Anda di halaman 1dari 109

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI

PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS


PADA PT. LANGGAN PUTRA GUNA TEGAL

TUGAS AKHIR

OLEH :

PUJI SALMA RAHAYU


NIM 1603E040

PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI


POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
2019

i
ii
iii
iv
v
HALAMAN MOTTO

“Jadikan sholat dan sabar sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang


demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusuk”
(Al Baqoroh: 45)

vi
HALAMAN PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini kupersembahkan untuk:

Orang tuaku yang senantiasa mendoakan dan mendukung;


Segenap Civitas Akademika Politeknik Harapan Bersama Tegal;
Teman-teman Seprodi, maju terus pantang menyerah.

vii
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir berjudul “Analisis Sistem Akuntansi
Penerimaan Kas dan Pengeluaran Kas pada PT. Langgan Putra Guna
Tegal”
Tugas Akhir ini diajukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna
mencapai gelar Ahli Madya (A.Md) pada Progran Studi Akuntansi Politeknik
Harapan Bersama.
Penulis menyadari akan keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki,
dalam penyusunan Tugas Akhir ini banyak mendapatkan bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini saya menyampaikan
terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat:
1. Bapak Mc. Chambali, B.Eng, EE, M.Kom, selaku Direktur Politeknik
Harapan Bersama.
2. Ibu Yeni Priatna Sari, SE, M.Si, Ak, CA, selaku Ka.Prodi Akuntansi
Politeknik Harapan Bersama.
3. Bapak Bahri Kamal, SE, MM, selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak
memberikan arahan, bimbingan, dan petunjuk hingga terselesaikannya
penyusunan Tugas Akhir ini.
4. Bapak Drs. Mulyadi, MM, Ak, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
banyak memberikan bantuan dan bimbingan hingga terselesaikannya
penyusunan Tugas Akhir ini.
5. Bapak R. Adi Sugiarto, selaku Kepala Cabang PT. Langgan Putra Guna yang
telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian pada PT. Langgan Putra
Guna Tegal.
6. Seluruh karyawan dan karyawati PT. Langgan Putra Guna yang telah
memberikan bantuan selama melaksanakan penelitian.

viii
7. Teman-teman baik di kampus maupun di kantor, yang telah memberikan
dorongan dan semangat serta semua pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung, turut membantu selesainya Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari sempurna, masih
banyak kekurangan dan kelemahan yang ada. Akhirnya, penulis memohon maaf
atas segala kekurangan dan kelemahan yang ada. Akhirnya, penulis sangat
berharap Tugas Akhir ini bermanfaat bagi para pembaca serta pemerhati masalah
akuntansi pada umumnya,

Tegal, Agustus 2019

PUJI SALMA RAHAYU


NIM 1603E040

ix
ABSTRAK

Puji Salma Rahayu. 2019. Analisis Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dan
Pengeluaran Kas pada PT. Langgan Putra Guna Tegal. Program Studi: D-III
Akuntansi. Politeknik Harapan Bersama Tegal. Pembimbing I: Bahri Kamal, SE,
MM; Pembimbing II: Drs. Mulyadi, MM, Ak.

Sistem akuntansi yang baik sangat dibutuhkan bagi setiap perusahaan,


diantaranya adalah sistem penerimaan dan pengeluaran kas. Kas merupakan salah
satu aktiva yang memiliki peranan penting dalam perkembangan perusahaan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis sistem
akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Langgan Putra Guna Tegal.
Objek dalam penelitian ini adalah sistem akuntansi sistem akuntansi penerimaan
dan pengeluaran kas pada PT. Langgan Putra Guna Tegal. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas telah berjalan dengan
efektif dan sesuai prosedur yang ada, yaitu terdapat otorisasi terhadap transaksi
yang terjadi dari pihak yang berwenang, terdapat pemisahan fungsi dan
mempunyai sistem pengendalian intern yang baik.

Kata Kunci: Sistem Akuntansi, Penerimaan Kas, Pengeluaran Kas

x
ABSTRACT

Rahayu, Puji Salma. 2019. The Analysis of Accounting System of Cash Receipt
and Disbursements in PT. Langgan Putra Guna Tegal. Study Program: D-III
Accounting Department of Politeknik Harapan Bersama Tegal. First Advisor:
Hesti Widianti, SE, M.Si; Second Advisor: Drs. Mulyadi, MM, Ak.

A good accounting system is necessary for any company, such as the


accounting system of cash recepipts and disbursement. Cash is one of the assets
that have an important role in the development of the company. The research
purpose are to describe and analyze the accounting system on a cash receipts and
disbursements of PT. Langgan Putra Guna. The object in this research is
accounting system on a cash receipt and disbursement of PT. Langgan Putra
Guna. The method use is descriptive qualitative method. The results showed that
the accounting system of cash receipts and disbursements has been running
effectively and follow the existing procedures, which are there is authorizations to
transactions that occur from the authorities, there is a separation of functions and
has a good internal control system.

Key Words: Accounting system, Cash receipts, Disbursements

xi
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................ i


HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TA ................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............ v
HALAMAN MOTTO ........................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................... vii
KATA PENGANTAR .......................................................................... viii
ABSTRAK ............................................................................................ x
ABSTRACT .......................................................................................... xi
DAFTAR ISI ......................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xvii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN............................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah......................................... 1
1.2 Perumusan Masalah.............................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian.................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian................................................. 5
1.5 Batasan Masalah.................................................... 6
1.6 Kerangka Berpikir................................................. 6
1.7 Sistematika Penulisan ............................................ 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................... 10
2.1 Analisis Sistem Akuntansi..................................... 10
2.1.1 Pengertian Analisis...................................... 10
2.1.2 Pengertian Sistem......................................... 11
2.1.3 Pengerian Sistem Akuntansi........................ 12

xii
2.1.4 Pengertian Kas............................................. 13
2.2 PSAK No 2..................................................... 14
2.3 Sistem Akuntansi Penerimaan Kas......................... 14
2.3.1 Pengertian Penerimaan Kas.......................... 14
2.3.2 Fungsi yang Terkait..................................... 15
2.3.3 Formulir yang Digunakan............................ 16
2.3.4 Catatan Akuntansi yang Digunakan.............. 17
2.3.5 Prosedur yang Dilaksanakan....................... 18
2.3.6 Unsur Pengendalian Intern........................... 18
2.4 Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas.......................... 20
2.4.1 Pengertian Pengeluaran Kas......................... 20
2.4.2 Fungsi yang Terkait..................................... 21
2.4.3 Formulir yang Digunakan............................ 23
2.4.4 Catatan Akuntansi yang Digunakan............. 24
2.4.5 Prosedur yang Dilaksanakan....................... 25
2.4.6 Unsur Pengendalian Intern.......................... 26
2.5 Penelitian Terdahulu.............................................. 28
BAB III METODE PENELITIAN................................................... 30
3.1 Lokasi Penelitian................................................... 30
3.2 Waktu Penelitian.................................................... 30
3.3 Jenis Data............................................................... 30
3.4 Sumber Data.......................................................... 31
3.5 Teknik Pengumpulan Data..................................... 32
3.6 Metode Analisis Data............................................. 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................... 34
4.1 Gambaran Umum PT. Langgan Putra Guna............. 34
4.1.1 Sejarah Singkat............................................ 34
4.1.2 Visi dan Misi.............................................. 35
4.1.3 Struktur Organisasi..................................... 36
4.1.4 Tugas dan Wewenang Tiap Unit Kerja.........37
4.1.5 Sumber Daya Manusia................................ 42

xiii
4.2 Hasil Penelitian..................................................... 43
4.2.1 Sistem Akuntansi Penerimaan Kas.............. 43
4.2.2 Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas.............. 57
4.3 Pembahasan.......................................................... 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................... 67
5.1 Kesimpulan........................................................... 67
5.2 Saran...................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 69
LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................. 72

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu............................................ 28
Tabel 4.1 Perbandingan Komponen Penerimaan dan
Pengeluaran Kas.................................................. 62

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
Gambar 1.1 Kerangka Berfikir................................................. 7
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Langgan Putra Guna...... 36
Gambar 4.2 Bagan Alir Penerimaan Kas pada Bagian
Marketing Counter.............................................. 52
Gambar 4.3 Bagan Alir Penerimaan Kas pada Bagian Kasir... 53
Gambar 4.4 Bagan Alir Penerimaan Kas pada Bagian
Pengiriman.......................................................... 54
Gambar 4.5 Bagan Alir Penerimaan Kas pada Bagian
Administrasi........................................................ 55
Gambar 4.6 Bagan Alir Penerimaan Kas pada Bagian
Kepala Cabang..................................................... 56
Gambar 4.7 Bagan Alir Pengeluaran Kas................................. 66

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
Lampiran 1 Bukti Pembayaran........................................... 73
Lampiran 2 Bukti Penerimaan Kas/Bank............................. 74
Lampiran 3 Faktur Kendaraan.............................................. 75
Lampiran 4 Faktur Penjualan............................................... 76
Lampiran 5 Kwitansi............................................................ 77
Lampiran 6 Bukti Pengeluaran Kas/Bank............................ 78
Lampiran 7 SPK................................................................... 79

Lampiran 8 Tanda Terima Unit........................................... 80

Lampiran 9 Surat Jalan........................................................ 81

Lampiran 10 Buku Kas Kecil................................................ 82

xvii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi dan pertumbuhan ekonomi suatu negara

merupakan hal sangat penting untuk dicapai karena setiap negara

menginginkan adanya perubahan yang lebih baik di era sekarang.

Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia bisnis di era global menuntut

perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Maka Indonesia

harus mampu bersaing dengan negara-negara lain, terutama dalam sistem

informasi akuntansi yang dipergunakan secara efektif dan efisien. Sistem

informasi akuntansi mempunyai bagian yang sangat penting dalam suatu

perusahaan. Menurut Saifudin dan Ardani (2017)[1] dalam perusahaan sistem

informasi akuntansi yang sedang berjalan berfungsi untuk menghasilkan

laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap aktivitas ekonomi

dan kondisi perusahaan, mengetahui maju mundurnya suatu perusahaan dapat

dilihat dari laporan keuangan perusahaan tersebut. Informasi akuntansi

biasanya dipakai secara eksternal maupun internal. Selain itu dengan adanya

sistem informasi akuntansi pada suatu perusahaan juga berfungsi sebagai

dasar dalam perhitungan pajak suatu perusahaan.

Setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitas usahanya diharuskan

membuat dan mencatat setiap proses transaksi melalui kas, kas diperlukan

baik untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun untuk

mengadakan investasi baru. Kas merupakan salah satu aktiva yang paling

1
2

lancar yang sering digunakan dalam operasional perusahaan (Rohmatulloh,

2016)[2]. Kas merupakan pembayaran yang siap dan bebas digunakan

perusahaan sewaktu-waktu apabila diperlukan. Setiap perusahaan baik

perusahaan dagang, perusahaan jasa, maupun perusahaan industri harus dapat

mengelola kasnya dengan baik agar tidak terjadi gangguan terhadap kegiatan

yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.

Menurut Rohmatulloh (2016)[2] kas merupakan hal yang penting

dalam setiap transaksi perusahaan. Untuk itu diperlukan suatu sistem

informasi akuntansi kas yang mengatur mengenai penerimaan dan

pengeluaran kas. Penerimaan dan pengeluaran kas merupakan salah satu

bagian dari sistem akuntansi yang membahas tentang prosedur yang harus

dijalankan perusahaan dalam melakukan penerimaan dan pengeluaran kas.

