Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

TANGGUNG JAWAB HUKUM AKUNTAN PUBLIK


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mandiri Mata Kuliah Auditing 1
Dosen Pengampu : Jumaiyah, S.E., M.Si.

Disusun Oleh : Kelompok II


Ritra Sanya Selsabila (201120002371)
Leila Dita Andriani (201120002372)
Fara Lutfi Prihandini (201120002373)
Nisa Yulinda Wulandari (201120002376)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji Syukur saya haturkan kepada Allah SWT atas limpahan nikmat serta hidayah-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
mata kuliah Auditing 1 dengan judul “Tanggung Jawab Hukum Akuntan Publik”. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Auditing 1 di
Universitas Islam Nadhlatul Ulama Jepara. Selanjutnya, Shalawat serta Salam kita haturkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang kita tunggu - tunggu Syafaatnya di Yaumul kiyamah
kelak.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu,
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besranya


kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, Khususnya kepada
Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jepara, 08 Oktober 2021

Kelompok II

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................................3

PENDAHULUAN......................................................................................................................3

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................3

1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................3

BAB II........................................................................................................................................4

PEMBAHASAN........................................................................................................................4

2.1 Kewajiban Hukum bagi Akuntan Publik..........................................................................4

2.2 Tuntutan Hukum Yang dihadapi Akuntan Publik............................................................5

2.3 Contoh – Contoh Fraud di Indonesia dan di Dunia..........................................................7

BAB III.....................................................................................................................................16

PENUTUP................................................................................................................................16

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akuntan Publik adalah akuntan yang memiliki izin dari Menteri Keuangan
atau pejabat yang berwenang lainnya untuk menjalankan praktik akuntan
publik. Praktik akuntan publik itu sendiri adalah pemberian jasa professional
kepada kliyen yang dilakukan oleh anggota IAI-KAP yang dapat berupa jasa
audit, jasa atetasi, jasa akuntansi dan review, perpajakan, perancangan
keuangan perorangan, jasa – jasa pendukung litigasi, dan jasa lainnya yang
diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik.

Profesi akuntan public diseluruh dunia merupakan profesi yang


menghadapi resiko tinggi. Semua akuntan publik hamper menyadari mereka
harus memberikan jasa profesionalnya sesuai standar professional akuntan
publik, mentaati kode etik akuntan publik serta standar pengendalian mutu.
[CITATION Suk17 \l 1033 ]

Akuntan Publik dalam menjalankan tugasnya diharapkan berpegang pada


kode etik profesi, sehingga terhindar dari kecurangan atau fraud dalam
pembuatan laporan keuangan perusahaan emiten yang dapat mengakibatkan
terjadinya misleading prospektus.[ CITATION IGu19 \l 1033 ]

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas kami rumuskan permasalahan yang akan
dibahas :
1. Kewajiban hukum bagi akuntan publik.
2. Tuntutan hukum yang dihadapi akuntan publik.
3. Contoh fraud di Indonesia dan di dunia.

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui apa kewajiban hukum bagi akuntan publik.
2. Mengetahui tuntutan hukum yang dihadapi akuntan publik.
3. Mengetahui contoh – contoh fraud di Indonesia dan di dunia.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kewajiban Hukum bagi Akuntan Publik


Auditor secara umum sama dengan profesi lainnya merupakan
subjekhukum dan peraturan lainnya. Auditor akan terkena sanksi atas
kelalaiannya, sepertikegagalan untuk mematuhi standar profesional di dalam
kinerjanya. Profesi inisangat rentan terhadap penuntutan perkara (lawsuits) atas
kelalaiannya yangdigambarkan sebagai sebuah krisis. Lebih lanjut Huanakala dan
Shinnekamenjelaskan bahwa litigasi terhadap kantor akuntan publik dapat
merusak citra ataureputasi bagi kualitas dari jasa-jasa yang disediakan kantor
akuntan publik tersebut.

