2019
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur penyusun sampaikan ke Kehadirat Allah swt. Atas berkat,
rahmat, serta karunia-Nya penyusun dapat menulis makalah ini sebagai bentuk
pemenuhan kewajiban penyusun dalam mengikuti mata kuliah Auditing 1 yang
diampu oleh dosen Jumaiyah, S.E., M.Si. terimakasih penulis ucapkan pada dosen
pengampu mata kuliah Auditing 1 karena telah memberikan tugas kepada kami
sebagai penambah wawasan serta pendalaman ilmu pengetahuan bagi kami.
Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, serta
dapat menambah pendalaman keilmuan khususnya mengenai Tanggung Jawab
Hukum Akuntan Publik.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
KATA PENGANTAR ...............................................................................................ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 2
2.1 Kewajiban Hukum Bagi Akuntan Publik ......................................................... 2
2.1.1 Kewajiban kepada klien ............................................................................. 2
2.1.2 Kewajiban kepada pihak ketiga ................................................................. 2
2.1.3 Kewajiban perdata menurut hukum sekuritas federal................................ 2
2.1.4 Kewajiban kriminal.................................................................................... 2
2.2 Tuntutan Hukum Yang dihadapi Akuntan Publik ............................................ 2
2.2.1 Ordinary neglignece ............................................................................. 3
2.2.2 Gross negligence .................................................................................. 3
2.2.3 Constructive Fraud ............................................................................... 3
2.2.4 Fraud .................................................................................................... 3
2.3 Contoh – Contoh Fraud di Indonesia dan di Dunia ..................................... 4
BAB III PENUTUP .................................................................................................. 17
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 18
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Akuntan publik adalah akuntan yang memiliki izin dari Menteri Keuangan
atau pejabat yang berwenang lainnya untuk menjalankan praktik akuntan
publik. Praktik akuntan Publik itu sendiri adalah pemberian jasa profesional
kepada klien yang dilakukan oleh anggota IAI-KAP yang dapat berupa jasa
audit, jasa atetasi, jasa akuntansi dan review, perpajakan, perancangan
keuangan perorangan, jasa-jasa pendukung litigasi, dan jasa lainnya yang diatur
dalam Standar Profesional Akuntan Publik.1
1
Sukrisno Agoes, Auditing: (Pemeriksaan Auditing) oleh Kantor Akuntan Publik (Jakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, 2008), hlm. 43.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
laporan keuangan mengandung salah saji material (audit failure). (Agoes,
Sukirno, 2017)
Undang-undang akuntan publik No.5 tahun 2011 tanggal 3 Mei 2011 salah
satu pasalnya menyebutkan akuntan publik bisa dikenakan saksi pidana jika
terbukti lalai dalam menjalankan tugasnya dan terbukti terlibat tindak pidana.
Tanggung jawab hukum akuntan publik terjadi jika timbul kelalaian atau
akuntan publik tersangkau frad. Jenis pelanggaran dapat dibedakan menjadi
a. Klien
b. (Calon) Investor
c. Bapepam- LK
d. PPAJP-Depertemen Keuangan
e. Bank Indonesia
f. Pengguna Laporan Keuangan
3
Saksi yang diberikan bapepam – LK dalam bentuk peringatan tertulis ,
larangan pemberian jasa di pasar modal ( klien, investor BI, pengguna
laporan keuangan) bisa mengajukan tuntutan hukum ke pengadilan juka
dirugikan.
Beberapa hal yang bisa dilakukan akuntan publik untuk menghindari
tuntutan hukum, antara lain :
1. Jangan sembarangan menerima klien, harus memiliki intregritas.
2. Pilih audit staf yang kualitatif dan intregritas.
3. Pertahanan independensi.
4. Patuhi standar auditing, kode etik akuntan publik.
5. Miliki sistem pengendalian mutu.
6. Pahami betul bisnis klien.
7. Lakukan audit yang berkualitas.
8. Dukung laporan audit dengan kertas kerja yang lengkap.
Selain itu Ikatan Profesi (IAI, IAPI) juga bisa membantu anggota
anggotanya dengan cara :
4
2. Pendeteksian fraud (detective), yaitu diarahkan untuk
mengidentifikasikan terjadinya fraud dengan cepat, tepat dan
dengan biaya yang rasional.
3. Penginvestigatian fraud (investigative), yaitu upaya untuk
menangani dan memproses tindakan fraud sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. (Badjuri, 2010)
5
Auditor’s dalam menghadapi kekeliruan –
Organizational and kekeliruan yang tidak lazim atas
Amount of temuan audit.
Knowledge.
