Puji Syukur saya haturkan kepada Allah SWT atas limpahan nikmat serta hidayah-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
mata kuliah Auditing 1 dengan judul “Tanggung Jawab Hukum Akuntan Publik”. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Auditing 1 di
Universitas Islam Nadhlatul Ulama Jepara. Selanjutnya, Shalawat serta Salam kita haturkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang kita tunggu - tunggu Syafaatnya di Yaumul kiyamah
kelak.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu,
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Kelompok II
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN........................................................................................................................4
BAB III.....................................................................................................................................16
PENUTUP................................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akuntan Publik adalah akuntan yang memiliki izin dari Menteri Keuangan
atau pejabat yang berwenang lainnya untuk menjalankan praktik akuntan
publik. Praktik akuntan publik itu sendiri adalah pemberian jasa professional
kepada kliyen yang dilakukan oleh anggota IAI-KAP yang dapat berupa jasa
audit, jasa atetasi, jasa akuntansi dan review, perpajakan, perancangan
keuangan perorangan, jasa – jasa pendukung litigasi, dan jasa lainnya yang
diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
4. Kewajiban kriminal
(crime liabilities) kewajiban hukum yang timbulsebagai akibat
kemungkinan akuntan publik disalahkan karena tindakankriminal menurut
undang-undang. [ CITATION Sir17 \l 1033 ]
a. Klien
5
b. (Calon) Investor
c. Bapepam- LK
d. PPAJP-Depertemen Keuangan
e. Bank Indonesia
f. Pengguna Laporan Keuangan
Selain itu Ikatan Profesi (IAI, IAPI) juga bisa membantu anggota
anggotanya dengan cara :
6
2.3 Contoh – Contoh Fraud di Indonesia dan di Dunia
Fraud auditing merupakan disiplin yang relatif baru. Sebagai disiplin ilmu
baru fraud auditing membutuhkan suatu pendekatan dan metodologi proaktif
untuk membahas kecurangan melalui pendeteksian dengan menggunakan Teknik
teknik audit yang diperlukan. Dilingkungan auditor pemerintah, fraud auditing
lebih dikenal sebagai audit terhadap kasus-kasus yang diduga mengandung unsur
penyimpangan yang merugikan keuangan negara atau kasus-kasus tindak pidana
korupsi. Lingkup fraud auditing mencakup:
1. Pencegahan fraud (preventive), yaitu upaya untuk mencegah terjadinya
fraud dengan cara menghilangkan atau meminimalkan faktor faktor
penyebab terjadinya fraud.
2. Pendeteksian fraud (detective), yaitu diarahkan untuk
mengidentifikasikan terjadinya fraud dengan cepat, tepat dan dengan
biaya yang rasional.
3. Penginvestigatian fraud (investigative), yaitu upaya untuk menangani
dan memproses tindakan fraud sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. [CITATION ABa \l 1033 ]
7
(1988) Auditor bahwa konsesus yang terjadi di
Experience : An Examination antara staf auditor semakin
of Organizational Relations meningkat karena bertambahnya
intensitas waktu untuk
berhubungan dengan manajer
audit yang sama.
5. Merchant (1989) Analogical Reasoning and Auditor yang semakin
Hypothesis Generation in berpengalaman akan memiliki
Auditing kemampuan yang lebih baik
dalam mengidentifikasi
kesalahan-kesalahan dalam
melakukan telaah analitik dan
semakin tinggi tingkat
independensinya.
6. Libby & Frederick Experience and The Ability Semakin banyak pengalaman
(1990) to Explain Audit Findings yang dimiliki oleh seorang auditor
maka semakin banyak pula sikap
skeptisme profesionalnya dalam
menghasilkan berbagai macam
dugaan auditing
7. Tubbs (1992) The Effect of Experience on Auditor independen yang
The Auditor's Organizational berpengalaman lebih sensitif
and Amount of Knowledge dalam mendeteksi kekeliruan-
kekeliruan yang tidak lazim atas
temuan-temuan audit.