Kewajiban hukum auditor dalam pelaksanaan audit apabila adanya


tuntutanke pengadilan yang menyangkut laporan keuangan menurut Loebbecke
dan Arensserta Boynton dan Kell yang telah diolah oleh Azizul Kholis, I Nengah
Rata, SriSulistiyowati dan Endah Prepti Lestari adalah seperti berikut ini :

1. Kewajiban kepada klien


(liabilities to client) kewajiban akuntan publik terhadap klien karena
kegagalan untuk melaksanakan tugas auditsesuai waktu yang disepakati,
pelaksanaan audit yang tidak memadai, gagalmenemui kesalahan, dan
pelanggaran kerahasiaan oleh akuntan public.
2. Kewajiban kepada pihak ketiga
Menurut common law (liabilities tothird party) kewajiban akuntan publik
kepada pihak ketiga jika terjadikerugian pada pihak penggugat karena
mengandalkan laporan keuanganyang menyesatkan.
3. Kewajiban perdata menurut hukum sekuritas federal
(liabilitiesunder securities laws) kewajiban hukum yang diatur menurut
sekuritasfederal dengan standar yang ketat.

4
4. Kewajiban kriminal
(crime liabilities) kewajiban hukum yang timbulsebagai akibat
kemungkinan akuntan publik disalahkan karena tindakankriminal menurut
undang-undang. [ CITATION Sir17 \l 1033 ]

2.2 Tuntutan Hukum Yang dihadapi Akuntan Publik


Profesi akuntan publik di seluruh dunia merupakan profesi
yangmenghadapi risiko yang sangat tinggi. Hampir semua akuntan
publikmenyadari bahwa mereka harus memberikan jasa profesionalnya sesuai
denganstandar profesional akuntan publik, mentaati kode etik akuntan publik
danmemiliki standar pengendalian mutu. Jika tidak akuntan publik bisa
salahmemberikan opini, karena memberikan opini wajar tanpa pengucualian
padahal. laporan keuangan mengandung salah saji material (audit failure).
[CITATION Suk17 \l 1033 ]
Undang-undang akuntan publik No.5 tahun 2011 tanggal 3 Mei 2011 salah
satu pasalnya menyebutkan akuntan publik bisa dikenakan saksi pidana
jikaterbukti lalai dalam menjalankan tugasnya dan terbukti terlibat tindak pidana.
Bapepam LK dan PPAJP Departemen keuangan pun membuat berbagai aturan,
menyangkut independen akuntansi publik, pembatasan jangka waktu pemberian
jasa audit ( 3 tahun untuk akuntan publik dan 6 tahun untuk KAP ). Tanggung
jawab hukum akuntan publik terjadi jika timbul kelalaian atauakuntan publik
tersangkau frad. Jenis pelanggaran dapat dibedakan menjadi :
1. Ordinary negligence (kesalahan ringan, manusiawi, tidaksengaja) ini
merupakan pelanggaran ringan
2. Gross negligence (Kesalahan agak berat, Harusnya tidak terjadi jika
auditor menerapkan due professional care)
3. Constructive Fraud (pelanggaran berat,akuntan publik terlibatsecara
langsung atau tidak langsung membantu Fraud yangdilakukan manajemen)
4. Fraud (pelanggaran sangat berat,akuntan publik secara sadarterlibat
5. bersama manajemen dalam melakukan fraud). [CITATION Suk17 \l 1033 ]

Di Indonesia, Tuntutan Hukum bisa berasal dari :

a. Klien

5
b. (Calon) Investor
c. Bapepam- LK
d. PPAJP-Depertemen Keuangan
e. Bank Indonesia
f. Pengguna Laporan Keuangan

Saksi yang diberikan PPAJP- Dapertemen Keuangan bisa dalam bentuk


peringatan tertulis,pemberian jasa akuntan publik atau, usulan kepada mentri
keterangan untuk pencabutan ijin praktek akuntan publik tergantung berat atau
ringan pelanggaran.

Saksi yang diberikan bapepam - LK dalam bentuk peringatan tertulis


,larangan pemberian jasa di pasar modal ( klien, investor BI, pengguna laporan
keuangan) bisa mengajukan tuntutan hukum ke pengadilan juka dirugikan.
Beberapa hal yang bisa dilakukan akuntan publik untuk menghindari tuntutan
hukum, antara lain :

1. Jangan sembarangan menerima klien, harus memiliki intregritas.


2. Pilih audit staf yang kualitatif dan intregritas.
3. Pertahanan independensi.
4. Patuhi standar auditing, kode etik akuntan publik.
5. Miliki sistem pengendalian mutu.
6. Pahami betul bisnis klien.
7. Lakukan audit yang berkualitas.
8. Dukung laporan audit dengan kertas kerja yang lengkap.

