Anda di halaman 1dari 26

i

KEEFEKTIFAN METODE FINGERPRINT

DALAM PEMANTAUAN KEDISIPLINAN KARYAWAN

KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL


KABUPATEN BREBES

PROPOSAL SKRIPSI

Disusun Oleh :

ISNA RAKHMATUNNISA

4115500098

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL

2018
ii

HALAMAN PENGESAHAN

KEEFEKTIFAN METODE FINGERPRINT DALAM PEMANTAUAN


KEDISIPLINAN KARYAWAN KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN
DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN BREBES

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pada Program
Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pancasakti Tegal

Diajukan oleh

Isna Rakhmatunnisa

4115500098

Menyetujui :

Pembimbing I, Pembimbing II,

NIP NIP

Mengetahui :

Dekan Fakultas Ekonomi Ka.Progdi,

Mahben Jalil, S.E.,M.M. Setyowati Subroto, M.Si,.


NIPY.12351131972 NIP.197805092005012002
iii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT, karena rahmat dan

karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Rencana Proposal Skripsi yang berjudul

“KEEFEKTIFAN METODE FINGERPRINT DALAM PEMANTAUAN

KEDISIPLINAN KARYAWAN KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN

DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN BREBES” Rencana proposal skripsi

ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan skripsi pada program

Strata-1 di Progdi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Pancasakti Tegal.

Demikianlah yang dapat saya berikan, mudah-mudahan Proposal saya

dapat diterima oleh Bapak/Ibu Dosen Pembimbing di Universitas Pancasakti

Tegal, lebih dan kurangnya saya ucapkan terima kasih.

Tegal, Juni 2018

Penyusun
iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ........................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ......................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ................................................................................... 4

B. Studi Penelitian Terdahulu ................................................................. 9

C. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 11

D. Perumusan Hipotesis .......................................................................... 12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Penelitian Metode............................................................................... 13

B. Lokasi penelitian ................................................................................ 13

C. Teknik Pengambilan Sample.............................................................. 13

D. Definisi Konseptual Dan Operasional ................................................ 14


v

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 15

F. Teknik Pengolahan Data .................................................................... 16

G. Analisis Data Dan Uji Hipotesisi ....................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 20


vi

DAFTAR TABEL

Tabel.1

Daftar Tabel Penelitian Terdahulu ................................................................... 9


1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka meningkatkan citra, kerja maupun kinerja instansi


pemerintahan menuju kearah profesionalisme dan menunjang terciptanya
pemerintahan yang baik, perlu adanya penyatuan arah dan pandangan bagi
pegawai pemerintah yang dapat dipergunakan sebagai pedoman atau acuan
dalam melaksanakan tugas ,baik manajerial maupun operasional diseluruh
bidang tugas dan unit organisasi instansi pemerintah secara terpadu. Selain
itu, pendisiplinan sangat perlu untuk meningkatkan citra, kerja maupun
kinerja pegawai.Pendisiplinan adalah usaha-usaha untuk menanamkan
nilai ataupun pemaksaan agar subjek memiliki kemampuan untuk menaati
sebuah peraturan. Sedangkan disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah
kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan
menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan pemerintah
tentang Penegakan Disiplin Pegawai Negeri Sipil dan/atau peraturan
kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman.
Akan tetapi, pada kenyataannya masih banyak pegawai yang melakukan
pelanggaran.

Sejak tahun 1970-an, beberapa perusahaan sedikitnya sepuluh


Negara di dunia sudah menggunakan teknologi ini. Efisiensi menjadi dasar
penggunaan sistem identifikasi sidik jari di perusahaan atau instansi, alat
ini mendorong perusahaan untuk menghemat waktu, tenaga, sekaligus
menjamin keamanan. Dengan demikian, bukti kehadiran pegawai
(absensi) bisa didapat melalui alat ini. Manfaat dari fingerprint ini adalah
2

untuk meningkatkan disiplin kehadiran kerja pegawai serta menghindari


praktek manipulasi absensi.

