Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Jawab :
Tahap-tahap Analisis Laporan Keuangan :
Tahap-tahap Dalam Menganalisis Laporan Keuangan Fahmi(2011:3) ada 5
tahap dalam menganalisis Laporan keuangan yaitu :
A. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan bertujuan untuk
memiliki pemahaman terkait bidang usaha yang ditekuni perusahaan dan
kebijakan-kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan.
B. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan agar bisa
dapat memahami yang berkaitan dengan informasi trend dan kemajuan
industri. Contohnya seperti pendapatan per kapita, tingkat bunga, tingkat
inflasi dan pajak, tingkat bunga, manajemen, dan lainnya. Hal ini karena
faktor eksternal juga berpengaruh terhadap kondisi keuangan perusahaan
pada tahun berjalan. Sehingga untuk menganalisis keuangan perusahaan, kita
juga harus memperhatikan kondisi-kondisi yang terjadi.
C. Melakukan review terhadap data laporan keuangan maksudnya laporan
keuangannya menggambarkan informasi keuangan yang benar. Selain itu
pastikan juga laporan keuangan dibuat sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang berlaku.
D. Menganalisis laporan keuangan agar dapat mencari dan memberikan
pemecahan masalah terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan,
dengan analisis tahapan berikut ini :
A. Analisis Akuntansi
Dengan karakteristik sistem akuntansi yang telah dibahas sebelumnya,
langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan analisis laporan
keuangan adalah dengan melakukan analisis akuntansi.
Analisis akuntansi adalah proses mengevaluasi apakah pelaporan keuangan
yang dilakukan oleh perusahaan telah mencerminkan realitas ekonomi yang
sebenarnya atau tidak sesuai dengan SAK (Standar Akuntansi Keuangan).
Proses ini dilakukan dengan cara mempelajari transaksi yang terjadi,
kebijakan akuntansi yang digunakan, dan melakukan penyesuaian
(menghilangkan distorsi akuntansi) 3 laporan keuangan agar laporan tersebut
lebih mencerminkan realitas ekonomi 3 Distorsi akuntansi adalah perbedaan
antara informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dengan realitas ekonomi
yang sebenarnya.
B. Analisis Keuangan
Pada tahap berikutnya, setelah laporan keuangan ‘dibersihkan’, dilakukan
analisis keuangan yaitu pemanfaatan laporan keuangan untuk menganalisa posisi
dan kinerja keuangan yang telah dicapai perusahaan dan mengevaluasi kinerja
perusahaan di masa yang akan datang.
Dalam tahap ini, secara umum perusahaan melakukan analisis kegiatan
operasi, kegiatan investasi, dan pendanaan yang telah dicapai perusahaan.
Analisis atas kegiatan operasi dan kegiatan investasi biasanya dilakukan dengan
melakukan apa yang biasa disebut sebagai analisis profitabilitas, yaitu evaluasi
atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (kegiatan operasi) dari
sumber daya yang dimilikinya (kegiatan investasi).
Analisis kegiatan pendanaan biasanya dilakukan dengan melakukan apa yang
biasa disebut sebagai analisis risiko, yaitu melakukan evaluasi atas kemampuan
perusahaan untuk memenuhi komitmennya di dalamnya dilakukan analisis
likuiditas dan solvabilitas.
C. Analisis Prospektif
Analisis terakhir adalah analisis prospektif yang merupakan tahap terakhir
dari analisis laporan keuangan. Analisis ini terdiri dari dua bagian: peramalan
(forecasting) dan penilaian (valuation).
c. Kreditor
Seperti halnya investor, kreditor memiliki kepentingan untuk bisa memastikan
kredit yang diberikan kepada perusahaan bisa dikembalikan tepat waktu. Oleh
karena itu, investor memerlukan analisis laporan keuangan untuk mengevaluasi
risiko dan prospek masa akan datang perusahaan.
d. Merger, akuisisi, dan divestasi
Analisis laporan keuangan juga dilakukan pada saat akan dilakukannya merger,
akuisisi, atau divestasi. informasi tentang target perusahaan yang potensial dan
menetapkan nilai yang pantas untuk perusahaan tersebut. Untuk menentukan nilai
yang pantas,informasi yang harus diketahui adalah nilai intrinsik perusahaan; dan
untuk menentukan nilai intrinsik perusahaan diperlukan analisis laporan
keuangan.
