Anda di halaman 1dari 43

TUGAS AKHIR

EFEKTIVITAS PENGAWASAN PENYELUNDUPAN BARANG


ILEGAL DIKANTOR PENGAWASAN DAN
PELAYANAN BEA DAN CUKAI
TIPE MADYA PABEAN C
TEMBILAHAN

Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya


pada Program Studi D3 Administrasi Perpajakan
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas
Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau

MARDATILLA
Nim: 01770613234

PROGRAM STUDI D3 ADMINISTRASI PERPAJAKAN


FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN
SYARIF KASIM RIAU
2020

0
ABSTRAK

EFEKTIVITAS PENGAWASAN PENYELUNDUPAN BARANG ILEGAL


DIKANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI
TIPE MADYA PABEAN C TEMBILAHAN

Oleh: Mardatilla

Penelitian ini di lakukan di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan


Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan yang di mulai pada Bulan Juni s/d
Oktober 2020. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
efektivitas pengawasan penyelundupan barang ilegal di Kantor Pengawasan dan
Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan. Sedangkan
manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pengawasan
penyelundupan barang ilegal sesuai dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang di
gunakan adalah interview kepada kepala bagian umum dan beberapa staf lainnya
serta pengumpulan data dengan mempelajari data atau dukumen yang menjadi
permasalahan dalam penelitian. Berdasarkan penelitian yang di lakukan,
efektifitas pengawasan penyelundupan barang ilegal di Kantor Pengawasan dan
Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan belum berjalan
efektif. Salah satunya di sebabkan oleh beberapa kendala salah satunya karena
kurangnya SDM dan sarana transportasi laut yakni kapal patroli, lemahnya
koordinasi dan kerja sama antar petugas dan instansi terkait di lapangan
sehingga memberikan peluang bagi penyelundupan.

Kata kunci: Efektivitas Pengawasan dan Penyelundupan Barang Ilegal

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’laikum Wr.Wb.

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas seluruh rahmat dan

Karunianya seingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

dengan judul “Efektivitas Pengawasan Penyelundupan Brang Ilegal di Kantor

Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C

Tembilahan”.

Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis telah banyak mendapatkan

bantuan, bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak baik secara langsung

maupun tidak langsung. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kepada Orang tuaku, Ayahanda Arfah dan Ibundaku Ratna yang

TERCINTA selalu memberikan kasih sayang yang tiada henti kepada

penulis mulai dari kecil sampai sekarang, terimakasih atas do’a dan

semangat serta dukungan yang telah di berikan mudah-mudahan ini

langkah awal untuk ananda dalam meraih cita-cita dan kesuksesan di masa

yang akan datang.

2. Bapak Prof. Dr. KH. Ahmad Mujahidin M.Ag, selaku Rektor Universitas

Negri Islam Sultan Syarif Kasim Riau beserta staf.

ii
3. Bapak DR. DRS. H. Muh. Said HM, MM, selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Negri Islam Sultan Syarif Karim

Riau.

4. Ibu Prof. Dr. Hj. Leny Novianti MS, SE, M.Si, AK, CA selaku Wakil

Dekan I Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Negri Islam Sultan

Syarif Kasim Riau.

5. Ibu Dr. Julina SE, M.Si selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi dan

Ilmu Sosial Universitas Negri Islam Sultan Syarif Kasim Riau.

6. Bapak Dr Amrul Muzam SHI, MA selaku Wakil Dekan III Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Negri Islam Sultan Syarif Kasim

Riau.

7. Ibu Sahwitri Triandani, SE, M.Si, selaku Ketua Program Studi D3

Administrasi Perpajakan Universitas Negri Islam Sultan Syarif Kasim

Riau.

8. Ibu Irien Violinda Anggriani, SE, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi

D3 Administrasi Perpajakan.

9. Bapak Dr. Khairil henry SE, M. SI, Ak, selaku Dosen Pembimbing Tugas

Akhir, yang telah memberi bimbingan, arahan, da saran serta yang selalu

memberikan nasihat dan selalu mengingatkan dalam menyusun Tugas

Akhir ini.

10. Kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

yang telah ikhlas menyampaikan ilmunya kepada penulis.

iii
11. Bapak Ari wibawa yusuf, selaku Kepala Kantor Pengawasan dan

Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan, yang telah

memberikan bantuan berupa izin mengambil data maupun informasi dalam

menyelesaikan Tugas Akhir ini.

12. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan

Tugas Akhir ini. Semoga semua bantuan, dukungan do’a yang telah

diberikan menjadi amal baik serta mendapat ridho dan balasan dari Allah

SWT.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Askhir ini masih jauh dari

sempurna. Segala kritik dan saran akan sangat bermanfaat dalam melengkapi dan

menyempurnakan langkah-langkah selanjutnya demi hasil yang lebih baik.

Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amiin yaa

rabbal’Alamiin.

Pekanbaru, Oktober 2020


Penulis,

MARDATILLA
Nim: 01770613234

iv
DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... v

DAFTAR TABEL....................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 6

1.5 Metode Penelitian ................................................................................... 6

1. Lokasi Penelitian.............................................................................. 6

2. Waktu Penelitian .............................................................................. 6

3. Jenis Data ......................................................................................... 7

4. Teknik Pengumpulan Data............................................................... 7

5. Analisa Data..................................................................................... 7

6. Sistematika Penulisan ...................................................................... 8

BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN ...................................... 10

2.1 Sejarah Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe

Madya Pabean C Tembilahan ................................................................. 10

2.2 Visi dan Misi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai

Tipe Madya Pabean C Tembilahan ......................................................... 12

v
2.3 Uraian Tugas dan Fungsi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea

dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan ....................................... 12

2.4 Struktur Organisasi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan

Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan .............................................. 22

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK ...................................................... 23