Mesin absensi sidik jari ini dipasang di dekat ruang tunggu di


dalam kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Brebes.
Setiap pegawai mengabsen dengan cara menempelkan salah satu jari
tangan di alat elektrik. Setiap pegawai wajib melakukan absen dengan
batas waktu yang telah ditentukan yaitu paling lambat pukul 07.30 Wib
pada saat masuk kantor dan pada saat pulang kantor pukul 16.00 Wib
untuk hari senin sampai dengan Kamis. Sedangkan pada hari Jumat jam
pulang kantor pukul 11.00 Wib
Penerapan absensi sidik jari (finger print) ini dilakukan agar
memudahkan atasan untuk melihat tingkat kedisiplinan kehadiran dari
masing-masing pegawai. Selama ini pada absensi manual, atasan atau
pegawai lain yang melihat absensi tidak bisa melihat tingkat kedisiplinan
kehadiran pegawai, masalahnya pada absensi manual tidak ada keterangan
kapan pegawai tersebut datang dan pulang, pegawai bisa merapel di hari
lain atau menitip absen pada pegawai lain. Sehingga menyulitkan atasan
untuk memberikan sanksi yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.
53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Berdasarkan observasi, setelah diterapkan absensi sidik jari
(fingerprint) di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Brebes, penerapan absensi sidik jari sangat efektif digunakan bagi pegawai
karena penggunaan absensi sidik jari (fingerprint) sangat mudah dan
absensi tidak dapat di manipulasi. Namun dalam meningkatkan disiplin
pegawai di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Brebes, penerapan absensi (fingerprint) belum berjalan dengan efektif,
karena masih ada ditemukan pelanggaran yang dilakukan oleh pegawai di
kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Brebes seperti
pegawai yang meninggalkan kantor saat jam kerja, datang dan pulang
tidak sesuai jam kerja, datang kekantor untuk absensi kemudian pergi
3

meninggalkan kantor,serta kurangnya kesadaran pegawai untuk


meningkatks pelayanan yang optimal.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas,maka penulis
mengidentifikasi permasalahannya sebagai berikut “Apakah penggunaan
Metode Fingerprint berpengaruh terhadap tingkat kedisiplinan karyawan
pada kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Brebes?

C. 1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kedisipinan
pegawai setelah menggunakan absen dengan metode fingerptint

2. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui pengaplikasian
antara teori yang telah didapat dibangku perkuliahan dengan
pelaksanaan di lapangan.Dan juga sebagai salah satu syarat utama
dalam meraih gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Pancasakti
Tegal.
2. Manfaat Praktis
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan saran kepada
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Brebes untuk
dapat meningkatkan kedisiplinan pegawai,agar kinerja pegawai
dapat berjalan dengan efektif.
4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Efektifitas
Menurut Mahsun, (2006:182) efektifitas (hasil guna) merupakan
hubungan antara keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus
dicapai.Pengertian efektivitas ini pada dasarnya berhubungan dengan
pencapaian tujuan atau target kebijakan.Kegiatan operasional dilakukan
efektif apabila proses kegiatan tersebut mencapai tujuan dan sasaran
akhir kebijakan ( Spending Wisely).Menurut Siagan (2001:24)
efetivitas adalah pemanfaatan sumber daya,sarana dan prasarana dalam
jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk
menghasilkan sejumlah barang atau jasa kegiatan yang
dijalankannya.Efektifitas ini menunjuk pada keberhasilan dari segi
tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan.Jika hasil kegiatan
semakin mendekati sasaran,berarti makin tinggi efektivitasnya.

Adapun kriteria atau indikator dari pada efektivitas menurut


Tangkilisan,(2005) yakni diantaranya sebagai berikut :

1. Pencapaian Target
Maksud dari pencapaian terget disini diartikan sejauh mana target
dapat ditetapkan organisasi dapat terealisasikan dengan baik.
2. Kemampuan Adaptasi
Keberhasilan suatu organisasi dilihat dari sejauh mana organisiasi
dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang
terjadi.
5

3. Kepuasan Kerja
Suatu kondisi yang dirasakan oleh seluruh anggota organisasi yang
mempu memberikan kenyamanan dan motivasi bagi peningkatan
kinerja organisasi.
4. Tanggung jawab
Organisasi dapat melakukan mandat yang telah diembannya sesuai
dengan ketentuan yang telah dibuat sebelumnya,dan bisa
menghadaapi serta menyelesaikan masalah yanng terjadi dengan
pekerjaanya.

2. Absensi Fingerprint

Absensi adalah daftar kehadiran pegawai/guru yang berisi jam


datang maupun jam pulang serta alasan atau keterangan
ketidakhadiran.Fingerprint berasal dari bahasa inggris yang berarti sidik
jari. Fingerprint dalam penerapannya di suatu Instansi atau perusahaan
dikatakan cukup efektif.Pada metode fingerprint ini tingkat kecurangan
pada karyawan saat melaksanakan absensi dapat dikurangi.Tingkat
keakuratan metode fingerprint ini juga sangat tinggi.