Menurut Saragih (2018)[3] penerimaan kas adalah kas yang diterima oleh

perusahaan baik berupa uang tunai maupun surat-eurat berharga yang

mempunyai sifat dapat segera digunakan, yang berasal dari transaksi

perusahaan maupun penjualan tunai, pelunasan piutang atau transaksi lainnya

yang dapat menambah kas perusahaan. Sedangkan pengeluaran kas bagi

perusahaan adalah kas yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional

perusahaan, seperti pembelian bahan baku produk, pembelian aktiva tetap dan

lain-lain. Dengan adanya kegiatan penerimaan dan pengeluaran kas ini maka

perusahaan akan menyusun sistem prosedur yang erat kaitannya terhadap

pengendalian intern atas penerimaan dan pengeluaran kas.


3

PT. Langgan Putra Guna merupakan perusahaan dagang milik swasta

atau main dealer yang bergerak di bidang penjualan sepeda motor dengan

merk Honda. Dalam pelaksanaan kegiatan operasional PT. Langgan Putra

Guna tidak terlepas dari transaksi kas, dimana perusahaan akan menerima

berbagai pembayaran dari pihak konsumen yang membeli produk perusahaan

serta mengeluarkan kas untuk membayar segala beban yang dipergunakan

untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan, dimana dalam kegiatan

penerimaan dan pengeluaran kas tersebut bisa terjadi penyelewengan. PT.

Langgan Putra Guna melakukan dua sistem penjualan yaitu penjualan tunai

dan penjualan kredit. Penjualan tunai dapat dilakukan dengan transaksi

langsung bayar di tempat, yaitu dengan membayar langsung di bagian kasir

ataupun melalui transfer dengan menunjukkan tanda bukti transfer

pembayaran kepada bagian kasir. Sedangkan penjualan secara kredit

ditangani oleh finance company yang bekerjasama dengan PT. Langgan Putra

Guna.

Terdapat beberapa permasalahan yang terjadi terkait sistem

penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Langgan Putra Guna yaitu belum

adanya alur penerimaan dan pengeluaran kas dengan tepat. Permasalahan

tersebut menjadi suatu kelemahan yang harus ditanggulangi, seperti

perangkapan tugas dan fungsional dalam struktur organisasi misalnya

perangkapan tugas yang dilakukan oleh bagian penerima kas yang juga

melakukan pembukuan, uang yang diterima bagian kasir tidak langsung

disetor ke bank, dokumen yang digunakan kurang efisien misalnya kuitansi


4

tercetak dimana semua rangkap kuitansi diarsipkan hanya untuk penerima

kas, dan bagian koordinator after sales service (KASS) yang melakukan

pekerjaan cukup banyak sehingga berakibat pada pengurusan delivery order

(DO) yang membutuhkan waktu lebih lama dalam pengurusan pesanan dari

konsumen. Permasalahan tersebut dapat berakibat melemahkan sistem

pengendalian intern yang berpengaruh terhadap kekayaan perusahaan.

Dari uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul: “ANALISIS SISTEM AKUNTANSI

PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. LANGGAN

PUTRA GUNA TEGAL”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem akuntansi penerimaan kas pada PT. Langgan Putra

Guna Tegal?

2. Bagaimana sistem akuntansi pengeluaran kas pada PT. Langgan Putra

Guna Tegal?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini

bertujuan:

1. Mendeskripsikan dan menganalisis sistem akuntansi penerimaan kas

pada PT. Langgan Putra Guna Tegal.


5

2. Mendeskripsikan dan menganalisis sistem akuntansi pengeluaran kas

pada PT. Langgan Putra Guna Tegal.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Peneliti

Dapat mengaplikasikan pengetahuan yang telah didapat di bangku

perkuliahan dalam menganalisis penerimaan dan pengeluaran kas.

b. Bagi Politeknik Harapan Bersama

Menambah keberagaman karya tulis akademik di lingkungan

Politeknik Harapan Bersama sekaligus dapat menjadi referensi bagi

pihak lain yang membutuhkannya, agar selanjutnya dapat melakukan

penelitian lebih baik.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi PT. Langgan Putra Guna

Memberikan informasi dan pengetahuan tentang menganalisis

penerimaan dan pengeluaran kas, serta sebagai bahan pertimbangan

perusahaan dalam menentukan kebijakan yang diambil, khususnya

dalam melakukan pengendalian intern.


6

b. Bagi Umum

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi penelitian

selanjutnya dan menambah wawasan pengetahuan tentang sistem

akuntansi persediaan bagi umum.

1.5 Batasan Masalah

Luasnya permasalahan yang ada maka penulis membatasi ruang

lingkup pembahasan. Permasalahan akan dibatasi dalam penyusunan

penelitian ini yaitu menganalisis penerimaan dan pengeluaran kas pada PT.

Langgan Putra Guna Tegal tahun 2018.

1.6 Kerangka Berpikir

PT. Langgan Putra Guna Tegal merupakan perusahaan dagang milik

swasta yang bergerak di bidang penjualan sepeda motor dengan merk Honda.

PT. Langgan Putra Guna melakukan dua sistem penjualan yaitu penjualan

tunai dan penjualan kredit. Dalam menjalankan perusahaan, PT. Langgan

Putra Guna tidak terlepas dari transaksi kas yaitu penerimaan dan

pengeluaran kas, dimana dalam kegiatan penerimaan dan pengeluaran kas

tersebut bisa terjadi penyelewengan. Permasalahan yang terjadi terkait sistem

penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Langgan Putra Guna yaitu belum

melakukan alur penerimaan dan pengeluaran kas dengan tepat seperti

perangkapan tugas dan fungsional dalam struktur organisasi misalnya

perangkapan tugas yang dilakukan oleh bagian penerima kas yang juga
7

melakukan pembukuan, uang yang diterima bagian kasir tidak langsung

disetor ke bank, dokumen yang digunakan kurang efisien misalnya kuitansi

tercetak dimana semua rangkap kuitansi diarsipkan hanya untuk penerima

kas, dan keterlambatan pengurusan delivery order (DO) pesanan dari

konsumen.

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka dapat dilakukan


penyederhanaan menggunakan kerangka berpikir penelitian sebagai
berikut:

Permasalahan: Strategi Rumusan Masalah:


Perusahaan belum Pemecahan 1. Bagaimana sistem
melakukan alur Masalah: akuntansi
penerimaan dan Melakukan penerimaan kas
pengeluaran kas penelitian pada PT. Langgan
dengan tepat, dengan Putra Guna
terlihat dari adanya Tegal?
menganalisis
perangkapan tugas, 2. Bagaimana sistem
lambatnya penerimaan dan akuntansi
penyetoran uang ke pengeluaran kas. pengeluaran kas
bank, dokumen pada PT. Langgan
yang kurang Putra Guna
efisien, dan Tegal?
lambatnya
pelayanan DO pada
konsumen.

Analisis Data:
Deskriptif Kualitatif

Umpan Balik
Kesimpulan:
Dihasilkan analisis
tentang penerimaan
dan pengeluaran kas
pada PT. Langgan
Putra Guna Tegal

Gambar 1.1 Kerangka Berpikir


8

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan tugas akhir ini, dibuat sistematika penulisan agar

mudah untuk dipahami dan memberikan gambaran secara umum kepada

pembaca mengenai tugas akhir ini. Sistematika penulisan tugas akhir ini

adalah sebagai berikut:

a. Bagian awal

Bagian awal berisi halaman judul, halaman persetujuan, halaman

pengesahan, halaman pernyataan keaslian Tugas Akhir (TA), halaman

pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah untuk kepentingan

akademis, halaman persembahan, halaman motto, kata pengantar,

intisari/abstrak, daftarisi, daftar tabel, daftar gambar, dan lampiran.

b. Bagian isi terdiri dari lima bab, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, kerangka

berpikir dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini memuat teori-teori yang terkait dengan objek penelitian,

yang meliputi antara lain tentang pengertian sistem akuntansi

kas, penerimaan kas, pengeluaran kas, dll.


9

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang lokasi penelitian (tempat dan alamat

penelitian), waktu penelitian, metode pengumpulan data, jenis

dan sumber data penelitian, dan metode analisis data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tinjauan umum instansi, seperti sejarah singkat

instansi, profil instansi, struktur organisasi, tugas dan wewenang

atau job description, laporan hasil penelitian dan pembahasan

hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan berisi tentang garis besar dari inti hasil penelitian,

serta saran dari peneliti yang diharapkan dapat berguna bagi

institusi atau perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka berisi tentang daftar buku, literature yang

berkaitan dengan penelitan. Lampiran berisi data yang mendukung

penelitian tugas akhir secara lengkap.

c. Bagian Akhir

LAMPIRAN

Lampiran berisi informasi tambahan yang mendukung

kelengkapan laporan, antara lain Surat Keterangan Telah Melaksanakan

Penelitian dari Tempat Penelitian, Kartu Konsultasi, Spesifikasi teknis

serta data-data lain yang diperlukan.


10

10

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Akuntansi Kas

2.1.1. Pengertian Sistem

Setiap sistem akan lebih dapat dipahami jika dipandang sebagai

suatu keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan.

Dengan adanya sistem, maka kegiatan operasional perusahaan

diharapkan berjalan lancar dan terkoordinir sehingga dapat mencapai

hasil yang diharapkan.

Sistem berasal dari bahasa latin systema atau bahasa Yunani

sustema yang berarti suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau

elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran

informasi, materi, atau energi.

Menurut Laponsa (2018)[6] sistem diartikan sebagai sekelompok

unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi

bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem diciptakan untuk

menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi.

Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola

terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

Sedangkan akuntansi adalah suatu proses mengidentifikasikan,

mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan

adanya penilaian dan keputusan yang jelas serta tegas bagi mereka yang

menggunakan informasi tersebut (Pakata, 2019)[7]. Menurut Rahmadani


11

(2018)[8] akuntansi diartikan sebagai seni pencatatan pengelompokan,

dan pengikhtisaran menurut cara yang berarti dan dinyatakan dalam

nilai uang.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa definisi

akuntansi dapat dirumuskan dari dua sudut pandang yaitu dari sudut

pemakainya, akuntansi adalah suatu disiplin yang menyediakan

informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara

efisiensi dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi,

sedangkan dari sudut proses kegiatan adalah proses pencatatan,

penggolongan, peringkasan, dan penganalisaan data keuangan suatu

organisasi.

2.1.2. Pengertian Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan

laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan

informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna

memudahkan pengelolaan perusahaan (Saifudin dan Ardani, 2017)[1].

Menurut Fahmi, dkk (2015)[9] sistem akuntansi merupakan

gabungan dari formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur,

dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data dalam suatu badan

usaha dengan tujuan menghasilkan informasi-informasi keuangan yang

diperlukan oleh manajemen dalam mengawasi usahanya atau untuk

pihak-pihak lain yang berkepentingan.


12

Dari beberapa pengertian diatas, sistem akuntansi dapat

diartikan sebagai suatu proses untuk mencatat, menggolongkan,

meringkas, melaporkan, dan menganalisa informasi-informasi tentang

data keuangan suatu perusahaan.

2.1.3. Pengertian Kas

Kas merupakan salah satu aktiva yang paling lancar yang sering

digunakan dalam operasional perusahaan (Rohmatulloh, 2016)[2]. Kas

merupakan pembayaran yang siap dan bebas digunakan perusahaan

sewaktu-waktu apabila diperlukan. Setiap perusahaan baik perusahaan

dagang, perusahaan jasa, maupun perusahaan industri harus dapat

mengelola kasnya dengan baik agar tidak terjadi gangguan terhadap

kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.

