PAPER
Oleh :
Kelas : 4 – Akuntansi – 3
Oleh :
Devilia Puspitasari 1710631030058
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami haturkan kepada Allah SWT yang telah
mencurahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Bahasa Indonesia ini
selesai tepat pada waktunya.
Ucapan terima kasih sedalam-dalamnya tak lupa diucapkan kepada:
1. Bapak Dr. H. Suparno, Drs., Ak., MM., MBA., M. Ak yang senantiasa
membimbing kami dalam penyusunan makalah ini
2. Para Orang tua yang memberikan support sehingga makalah ini dapat
tersusun.
3. Teman-teman yang juga ikut membantu dalam penyusunan makalah.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna dan masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik serta saran yang
membangun guna kesempurnaan makalah ini menjadi lebih baik.
Akhirnya kami berharap semoga makalah kami ini dapat diterima dan
bermanfaat bagi kami secara pribadi dan bagi yang membutuhkannya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
iii
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
yang dianut, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh pihak lain,ketepatan
penyajian (representational faithfullness) yaitu angka-angka dan penjelasan
dalam laporan keuangan disajikan sesuai dengan apa yang ada dan benar-
benar terjadi, dan netral (neutrality) yaitu informasi yang disajikan harus
sesuai dengan kebutuhan umum pemakainya dan tidak bergantung pada
kebutuhan pihak tertentu. Informasi akuntansi yang memiliki integritas
tinggi akan dapat diandalkan karena merupakan suatu penyajian yang jujur
sehingga dapat membantu pembaca laporan keuangan dalam membuat suatu
keputusan.
Kegagalan sebuah perusahaan banyak terjadi karena adanya
kecurangan atau manipulasi yang banyak dilakukan oleh orang-orang dalam
perusahaan itu sendiri. Kasus manipulasi dalam sebuah perusahaan terjadi
karena tata kelola perusahaan atau corporate governance yang belum
diterapkan dengan baik dan transparan. Akibatnya, kepercayaan masyarakat
khususnya para pengguna laporan keuangan terhadap perusahaan menjadi
menurun. Ditandai dengan turunnya harga saham secara drastis dari
perusahaan yang terkena kasus. Laporan keuangan yang dimanipulasi atau
tidak transparan mengakibatkan kepercayaan pengguna laporan keuangan
terhadap integritas suatu laporan menurun. Laporan keuangan merupakan
sumber informasi untuk mengetahui kondisi ekonomis suatu perusahaan.
Informasi yang terkandung dalam laporan keuangan digunakan sebagai
dasar untuk pengambilan keputusan ekonomi, maka akan sangat penting
jika laporan keuangan yang disajikan adalah laporan keuangan yang
berintegritas terutama pada perusahaan yang go public, seperti perusahan-
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang sahamnya
diperjualbelikan kepada masyarakat.
Komisaris independen berpengaruh terhadap integritas laporan
keuangan, artinya dengan adanya komisaris independen di dalam
perusahaan maka dapat melindungi pemegang saham dari praktik
kecurangan. Hal itu terjadi karena komisaris independen memiliki fungsi
mengawasi kebijakan manajemen dan melindungi pihak-pihak yang ada
2
diluar manajemen perusahaan, sehingga terciptanya perusahaan yang
memenuhi good corporate governance dan menghasilkan laporan
keuangan yang berintegritas tinggi.
Komite audit berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan,
artinya semakin besar jumlah komite audit maka akan mampu
mensejajarkan kepentingan manajemen dan pemegang saham. Hal itu dapat
terjadi karena fungsi komite audit membantu dewan komisaris agar tidak
terjadi asimetri informasi, sehingga tujuan perusahaan dalam mencapai nilai
perusahaan yang tinggi dengan cara menyajikan laporan keuangan yang
berintegritas tinggi dapat tercapai.