Menurut Heriawanto Faizal (2006:26),pelaksanaan pengisian


dafttar hadir secara manual ( hanya berupa buku daftar hadir ),akan
menjadikan penghambat bagi organisasi untuk memantau kedisipinan
pegawai dalam hal ketepatan waktu dan jam pulang pegawai setiap
hari.Cahyana ( Faisal,2006:26 ) ,menyatakan bahwa “pencatatan
absensi pegawai merupakan salah satu faktor penting dalam
pengelolaan sumber daya manusia ( SDM )

Mesin absensi fingerprint ini memerlukan proses terlebih


dahulu.Proses yang pertama ialah menscan data yang akan dimasukan
kedalam sistem ,pada proses scan sidik jari data akan dimasukan
kedalam sistem beserta identitas diri pengguna atau karyawan seperti
6

nama, nomor induk kepegawaian .Dari data absensi fingerprint ini akan
diketahui secara pasti kapan seseorang karyawan datang dan
pulang.Karyawan yang tidak hadir tentu data tidak akan tersimpan.Bila
menggunakan absen manual kemungkinan kecurangan sangat mungkin
terjadi.

Dalam penggunaan metode fingerprint ini pun pastinya terdapat


kelemahan diantaranya adalah tidak jarang mesin ini mengalami
gangguan atau eror atau lambat dalam mendeteksi sidik jari
penggunanya,kapasitas data yang terlau banyak biasanya
mengakibatkan kerja mesin ini menjadi sedikit lambat.Pada saat proses
scan diharuskan sidik jari dalam keadaan kering,karena jika dalam
keadaan basah , berkeringat atau kotor maka proses pengenalan
identitas diri sulit dilakukan.Karena mesin ini sangat sensitif.

3. Disiplin Kinerja

Dalam bukunya Abdurrahmat Fathoni , ( 2006 : 12 )


kedisiplinan adalah kesadaran dan kesedian seseorang menaati semua
peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.Kesadaran
adalah sikap seseorang dalam menaati semua peraturan yang berlaku
disuatu perusahaan atau instansi tertentu baik tertulis maupun tdak.

Dalam bukunya Likian Poltak sinambela ( 2013 :239 ) dapat


disimpulkan dari pengertian disiplin kerja adalah kemampuan kerja
seseorang untuk secara teratur dan bekerja sesuai aturan-aturan yang
berlaku dengan tidak melanggar aturan-aturan yang sudah ditetapkan.

Menurut T.Hani Handoko dalam bukunya , ( 2014 : 208 )


Disiplin adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standar –
standar organisasional.Ada dua tipe kegiatan pendisiplinan ,yaitu :
7

1. Disiplin Preventip
Adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para
karyawan agar mengikuti berbagai standar aturan sehingga
penyelewengan dapat dicegah.
2. Disiplin Korektip
Adalah kegiatan yang duambil untuk menangani
pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencobauntuk
menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut.

Sedangkan menurut Soejono ( 2000 ),disiplin kerja dipengaruhi


oleh faktor yang sekaligus sebagai indikator dari disiplin kerja yaitu :
(1) Ketepatan waktu (2) Menggunakan peralatan kantor dengan baik (3)
Tanggung jawab (4) Taat terhadap peraturan

Adapun peraturan yang berkaitan dengan disiplin kerja antara


lain : ( 1 ) Peraturan jam masuk , jam pulang dan jam istirahat (2)
Peraturan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh para
pegawai saat jam kerja berlangsung ( 3 ) Peraturan tentang cara
berpakaian ( 4 ) Peraturan dalam bertingkah laku ( 5 ) Peraturan
mengenai cara-cara dalam melakukan pekerjaan.