3.1 Tinjauan Teori......................................................................................... 23

3.1.1 Pengertian Bea dan Cukai ........................................................... 23

3.1.2 Pengertian Pengawasan ............................................................... 25

3.1.3 Jenis-Jenis Pengawasan............................................................... 27

3.1.4 Tujuan Pengawasan..................................................................... 31

3.1.5 Teknik dalam Pengawasan .......................................................... 32

3.1.6 Kewenangan Pengawasan ........................................................... 33

3.1.7 Pengawasan Pabean .................................................................... 34

3.1.8 Pengertian Penyelundupan .......................................................... 35

3.1.9 Kepabeanan ................................................................................ 37

3.1.10 Teori Kepabeanan ....................................................................... 39

3.1.11 Kawasan Berikat Inhil ................................................................. 42

3.1.12 Kendala dalam melakukan Pengawasan Penyelundupan

Barang Ilegal ............................................................................... 42

3.1.13 Faktor Penyebab terjadinya Penyelundupan ............................... 43

3.1.14 Fenomena dan Dampak dari Upaya Penyelundupan Barang

Ilegal............................................................................................ 45

vi
3.1.15 Peraturan Perundangan Tindak Pidana Penyelundupan di

KPPBC TMP ............................................................................... 45

3.1.16 Teori Efektivitas.......................................................................... 46

3.1.17 Pandangan Islam ......................................................................... 47

3.2 Tinjauan Praktek ..................................................................................... 49

3.2.1 Efektivitas Pengawasan Penyelundupan Barng Ilegal di

KPPBC TMP ............................................................................... 50

3.2.2 Kendala dalam melakukan Pengawasan Penyelundupan

Barang Ilegal di KPPBC TMP .................................................... 54

3.2.3 Upaya yang mempengaruhi dalam Pengawasan

Penyelundupan Barang Ilegal di KPPBC TMP .......................... 55

BAB IV PENUTUP .................................................................................................... 59

4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 59

4.2 Saran ....................................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Target dan Realisasi Barang Barang Hasil Penindakan di KPPBC

TMP Tahun Anggaran 2017-2019 ....................................................... 51

Tabel III.2 Perbandingan antara Efektivitas pada Teori dan Praktek di KPPBC

TMP C Tembilahan .............................................................................. 57

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Struktur Organisasi Kantor Bea dan Cukai Tembilahan ...................... 22

ix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan Negara yang sangat besar dan terdiri dari wilayah

Kepulauan yang mempunyai keunikan dalam bentuk geografis di mana Indonesia

terletak di antara dua benua dan dua samudera, kondisi geografis tersebut membuat

Negara Indonesia di kelilingi oleh Negara – Negara maju dan berkambang. Seperti

kita ketahui bersama Indonesia selain menyelenggarakan pemerintah juga

melaksanakan pembangunan dan untuk menjalankan pembangunan suatu negara

membutuhkan sumber pembiayaan yang tidak sedikit dan tidak hanya berasal dari

satu sumber saja. Salah satu pendapatan negara untuk membiayai pembangun selain

dari pajak juga berasal dari cukai atau penerimaan bea keluar dan bea masuk.

Seiring berkembangnya zaman penyelundupan menjadi salah satu potensi

kerawanan terkait masuknya barang-barang haram dan ilegal ke tanah air, hampir

setiap hari kita disuguhi dengan pemberitaan mengenai maraknya peredaran barang

ilegal di Indonesia yang menandai bahwa indonesia masih sangat rawan terhadap

penyelundupan barang terlarang tersebut. Perbedaan jarak yang lebih dekat dengan

luar negeri dari pusat perdagangan dalam negeri, perbedaan harga yang menyolok

antara harga didalam negeri dan barang diluar negeri, kelemahan sarana dan

perasarana serta kelemahan administrasi berupa berbelitnya birokrasi sehingga dapat

1
2

memberikan peluang pada pihak-pihak yang melakukan kegiatan ekspor impor untuk

melakukan penyimpangan-penyimpangan dan pelanggaran-pelanggaran. Salah satu

bentuk dari penyimpangan dan pelanggaran tersebut adalah tindakan penyelundupan

barang.

Direktorat Jendral Bea dan Cukai (Instansi Kepabeanan Indonesia) adalah

suatu instansi yang memiliki peran yang cukup penting pada suatu negara. Direktorat

Jendral Bea dan Cukai berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri

keuangan dan dipimpin oleh Direktur Jendral Bea dan Cukai. Direktorat Jendral Bea

dan Cukai mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan

kebijakan di bidang pengawasan, penegakan hukum, pelayanan dan optimalisasi

penerimaan negara dibidang kepabeanan dan cukai sesusai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan. Bea Cukai merupakan perangkat negara

kenvensional seperti halnya kepolisian, kejaksaan, pengadilan, ataupun angkatan

bersenjata, yang eksistensinya telah ada sepanjang masa sejarah negara itu sendiri.

Pengertian penyelundupan terdapat di dalam UU No. 17 Tahun 2006

tentang Kepabeanan, pada Pasal 120, Pasal 120A, Pasal 120B yang menentukan

bahwa penyelundupan ialah tindak pidana yang berhubungan pengeluaran barang

atau uang dari Indonesia ke luar negeri (ekspor) atau pemasukan barang atau uang

dari luar negeri ke Indonesia (impor).


3

Bertitik tolak dari pemikiran sebagai negara hukum itulah dan keinginan

pemerintah yang menghendaki terwujudnya sistem hukum nasional yang mantap dan

mengabdi kepada kepentingan nasional, maka di bentuklah Undang-Undang No. 17

Tahun 2006 Tentang Kepabeanan. Tujuan di bentuknya Undang-undang No.17

Tahun 2006 tentang kepabeanan, di harapkan mampu untuk mendukung upaya

meningkatkan dan pengembangan perekonomian nasional yang berkaitan dengan

perdagangan global, mendukung kelancaran atas barang dan meningkatkan efektifitas

pengawasan atas lalu lintas barang yang masuk atau keluar daerah pabean Indonesia

dan lalu lintas barang tertentu dalam daerah pabean, serta untuk mengoptimalkan

pencegahan dan penindakan penyelundupan. Di Indonesia peredaran barang palsu

dan hasil bajakan sudah pada tahap yang serius dan menghawatirkan.