Selain itu Ikatan Profesi (IAI, IAPI) juga bisa membantu anggota
anggotanya dengan cara :

1. Menyediakan pelatihan bagi anggotanya melalui PPL dengan biaya


yang reasonable.
2. Menerapkan pear review.
3. Melakukan research di bidang auditing.
4. Memberikan edukasi kepada pengguna laporan keuangan.[ CITATION
Suk17 \l 1033 ]

6
2.3 Contoh – Contoh Fraud di Indonesia dan di Dunia
Fraud auditing merupakan disiplin yang relatif baru. Sebagai disiplin ilmu
baru fraud auditing membutuhkan suatu pendekatan dan metodologi proaktif
untuk membahas kecurangan melalui pendeteksian dengan menggunakan Teknik
teknik audit yang diperlukan. Dilingkungan auditor pemerintah, fraud auditing
lebih dikenal sebagai audit terhadap kasus-kasus yang diduga mengandung unsur
penyimpangan yang merugikan keuangan negara atau kasus-kasus tindak pidana
korupsi. Lingkup fraud auditing mencakup:
1. Pencegahan fraud (preventive), yaitu upaya untuk mencegah terjadinya
fraud dengan cara menghilangkan atau meminimalkan faktor faktor
penyebab terjadinya fraud.
2. Pendeteksian fraud (detective), yaitu diarahkan untuk
mengidentifikasikan terjadinya fraud dengan cepat, tepat dan dengan
biaya yang rasional.
3. Penginvestigatian fraud (investigative), yaitu upaya untuk menangani
dan memproses tindakan fraud sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. [CITATION ABa \l 1033 ]

No Penelitian (Tahun) Judul Penelitian Hasil penelitian


1. Pany dan Reckres The Effect of Gifts, Pemberian hadiah berpengaruh
Discounts, Personality signifikan terhadap independensi
Characteristics, and Client auditor, karena personal auditor,
size on Perceived Auditor sedangkan ukuran klien tidak
Independence berpengaruh secara signifikan
2. De Angelo (1981) Auditor Independence, “Low KAP yang besar akan berusaha
Balling”, and Disclosure untuk menyajikan kualitas audit
Regulation yang lebih dibandingkan dengan
KAP yang kecil
3. Shockley (1981) Perception of Auditors Faktor-faktor yang mempengaruhi
Independence: An Empiricial independensi auditor: (1) jasa
Analysis. konsultasi manajen (2) tingkat
persaingan antar KAP (3) ukuran
KAP.
4. Meixner and Welker Juggment Consensus and Menunjukkan bukti empiris

7
(1988) Auditor bahwa konsesus yang terjadi di
Experience : An Examination antara staf auditor semakin
of Organizational Relations meningkat karena bertambahnya
intensitas waktu untuk
berhubungan dengan manajer
audit yang sama.
5. Merchant (1989) Analogical Reasoning and Auditor yang semakin
Hypothesis Generation in berpengalaman akan memiliki
Auditing kemampuan yang lebih baik
dalam mengidentifikasi
kesalahan-kesalahan dalam
melakukan telaah analitik dan
semakin tinggi tingkat
independensinya.
6. Libby & Frederick Experience and The Ability Semakin banyak pengalaman
(1990) to Explain Audit Findings yang dimiliki oleh seorang auditor
maka semakin banyak pula sikap
skeptisme profesionalnya dalam
menghasilkan berbagai macam
dugaan auditing
7. Tubbs (1992) The Effect of Experience on Auditor independen yang
The Auditor's Organizational berpengalaman lebih sensitif
and Amount of Knowledge dalam mendeteksi kekeliruan-
kekeliruan yang tidak lazim atas
temuan-temuan audit.
8. Deis dan Giroux Determinants of Audit Faktor yang Mempengaruhi
(1992) Quality in The Public Sector kualitas yaitu (1) lama waktu
audit (2) Jumlah klien (3)
kesehatan keuangan klien
9. Davis (1996) Experience and Auditor's Auditor yang independen dan
Auditor Selection of Relevant berpengalaman menunjukkan
Information for Reliminary tingkat perhatian selektif yang
control of Risk Assesment lebih tinggi terhadap informasi
yang relevan dan lebih mudah

8
dalam menrapkan prinsip-prinsip
etika.
10 Malone & Roberts Factors associated with the Menunjukkan bukti: (1)
. (1996) incidence of reduced audit pengendalian mutu yang
quality behaviors diteapkan oleh KAP dan prosedur
review dijalankan sudah baik. (2)
beratnya sanksi (penalty) yang
dijatuhkan oleh KAP bagi yang
melakukan tindakan RAQ
berbanding terbalik dengan
timbulnya perilaku RAQ; (3)
kebutuhan akan pengakuan atas
sebuah pencapaian prestasi yang
diraih auditor berhubungan
terbalik dengan perilaku RAQ.
[ CITATION Suk17 \l 1033 ]

 Hasil Penelitian di Indonesia tentang Karakteristik, Personal, Pengalaman


Audit, Independensi akuntan Publik, Penerapan Etika Akuntan dan
Kualitas Audit.

