuangan perusahaan sampai periode tertentu.
MATERI V
Analisis rasio keuangan (financial ratio analysis) adalah alat untuk mengukur kinerja
perusahaan berdasarkan data perbandingan yang ditulis dalam laporan keuangan seperti
laporan neraca, laba rugi, dan arus kas dalam satu periode tertentu.
Hal ini biasanya dilakukan oleh akuntan pada akhir periode perusahaan dalam satu tahun.
Hasil analisis kemudian dilaporkan kepada pihak manajemen sebagai pedoman informasi
untuk menentukan keputusan atau kebijakan perusahaan di periode selanjutnya.
Analisis keuangan juga berada dalam balanced scorecard, alat untuk mengukur kinerja
perusahaan, seberapa efektif strategi yang telah digunakan untuk mencapai keunggulan
kompetitif.
Kegiatan ini bukan hanya ditujukan kepada pihak manajemen, namun juga pihak lain seperti
investor ataupun kreditor.
Bagi mereka, analisis rasio keuangan menjadi bahan penilaian seberapa sehat perusahaan
tersebut pantas mendapatkan suntikkan investasi atau pinjaman dana untuk dikelola.
Selain menjadi alat ukur sehat-tidaknya sebuah perusahaan, analisis rasio keuangan
memiliki manfaat lainnya yaitu;
Berikut adalah jenis-jenis analisa rasio keuangan (financial analysis ratio) lengkap dengan
rumus dan contoh perhitungannya:
Rasio likuiditas dapat dibagi lagi menjadi tiga jenis yaitu adalah sebagai berikut.
Dengan menggunakan rasio ini Anda dapat mengetahui kelangsungan hidup perusahaan (going
concern).
Terdapat lima ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur rasio profitabilitas, yaitu:
Rasio aktivitas mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan segala sumber daya
yang dimiliki.
Dalam financial ratio analysis ini, aktivitas yang rendah pada tingkat penjualan tertentu
mengakibatkan semakin besarnya dana lebih yang tertanam pada aktiva.
Dana lebih ini yang dimana dampak dari aktivitas rendah menjadi lebih baik jika ditanamkan
pada aktivitas yang lebih produktif.
Pengertian rasio investasi adalah merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
dalam memberikan kembalian atau imbalan kepada para pemberi dana, khususnya investor yang
ada di pasar modal dalam jangka waktu tertentu.
Tujuan dari financial analysis ratio ini adalah memiliki nilai manfaat bagi para investor
sesuai fungsi laporan keuangan bagi investor untuk menilai kinerja sekuritas saham di pasar
modal.
Paling umum metode yang digunakan dalam analisis rasio keuangan perusahaan adalah
analisis common size dan time series.
Perbandingan ini disajikan dalam persentase per komponen dalam laporan keuangan baik dalam
laporan neraca maupun laba rugi.
Dalam analisis ini, perusahaan akan mendapatkan informasi berupa komposisi investasi (aktiva)
dan struktur modal (pasiva).
Analisis ini digunakan untuk membandingkan data keuangan pada periode tertentu terutama
sebagai bahan peramalan atau proyeksi kondisi keuangan di masa depan. Dalam analisis ini, ada
beberapa poin yang harus diperhatikan dimana poin-poin tersebut mempengaruhi perubahan
struktur keuangan yaitu; peraturan pemerintah, perubahan kompetisi, perubahan teknologi dan
juga akuisisi.
*Penilaian Sekuritas*
1. Pengertian Sekuritas
a. Definisi Sekuritas
kita ambil contoh sekuritas yang disebut sebagai saham (common stock).
Bila kita membaca koran, surat kabar, atau website yang memuat informasi daftar harga saham
yang diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia [IDX]. Kita akan melihat harga yang sangat
beraneka ragam, pertanyaan yang dapat diajukan adalah:
Perbedaan harga saham karena NILAI (value) perusahaan tidak sama. Dan karena memiliki
saham berarti ikut memiliki perusahaan, maka bagian dari prospek perusahaan akan ikut dimiliki
oleh pemegang saham.
b. Jenis Sekuritas
Namun demikian konsep penilaian dua jenis sekuritas tersebut adalah sama.