Penyelundupan menjadi masalah yang serius dalam pelaksanaan

perekonomian negara, hal ini di sebabkan karena apabila penyelundupan semakin

meningkat dengan berbagai bentuk baik secara fisik, maupun secara administratif,

akan menyebabkan semakin banyak uang negara yang tidak terpungut sehingga akan

menghambat baik itu target dan di tetapkan negara melalui pemungutan bea dan cukai

yang setiap tahunnya di harapkan meningkat.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di beri tugas untuk mengatur masuknya

barang dari luar negeri ke dalam negeri atau impor dan keluarnya barang dari dalam

negeri ke luar negeri atau ekspor. Dalam aktifitas perekonomian terdapat

kecenderungan untuk mengejar keuntungan sebesar-besarnya sehingga tidak mustahil


4

terdapat penyimpangan dalam ekspor atau impor dalam rangka menghindarkan dari

pungutan-pungutan bea dan pungutan lainnya.

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C

Tembilahan adalah salah satu yang melakukan usaha-usaha pemberantasan tindakan

penyelundupan. Segala upaya pemerintah untuk menanggulangi masalah

penyelundupan, berbagai bentuk peraturan perundang-undangan, kesemuanya untuk

menguasai kebocoran penerimaan negara dari penerimaan bea dan cukai. Upaya

pemerintah untuk memberantas setiap tindakan kejahatan adalah bertujuan untuk

menciptakan suasana yang tentram serta damai agar pelaksanaan pembangunan dapat

berjalan lancar tanpa memenuhi hambatan yang berarti.

Adapun tujuan pemerintah dalam mengadakan pengawasan menurut

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 perubahan Undang-Undang Nomor 10

Tahun 1995 Tentang Kepabeanan adalah unuk menambah pendapatan atau devisa

negara, sebagai alat untuk melindungi produk-produk dalam negeri dan sebagai alat

pengawasan agar tidak semua barang dapat keluar masuk dengan bebas di pasaran

Indonesia atau daerah pabean. Untuk menghindari hal itu, maka untuk keluar

masuknya barang melalui suatu pelabuhan harus di lengkapi dengan dokumen-

dokumen yang sah melalui kerjasama antara Bea dan Cukai dengan instansi lain

pengelola pelabuhan untuk mengelola, memelihara, menjaga keamanan dan

kelancaran arus lalu lintas barang yang masuk maupun keluar daerah pabean dengan

maksud untuk mencegah tindakan penyelundupan yang merugikan negara.


5

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul

yaitu tentang “Efektivitas Pengawasan Penyelundupan Barang Ilegal di Kantor

Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan”.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan adanya latar belakang diatas penulis dapat merumuskan

permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana efektivitas pengawasan penyelundupan barang ilegal di Kantor

Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C

Tembilahan?

2. Apa kendala yang di hadapi dalam Pengawasan dan Penyelundupan Barang

Ilegl di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya

Pabean C Tembilahan ?

3. Apa upaya yang mempengaruhi dalam pengawasan penyelundupan barang

ilegal di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya

Pabean C Tembilahan ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana efektivitas pengawasan penyelundupan barang

ilegal di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya

Pabean C Tembilahan.
6

2. Untuk mengetahui apa saja kendala dalam pengawasan dan penyelundupan

barang ilegal di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe

Madya Pabean C Tembilahan.

3. Untuk mengetahui apa upaya yang mempengaruhi dalam pengawasan dan

penyelundupan barang ilegal di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan

Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Diharapkan dapat bermanfaat, khususnya yang berkaitan dengan efektivitas

pengawasan barang ilegal

2. Menjadi bahan acuan atau perbandingan bagi mahasiswa yang akan

melakukan penelitian lebih mendalam lagi mengenai efektivitas pengawasan

barang ilegal

3. Diharapkan dapat memberikan masukan atau bahan informasi bagi

masyarakat

1.5 Metode Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea

dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan. Jalan Jendral Sudirman,

Tembilahan Kota, Kabupaten Indragiri Hilir.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini di lakukan terhitung dari bulan Juni 2020 hingga

Oktober.
7

3. Jenis Data

Jenis data yang di gunakan adalah data primer dan data sekunder. Data

primer adalah data yang di peroleh secara langsung melalui wawancara.

Sedangkan data skunder adalah data yang di peroleh secara tidak langsung

yaitu dari referensi buku, penelitian terdahulu, peraturan peraturan, dan

dukumen dokumen lain yang di peroleh dari perpustakaan dan internet.

4. Teknik Pengumpulan Data

Penulis mengumpulkan data dengan teknik interview dan dokumentasi.

a. Interview (Wawancara)

Yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan langsung terhadap

pihak kantor khususnya kepala bagian umum dan beberapa staf

lainnya, yang dianggap mampu memberikan masukan data dan

informasi yang di berikan kepada penyusunan penelitian ini.

b. Dokumentasi

Yaitu mekanisme pengumpulan data yang di lakukan dengan cara

mempelajari data atau dokumen yang menjadi permasalahan di

penelitian ini.

5. Analisa Data

Analisa data yaitu penulis menganalisis data yang diperoleh dengan

menggunakan penjelasan yang bersifat kualitatif, yaitu penjelasan dengan

kata-kata yang sistematis.


8

6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan uraian secara garis besar mengenai

apa yang menjadi dasar atau acuan dari suatu penelitian. Dalam sistematika

penulisan proposal ini terdapat beberapa bab dengan uraian sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, tujuan

penulisan, manfaat penulisan, metode penelitian, teknik

pengumpulan data dan sistematika penulisan.