Menurut Laponsa (2018)[6] kas adalah suatu alat pertukaran dan

juga digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi. Lebih lanjut dikatakan

bahwa kas merupakan alat pertukaran yang dapat diterima untuk

pelunasan utang dan dapat diterima sebagai setoran ke bank dalam

jumlah sebesar nominalnya, juga simpanan dalam bank atau tempat-

tempat lain yang dapat diambil sewaktu-waktu.

Menurut Rosita (2005)[10] kas dalam arti sempit berarti uang. Di

dalam akuntansi istilah kas mengandung pengertian yang luas karena

meliputi juga uang kertas, uang logam, dan cek, pos wesel, simpanan di

bank, dan segala sesuatu yang disamakan dengan uang.


13

Sedangkan menurut Esteria, dkk (2016)[11] kas adalah uang tunai

dan seluruh benda atau sumber lainnya (surat berharga) yang segera

tersedia untuk memenuhi kewajiban.

Berdasarkan uraian di atas yang dimaksud dengan sistem

akuntansi kas adalah kesatuan yang melibatkan bagian-bagian,

formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur, dan alat-alat yang

saling berkaitan satu sama lain yang digunakan perusahaan untuk

menangani penerimaan dan pengeluaran kas yang terjadi dalam

perusahaan.

2.2 PSAK No 2

Penerimaan kas dan pengeluaran kas suatu perusahaan merupakan

transaksi arus kas yang terjadi dalam suatu aktivitas pendanaan. Menurut

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2 Tahun 2016, arus kas

adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas. Arus kas masuk (cash

inflow) merupakan sumber-sumber darimana kas diperoleh sedangkan arus

kas keluar (cash outflow) merupakan kebutuhan kas untuk pembayaran-

pembayaran. Arus kas masuk mewakili penerimaan kas suatu perusahaan dan

arus kas keluar mewakili pengeluaran kas suatu perusahaan.

Dalam pembahasan penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan

terkait dengan PSAK No. 2 Tahun 2016 diatur tentang sistem akuntansi

penerimaan dan pengeluaran kas yang meliputi fungsi yang terkait dalam alur

penerimaan dan pengeluaran kas, formulir yang digunakan dalam penerimaan


14

dan pengeluaran kas, catatan akuntansi yang digunakan dalam penerimaan

dan pengeluaran kas, prosedur yang dilaksanakan dalam penerimaan dan

pengeluaran kas, dan unsur pengendalian intern dalam penerimaan dan

pengeluaran kas.

2.3 Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

2.2.1. Pengertian Penerimaan Kas

Penerimaan kas adalah kas yang diterima perusahaan baik

yang berupa uang tunai maupun surat-surat berharga yang mempunyai

sifat dapat segera digunakan, yang berasal dari transaksi perusahaan

maupun penjualan tunai, pelunasan piutang atau transaksi lainnya

yang dapat menambah kas perusahaan. Menurut Rohmatulloh

(2016)[2] sumber penerimaan kas terbesar suatu perusahaan dagang

berasal dari transaksi penjualan tunai.

Berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik, sistem

penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan:

a. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank

dalam jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain

kasir untuk melakukan internal check.

b. Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi

kartu kredit, yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam

pencatatan transaksi penerimaan kas.


15

2.2.2 Fungsi yang Terkait Penerimaan Kas

Adapun fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi

penerimaan kas dari penjualan tunai menurut Adibah (2015)[12], yaitu:

a. Bagian Penjualan

Bagian penjualan bertanggung jawab untuk menerima order dari

pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan

faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran

harga barang ke bagian kas.

b. Bagian Kas

Dalam transaksi penjualan tunai, bagian ini bertanggung jawab

sebagai penerimaan kas dari pembeli.

c. Bagian Gudang

Bagian gudang bertanggung jawab untuk menyiapkan barang

yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut

ke bagian pengiriman.

d. Bagian Pengiriman

Bagian ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan

menyerahkan barang yang telah dibayar harganya dari pembeli.

e. Bagian Akuntansi atau billing

Bagian ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi

penjualan dan penerimaan kas dan membuat laporan penjualan.


16

2.2.3. Formulir yang Digunakan pada Penerimaan Kas

Menurut Mulyadi (2001)[15] formulir adalah secarik kertas

yang memiliki ruang untuk diisi. Formulir merupakan dokumen yang

digunakan untuk merekam data. Formulir atau dokumen yang

digunakan dalan sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai

menurut Harmanto (2011)[13] adalah sebagai berikut:

a. Faktur penjualan tunai

Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi

yang diperlukan oleh manajemen mengenai penjualan tunai.

b. Pita register kas

Dokumen ini merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan

oleh bagian kas dan merupakan dokumen pendukung faktur

penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan.

c. Credit card sales slip

Dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang

menerbitkan kartu kredit dan diserahkan kepada perusahaan

yang menjadi anggota kartu kredit.

d. Bill off loading

Dokumen ini merupakan bukti penyerahan dari perusahaan

penjualan barang kepada perusahaan angkutan umum.

e. Faktur penjualan COD (Cash On Delivery Sales)

Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD.


17

f. Bukti setor bank

Dokumen ini dibuat oleh bagian kas sebagai bukti penyetoran

kas ke bank.

g. Rekap harga pokok penjualan

Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas

harga pokok produk yang dijual selama satu periode.

2.2.4. Catatan Akuntansi yang Digunakan pada Penerimaan Kas

Bahari, dkk (2017)[14] menjelaskan adapun catatan akuntansi

yang digunakan dalam system akuntansi penerimaan kas kecil dari

penjualan tunai adalah:

a. Jurnal penjualan/Digunakan oleh fungsi akuntansi untuk

mencatat dan meringkas data penjualan.

b. Jurnal penerimaan kas/Untuk mencatat penerimaan kas dari

berbagai sumber, diantaranya dari penjualan tunai.

c. Jurnal umum/Untuk mencatat harga pokok produk yang dijual.

d. Kartu persediaan/Untuk mencatat berkurangnya harga pokok

produk yang dijual. Selain itu kartu ini juga digunakan untuk

mengawasi mutasi dan persediaan barang yang disimpan di

gudang.

e. Kartu gudang/Untuk mencatat berkurangnya kuantitas produk

yang dijual.
18

2.2.5. Prosedur yang Dilaksanakan pada Penerimaan Kas

Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai dibagi menjadi tiga

prosedur yaitu: prosedur penerimaan kas dari over-the-counter sales,

prosedur penerimaan kas dari cash-on-delivery sales (COD sales), dan

prosedur penerimaan kas dari credit card sales. Menurut Rosita

(2005)[10] penerimaan kas dari over-the-counter sales dilaksanakan

melalui prosedur berikut ini:

a. Pembeli memesan barang langsung kepada wiraniaga (sales

person) di Bagian Penjualan.

b. Bagian Kasa menerima pembayaran dari pembeli, yang dapat

berupa uang tunai, cek pribadi (personal check), atau kartu

kredit.

c. Bagian Penjualan memerintahkan Bagian Pengiriman untuk

menyerahkan barang kepada pembeli.

d. Bagian Pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli.

e. Bagian Kasa menyetorkan kas yang diterima dari penjualan

tunai ke bank.

f. Bagian Akuntansi mencatat pendapatan penjualan dalam jurnal

penjualan.

g. Bagian Akuntansi mencatat penerimaan kas dari penjualan tunai

dalam jurnal penerimaan kas.


19

2.2.6. Unsusr Pengendalian Intern pada Penerimaan Kas

Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi,

metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga

kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data

akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan

manajemen.

Dengan adanya internal control maka kinerja dari masing-

masing bagian dapat berjalan efisien. Unsur pengendalian intern

secara garis besar adalah sebagai berikut: (Adibah, 2015)[12]

a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab

fungsional secara tegas.

1) Fungsi Penjualan harus terpisah dari Fungsi Kas.

2) Fungsi Kas harus terpisah dari Fungsi Akuntansi.

3) Transaksi penjualan harus dilakukan oleh Fungsi

Penjualan, Fungsi Pengiriman, dan Fungsi Akuntansi.

b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang memberikan

perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan,

dan biaya.

1) Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh Fungsi

Penjualan dengan menggunakan formulir faktur penjualan.

2) Penerimaan kas diotorisasi oleh Fungsi Kas dengan cara

membubuhkan cap lunas pada faktur penjualan dan

menempelkan pita register kas pada faktur tersebut.


20

3) Penjualan dengan kartu kredit bank didahului dengan

permintaan otorisasi kredit dari bank penerbit kartu kredit.

4) Penyerahan barang diotorisasi oleh Fungsi Pengiriman

dengan cara membubuhkan cap sudah diserahkan pada

faktur penjualan.

5) Pencatatan ke dalam buku jurnal diotorisasi oleh Fungsi

Akuntansi dengan cara memberikan tanda pada faktur

penjualan.

c. Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap

unit organisasi.

1) Faktur penjualan bernomor urut tercetak dalam pemakaian

dipertanggungjawabkan oleh Fungsi Penjualan.

2) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor

seluruhnya ke bank pada hari yang sama dengan transaksi

penjualan atau hari kerja berikutnya.

3) Perhitungan saldo kas yang ada di tangan Fungsi Kas

secara periodik dan secara mendadak oleh Fungsi

Pemeriksa Intern.

d. Karyawan yang mutunya berkualitas sesuai dengan tanggung

jawabnya.
21

2.4 Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

2.3.1. Pengertian Pengeluaran Kas

Secara garis besar pengeluaran kas perusahaan dilakukan

melalui dua sistem, yaitu sistem pengeluaran kas dengan cek dan

sistem pengeluaran kas dengan uang tunai melalui dana kas kecil

(petty cash). Pengeluaran kas yang dilakukan dengan tunai biasanya

karena jumlahnya relatif kecil.

Pengeluaran kas dengan cek dinilai lebih aman dibanding

dengan pengeluaran kas secara tunai. Adapun kebaikan pengeluaran

kas melalui cek ditinjau dari pengendalian internnya, sebagai berikut:

(Rosita, 2005)[10]

a. Dengan menggunakan cek atas nama, pengeluaran cek akan

diterima oleh pihak yang namanya tertulis dalam formulir cek.

b. Dengan menggunakan cek, pencatatan transaksi pengeluaran kas

juga akan direkam oleh pihak Bank.

c. Jika sistem perbankan mengembalikan cancelled check kepada

check issuer, pengeluaran kas dengan cek memberi manfaat

tambahan bagi perusahaan dengan dapat digunakannya

cancelled check sebagai tanda terima kas dari pihak yang

menerima pembayaran.

Sistem akuntansi pengeluaran kas adalah kesatuan yang

melibatkan bagian-bagian, formulir-formulir, catatan-catatan,


22

prosedur-prosedur, dan alat-alat yang saling berkaitan satu sama lain

yang digunakan perusahaan untuk menangani pengeluaran kas.

2.3.2 Fungsi yang Terkait Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

Menurut Mulyadi (2001)[15] fungsi yang terkait dalam sistem

akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah:

a. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas

Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas misalnya untuk

pembelian jasa dan untuk biaya perjalanan dinas, fungsi ini

mengajukan permintaan cek kepada fungsi akuntansi, setelah

mendapatkan persetujuan dari kepala fungsi yang bersangkutan.

b. Fungsi Kas

Fungsi ini bertanggung jawab dalam mengisi cek, memintakan

otorisasi atas cek dan menyerahkan cek kepada kreditur via pos

atau membayarkan langsung kepada pihak yang memerlukan

pengeluaran kas.

c. Fungsi Akuntansi

Bertanggung jawab atas pencatatan yang berkaitan dengan

pengeluaran kas.

d. Fungsi Pemeriksa Intern

Melakukan perhitungan kas secara periodik dan mencocokkan

hasil penghitungannya dengan saldo kas menurut catatan

rekening Kas dalam buku besar. Fungsi ini juga melakukan


23

pemeriksaan secara mendadak terhadap saldo kas yang ada di

tangan dan membuat rekonsiliasi bank secara periodik.