8. Deis dan Giroux Determinants of Audit Faktor yang Mempengaruhi
(1992) Quality in The Public Sector kualitas yaitu (1) lama waktu
audit (2) Jumlah klien (3)
kesehatan keuangan klien
9. Davis (1996) Experience and Auditor's Auditor yang independen dan
Auditor Selection of Relevant berpengalaman menunjukkan
Information for Reliminary tingkat perhatian selektif yang
control of Risk Assesment lebih tinggi terhadap informasi
yang relevan dan lebih mudah
8
dalam menrapkan prinsip-prinsip
etika.
10 Malone & Roberts Factors associated with the Menunjukkan bukti: (1)
. (1996) incidence of reduced audit pengendalian mutu yang
quality behaviors diteapkan oleh KAP dan prosedur
review dijalankan sudah baik. (2)
beratnya sanksi (penalty) yang
dijatuhkan oleh KAP bagi yang
melakukan tindakan RAQ
berbanding terbalik dengan
timbulnya perilaku RAQ; (3)
kebutuhan akan pengakuan atas
sebuah pencapaian prestasi yang
diraih auditor berhubungan
terbalik dengan perilaku RAQ.
[ CITATION Suk17 \l 1033 ]
9
3. Sekar Mayangsari Analisis berpengaruh Faktor yang mempengaruhi
(2003) independensi kualitas audit laporan keuangan yaitu
serta mekanisme laporan spesialisasi auditor, independensi
keuangan mekanisme, governance.
4. Sukrisno Agoes Pengaruh penerapan Standar Penerapan auditing berhubungan
(2003) Auditing, pengendalian Mutu, positif dengan penerapan standar,
dan Kualitas jasa Audit pengendalian mutu terhadap jasa
terhadap Tingkat audit, penerapan standar
Kepercayaan Pengguna pengendalian mutu, dan kualitas
Laporan keuangan akuntan jasa audit secara keseluruhan
public. terhadap tingkat kepercayaan
pengguna laporan akuntan public.
5. Ida Suraida (2005) Pengaruh Etika, Kompetensi, Etika, Kompetensi, pengalaman,
pengalaman, Resiko Audit audit, dan resiko berpengaruuh
dan Sketisme, Profesional terhadap skeptisme professional
Auditor Terhadap Ketepatan baik secara persial maupun
Opini Akuntan Publik simultan
[ CITATION Suk17 \l 1033 ]
10
with Audit Committees.
3. Mc Mullen dan Audit Committee Perusahaan yang mengalami
Reghunandan (1996) Performance: An pelaporan keuangan, memiliki
Investigation of the komite audit yang tidak terdiri
Consequences Association atas direktur luar semata, tidak
with Audit Committees. memiliki sidikitnya satu CTA dan
tidak sering melakukan audit.
4. Beasly (1996) An Empirical Investigation of Perusahaan yang memiliki
the Relation between board of pengalaman kecurangan
Director Composition and manajemen menurun sejalan
Finansial Statement Fraud dengan kenaikan presentase
direktur luar dan dewan komisaris
5. Beasly et al. (2000) Fraudulent Finansial Perusahaan teknologi, dan
Repriting Consideration of kecurangan terkait asset serta
Industry Traits and Corporate penyalah gunaan asset lebih
Governance Mechanisme umum dalam industry keuangan.
11
Abnormal Accrual Anomally informasi pada laba actual dan
pasar gagal untuk membedakan
antara discretionary dan laba
kejutan untuk perusahaan yang
tidak mengungkapkan informasi
pada pengumuman laba actual.
3. Jo dan Kim (2007) Disclosure Frequency and Perusahaan dengan pengungkapan
Earning Management ekstensif cendurung tidak
menghadapi masalah informasi,
yang mengakibatkan manajemen
laba yang lebih sedikit kinerja
issue yang lebih baik.
4. Kaznick (1999) On the Association between Perubahan harga sahan yang lebih
Voluntary Disclasure and positif dan dilibatkan analisis
Management yang lebih besar dengan
meningkatkan Accrual income
discreatinoary.