Penilaian (valuation) sekuritas adalah proses penentuan harga sekuritas atau aktiva modal
(capital asset).
Untuk menilai sekuritas adalah menggunakan konsep adanya hubungan yang positif antara
risiko dengan tingkat keuntungan yang diharapkan atau diisyaratkan oleh investor.
Karena investor bersikap tidak menyukai risiko (risk averse), maka mereka baru bersedia
mengambil suatu keputusan investasi yang lebih berisiko bila mereka mengharapkan akan
memperoleh tingkat keuntungan yang lebih tinggi.
Bila menggunakan istilah tingkat keuntungan, maka yang dimaksudkan adalah keuntungan
dalam persentase (atau desimal) dan bukan dalam rupiah.
Contoh sekuritas berpenghasilan tetap adalah obligasi. Features dari obligasi adalah sebagai
berikut:
Mempunyai nilai nominal atau disebut juga face value (misalnya Rp 1.000.000)
Saham adalah sekuritas yang memberikan penghasilan yang tidak tetap bagi pemiliknya.
Pemilik sekuritas saham akan menerima penghasilan dala bentuk dividen saham dan perubahan
harga saham.
Jika harga saham meningkat dari harga beli, maka pemodal dikatakan memperoleh capital gains.
Bila sebaliknya disebut sebagai capital loss.
Penilaian sekuritas tidak berpenghasilan tetap dengan menggunakan rumus penentuan harga
sekuritas saham tersebut benar, tapi untuk operasionalisasinya akan sangat sulit.
Bagaimana kita bisa memperkirakan Dt dari tahun ke-1 sampai dengan tahun tidak terhingga?
Semakin jauh dimensi waktu estimasi kita, semakin tidak pasti estimasi tersebut, karena itulah
kemudian digunakan berbagai penyederhanaan.
untuk menentukan harga sekuritas, baik yang berpenghasilan tetap maupun tidak tetap kita masih
menunda penentuan r yang dipandang relevan.
Perhatikan contoh menentukan tingkat keuntungan sekuritas yang disyaratkan berikut ini:
Kalau misalkan kita menggunakan model dengan dua pertumbuhan Dt, kita taksir sebesar Rp
1.000, g1 = 20%, g2 = 10%.
Jika kita gunakan r = 20%, maka harga sekuritas saham saat ini akan ditaksir sebesar:
= 1.000 / (1+0,2) + 1.200 / (1+ 0,2)2 + 1.400 / (1 + 0,2)3 + [1.440 / (1 + 0,1) / (0,2-0,1) x 1 /
(1+0.2)3]
= Rp 11.667
Bila tingkat keuntungan yang dianggap layak (diisyaratkan) meningkat (karena dirasa lebih
tinggi risikonya), maka harga saham saat P0 akan menjadi lebih kecil.
CAPM berguna untuk menaksir tingkat keuntungan yang layak bagi suatu sekuritas saham.
Perhatikan contoh perhitungan investasi sekuritas saham dengan CAPM berikut ini:
Bila sekuritas saham (saham i) diperkirakan mempunyai , beta = 1,2 dan RM diharapkan sebesar
20%. Maka kita tahu bahwa Ri tentu lebih besar dari 20%, karena beta-nya lebih besar dari 1.
= 12% + 9,8%
= 21,6%
Bila diperkirakan bahwa Dt = Rp 1.000 dan kita menggunakan constant growth mulai dengan g
= 16,6% maka P0 :
= 1.000/(0,216 – 0,166)
= Rp 20.000
Perhatikan, bila para investor berpendapat bahwa risiko perusahaan meningkat, maka R juga
akan meningkat, dan sebagai akibatnya P0 akan turun.
Hal yang sama berlaku bila diperkirakan suku bunga (Rt) akan meningkat.