8. Deis dan Giroux Determinants of Audit Faktor yang mempengaruhi
(1992) Quality in The Public kualitas yaitu(1) lama waktu
Sector. audit(2)jumlah klien)(3) kesehatan
keuangan klien
9. Davis (1996) Experience and Auditor yang independen dan
Auditor’s Selection of berpengalaman menujukkan
Relevant Information tingkat selektif yang lebih tinggi
For Reliminary terhadap informasi yang relevan
Control of Risk dan mudah dalam menerapkan
Assesment. prinsip etika.
10. Malone & Roberts Factorsbassociated Menujukkan bukti (1)
(1996) with The Incidence of pengendalian mutu(2) beratnya
Reduced Audit saksi yang dijatuhkan oleh KAP
Quality Behaviors. bagi melakukan tindakan
RAQ(3)kebutuhan akan
pengakuan atas sebuah pencapaian
prestasi yang diraih auditor
berhubungan terbalik dengan
pelaku RAQ.
11. Lawrence & Shaub The Ethical Menujukkan bukti empiris
(1997) Construction of (1) Orientasi dan alasan etis
Auditors: An
auditor terhadap keputuasan
Examination of The
Effects of Gender and prefesional dan keputusan
Career Level.
etis(2)auditing lebih mudah dalam
mengadopsi pandangan tentang
relavisme dan etis auditor junior.
12. Duff (2004) Understending Audit a.teridentifikasi empat dimensi
Quality: The Views of audit,yaitu kualitas teknis,kualitas
Auditors, auditees, jasa,hubungan auditor dan
and Investor. independensi.
b.kualitas audit berpengaruh
terhadap kepuasan kline
13. Pflugrath, Bennie, The Impact of codes Kode eti profesi akuntan publik
and Chen (2007) of Ethic and berhubungan positif kualitas
Experience on judgmentdan sikap skeptis
Auditors judgements. profesional seorang auditor
sedangkan pada mahasiswa kelas
auditing menunjukkan bukti
bahwa keberadan kode etik tidak
berpengaruh terhadap kualitas
judgment.
6
14. Davis and Holie The Impact of Hasilnya menunjukkan bahwa : (1)
(2008) Nonaudit Service Fee pengungkapan fee non audit dapat
Levels on Investor’s mengurangi keakuratan persepsi
Perception of Auditor investor mengenai independensi
Independence. auditor, (2) level fee non audit
yang sebanding dengan total fee
memiliki dampak persepsi
independensi auditor dan perilaku
pasar
15. Kaplan O’Donnell The Influance of Interaksi antara pengalaman yang
and Arel (2008) Auditors dimiliki auditor senior dengan
Experienceon The informasi manajemen yang
Persuasivennes of menguntungkan berpengaruh
Information Provided terhadap penilaian auditor tentang
by Management. keadalan pengendalian intern.
16. Francis, Jere R, and Big 4 Office Size and Auditor yang bekerja pada KAP
Michael D. Yu Audit Quality big Four dapat menghasilkan
(2009) kualitas audit yang lebih baik
dibanding yang bekerja pada KAP
non big Four
(Agoes, Sukirno, 2017)
7
Audit Terhadap audit, penerapan standar
Tingkat Kepercayaan pengendalian mutu, dan kualitas
Pengguna Laporan jasa audit secara keseluruhan
Akuntan Publik. terhadap tingkat kepercayaan
pengguna laporan akuntan publik.
5. Ida Suraida (2005) Pengaruh Etika, Etika, kompentensi, pengalaman
Kopetensi, audit dan risiko berpengaruh
Pengalaman, Risiko terhadap skeptis,e profesional baik
Audit dan Sketisme secara parsial maupun simultan.
Profesional Auditor
Terhadap ketepatan
Opini Akuntan
Publik.
(Agoes, Sukirno, 2017)
8
Corporate keuangan.
Governance
Mechanisms
6. Seamer dan Psaros Board Composition Kecurangan proposi direktur
(2000) and Indence of internal yang lebih besar dan
Manajemen proposi derektur independen
Perpetrated Fraud yang lebih rendah ketimbang
pada perusahaan pelaku
kecurangan.
7. Sharma (2004) Board of Director Meningkatan persentase
Characteristics direktur independen dan
Institutional pemilikan institusional
Ownership and menyebabkan kecurangan
Fraud : Evidence menurun.
from Australia
8. Dechow et. (1996) Causes and Perusahaan pelaku
Consequences of kecurangan pelaporan
Earnings keuangan memiliki dewan
Mnupulation: an komisaris yang didominasi
Analysis of Firms oleh orang dalam,dan
Subject to memiliki komite audit.
Enforcement Actions
by The SEC.
9. Agrawal et al. (1999) Management Hubungan penemuan
Turnover and kecurangan dengan
Governance Changes perpindahan derektur dan
Following The manajer senior,mereka tidak
Revelation of Fraud. menemukan hubungan
dimaksud.