No Penelitian (Tahun) Judul Penelitian Hasil penelitian


1. Maryani dan Unti Survei atas Faktor-faktor Ada factor yang mempengaruhi
Ludigdo (2001) yang mempengaruhi sikap sikap dan perilaku akuntan public
dan perilaku etis akuntan yaitu : Pendidikan, organisasi,
keliarga dan pengalaman hidup.
2. Widagdo, Lesmana, Analisis Pengaruh Atribut- Ada 6 atribut yang berpengaruh
dan Irwandi (2002) atribut Kualitas Audit terhadap kualitas audit yaitu:
Terhadap Kepuasan Klien pengalaman melakukan audit,
(Studi Empiris pada memahami industri klien,
Perusahaan yang terdaftar di responsif terhadap pengguna
BEI) laporan audit, taat pada standar
auditing, komitmen terhadap
kualitas audit, dan keterlibatan
komite audit.

9
3. Sekar Mayangsari Analisis berpengaruh Faktor yang mempengaruhi
(2003) independensi kualitas audit laporan keuangan yaitu
serta mekanisme laporan spesialisasi auditor, independensi
keuangan mekanisme, governance.
4. Sukrisno Agoes Pengaruh penerapan Standar Penerapan auditing berhubungan
(2003) Auditing, pengendalian Mutu, positif dengan penerapan standar,
dan Kualitas jasa Audit pengendalian mutu terhadap jasa
terhadap Tingkat audit, penerapan standar
Kepercayaan Pengguna pengendalian mutu, dan kualitas
Laporan keuangan akuntan jasa audit secara keseluruhan
public. terhadap tingkat kepercayaan
pengguna laporan akuntan public.
5. Ida Suraida (2005) Pengaruh Etika, Kompetensi, Etika, Kompetensi, pengalaman,
pengalaman, Resiko Audit audit, dan resiko berpengaruuh
dan Sketisme, Profesional terhadap skeptisme professional
Auditor Terhadap Ketepatan baik secara persial maupun
Opini Akuntan Publik simultan
[ CITATION Suk17 \l 1033 ]

 Ikhtisar Hasil Penelitian Empirik Terdahulu Efek Kualitas tata Kelola


Korporasi dan Implementasi Prinsip Etika Bisnis terhadap Potensi
Kecurangan Pelaporan Keuangan.

No Penelitian (Tahun) Judul Penelitian Hasil penelitian


1. Abbot et. al. (2000) The Effect of Audit Efektifitas Komite Auditing untuk
Committee Activity and keperluan kecenderungan dari
Independence on Corporate komite auditing.
Fraud.
2. Me Mullen (1961) Audit Committee Perusahaan dengan pelaporan
Performance: An keuangan yang handal memiliki
Investigation of the komite audit.
Consequences Association

10
with Audit Committees.
3. Mc Mullen dan Audit Committee Perusahaan yang mengalami
Reghunandan (1996) Performance: An pelaporan keuangan, memiliki
Investigation of the komite audit yang tidak terdiri
Consequences Association atas direktur luar semata, tidak
with Audit Committees. memiliki sidikitnya satu CTA dan
tidak sering melakukan audit.
4. Beasly (1996) An Empirical Investigation of Perusahaan yang memiliki
the Relation between board of pengalaman kecurangan
Director Composition and manajemen menurun sejalan
Finansial Statement Fraud dengan kenaikan presentase
direktur luar dan dewan komisaris
5. Beasly et al. (2000) Fraudulent Finansial Perusahaan teknologi, dan
Repriting Consideration of kecurangan terkait asset serta
Industry Traits and Corporate penyalah gunaan asset lebih
Governance Mechanisme umum dalam industry keuangan.