BAB II : GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

Bab ini menjelaskan deskripsi atau gambaran umum, visi dan misi

dan uraian tugas dari masing-masing bagian serta struktur organisasi

pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya

Pabean C Tembilahan.

BAB III : TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK

Pada bab ini penulis akan menjelaskan tentang pengertian bea dan

cukai, pengertian pengawasan, kepabeanan, teori kepabeanan,

kawasan berikat, kendala dalam melakukan pengawasan

penyelundupan barang ilegal, faktor penyebab terjadinya

penyelundupan, fenomena dan dampak dari upaya penyelundupan

barang ilegal, peraturan perundangan, tindak pidana penyelundupan,

teori efektivitas, pandangan islam, efektivitas pengawasan

penyelundapan barang ilegal, kendala dalam melakukan pengawasan,


9

upaya yang mempengaruhi dalam pengawasan penyelundupan

barang ilegal.

BAB IV : PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup dari bab-bab sebelumnya yang

berisikan kesimpulan dan saran-saran mengenai penulisan tugas

akhir.
BAB II

GAMBARAN UMUM KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA

DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN C TEMBILAHAN

2.1 Sejarah Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya

Pabean C Tembilahan

Secara umum, CUSTOMS (Instansi Kepabeanan) adalah suatu organisasi

yang keberadaanya sangat essensial bagi suatu negara, demikian pula dengan

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Instansi Kepabeanan Indonesia) adalah suatu

instansi yang memiliki peran yang cukup penting pada suatu negara.

Bea dan Cukai (selanjutnya kita sebut Bea Cukai) merupakan istitusi global

yang hampir semua negara di dunia memilikinya, Bea Cukai merupakan perangkat

negara konvensional seperti halnya kepolisian, kejaksaan, pengadilan, ataupun

angkatan bersenjata, yang eksistensinya telah ada sepanjang sejarah negara itu

sendiri, Fungsi Bea Cukai di Indonesia di yakini sudah ada sejak zaman kerajaan

dulu, namun belum ditemukan bukti-bukti tertulis yang kuat, pada saat VOC masuk,

barulah Bea Cukai mulai berkembang secara nasional. Pada masa Hindia Belanda

tersebut, masuk pula istilah Douane untuk menyebut petugas Bea Cukai (istilah ini

acapkali masih melekat sampai saat ini). Nama resmi Bea Cukai pada masa Hindia

Belanda tersebut adalah de Dienst de Invoer en Uitvoerrechten en Accijnzen (I. U &

A) atau dalam terjemahan bebasnya berarti Dinas Bea Impor dan Bea Ekspor serta

Cukai. Tugasnya adalah memungut Invoer - Rechten (bea impor/masuk), Uitvoer -

10
11

Rechten (bea ekspor/keluar), dan Accinjzen (Exsice/cukai). Tugas memungut Bea

(Bea berasal dari bahasa Sansekerta), baik impor maupun ekspor, serta cukai (berasal

dari bahasa India) inilah yang kemudian memunculkan istilah Bea dan Cukai di

Indonesia. Peraturan yang melandasi saat itu di antaranya Gouvernment Besluit

Nomor 33 tanggal 22 Desember 1928 yang kemudian di ubah dengan keputusan

pemerintah tertanggal 1 Juni 1934. Pada masa pendudukan jepang, berdasarkan

Undang-undang nomor 13 tentang pembukaan Kantor-kantor Pemerintahan di Jawa

dan Sumatra tanggal 29 April 1942, tugas pengurusan bea impor dan bea ekspor

ditiadakan, Bea Cukai sementara hanya mengurusi Cukai saja. Lembaga Bea Cukai

setelah Indonesia merdeka, dibentuk pada tanggal 01 Oktober 1946 dengan nama

Pejabatan Bea dan Cukai. Saat itu Menteri Muda Keuangan, Sjafrudin Prawiranegara,

menunjuk R.A Kartadjoemana sebagai Kepala Pejabatan Bea dan Cukai yang

pertama. Jika ditanya kapan hari lahir Bea Cukai Indonesia, maka 1 Oktober 1946

dapat dipandang sebagai tanggal yang tepat. Berdasarkan Peraturan Pemerintah

Nomor 51 tahun 1948, istilah pejabatan Bea Cukai berubah menjadi nama Jawatan

Bea dan Cukai, yang bertahan sampai tahun 1965. Setelah tahun 1965 hingga

sekarang, namanya menjadi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).


12

2.2 Visi dan Misi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe

Madya Pabean C Tembilahan

1. Visi

Menjadi Institusi Kepabeanan dan Cukai Terkemuka di Dunia. Visi DJBC

mencerminkan cita-cita tertinggi DJBC dengan lebih baik melalui penetapan

target yang menantang dan secara terus menerus terpelihara di masa depan.

2. Misi

a. Kami memfasilitasikan perdagangan dan industri

b. Kami menjaga perbatasan dan melindungi masyarakat Indonesia dari

penyelundupan dan perdagangan ilegal

c. Kami optimalkan penerimaan Negara disektor kepabeanan dan cukai

2.3 Uraian Tugas dan Fungsi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan

Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C

berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 188/PMK.01/2016 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terdiri

dari subbagian dan enam seksi sebagaimana terdapat pada KUHP Pasal 253 dengan

rincian sebagai berikut :

1. Subbagian Umum

2. Seksi Penindakan dan Penyidikan

3. Seksi Perbendaharaan

4. Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis


13

5. Seksi kepatuhan Internal dan Penyuluhan

Adapun susunan organisasi dan uraian tugas Kantor Pengawasan dan

Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan dalam Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 188/PMK.01/2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja

Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah :

1. Kepala Kantor

Pemimpin serta penanggung jawab secara keseluruhan disemua bagian atau

bidang, memberikan motivasi, semangat, pembinaan, pengawasan serta

kebijaksanaan kepada semua seksi, upaya terbentuknya kerjasama yang

efisien dan tercapainya tujuan pekerjaan.

