Anda di halaman 1dari 70

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

BUKU :
K.R. SUBRAMANYAM
JOHN J. WILD
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
• Pengertian analisis laporan keuangan (financial
statement analysis) adalah aplikasi dari alat dan teknik
analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan
data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi
dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis.
Menganalisis laporan keuangan, berarti melakukan
suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke
dalam unsur-unsurnya, menelaah masing-masing unsur
tersebut, dan menelaah hubungan antara unsur-unsur
tersebut dengan tujuan untuk memperoleh pengertian
dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan
keuangan tersebut.
PENGENALAN ANALISIS BISNIS
• Analisis laporan keuangan merupakan bagian dari
analisis bisnis. Analisis bisnis merupakan analisis
atas prospek dan risiko perusahaan untuk
kepentingan pengambilan keputusan bisnis.
• Analisis bisnis membantu pengambilan keputusan
dengan menstrukturkan tugas analisis melalui
a. Evaluasi atas lingkungan bisnis perusahaan.
b. Setrateginya.
c. Posisi dan kinerja keuangannya
JENIS – JENIS ANALISIS BISNIS
1. Analisis Kredit, merupakan evaluasi atas
kelayakan perusahaan untuk mendapatkan
kredit. Kelayakan kredit adalah kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban
kreditnya.
Analisis kredit meliputi :
a. Analisis Likuiditas
b. Analisis Solvabilitas
JENIS – JENIS ANALISIS BISNIS
2. Analisis Ekuitas, investor ekuitas menyediakan
dana kepada perusahaan sebagai balasan atas
risiko dan imbalan kepemilikan. Analisis ekuitas
bersifat asimetri yang harus menilai dari dua sisi
risiko dan potensi. Dalam analisis ini investor
ekuitas dipengaruhi oleh seluruh aspek kondisi
dan kinerja keuangan perusahaan.