Untuk itu penulis membuat paper yang berjudul “Pengaruh Audit
Laporan Keuangan terhadap Kinerja Keuangan PT Timah, Tbk” guna
mengetahui bagaimana pengaruh laporan keuangan setelah diperiksa
terhadap knerja keuangan perusahaan di masa yang akan datang.
3
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, tersebut, maka tujuan makalahh ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh komite audit PT Timah
terhadap penyajian laporan keuangan.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh satuan pengawas internal
terhadap pengendalian internal.
3. Untuk mengetahui bagaimana penyajian laporan keuangan PT Timah
sesuai PSAK.
4. Untuk mengetahui bagaimana analisis laporan keuangan tersebut.
5. Untuk mengetahui bagaimana laporan kerja auditnya.
6. Untuk mengetahui bagaimana laporan dari auditor independen PT
Timah.
7. Untuk mengetahui bagaimana audit internal mempengaruhi kinerja
keuangan.
1.4. Manfaat
1. Bagi Perusahaan
Untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan sehingga
memberikan gambaran dan pertimbangan bagi PT Timah, Tbk untuk
mengambil keputusan di masa yang akan datang dan Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam penilaian
Kinerja Keuangan instansi dan membantu dalam pengambilan
keputusan untuk masalah keuangan yang dihadapi
2. Bagi Pembaca
Untuk dapat dijadikan sebagai referensi dalam menghadapi masalah
yang sama dan sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan.
3. Bagi Penulis
Untuk sarana menambah ilmu pengetahuan dan penerapan teori yang
diperoleh dengan praktek yang sesungguhnya.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Akuntansi
2.1.1 Pengertian Akuntansi
5
4. Akuntansi perpajakan
5. Bidang akuntansi budgeter
6. Akuntansi untuk organisasi nirlaba
7. Akuntansi biaya
8. Sistem akuntansi
9. Akuntansi social
2. Littleton
Menurut Littleton, pengertian akuntansi adalah aktivitas yang
bertujuan untuk melaksanakan perhitungan periodik antara
biaya (usaha) dan hasil (prestasi). Definisi ini adalah inti dari
teori akuntansi dan merupakan ukuran yang dijadikan sebagai
rujukan dalam mempelajari akuntansi.
3. Warren dkk
Menurut Warren dkk, pengertian akuntansi adalah sistem
informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak
6
yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi
perusahaan.
4. Rudianto
Menurut Rudianto, akuntansi adalah sistem informasi yang
menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi
suatu badan usaha.
5. Arnold
Menurut Arnold, akuntansi adalah suatu sistem untuk
memberikan informasi (terutama keuangan) kepada siapa saja
yang harus membuat keputusan dan mengendalikan
penerapan keputusan tersebut.
7
Jadi, pengertian akuntansi secara singkat adalah sistem dalam
bisnis yang membahas tentang keuangan dan bagaimana uang itu
masuk dan digunakan. Jadi, akuntansi sangat penting dalam bisnis
sebagai analisis laba dan rugi.
8
Umum (PABU) atau Generally Accepted Accounting
Principles (GAAP).
9
Komponen LK Lengkap
Karakteristik Umum LK
b. Kelangsungan usaha
Penyajian LK harus disusun berdasar asumsi kelangsungan
usaha.
Jika terdapat ketidakpastian akan kelangsungan usaha maka
perusahaan harus mengungkapkan hal tersebut, dasar
penyajian laporan keuangan, dan alasannya.
10
c. Dasar akrual
Entitas menyusun laporan keuangan dengan dasar akrual
kecuali laporan arus kas. Pada dasar akrual, pendapatan atau
beban diakui ketika pendapatan atau beban tersebut telah
terjadi.
e. Saling hapus
Entitas tidak boleh melakukan saling hapus atas aset dan
liabilitas atau pendapatan dan beban, kecuali disyaratkan atau
diizinkan oleh suatu PSAK.
f. Frekuensi pelaporan
Entitas wajib menyajikan LK lengkap setidaknya secara
tahunan. Jika akhir periode pelaporan berubah, maka entitas
mengungkapkan alasan penggunaan periode tersebut dan
fakta bahwa jumlah yang disajikan dalam LK tidak dapat
diperbandingkan secara keseluruhan.