Karena itulah kita dapat memahami sekarang mengapa kalau suku bunga diperkirakan akan naik,
harga saham akan TURUN.
Konsep efisiensi pasar membahas bagaimana pasar (pasar modal) merespon informasi-
informasi yang masuk dan bagaiaman informasi tersebut mempengaruhi pergerakan
harga sekuritas menuju harga keseimbangan yang baru
8) Semua informasi, termasuk informasi tentang keadaan perusahaan, akan mempengaruhi
harga saham. Contoh: profit (keuntungan perusahaan). Semakin tinggi profit perusahaan,
akan semakin tinggi harga saham. (selain profit perusahaan ada banyak informasi lain yg
dapat mempengaruhi harga, seperti keadaan keuangan perusahaan yang sulit/baik, aliran
kas perusahaan, deviden yg dibagi, dll)
Pasar yang efisien adalah apabila harga sekuritas yang diperdagangkan telah
mencerminkan semua informasi yang tersedia. (Harga sudah sesuai dengan informasi-
informasi yg ada)
Investor adalah penerima harga (berarti bahwa sebagai pelaku pasar, investor seorang diri
tidak dapat mempengaruhi harga dari satu securitas. Harga dari suatu securitas ditentukan
oleh banyak investor yang menentukan demand dan suply.)
Informasi tersedia secara luas dan merata kepada semua pelaku pasar disaat yang
bersamaan (jadi tidak ada investor yang terlambat memperoleh info atau bahkan tidak tau
infonya sama sekali sehingga bisa dimanfaatkan oleh investor lain untuk mendapatkan
keuntungan yang abnormal dari selisih harga sekuritas).
Biaya untuk memperoleh informasi murah
Bisa disimpulkan bahwa tujuan dari strategi investasi adalah agar kamu mendapatkan
keuntungan maksimal, dengan risiko yang bisa dikontrol dengan baik, dan kamu pun bisa meraih
tujuanmu dari keuntungan tersebut. Jadi, strategi investasi ini perlu kamu praktikkan dengan
serius.
*Analisis Fundamental*
Analisis fundamental adalah salah satu metode pengukuran yang digunakan para investor
untuk mengetahui keamanan suatu nilai saham. Metode ini dilakukan dengan memeriksa faktor
keuangan dan kondisi ekonomi perusahaan terkait. Indikator yang digunakan dalam analisis
fundamental adalah Return to Equity (ROE), Price to Earning Ratio (P/E), dan lainnya.
Selain faktor ekonomi dan keuangan, poin penting lainnya dalam analisis fundamental adalah
memeriksa manajemen efektivitas perusahaan dan persaingan industri. Hal ini dinilai sebagai
indikator signifikan yang juga mempengaruhi nilai keamanan sebuah saham perusahaan.
Tujuan utama sebuah analisis fundamental adalah memperoleh pertimbangan harga untuk
dibandingkan dengan harga sekuritas saat ini. Dengan demikian, investor dapat menilai apakah
sekuritas tersebut termasuk overvalued atau undervalued.
Di sisi lain, investor juga dapat menggunakan teknik analisis lainnya untuk mengecek
apakah saham suatu perusahaan sehat atau tidak. Metode ini disebut dengan analisis teknikal.
Analisis fundamental dan teknikal adalah dua teknik yang paling umum digunakan oleh para
investor dan penting untuk dipahami termasuk pemula. Lalu, apa perbedaan analisis fundamental
dan teknikal?
Analisis fundamental adalah metode yang pada intinya mengacu pada data laporan keuangan
sebuah perusahaan. Melalui hal ini, investor akan mempertimbangkan banyak pengukuran
bahkan sampai faktor makro dan mikro ekonomi. Sedangkan, analisis teknikal adalah metode
analisis yang menggunakan data harga historis.
Investor dapat mengecek grafik pergerakan saham suatu perusahaan sebelum memutuskan untuk
membeli atau menjualnya. Biasanya, teknik analisa ini lebih sering digunakan oleh trader yang
memiliki tujuan investasi jangka pendek.