2. Subbagian Umum

Dalam KUHP Pasal 254 Subbagian Umum mempunyai tugas urusan tata

usaha, administrasi kepegawaian dan pengembangan pegawai,

memfasilitasi dan melakukan pembinaan administrasif bagi Jabatan

Fungsioanal Pemeriksa Bea dan Cukai, dan jabatan fungsional lain sesuai

dengan ruang lungkup tugas jabatan fungsional yang bersangkutan, dan

melakukan urusan keuangan dan rumah tangga Kantor Pengawasan dan

Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C yang bersangkutan,

Subbagian Umum Terdiri atas ;

a. Urusan Tata Usaha dan Kepegawaian

Mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, administrasi

kepegawaian dan pengembangan pegawai, serta memfasilitasi dan


14

melakukan pembinaan administrasif bagi Jabatan Fungsional Pemeriksa

Bea dan Cukai dan jabatan fungsional lain sesuai dengan ruang lingkup

tugas jabatan fungsional yang bersangkutan.

b. Urusan Keuangan

Urusan keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan dan

anggaran.

c. Urusan Rumah Tangga

Mempunyai tugas melakukan urusan rumah tangga, perlengkapan, dan

kesejahteraan pegawai.

3. Seksi Penindakan dan Penyidikan

Pasal KUHP 258 Seksi Penindakan dan Penyidikan mempunyai tugas

melaksanakan intelijen, patroli,dan operasi pencegahan dan penindakan

pelanggaran peraturan perundang - undangan di bidang kepabeanan dan

cukai, melaksanakan penyidikan tindak pidana di bidang kepabeanan dan

cukai, dan melaksanakan pengelolaan dan pemeliharaan sarana operasi,

sarana komunikasi, dan senjata api. Seksi Penindakan dan Penyidikan

terdiri atas ;

a. Subseksi Intelijen

Mempunyai tugas pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan

penyampaian informasi dan hasil intelijen, melakukan analisis laporan

pemeriksaan sarana pengangkut, laporan pembongkaran dan


15

penimbunan barang, dan laporan pengawasan lain serta melakukan

pengelolaan pangkalan data intelijen.

b. Subseksi Penindakan dan Sarana Operasi

Melakukakan pelayanan pemeriksaan sarana pengangkut, patroli dan

operasi pencegahan dan penindakan pelanggaran peraturan prundang -

undangan di bidang kepabeanan dan cukai serta pengawasan

pembongkaran barang, dan melakukan pengelolaan dan

pengadministrasian sarana operasi, sarana komunikasi, dan senjata api.

c. Subseksi Penyidikan dan Barang Hasil Penindakan

Mempunyai tugas melakukakan penyidikan tindak pidana dibidang

kepabeanan dan cukai, penghitungan bea masuk, pajak dalam rangka

impor dan denda administrasi terhadap kekurangan dan kelebihan

bongkar dan denda administrasi atas pelanggaran lain sesuai peraturan

perundang-undangan, melakukan pemantauan tindak lanjut hasil

penindakan dan penyidikan tindak pidana di bidang kepabeanan dan

cukai, dan melakukan pengumpulan data pelanggaran peraturan

perundang-undangan, serta melakukan penatausahaan dan pengurusan

barang hasil penindakan barang bukti.

4. Seksi Perbendaharaan

Nomor.262/PMK.01/2016 Tentang Seksi Perbendaharaan mempunyai tugas

melakukan pemungutan dan pengadministrasian bea masuk, bea keluar,

cukai, dan pungutan negara yang sesuai peraturan perundang - undangan


16

dipungut oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dan melakukan pelayanan

kepabeanan atau sarana pengangkut dan pemberitahuan pengangkutan

barang. Sanksi Perbendaharaan terdiri atas ;

a. Subseksi Administrasi manifest, Penerimaan, dan Jaminan

Mempunyai tugas melakukan pelayanan penerimaan, penelitian,

penatausahaan dan pendistribusian rencana kedatangan sarana

pengangkut, jadwal kedatangan sarana pengangkut dan manifest,

penyelesaian manifest kedatangan dan keberangkatan sarana

pengangkut, melakukan pelayanan penerimaan, penelitian,

penatausahaan, pendistribusian, dan penyelesaian dokumen

pemberitahuan pengangkutan barang, melakukan perhitungan denda

administrasi terhadap keterlambatan penyerahan dokumen sarana

pengangkut, melakukan pengadministrasian penerimaan bea masuk, bea

keluar, cukai, denda, denda administrasi, bunga, sewa tempat

penimbunan pabean, dan pungutan negara yang sesuai peraturan

perundang - undangan dipungut oleh oleh Direktorat Jenderal Bea dan

Cukai, melakukan penerimaan, penatausahaan, penyimpanan, dan

pengurusan permintaan pita cukai, melakukakn pengadministrasian dan

penyelesaian surat keterangan impor kendaraan bermotor, dan

menyajikan laporan realisasi penerimaan bea masuk, bea keluar, cukai,

dan pungutan negara yang sesuai peraturan perundang - undangan

dipungut Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, serta memberikan


17

pelayanan fasilitas pembebasan, penangguhan bea masuk, penundaan

pembayaran cukai, pengadministrasian jaminan dan pemrosesan

jaminan penangguhan bea masuk, jaminan Pengusaha Pengurusan Jasa

Kepabeanan (PPJK), jaminan dalam ramgka keberatan dan banding

serta jaminan lain sesuai peraturan perundang - undangan.