g. Informasi komparatif
Terdapat 2 klasifikasi perbedaan informasi komparatif, yakni:
o Persyaratan Minimum Komparatif
o Tambahan Informasi Komparatif Sukarela
11
h. Konsistensi penyajian
Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam LK antarperiode
dilakukan secara konsisten, kecuali:
Setelah terjadi perubahan yang signifikan terhadap sifat
operasi entitas atau mengkaji ulang atas laporan keuangan,
terlihat secara jelas bahwa penyajian atau pengklasifikasian
yang lain akan lebih tepat untuk digunakan dengan
mempertimbangkan kriteria untuk penentuan dan penerapan
kebijakan akuntansi dalam PSAK 25 (revisi 2009): Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan;
atau Perubahan tersebut diperkenankan dalam PSAK.
Komponen LK
a. Laporan Posisi Keuangan Minimum Line Item
Informasi minimal yang harus disajikan dalam Laporan
Posisi Keuangan dan dapat ditambahkan jika penambahan
tersebut relevan. Penyajian dalam line atau dalam CALK
tergantung pada materialitas informasi tersebut.Membedakan
aset lancar dan asset tidak lancar serta liabilitas jangka
pendek dan liabilitas jangka panjang.
12
o Membedakan aset lancar dan asset tidak lancar
serta liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka
panjang.
13
2. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif
Lain
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif
Lain (Laporan Penghasilan Komprehensif) menyajikan,
sebagai tambahan atas bagian laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain:
a. Laba rugi
b. Total penghasilan komprehensif lain
c. Penghasilan komprehensif untuk periode berjalan,
yaitu total laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain.
14
Jika entitas menyajikan laba rugi dalam suatu
laporan terpisah, maka entitas menyajikan (a)
dalam laporan tersebut.
Bagian Laba Rugi atau Laporan Laba Rugi
a. Pendapatan
b. Biaya keuangan
c. Bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan
ventura bersama dicatat dengan
menggunakan metode ekuitas
d. Beban pajak
e. Jumlah tunggal untuk total operasi yang
dihentikan (lihat PSAK 58: Aset Tidak
Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan
Operasi yang Dihentikan)
Bagian Penghasilan Komprehensif Lain
Bagian penghasilan komprehensif lain
menyajikan pos-pos untuk jumlah penghasilan
komprehensif lain dalam periode berjalan,
diklasifikasikan berdasarkan sifat (termasuk
bagian penghasilan komprehensif lain dari entitas
asosiasi dan ventura bersama yang dicatat
menggunakan metode ekuitas) dan
dikelompokkan sesuai dengan SAK:
a. Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba
rugi; dan
b. Akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba
rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
15
biasa dalam Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain atau dalam CALK.
Penghasilan Komprehensif Lain Selama Periode
Yaitu perubahan aset atau liabilitas yang tidak
memengaruhi laba pada periode berjalan, yang
disebabkan oleh :
o Selisih revaluasi aset tetap (PSAK 16 &
ISAK 19)
o Perubahan nilai investasi sekuritas available
for sales (PSAK 55)
o Keuntungan dan kerugian aktuarial atas
program manfaat pasti (PSAK 24)
o Translasi laporan keuangan (PSAK 10)
o Bagian efektif dari keuntungan dan
kerugian lindung nilai arus kas (PSAK 55)\
16
4. Laporan Arus Kas
Penjelasan detail dijelaskan pada PSAK 2 tentang
Laporan Arus Kas.
5. CALK
Menyajikan informasi dasar penyusunan LK dan
kebijakan akuntansi, seperti dasar pengukuran,
kebijakan yang relevan, asumsi dalam estimasi.
o Mengungkapkan informasi yang tidak disajikan
dalam bagian manapun dalam LK tetapi
informasi tersebut relevan untuk memahami LK
o Pengungkapan lain :
a. Jumlah dividen diumumkan atau
diumumkan seb belum penyelesaian LK
b. Jumlah dividen preferen yang tidak diakui.