Adapun fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem pengeluaran

kas tunai dengan dana kas kecil adalah sebagai berikut: (Mulyadi,

2001)[15]

a. Fungsi Kas

Fungsi ini bertanggung jawab dalam mengisi cek, memintakan

otorisasi atas cek dan menyerahkan cek kepada pemegang dana

kas kecil pada saat pengisian kembali dana kas kecil.

b. Fungsi Akuntansi

Fungsi akuntansi dalam sistem dana kas kecil bertanggung

jawab atas: (1) Pencatatan pengeluaran kas kecil yang

menyangkut biaya dan persediaan. (2) Pencatatan transaksi

pembentukan dana kas kecil. (3) Pencatatan pengisian kembali

dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek.

(4) Pencatatan pengeluaran dana kas kecil dalam jurnal

pengeluaran dana kas kecil. (5) Pembuatan bukti kas keluar

yang memberikan otorisasi kepada fungsi kas dalam

mengeluarkan cek sebesar dokumen tersebut. Fungsi ini juga

bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi kelengkapan dan

kesahihan dokumen pendukung yang dipakai sebagai dasar

pembuatan bukti kas keluar.

c. Fungsi Pemegang Dana Kas Kecil


24

Fungsi ini bertanggung jawab atas penyimpangan dana kas

kecil, pengeluaran dana kas kecil sesuai dengan otorisasi dari

pejabat tertentu yang ditunjuk, dan permintaan pengisian

kembali dana kas kecil.

d. Fungsi yang Memerlukan Pembayaran Tunai

Fungsi ini bertanggung jawab terhadap pemakai dana kas kecil

serta mempertanggung jawabkan kepada pemegang dana kas

kecil.

e. Fungsi Pemeriksa Intern.

Bagian ini bertanggung jawab atas perhitungan dana kas kecil

secara periodik dan mencocokkan hasil perhitungannya dengan

catatan kas. Fungsi ini juga bertanggung jawab atas pemeriksaan

secara mendadak terhadap saldo dana kas kecil yang ada di

tangan pemegang dana kas kecil.

2.3.3. Formulir yang Digunakan pada Pengeluaran Kas

Formulir yang digunakan dalam sistem pengeluaran kas

dengan cek adalah: (Mulyadi, 2001)[15]

a. Bukti Kas Keluar

Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas kepada

bagian Kasa sebesar yang tercantum pada dokumen tersebut.


25

b. Cek

Cek merupakan dokumen untuk memerintahkan bank

melakukan pembayaran sejumlah uang kepada orang atau

organisasi yang namanya tercantum pada cek.

c. Permintaan Cek

Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dari fungsi yang

memerlukan pengeluaran kas kepada fungsi akuntansi untuk

membuat bukti kas keluar.

Mulyadi (2001)[15] menambahkan bahwa formulir yang

digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran tunai dengan kas kecil

adalah:

a. Bukti kas keluar

Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas dari

fungsi akuntansi kas sebesar yang tercantum pada dokumen

tersebut. Dalam sistem dana kas kecil, dokumen ini diperlukan

pada saat pembentukan dana kas kecil dan pada saat pengisian

kembali dana kas kecil.

b. Cek

Dokumen ini digunakan sebagai perintah kepada bank untuk

melakukan pembayaran sejumlah uang kepada orang atau pihak

yang yang tercantum dalam cek tersebut.


26

c. Permintaan Pengeluaran Kas Kecil.

Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk

meminta uang ke pemegang dana kas kecil. Bagi pemegang

dana kas kecil, dokumen ini berfungsi sebagai bukti telah

dikeluarkannya kas kecil.

d. Bukti Pengeluaran Kas Kecil

Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk

mempertanggungjawabkan pemakaian dana kas kecil. Dokumen

ini dilampiri dengan bukti-bukti pengeluaran kas kecil dan

diserahkan oleh pemakai dana kas kecil kepada pemegang dana

kas kecil.

e. Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil

Dokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk

meminta kepada bagian utang agar dibuatkan bukti kas keluar

guna pengisian kembali dana kas kecil.

2.3.4. Catatan Akuntansi yang Digunakan pada Pengeluaran Kas

Adapun Mulyadi (2001)[15] menjelaskan tentang catatan

akuntansi yang digunakan dalam system pengeluaran kas dengan cek

adalah:

a. Jurnal Pengeluaran Kas

Digunakan untuk mencatat pengeluaran kas.


27

b. Register Cek

Untuk mencatat pengeluaran kas dengan cek.

Sedangkan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat

pengeluaran tunai dengan kas kecil yaitu: (Mulyadi, 2001: 532)[15]

a. Jurnal pengeluaran kas

Catatan akuntansi ini dalam sistem dana kas kecil, digunakan

untuk mencatat pengeluaran kas dalam pembentukan dana kas

kecil dan pengisian kembali dana kas kecil.

b. Register cek

Catatan ini digunakan untuk mencatat cek perusahaan yang

dikeluarkan untuk pembentukan dan pengisian kembali dana kas

kecil.

c. Jurnal pengeluaran dana kas kecil

Untuk mencatat transaksi pengeluaran dana kas kecil diperlukan

jurnal khusus. Jurnal ini sekaligus berfungsi sebagai alat

distribusi pendebitan yang timbul sebagai akibat pengeluaran

dana kas kecil. Jurnal ini hanya digunakan dalam sistem dana

kas kecil dengan sistem saldo berfluktuasi.

2.3.5. Prosedur yang Dilaksanakan pada Pengeluaran Kas

Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek yang tidak

memerlukan permintaan cek, terdiri dari jaringan prosedur berikut:

(Mulyadi, 2001)[15]
28

a. Prosedur pembuatan bukti kas keluar

b. Prosedur pembayaran kas

c. Prosedur pencatatan pengeluaran kas

Sedangkan dalam sistem dana kas kecil dengan fluctuating

fund-balance system dibagi menjadi tiga prosedur: (Mulyadi, 2001)[15]

a. Prosedur pembentukan dana kas kecil/Pembentukan dana kas

kecil dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil.

b. Prosedur permintaan dan pertanggungjawaban pengeluaran dana

kas kecil/Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit

rekening Dana Kas Kecil, sehingga setiap saat saldo rekening ini

berfluktuasi.

c. Prosedur pengisian kembali dana kas kecil/Pengisian kembali

dana kas kecil dilakukan dengan jumlah sesuai dengan

keperluan, dan dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas

Kecil. Dalam sistem ini, saldo rekening Dana Kas Kecil

berfluktuasi dari waktu ke waktu.

2.3.6. Unsur Pengendalian Intern pada Pengeluaran Kas

Menurut Saragih (2018)[3] sistem pengendalian intern

pengeluaran kas meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-

ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,

mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong

efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.


29

a. Organisasi

1) Fungsi penyimpan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.

2) Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas tidak boleh

dilaksanakan sendiri oleh bagian kasa sejak awal sampai

akhir, tanpa campur tangan dari fungsi yang lain.

b. Sistem otorisasi dan Prosedur Pencatatan

1) Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang

berwenang.

2) Pembukuan dan penutupan rekening bank harus

mendapatkan persetujuan dari pejabat yang berwenang.

3) Pencatatan dalam jurnal pengeluaran harus didasarkan pada

bukti kas keluar yang telah mendapat otorisasi dari pejabat

yang berwenang dan yang dilampiri dengan dokumen

pendukung yang lengkap.

c. Praktek Yang Sehat

1) Saldo kas yang ada di tangan harus dilindungi dari

kemungkinan pencurian atau penggunaan yang tidak

semestinya.

2) Dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi

pengeluaran bank harus dibubuhi cap “lunas” oleh bagian

kasa setelah transaksi pengeluaran kas dilakukan.

3) Penggunaan rekening koran bank, yang merupakan

informasi dari pihak ketiga, untuk mengecek ketelitian


30

catatan kas oleh fungsi pemeriksa intern yang merupakan

fungsi yang tidak terlibat dalam pencatatan dan

penyimpanan kas.

4) Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek atas

nama perusahaan penerima pembayaran atau dengan

pemindahbukuan.

5) Jika pengeluaran kas hanya menyangkut jumlah yang kecil,

dilakukan melalui dana kas kecil, yang diselenggarakan

dengan imprest system.

6) Secara periodik diadakan pencocokan jumlah fisik kas yang

ada di tangan dengan jumlah kas menurut catatan akuntansi.

7) Kas yang ada di tangan dan kas yang ada di perjalanan

diasuransikan dari kerugian.

8) Kasir diasuransikan.

9) Kasir dilengkapi dengan alat-alat yang mencegah terjadinya

pencurian terhadap kas yang ada di tangan. Misalnya mesin

register kas, almari besi, dan strong room.

10) Semua bukti pengeluaran kas dipertanggung jawabkan oleh

kasir.
31

2.5 Penelitian Terdahulu

Pada bagian ini dicantumkan hasil kajian atau penelitian terdahulu

yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Tujuan mencantumkan

kajian terdahulu adalah untuk menunjukkan penelitian yang memiliki

persamaan yang akan diteliti, diantaranya oleh Adibah (2015)[12], Rahmadani

(2018)[8], dan Manoppo (2013)[16]. Ringkasan penelitian terdahulu dapat

dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu


No Judul (Tahun) Penulis Metode Hasil
Penelitian
1 Analisis Adibah[12] Analisis Adanya kelemahan
Sistem deskriptif dalam kegiatan
Akuntansi kualitatif operasional
Penjualan dan prusahaan, seperti
Penerimaan bagian penerima kas
Kas Dalam dari konsumen juga
Upaya melakukan
Peningkatan pembukuan.
Pengendalian Kelebihan dari
Intern Pada perusahaan ini
PT. Mitra adalah
Pinasthika diterbitkannya VSO
Mustika yang menerangkan
Surabaya. data pembeli, data
(2015) unit yang dibeli,
serta data
pembayaran yang
dilakukan oleh
konsumen. VSO
harus diketahui oleh
semua bagian pada
kegiatan penjualan
dan penerimaan kas.
2 Analisis Rahmadani Analisis Sistem informasi
[8]
Sistem deskriptif akuntansi
Informasi kualitatif penerimaan kas
Akuntansi sudah 70% sistem
Penerimaan tapi masih perlu
Kas (Studi adanya perbaikan
32

Kasus pada dalam alur bagan


PDAM Tirta tersebut. Sistem
Tamiang Kab. informasi akuntansi
Aceh pengeluaran kas
Tamiang). sudah 85%
(2018) menerapkan sistem
sesuai dengan alur.
3 Analisis Manoppo Analisis Sistem
[16]
Sistem deskriptif pengendalian intern
Pengendalian kualitatif penerimaan kas
Internal telah efektif, namun
Penerimaan sistem
dan pengendalian intern
Pengeluaran pengeluaran kas
Kas pada PT. belum efektif,
Sinar Galesong karena masih
Prima Cabang terdapat unsur-
Manado. unsur pengendalian
(2013). intern dalam
perusahaan yang
belum efektif.
Sumber: Penelitian Adibah (2015)[12], Rahmadani (2018)[8], dan Manoppo

(2013)[16].
33

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT. Langgan Putra Guna yang

beralamat di Jl. Arif Rahman Hakim No. 18, Mangkukusuman, Tegal Timur,

Tegal.

