Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TANGGUNG JAWAB HUKUM AKUNTAN PUBLIK


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengauditan 1
Dosen Pengampu: Denari Dhahana Ediyarsih S.A., M.A.

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Ariyo Febri Ardiyansyah (224105030008)
Sundusiyah (224105030014)
Firdausia (224105030024)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SIDDIQ JEMBER
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allahu Rabbi atas segala nikmat sempat dan sehat,
dengan demikian dapat kita manfaatkan sebagimana semestinya. Rasa syukur tak luput untuk
senantiasa tercurahkan kepada Allah Swt yang juga telah memberikan kesempatan untuk dapat
menyelesaikan tugas makalah dengan tepat waktu. Maka terbentuklah makalah ini dengan
judul tanggung jawab hukum akuntan publik.
Sholawat serta salam juga tidak lupa untuk terus dijunjungkan kepada Rasulullah SAW
yang membawa kita dari zaman kebodohan menuju zaman intelektual sampai generasi Z
sekarang ini.
Pada kesempatan ini, kami selaku penulis, mengucapkan terimakasih kepada Ibu Denari
Dhahana Ediyarsih S.A., M.A. yang telah memberikan tugas makalah ini di semester keempat.
Bagi kami, ini merupakan pembelajaran untuk dapat lebih baik dalam pembelajaranberikutnya.
Maka dari itu kami memohon maaf apabila makalah ini terdapat banyak kesalahanbaik dalam
penulisan, percetakan, dan sebagainya.
Kami sangat membutuhkan saran, kritik dan sekaligus pesan, dalam ketidak
sempurnaan makalah ini yang nanti harapannya, kami dapat lebih menyempurnakan makalah
ini, baik dari segi penulisan, gaya bahasa, materi - materi terkait, bahkan juga pencetekan. Dan
kami juga menghrapkan agar makalah ini dapat bermanfaat untuk pihak lain yang memiliki
kepintingan tertentu. khususnya juga bermanfaaat bagi diri kami pribadi.

Penulis

Jember, 10 Maret 2024

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 4

1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 5

2.1 Hukum yang dihadapi akuntan publik ................................................................... 5


2.2 Contoh-Contoh fraud di Indonesia dan Amerika Serikat ....................................... 8

BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 16

3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 16

3.2 Saran ..................................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Suatu laporan keuangan yang telah diaudit akan lebih mempunyai
nilaikepercayaan di mata para pemakai informasi jika dibandingkan dengan
laporankeuangan yang tidak diaudit. Dalam hal ini terjadi suatu expectation gap antara
pengguna laporan keuangan yang telah diaudit untuk mendapatkan informasi
yangmemadai atas laporan keuangan, namun di sisi lain adanya keterbatasan dalam
audityang dihadapi oleh akuntan publik. Akuntan publik dalam melaksanakan
auditnyaakan selalu menghadapi risiko dimana laporan keuangan dianggap wajar,
tetapikemudian pada kenyataannya pendapat tidak wajar bisa diterbitkan karena
adakesalahan material yang mempengaruhi keputusan pengguna laporan keuangan
.Untuk itu, setidak-tidaknya seorang akuntan publik harus berpegang teguh padastandar
profesi dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Perihal penegakan hukum profesi terhadap tanggung-jawab akuntan
publikmenjadi hal yang sangat penting pada saat ini, hal ini didapat dilihat dari
lingkupakibat yang disebabkan ataupun pencegahan untuk terjadinya kasus-kasus
audityang lebih besar, bukan tidak mungkin kasus Enron yang menggemparkan
pasarmodal yang terjadi di Amerika dapat terjadi di Indonesia.Tugas dan kewajiban
akuntan publik diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), manakala
akuntan publik tidak mentaatinya disitulah terjadinya pelanggaran oleh akuntan publik.
Dalam lingkup inilah penulis bermaksud untuk lebih jauh Memahami tuntutan hukum
yang dihadapi akuntan publik, dan contoh-contoh fraud di Indonesia dan Amerika
Serikat.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa saja hukum yang dihadapi akuntan publik ?
2. Apa saja Contoh-Contoh fraud di Indonesia dan Amerika Serikat ?
1.3. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui hukum yang dihadapi akuntan public
2. Untuk mengetahui contoh-contoh fraud di Indonesia dan Amerika Serikat