Individu yang menerapkan strategi investasi aktif


terutama menggunakan analisis teknis dan
analisis fundamental atau kombinasi keduannya
Analisis Ekuitas
A. Analisis Teknis, merupakan analisis untuk memprediksi
pergerakan harga saham di masa depan.
B. Analisis Fundamental, merupakan proses menentukan
nilai perusahaan dengan menganalisis dan
menginterprestasikan faktor-faktor kunci untuk
ekonomi, industri dan perusahaan. Tujuan utama
analisis fundamental adalah menentukan nilai
instrinsik, yaitu nilai sebuah perusahaan (sahamnya)
berdasarkan analisis fundamental tanpa mengacu
pada nilai pasar (harga saham).
Kegunaan Lain Analisis Bisnis dan
Analisis Laporan Keuangan
• Manajer
• Merger, Akuisisi dan Divestasi(pengurangan)
• Manajemen Keuangan
• Direktur
• Regulator (pembuat peraturan)
• Serikat Kerja
• Pelanggan
KOMPONEN ANALISIS BISNIS
1. Analisis Lingkungan dan Strategi, tujuan terpenting
analisis bisnis adalah analsis atas prospek perusahaan
dimasa depan. Analisis lingkungan bisnis dan strategi
terdiri atas dua bagian yaitu: a) analisis industri, b)
analisis strategi.
a. Analisis Industri; berdasarkan analisis ini menurut
Porter, sebuah industri dipandang sebagai kumpulan
pesaing yang bertanding untuk memenangkan
kekuatan posisi tawar terhadap pelanggan dan
pemasok serta aktif bersaing diantara mereka sendiri
dan menghadapi ancaman pendatang baru dan
produk substitusi. Analisis industri harus menilai
prospek industri dan tingkat kompetisi baik yang
aktual maupun yang potensial yang dihadapi
perusahaan.
b. Analisis Strategi; merupakan evaluasi atas
keputusan bisnis perusahaan dan keberhasilan
perusahaan membangun keunggulan
kompetitifnya.Hal ini meliputi penilaian atas
tanggapan strategis yang diharapkan
perusahaan terhadap lingkungan bisnisnya
dan dampak tanggapan tersebut terhadap
kesuksesan dan pertumbuhan dimasa depan.
Analisis strategis memerlukan penelitian atas
strategi kompetitif perusahaan untuk bauran
produk dan struktur biayanya.
2. Analisis Akuntansi, merupakan proses evaluasi
sejauh mana akuntansi perusahaan
mencerminkan realitas ekonomi. Hal ini
dilakukan dengan mempelajari transaksi dan
peristiwa perusahaan, menilai dampak
kebijakan akuntansi terhadap laporan
keuangan, menyesuaikan laporan tersebut
agar lebih mencerminkan keadaan ekonomi
yang mendasarinya dan membuatnya lebih
sesuai untuk analisis. Sumber informasi utama
untuk analisis keuangan adalah laporan
keuangan
Keterbatasan akuntansi ini mempengaruhi keguanaan
laporan keuangan dan menimbulkan dua masalah
dalam analisis:
1. Ketidakseragaman akuntansi menyebabkan masalah
perbandingan, maslah ini muncul jika perusahaan
yang berbeda menerapkan akuntansi yang berbeda
untuk transaksi yang sama.
2. Pilihan dan ketidak tepatan dalam akuntansi dapat
mendistorsi informasi laporan keuangan. Distorsi
akuntansi merupakan penyimpangan informasi
akuntansi dari ekonomi yang mendasarinya.
(diantaranya: a). estimasi manajemen yang dapat
salah atau tidak lengkap, b). window-dressing
(mempercantik laporan keuangan. c). Standar
akuntansi.
3. Analisis Keuangan
• Analisis Keuangan merupakan penggunaan laporan
keuangan untuk menganalisis posisi dan kineja
keuangan perusahaan dan untuk menilai kinerja
keuangan dimasa yang akan datang.
• Analisis keuangan, terdiri dari tiga bagian besar yaitu:
1. Analisis profitabilitas, merupakan evaluasi atas tingkat
pengembalian investasi perusahaan. Analisis ini
berfokus pada sumber daya perusahaan dan tingkat
profitabilitasnya dan melibatkan identifikasi dan
pengukuran dampak berbagai pemicu profitabilitas.
2. Analisis Risiko, merupakan evaluasi atas kemampuan
perusahaan untuk memenuhi komitmenya. Analisis
risiko melibatkan penilaian atas solvabilitasnya dan
likuiditas perusahaan sejalan dengan variasi laba.
3. Analisis Prospektif, merupakan peramalan
hasil dimasa depan, biasanya laba, arus kas,
atau keduanya.
LAPORAN KEUANGAN – DASAR
ANALISIS
• Aktivitas Bisnis, sebuah perusahaan
menjalankan berbagai aktivitas untuk
menyediakan produk atau jasa yang dapat
dijual dan menghasilkan pengembalian
investasi yang memuaskan.
• Laporan keuangan perusahaan
menginformasikan empat aktivitas utama
perusahaan, yaitu aktivitas perencanaan,
pendanaan, investasi dan operasi.
Empat Aktivitas Utama Perusahaan
• Aktivitas Rencana, rencana bisnis membantu
manajer untuk memusatkan usaha mereka dan
mengidentifikasi kesempatan dan rintangan yang
diharapkan.
• Aktivitas Pendanaan, adalah metode yang
digunakan perusahaan untuk mendapatkan uang
untuk membayar kebutuhan-kebutuhan tersebut.
Ada dua sumber utama yaitu :
a. Pendanaan eksternal - investor ekuitas
(pemegang saham / pemilik)
b. Kreditor / pemberi pinjaman
Empat Aktivitas Utama Perusahaan
• Aktivitas Investasi, mengacu pada perolehan dan
pemeliharaan investasi dengan tujuan menjual
produk dan menyediakan jasa, dan untuk tujuan
menginvestasikan kelebihan kas.
• Aktivitas Operasi, mencerminkan pelaksanaan
rencana bisnis yang terdapat dalam aktivitas
pendanaan dan aktivitas investasi. Aktivitas
operasi melibatkan lima hal, penelitian dan
pengembangan, pembelian, produksi, pemasaran
dan administrasi.
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
• Tujuan Umum, memberi informasi yang
bermanfaat bagi infestor, kreditur, dan pemakai
lainnya sekarang maupun masa yang akan datang
untuk membuat keputusan investasi, pemberian
kredit, dan keputusan lainnya yang serupa yang
rasional.
• Tujuan Khusus, memberi informasi sumber daya
ekonomi, kewajiban dan modal saham. Memberi
informasi pendapatan yang konprehensif.
Memberi informasi aliran kas.
JENIS – JENIS LAPORAN KEUANGAN

1. Neraca .
2. Laporan Rugi – Laba.
3. Laporan Ekuitas Pemegang Saham.
4. Laporan Arus Kas
5. Catatan atas laporan keuangan
MANFAAT LAPORAN KEUANGAN BAGI MANAJEMEN