2.2. Auditing
2.2.1. Pengertian Auditing
Auditing atau audit adalah sebuah pemeriksaan yang
dilakukan secara kritis dan juga sistematis. Dimana pihak yang
melakukan bersifat independen terhadap laporan keuangan yang
telah disusun oleh manajemen serta catatan-catatan pembukuan dan
bukti pendukung. Tujuannya agar bisa menunjukan pendapat
mengenai kewajaran laporan keuangan.
Menurut ASOBAC atau A Statement of Basic Auditing
Concepts, Auditing adalah suatu proses sistematik untuk
menghimpun dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai
asersi tentang berbagai tindakan atau kejaidan ekonomi untuk
menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut.
17
2.2.2. Tujuan Audit
Audit dilakukan tentunya memiliki tujuan tertentu. Mengacu pada
pengertian audit di atas, adapun tujuan audit adalah sebagai berikut:
1. Memastikan Kelengkapan (Completeness)
Audit dilakukan untuk memastikan bahwa semua transaksi
yang terjadi telah dicatat atau dimasukkan ke dalam jurnal
dengan segala kelengkapannya.
18
6. Memastikan Ketepatan (Accuracy)
Kegiatan audit juga bertujuan Untuk memastikan bahwa
pencatatan transaksi dilakukan sesuai tanggal yang benar,
rincian dalam saldo akun sesuai dengan angka-angka buku
besar, dan penjumlahan saldo dilakukan dengan benar.
19
meninjua sejauh mana efisiensi dan efektivitas kinerja
organisasi tersebut.
c. Audit Ketaatan, yaitu pemeriksaan terhadap ketaatan
klien, apakah melakukan pekerjaan sesuai prosedur
yang telah ditetapkan oleh pihak yang punya otoritas
lebih tinggi.
d. Audit Kinerja, yaitu pemeriksaan terhadap instansi
pemerintah dalam menentukan sisi Ekonomis,
Efektivitas, dan Efisiensi (3E). Audit ini juga
memperhatikan manfaat kegiatan suatu instansi bagi
masyarakat dan biayanya.
20
Ada dua standar dalam melakukan auditing, yaitu standar umum
dan standar lapangan. Berikut penjelasannya:
1. Standar Umum
21
2.2.5. Pentingnya Audit
Audit nyatanya diperlukan oleh setiap perusahaan, dimana laporan
keuangan yang merupakan tanggung jawab manajemen perlu
diaudit oleh KAP yang merupakan pihak ketiga yang independen,
karena :
22
1. Memahami Bisnis dan Industri Klien
o Informasi yang harus diperoleh dalam rangka pengetahuan
tentang bisnis yang diharapkan meliputi :
o Kondisi ekonomi secara umum
o Industri dimana klien berusaha
o Rasio-rasio keuangan rata-rata industri
o Entitas klien
o Karakteristik penting kepemilikan dan manajemen: struktur
korporasi, pemilik, struktur permodalan, dewan komisaris,
manajemen dan fungsi audit intern
o Bisnis entitas: produk, pasar, pemasok, sumber pembiayaan, dan
operasi
o Kinerja keuangan (prosedur analitik)
o Lingkungan pelaporan
o Peraturan perundangan yang terkait
o Kebijakan dan prosedur akuntansi
o Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan nama
auditornya
o Pihak-pihak yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap
keputusan manajemen
o Kasus hukum yang sedang dihadapi
23
Tujuan pemahaman terhadap pengendalian intern adalah untuk
merencanakan audit. Pemahaman atas pengendalian intern meliputi
pemahaman atas desain pengendalian yang relevan dengan audit atas
laporan keuangan dan pemahaman atas operasi pengendalian intern.