Jadi, pada intinya perbedaan analisis fundamental dan teknikal terletak pada indikator dan acuan
data yang digunakan. Indikator yang digunakan dalam analisis fundamental adalah nilai ekonomi
dan keuangan suatu perusahaan. Sedangkan, analisis teknikal menggunakan data historis, seperti
harga dan volume sebagai pertimbangan.
Cara analisis fundamental saham yang paling sering digunakan, yaitu menggunakan
pendekatan Top Down Approach. Analisis fundamental saham adalah cara yang
mempertimbangkan kondisi ekonomi suatu perusahaan. Oleh karena itu, pendekatan yang
digunakan juga melibatkan kondisi fundamental dan sektor industri dari perusahaan tersebut.
Berikut penjelasannya:
Tips memilih saham menggunakan analisis fundamental adalah berpacu pada data publik
sebuah perusahaan, seperti nilai obligasi dan suku bunga. Terdapat beberapa tips yang bisa
dilakukan saat menggunakan teknik analisis ini, yaitu:
Memastikan bahwa kinerja perusahaan terus mengalami peningkatan dengan memeriksa
perolehan laba dan peningkatan harga sahamnya Saham perusahaan tersebut memiliki
kapitalisasi pasar dengan nilai lebih dari Rp 500 miliar
Memastikan bahwa perusahaan tersebut memiliki model bisnis yang jelas dan terstruktur
Memeriksa rata-rata Price Earning Ratio (PER) tidak jauh berbeda
Memeriksa bahwa perusahaan tidak memiliki hutang yang melebihi standar maksimal
rasio DER (Debt Equity Ratio)
Pada intinya, analisis fundamental adalah hal krusial yang perlu dipahami oleh setiap investor.
Analisa ini dapat membantu mengurangi resiko kerugian dengan memeriksa beberapa indikator
terkait.
*Analisis teknikal*
Analisis teknikal adalah teknis analisis yang digunakan untuk mengamati pola-pola seperti
data pasar, harga saham, dan volume transaksi saham.
Analisis Teknikal digunakan untuk menganalisis harga berdasar data harga masa lalu. Dengan
data tersebut analis mencoba untuk melihat adanya suatu trend atau pola harga yang terjadi.
Biasanya trader mengikuti pola yang terjadi. Misalnya saat harga cenderung naik, trader
membuka posisi beli.
Dengan analisa teknikal kita dapat menentukan kapan waktu yang tepat untuk transaksi (entry
point) dan kapan waktunya untuk keluar dari pasar (exit point) dengan jelas. Sehingga kita tidak
membuang waktu untuk transaksi yang tidak efektif.
Analisa teknikal tidak hanya dapat digunakan dalam dunia saham saja, tetapi juga instrumen lain.
Seperti komoditas dan valuta asing atau forex, jadi tidak hanya bisa digunakan di instrumen
saham saja. Pengguna analisa teknikal umumnya disebut dengan trader yang melakukan investasi
secara jangka pendek seperti investasi secara harian
Analisis teknikal biasanya digunakan oleh trader yang memang aktif bertransaksi saham dengan
jangka pendek, seperti secara harian. Tujuan analisis teknikal ini adalah mengamati pola-pola
seperti data pasar, harga saham serta volume transaksi saham. Analisis saham digunakan jika
ingin melakukan pembelian.
Secara umum, ada dua tipe dasar indikator analisis teknikal yang perlu kalian ketahui. Yaitu:
Overlays, yakni garis penentu tren apakah saham tersebut naik atau turun. Overlays bisa
dilihat di atas atau di bawah candle atau bar. Moving average (MA) dan Bollinger Bands
(BB) adalah contohnya.
Oscillators, yang muncul terpisah dari grafik pergerakan harga sekaligus bar penentu
awal atau akhir dari sebuah tren. Contohnya ada stochastic oscillator, MACD atau RSI.