Untuk mengukur tingkat biaya dari berbagai


kegiatan perusahaan.
Untuk mengukur efisiensi tiap-tiap bagian, proses
produksi serta untuk menentukan derajad
keuntungan yang dapat di capai oleh perusahaan
yang bersangkutan.
Untuk menilai dan mengukur hasil kerja tiap-tiap
individu yang telah diserahi wewenang dan
tanggung jawab.
Untuk menetukan perlu tidaknya digunakan
kebijaksanaan atau prosedur yang baru untuk
mencapai hasil yang lebih baik.
SIFAT LAPORAN KEUANGAN
 Laporan keuangan dipersiapkan/dibuat untuk
memberikan gambaran/laporan kemajuan secara
periodik yang dilakukan oleh pihak manajemen yang
bersangkutan.
 Laporan keuangan adalah bersifat historis serta
menyeluruh dan sebagai suatu progres report, laporan
keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil
dari suatu kombinasi antara :
a.Fakta yang telah dicatat, artinya laporan keuangan ini
dibuat atas dasar fakta dari catatan akuntansi, seperti
jumlah uang kas yang tersedia di perusahaan dan bank
, jumlah piutang, persediaan barang dagang, hutang
maupun aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.
Laporan keuangan terdiri dari data-data yang
merupakan hasil dari suatu kombinasi antar :
b. Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam
akuntansi, artinya data yang dicatat itu didasarkan
pada prosedur maupun anggapan-anggapan tertentu
yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim,
hal ini dilakukan untuk mempermudah
pencatatan/untuk keseragaman. Misalnya, cara
mengalokasikan biaya persediaan alat tulis, apakah
dinilai dengan harga belinya atau harga pasar pada
tanggal penyusunan laporan keuangan.
c. Pendapat pribadi, artinya walaupun pencatatan
transaksi telah diatur oleh dalil-dalil dasar tersebut
tergantung dari akuntan/manajemen yang
bersangkutan.
KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN

 Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada


dasarnya merupakan interim report dan bukan
merupakan laporan final.
 Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah
yang kelihatanya bersifat pasti dan tepat, tetapi
sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar nilai
yang berbeda-beda.
 Laporan keuangan diususun berdasarkan hasil
pencatatan transaksi keuangan / nilai rupiah dari
berbagai waktu / tanggal yang lalu, dimana daya beli
uang tersebut semakin menurun, dibanding tahun-
tahun sebelumnya,
KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN
sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan
dalam rupiah belum tentu mencerminkan unit yang
dijual semakin besar, mungkin kenaikan tersebut
disebabkan naiknya harga jual barang tersebut yang
mungkin juga diikuti kenaikan tingkat harga-harga.
Sehingga suatu analisa dengan membandingkan data
beberapa tahun tanpa membuat penyesuaian terhadap
perubahan tingkat harga maka akan diperoleh
kesimpulan yang keliru.
 Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai
faktor yang dapat mempengaruhi posisi/keadaan
keuangan perusahaan karena faktor-faktor tersebut
tidak dapat di nyatakan dengan satuan uang.
TUJUAN ANALISIS KEUANGAN
Investasi pada saham
Pemberian kredit
Kesehatan pemasok
Kesehatan pelanggan
Kesehatan perusahaan ditinjau dari karyawan
Pemerintah
Analisis Internal
Analisis Pesaing
Penilaian Kerusakan
LINGKUNGAN LAPORAN KEUANGAN
• Laporan keuangan wajib, laporan keuangan wajib
merupakan bagian terpenting dalam proses pelaporan
akuntansi. Walaupun kita telah terbiasa dengan
laporan keuangan, terutama laporan keuangan
tahunan, terdapat laporan keuangan wajib lainnya yang
harus ditelaah oleh analis. Berikut tiga kategori
laporan:
1. Laporan keuangan, menyajikan informasi rinci yang
berguna untuk analisis.
2. Pengumuman laba, memberikan ringkasan informasi
penting mengenai posisi keuangan dan kinerja
perusahaan baik untuk periode tahunan maupun
kuartalan.
3. Laporan wajib lainnya, yang berisi laporan mengenai
kejadian yg tidak biasa seperti perubahan auditor,
prospektus yg harus menyertai aplikasi dari
penawaran saham.
SIFAT AKUNTANSI KEUANGAN