Pengetahuan tersebut harus digunakan untuk:
o Mengidentifikasi tipe salah saji potensial dan kecurangan yang
mungkin mempengaruhi laporan keuangan
o Mempertimbangkan faktor-faktor yang berdampak terhadap
risiko salah saji material
o Mendesain pengujian substantif
Kesimpulan atas efektifitas struktur pengendalian intern
harus meliputi hal-hal berikut ini:
1) Penilaian menyeluruh atas struktur pengendalian intern klien
dan sikap tim terhadap pengendalian, yaitu:
24
berpengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan
kepercayaan terhadap informasi tersebut.
Pertimbangan kuantitatif berkaitan dengan prosentase salah saji
terhadap:
o Laba bersih sebelum pajak
o Total aktiva
o Total aktiva lancar
o Total ekuitas pemegang saham
25
Risiko audit adalah risiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa
disadari, tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya, atas
suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material. Jenis-
jenis risiko:
a. Risiko audit yang dapat diterima adalah suatu ukuran seberapa
besar auditor menerima salah saji material dalam laporan
keuangan setelah audit diselesaikan dan opini wajar tanpa
pengecualian telah dikeluarkan
b. Risiko bawaan adalah kerentanan suatu saldo akun atau
golongan transaksi terhadap suatu salah saji material, dengan
asumsi bahwa tidak terdapat kebijakan dan prosedur struktur
pengendalian intern yang terkait
c. Risiko pengendalian adalah risiko terjadinya salah saji material
dalam suatu asersi yang tidak dapat dicegah atau dideteksi
secara tepat waktu oleh struktur pengendalian intern entitas.
d. Risiko deteksi adalah risiko yang timbul sebagai akibat auditor
tidak dapat mendeteksi salah saji material yang terdapat dalam
suatu asersi.
26
o Kuesioner audit yang harus diisi oleh auditor lain
o Catatan penyelesaian audit
o Rincian saldo dan transaksi antar afiliasi
o Check list pengungkapan
o Review kejadian setelah tanggal neraca
o Tujuan perikatan
o Kondisi bisnis dan industri klien
o Pengendalian intern
o Area-area kritis dan penting
o Penetapan materialitas
o Risiko audit
o Rencana sample
o Personalia dan jadwal
27
kondisi lapangan, maka in-charge segera menginformasikan adanya
penyimpangan ini, termasuk saran perubahan terhadap rencana audit,
kepada manager dalam sebuah memorandum. Manager kemudian
menginformasikan perubahan ini kepada Partner untuk mendapatkan
persetujuan. Perubahan terhadap rencana audit yang telah disetujui
oleh Partner diringkaskan dalam Revisi Rencana Audit.
28
down ataupun pendekatan audit bottom-up. Auditor akan
mempertimbangkan bagaimana setiap prosedur ini akan digunakan ketika
merencanakan audit dan mengembangkan program audit sehingga dapat
diterapkan dalam melakukan suatu pengauditan.
Pemilihan prosedur yang akan digunakan untuk menyelesaikan
suatu tujuan audit tertentu terjadi dalam tahap perencanaan audit.
Efektivitas prosedur dalam memenuhi tujuan audit spesifik dan biaya
pelaksanaan prosedur tersebut harus dipertimbangkan dalam pemilihan
prosedur yang akan digunakan. Berikut ini adalah sepuluh jenis prosedur
audit yang dilakukan pada saat pengauditan.
2. Inspeksi (inspecting)
Inspeksi meliputi pemeriksaan rinci terhadap dokumen dan
catatan, serta pemeriksaan sumber daya berwujud. Prosedur ini
digunakan secara luas dalam auditing. Inspeksi seringkali
digunakan dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti bootom-
up maupun top-down. Dengan melakukan inspeksi atas dokumen,
auditor dapat menentukan ketepatan persyaratan dalam faktur atau
29
kontrak yang memerlukan pengujian bottom-up atas akuntansi
transaksi tersebut.