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Tuntutan hukum yang dihadapi akuntan publik

Dalam hal terjadinya pelangaran yang dilakukan oleh seorang Akuntan Publik
dalam memberikan jasanya, baik atas temuan-temuan bukti pelanggaran apapun yang
bersifat pelanggaran ringan hingga yang bersifat pelanggaran berat, berdasarkan PMK
No.17/PMK.01/2008 hanya dikenakan sanksi administratif, berupa: sanksi peringatan,
sanksi pembekuan ijin dan sanksi pencabutan ijin yang di atur antara lain dalam pasal
62 , pasal 63, pasal 64, pasal 65
Profesi yang menghadapi risiko Profesi Akuntan Publik di seluruh dunia
merupakan profesi yang yang sangat tinggi. Hampir semua akuntan publik menyadari
bahwa mereka harus memberikan jasa profesionalnya sesuai dengan standar
profesional akuntan publik mentaati kode etik akuntan publik dan memiliki standar
pengendalian mutu. Jika tidak akuntan publik bisa salah dalam memberikan opini,
karena memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian padahal laporan keuangan
mengandung salah saji material (ini disebut audit failure). Sejak terjadinya kasus
Enron, World Comp, Xerox dan lain- lain yang menyebabkan ditutupnya KAP Arthur
Anderson, kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan publik menurun drastis.
Di Amerika dikeluarkan Sarbanes Oxley Act untuk mencegah terulangnya kasus
serupa. Indonesia pun tidak mau ketinggalan, saat ini sudah dikeluarkan Undang-
Undang Akuntan Publik Nomor 5 Tahun 2011 Tanggal 3 Mei 2011 yang salah satu
pasalnya menyebutkan akuntan publik bisa dikenakan sanksi pidana jika terbukti lalai
dalam menjalankan tugasnya dan terbukti terlibat tindak pidana.
Bapepam LK (sekarang OJK) dan PPAJP Departemen Keuangan (sekarang
PPPK-Kementerian Keuangan) pun membuat berbagai aturan, antara lain menyangkut
independensi akuntan publik, pembatasan jangka waktu pemberian jasa audit (3 tahun
untuk Akuntan Publik dan 6 tahun untuk KAP yang memiliki lebih dari satu partner).
Seorang akuntan publik dibatasi pemberian jasa audit atas laporan keuangan
historis terhadap suatu entitas paling lama 5 tahun buku berturut-turut. Setelah 2 tahun
berturut-turut akuntan publik tidak memberikan jasa audit atas entitas yang sama
Akuntan Publik tersebut dapat memberikan kembali jasa audit terhadap entitas tersebut,
maka berdasarkan PP 20/2015 tidak ada pembatasan lagi untuk Kantor Akuntan Publik.
Akuntan publik bisa dituntut secara hukum oleh klien jika tidak bisa memenuhi
kontrak yang dibuat dengan klien atau tidak hati-hati (lalai) dalam memberikan jasa
profesionalnya.
Menurut Arens (2017: 139):
Audit professionals have a responsibility under common law to fulfill implied or
expressed contracts with clients. They are liable to their clients for negligence and/or
breach of contract should they fail to provide the services or not exercise due care in
their performance.

5
Salah satu pasal pada Undang-undang Akuntan Publik Nomor 5 Tahun 2011
menyebutkan bahwa akuntan publik bisa dike- nakan sanksi pidana jika terbukti lalai
dalam menjalankan tu- gasnya dan terbukti terlibat tindak pidana.
Tuntutan hukum yang dihadapi akuntan publik bisa ter- jadi karena:
a) Business Failure
Terjadi apabila perusahaan tersebut tidak mampu mem- bayar
kewajibannya atau tidak bisa memenuhi harapan investor karena kondisi
ekonomi atau bisnis seperti resesi, keputusan manajemen yang buruk, atau
persaingan dalam industri.
b) Audit Failure
Terjadi apabila akuntan publik memberikan opini yang tidak benar
karena gagal dalam memenuhi persyaratan- persyaratan yang diatur dalam
standar auditing.
c) Audit Risk
Risiko atau kemungkinan akuntan publik menyimpulkan bahwa laporan
keuangan telah disajikan secara wajar dan memberikan opini Wajar Tanpa
Pengecualian padahal da- lam kenyataannya laporan keuangan mengandung
salah saji secara material. Seorang auditor mungkin saja menaati seluruh
standar auditing, namun masih gagal mengungkapkan salah saji yang material
karena adanya kecurangan yang disembunyikan sehingga sulit dideteksi.
Tanggung jawab hukum akuntan publik terjadi jika timbul kelalaian atau
akuntan Publik tersangkut fraud. Jenis pelanggaran dapat dibedakan menjadi :