Aspek yang Dilanggar Jumlah Kasus Pelanggaran Berdasarkan Tahun Total kasus
2004 2005 2006 2007 2008 2009
Karakteristik Personal 2 1 2 5
Akuntan
Pengalaman Audit 1 2 2 1 6
Independensi Akuntan 1 1 1 1 1 2 7
Publik
Penerapan Etika Akuntan 2 1 1 5 3 12
Publik
Kualitas audit 2 1 2 5 8 4 22
Total kasus 6 3 3 11 17 12 52
12
No. Nama Jenis Pelanggaran Sanksi
Akuntan
Publik
1. EL Pelangarap terhadap SPAP dalam Sanksi pembukuan isin praktik selama
mengaudit laporan keuangan PT SR 12 tahun terhitung sejak tanggal 6
tahun 2005 dan PT HBP tahun 2004 Maret 2008
2. OPA Pelanggaran terhadap SPAP dalam Sanksi pembukuan izin praktik selama
mengaudit laporan keuangan PT ESI 9 bulan terhitung sejak tanggal 29
tahun 2007 April 2008
3. TH Pelanggaran terhadap kode etik Sanksi pembukuan izin usaha selama
Akuntan Publik 24 bulan terhitung sejak tanggal 20
Juni 2008
4. DH Pelanggaran terhadap SPAP dalam Sanksi pembukuan izin praktik selama
mengaudit laporan keuangan PT PS 6 bulan terhitung sejak tanggal 20 Juni
2005 2008
13
executives dan karyawan
3. No 20928/5 Maret 2009 Zahra Ghods and RUSA Melakukan pelanggaran atas the
Cap.inc federal securities laws
4. No. 20929/5 Maret 2009 Competitive Skema manipulasi harga saham
Technologigies
5. No. 20951/13 Maret 2009 Sunwets Pelanggaran terhadap securities act
Management,Ins.,Cayon of 1993 section 17 (a) dan Section
creek Delopment,Inc., 10 (b)
and cayon creek
finansial, LLC and Jon
M Harder
[ CITATION Suk17 \l 1033 ]
14
2. UU No. 34 th 1954 Peraturan pelaksanaan Ketetntuan pasal 4 dan 5 Undang –
UU No. 34 thn 1954 Undang No. 34 thn 1954 dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tuntutan hukum yang dialami akuntan publik berupa tuntutan secara
hukum oleh klien jika tidak bisa memenuhi kontrak yang dibuat dengan klien alis
lalai dalam memberikan jasa profesionalnya. Tuntutan hukum juga bisa terjadi
karna bussines failur terjadi karna persahaan tidak mampu membayar kewajiban,
audit failure terjadi jika akuntan publik memberikan opini yang salah, audit risk
jika akuntan publik menyimpulkan laporan keuangan disajikan secara wajar
dengan pemberian opini.sanksi yang diberikan atas tuntutan hukum PPAJP-
Departmen keuangan berbentuk peringatan tertulis sedangkan sanksi dari
Bapepam-LK bentuk peringatan tertulis juga dengan larangan pemberian jasa
dipasar. Dan hal yang bisa dilakukan akuntan publik untuk menghindari tuntutan
hukum ialah jangan sembarangan dalam memilih klient.
15
hasil penelitian di Indonesia tentang karakteristik personal, pengalaman audit,
independensi akuntan publik, penerapan etika akuntan dan kualitas audit. Ikhtisar
hasil penelitian empirik terdahulu efek kualitas tata kelola korporasi dan
implementasi prinsip etika bisnis terhadap potensi kecurangan pelaporan
akuntansi, akuntansi konservatif, komite audit, kualitas eksternal auditor dan
keuangan. Beberapa penelitian terdahulu tentang pengungkapan manajemen laba.
Akuntansi konservatif dengan manajemen laba. Komite audit dengan manajemen
laba.kualitas auditor eksternal dengan manajemen laba. Kasus pelanggaran yang
dilakukan oleh akuntan publik tahun 2004- 2009.
16
DAFTAR PUSTAKA
17