Istilah-istilah seperti me-review (reviewing), membaca
(reading), dan memeriksa (examining) adalah sinonim dengan
menginspeksi dokumen dan catatan. Menginspeksi dokumen dapat
membuka jalan untuk mengevaluasi bukti documenter. Dengan
demikian melalui inspeksi, auditor dapat menilai keaslian
dokumen, atau mungkin dapat mendeteksi keberadaan perubahaan
atau item-item yang dipertanyakan. Bentuk lain dari inspeksi
adalah scanning atau memeriksa secara tepat dan tidak terlampau
teliti dokumen dan catatan.
3. Konfirmasi (confirming)
Meminta konfirmasi adalah bentuk permintaan keterangan yang
memungkinkan auditor memperoleh informasi secara langsung dari
sumber independen di luar organisasi klien. Dalam kasus yang
lazim, klien membuat permintaan kepada pihak luar secara
tertulis, namun auditor yang mengendalikan pengiriman
permintaan keterangan tersebut. Permintaan tersebut juga harus
meliputi instruksi berupa permintaan kepada penerima untuk
mengirimkan tanggapannya secara langsung kepada auditor.
Konfirmasi menyediakan bukti bottom-up penting dan digunakan
dalam auditing karena bukti tersebut biasanya objektif dan berasal
dari sumber yang independen.
30
hokum klien tentang kemungkinan hasil litigasi. Hasil permintaan
keterangan dapat berupa bukti lisan atau bukti dalam bentuk
representasi tertulis.
5. Perhitungan (counting)
Dua aplikasi yang paling umum dari perhitungan adalah
perhitungan fisik sumber daya berwujud seperti jumlah kas dan
persediaan yang ada, dan akuntansi seluruh dokumen dengan
nomor urut yang telah dicetak. Yang pertama menyediakan cara
untuk mengevaluasi bukti fisik tentang jumlah yang ada,
sedangkan yang kedua dapat dipandang sebagai penyediaan cara
untuk mengevaluasi pengendalian internal perusahaan melalui
bukti yang objektif tentang kelengkapan catatan akuntansi. Teknik
perhitungan ini menyediakan bukti audit bottom-up, namun auditor
seringkali terdorong untuk memperoleh bukti top-down terlebih
dahulu guna mendapatkan konteks ekonomi dari prosedur
perhitungan.
6. Penelusuran (tracing)
Dalam penelurusan (tracing) yang seringkali juga disebut sebagai
penelusuran ulang, auditor memilih dokumen yang dibuat pada
saat transaksi dilaksanakan, dan menentukan bahwa informasi yang
diberikan oleh dokumen tersebut telah dicatat dengan benar dalam
catatan akuntansi (jurnal dan buku besar). Arah pengujian prosedur
ini berawal dari dokumen menuju ke catatan akuntansi, sehingga
menelusuri kembali asal-usul aliran data melalui sistem akuntansi.
Karena proesdur ini memberikan keyakinan bahwa data yang
berasal dari dokumen sumber pada akhirnya dicantumkan dalam
akun, maka secara khusus data ini sangat berguna untuk
mendeteksi terjadinya salah saji berupa penyajian yang lebih
rendah dari yang seharusnya (understatement) dalam catatan
akuntansi.
31
7. Pemeriksaan Bukti Pendukung (vouching)
Pemeriksaan bukti (vouching) pendukung meliputi pemilihan ayat
jurnal dalam catatan akuntansi, dan mendapatkan serta memeriksa
dokumentasi yang digunakan sebagai dasar ayat jurnal tersebut
untuk menentukan validitas dan ketelitian pencatatan akuntansi.
Dalam melakukan vouching, arah pengujian berlawanan dengan
yang digunakan dalam tracing. Prosedur vouching digunakan
secara luas untuk mendeteksi adanya salah saji berupa penyajian
yang lebih tinggi dari yang seharusnya (overstatement) dalam
catatan akuntansi.