b. Subseksi Administrasi Penagihan dan Pengambilan

Mempunyai tugas melakukan penagihan kekurangan pembayaran bea

masuk, bea keluar, cukai, denda administrasi, bunga, sewa tempat

penimbunan pabean dan pungutan negara yang sesuai peraturan

perundang-undangan dipungut oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai,

melakukan penerbitan dan pengadministrasian surat teguran, surat

paksa, penyitaan dan pengadministrasian dan penyelesaian premi, serta

melakukan pengadministrasian pengembalian bea masuk, bea keluar,

cukai, denda administarsi, bunga, sewa tempat penimbunan pabean, pita

cukai, dan pungutan negara yang sesuai peraturan perundang -

undangan dipungut oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

5. Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis

Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis mempunyai

tugas melakukan pelayanan teknis dan fasilitas serta dukungan teknis di

bidang kepabeanan dan cukai, melakukan pengoperasian komputer dan

sarana penunjang, melakukan pengelolaan dan penyimpanan data dan

berkas (file), melakukan pelayanan dukungan teknis komunikasi data,


18

pertukaran data elektronik, pengolahan data kepabeanan dan cukai,

melakukan penerimaan, penelitian kelengkapan dan pendistribusian

dokumen kepabeanan dan cukai, serta menyajikan data kepabeanan dan

cukai. Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis terdiri

atas ;

a. Subseksi Hanggar Pabean dan Cukai

Mempunyai tugas melakukan penerimaan dan penatausahaan rencana

kedatangan sarana pengangkut dan jadwal kedatangan sarana

pengangkut, penerimaan, pendistribusian, penelitian, dan penyelesaian

manifes kedatangan dan keberangkatan sarana pengangkut, pelayanan

pemberitahuan pengangkutan barang serta penghitungan denda

administrasi terhadap keterlambatan pengangkut, penyerahan dokumen

sarana melakukan pelayanan fasilitas dan perijinan di bidang

kepabeanan, melakukan penelitian pemberitahuan 1mpor dan ekspor,

melakukan pemeriksaan dan pencacahan barang, melakukan

pemeriksaan badan dan pengoperasian sarana deteksi, melakukan

penelitian pemberitahuan klasifikasi barang, tarif bea masuk, tarif bea

keluar, nilai pabean dan fasilitas 1mpor serta penelitian kebenaran

penghitungan bea masuk, bea keluar, cukai, dan pajak dalam rangka

impor serta pungutan negara yang sesuai peraturan perundang -

undangan dipungut oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, melakukan

penetapan klasifikasi barang, tarif bea masuk, tarif bea keluar dan nilai
19

pabean, melakukan pelayanan dan pengawasan pengeluaran barang

impor dari kawasan pabean, melakukan pengawasan pemasukan dan

pengeluaran barang di Tempat Penimbunan Berikat selain Tempat

Penimbunan Pabean, melakukan pelayanan dan pengawasan

pemasukan, penimbunan dan pemuatan barang ekspor ke sarana

pengangkut, melakukan pengelolaan Tempat Penimbunan Pabean,

melakukan penatausahaan penimbunan, pemasukan dan pengeluaran

barang di Tempat Penimbunan Berikat dan Tempat Penimbunan

Pabean, melakukan urusan penyelesaian barang yang dinyatakan tidak

dikuasai, barang yang dikuasai negara, dan barang yang menjadi milik

negara, melakukan penyiapan proses pelelangan atas barang yang

dinyatakan tidak dikuasai, barang yang dikuasai negara, dan barang

yang menjadi milik negara, melakukan pemusnahan barang yang

dinyatakan tidak dikuasai, barang yang dikuasai negara, dan barang

yang menjadi milik negara dan atau busuk, memberikan fasilitas dan

perijinan di bidang cukai, melakukan penatausahaan dan penelitian

pemberitahuan dokumen cukai dan Pengusaha Barang Kena Cukai,

penelitian kebenaran penghitungan cukai dan pungutan negara yang

sesuai peraturan perundang - undangan dipungut oleh Direktorat

Jenderal Bea dan Cukai, melakukan pembukuan dokumen cukai,

melakukan pemusnahan dan penukaran pita cukai, dan melakukan

pemeriksaan Pengusaha Barang Kena Cukai, buku daftar dan dokumen


20

yang berhubungan dengan barang kena cukai, serta melakukan

pengawasan dan pemantauan produksi, harga dan kadar barang kena

cukai, serta melakukan penerimaan, penelitian kelengkapan dan

pendistribusian dokumen kepabeanan dan cukai.

b. Subseksi Pengolahan Data dan Administrasi Dokumen

Melakukan tugas pengoperasian komputer dan sarana penunJang,

melakukan pengelolaan dan penyimpanan data dan berkas (file),

melakukan pelayanan dukungan teknis komunikasi data, pertukaran data

elektronik, pengolahan data kepabeanan dan cukai, menyajikan data

kepabeanan dan cukai, serta melakukan penerimaan, penelitian

kelengkapan dan pendistribusian dokumen kepabeanan dan cukai.

6. Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan

Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan mempunyai tugas melakukan

pengawasan pelaksanaan tugas, pemantauan pengendalian intern,

pengelolaan risiko, pengelolaan kinerja, analisis beban kerja, investigasi

internal, upaya pencegahan pelanggaran dan penegakan kepatuhan terhadap

kode etik dan disiplin, dan tindak lanjut hasil pengawasan, melakukan

perumusan rekomendasi perbaikan proses bisnis, serta penyusunan rencana

kerja dan laporan akuntabilitas di lingkungan kantor pengawasan dan

memberikan pelayanan serta bimbingan kepatuhan, konsultasi, dan layanan

informasi di bidang kepabeanan dan cukai. Seksi Kepatuhan Internal dan

Penyuluhan terdiri atas ;