Selain 2 indikator dasar di atas, ada 7 indikator lainnya pada analisa teknikal saham yang harus
diketahui yaitu:
OBV digunakan untuk mengkonfirmasi pergerakan harga saham. Ketika OBV naik, artinya
volume pembelian melebihi volume penjualan yang menyebabkan mendorong harga lebih tinggi.
Sebaliknya, jika OBV turun, maka penjualan melebihi volume pembelian dan berdampak pada
penurunan harga.
2. Accumulation/Distribution Line
Dikenal dengan garis A/D. Garis ini merupakan indikator yang paling umum digunakan dan
mampu menentukan aliran uang masuk dan keluar dari sekuritas. Hampir mirip dengan OBV,
namun garis A/D hanya mempertimbangkan saham untuk periode tertentu.
ADX merupakan indikator tren yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan momentum tren.
Analisis ADX menggunakan garis atau angka 20 dan 40. Artinya, apabila garis di bawah 20,
maka kekuatan tren lagi menurun. Dan sebaliknya, garis di atas 40 menunjukkan kekuatan tren
meningkat. ADX ditentukan dengan garis berwarna hitam dan berada di tengah-tengah antara
angka 20 dan 40
4. Aroon Indicator
Merupakan indikator analisis teknikal saham untuk menujukan kekuatan tren dan keakuratan
titik masuk atau mengidentifikasi tren baru akan dimulai. Indikator Aroon terdiri dari dua garis,
yakni Aroon-up (warna hijau) dan Aroon-down (warna merah).
Ketika garis Aroon-up memotong di atas garis Aroon-down, dan sebaliknya, artinya ada
kemungkinan perubahan tren. Jika Aroon-down di angka nol dan bersimpangan dengan Aroon-
up, artinya itu menunjukkan titik masuk dan kecenderungan tren akan naik dan sebaliknya.
MACD digunakan untuk menunjukkan kekuatan tren. Indikator ini terdiri dari dua garis, yakni
garis MACD dan garis sinyal, yang bergerak lebih lambat.
Garis sinyal di atas titik nol mengindikasikan up-trend sedang berlangsung. Selanjutnya, jika
garis berada di bawah titik nol, maka down-trend sedang terjadi.
RSI merupakan garis acuan analisis teknikal saham berupa angka tengah atau nol. Standarnya,
RSI berada di angka 30 dan 70.
RSI menunjukkan kondisi jenuh beli (overbought) dan jenuh jual (oversold). Overbought
diindikasikan jika harga menyentuh atau melebihi angka 70. Sedangkan oversold akan terjadi
jika harga menyentuh atau di bawah angka 30. RSI juga bisa menjadi indikator level support dan
resistance.
7. Stochastic Oscillator
Indikator ini digunakan untuk mengukur harga relatif saat ini terhadap kisaran harga dalam
periode tertentu. Mirip dengan RSI, stochastic oscillator terdiri dari dua garis yang berada nol
dan 100. Garis biasanya berwarna hijau dan merah.
Apabila garis hijau di atas garis merah, artinya tren sedang naik. Namun, jika garis hijau
bersimpangan dengan garis merah, maka artinya tren cenderung turun.
3. Pahami Lalu Terapkan
Memahami analisa teknikal saham bisa membuat kamu para investor dan trader lebih
mudah lagi dalam memaksimalkan profit dari investasi saham. Gunakan indicator analisa
teknikal yang paling cocok dengan kebutuhan agar menentukan strategi untuk investasi dan
trading saham menjadi lebih cepat dan tepat.
*Teori Portofolio*
1. Pengertian portofolio
Portofolio adalah kumpulan dari beberapa aset (sekuritas) yang dimiliki oleh investor.
portofolio berfungsi untuk investor tidak hanya melakukan investasi pada sekuritas saja, tetapi
juga berinvestasi pada beberapa sekuritas untuk mengurangi risiko yang akan ditanggung
investor dan memperoleh kembali sesuai dengan harapan investor tersebut.