10. Karpofff dan Lott The Reputational Rerata kembalian abnormal
(1993) Penalty Firms Bear dalam 2 atau 3 hari
From Committing kecurangan,secara signifikan
Criminal Fraud. adalah lebih negatif dalam
kasus kecurangan pelaporan
keuangan ketimbang dalam
kasus kecurangan lainya.
11. Farber (2005) Restoring Trust after Pertama, perusahaan yang
Fraud: Does curang dalam tata kelola yang
Corporate jelek relatif terhadap sampel
Governance Matter ? kontrol dalam tahun
sebelumnya sebelum
terdeteksi, kedua , perusahaan
yang curang analisis dan
pemilikan institusional tidak
akan bertambah
12. Beasly dan Petroni Board Pertama, perusahaan asuransi
(2001) Independensce and memperkerjakan auditor
Audit Firm Type ternama yang berspesialisasi
9
dalam industri asuransi,
kedua, peneliti tidak
menemukan signifikan antara
kompisisi direksi dan pilihan
penggunaan editor ternama.
13. Dezoort dan Salterio The Effect of Pertama , bertambahnya
(2001) Corporate pengalaman direktur akan
Governance meningkatkan pemahaman
Experience and audit. Kedua, kesamaan
Finansial Reporting dewan direksi dengan dewan
and Audit manajemen saling
Knowledge on Audit berhubungan.
Commite e
member’s
Jugdments.
14. Utama dan Leonarde Audit Commitee Komposisi komite audit
(2006) Composition, berdampak positif terhadap
Control of Majority efektivitas komite audit
Shareholders and
Their Impact on
Audit Commitee
Effectiveness:
Indonesia Evidence.
15. Diacon dan Ennew Can Business Etich Kebijakan eptika menempati
(1996) Enhance Corporate profil yang tinggi serta sikap
Governance?; dan perilaku etis yang positif
Evidence from a
Surveyof UK
Insurance Executive.
16. Ludigdo dan Persepsi Akuntan Terdapat perbedaan
Mahfoedd (1999) dan Mahasiswa signifikan antara akuntan dan
tentang Etika Bisnia. mahasiswa sehubungan
persepsi mereka terhadap
etika bisnis
17. Murtanto dan Martini Persepsi Akuntan Etika profesi akuntan tidak
(2003) Pria dan Akuntan terdapat perbedaan signifikan
Wanita serta antara persepsi akunan pria
Maahasiswa dan dan wanita, berbanding
Mahasiswi Akuntan terbalik dengan mahasiswa
terhadap Etika dan mahasiswi
Bisnis dan Etika
Profesi Akuntan.
18. Asare et. al (2004) The Effectiveness of Penilaian integritas
Alternatve Risk manajemen merupakan pusat
Assessment and perhatian dalam proses
Progam planing penerimaan klien
Tools in a Fraud
Setting
10
Beberpa penelitian terdahulu tentang pengungkapan akuntansi, akuntansi
Konservatif dengan Manajemen Laba Pengungkapan Akuntansi Dengan
Manajemen Laba
11
Akuntansi Konservatif dengan Manajemen Laba
12
Kualitas Auditor Eksternal dengan Manajemen Laba
13
Kasus Pelanggaran yang Dilakukan oleh Akuntan Publik di Indonesia
Selama Tahun 2008-2009.
14
3. No.20928/5 Maret 2009 Zahra Ghods and RUSA Melakukan pelanggaran atas
Cap.,inc the federal securities laws
4. No.20929/5 Maret 2009 Competitive Technologies Sekema manipulasi harga
saham
5. No.20951/13 Maret 2009 Sunwets Pelanggaran Terhadap
Management,Ins.,Cayon Securities act of 1993 Section
creek Delopment,Inc., and 17 (a) dan Section 10(b)
cayon Creek Finansial,
LLC and Jon M Harder
6. No. 2959/17 Maret 2009 Tecumseh Holdings Fraud dalam penawaran dan
Corporation, Tecumseh penjualan surat berharga
Tradevest LLC, and S.B.
Cantor & Co., Inc.
7. No.20968/23 Maret 2009 Internasional Realty Pengelapan dana milik
Holdings, Inc. investor
8. No.20974/26 Maret 2009 Millenium Bank Manipulasi data pada
transaksi certificates of
deposit
(Agoes, Sukirno, 2017)
15
Perbedaan Signifikan UU akuntan Publik & PMK 17/PMK.01/2008
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
17
DAFTAR PUSTAKA
I Gusti Agung Wisudawan, Sumiati Ismail, Eduardus Boyo Sili;. (2019, Juli).
Tanggung Jawab Hukum Akuntan Publik Sebagai Salah Satu Profesi
Penunjang Pasar Modal Terhadap Misleading Prospektus. Jatiswara, 34,
93-211.
Siregar, B. G. (2017, Juni 1). Etika dan Tanggung Jawab Hukum Auditor.
Yurisprudentia, 3, 33-46.
18