• Kualitas informasi akuntansi yang diinginkan:


a. Relevan (relevance), merupakan kapasitas
informasi untuk mempengaruhi suatu keputusan
dan merupakan kualitas primer pertama atas
informasi akuntansi. Karakteristik yang diinginkan
adalah tepat waktu.
b. Andal (reliability), informasi harus dapat
diverifikasi (informasi dapat dikonfirmasi),
disajikan dengan jujur (informasi mencerminkan
realitas) dan netral (informasi tsb benar dan tidak
bias).
Kualitas informasi akuntansi yang diinginkan:
c. Komparabilitas, merupakan kualitas sekunder
atas informasi akuntansi. Komparabilitas
berarti bahwa informasi dapat diukur dengan
cara yang sama pada berbagai perusahaan.
d. Konsistensi (kualitas sekunder), berarti
metode yang sama digunakan untuk transaksi
yang sama sepanjang waktu.
Prinsip komparabilitas dan konsistensi
dibutuhkan agar informasi menjadi relevan
dan andal.
PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI YANG PENTING

1. Akuntansi Akrual (accrual accounting),


pendapatan diakui saat dihasilkan dan beban
saat terjadi, tanpa memperhatikan penerimaan
atau pembayaran kas.
2. Biaya historis dan Penilaian Wajar, Biaya historis
adalah nilai dari transaksi aktual perusahaan di
masa lalu sehingga akuntansi biaya historis
disebut juga dengan akuntansi berdasar
transaksi(transaction based).
Penilaian wajar adalah estimasi nilai ekonomis
atas aset atau kewajiban pada masa sekarang.
PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI YANG PENTING
3. Materialitas(materiality), merupakan sejauh
mana kelalian mencantumkan atau salah saji
informasi akuntansi yang dengan memperhatikan
situasi, memungkinkan penilaian seseorang yang
menggunakan informasi tersebut akan berubah
atau terpengaruh.
4. Konservatisme(konservatism), terkait dengan
melaporkan pandangan yang paling tidak optimis
saat menghadapi ketidakpastian pengukuran.
Misalnya keuntungan tidak diakui sampai benar-
benar terjadi(apresiasi nilai tanah)
PENGANTAR ANALISIS AKUNTANSI
• Kebutuhan akan analisis akuntansi disebabkan oleh 2
hal:
1. Akuntansi akrual memperbaiki akuntansi kas dengan
mencerminkan aktivitas usaha pada waktu yang lebih
tepat. Namun, akuntansi akrual menyebabkan distorsi
akuntansi yang perlu diidentifikasi dan disesuaikan,
sehingga informasi akuntansi dapat mencerminkan
aktivitas usaha dengan lebih baik.
2. Laporan keuangan dibuat untuk berbagai jenis
pemakai dan kebutuhan informasi. Artinya informasi
akuntansi biasanya membutuhkan penyesuaian untuk
memenuhi tujuan analisis dari pemakai tertentu.
• Distorsi Akuntansi, merupakan penyimpangan dari
informasi yang dilaporkan pada laporan keuangan
terhadap realitas usaha sebenarnya. Distorsi ini timbul
dari sifat akuntansi akrual yang meliputi:
1. Standar akuntansi, terkadang menyebabkan distorsi,
terdapat 3 penyebab distorsi:
a. Standar akuntansi merupakan hasil proses politik
b. Standar akuntansi disebabkan oleh beberapa prinsip
akuntansi, misalnya prinsip biaya historis dapat
mengurangi relevansi neraca karena tidak
mencerminkan nilai pasar aset dan kewajiban yang
terkini.
c. Konservatisme, menyebabkan bias pesimis atas
laporan keuangan yang menguntungkan analisis
kredit, tetapi bermasalah untuk analisis ekuitas
2. Kesalahan estimasi, akuntansi akrual mensyaratkan
ramalan dan estimasi lain mengenai konsekuensi atas
arus kas masa depan.
3. Keseimbangan andal dan relevan, standar akuntansi
mempertimbangkan keseimbangan antara andal dan
relevan. Penekanan terhadap keadalan sering kali
menunda pengakuan dampak dari transaksi dan
kewajiban tertentu pada laporan keuangan hingga
konsekuensi arus kas dapat diestimasi dengan layak.
4. Manajemen laba, manajemen laba merupakan hasil
akuntansi akrual yang paling bermasalah. Penggunaan
penilaian dan estimasi dalam akuntansi akrual
mengizinkan manajer untuk menggunakan informasi
dalam dan pengalaman mereka untuk menambah
kegunaan angka akuntansi.
STRATEGI MANAJEMEN LABA
• Terdapat tiga jenis strategi manajemen laba:
1. Manajer meningkatkan laba(increasing
income) periode kini untuk membuat
perusahaan dipandang lebih baik.
2. Manajer malakukan mandi besar(big bath),
melalui pengurangan laba periode ini dengan
cara penghapusan (write-off) sebanyak
mungkin pada satu periode.
3. Manajer mengurangi fluktuasi laba dengan
perataan laba(income smoothing),
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