3.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama lima bulan, terhitung dari bulan

Februari sampai dengan Juni 2019.

3.3 Jenis Data

Menurut Sugiyanto (2017)[17], data penelitian dapat dibedakan dalam

dua jenis yaitu data kualitatif dan data kuantitatif

a. Data Kualitatif (berbentuk kata-kata/kalimat)

Merupakan data yang data dalam bentuk kata-kata atau bukan

bentuk angka. Data ini biasanya menjelaskan karakteristik atau sifat.

Data ini diperoleh dari perusahaan dalam bentuk yang sudah jadi. Data

kualitatif dalam penelitian ini adalah hasil wawancara langsung yang

dilakukan dengan bagian akuntan di PT. Langgan Putra Guna mengenai

profil dan bidang usaha PT. Langgan Putra Guna.

b. Data Kuantitatif ( berbentuk angka )

Merupakan data yang dinyatakan dalam bentuk angka dan

merupakan hasil dari perhitungan dan pengukuran. Data kuantitatif dalam

33
34

penelitian ini adalah catatan-catatan penerimaan dan pengeluaran kas PT.

Langgan Putra Guna.

3.4 Sumber Data

Menurut Sugiyanto (2017)[17], sumber data dapat dibedakan dalam dua

jenis yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

Merupakan data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung

dari sumber pertama. Data primer dalam penelitian ini adalah hasil

wawancara langsung yang dilakukan dengan bagian akuntan di PT.

Langgan Putra Guna.

b. Data Sekunder

Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara

tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak

lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis

yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan

dan tidak dipublikasikan.

Dalam hal ini data sekunder yang diperoleh seperti bukti, catatan

atau pelaporan historis yang telah tersusun dalam arsip (jurnal, buku-

buku, literature penelitian) yang dipublikasikan dan yang tidak

dipublikasikan. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data

dokumentasi perusahaan terkait arus kas PT. Langgan Putra Guna.


35

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data-data atau keterangan yang diperlukan dalam

penelitian ini, maka metode yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi menurut Sugiyono (2017)[17] yaitu teknik pengumpulan

data yang berkaitan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala

alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Observasi

dalam penelitian ini dilakukan secara langsung pada instansi dengan

mengumpulkan data yang berkaitan dengan penyusunan tugas akhir ini.

Proses observasi dilakukan dengan melakukan kunjungan ke PT.

Langgan Putra Guna dan melakukan beberapa catatan terkait kegiatan

operasional yang dilakukan perusahaan sehari-hari.

b. Wawancara

Wawancara menurut Sugiyono (2017)[17] yaitu teknik

pengambilan data dimana peneliti langsung berdialog dengan responden

untuk menggali informasi dari responden. Dalam penelitian ini peneliti

melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak yang terkait dalam

penyusunan penelitian tugas akhir ini.

Proses wawancara dilakukan dengan bagian akuntan PT. Langgan

Putra Guna dengan memberikan beberapa pertanyaan terkait profil PT.

Langgan Putra Guna dan bidang usaha yang dijalankan.


36

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik yang berupa informasi dan

berasal dari catatan penting baik dari lembaga atau organisasi maupun

perorangan.Proses dokumentasi dilakukan dengan meminta beberapa file

perusahaan milik PT. Langgan Putra Guna yang nantinya akan digunakan

oleh peneliti dalam melakukan analisis penerimaan dan pengeluaran kas.

d. Studi Kepustakaan

Studi Pustaka menurut Sugiyono (2017)[17] merupakan kajian

teoritis dan referensi lain yang berkaitan dengan nilai, budaya dan norma

yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti. Studi kepustakaan

sangat penting dalam melakukan penelitian, hal ini yang dapat

menunjang dalam penyusunan Tugas Akhir.

3.6 Metode Analisis Data

Pada penelitian ini data dianalisis dengan metode deskriptif

kulitatif, yaitu melakukan penghitungan-penghitungan untuk menjawab

rumusan masalah dengan menggunakan rumus yang relevan sesuai

dengan kaidah statistik (Sugiyono, 2017)[17]. Tehnik analisis deskriptif

kualitatif dalam penelitian ini digunakan untuk mengungkapkan hal-hal

yang terkait dalam penerimaan dan pengeluaran kas yang berlaku pada

PT. Langgan Putra Guna. Setelah data diperoleh, kemudian disajikan

dengan menggunakan analisis diskriptif, yaitu teknik analisis yang

mendiskripsikan atau mengungkap karakteristik variabel-variabel yang

menjadi fokus kajian Sugiyono, 2017)[17]


37

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum PT. Langgan Putra Guna

4.1.1 Sejarah Singkat PT. Langgan Putra Guna

PT. Langgan Putra Guna Kota Tegal pertama didirikan di Jl.

Ahmad Yani No 156 pada tahun 1960. Pada awal mula karyawannya

hanya berjumlah 25 orang dan dipimpin oleh seorang Kepala

Cabang.

Seiring dengan perkembangan pasar, jumlah karyawan PT.

Langgan Putra Guna Kota Tegal juga bertambah. Hal ini membuat

kapasitas gedung yang ada sudah tidak dapat menampung kebutuhan

yang terus meningkat. Selain itu juga dikarenakan keluarnya aturan

baru dari pihak Astra Motor yang meminta perluasan ukuran

bangunan dealer, demi menyesuaikan perkembangan bisnis

penjualan dan service kendaraan Honda (showroom, service center

dan lain-lain).

Dikarenakan beberapa pertimbangan di atas, maka pada tahun

2008 dibangunlah dealer Honda Langgan di Jl Ar. Hakim No. 11,

Mangkukusuman hingga sekarang ini. Lokasi ini dipilih karena

lokasi tersebut masih termasuk area perdagangan yang ramai baik

dari segi lalu lintas kendaraan maupun aktivitas perdagangan lain.

Hal ini diharapkan dapat memperlancar pemasaran produksi dan

37
38

memudahkan transportasi bagi karyawan maupun customer dalam

menjangkau PT. Langgan Putra Guna.

Sebagai main dealer sepeda motor merek Honda, PT. Laggan

Putra Guna tidak hanya melayani penjualan unit, spare part, dan

servis, tetapi juga menjual aksesoris dan apparel Honda. Dalam

kegiatan penjualan sepeda motor Honda kepada para konsumennya,

PT. Langgan Putra Guna bersaing dengan dealer lain sehingga PT.

Langgan Putra Guna berusaha menawarkan pelayanan yang baik,

seperti kebijakan tidak menerima tips dan kepastian point service

dalam layanan untuk memberikan servis yang terbaik.

4.1.2 Visi dan Misi PT. Langgan Putra Guna Kota Tegal

1. Visi PT. Langgan Putra Guna

Menjadi perusahaan modern dalam bidang penjualan

dan perawatan motor Honda, dengan memiliki daya saing yang

tinggi di tingkat regional maupun di tingkat daerah..

2. Misi PT. Langgan Putra Guna

Meningkatkan kualitas pelayanan secara berelanjutan,

sehingga perusahaan menguasai paling sedikit 20% (dua puluh

persen) market share di daerah dan usaha terkait lainnya

dengan memaksimalkan pemanfaatan potensi keuangan

perusahaan serta meningkatkan mutu dan efisiensi jasa

pelayanan penjualan motor Honda melalui penggunaan


39

teknologi yang optimal dan penerapan kaidah-kaidah

manajemen perusahaan modern dengan tata kelola yang baik.

4.1.3 Struktur Organisasi PT. Langgan Putra Guna

Struktur organisasi pada PT. Langgan Putra Guna Kota

Tegal adalah sebagai berikut:

Kepala Cabang

Divisi Penjualan Administrasi Divisi Service/Sparepart


(Marketing Head) (Administration Head) (Workshop Head)

Salesman Sales Accounting Kasir Kepala Counter


Counter Mekanik Service/
Sparepart

PDI Driver Logistik Sales Mekanik Cuci Motor


Man Admin

Office Promosi
Boy

Satpam

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Langgan Putra Guna


40

4.1.4 Tugas dan Wewenang Tiap Unit Kerja

1. Kepala Cabang/Kepala Dealer

Merupakan jabatan tertinggi pada PT. Langgan Putra

Guna yang bertanggung jawab penuh atas semua kegiatan

penjualan, pengiriman atau penerimaan barang. Mengontrol

penjualan di setiap bulannya, dan mengawasi perusahaan agar

berjalan sesuai dengan prosedurnya.

2. Marketing Head

Tugas dan wewenang marketing head:

a. Mengkoordinasi sales

b. Membuat kerjasama yang solid dan iklim kerja yang

kondusif

c. Mengcover area pembagian wilayah untuk para sales

d. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan penjualan

e. Mengotorisasi semua kegiatan penjualan.

3. Salesman

Tugas dan wewenang salesman:

a. Mencari pasar sasaran untuk memasarkan sepeda motor

yang ditawarkan dealer

b. Melayani konsumen atay calon konsumen dengan sebaik-

baiknya agar reputasi baik atau terjaga

c. Berusaha terus untuk meningkatkan penjualan agar target

dealer dapat tercapai


41

d. Menjaga hubungan baik dengan konsumen atau calon

konsumen

e. Memberikan informasi kondisi pasar dan aktivitas

kompetitor kepada koordinator sales

f. Membuat laporan kunjungan dan

mempertanggungjawabkan kepada marketing supervisor

4. Sales Counter

Tugas dan wewenang sales counter:

a. Melayani calon konsumen yang datang langsung ke dealer

atau melalui telepon dengan sebaik-baiknya

b. Menjelaskan produk-produk dan menginformasikan harga

produk secara tunai/kredit secara transparan kepada

konsumen

c. Membantu mengisi data konsumen dan melengkapi data

yang diperlukan dalam proses penjualan

d. Mengantar konsumen memilih sepeda motor, mencatat data

konsumen, dan mem-follow up potensial konsumen yang

tercatat dalam buku tamu

e. Menangani keluhan konsumen sesuai dengan standar dan

apabila keluhan tidak dapat diselesaikan sendiri diteruskan

kepada koordinator sales, koordinator administrasi, atau

kepala dealer.
42

f. Membuat laporan penjualan counter setiap akhir bulan dan

mempertanggungjawabkannya kepada marketing

supervisor.