Dengan disusunnya sebuah portofolio, investor berharap bahwa tingkat pendapatan yang
diperolehnya akan optimal dengan tingkat risiko yang diterima dengan memecah risiko tersebut
ke dalam beberapa aset.
Pada tahun 1952 Harry M. Markowitz menemukan sebuah teori yang digunakan untuk
pembentukan portofolio yang disebut dengan teori portofolio Markowitz. Teori Markowitz
menggunakan beberapa pengukuran statistik dasar untuk mengembangkan suatu portofolio,
termasuk pengembalian yang diharapkan, standar deviasi dan korelasi antar pengembalian.
Teori ini menunjukkan tidak yakin pengembalian dan risiko, dalam suatu investasi dimana tidak
ada keraguan dapat diminimalisir melalui pandangan dan mengkombinasikan berbagai instrumen
investasi dalam portofolio.
Dalam teori portofolio dikenal konsep portofolio efisien dan portofolio optimal. Portofolio
efisien adalah portofolio yang meyediakan pengembalian tertentu bagi investor dengan risiko
minimal atau menawarkan pada kondisi yang sama tingkat pengembalian maksimal, sedangkan
portofolio optimal adalah portofolio yang dipilih investor dari hanya banyak pilihan yang ada
pada portofolio efisien.
Nilai Excess Return to Beta diperlukan sebagai dasar memilih yang menjadi kandidat portofolio.
Nilai Excess Return to Beta yang diperoleh diurutkan dari nilai yang terbesar ke nilai terkecil.
Saham-saham dengan nilai Excess Return to Beta di titik C* merupakan kandidat portofolio
optimal.
Excess Return to Beta digunakan untuk mengukur return saham relatif terhadap satu unit risiko
yang tidak dapat didiversifikasikan yang diukur dengan Beta. Excess Return to Beta
menunjukkan hubungan antara return dan risiko yang merupakan faktor penentu dalam investasi.
MATERI VI
A. Pengertian kebangkrutan
Kebangkrutan adalah suatu kondisi disaat perusahaan mengalami ketidakcukupan dana
untuk menjalankan usahanya.
Menurut Lesmana (2003:174), kebangkrutan adalah ketidakpastian mengenai kemampuan
atas suatu perusahaan untuk melanjutkan kegiatan operasinya jika kondisi keuangan yang
dimiliki mengalami penurunan.
Kebangkrutan (bankcruptcy) merupakan kondisi dimana perusahaan tidak mampu lagi untuk
melunasi kewajibannya. Kondisi ini biasanya tidak muncul begitu saja di perusahaan, ada
indikasi awal dari perusahaan tersebut yang biasanya dapat dikenali lebih dini kalau laporan
keuangan dianalisis secara lebih cermat dengan suatu cara tertentu. Rasio keuangan dapat
digunakan sebagai indikasi adanya kebangkrutan di perusahaan (Toto, 2011:332).
Menurut Undang-undang N0.4 tahun 1998 tentang kepailitan, menyatakan bahwa
kebangkrutan sebagai suatu situasi yang dinyatakan pailit oleh keputusan pengadilan.
Kebangkrutan sebagai suatu kegagalan yang terjadi pada sebuah perusahaan dapat diartikan
sebagai berikut (Brigham, 2001:2–3):
Terdapat tiga faktor penyebab kebangkrutan atau kegagalan perusahaan yaitu (Sartono,
1994):
Penyebab kebangkrutan biasanya merupakan akibat keputusan yang tidak tepat di masa
lalu atau mungkin karena pihak manajemen perusahaan gagal mengambil tindakan yang
tepat pada saat yang dibutuhkan, antara lain dijelaskan sebagai berikut (Yanuar, 2009:12):
Kredit yang diberikan pada pelanggan terlalu besar karena persyaratan kredit yang
sangat longgar atau jangka waktu kredit sangat panjang.