8. Pengamatan (observing)
Pengamatan (observing) berkaitan dengan memperhatikan dan
menyaksikan pelaksanaan beberapa kegiatan atau proses. Kegiatan
dapat berupa pemrosesan rutin jenis transaksi tertentu seperti
penerimaan kas, untuk melihat apakah para pekerja sedang
melaksanakan tugas yang diberikan sesuai dengan kebijakan dan
prosedur perusahaan. Pengamatan terutama penting untunk
memperoleh pemahaman atas pengendalian internal. Auditor juga
dapat mengamati kecermatan seorang karyawan klien dalam
melaksanakan pemeriksaan tahunan atas fisik persediaan.
Pengamatan yanf terakhir ini memberikan peluang untuk
membedakan antara mengamati dan menginspeksi.
32
pengandalian intern yang telah dirumuskan. Sebagai contoh,
auditor dapat melaksanakan ulang pemeriksaan atas kredit
pelanggan pada transaksi penjualan untuk menentukan bahwa
pelanggan memang memiliki kredit yang sesuai pada saat transaksi
tersebut diproses. Pemeriksaan ulang biasanya memberikan bukti
bottom-up, dan dengan bukti bottom-up lainnya, auditor dapat
terlebih dahulu memahami konteks ekonomi untuk pengujian audit
tersebut.
33
BAB III
METODE PENELITIAN
c. Tahapan analisis.
a. Tinjauan pustaka
34
Data-data yang diperoleh, diambil dari reverensi buku yang didapat dari
perpustakaan yang memiliki relevansi dengan pembahasan.
b. Tinjauan media
35
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Waktu dan
Nama Jabatan Pelatihan Penyelenggara
Tempat
Workshop CLDI
Anggota Expand (Cosporate
Bali, 8 - 11
Komite Leadership Leadership
Agustus 2018
Satriya Hari Audit Program For Development
Prasetya BOD - BOC Institute)
Anggota Risk - Based Institute of
Bandung, 9 -
Wawan Komite Audit Internal
10 Juli 2018
Gunawan Audit Workshop Auditors (IIA)
"Sustainable
Development
di Indonesia",
Anggota IAI (Ikatan Yogyakarta,
Sinergi antara
Komite Akuntan 28 April
Pemerintah,
Audit Indonesia) 2018
Akuntan &
Sri Praktisi
Suryaningrum Bisnis
Rencana
Strategis PERHAPI
Yogyakarta,
Pertambanga (Perhimpunan
14 Oktober
n Indonesia Pertambangan
2018
Seminar Indonesia)
Nasional
Sasaran
Prioritas JSC (Jakarta Yogyakarta,
Pemeriksaan Strategic 11 Desember
Pajak Sesuai Consulting) 2018
SE - 15
36
berintegritas tinggi dapat tercapai. Komite Audit telah memberikan
sejumlah masukan dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait hasil
review yang dilakukannya, antara lain :
1. Review dan usulan penunjukan Kantor Akuntan Publik;
2. Usulan peningkatan kualitas sistem pengendalian intern Perseroan;
dan
3. Review dan usulan perbaikan kinerja bulanan
37
5. Memberikan masukan atas prosedur dan pengendalian proses-proses
bisnis Perusahaan
6. Memberikan masukan tentang upaya pencapaian strategis bisnis
Perusahaan
7. Memastikan pelaksanaan penerapan GCG
38
4.3 Penyajian Laporan Keuangan
4.4.1. Laporan Posisi Keuangan
39
40
4.4.2. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif
Konsolidasi
41
42
4.4.3. Laporan Perubahan Ekuitas
43
4.4.4. Laporan Arus Kas
44
Penyajian Laporan Keuangan.
