STRUKTUR A
DIREKTU
R
KEUANGA
N
M ANAJER
MANAJER M ANAJER
MANAJER M ANAJER
MANAJER
AKUNTAN KEUANGA
PAJAK
SI N
STRUKTUR B
DIREKTUR
KEUANGA
N
MANAJER MANAJER
AKUNTANS KEUANGA
I N
SUPERVIS
OR SUPERVIS
AKUNTANS OR PAJAK
I
STRUKTUR C
DIREKTUR
KEUANGA
N
MANAJER MANAJER
AKUNTANS KEUANGA
I N
SUPERVIS
OR SUPERVIS
KEUANGA OR PAJAK
N
Pengembangan Karir
B. Mengidentifikasi dan Memilih Pegawai
Perekrutan dan penyeleksian pegawai dapat dilakukan secara
terbuka ataupun tertutup. Perekrutan terbuka dilakukan melalui iklan
lowongan kerja di koranataupun media informasi yang ada di kampus-
kampus. Sedangkan perekrutan tertutup dapat dilakukan dengan cara
menyebar informasi lowongan kerja ke para pegawai atau pun relasi
bisnis.
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan di dalam
identifikasi pemilihan pegawai adalah latar belakang pendidikan,
motivasi, dan prilaku. Latar belakang pendidikan terkait dengan jenis
pekerjaan yang akan ditekuni. Jika pekerjaan tersebut sesuai dengan
fungsi perpajakan, maka latar belakang sesuai ialah mahasiswa
lulusan ilmu administrasi fiskal atau ilmu akuntansi.
Motivasi calon pegawai perlu digali karena dari motivasi ini
muncul iat yang hendak dicapai. Dalam banyak kasus, motivasi
memegang peranan penting dalam keberhasilan seseorang. Contoh,
motivasi seseorang untuk menjadi ahli pajak akan mendorong dirinya
terus berupaya menjadi ahli pajak tanpa kenal lelah. Alhasil,
tujuannya sebagai ahli pajak pun tercapai meskipun sebelumnya
orang tersebut tidak memiliki pengetahuan perpajakan.
Perilaku berkaitan dengan etika mloral dan agama yang
diyakini pleh pegawai tersebut. Perilaku yang baik akan memberikan
dampak pada peningkatan integritas dan profesionalisme. Informasi
perilaku ini bagi calon pegawai dapat diperoleh dari referensi orang-
orang yang kenal dengan yang bersangkutan. Karena itu, di dalam
formulir wawancara seringkali dicantumkan nama orang yang bias
dihubungi untuk dimintakan referensi.
C. Membekali Pegawai dengan Keterampilan dan Pengetahuan apa
yang Diperlukan.
Pembeberian bekal keterampilan dan pengetahuan harus
dilakukan secara terencana dan teratur. Caranya dilakukan melalui
orientasi kerja dan pelatihan-pelatihan. Para pegawai dapat diberi
pelatihan sesuai dengan parameter, target, jenis kegiatan, dan
anggaran yang telah ditetapkan. Keterampilan dan pengetahuan di
bidang perpajakan dapat diperoleh melalui pendidikan non-formal
ataupun pendidikan formal di kampus-kampus yang mengajarkan
ilmu administrasi fiskal.
Lamb dkk (Lamb, Lymer, Freedman, & James, 2005, hal.3)
menegaskan bahwa pajak dapat dipelajari dari beberapa pendekatan
multidisiplin ilmu lainnya. Menurut Lamb dkk(2005, hal.3), untuk
keperluan penelitian tentang pajak,pendekatan ilmu yang dapat
dipakai mencakup ilmu hukum, ilmu ekonomi, ilmu akuntansi, ilmu
politik, dan kebijakan sosial.
Pajak merupakan salah satu bagian dari ilmu sosial. Dengan
meminjam istilah Riccucci (2010, hal. 27), ilmu-ilmu sosial yang
tergabung di dalam normal science versi Kuhn(1970; 1996)
dikategorikan sebagai post-normal science. Riccucci (2010, hal 28-
29) menjelaskan beberapa karakteristik post-normal science, yaitu:
Arah pengembangan karir yang jelas juga menjadi salah satu daya
tarik untuk dapat mempertahankan pegawai yang berprestasi.
Peningkatan jenjang karir ini biasanya diikuti dengan peningkatan
kompensasi/imbalan. Dalam hal ini, perlu ada target waktu bagi
pegawai berprestsi untuk dapat menapaki jenjang karir yang lebih
tinggi. Ilustrasi sederhana terkait dengan jenjang karir bagi pegawai
yang menangani masalah perpajakan di Wajib Pajak. Arah panah
menggambarkan kenaikan jabatan. Target tahun menggambarkan
kapan pegawai tersebut menduduki jabatan di dalam anak panah.
Gambar orang menunjukan adanya peningkatan berat badan dan
postur tubuh yang mengalami pertumbuhan kesamping. Jangan sampai
ada pegawai yang hanya mengalami pengembangan karir dalam
bentuk tubuh karena berat badan terus bertambah tanpa diimbangi
dengan penambahan prestasi.