 Beberapa penelitian terdahulu tentang pengungkapan akuntansi, akuntansi


konservatif, dengan Manajemen laba pengungkapan akuntansi dengan
manajemen laba.

No Penelitian (Tahun) Judul Penelitian Hasil penelitian


1. Antunes et al. (2006) On the Relationship between Perubahan di swiss menggunakan
Volountry Disclous re, discretionary accrual untuk
Earnings Smoothing and the meratakan laba, berkurang pada
Value-Relevance og the perusahaan yang rela
Earnings: The case of mengungkapkan informasi dan
Switzerland. laporan keuangan sesuai dengan
aturan IAS/IFRS.
2. Louis et al. (2008) An Intergrated Analysis of Tidak menemukan bukti
the assoction between mispricing akrual untuk
Accrual Disclosure and The perusahaan yang mengungkapkan

11
Abnormal Accrual Anomally informasi pada laba actual dan
pasar gagal untuk membedakan
antara discretionary dan laba
kejutan untuk perusahaan yang
tidak mengungkapkan informasi
pada pengumuman laba actual.
3. Jo dan Kim (2007) Disclosure Frequency and Perusahaan dengan pengungkapan
Earning Management ekstensif cendurung tidak
menghadapi masalah informasi,
yang mengakibatkan manajemen
laba yang lebih sedikit kinerja
issue yang lebih baik.
4. Kaznick (1999) On the Association between Perubahan harga sahan yang lebih
Voluntary Disclasure and positif dan dilibatkan analisis
Management yang lebih besar dengan
meningkatkan Accrual income
discreatinoary.

 Kasus Pelanggaran yang dilakukan oleh Akuntan Publik tahun 2004 –


2009

Aspek yang Dilanggar Jumlah Kasus Pelanggaran Berdasarkan Tahun Total kasus
2004 2005 2006 2007 2008 2009
Karakteristik Personal 2 1 2 5
Akuntan
Pengalaman Audit 1 2 2 1 6
Independensi Akuntan 1 1 1 1 1 2 7
Publik
Penerapan Etika Akuntan 2 1 1 5 3 12
Publik
Kualitas audit 2 1 2 5 8 4 22
Total kasus 6 3 3 11 17 12 52

 Kasus Pelanggaran yang dilakukan oleh Akuntan Publik di Indonesia


selama tahun 2008 – 2009

12
No. Nama Jenis Pelanggaran Sanksi
Akuntan
Publik
1. EL Pelangarap terhadap SPAP dalam Sanksi pembukuan isin praktik selama
mengaudit laporan keuangan PT SR 12 tahun terhitung sejak tanggal 6
tahun 2005 dan PT HBP tahun 2004 Maret 2008
2. OPA Pelanggaran terhadap SPAP dalam Sanksi pembukuan izin praktik selama
mengaudit laporan keuangan PT ESI 9 bulan terhitung sejak tanggal 29
tahun 2007 April 2008
3. TH Pelanggaran terhadap kode etik Sanksi pembukuan izin usaha selama
Akuntan Publik 24 bulan terhitung sejak tanggal 20
Juni 2008
4. DH Pelanggaran terhadap SPAP dalam Sanksi pembukuan izin praktik selama
mengaudit laporan keuangan PT PS 6 bulan terhitung sejak tanggal 20 Juni
2005 2008

 Tanggung Jawab Hukum Akuntan Publik

No Perusahaan Tahun Skandal


.
1. Enron 2001 Manipulasi Laporan Keuangan
2. Martha Stewart 2002 Insidier trading
3. Merril Lynch 2002 Kasus penggelapan keuangan
4. Tyco Internasional 2002 Penggelapan pajak
5. Wordlcom 2002 Manipulasi Laporan keuangan
6. Xerox Corporation 2002 Manipulasi Laporan keuangan
7. Healthsouth 2002 Penipuan Sekuritas

 Kasus Skandal Akuntansi Amerika Serikat Bulan maret Tahun 2009

No Litigation Relessase Perusahaan Tuduhan


.
1. No. 20926/5 Maret 2009 Devirsfied Lending Fraud dalam investasi real estate
Group and Applied
2. No. 20927/5 Maret 2009 Pedia Medical Group Kesalahan dalam penyajian
informasi tentang stock options
grants dalam laporan keuangan