• Kinerja keuangan ialah hasil kegiatan operasi perusahaan yang


disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan
perusahaan periode sekarang harus dibandingkan dengan :
1. Kinerja keuangan periode sebelumnya.
2. Anggaran neraca dan rugi-laba.
3. Rata-rata kinerja perusahaan sejenis

Jenis-jenis laporan keuangan:


 Balance Sheet
 Income Statement
 Retained Earning Statement
 Cash Flow Statement
Perusahaan yg memiliki kinerja baik adalah persh yg hasil
kerjanya di atas persh pesaingnya atau diatas rata-rata persh
sejenis
Analisis kinerja keuangan dapat disajikan dengan perhitungan-perhitungan sbb :

1. Analisis rasio keuangan


a. Analisis Likuiditas
b. Analisis Leverage
c. Analisis Profitabilitas
d. Analisis Aktivitas
2. Analisis Horizontal
3. Analisis Trend
4. Analisis Vertikal
5. Analisis Arus Kas
6. Analisis Penilaian
7. Analisis Pertumbuhan
8. Analisis Kesehatan ( Analisis Z Score )
9. Analisis Sistem Du Pont
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

• Rasio Likuiditas adalah suatu perbandingan antara aktiva lancar dengan


utang lancar. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menutupi
utang-utang jangka pendeknya dengan aktiva lancar.
current asset
Current Ratio = ---------------------
Current liability

Current asset - inventory


Quick Ratio = -------------------------------
Current liability

Kas + Setara Kas


Cash Ratio = ----------------------
Current liability
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
• Rasio Aktivitas (rasio efisiensi), adalah kemampuan manajemen
mengoptimalkan harta untuk memperoleh pendapatan. Harta yang kecil
yang mampu menghasilkan pendapatan yang besar, mengindikasikan
bahwa manajemen profesional. Rasio ini meliputi :
Penjualan kredit tahunan
Perputaran Piutang = --------------------------------
Piutang dagang
Piutang dagang
Periode rata-rata penagihan piutang = _____________
Penjualan/360

HPP
Perputaran persediaan = ---------------
Persediaan
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

persediaan
Hari persediaan = ---------------
HPP / 360

Penjualan
Perputaran Aktiva = ---------------
Total Aktiva

Penjualan
Perputaran Aktiva Tetap = ---------------
Total Aktiva Tetap
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Penjualan bersih
Perputaran modal kerja bersih = -----------------------
Modal kerja bersih

Kas
Hari Kas = -----------------------------
Penjualan bersih / 360

hutang dagang
Periode hutang dagang = ---------------------------------
Pembelian tahunan / 360
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

• Analisis Leverage atau Analisis Manajemen Utang,


kemampuan perusahaan menggunakan utang untuk
membiayai investasi. Rasio total utang terhadap harta
idealnya sebesar 40%. Tetapi dalam kondisi ekonomi yang
baik, tingkat leverage bisa tinggi karena diharapkan akan
menghasilkan laba operasi yang tinggi. Dalam kondisi ekonomi
buruk tingkat leverage harus rendah agar beban bunga
rendah. Rasio ini meliputi al :
Total utang
• Debt Ratio = ----------------
Total aktiva
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Total utang
• Debt to equity ratio = ---------------------------------
Ekuitas pemegang saham

Ekuitas pemegang saham


Equity Ratio = ----------------------------------
Total aset
EBIT
Rasio Laba operasi thd Bunga = --------------
Bunga
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

• Analisis Profitabilitas, ialah kemampuan manajemen untuk


memperoleh laba. Laba terdiri dari laba kotor, laba operasi,
dan laba bersih. Rasio ini meliputi al :
Laba kotor
Gross profit margin = ----------------
Sales
Laba operasi
Operating profit margin = ----------------
Sales
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Laba bersih
Net profit margin = ---------------
Sales
Laba bersih
Return on Asset = ------------------
Total asset
Laba bersih
Return on equity = ----------------
Equity
PT REKSA DANA
NERACA
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

AKTIVA 2010 2009


AKTIVA LANCAR Rp Rp
Kas 32.440500 31.413.177
Piutang dagang 22.996.975 21.193.750
Piutang lain-lain 1.500.000 1.250.000
Persediaan barang dagang 15.078.380 14.186.425
Uang muka 699.600 450.000
Total Aktiva Lancar 72.715.455 68.493.352
AKTIVA TETAP
Harga perolehan 123.000.000 88.000.000
Akumulasi penyusutan (27.864.583) (21. 375.000)
Nilai Buku 95.135.417 66.625.000