• Ordinary negligence (kesalahan ringan, manusiawi, tidak disengaja) ini


merupakan pelanggaran ringan Gross negligence (kesalahan agak berat,
harusnya tidak terjadi jika auditor menerapkan due professional care).
• Constructive fraud (pelanggaran berat, akuntan publik terlibat secara langsung
atau tidak langsung membantu dalam fraud yang dilakukan manajemen).
• Fraud (pelanggaran sangat berat, akuntan publik secara sadar terlibat bersama
manajemen dalam melakukan fraud).
Di Indonesia, tuntutan hukum bisa berasal dari:

• Klien
• (Calon) investor
• Bapepam-LK (sekarang OJK)
• PPAJP-Departemen Keuangan (sekarang PPPK Kementerian Keuangan)
• Bank Indonesia
• Pengguna Laporan Keuangan
Sanksi yang diberikan PPPK Kementerian Keuangan bisa dalam bentuk
peringatan tertulis, penghentian sementara pemberian jasa akuntan publik atau, usulan

6
kepada Menteri Keuangan untuk pencabutan izin praktik akuntan publik tergantung
berat atau ringannya pelanggaran.
Sanksi yang diberikan OJK dalam bentuk peringatan tertulis, larangan
pemberian jasa di pasar modal. Pihak lainnya (klien, investor Bl, pengguna laporan
keuangan) bisa mengajukan tuntutan hukum ke pengadilan jika merasa dirugikan.
Dengan adanya Undang-Undang Akuntan Publik tahun 2011, Akuntan Publik
yang belum terbukti melakukan tindak pidana bisa dijatuhi hukuman penjara atau denda
milyar dan rupiah.
Beberapa hal yang bisa dilakukan akuntan publik untuk menghindari tuntutan
hukum antara lain:

• Jangan sembarang menerima klien, pilih klien yang memiliki integritas.


• Pilih audit staf yang qualified dan memiliki integritas.
• Pertahankan independensi (in fact, in appearance, dan in mind).
• Patuhi standar auditing, kode etik akuntan publik.
• Miliki dan taati standar pengendalian mutu.
• Pahami betul bisnis klien.
• Lakukan audit yang berkualitas.
• Dukung laporan audit dengan kertas kerja yang lengkap.
• Untuk setiap penugasan harus ada kontrak kerja (engagement letter).
• Dapatkan surat pernyataan langganan sebelum mengeluarkan audit report.
• Jaga data confidential client.
• Jika memungkinkan asuransikan jasa profesional yang diberikan.
• Jika memungkinkan miliki penasihat hukum.
• Terapkan sikap skeptis yang profesional.
Selain itu Ikatan Profesi (IAI, IAPI) diharapkan bisa membantu anggotanya
dengan cara:

• Menyediakan pelatihan bagi anggotanya melalui PPL dengan biaya yang


reasonable.
• Menerapkan peer review.
• Mengupdate standar auditing dan aturan etika.
• Melakukan research di bidang auditing.
• Melakukan lobby ke regulator untuk mencegah undang-undang dan peraturan
yang merugikan anggota.
• Memberikan edukasi kepada pengguna laporan keuangan.
• Berikan sanksi yang tegas untuk anggota yang melakukan pelanggaran.