Ketidakmampuan manajemen, sering kali suatu bisnis gagal karena kualifikasi
personalia pihak manajemen yang kurang bagus dan kurangnya kemampuan,
pengalaman, keterampilan, serta kurang inisiatif dapat menyebabkan tidak tercapainya
tujuan perusahaan.
Kekurangan modal. Jika perusahaan mengalami kerugian operasi juga mengalami
kekurangan modal maka kemungkinan besar perusahaan tidak akan mampu lagi untuk
membiayai operasi dan membayar kewajibannya tepat pada tanggal jatuh tempo.
Kebangkrutan yang akan terjadi pada perusahaan dapat diprediksi dengan melihat beberapa
indikator-indikator, yaitu (Hanafi, 2003:264):
Kebangkrutan perusahaan juga biasanya ditemukan beberapa tanda atau indikator manajerial
dan operasional, yaitu (Fakhrurozie, 2007:18):
A. Merger
Sederhananya merger adalah sebuah kesepakatan penggabungan antara dua perusahaan
atau lebih menjadi sebuah perusahaan baru. Secara umum, kedua perusahaan yang
bergabung ini memiliki status atau kekuatan bisnis yang tidak jauh berbeda. Ketika terjadi
merger, maka biasanya kedua perusahaan tersebut juga akan menggabungkan aset bisnis
mereka. Sehingga tak jarang keputusan dan strategi bisnis mereka akan berubah.
Dikutip dari investopedia, merger paling sering dilakukan dengan tujuan untuk
mendapatkan pangsa pasar, mengurangi biaya operasi, memperluas ke wilayah baru,
menyatukan produk bersama, meningkatkan pendapatan, dan meningkatkan laba. Namun,
dari semua hal tersebut, kesepakatan ini juga harus menguntungkan pemegang saham
perusahaan. Karena setelah merger, saham perusahaan baru akan didistribusikan kepada
pemegang saham lama dari kedua bisnis asli.
Penyebab terjadinya merger?
Umumnya kesepakatan merger tidak dapat terjadi begitu saja. Ada beberapa hal yang
menjadi penyebab atau motif kedua perusahan melakukan hal ini. Oleh karena itu, berikut
adalah beberapa alasan terjadinya merger.
1. Meningkatkan nilai perusahaan
Motif pertama yang biasanya mendasari terjadinya sebuah merger adalah untuk
meningkatkan nilai perusahaan. Ketika dua perusahaan bergabung umumnya akan
menciptakan sinergi yang berdampak positif bagi perusahaan. Dikutip dari CFI, pada
dasarnya, sinergi yang tercipta dari merger membuat nilai perusahaan yang digabungkan
melebihi jumlah nilai dua perusahaan individu. Selain itu, terdapat 2 jenis sinergi yang
merupakan dampak dari hal ini yaitu:
Sinergi pendapatan
Umumnya, merger yang berhasil dapat menghasilkan skala ekonomi yang positif,
seperti akses ke teknologi baru dan penghapusan biaya tertentu. Semua peristiwa
tersebut dapat meningkatkan struktur biaya perusahaan.
Seperti yang telah kamu ketahui, adapun alasan terjadinya merger adalah dengan
tujuan meningkatkan skala ekonomi. Dengan hal tersebut, perusahaan dapat
mengurangi biaya operasional, seperti mengurangi biaya tenaga kerja secara
keseluruhan sambil mempertahankan tenaga kerja yang lebih kuat dan lebih
efektif.
b. Kerugian merger
Salah satu kemungkinan buruk yang terjadi akibat merger adalah perbedaan
budaya antara masing-masing perusahaan. Hal ini dapat menyebabkan beberapa
gangguan yang mengakibatkan karyawan harus menyesuaikan diri kembali dan
hal ini tentunya membutuhkan waktu. Namun di samping itu, dampak paling
buruk adalah adanya beberapa tim/divisi yang dihilangkan karena duplikasi kerja
atau kinerja yang kurang optimal. Sehingga akan ada karyawan yang dipecat.