Menumbukan sifat disiplin kerja kedalam diri setiap karyawan


bukanlah hal yang mudah,tidak semua karyawan memiliki karakteristik
yang sama.Hal yang harus dilakukan adalah memahami faktor apa saja
yang mempengaruhi disiplin kerja karyawan.Berikut ini beberapa
faktornya :

1. Gaji dan Kompensasi


Faktor utama yang mempengaruhi disiplin kerja karyawan
adalah besarnya gaji dan kompensiasi yang diberikan perusahaan
atau instansi.Jika gaji atau kompensasi yang diberikan tinggi,maka
karyawan akan loyal dan merasa puas terhadap perusahaan atau
instansi,maka hal ini akan membuat karyawan lebih semangat
8

dalam bekerja.Sebaliknya,jika gaji yang diberikan tidak sesuai


dengan beban pekerjaan yang diberikan,maka karyawan akan
malas .
2. Adanya aturan terlutis
Aturan harus ditulis dan dipasangkan ditempat tertentu
yang banyak dilalui dan dilewati karyawan untuk selalu
mengingatkan karyawan.Aturan tertulis adalah salah satu cara
efektif untuk menumbuhkan dan meningkatkan kedisiplinan
karyawan.
3. Adanya sangsi nyata
Ada aturan tentunya pun ada sangsi yang diberikan.Setiap
karyawan yang melakukan pelanggaran maka harus diberikan
sangsi sesuai ketentuan yang diterapkan dalam sebuah instansi
tertentu.Dengan adanya sangsi nyata,maka karyawan akan berpikir
dua kali jika hendak melakukan pelanggaran.Sangsi harus
diterapkan kepada semua karyawan tidak pandang bulu,tingkat
jabatan.
4. Peran Atasan
Karyawan mencontoh apa yang dilakukan oleh atasan
mereka.Selain memberikan contoh yang baik kepada bawahannya
sebagai atasan harus juga bersifat tegas,tegur dan peringati
karyawan jika mereka bertindak kurang disiplin .
9

B. Studi Penelitian Terdahulu

Ada beberapa penelitian terdahulu yang berhubungan dengan


penelitian ini,yaitu :

Tabel.1 Daftar Studi Penelitian Terdahulu

No Nama peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian


1 Hasbullah Efektivitas Disiplin Pegawai Berdasarkan hasil penelitian dan
Helmi,Hj.Hartut Terhadap Penerapan Mesin pembahasan , ada beberapa hal yang
iningsih,Achma Absensi Sidik Jari Di Dinas bisa disimpulkan , dimana Fakta
d Djumlani Kependudukan Dan Catatan menunjukan bahwa pegawai
Sipil Kota Balikpapan ketepatan jam masuk dan pulang
kantor dimana rata-rata 1 hari hanya
0-1 orang yang terlambat masuk
atau pulang kantor mendahului
2 Muslikhun Pengaruh Mekanisme Berdasarkan penelitian yang
,Leonardo Budi Fingerprint,Prosedur dilakukan maka dapat diambil
Hasiolan,Azis fingerprint,pencapaian target kesimpulan antara lain :
Fathoni fingerprint terhadap Pimpinan hendaknya
kedisiplinan pegawai di memperhatikan Prosedur
Sekretariat Dewan Perwakilan Fingerprint yang selama ini
Rakyat Daerah Kota Semarang diterapkan dalam memimpin
pegawainya.Hal-hal yang perlu
dilakukan pimpinan agar disiplin
kerja pegawai dapat meningkat yaitu
pekerjaan yang dilakukan sesuai
dengan harapan ,pegawai
bertanggung jawab pada
kewajibannya dan melaporkan
10

pekerjaan tepat waktu.

3 Maisaroh Implementasi Kebijakan Absen Berdasarkan analisis hasil penelitian


Elektronik Sidik Jari ( Finger dan pemahaman maka dapat ditarik
Print ) Terhadap Disiplin dan kesimpulannya
Kinerja Pegawai Negeri Sipil ( “ Implementasi kebijakan absen
PNS ) Di MIN 1 Teladan sidik jari sudah optimal serta telah
Palembang memberikan Pengaruh yang
positif.Terdapat dua hal yang
menjadi dampak positif itu yakni
meningkatnya tingkat disiplin dan
kinerja.
11

C. Kerangka Pemikiran

Untuk mengetahui kerangka berfikir penelitian ini, dapat penulis

dikemukakan indikator dari masing-masing variable.