TOTAL AKTIVA 167.850.872 135.118.352


PT REKSA DANA
NERACA
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2010 2009
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Rp Rp
Utang dagang 28.890.000 24.556.500
Utang pajak 4.157.700 2.492.265
Utang bank 5.000.000 5.000.000
Utang lain-lain 18.655.638 3.645.270
TOTAL KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 56.703.338 35.694.035
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Utang Bank 14.951.000 19.951.000
EKUITAS
Modal saham 500 Saham @ 100.000 50.000.000 50.000.000
Laba ditahan 46.196.534 29.473.317
TOTAL EKUITAS 96.196.534 79.473.317

TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 167.850.872 135.118.352


PT. REKSA DANA
LAPORAN LABA – RUGI
TAHUN YG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

KETERANGAN 2010 2009


Rp Rp
Penjualan 813.352.000 748.283.840
HPP 625.643.400 596.364.318
Laba Bruto 187.708.600 151.919.522
Beban Usaha
Beban penjualan 88.298.732 72.830.383
Beban administrasi dan umum 47.545.471 29.142.962
Total beban usaha 135.844.203 101.973.345
Pendapatan dan beban lain-lain
Pendapatan lain-lain 7.864.397 7.085.930
Beban lain-lain 6.455.763 5.390.331
1.408.820 1.695.599

Laba sebelum pajak 53.273.217 51.641.776


Taksiran pajak penghasilan 6.550.000 5.446.000
Laba Bersih 46.723.217 46.195.776
PT. REKSA DANA
ANALISIS TREND TAHUN 2006 - 2010

KETERANGAN 2010 2009 2008 2007 2006


Penjualan (Rp) 813.352 784.284 697.975 649.210 587.744
Penjualan (%) 138,36 133,44 118,75 110,46 100,00
Laba (Rp) 46.723 46.195 45.256 40.625 38.458
Laba (%) 121,49 120,12 117,68 105,63 100,00
Total Aktiva (Rp) 167.850 135.118 130.123 123.345 121.000
Total Aktiva (%) 138,72 111,67 107,45 101,94 100,00
ANALISIS KINERJA KEUANGAN
• Analisis Horizontal, yaitu suatu perbandingan antara dua
tahun laporan keuangan atau lebih yang disajikan secara
komparatif.
• Analisis Trend, yaitu persentase trend dalam analisis yang
menunjukkan perubahan data keuangan perusahaan dalam
persen untuk beberapa tahun berdasarkan tahun dasar
tertentu (model lain dari analisis horizontal).
• Analisis Vertikal, yaitu membutuhkan penyajian laporan
keuangan perusahaan dalam bentuk common size. Laporan
common size ini merupakan suatu bentuk laporan yang
menunjukkan item-item didalamnya yang dinyatakan dengan
persentase dan juga dalam mata uang.
ANALISIS KINERJA KEUANGAN

• Dalam implementasinya terhadap laporan laba rugi analisis


vertikal digunakan untuk mengetahui besarnya tingkat
pengorbanan yang dilakukan untuk mencapai tingkat
penjualan yang dicapai dalam operasi bisnis’

• Dalam penerapannya terhadap neraca dapat digunakan untuk


1. Mengetahui porsi setiap elemen aktiva, kewajiban dan modal
/ekuitas di banding dengan total aktiva.
2. Dapat memberi indikasi lebih awal mengenai kesehatan
posisi keuangan perusahaan, baik dalam komposisi untuk
tahun berjalan maupun menurut perkembangannya dari
tahun ke tahun.
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA (ARUS KAS)

• Manajer puncak harus mengetahui dengan pasti dari mana


dana diperoleh dan kemana dana dialokasikan. Media untuk
mengetahuinya adalah melalui laporan sumber dan
penggunaan dana.
• Sumber Dana berasal dari :
1. Berkurangnya nilai :
- Piutang
- Barang dalam proses
- Tanah
- Gedung
- Hak paten
- Biaya pendirian organisasi
Sumber Dana Berasal Dari

2. Bertambahnya dari :
- Utang dividen
- Utang dagang
- Utang bank
- Saham biasa
- Agio saham
- Laba ditahan
Penggunaan Dana digunakan untuk :
1. Membiayai antara lain :
- bahan baku
- barang jadi, obligasi, peralatan, hak pengelolaan alam dan
untuk melunasi utang bunga
Penggunaan Dana
Penggunaan Dana digunakan untuk :
1. Membiayai antara lain :
- bahan baku
- barang jadi
- obligasi
- peralatan
- hak pengelolaan alam
2. Untuk melunasi antara lain :
- utang bunga
- Utang pajak
- Utang obligasi
- Utang hipotik
Laporan Arus Kas Dapat Disajikan Berdasarkan