45
o Amandemen PSAK 53 “Pembayaran Berbasis Saham tentang
Klasifikasi dan Pengukuran Transaksi Pembayaran Berbasis Saham”
o Amandemen PSAK 67 “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas
Lain”
o PSAK 69 “Agrikultur”
Standar baru dan revisi yang telah diterbitkan namun belum berlaku efektif
pada tahun berjalan adalah sebagai berikut:
46
4.4 Analisis Laporan Keuangan
47
Kemampuan Membayar Utang (Solvability)
Rasio Solvabilitas
Rasio Likuiditas
48
4.5 Laporan Keuangan Audit
Program Kerja Audit dan Kertas Kerja Audit
PT Timah, Tbk
Nama Audit : Devilia Puspitasari No. KKA :
Tahun Yang di
audit : 2018 No. PKA : 001/A/2019
Program Kerja Audit
Audit Laporan Keuangan
A. Pendahuluan
Audit Laporan Keuangan, yaitu pemeriksaan yang mencakup proses pengumpulan
dan evaluasi bukti laporan, dimana proses audit keuangan dilakukan oleh pihak
eksternal.
B. Tujuan Audit
Memeriksa, mengevaluasi dan menganalisis laporan keuangan
C. Langkah Kerja Audit
Dikerjakan Oleh Waktu diperlukan No.
No. Uraian Catatan
Rencana Realisasi Rencana Realisasi KKA
Meminta
Dokumen
Laporan
1 Keuangan Devilia 1 Hari Lengkap
Lakukan analisis
dan
perbandingan
laporan
2 keuangan Devilia 1 Hari Memadai
Simpulkan hasil
langkah kerja
3 diatas Devilia 1 Hari Wajar
Dian Diana
49
4.6 Laporan Auditor Independen
50
51
4.7. Hubungan Internail Audit terhadap Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan dapat dilihat informasi mengenai keberhasilan
sebuah perusahaan dalam mengelola asset perusahaan tersebut. Maka dalam
laporan keuangan yang diterbitkan Perusahaan merupakan cerminan dari
kinerja keuangan perusahaan. Laporan keuangan adalah akhir dari proses
akuntansi dengan tujuan untuk memberikan infromasi keuangan yang dapat
menjelaskan kondisi perusahaan dalam suatu periode. Infromasi keuangan
tersebut mempunyai fungsi sebagai sarana informasi, alat
pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik Perusahaan,
penggambaran terhadap indicator keberhasilan perusahaan dan sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
52
BAB V
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Audit Laporan Keuangan, yaitu pemeriksaan yang mencakup proses
pengumpulan dan evaluasi bukti laporan, dimana proses audit keuangan
dilakukan oleh pihak eksternal.Audit Laporan keuangan tidak telepas dari
peran Auditor sebagai pelaksana audit laporan keuangan tersebut yang
nantinya akan berpengaruh dengan kinerja keuangan perusahaan.
Komite audit berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan,
artinya semakin besar jumlah komite audit maka akan mampu
mensejajarkan kepentingan manajemen dan pemegang saham. Hal itu dapat
terjadi karena fungsi komite audit membantu dewan komisaris agar tidak
terjadi asimetri informasi, sehingga tujuan perusahaan dalam mencapai nilai
perusahaan yang tinggi dengan cara menyajikan laporan keuangan yang
berintegritas tinggi dapat tercapai.
Selain komite Audir, Pengendali nternal pun berperan penting
terhadap penyajian laporan keuangan Hasil evaluasi disampaikan kepada
manajemen untuk ditindaklanjuti dan dimonitor pelaksanaannya untuk
memastikan Sistem Pengendalian Internal berjalan secara efektif.
Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan selama tahun 2018,
menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal pada PT TIMAH telah
memadai.
1.2. Saran
Tentunya saya sebagai penulis memiliki keterbatasan dalam penulisan
dan penyusunan paper ini. Diharapkan para pembaca memberi kritik dan
saran yang membangun guna memperbaiki paper saya ini menjadi tulisan
yang lebih baik lagi dan dapat diterima oleh khalayak.
53
DAFTAR PUSTAKA
Akuntansi di https://www.maxmanroe.com/vid/finansial/akuntansi/pengertian-
akuntansi.html pada tanggal 2 Mei 2019
Auditing di https://www.maxmanroe.com/vid/finansial/akuntansi/pengertian-
audit.html pada tanggal 10 Mei 2019
54