X Y

Efektifitas Absensi Sidik Jari Disiplin Karyawan

( Fingerprint )

Indikatornya : Indikatornya:

1.Tanggung Jawab 1.Ketepatan Waktu

2.Kepuasan Kerja 2.Menggunakan Peralatan


kantor dengan baik
3.Kemampuan Adaptasi
3.Tanggung Jawab
4.Pencapaian Target
4.Taat Terhadap Peraturan
12

D. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan identifikasi masalah dan kerangka pemikiran diatas,maka


hipotesis yang peneliti ajukan adalah sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan metode


fingerprint terhadap disiplin karyawan Dinas Kependudukan Dan
Catatan Sipil Kabupaten Brebes.
2. Terdapat pengaruh yang positiv antara penerapan absensi
menggunakan metode fingerprint terhadap tingkat kedisiplinan
Karyawan Dinas Kepenududukan Dan Catatan Sipil Kabupaten
Brebes.
3. Terdapat pengaruh terhadap peningkatan kedisiplinan Karyawan
Dinas Kepenududukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Brebes saat
menggunakan absensi denga metode fingerprint.
13

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pemilihan Metode

Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam hal ini adalah


dengan menggunakan metode penelitian Kuantitatif .Menurut Sugiyono (
2013 : 12 )Penelitian Kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivisme,digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sample tertentu,teknik mengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random,pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian,analisis data bersifat Kuantitatif dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.Penelitian ini menggunakan
pendekatan penelitian deskriptive.Menurut Sugiyono ( 2003 : 11 )
Penelitian deskriptive adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
nilai variabel mandiri,baik satu variabel atau lebih ( independent ) tanpa
membuat perbandingan , atau menghubugkan dengan variabel yang lain

B. Lokasi Penelitian
Pengambilan penelitian ini dilakukan di Kantor Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Brebes,yang bertempat di
Jalan Pangeran Diponegoro No 150 Brebes.

C. Teknik Pengambilan Sample


Teknik pengambilan sample yang digunakan adalah dengan
menggunakan teknik Probability Sample .Dalam metode ini,pemilihan
anggota populasi dilakukan secara random,sehinngga setiap anggota
populasi memeiliki peluang untuk terpilih sebagai sample.Probability
sample meliputi simple random sampling,systematic sampling,stratified
sampling ,dan cluster sampling.Dan peneliti menggunakan metode
Systematic Sampling.
14

Systematic Sampling yakni pengambilan sample yang dilakukan


secara berurutan dengan interval tertentu..Interval disini merupakan pola
yang digunakan dalam pengambilan elemen populasi.
Besarnya interval ( i ) dapat ditentukan dengan membagi populasi (
N ) dengan jumlah sample yang diinginkan atau ( n ) . Sehingga dapat
diperoleh rumusnya sebagai berikut :
i = N
n

D. Definisi Konseptual dan Operasional

1. Definisi Konseptual

Menurut Sugiyono ( 2013 : 38 ) variabel adalah suatu atribut atau


sifat atau nilai dari orang ,obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik
kesimpulannya.

Dalam penelitian yang dilakukan terdiri dari dua variabel,yaitu


variabel dependen dan variabel independen.

1. Variabel Dependen
Adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
adanya variabel bebas.
2. Variabel Independen
Adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahan timbulnya variabel terikat

2. Definisi Operasional

Operasional variabel diperlukan untuk menentukan jenis dan


indikator variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian.Menurut
Moh.Nazir ( 2013 : 126 ) operasional variabel penelitian adalah suatu
definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan
15

arti,ataupun memberikan suatu perasional yang diperlukan untuk


mengukur konstrak atau variabel tersebut.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian Keefektifan Penerapan


Metode Fingerprint Dalam Pemantauan Kedisiplinan Karyawan Dinas
Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Brebes adalah sebagai
berikut :

1. Observasi

Adalah teknik pengumpulan data dengan cara peneliti melakukan


pengamatan secara langsung dilapangan.

2. Wawancara
Adalah proses interaksi atau komunikasi secara angsung antara
pewawancara dengan responden.Dalam hal ini responden atau
narasumbernya adalah karyawan di Dinas Kependudukan Dan Catatan
Sipil Kabupaten Brebes.

3. Angket atau Kuisioner

Adalah pertanyaan atau pernyataan tertulis yang diajukan


kepada responden.Jawaban diisi oleh responden sesuai dengan daftar
isian yang diterima.Kuisioner dalam penelitian ini diberikan kepada
karyawan yang bekerja di Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil
Kabupaten Brebes

4. Studi Dokumen

Adalah jenis pengumpulan data yang meneliti berbagai macam


dokumen atau jurnal yang berguna untuk bahan analisis , dalam hal ini
dokumen yang digunakan tentunya terkait dengan judul penelitian
yang akan di ambil si peneliti.
16

F. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan proses yang sangat penting dalam


penelitian.Oleh karena itu harus dilakukan dengan baik dan
benar.Kegiatan dalam proses pengolahan data adalah :

1. Memeriksa Data ( Editing )

Yang dimaksud dengan proses editiing adalah memeriksa data


yang telah dikumpulkan baik berupa daftar pertanyaan , kartu atau
buku register.Yang dillakukan pada kegiatan editing adalah

a) Penjumlahan

Yaitu menghitung banyaknya lembaran daftar pertyanyaan atau


pernyataan yang telah diisi untuk mengetahui apakah sesuai dengan
jumlah yang telah ditentukan.

b) Koreksi

Yaitu proses membenarkan atau menyelesaikan hal-hal yang


salah atau kurang jelas.