1. Kegiatan Operas (Operation Activity)


2. Kegiatan Investasi ( Investment Activity)
3. Kegiatan Pembiayaan ( Financing Activiy)
ANALISIS PENILAIAN

• Kinerja perusahaan dinilai oleh publik calon investor. Dasar


penilaiannya adalah kinerja keuangan pada laba bersih
(earning after tax / EAT).
• Makin tinggi laba bersih, maka makin tinggi harga sahamnya
di psar bursa dan sahamnya diminati oleh calon investor. Jenis
rasionya al :

EAT
• Earning per share (EPS) = ---------------------------
Saham biasa beredar
jenis rasio penilaian

Dividen saham biasa


• Dividend per Share (DPS) = ----------------------------
Saham biasa beredar

Market value
Price Earning Ratio (PER) = -----------------
EPS
Market value
Market book value per share(MBVPS) = ------------------
Book value
ANALISIS PERTUMBUHAN
• Perusahaan diharapkan tumbuh secara terus menerus secara
konstan. Faktor penentunya adalah :
1. Kondisi ekonomi
2. Kemampuan manajerial

Dari berbagai jenis pertumbuhan, yang palin penting adalah


pertumbuhan laba bersih setelah pajak (EAT).
Pertumbuhan EAT mentukan pertumbuhan pendapatan
persaham (EPS) dan devidend per saham (DPS).
Pertumbuhan itu merupakan harapan bagi para pemegang
saham atau pemilik perusahaan.
ANALISIS PERTUMBUHAN

• Sales Growth
• EAT Growth
• EPS Growth
• DPS Growth
ANALISIS KESEHATAN

• Altman dengan teorinya analysis diskriminant menyatakan


bahwa rasio keuangan sangat terbatas, karena rasio itu
dihitung secara parsial. Agar rasio itu sempurna seharusnya di
uji dengan perhitungan statistik secara regresi. Menurut
Altman, perusahaan yang akan bangkrut ialah perusahaan
yang memiliki nilai Z kurang dari 2,675 dan perusahaan yang
tidak akan bangkrut (sehat) adalah perusahaan yang
mempunyai nilai Z lebih besar dari 2,675

• Skore kebangkrutan menurut Altman


• Z = 0,012X1 + 0,014X2 + 0,033X3 + 0,006X4 + 0,999X5
ANALISIS KESEHATAN

• Dimana :
• X1 = modal kerja dibagi total asset (%)
• X2 = laba ditahan dibagi total asset (%)
• X3 = EBIT dibagi total asset (%)
• X4 = nilai pasar ekuitas dibagi nilai buku hutang (%)
• X5 = penjualan dibagi total asset (X / kali)
ANALISIS SISTEM DU-PONT

• Sistem analisis keuangan tersebut banyak dipakai oleh


perusahaan-perusahaan Multi Nasional Corporation yang
mempunyai cabang usaha di seluruh dunia. Sistem tersbut
bertujuan untuk memudahkan pengendalian bisnis dalam
mendapatkan hasil atas investasinya (Return on investment /
ROI). Hasil ditentukan oleh wewenang manajer cabang,
dimana:
1. Jika manajer cabang sebagai profit center, maka ia
bertanggung jawab atas laba operasi, maka return on
investment dihitung berdasar laba operasi dibagi total asset.
2. Jika manajer cabang sebagai investment center, maka ia
bertanggung jawab atas laba setelah pajak, maka ROI
dihitung berdasar laba bersih atau EAT dibagi total asset
ANALISIS SISTEM DU-PONT

• Pada sistem profit center, manajer cabang hanya ditugaskan


untuk mencari laba operasi. Semua keputusan investasi
ditentukan oleh kantor pusat, manajer cabang hanya
menjalankan kegiatan operasi saja.
• Pada sistem investment center, manajer cabang diberi
wewenang untuk menentukan besar-kecilnya investasi yang di
biayai oleh modal sendiri dan utang, maka ia dituntut
tanggung jawab untuk menghasilkan laba bersih setelah
pajak.
• ROI merupakan penggabungan dari dua kemampuan
manajemen, yaitu kemampuan memperoleh laba (laba
operasi atau laba bersih) dan kemampuan mengoptimalkan
harta untuk memperoleh pendapatan yang lazim disebut
perputaran harta (assets turnover)
ANALISIS SISTEM DU-PONT