7
2.2. Contoh-Contoh Fraud Di Indonesia Dan Amerika Serikat
Tabel 3.1. Hasil Penelitian di luar negeri tentang karakteristik personal,
pengalaman audit, independensi akuntan publik, penerapan etika Akuntan Publik dan
kualitas audit

No. Penelitian Judul Penelitian Hasil Penelitian


(Tahun)
1 Shockley (1981) Perception of Faktor-faktor yang
Auditors mempengaruhi independensi
Independence: An auditor: (1) jasa konsultasi
Empirical Analysis manajemen (2) tingkat
persaingan antar
KAP (3) ukuran KAP
2 Tubbs (1992) The Effect of Auditor independen yang
Experience on The berpengalaman lebih sensitif
Auditor's dalam mendeteksi kekeliruan-
Organizational and kekeliruan yang tidak lazim atas
Amount of Knowledge temuan-temuan dalam audit.

Tabel 3.2. Hasil Penelitian di Indonesia tentang karakteristik personal,


pengalaman Audit, Independensi Akuntan Publik, penerapan etika Akuntan, dan
kualitas audit

No. Penelitian Judul Penelitian Hasil Penelitian


(Tahun)
1 Sekar Mayangsari Analisis Pengaruh Faktor-faktor yang mempengaruhi
(2003) Independensi integritas laporan keuangan: (1)
Kualitas Audit, serta spesialisasi auditor; (2)
Mekanisme independensi; (3) mekanisme
Corporate corporate governance
Governance
terhadap Integritas
Laporan Keuangan.
2 M. Nizarul Alim, Pengaruh Memperoleh bukti: (1) kompetensi
Hapsari, dan Kompetensi dan berpengaruh signifikan terhadap
Purwanti (2007) Indepedensi kualitas audit; (2) interaksi antara
Terhadap Kualitas kompetensi dengan etika auditor
Audit Dengan Etika tidak berpengaruh signifikan
Auditor Sebagai terhadap kualitas audit; (3)
Variabel Moderasi indepensi berpengaruh signifikan
terhadap kualitas audit; dan (4)
interkasi antara independensi dan
etika auditor berpengaruh

8
Tabel 3.3. Ikhtisar hasil penelitian empiric terdahulu efek kualitas tata Kelola
korporasi dan implementasi prinsil etika bisnis terhadap potensi kecurangan pelporan
keuangan

No. Penelitian Judul Penelitian Hasil Penelitian


(tahun)
1 Mc Mullen Audit Committee Perusahaan dengan pelaporan
(1996) Performance; An keuangan yang handal (yakni,
Investigation of The tidak ada kesalahan, dan tindak
Consequences melanggar hukum)
Association with memiliki komite audit.
Audit Committees
2 Asare et al The Effectiveness of Penilaian integritas manajemen
(2004) Alternatives Risk merupakan pusat perhatian dalam
Assessment and proses penerimaan klien.
Program Planning
Tools
in a Fraud Setting

Tabel 3.4. Beberapa penelitian terdahulu tentang pengungkapan Akuntansi,


Akuntansi Konservatif, komite audit, kualitas eksternal auditor, dan manajemen laba

Pengungkapan Akuntansi Dengan Manajemen Laba


No. Penelitian Judul Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun)
1 Antunes et al On The Relationship Perusahaan di Swiss menggunakan
(2006) between Voluntary discretionary accrual untuk
Disclosure, Earnings meratakan laba, namun berkurang
Smoothing and the pada perusahaan-perusahaan yang
Value-Relevance of secara sukarela mengungkapkan
The Earnings: The informasi dalam laporan keuangan
Case of Switzerland mereka sesuai dengan aturan
IAS/IFRS atau US GAAP.
2 Kaznik (1999) On The Association Perubahan harga saham yang lebih
between Voluntary positif pada saat, dan sesudah,
Disclosure and diterbitkannya perkiraan analisis
Earnings Management yang lebih besar berhubungan.

Akuntansi Konservatif dengan manajemen laba


No. Penelitian Judul Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun)
1 Chen dan On the Relation Konservatisme memiliki potensi
Zhang (2007) between Conservatism untuk membantu mengurangi
in Accounting Standard manajemen laba.

9
and Incentives for
Earnings Managements
2 Givoly dan Hyn Rising Conservatism: Peningkatan penggunaan
(2002) Implications for konservatisme menyebabkan
financial analysis pelaporan laba yang menurun,
peningkatan pelaporan rugi, dan
peningkatan perataan laba.