e. Auditor Eksternal
Output yang dihasilkan oleh auditor adalah opini mengenai kewajaran laporan
keuangan perusahaan yang diauditnya. Pada tahap penyelesaian audit, analisis
laporan keuangan bisa digunakan untuk melakukan pengecekan akhir atas
kewajaran laporan keuangan. Auditor juga memanfaatkan analisis laporan
keuangan untuk mempertimbangkan keberlangsungan hidup perusahaan.
f. Regulator
Kantor pajak bisa memanfaatkan analisis laporan keuangan sebagai alat untuk
melakukan pemeriksaan pajak dan menilai kewajaran pajak terutang dari sebuah
perusahaan. Pemerintah pun bisa menggunakan analisis laporan keuangan untuk
memutuskan peraturan dan kebijakan yang akan diambil. Misalnya, jika sebuah
industri dinyatakan memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi, maka pemerintah
bisa menetapkan untuk meningkatkan pajak yang bisa dipungut dari perusahaan
yang bergerak di bidang industri tersebut.
g. Konsumen
Analisis laporan keuangan bisa digunakan oleh konsumen (yang juga
merupakan produsen) untuk memastikan keberlangsungan hidup perusahaan yang
menjadi pemasoknya.
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Panjang Pendek
Pinjaman bank jangka Pendek 281.472 129.787 8 4
Utang Usaha 589.169 689.169 17 22
Utang pajak 166.475 148.816 5 5
Beban akrual 294.763 189.163 9 6
Total Liabilitas Jangka Pendek 1.331.879 1.156.935 39 37
Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas imbalan kerja 326.455 386.301 11 12
Liabilitas pajak tangguhan, bersih 122.445 136.496 4 4
Total Liabilitas Jangka
Panjang 448.900 522.797 13 17
EKUITAS
Modal saham 762.044 762.044 22 24
Agio saham 153.700 153.700 4 5
Selisih transaksi (pihak
nonpengendali) (13.109) (13.109) 0 0
Saldo laba 518.907 380.614 15 12
Ekuitas (pemilik entitas induk) 1.421.542 1.283.249 41 41
Kepentingan nonpengendali 235.373 152.222 7 5
TOTAL EKUITAS 1.656.915 1.435.471 48 46
Penjelasan :
Dalam analisis tersebut adalah teknik analisis yang dilakukan dengan
cara membuat perbandingan antara suatu elemen (laporan keuangan) tertentu
sebagai komponen dari elemen yang lain pada laporan keuangan yang sama.
Informasi hasil analisis bermanfaat untuk menilai tepat tidaknya
kebijakan (operasi, investasi, dan pendanaan) yang diambil oleh perusahaan
di masa lalu, serta kemungkinan pengaruhnya terhadap posisi dan kinerja
keuangan perusahaan di masa yang akan datang.
Dari laporan posisi keuangan diatas dapat diambil kesimpulan, sebagai
berikut : Dari sisi laporan posisi keuangan pada tahun 2014 komposisi aset
lancar sebagian besar berupa persediaan 16% dari total aset. Hal itu
mengindikasikan masih adanya kemungkinan bahwa perusahaan mengalami
kesulitan dalam melakukan penjualan barang dagangan, tetapi pada tahun
2014 ini persentase piutang usaha terhadap total aset mengalami penurunan
dari tahun sebelumnya, ini didukung dengan akun kas dan setara kas yang
meningkat dari tahun 2013.
Jika dilihat dasi segi liabilitas; hutang jangka pendek mengalami
penurunan baik utang usaha, utang pajak dan pinjaman bank jangka pendek.
Hal ini diindikasikan bahwa perusahaan telah menjalankan usahanya tanpa
adanya pinjaman dan juga kemampuan perusahaan dalam melunasi
kewajiban jangka pendeknya. Dalam hal hutang jangka panjang, liabilitas
imbalan kerja dan liabilitas pajak tangguhan mengalami penurunan dari
tahun sebelumnya, yang berarti bahwa perusahaan juga memilki kemampuan
dalam membayar gaji atau hak-hak karyawannya dan juga perusahaan telah
melunasi kewajiban pajaknya kepada pemerintah dan kemungkinan
perusahaan juga tidak menunda-nunda dalam pembayawan pajak. Dari segi
ekuitas juga perusahaan mengalami peningkatan laba dari tahun sebelumnya
sebesar 15%, hal ini diindikasikan kemapuan perusahaan dalam menjaga
kestabilan produksinya berjalan dengan baik .
B. Analisis Trend
Pengertian Analisis Trend
Salah satu teknik dalam menganalisis laporan keuangan suatu
perusahaan adalah dengan menggunakan metode trend analisis.Dimana
menurut S. Munawir(2007:17) menjelaskan “Trend atau tendesi posisi dan
kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase adalah
suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi dari pada
keadaan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan
turun”.