5. Driver (Pengiriman)

Tugas dan wewenang karyawan bagian pengiriman:

a. Mengirim sepeda motor konsumen dengan membawa

kembali surat jalan yang telah di tanda tangani oleh

konsumen yang menerimanya untuk diberikan kepada

admintrasi supervisor.

b. Mengantar staf untuk kepentingan perusahaan

c. Menjaga kendaraan dan kelengkapan dengan sebaik-

baiknya

6. Administration Head

Tugas dan wewenang administration head:

a. Bertanggungjawab atas kegiatan operasional administrasi

dan rumah tangga

b. Mengontrol admin penjualan (sales admin) agar tidak

terjadi kesalahan

c. Bertanggungjawab dalam mengarsipkan dokumen

perusahaan

7. Accounting

Tugas dan wewenang accounting:

a. Melakukan pengaturan administrasi keuangan perusahaan


43

b. Menyusun dan membuat laporan keuanagn perusahaan

c. Menyusun dan membuat laporan perpajakan perusahaan

d. Menyusun dan membuat anggaran penerimaan perusahaan

secara periodik (bulanan dan tahunan)

e. Menyusun dan membuat anggaran pengeluaran perusahaan

secara periodik (bulanan dan tahunan)

f. Melakukan pembayaran gaji karyawan

g. Menyusun dan membuat surat-surat yang berhubungan

dengan perbankan

h. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan keuangan

8. Kasir

Tugas dan wewenang kasir:

a. Pemegang kas kecil untuk keperluan sehari-hari dan

menyediakan pengeluaran atas pembayaran telepon, listrik,

air, biaya pengurusan pajak kendaraan bermotor

b. Bertanggungjawab kepada administrasi supervisor

9. Logistik (gudang)

Tugas dan wewenang karyawan bagian logistik:

a. Melakukan pencatatan atas penerimaan dan pengeluaran

barang di gudang

b. Membuat aporan atas barang yang masuk dan keluar kepada

administrasi supervisor

c. Menjaga keamanan barang yang ada di gudang


44

d. Bertanggungjawab kepada administrasi supervisor

10. Sales Admin

Tugas dan wewenang sales admin:

a. Bertanggungjawab untuk menginput penjualan

b. Membuat faktur penjualan

c. Memilih barang sesuai keinginan konsumen

d. Mengarsipkan surat pesanan kendaraan pembeli untuk

diaudit pada akhir periode

11. Workshop Head

Tugas dan wewenang workshop head:

a. Bertanggungjawab atas segala operasional bengkel

b. Mengontrol penjualan bengkel atas sparepart dan

pendapatan dari pelayanan service per bulannya

c. Mengawasi semua kegiatan bengkel

12. Counter Service/Sparepart

Tugas dan wewenang counter service/sparepart:

a. Bertanggungjawab untuk menginput persediaan bengkel

b. Bertanggungjawab atas pelayanan sparepart kepada

konsumen
45

4.1.5 Sumber Daya Manusia

a. Jumlah Tenaga Kerja

Karyawan PT. Langgan Putra Guna Kota Tegal saat ini

adalah 46 orang tenaga kerja yang tersebar dalam 3 divisi utama

yaitu divisi penjualan, divisi administrasi dan divisi

service/sparepart. Masing-masing tenaga kerja

bertanggungjawab sesuai dengan jobdesk yang telah ditentukan

oleh perusahaan.

b. Hari Kerja dan Jam Kerja

Hari kerja pada PT. Langgan Putra Guna adalah pada hari

Senin-Jumat jam 08.00 – 16.00 WIB, hari Sabtu jam 08.00 –

14.30 WIB, dan hari Minggu jam 08.00 – 16.00 WIB. Khusus

untuk hari Minggu semua tenaga kerja pada divisi administrasi

libur kecuali admin yang mendapat jatah piket. Selain itu yang

berkewajiban masuk pada hari Minggu adalah marketing yang

bertugas piket untuk melayani konsumen ataupun calon

konsumen yang ingin melihat-lihat produk sepeda motor

maupun sparepart dan juga konsumen yang melakukan service

kendaraannya.

c. Kebijaksanaan Pengupahan

Tenaga kerja pada PT. Langgan Putra Guna rata-rata

mendapatkan gaji setara UMR Kota Tegal, terkecuali salesman

yang mana mereka mendapat bonus prestasi jika berhasil


46

mencapai target penjualan. Selain itu karyawan juga berhak atas

bonus lembur jika mereka masuk piket pada hari Minggu.

Sedangkan fasilitas lain yang juga dapat dinikmati oleh

karyawan adalah Tunjangan BPJS Kesehatan (BPJS Kesehatan

dan Ketenagakerjaan) dan Tunjangan Hari Raya.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Pada PT. Langgan Putra

Guna

Penerimaan kas pada PT. Langgan Putra Guna Kota Tegal

berasal dari penjualan tunai, penerimaan uang muka penjualan

kredit, pelunasan piutang dari perusahaan leasing dan penerimaan

dari service kendaraan. serta dari penghasilan lain-lain. Dana kas

dipegang oleh bagian kasir. Adapun penerimaan kas pada PT.

Langgan Putra Guna diuraikan sebagai berikut:

a. Penjualan Tunai

Penjualan tunai kendaraan dilaksanakan dengan cara

mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga

kendaraan atau barang dagangan terlebih dahulu kepada

bagian kasir sebelum kendaraan atau barang dagangan

diserahkan perusahaan kepada pembeli. Setelah uang

diserahkan ke bagian kasir, kendaraan atau barang dagangan

akan diperiksa untuk siap pakai dan dikirim ke pelanggan.


47

b. Penerimaan uang muka penjualan kredit

Penjualan kredit pada PT. Langgan Putra Guna

melibatkan perusahaan leasing sebagai pihak ketiga.

Pelanggan akan menyerahkan sejumlah uang sebagai uang

muka atau down payment sebagai tanda jadi pembelian, dan

selanjutnya proses kredit dilanjutkan pada perusahaan

leasing.

c. Pelunasan Piutang dari perusahaan leasing

Pelunasan piutang dari perusahaan leasing dilakukan

PT. Langgan Putra Guna melalui sistem transfer bank. Hal ini

untuk meminimalisir terjadinya perbedaan nominal dan lebih

mudah dalam proses pencatatan pembukuan dan pelaporan

bagian keuangan.

d. Penerimaan dari service kendaraan

Selain melakukan penjualan fisik sepeda motor dengan

merk Honda, PT. Langgan Putra Guna Tegal juga menjual

sparepart motor dan apparel kelengkapan bekendara dengan

merk Honda. Selain itu PT. Langgan Putra Guna juga

memberikan layanan service bagi konsumen yang memiliki

kendaraan motor merk Honda.


48

Berikut dijelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan dalam

sistem akuntansi penerimaan kas pada PT. Langgan Putra Guna

Kota Tegal, yaitu:

1. Fungsi yang Terkait

Fungsi-fungsi terkait dalam sistem akuntansi

penerimaan kas pada PT. Langgan Putra Guna adalah

sebagai berikut:

a. Fungsi Penjualan

Bagian penjualan pada PT. Langgan Putra Guna

bertanggungjawab untuk menerima order dari pelanggan,

menyiapkan serta mengisi SPK (Surat Pemesanan

Kendaraan), menginput SPK dalam DMS (Dealer

Management System). Bagian penjualan juga berfungsi

untuk menyerahkan kendaraan atau mengantar kendaraan

yang dibeli ke tempat pelanggan.

b. Fungsi Kas

Bagian kas bertanggungjawab untuk menrima

pembayaran dari pelanggan serta menyiapkan kwitansi

dan bertanggungjawab dalam menyetor uang kas

perusahaan di bank.

c. Fungsi Administrasi Penjualan

Bagian administrasi penjualan bertanggungjawab

dalam seluruh kegiatan administrasi penjualan, seperti


49

pembuatan SO (Sales Order), pembuatan DO (Delivery

Order), pembuatan BSTK (Bukti Serah Terima

Kendaraan baru), dan mengurus surat-surat kendaraan.

d. Fungsi Gudang

Bagian gudang bertugas untuk menyiapkan

kendaraan untuk melakukan pengiriman kendaraan

yang dilakukan oleh fungsi penjualan.

e. Bagian Pembukuan

Bagian pembukuan bertanggungjawab dalam

menyusun laporan keuangan perusahaan atas jurnal

yang telah ada.

f. Bagian Keuangan

Bagian keuangan bertanggungjawab dalam semua

administrasi keuangan.

2. Formulir yang Digunakan

Adapun formulir atau dokumen yang digunakan oleh

PT. Langgan Putra Guna dalam melaksanakan sistem

akuntansi penerimaan kas adalah:

a. SPK (Surat Pesanan Kendaraan)

Dokumen ini diisi oleh bagian salesman/sales

counter untuk mencatat pesanan pelanggan dan sebagai

bukti persetujuan pembeli untuk membeli unit

kendaraan tersebut. Dokumen ini diisi dengan


50

keterangan dari pelanggan antara lain: nama pembeli,

alamat pelanggan, faktur pajak, faktur STNK, alamat

KTP, dan lain-lain. SPK sah jika ditandatangani

pelanggan, salesman, dan kepala cabang.

b. Delivery Order (DO)

Dokumen ini dikeluarkan oleh administrasi

penjualan untuk memerintahkan PDI (Pre Delivery

Invections) menyiapkan kendaraan yang dipesan.

c. Kwitansi

Dokumen ini dibuat oleh bagian kasir saat

menerima uang tunai dari pelanggan. Dokumen ini

berisi tanggal pembuatan kwitansi, nama yang

melakukan pembayaran, jumlah uang yang diterima,

dan jenis kendaraan.

d. Sales Order (SO)

Dokumen ini dibuat oleh bagian administrasi

penjualan untuk keperluan order penjualan.

e. Bukti Setor

Dokumen ini digunakan sebagai bukti penyetoran

kas di bank oleh kasir.


51

3. Catatan Akuntansi yang Digunakan

Dalam mencatat transaksi penerimaan kas, PT.

Langgan Putra Guna telah otomatis menggunakan Buku Kas

yang sudah diprogram dalam komputer melalui aplikasi

DMS (Dealer Management System).

4. Prosedur Penerimaan Kas

Adapun jaringan prosedur penerimaan kas pada PT.

Langgan Putra Guna adalah sebagai berikut:

a. Prosedur penerimaan order

Penerimaan order diawali dengan kedatangan

calon pelanggan ke showroom PT. Langgan Putra Guna

atau pelanggan menghubungi salesman. Pelanggan

akan melakukan pemilihan dan pemesanan yang

dibantu oleh salesman/sales counter. Ketika pelanggan

telah memilih jenis dan tipe kendaraan merk Honda

yang akan dibeli maka salesman akan menyiapkan

Surat Pesanan Kendaraan (SPK) sesuai dengan

kualifikasi kendaraan. SPK dibuat 4 rangkap, rangkap 1

ditahan salesman/sales counter, rangkap 2 untuk

pelanggan yang akan digunakan untuk pembayaran di

kasir, rangkap 3 untuk administrasi penjualan, dan

rangkap 4 diserahkan kepada Kepala Cabang. SPK

ditandatangan dan diotorisasi oleh Kabag. Penjualan.


52

Salesman akan menginput SPK ke dalam aplikasi

komputer DMS (Dealer Management System).

b. Prosedur penerimaan kas

Selanjutnya pelanggan ditemani salesman akan

membayar pelunasan kendaraan atau pembayaran uang

muka kendaraan di kasir. Kasir akan membuat kwitansi

rangkap 3, rangkap 1 diberikan ke pelanggan, rangkap 2

dan 3 untuk arsip.

c. Prosedur penyerahan barang

Bagian administrasi penjualan membuat Deivery

Order (DO) dengan syarat (Kertas fisik, Buku service,

Fotokopi KTP pelanggan sebanyak 4 lembar, estimasi

penyerahan) yang akan diserahkan ke PDI (Pre

Delivery Invections) oleh driver PT. Langgan Putra

Guna. Salesman akan memeriksa lagi kendaraan

sebelum menyerahkan kepada pelanggan, penyerahan

kendaraan bisa dilakukan di kantor PT. Langgan Putra

Guna atau diserahkan di tempat pelanggan. Salesman

menyiapkan BSTK (Bukti Serah Terima Kendaraan)

sebagai bukti penyerahan kendaraan yang harus

ditandatangani oleh pelanggan.