Ketika terjadinya merger, maka akan banyak waktu, energi, serta uang yang harus
digunakan dalam proses penggabungan oleh masing-masing perusahaan. Hal ini
tentunya dapat mengubah agenda bisnis dan menimbulkan beberapa dampak.
Salah satu kemungkinannya yaitu hilangnya peluang bisnis potensial yang telah
direncanakan sebelumnya.
Michael A. Hitt
Yang dimaksud dengan akuisisi yaitu memperoleh atau membeli perusahaan lain
dengan cara membeli sebagian besar saham dari perusahaan sasaran.
P.S Sudarsanan
Sebuah perjanjian, di mana sebuah perusahaan membeli aset atau saham perusahaan
lain, dan para pemegang saham dari perusahaan lain menjadi sasaran akuisisi akan
berhenti menjadi pemilik perusahaan.
Manfaat Akuisisi
Menurut Shapiro (1991 : 933) dalam Christina (2003 : 12), keuntungan atau manfaat
akuisisi adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan tingkat pertumbuhan yang lebih cepat dalam bisnis sekarang daripada
melakukan pertumbuhan secara internal.
2. Mengurangi tingkat persaingan dengan membeli beberapa badan usaha guna
menggabungkan kekuatan pasar dan pembatasan persaingan.
3. Memasuki pasar baru penjualan dan pemasaran sekarang yang tidak dapat ditembus.
4. Menyediakan managerial skill, yaitu adanya bantuan manajerial mengelola aset-aset
badan usaha.
Kelebihan dan Kekurangan Akuisisi
1. Adanya pengendalian yang besar atas saham dan aset perusahaan yang diakusisisi.
2. Tidak perlu mengurus banyak persyaratan terutama yang berkaitan dengan badan
hukum.
3. Tetap mempertahankan perusahaan yang telah ada sebelumnya dengan mengambil
alih perusahaan kompetitor.
Terdapat tiga prosedur dasar yang tepat dilakukan perusahaan untuk mengambil alih
perusahaan lain, yaitu:
Istilah merger sering digunakan untuk menunjukkan penggabungan dua perusahaan atau
lebih, dan kemudian tinggal nama salah satu perusahaan yang bergabung.Sedangkan
konsolidasi menunjukkan penggabungan dari dua perusahaan atau lebih, dan dari
perusahaan-perusahaan yang bergabung tersebut hilang, kemudian muncul nama baru dari
perusahaan gabungan.
2. Akuisisi Saham
Cara kedua untuk mengambil alih perusahaan lain adalah membeli saham perusahaan
tersebut, baik dibeli secara tunai, ataupun menggantinya dengan sekuritas lain (saham atau
obligasi).
3. Akuisisi Aset
Suatu perusahaan dapat mengakuisisi perusahaan lain dengan jalan membeli aktiva
tetap perusahaan tersebut. Cara ini akan menghindarkan perusahaan dari kemungkinan
memiliki pemegang saham minoritas, yang dapat terjadi pada peristiwa pemerolehan
saham.Pengambilalihan kepemilikan asets dilakukan dengan cara pemindahan hak
kepemilikan aktiva-aktiva yang dibeli.
1. Akuisisi Horizontal
Pengambilalihan kepemilikan yang dilakukan oleh suatu perusahaan atas perusahaan target
yang memiliki bidang usaha yang sama, sehingga merupakan pesaing usaha, baik pesaing
yang memproduksi produk yang sama maupun daerah pemasaran yang
sama.Tujuannya yaitu untuk memperbesar pangsa pasar atau membunuh pesaing.
2. Akuisisi vertikal
Pemerolehan dilakukan antara suatu perusahaan dengan perusahaan yang masih dalam satu
mata rantai produksi, yakni suatu perusahaan yang bergerak dalam produksi dari hulu ke
hilir.Tujuan ini yaitu untuk memperoleh kepastian adanya pasokan dan penjualan barang.
3. Akuisisi konglomerat