• ROI berdasar Sistem Profit Center


Laba Operasi Penjualan
ROI = --------------- X ---------------
Penjualan Total Harta

ROI berdasar Sistem Investment Center


Laba Bersih Penjualan
ROI = -------------- X --------------
Penjualan Total Harta
ANALISIS SISTEM DU-PONT

• Disamping ROI sebagai salah satu kriteria pengukuran kinerja


manajemen, terdapat pengukuran yang lainnya yakni bahwa
kemampuan manajemen dapat diukur dari tiga dimensi yaitu
1. Kemampuan memperoleh laba bersih
2. Kemampuan mengoptimalkan harta
3. Kemampuan menggunakan sumber pembiayaan dari kreditur
Ketiga kemampuan tersebut dapat disajikan dalam bentuk
ukuran kemampuan memperoleh tingkat pengembalian
modal sendiri (ROE). Teknik penyajiannya adalah sbb :
laba bersih penjualan total harta
ROE = -------------- X ------------- X --------------------------
penjualan total harta total modal sendiri
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA

I. Pengertian Dana atau Fund


1. Dana diartikan sama dengan modal kerja
2. Dana diartikan sama dengan kas

II. Definisi Modal Kerja


Ada tiga konsep atau definisi modal kerja yg umum digunakan :
1. Konsep Kuantitatp, dalam konsep ini modal kerja adalah
jumlah aktiva lancar (gross working capital). Konsep ini
menitik beratkan pd kwantum yg diperlukan untuk
mencukupi kebutuhan persh. dalam membiayai operasinya
yang bersifat rutin
Tiga konsep modal kerja

2. Konsep Kualitatif, dalam konsep ini modal kerja adalah


kelebihan aktiva lancar terhadap utang jangka pendek (net
working capital), yaitu jumlah aktiva lancar yang berasal dari
pinjaman jangka panjang maupun dari pemilik perusahaan.
3. Konsep Fungsional, dalam konsep ini menitik bertakan fungsi
dari dana yang dimiliki dalam rangka menghasilkan laba dari
usaha pokok perusahaan.
III. PENTINGNYA MODAL KERJA
• Melindungi perusahaan thd krisis modal kerja karena turun nya nilai
dari aktiva lancar.
• Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-
kewajiban tepat pada waktunya.
• Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar
dan memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi
bahaya-bahaya kesulitan keuangan yg mungkin terjadi.
• Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah besar
yang cukup untuk melayani para konsumunnya.
• Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit
yang lebih menguntungkan para langganannya.
• Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan
lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang
ataupun jasa yang dibutuhkan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MODAL KERJA

 Sifat dari perusahaan


 Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi / memperoleh barang
yang akan dijual serta harga persatuan dari barang tersebut.
 Syarat pembelian bahan atau barang dagangan
 Syarat penjualan
 Tingkat perputaran persediaan
Modal kerja terdiri dari dua bagian pokok al :
1. Bagian yg tetap (permanen), yaitu jumlah minimum yg harus
tersedia agar persh dapat berjalan dg lancar tanpa kesulitan
keuangan
2. Jumlah modal kerja yg variable yg jumlahnya tergantung pada
aktivitas musiman dan kebutuhan diluar aktivitas yg biasa
IV Sumber Modal Kerja

Sumber Modal Kerja perusahaan umumnya berasal dari :


 Hasil operasi perusahaan
 Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga (nvestasi
jangka pendek)
 Penjualan aktiva tidak lancar
 Penjualan saham atau obligasi
 Pinjaman
Penggunaan Modal Kerja, akan menyebabkan perubahan-
perubahan bentuk maupun penurunan jumlah aktiva lancar
yang dimiliki oleh perusahaan, tetapi penggunaan aktiva
lancar tidak selalu diikuti dengan berubahnya atau turunnya
jumlah modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan.
Penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan turunya
modal kerja al :
 Pembayaran biaya operasi perusahaan
 Kerugian-kerugian yang diderita oleh perusahaan akibat
penjualan surat-surat berharga efek.
 Pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk
tujuan jangka panjang
 Pembelian aktiva tetap dan investasi jangka panjang
 Pembayaran utang jangka panjang
 Pengambilan uang / barang dagangan oleh pemilik
perusahaan untuk kepentingan pribadi.
Penggunaan aktiva lancar yg tidak merubah jumlahnya, baik
jumlah modal kerja maupun jumlah aktiva lancarnya

• Pembelian efek secara tunai


• Pembelian barang dagang secara tunai
• Perubahan bentuk piutang ke bentuk piutang lainnya
(misalnya dari A/R ke notes receivable)

Anda mungkin juga menyukai