Komite Audit dengan Manajemen laba


No. Penelitian Judul Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun)
1 Ebrahim, Earnings Manajemen laba berkorelasi
Ahmed. (2007) managements and negatif dengan kedua dewan
board activity: an komisaris dan komite audit.
additional evidence Hubungan negatif semacam ini
adalah lebih kuat ketika komite
audit lebih aktif. Namun, hasil ini
tidak berlaku
untuk kegiatan dewan.
2 Jackson et al. The Association Menemukan bahwa kemungkinan
(2009) Between Audit kecurangan pelaporan keuangan
Committee berkolerasi negatif dengan
Characteristics, The independensi komite audit, jumlah
Contracting Process rapat komite dan kepemilikan
and Fraudulent manajerial dan terkait positif
Financial Reporting dengan ukuran perusahaan dan
peluang pertumbuhan perusahaan.

Kualitas Auditor Eksternal Dengan Manajemen Laba


No. Penelitian Judul Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun)
1 Francis et al. The Role of Big 6 Penelitian kami memberikan
(1999) Auditors in the bukti tentang dampak auditor
Credible memiliki laporan keuangan yang
Reporting of Accruals kredibel dan peran auditor Big 6
dalam mengurangi potensi akrual
berbasis manajemen laba.
2 Li dan Lin The Relation between Studi memberikan bukti bahwa
(2006) Earnings Management biaya total dan biaya audit secara
and Audit Quality positif berkorelasi dengan
penyajian kembali laba
(earnings restatements).

10
Tabel 3.5. Kasus Pelanggaran yang di lakukan oleh Akuntan Publik Tahun
2004-2009
Aspek yang Dilanggar Jumlah Kasus Pelanggaran Berdasarkan Total
Tahun Kasus
2004 2005 2006 2007 2008 2009
Karakteristik Personal - - - 2 1 2 5
Akuntan
Pengalaman Audit 1 - - 2 2 1 6

Indepedensi Akuntan Publik 1 1 1 1 1 2 7

Penerapan Etika Akuntan 2 1 - 1 5 3 12


Publik
Kualitas Audit 2 1 2 5 8 4 22

Total Kasus 6 3 3 11 17 12 52

Tabel 3.6. Kasus Pelanggaran yang dilakukan oleh akuntan Publik diIndonesia
selama tahun 2008-2009
No. Nama Jenis Pelanggaran Sanksi
Akuntan
Publik
1 EL Pelanggaran terhadap SPAP Sanksi permbekuan izin
dalam mengaudit laporan praktik selama 12 bulan
keuangan PT SR tahun 2005 terhitung sejak
dan PT HBP tahun 2004 tanggal 6 Maret 2008
2 OPA Pelanggaran terhadap SPAP Sanksi pembekuan izin praktik
dalam mengaudit Laporan selama 9 bulan terhitung sejak
keuangan PT ESI tahun 2007 tanggal 29 April 2008
3 TH Pelanggaran terhadap Kode Sanksi pembekuan izin usaha
Etik Akuntan Publik selama 24 bulan terhitung
sejak tanggal 11 Juni 2008
4 DH Pelanggaran terhadap SPAP Sanksi pembekuan izin praktik
dalam mengaudit laporan selama 6 bulan terhitung sejak
keuangan PT PS tanggal 20 Juni 2008
(Persero) tahun 2005
5 SS Pelanggaran terhadap SA- Sanksi pembekuan izin
SPAP dalam pelaksanaan terhitung mulai 21 Juli 2008
audit atas laporan keuangan dan berlaku selama 3 bulan
PT ST (Persero)
tahun buku 2004-2008
6 AHN Pelanggaran terhadap SA- Sanksi pembekuan izin
SPAP dalam pelaksanaan terhitung muali 21 Juli 2008
audit atas laporan keuangan dan berlaku selama 3 bulan
PT ST (Persero) tahun
buku 2002 dan 2003