53

d. Prosedur pencatatan penjualan

Sales Order (SO) diinput untuk menghasilkan

jurnal penjualan ke dalam aplikasi komputer.

e. Prosedur penyetoran kas ke bank

Kasir bertugas menyetorkan uang ke bank, kasir

menghitung terlebih dahulu uang yang ada dalam

perusahaan dan menyetorkannya ke bank. Bukti setor

bank diserahkan kepada bagian administrasi keuangan.

f. Prosedur pencatatan penyetoran kas ke bank

Semua buti setor bank akan diserahkan kasir

kepada bagian keuangan untuk diinput.

5. Unsur Pengendalian Intern

Unsur pengendalian intern yang akan dibahas adalah

dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai oleh PT.

Langgan Putra Guna, penjualan kredit tidak dapat dibahas

lebih mendalam karena menyangkut perusahaan leasing

sebagai pihak ketiga selain pelanggan dan PT. Langgan

Putra Guna. Adapun sistem pengendalian intern yang ada

dalam sistem penerimaan kas PT. Langgan Putra Guna

adalah sebagai berikut:

a. Organisasi

1) Fungsi penjualan terpisah dari fungsi kas

2) Fungsi kas terpisah dengan fungsi akuntansi


54

3) Transaksi penjualan tunai dilaksanakan oleh fungsi

penjualan, fungsi kas, fungsi pengiriman, dan fungsi

akuntansi.

4) Bagian keuangan terpisah dari bagian kasir

5) Transaksi penerimaan kas tidak boleh dilaksanakan

sendiri oleh kasir sejak awal sampai akhir, tanpa

campur tangan dari fungsi yang lain

b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

1) Semua penerimaan order dari pembeli diotorisasi

oleh saesman dan bertanggungjawab untuk membuat

SPK

2) Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas untuk

mencetak kwitansi lewat DMS dan ditandatangani

oleh fungsi kas dan diberi cap stempel

3) Semua pencatatan jurnal telah otomatis dalam

aplikasi sistem komputer

c. Praktek yang Sehat

1) Semua dokumen penjualan bernomor urut tercetak

dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh

fungsi penjualan

2) Setiap hari dilaksanakan LHKB (Laporan Harian

Kas Bank) yang diperiksa Kabag administrasi

keuangan
55

6. Bagan Alir Penerimaan Kas

a) Bagian Marketing Counter

Mulai

Menerima
Pelanggan

Menawarkan Jenis
Produk Motor

INPUT PESANAN

Keterangan : Membuat Sales


Order dan Surat
SJ : Surat Jalan Jalan
SO : Sales Order

SJ 2
SJ 4
Pelanggan SO 1 2
SJ 1
SJ 3 3
SO 2

Gambar 4.2 Bagan Alir Penerimaan Kas pada Bagian Marketing Counter

Sumber data : PT. Langgan Putra Guna Kota Tegal


56

b) Bagian Kasir
1

SO 1 SJ 3
SJ 1
Pelanggan

Menerima Pembayaran
dan dari Pelanggan

Mengoperasikan mesin
registrasi kas

Mencetak kwitansi 2
lembar dan pita registrasi
2 lembar
Keterangan :

Cap “LUNAS” pada kwitansi 1 SJ : Surat Jalan


dan PRK lembar 1 SO : Sales Order

KW : Kwitansi

Pelanggan KW 1
KW 2 Uang
SJ 1
SO 1 5
SJ 3

Gambar 4.3 Bagan Alir Penerimaan Kas pada Bagian Kasir

Sumber data : PT. Langgan Putra Guna Kota Tegal


57

c) Bagian Pengiriman

2 4

SJ 4 SO 1

Mencocokan SJ
dan SO

Meyiapkan motor pesanan


pelanggan

Keterangan :
Menyerahkan
motor SJ : Surat Jalan
SO : Sales Order

QC : Quality Countrol
SO 1
SJ 4

Gambar 4.4 Bagan Alir Penerimaan Kas pada Bagian Pengiriman

Sumber data : PT. Langgan Putra Guna Kota Tegal


58

d) Bagian Administrasi

6 3 6
Setiap menerima
pembayaran
SO 1 SJ 4 KW 2

Menyetorkan
uang ke bank

Mencocokan Jumlah
Uang dengan SO 1; SJ
4; dan KW 2 Menerima
bukti setor
dari bank
KW 2
SJ 4
SO 1
7 Melakukan
pencatatan

N
BS Jurnal

Keterangan :
SO : Sales Order
8
KW : Kwitansi
SJ : Surat Jalan

BS : Bukti Setor

Gambar 4.5 Bagan Alir Penerimaan Kas pada Bagian Administrasi

Sumber data : PT. Langgan Putra Guna Kota Tegal


59

e) Kepala Cabang

7 8

KW 2 BS

Mencocokan
KW2 dengan BS

Melakukan
pencatatan
Keterangan :

KW : Kwitansi
BS
KW 2
BS : Bukti Setor

END

Gambar 4.6 Bagan Alir Penerimaan Kas pada Kepala Cabang

Sumber data : PT. Langgan Putra Guna Kota Tegal


60

4.2.2 Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pada PT. Langgan Putra

Guna

Sistem akuntansi pengeluaran kas pada PT. Langgan Putra

Guna mencakup 2 cara yaitu sistem akuntansi pengeluaran kas

dengan cek dan sistem akuntansi pengeluaran kas dengan melalui

dana kas kecil (petty cash). Sistem akuntansi pengeluaran kas

dengan cek atau disebut juga sistem budget dibuat untuk

pengeluaran kas yang relatif besar dan merupakan dana

operasional untuk PT. Langgan Putra Guna, umumnya untuk

biaya promosi perusahaan dan biaya perasional lainnya.

Sedangkan pengeluaran kas kecil (petty cash) digunakan untuk

keperluan pengeluaran saat perusahaan buka pada hari Minggu

dan menyediakan pengeluaran atas pembayaran telepon, listrik,

air, dan biaya pengurusan pajak kendaraan bermotor.

Berikut dijelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan dalam

sistem akuntansi pengeluaran kas pada PT. Langgan Putra Guna

Kota Tegal, yaitu:

1. Fungsi yang Terkait

Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi

pengeluaran kas dengan sistem budget pada PT. Langgan

Putra Guna adalah sebagai berikut:


61

a. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas

Fungsi ini bertanggungjawab dalam pembuatan

budget sebagai rincian anggaran yang diperlukan.

Biasanya pembuatan budget dilakukan oleh bagian

keuangan.

b. Fungsi kas

Fungsi kas bertanggungjawab untuk pengambilan

dana di bank dan memberikan dana untuk fungsi yang

memerlukan pengeluaran kas.

c. Fungsi keuangan

Fungsi keuangan bertanggungjawab untuk

menginput ke sistem DMS (Dealer Management

System) atas bukti kas yang ada.

d. Fungsi akuntansi

Fungsi akuntansi bertanggungjawab untuk

rekonsiliasi dan pemeriksaan budget yang sudah

digunakan.

e. Fungsi pemeriksa intern

Fungsi pemeriksaan intern bertanggungjawab

untuk melakukan perhitungan kas operasional pada PT.

Langgan Putra Guna dengan cara melakukan

perhitungan fisik setiap hari yang dilakukan oleh Kabag

administrasi keuangan dan Kasie pembukuan.


62

2. Formulir yang Digunakan

Adapun formulir atau dokumen yang digunakan

dalam sistem pengeluaran kas dengan sistem budget pada

PT. Langgan Putra Guna adalah sebagai berikut:

a. Bukti pengeluaran kas/bank

Dokumen ini berfungsi sebagai perintah

pengeluaran kas kepada bagian kasir sebesar

tercantum dalam dokumen tersebut. Dokumen ini

berisi rincian anggaran yang dikeluarkan.

b. Surat Instruksi Pelaksanaan Aktivitas (SIPA)

Dokumen ini dibuat sebagai instruksi

pelaksanaan kegiatan sekaligus dapat berfungsi

sebagai persetujuan budget yang telah diajukan.

3. Catatan Akuntansi yang Digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem

akuntansi pengeluaran kas dengan sistem budget pada PT.

Langgan Putra Guna telah otomatis tersedia. Semua bukti

pengeluaran kas di input dalam sistem DMS.

4. Prosedur Pengeluaran Kas

Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi

dengan sistem budget pada PT. Langgan Putra Guna adalah

sebagai berikut:
63

a. Menyusun budget yang dibuat oleh bagian yang

membutuhkan dana atau bagian keuangan

b. Selesai dibuat diajukan kepada Kepala Cabang untuk

disetujui

c. Setelah disetujui akan dibuat Surat Instruksi

Pelaksanaan Aktivitas (SIPA) dan dana akan

diambilkan dari bank oleh kasir

d. Untuk pengambilan dana harus ada bukti pengeluaran

kas/bank sebagai lampiran pertanggungjawaban dan

juga sebagai rincian anggaran beserta tanda terima

yang harus ditandatangani oleh Kabag keuangan,

Kasie pembukuan, dan Kabag umum/Kepala Cabang

dan juga Surat Instruksi Pelaksanaan Aktivitas (SIPA)

e. Kemudian dana dapat diambil di kasir

f. Semua dokumen diberikan ke bagian keuangan untuk

diinput dalam sistem DMS

g. Dari bagian pembukuan ditarik data pemeriksaan dan

rekonsiliasi budget yang telah digunakan


64

5. Unsur Pengendalian Intern

Unsur pengendalian intern dalam sistem pengeluaran

kas pada PT. Langgan Putra Guna adalah sebagai berikut:

a. Organisasi

1) Fungsi penyimpanan kas terisah dari fungsi

akuntansi

2) Transaksi pengeluaran kas tidak dilaksanakan

sendiri oleh bagian kasir dari awal sampai akhir

b. Sistem otorisasi dan Prosedur Pencatatan

1) Pengeluaran kas mendapat otorisasi dari pejabat

yang berwenang

2) Penginputan dalam sistem didasarkan pada bukti

pengeluaran kas yang telah mendapat otorisasi

dari masing-masing kepala bagian dan kepala

cabang

c. Praktik yang Sehat

1) Saldo kas disimpan dalam brankas uang

perusahaan untuk menghindari pencurian

2) Secara periodik diadakan pencocokan jumlah

fisik kas yang ada di perusahaan dengan jumlah

kas menurut catatan akuntansi

3) Adanya pemeriksaan budget yang telah

digunakan
65

4) Menerapkan pengeluaran kas kecil (petty cash)

untuk pengeluaran jumlah yang kecil,

pengeluaran kas pada hari Minggu, dan

pembayaran biaya seperti telepon, listrik, dan air.

4.3 Pembahasan

PT. Langgan Putra Guna Kota Tegal telah memiliki struktur

organisasi yang baik dengan memisahkan tiap-tiap bagian dengan tanggung

jawab masing-masing bagian yang berbeda. Misalnya pada PT. Langgan

Putra Guna terdapat bagian penjualan, bagian administrasi, bagian

keuangan, bagian service/sparepart, dan bagian umum yang mempunyai

tugas dan fungsi masing-masing yang berbeda.

Analisis penerimaan kas penjualan tunai dan penjualan kredit pada

PT. Lamggan Putra Guna Tegal adalah bahwa transaksi penjualan tunai dan

kredit tidak dilaksanakan oleh satu bagian/fungsi saja, akan tetapi sudah ada

pembagian fungsi yang terkait dalam transaksi penjualan: bagian penjualan

dan penerimaan kas terpisah, bagian penerimaan kas terpisah dari bagian

piutang, dan bagian piutang terpisah dari bagian akuntansi. Adanya

pemisahan tersebut diharapkan dapat menghindari adanya kesalahan dalam

pelaksanaan tugas, kecurangan dan penggelapan kas.