13
executives dan karyawan
3. No 20928/5 Maret 2009 Zahra Ghods and RUSA Melakukan pelanggaran atas the
Cap.inc federal securities laws
4. No. 20929/5 Maret 2009 Competitive Skema manipulasi harga saham
Technologigies
5. No. 20951/13 Maret 2009 Sunwets Pelanggaran terhadap securities act
Management,Ins.,Cayon of 1993 section 17 (a) dan Section
creek Delopment,Inc., 10 (b)
and cayon creek
finansial, LLC and Jon
M Harder
[ CITATION Suk17 \l 1033 ]

 Contoh – Contoh Fraud yang terjadi di Amerika Serikat

No Litigation Relessase Pelaku Fraud Fraud


.
1. No. 20793/5 Karting H.Durgarian, Jr. & Melakukan Fraud kurang lebih
November 2018 Donal B.Hagon senilai 25 juta melalui contribution
plan clien and group of mutual fund
2. No. 20798/3 Russo associate limited Melakukan skema kecurangan dan
November 2018 Partnership and Eliot dalam disgorgement and
Partners penjudgement interst lebih dari
$136 juta yang diinvestasikan
melalui IRA accounts
3. No. 20800/7 Phony Investment Adviser Melakukan kecurangan kurang
November 2018 Jeffrey laumbbattus lebih sebesar $150yang diperoleh
dari setidaknya 12 investor
individual
[ CITATION Suk17 \l 1033 ]

 Perbedaan signifikan UU akuntan public dan PMK 17/PMK.01/2008

No Substansi PMK 17 UU Akuntan Publik


.
1. Kadaluwarsa tuntutan atau Tidak Diatur Diatur 5 tahun pasal 58
gugatan

14
2. UU No. 34 th 1954 Peraturan pelaksanaan Ketetntuan pasal 4 dan 5 Undang –
UU No. 34 thn 1954 Undang No. 34 thn 1954 dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tuntutan hukum yang dialami akuntan publik berupa tuntutan secara
hukum oleh klien jika tidak bisa memenuhi kontrak yang dibuat dengan klien alis
lalai dalam memberikan jasa profesionalnya. Tuntutan hukum juga bisa terjadi
karna bussines failur terjadi karna persahaan tidak mampu membayar kewajiban,
audit failure terjadi jika akuntan publik memberikan opini yang salah, audit risk
jika akuntan publik menyimpulkan laporan keuangan disajikan secara wajar
dengan pemberian opini.sanksi yang diberikan atas tuntutan hukum PPAJP-
Departmen keuangan berbentuk peringatan tertulis sedangkan sanksi dari
Bapepam-LK bentuk peringatan tertulis juga dengan larangan pemberian jasa
dipasar. Dan hal yang bisa dilakukan akuntan publik untuk menghindari tuntutan
hukum ialah jangan sembarangan dalam memilih klient.

Contoh fraud di Indonesia dan Amerika Serikat menampilkan hasil


penelitian di luar negeri tentang karakteristik personal, pengalaman audit,
independensi akuntan publik, penerapan etika akuntan publik dan kualitas audit.

15
hasil penelitian di Indonesia tentang karakteristik personal, pengalaman audit,
independensi akuntan publik, penerapan etika akuntan dan kualitas audit. Ikhtisar
hasil penelitian empirik terdahulu efek kualitas tata kelola korporasi dan
implementasi prinsip etika bisnis terhadap potensi kecurangan pelaporan
akuntansi, akuntansi konservatif, komite audit, kualitas eksternal auditor dan
keuangan. Beberapa penelitian terdahulu tentang pengungkapan manajemen laba.
Akuntansi konservatif dengan manajemen laba. Komite audit dengan manajemen
laba.kualitas auditor eksternal dengan manajemen laba. Kasus pelanggaran yang
dilakukan oleh akuntan publik tahun 2004- 2009.

16
DAFTAR PUSTAKA

Agoes, S. (2017). Auditing : Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan


Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Badjuri, A. (2010). Peranan Etika Akuntan Terhadap Pelaksanaan Fraud Audit.
Fokus Ekonomi.
Siregar, B. G. (2017). Etika dan Tanggung Jawab Hukum Auditor.
Yurisprudentia.
Wisudawan, I. G., ismail, S., & SIli, E. B. (2019). Tanggung Jawab Hukum
Akuntan Publik sebagai Salah satu Profesi Penunjang Pasar Modal
Terhadap Misleading Prospektus. Jakarta: Jatiswara.

17

Anda mungkin juga menyukai