11
7 LP Pelanggaran terhadap SA- Sanksi pembekuan izin
SPAP dalam pelasanaan audit terhitung mulai 21 Juli 2008
atas laporan keuangan PT ST dan berlaku selama 3 bulan.
(Persero) periode tahun buku
yang berakhir 30 Juni 2007
8 RH Pelanggaran terhadap standar Sanksi pembekuan Izin selama
auditing -SPAP dalam g bulan terhitung mulai
mengaudit laporan keuangan tanggal 15 Desember 2008
PT STM untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2006
9 MZ Pelanggaran terhadap Standar Sanksi pembekuan izin selama
Auditing - SPAP dalam 3 bulan terhitung mulai
mengaudit atas laporan tanggal 22 Desember 2008
keuangan PT
PBM tahun buku 2007
10 U Pelanggaran terhadap SA- Sanksi pembekuan izin selama
SPAP dalam pelaksanaan 3 bulan terhitung mulai
audit atas laporan keuangan tanggal 10 Desember 2008
yayasan kesejahteraan
karyawan PT P tahun 2007
11 TW Pelanggaran terhadap SA- Sanksi pembekuan izin selama
SPAP dalam pelaksanaan bulan terhitung mulai tanggal
audit atas laporan keuangan 10 Desember 2008
yayasan kesejahteraan
pegawai PUPB untuk periode
31 Oktober 2006-31 Juli 2007
12 IMO Pelanggaran terhadap standar Sanksi pembekuan izin selama
auditing standar profesional 7 bulan terhitung mulai
akuntan publik dalam tanggal 10 Desember 2008
pelaksanaan audit atas
laporan keuangan PT
ME tahun buku 2006
13 ZAF Pelanggaran terhadap standar Sanksi pembekuan izin praktik
auditing, SPAP dalam selama 6 bulan terhitung sejak
pelaksanaan audit atas tanggal 23 Januari 2009
laporan keuangan PT
LILS tahun buku 2007

Tabel 3.7. The World Top 10 Business Scandal


No. Perusahaan Tahun Skandal
1 Enron 2001 Manipulasi Laporan Keuangan
2 Martha Stewart 2002 Insider trading
3 Merril Lynch 2002 Kasus Penggelapan Keuangan
4 Tyco International 2002 Penggelapan Pajak
5 WordlCom 2002 Manipulasi Laporan Keuangan
6 Xerox Corporation 2002 Manipulasi Laporan Keuangan
7 Healthsouth 2002 Penipuan Sekuritas
8 Freddie Mac and Fannie Mae 2003-2004 Manipulasi laporan keuangan

12
9 Volkswagen 2005 Kasus korupsi
10 Jerome Kerviel 2008 Kasus Korupsi

Tabel 3.8. Kasus Skandal Akuntansi Amerika Serikat Bulan Maret Tahun 2009
No. Litigation Relesase Perusahaan Tuduhan
1 No. 20926/5 Maret Devirsified Lending Froud dalam investasi real
2009 Group and Applied estate
2 No. 20927/5 Maret Pediatrix Medical Kesalahan dalam menyajikan
2009 Group informasi tentang stock
options grants dalam laporan
keuangan executives dan
karyawan
3 No. 20928/5 Maret Zahra Ghods and Melakukan pelanggaran atas
2009 RUSA Cap., Inc the federal securities laws
4 No. 20929/5 Maret Cempetitive Skema manipulasi harga
2009 Technologies saham
5 No. 20951/5 Maret Sunwest Pelanggaran terhadap
2009 Management, Inc., Securities act of 1933 Section
Cayon Creek 17 (a) dan the Securities
Development, Inc., Exchange Act of 1934 Section
and Cayon Creek 10 (b)
Financial. LLC and
Jon M Harder
6 No. 20959/17 Maret Tecumseh Holdings Fraud dalam penawaran dan
2009 Corporation, penjualan surat berharga
Tecumseh Tradevest
LLC, and S.B.
Cantor & Co., Inc.
7 No. 20968/23 Maret International Realty Penggelapan dana milik
2009 Holdings, Inc. invetors
8 No. 20974/26 Maret Millenium Bank Manipulasi data pada transaksi
2009 certificates of deposit