2. Pemberian Kode ( coding )

Untuk mempermudah pengolahan,sebaiknya semua variabel diberi


kode terutama data klasifikasi.Pemberian kode dapat dilakukan sebelum
atau sesudah pengumpulan data dilaksanakan.

3. Penyususunan Data ( Tabulasi )

Merupakan pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan


mudah dapat dijumlah,disusun , dan ditata untuk disajikan dan dianalisis.
17

Selanjutnya dapat dilakukan uji Validitas dan Uji Realibilitas.Uji


validitas digunakan untuk sah atau valid tidaknya suatu kuisioner.Rumus
uji validitas adalah :

Rxy = n∑XiYI – ( ∑Xi )(∑Yi)

√ {n∑Xi² - (∑Xi)²}{n∑Yi² - (∑Yi²) -}

Dimana :

r = Koefisien Korelasi Product Moment

∑X = Jumlah skor dalam sebaran X

∑Y = Jumlah skor dalam sebaran Y

∑XY = Jumlah hasil skor X dan Y yang berpasangan

∑X² = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X

∑Y² = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y

N = Jumlah Sample

Sedangkan Uji Reliabilitas adalah alat atau data untuk mengukur


suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel .Suatu kuisioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban terhadap pertanyaan
adalahkonsisten atau stabil dari waktu kewaktu (Ghozali,2005 : 41-41 ).

Menurut Sugiyono ( 2012 : 122 ) realibilitas adalah derajat


konsistensi/keajengan data dalam interval waktu tertentu.Rumusnya
adalah sebagai berikut ;

R=a=R= N S² ( 1 - ∑Si²) )

N-1 S²
18

Dimana :

a = Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach

S2 = Varians skor keseluruhan

Si2 = Varians masing-masing items

G. Analisis Data Dan Uji Hipotesis


1. Analisis Data
Metode analisis berisi pengujian data yang diperoleh dari hasil
jawaban responden.Dalam penelitian kuantitatif,analisis data
merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden
terkumpul.Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif
menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistik yang
digunakanuntuk menganalisis data data penelitian ,yaitu analisis
statistik deskriptivf dan analisis inferensial.

a. Analisis Deskriptif
Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan data atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya
tanpa merekayasa kesimpulan .
Sesuai dengan namanya,deskriptif hanya akan
mendeskripsikan keadaan sesuai dengan yang sudah diteliti
dilapangan,kemudian diolah .Hasil pengolahan tersebut selanjutnya
dipaparkan dalam bentuk angka-angka sehingga memudahkan
dalam menyampaikan informasi data yang telah disajikan.
19

2. Uji Hipotesis

Uji Hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang


didasarkan dari analisis data,baik dari percobaan terkontrol maupun
dari observasi.Digunakan untuk menguji kebenaran suatu pernyataan
secara statistik dan menarik kesimpulan apakah menerima atau
menolak pernyataan tersebut.Tujuan dari uji Hipotesis adalah untuk
menetapkan suatu dasar sehingga dapat mengumpulkan bukti yang
berupa data-data dalam menentukan keputusan apakah menolak atau
menerima kebenaran dari pernyataan atau asumsi yang telah dibuat.
20

DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, E. (2001). Biostatistika UntukKedokteran dan Kesehatan Masyarakat.


Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Ghozali, I. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang: Badan


Penerbit UNDIP.

Handoko, T. (2014). Manajemen Personalia Dan Sumberdaya Manusia.


Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.

Istijanto. (2005). Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka


Utama.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:


Alfabeta.

Sumber Lain :

https://widisudharta.weebly.com/metode-penelitian-skripsi.html

http://www.sumberpengertian.co/pengertian-variabel-penelitian

https://www.google.co.id/amp/s/wiwiksunaryatipujilestari.wordpress.com/2015/0
3/26/teknik-pengumpulan-data/amp/

Anda mungkin juga menyukai