Berdasarkan PSAK No 2 Laporan Arus Kas (28 September 2016)

tentang sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas dihubungkan


66

dengan hasil analisis penerimaan kas dan pengeluaran pada pokok bahasan

maka dapat disimpulkan dalam Tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1 Komponen Penerimaan dan Pengeluaran Kas PT. Langgan Putra
Guna dibandingkan dengan Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran
Kas menurut PSAK No 2

Sistem Akuntansi Penerimaan dan Kesesuaian


Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Pengeluaran Kas PT. Langgan Putra Guna
Komponen sistem akuntansi Penerimaan kas PT.
penerimaan kas: Langgan Putra Guna:
1. Fungsi yang terkait 1. Fungsi yang terkait 1. Sudah Sesuai
2. Formulir yang 2. Formulir yang 2. Sudah Sesuai
digunakan digunakan
3. Catatan Akuntansi 3. Catatan Akuntansi 3. Sudah Sesuai
yang digunakan yang digunakan
4. Prosedur yang 4. Prosedur yang 4. Sudah Sesuai
dilaksanakan dilaksanakan
5. Unsur Pengendalian 5. Unsur Pengendalian 5. Sudah Sesuai
Intern Intern
Komponen sistem akuntansi Pengeluaran kas PT.
pengeluaran kas: Langgan Putra Guna:
1. Fungsi yang terkait 1. Fungsi yang terkait 1. Sudah Sesuai
2. Formulir yang 2. Formulir yang 2. Sudah Sesuai
digunakan digunakan
3. Catatan Akuntansi 3. Catatan Akuntansi 3. Sudah Sesuai
yang digunakan yang digunakan
4. Prosedur yang 4. Prosedur yang 4. Sudah Sesuai
dilaksanakan dilaksanakan
Unsur Pengendalian Intern 5. Unsur Pengendalian 5. Sudah Sesuai
Intern
67

PT. Langgan Putra Guna Tegal telah menggunakan sistem aplikasi

komputer dalam pencatatan transaksi sehingga semua transaksi penjualan

telah otomatis diolah dalam sistem komputer. Hal ini dapat digunakan untuk

menghindari kesalahan pencatatan dan dapat lebih efektif dan efisien. Selain

itu dengan sistem komputerisasi ini nomor urut dokumen dapat dilihat

melalui sistem, bahkan beberapa dokumen telah bernomer urut tercetak. Hal

tersebut dapat menghindari terjadinya kecurangan dan penyimpangan yang

dilakukan karyawan apabila ada penjualan kendaraan yang tanpa dokumen.

Semua dokumen harus diotorisasi dan disetuji oleh pimpinan masing-

masing bagian.

Analisis penerimaan kas penjualan tunai dan penjualan kredit pada

PT. Lamggan Putra Guna Tegal adalah bahwa transaksi penjualan tunai dan

kredit tidak dilaksanakan oleh satu bagian/fungsi saja, akan tetapi sudah ada

pembagian fungsi yang terkait dalam transaksi penjualan: bagian penjualan

dan penerimaan kas terpisah, bagian penerimaan kas terpisah dari bagian

piutang, dan bagian piutang terpisah dari bagian akuntansi. Adanya

pemisahan tersebut diharapkan dapat menghindari adanya kesalahan dalam

pelaksanaan tugas, kecurangan dan penggelapan kas.

PT. Langgan Putra Guna Tegal telah menggunakan sistem aplikasi

komputer dalam pencatatan transaksi sehingga semua transaksi penjualan

telah otomatis diolah dalam sistem komputer. Hal ini dapat digunakan untuk

menghindari kesalahan pencatatan dan dapat lebih efektif dan efisien. Selain

itu dengan sistem komputerisasi ini nomor urut dokumen dapat dilihat
68

melalui sistem, bahkan beberapa dokumen telah bernomer urut tercetak. Hal

tersebut dapat menghindari terjadinya kecurangan dan penyimpangan yang

dilakukan karyawan apabila ada penjualan kendaraan yang tanpa dokumen.

Semua dokumen harus diotorisasi dan disetuji oleh pimpinan masing-

masing bagian.

Analisis sistem pengeluaran kas dengan sistem budget dan kas kecil

(petty cash) pada PT. Langgan Putra Guna Tegal adalah dalam pengeluaran

kas tidak dilaksanakan oleh satu bagian/fungsi, akan tetapi sudah ada

pemisahan fungsi diantaranya bagian kas terpisah dari bagian akuntansi dan

keuangan, serta bagian pembuatan budget terpisah dari bagian kas. Adanya

pemisalah fungsi tersenut pencatatan pengeluaran dengan jumlah saldo yang

diserahkan benar-benar sesuai dengan transaksi yang terjadi.

PT. Langgan Putra Guna Tegal telah menggunakan sistem komputer

untuk menginput pengeluaran kas. Hal ini sangat efisien dan dapat diakses

oleh bagian pembukuan untuk dapat mengontrol pengeluaran yang keluar.

Semua dokumen pengeluaran kas harus diotorisasi dan mendapat

persetujuan oleh kasie bagian keuangan dan pembukuan atau bagian yang

berwenang lainnya. Perusahaan telah menerapkan sistem dana kas kecil

(petty cash) dengan menggunakan sistem dana tetap dan telah berjalan

dengan baik. Kasir wajib untuk mengajukan permintaan pengisian kas kecil

dengan membuat rekapitulasi pengeluaran kas kecil dan semua dokumen

bukti yang diperlukan.


69

Prosedur yang membentuk bagan alir (flowchart) dalam PT. Langgan

Putra Guna dalam proses pengeluaran kas, digambarkan sebagai berikut:

Start

List Budget
Pengeluaran

Diajukan ke
Kepala Cabang

SIPA (Surat Instruksi


Pelaksanaan Aktivitas)

Bukti
Pengeluaran Kas

Kasir
(Pencairan)

Bagian Keuangan
(Input ke DMS)

END

Gambar 4.7 Bagan Alir Pengeluaran Kas

Sumber data : PT. Langgan Putra Guna Kota Tegal


70

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pembahasan yang

dilakukan pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas PT. Langgan Putra

Guna Kota Tegal maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Langgan

Putra Guna Tegal dilaksanakan secara sistematis, dimana semua

proses penerimaan kas dan pengeluaran kas harus mendapat otorisasi

dari pihak yang berwenang

2. Terdapat pemisahan fungsi keuangan, fungsi akuntansi dan fungsi

kas sehingga keamanannya dapat terjamin. Hal tersebut telah sesuai

dengan teori dan terlaksana dengan baik pada PT. Langgan Putra

Guna Tegal

3. Sistem penerimaan dan pengeluaran kas didukung dengan sistem

pengendalian intern yang sangat baik

4. PT. Langgan Putra Guna Tegal telah menggunakan sistem komputer

untuk mencatat semua transaksi. Semua data telah otomatis tersedia

dalam sistem sehingga sangat efektif dan efisien bagi perusahaan

67
71

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat dikemukakan

saran yang direkomendasikan pada PT. Langgan Putra Guna Tegal sebagai

berikut:

1. Perusahaan sebaiknya membuat SOP dan flowchart penerimaan

secara tertulis untuk memperjelas dokumen, formulir, dan fungsi

yang terkait penerimaa kas.

2. Perusahaan sebaiknya membuat SOP dan flowchart pengeluaran

kas secara tertulis untuk memperjelas dokumen, formulir, dan

fungsi yang terkait pengeluaran kas.


69

DAFTAR PUSTAKA
[1] Saifudin & Ardani. (2017). Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan

Pengeluaran Kas dalam Meningkatkan Pengendalian Internal atas

Pendapatan pada RSUP dr. Kariadi Semarang. Jurnal Riset Akuntansi

Keuangan Vol. 2 No. 2, April 2017.

[2] Rohmatulloh. (2016). Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan

Pengeluaran Kas pada PT. Multi Technindo. Proposal. Universitas

Islam Majapahit.

[3] Saragih. (2018). Analisis Sistem Pengendalian Intern Penerimaan dan

Pengeluaran Kas pada PT. Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur

Cabang Medan. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

[4] Suparjiyanta. (2014). Modul 1: Analisis Jabatan. Repository UT. Universitas

Terbuka.

[5] Utami & Shintia. (2017). Penilaian Kinerja Keuangan dengan Menggunakan

Analisis Trend pada CV Surya Pendingin. Prosiding Seminar Nasional

ASBIS. Politeknik Negeri Banjarmasin

[6] Laponsa. (2018). Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas (Studi

Kasus pada Koperasi Wahana Multi Sukabumi). Skripsi. Universitas

Sanata Dharma.

[7] Pakata. (2019). Evaluasi Penerapan Laporan Arus Kas Berdasarkan SAK

ETAP Bab 7 pada PT Riung Mitra Lestari di Desa Embalut. STIE

Nusantara Sangatta Kaltim. Prosiding FRMA.


70

[8] Rahmadani. (2018). Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas

(Studi Kasus pada PDAM Tirta Tamiang Kab. Aceh Tamiang). Skripsi.

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

[9] Fahmi, dkk. (2015). Analisa Sistem Akuntansi Penerimssn dan Pengeluaran

Kas Guna Mendukung Pengendalian Intern Perusahaan (Studi pada

PT. Tambora Mulyorejo Malang Jatim). Jurnal Administrasi Bisnis

(JAB) Vol. 26 No. 2.

[10] Rosita. (2005). Sistem Akuntansi Penerimssn dan Pengeluaran Kas pada PT.

Pelayaran Nasional Indonesia Cabang Semarang. Tugas Akhir.

Universitas Negeri Semarang

[11] Esteria. (2016). Analisis Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas

pada PT. Hasjrat Abadi Manado. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Vol.

16 No. 4 Tahun 2016.

[12] Adibah, dkk. (2015). Analisis Sistem Akuntansi Penjualan dan Penerimaan

Kas Dalam Upaya Peningkatan Pengendalian Intern (Studi pada PT.

Mitra Pinasthika Mustika Surabaya). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)

Vol. 1, September 2015.

[13] Harmanto. (2011). Evaluasi Sistem Akuntansi Penjualan Tunai (Studi Kasus

pada Dealer Yamaha Sumber Baru Motor Yogyakarta). Skripsi.

Universitas Sanata Dharma.

[14] Bahari, dkk. (2017). Analisis Sistem Akuntansi Penjualan dan Penerimaan

Kas dalam Upaya Peningkatan Pengendalian Intern (Studi pada PT.


71

Sumber Sakti Motor Lamongan). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol.

53 No. 1.

[15] Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

[16] Manoppo. (2013). Analisis Sistem Pengendalian Internal Penerimaan dan

Pengeluaran Kas pada PT. Sinar Galesong Prima Cabang Manado.

Jurnal EMBA Vol.1 No.4 Desember 2013, Hal. 1007-1015.

[17] Sugiyono. (2017). Metode Penelitianfabeta.


LAMPIRAN

72
73

Lampiran 1: Bukti Pembayaran


74

Lampiran 2: Bukti Penerimaan Kas/Bank


75

Lampiran 3: Faktur Kendaraan


76

Lampiran 4: Faktur Penjualan


77

Lampiran 5: Kwitansi
78

Lampiran 6: Bukti Pengeluaran Kas/Bank


79

Lampiran 7: Surat Pesanan Kendaraan (SPK)


80

Lampiran 8: Tanda Terima Unit


81

Lampiran 9: Surat Jalan


82

Lampiran 10: Buku Kas Kecil (Petty Cash)


83
84
85
86
87
88
89

Anda mungkin juga menyukai