Tabel 3.9. Contoh-Contoh Froud yang terjadi di Amerika Serikat


No. Litigation Pelaku Fraud Jenis Fraud
Relesase
1 No.2079/3 Karning H.Durgarian, Melakukan fraud kurang lebih
November Jr. & Donald B. senilai $4 juta melakukan
2008 Hogan (Excecutive of contribution plan client and group of
Transfer Agen Putnam mutual fund
Fiduciary Trust
Company at
Massachusetts)
2 No.20798/3 Russo Associate Melakukan skema kecurangan
November Limited Patnership dalam disgorgement and
2008 and Eliot Patners prejudgment interest lebih dari $14

13
juta melalui investment advisory
FJR Corporation
3 No.20799/6 Michael E.Kelly dan Manipulasi keuangan setidaknya
25 orang pelaku $428 juta melalui the universal lease
lainnya scheme yang diperoleh melalui
investor yang ada AS dengan dana
lebih dari $136 juta yang
diinvestasikan melalui IRA accounts
4 No.20800/7 Phony Investment Melakukan Kecurangan kurang
November Adviser Jeffrey lebih sebesar $150.000 yang
2008 Laumbattus diperoleh dari setidaknya 12
investor individual. Uang tersebut
dijanjikan akan diinvestasikan di
pasar modal. Kenyataanya,
Perusahaan tidak pernah
menginvestasikan uang tersebut.
Tetapi digunakan untuk kepentingan
pribadi.

Tabel 3.10. Perbedaan Signifikan UU Akuntan Publik & PMK 17/PMK.01/2008


No. Substansi PMK 17 UU Akuntan Publik
1 Sanksi Diatur 3 jenis • Diatur 7 jenis sanksi
Administratif sanksi: a. Rekomendasi untuk
a. Peringatan melaksanakan
b. Pembekuan kewajiban tertentu
Izin b. Peringstsn tertulis
c. Pencabutan c. Pembatasan
Izin pemberian jasa
kepada suatu jenis
entitas tertentu
d. Pembatasan
pemberian jasa
tertentu
e. Pembekuan izin
f. Pencabutan izin,
dan/atau
g. Denda
• Diatur lebih lanjut dalam PP
2 Ketentuan • Tidak diatur • Diatur ketentuan Pidana
Pidana bagi:
• Akuntan public
• Pihak Terasosiasi
• AP dan KAP palsu
• (Pasal 55-57)
3 Kadaluwarsa • Tidak diatur • Diatur: 5 tahun Pasal 58
Tuntutan atau
Gugatan

14
4 UU No. 34 Th. • Peraturan • Ketentuan Pasal 4 dan Pasal
1954 pelaksanaan 5 Undang-Undang No.34
UU No 34 Tahun 1954 dicabut dan
th 1954 dinyatakan tidak berlaku

15
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari materi tersebut, dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab akuntan public
yang terdiri dari tuntutan hukum yang dihadapi akuntan public. Fraud harus bis akita
pahami untuk auditing karena kita bisa melakukan antisipasi dini/mencegah fraud,
supaya tidak terlibat Tindakan fraud, karena fraud diistilahkan sebagai kecurangan yang
dilakukan dengan sengaja untuk tujuan tertentu seperti menipu atau memberikan
gambaran keliru kepada pihak-pihak lain, yang dilakukan oleh orang- orang dalam
ataupun luar organisasi. Maka dari itu dalam pengauditan harus lebih memahami
tentang tanggung jawab hukum akuntan public dan fraud.

3.2. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna,
baik dalam segi penulisan ejaan dan tanda baca ataupun dalam penyajian materinya.
Untuk itu kritik dan saran diperlukan untuk evaluasi agar dalam penulisan makalah
kedepannya menjadi lebih baik.

16
DAFTAR PUSTAKA

Agoes, S. (2017). Auditing: Petunjuk Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik. Edisi 5 Buku
1. Jakarta: Selemba Empat.
Agoes, S. (2019). Auditing : Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik. Buku
1 Edisi 5. Jakarta: Selemba Empat.
Iskandar, S. (2019). Pengaruh Indepedensi, Kompetensi, Integritas dan Akuntabilitas Auditor
terhadap Kualitas Audit ( Studi Empiris Pada KAP di Kota Malang). E-JRA Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang Vol.8, No. 8., 1-12.
Jumaiyah. (2022). Modul Ajar Auditing 1. Sumatra Barat: Mitra Cendekia Media.

17

Anda mungkin juga menyukai