21

a. Subseksi Kepatuhan Pelaksanaan Tugas

Mempunyai tugas melakukan pengawasan pelaksanaan tugas,

pemantauan pengendalian intern, pengelolaan risiko, pengelolaan

kinerja, analisis beban kerja, investigasi internal, upaya pencegahan

pelanggaran dan penegakan kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin

dan tindak lanjut hasil pengawasan, melakukan penyiapan bahan

rekomendasi perbaikan proses bisnis di bidang pelayanan kepabeanan,

cukai, dan administrasi, bidang intelijen, penindakan, penyidikan tindak

pidana di bidang kepabeanan dan cukai, melakukan pelaporan dan

pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan aparat pengawasan

fungsional dan pengawasan masyarakat, serta melakukan penyusunan

rencana kerja dan laporan akuntabilitas.

b. Subseksi Penyuluhan dan Layanan Informasi

Mempunyai tugas melakukan penyuluhan dan publikasi peraturan

perundang - undangan di bidang kepabeanan dan cukai dan melakukan

pelayanan informasi, bimbingan dan konsultasi kepatuhan pengguna

jasa di bidang kepabeanan dan cukai.


2.4 Struktur Organisasi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai

Tipe Madya Pabean C Tembilahan

Gambar II.I
StrukturOrganisasi Kantor Bea dan Cukai Tembilahan
KEPALA KANTOR

KASUBAG UMUM KAUR TU & KEPEGAWAIAN

KAUR KEUANGAN

KAUR RUMAH TANGGA

KEPALA SEKSI PENINDAKAN & KASUBSI PENINDAKAN & SARANA OPERASI


PENYIDIKAN
KASUBSI INTELIJEN

KASUBSI PENYIDIKAN & BARANG HASIL


PENINDAKAN
KEPALA SEKSI PERBENDAHARAAN KASUBSI ADMINITRASI MANIFESTN
PENERIMAAN & JAMINAN

KASUBSI ADMINITRASI PENAGIHAN &


PENGEMBALIAN

KEPALA SEKSI KEPATUHAN KASUBSI KEPATUHAN PELAKSANAAN TUGAS


INTERNAL & PENYULUHAN
KASUBSI PENYULUHAN & LAYANAN INFORMASI

KASUBSI HANGGAR PABEAN & CUKAI I


KEPALA SEKSI KEPABEAN & CUKAI
KASUBSI HANGGAR PABEAN & CUKAI II
DUKUNGAN TEKNIS
KASUBSI PENGELOLAAN DATA ADMINITRASI
DOKUMEN Ss

sumber: KPPBC TMP C Tembilahan.

22
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, berdasarkan Undang-Undang

Nomor 17 Tahun 2006 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun

1995 tentang kepabeanan tersebut pengawasan yang di lakukan belum berjalan

efektif. Karena masih banyak barang-barang ilegal masuk ke kawasan pabean.

2. Kendala dalam melakukan pengawasan dan penyelundupan barang ilegal di

Kabupaten Indragiri Hilir tersebut adalah minim dan kurangnya jumlah sarana

transportasi laut yaitu kapal patroli bea dan cukai tembilahan yang hanya

memiliki satu unit kapal patroli sedangkan banyak jalur perairan yang masih bisa

di lewati penyelundupan untuk mengubah jalur menghindari diri dari petugas

patroli.

3. Upaya yang mempengaruhi pelaksanaan pengawasan dan penyelundupan barang

ilegal dalam rangka memenuhi tugas uang di amanatkan dalam Undang-Undang

Nomor 17 Tahun 2006 tentang perubahan Undang-Undang Nomor 10 Tahun

1995 tentang kepabeanan. Upaya yang mempengaruhinya adalah dengan akses

informasi yang berbasis sistem dengan memanfaatkan sistem tegnologi informasi

dan kerjasama dengan instansi lainnya seperti kerjasama dengan instansilain di

lingkungan pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir salah satunya melakukan

kerjasama dengan polres untuk mencegahan penyelundupan barang ilegal

melalui laut dan darat.

59
4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang di kemukakan di atas, maka penulis

memberikan saran sebagai bahan pertimbangan dalam rangka memperbaiki Peran

Kantor Pengawasan dan Pelayanan TMP C Tembilahan dalam pengawasan

penyelundupan barang ilegal di Kabupaten Idragiri Hilir sebagai berikut :

1. Sebaiknya Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai TMP C

Tembilahan harus lebih meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan ekspor dan

impor agar berkurangnya jumlah penyelundupan barang ilegal yang

menyebabkan ruginya pendapatan negara dan meningkatkan kerjasama antar

pihak yang terkait. Dan dalam menjalankan tugasnya haruslah dengan sungguh-

sungguh atau serius dalam melakukan pengawasan penyelundupan.

2. Sebaiknya Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai TMP C

Tembilahan meningkatkan pengawasan dengan melakukan penambahan jumlah

SDM dan memperbanyak lagi jumlah alat transportasi laut seperti kapal patroli.

3. Untuk masyarakat setempat mari sama-sama memberikan informasi tentang hal-

hal yang berkaitan dengan pelanggaran kepada Kantor Bea dan Cukai.

60
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an Surat Al-Maidah

Al-Qur’an Surah An-Nisa

Al-Qur’an Surah Al-Baqarah

Halim,Abdul, Teori dan Metode pengawasan, PT. Gramedia Pustaka, Jakarta, 2013.

Annas,Azwar. 2017. Interaksi pengambilan Keputusan Dan Evaluasi Kebijakan.


Makassar: Celabes Media Perkasa.

Harahap, Sofyan Syafri. 2010. Sistem Pengawasan Manajemen. Quantun. Jakarta

Harahap, Sofyan Syafri. 2013. Sistem Pengawasan Manajemen. Quantun. Jakarta

Handanim, Manajemen Perdagangan Impor, In Media, Jakarta, 2014.