Dengan menggunakan teknik analisis tersebut akan diketahui
perubahan mana yang cukup penting untuk dianalisa lebih lanjut. Teknik
analisa tersebut hanya akan praktis bila digunakan untuk menganalisa dua
atau tiga (periode) laporan keuangan, karena bila laporan keuangan yang
diperbandingkan lebih dari tiga tahun akan ditemui kesulitan.
Cara yang terbaik untuk menganalisa laporan keuangan yang lebih
dari tiga tahun tersebut adalah dengan menggunakan angka index, dan semua
data laporan keuangan yang dianalisa dihubungkan dengan angka index
tersebut yang dinyatakan dalam persentase. Dengan menganalisa laporan
keuangan untuk jangka waktu lebih dari tiga tahun akan diketahui
kecenderungan atau arah atau trend dari posisi keuangan ataupun hasil-hasil
yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan, apakah menunjukkan
arah yang tetap, meningkat atau bahkan menurun.
Teknik analisis ini biasanya digunakan untuk menganalisis laporan
keuangan yang meliputi minimal 3 periode atau lebih. Analisis ini
dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan perusahaan melalui tentang
perjalanan waktu yang sudah lalu dan memprediksi situasi masa itu ke masa
yang akan datang.
Penjelasan :
Berdasarkan analisis diatas bahwa tingkat pertumbuhan PT MAHARI
FAEREL semakin lama semakin menurun.Tumbuh tidaknya suatu perusahaan
dapat dilihat dari nilai aset yang dimiliki, jika semakin lama semakin bertambah
aset yang dimiliki maka perusahaan tersebut dapat dikatakan
“tumbuh”.Sementara untuk PT MAHARI FAEREL terbukti bahwa semakin
bertambah tahun malah semakin berkurang nilai aset nya, ini mengindikasikan
bahwa perusahaan tersebut mengalami penurunan. Dapat dilihat dari persentase
total aset untuk tahun 2011 (sebagai tahun dasar) sebesar 100%, tahun 2012
sebesar 77%, tahun 2013 sebesar 64%, tahun 2014 sebesar 48%. Terbukti setiap
tahun perusahaan mengalami penurunan nilai total aset, besar kemungkinan untuk
tahun dimasa yang akan datang akan mengalami penurunan juga, ini berarti
manajemen perusahaan tidak berkinerja secara baik dalam meningkatkan nilai
aset.
B. Common Analysis
Dengan analisis ini, kita akan membagi angka komponen laporan keuangan
dengan angka yang dianggap sebagai nilai total. Misalnya, untuk neraca, angka
komponen aktiva akan dibagi dengan nilai total aktiva; dan untuk laporan laba
rugi, angka komponen laba rugi akan dibagi nilai penjualan. Kemudian
komponen angka ini akan dinyatakan dengan persentase.
Dengan cara ini kita bisa mendapatkan informasi mengenai proporsi sebuah
komponen atau subkelompok komponen laporan keuangan.Analisis ini sangat
bermanfaat dalam memahami struktur laporan keuangan. Untuk neraca, kita bisa
mendapatkan informasi mengenai struktur pendanaan yang digunakan oleh
perusahaan dan komposisi aktiva (sumber daya) yang dimiliki dan digunakan
oleh perusahaan. Untuk laporan laba rugi, kita bisa mendapatkan informasi
mengenai komposisi pendapatan dan beban.Lebih lanjut, analisis ini akan
bermanfaat untuk melakukan perbandingan antara perusahaan. Kelemahannya
adalah analisis ini tidak bisa memperlihatkan ukuran relatif dari perusahaan yang
diperbandingkan.
Contoh dari analisis common analysis :
Laporan Laba Rugi
PT ABC
Untuk periode yang berakhir 31 Des X1
(dengan pembanding periode yang berakhir 31 Des X0)
(dalam jutaan rupiah)
Common Analysis
XI X0 X1 X0
Penjualan Bersih 79,776 73,806 100.000% 100.00%
Harga Pokok Penjualan 54,492 50,590 68,31% 68,54%
Laba Kotor 25,284 23,216 31,69% 31,46%
Beban Penjualan dan Administrasi 17,766 16,380 22,27% 22,19%
Beban Depresiasi 2,158 1,880 2,71% 2,55%
Beban Bunga 928 850 1,16% 1,15%
Laba Sebelum Pajak 4,432 4,106 5,56% 5,56%
Pajak Penghasilan 1,696 1,578 2,13% 2,14%
Laba bersih 2,736 2,528 3,43% 3,43%