Idram, Fachrurrazi. 2018. Pelaksanaan Pengawasan Oleh KPPBC TMP C Sabang


terhadap Lalu Lintas Barang dari Pelabuhan Bebas Sabang. (Jurnal Dusturiah.
Vol. 8. No. 1 Halaman 01-15. Universitas Syiah Kuala). Dikutip pada Selasa,
5 Januari 2021 pukul 12:50

S.P Malayu, Hasibuan. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Bumi Aksara.
Jakarta

Marpaung, Laden. 2011. Tindak Pidana Penyelundupan Masalah dan Pemecahan,


PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Mahmudi, 2015. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UUP STIM YKPN.

Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005.


Peraturan Direktorat Jendral Bea dan Cukai Nomor P-53/BC/2010 Tentang Tata
Laksana Pengawasan.

Purwitro M, Ali. 2013. Kepabeanan Indonesia Konsep, Kebijakan dan Penerapan.


Tanggerang Selatan.

Ruddin, Azhar. 2015. Efektifitas Pengawasan Khusus Oleh Inspektorat Kabupaten


Sigi. (Jurnal Katalogis, Volume 3, Nomor 2 Halaman 35-44. Universitas
Tadulako Palu. dikutip pada Selasa, 18 September 2020 pukul 20:10 WIB

Siagian, S.P. 2013. Dasar-Dasar Manajemen, PT Ghalia Indonesia. Jakarta.

Siagian, S.P. 2016. Dasar-Dasar Manajemen, PT Ghalia Indonesia. Jakarta.

Sujanto. 2010. Beberapa Pengertian Di Bidang Pengawasan, PT Ghalia Persada.


Jakarta.

Sutedi, Adrian. 2012. Aspek Hukum Kepabeanan, PT Sinar Grafika. Jakarta

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor


10 Tahun 1995 Tentang Kepabeanan

Yusran Tabrani. 2010. Prilaku Organisasi. Bandung: Sinar Baru

www.media.neliti.com di akses pada Kamis, 20 September 2020 pukul 14:14 WIB

www.online-pajak.com di akses pada Kamis, 20 September 2020 pukul 14:14 WIB

www.online-pajak.com.subjek-objek cukai di akses Kamis, 20 September pukul


14:14 WIB
LAMPIRAN

Daftar pertanyaan wawancara dengan Karyawan dan Pelaku Penyelundupan yang ada

di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C

Tembilahan :

1. Bagaimana efektivitas Pengawasan Penyelundupan Barang Ilegal di Kantor

Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tembilahan ?

Jelaskan!

2. Jelaskan bagimana pengawasan yang di lakukan oleh Kantor Pengawasan dan

Pelayanan Bea dan Cukai Tembilahan sehingga penyelundupan barang ilegal

masih sering terjadi di daerah Indragiri Hilir!

3. Apakah kendala-kendala dalam melakukan pengawasan ? Jelaskan!

4. Apakah upaya yang mempengaruhi dalam melakukan pengawasan

penyelundupan barang ilegal tesebut? Jelaskan!

5. Bagaimana menurut bapak terkait penyelundupan barang ilegal di Indragiri Hilir?


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI RIAU
KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE
MADYA PABEAN C TEMBILAHAN
JALAN JENDERAL SUDIRMAN NOMOR 48 TEMBILAHAN, INDRAGIRI HILIR 29212
TELEPON (0768) 325745; FAKSIMILE (0768) 21021; LAMAN WWW.BCTEMBILAHAN.COM
PUSAT KONTAK LAYANAN 1500225

SURAT KETERANGAN
NOMOR KET-5/WBC.03/KPP.MP.0301/2020

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Leonardo Satria Purnamansyah

NIP/Golongan : 19820807 200312 1 001/ III.C

Jabatan : Kepala Subbagian Umum KPPBC TMP C Tembilahan

dengan ini menerangkan bahwa :

Nama : Mardatilla

NIM : 01770613234

Jurusan : D-III Perpajakan

Universitas : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Pekanbaru Riau

telah melakukan penelitian pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Tipe Madya Pabean C

dalam rangka penyelesaian laporan penelitian dengan judul “Efektifitas Pengawasan

Penyelundupan Barang Ilegal di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe

Madya Pabean C Tembilahan”.

Demikian surat keterangan ini diperbuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Tembilahan, 24 November 2020


Kepala Subbagian Umum

Ditandatangani secara elektronik


Leonardo Satria Purnamansyah
BIOGRAFI PENULIS

Mardatilla, lahir di Benteng, 30 Desember 1997 yang

merupakan anak pertama dari tiga bersaudara yang di

lahirkan oleh pasangan Bapak H. M. Arfah dan Ibu HJ.

Maimunah\Ratna dan mempunyai saudara laki-laki

yang bernama Habibilah dan Fastabiqul Khair. Penulis

menyelesaikan Pendidikan di SDN 009 Kuala Lemang

Kecamatan Keritang Tahun 2009, setelah itu penulis melanjutkan Sekolah

Menengah Pertama di Madrasah Tsanawiyah Sabilal Muhtadin Tembilahan dan

lulus pada Tahun 2012, selanjutnya penulis melanjutkan Sekolah Menengah Atas

di Madrasah Aliyah Sabilal Muhtadin dan lulus pada Tahun 2015. Selanjutnya

penulis meneruskan pendidikan di Perguruan Tinggi Negri di Universitas Islam

Negri Sultan Syarif Kasim Riau di Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial mengambil

Program Studi D3 Perpajakan pada tahun 2017 dengan Gelar Ahli Madya (A.Md)

telah didapatkan dan lulus pada tanggal 29 Desember 2020.

Penulis menyelesaikan D3 dengan Judul Tugas Akhir: “EFEKTIVITAS

PENGAWASAN PENYELUNDUPAN BARANG ILEGAL DI KANTOR

PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA

PABEAN C TEMBILAHAN”

Anda mungkin juga menyukai