S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
KATA PENGATAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga kami sebagai kelompok 6 dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika bisnis dan profesi di
Universitas Tadulako. Makalah ini telah disusun secara maksimal dengan kerja sama dari teman-
teman kelompok sehingga dapat tersusun dengan baik. Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua teman-teman kelompok yang telah berpartisipasi dalam penyusunan makalah
ini. Terima kasih juga kepada dosen pengampu mata kuliah Etika Bisnis dan Profesi.
Demikian yang dapat kami sampaikan, kami harap makalah ini dapat bermanfaat dan
dapat dijadikan sebagai acuan pembuatan makalah yang sama dikemudian hari. Kami menyadari
bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kekurangan baik yang secara langsung
maupun secara tidak langsung, maka saran dan kritik yang membangun sangat kami butuhkan
dari semua pihak agar dalam pembuatan makalah dikemudian hari dapat lebih baik.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
auditor ketika mengaudit laporan keuangan adalah wajar tanpa pengecualian
(unqualified opinion), wajar dengan pengecualian (qualified opinion), tidak wajar
(adverse opinion), dan tidak memberikan pendapat (disclaimer opinion). Akuntan
pemerintah adalah akuntan profesional yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas
pokoknya melakukan penyajian laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan
pemerintah atau yang sering disebut dengan standar akuntansi pemerintah (SAP).
B. Rumusan Masalah
1. Laporan Keuangan dan hukum
2. Penangung jawab laporan keuangan
3. Penyusunan laporan keuangan
4. Pemberian asurans Laporan Keuangan
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Laporan Keuangan dan hukum
2. Untuk Mengetahui Penangung jawab laporan keuangan
3. Untuk Megetahui Penyusunan laporan keuangan
4. Untuk Mengetahui Pemberian asurans Laporan Keuangan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Dalam laporan keuangan perusahaan publik, tidak boleh ada upaya untuk menyajikan
informasi yang menguntungkan beberapa pihak sementara merugikan pihak lain yang
memiliki kepentingan yang berlawanan. Hal ini dapat menyebabkan risiko kecurangan
besar karena laporan keuangan tidak mencerminkan kondisi sebenarnya perusahaan,
melainkan disusun untuk memenuhi keinginan pihak tertentu. Manipulasi laporan
keuangan merupakan pelanggaran hukum perdata dan pidana yang mengarah pada masalah
sosial dan ekonomi, seperti yang terjadi pada kasus manipulasi laporan keuangan PT
Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), yang berujung pada kerugian bagi para investor dan
merusak reputasi perusahaan.Untuk melindungi investor dari kerugian tersebut, penegakan
hukum harus konsisten demi integritas perusahaan investasi. Prinsip keterbukaan informasi
diperlukan untuk membangun kepercayaan investor secara luas, sehingga perlindungan dan
kepercayaan terhadap investor akan berdampak pada ekonomi suatu negara.
Transparansi merupakan bagian dari Good Governance yang dibangun atas kebebasan
mendapatkan informasi untuk kepentingan publik. Laporan keuangan harus memenuhi
syarat transparansi, memuat informasi relevan secara jelas, dapat dipahami, dan disajikan
tepat waktu sesuai dengan prinsip pengungkapan penuh (full disclosure principle), agar
tidak menyesatkan.
2. Penanggung jawab laporan keuangan
4
• Manajer keuangan atau direktur keuangan yang memimpin tim keuangan
memiliki tanggung jawab langsung dalam penyusunan laporan keuangan.
5. Konsultan Keuangan
• Pada beberapa kasus, perusahaan dapat menggunakan jasa konsultan keuangan
untuk memberikan saran dan bimbingan terkait laporan keuangan
6. Pegawai Akuntansi dan Keuangan
• Tim akuntansi internal memiliki langgung jawab langsung dalam pemeliharaan
catatan keuangan yang akurat dan penyusunan laporan keuangan.
7. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi
• Penanggung jawab laporan keuangan harus memastikan bahwa laporan
keuangan disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, seperti
International Financial Reporting Standards (IFRS) atau Generally Accepted
Accounting Principles (GAAP).
8. Ketepatan Waktu dan Kesesuaian Hukum
• Menjamin bahwa laporan keuangan disampaikan tepat waktu sesuai dengan
persyaratan hukum dan regulasi yang berlaku.
9. Ketidakpastian dan Risiko
• Mengidentifikasi dan mengelola ketidakpastian dan risiko yang mungkin
mempengaruhi laporan keuangan.
10. Keteladanan dan Intergritas
• Menetapkan standar etika tinggi dan integritas dalam penyusunan laporan
keuangan.
Penyusun laporan keuangan adalah orang atau tim yang bertanggung jawab
untuk mengumpulkan, mencatat, dan menyajikan informasi keuangan suatu
organisasi. Tugas penyusun laporan keuangan melibatkan sejumlah langkah kritis yang
tidak hanya memberikan gambaran akurat tentang keuangan, tetapi juga memenuhi
standar akuntansi yang berlaku
Tanggung jawab penyusun laporan keuangan meliputi keakuratan dan ketepatan
bahan penyusunan data keuangan, kebenaran dan ketepatan pengelolaan keuangan,
serta kebenaran dan keakuratan laporan pengelolaan keuangan
Laporan keuangan disusun oleh beberapa pihak, termasuk manajemen
perusahaan yang bertanggung jawab atas informasi yang disajikan dalam laporan
tersebut. Selain itu, ada juga akuntan publik atau internal yang bertanggung jawab
dalam menyusun dan memverifikasi laporan keuangan agar sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku.
Penyusunan laporan keuangan melibatkan beberapa pihak yang memiliki peran
krusial dalam menyusun informasi keuangan perusahaan. Beberapa dari mereka adalah:
1. Manajemen Perusahaan: Bertanggung jawab atas pengelolaan dan penyajian
informasi keuangan perusahaan. Mereka menyediakan data dan informasi yang
digunakan dalam laporan keuangan.
2. Akuntan Publik atau Internal: Akuntan yang memiliki kewenangan dan keterampilan
5
untuk memeriksa dan memastikan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan
standar akuntansi yang berlaku. Akuntan publik biasanya melakukan audit independen,
sedangkan akuntan internal bekerja di dalam perusahaan.
3. Standar Akuntansi dan Regulator:Persyaratan penyusunan laporan keuangan juga
dipengaruhi oleh standar akuntansi yang berlaku. Badan regulasi seperti Financial
Accounting Standards Board (FASB) di Amerika Serikat atau International Financial
Reporting Standards (IFRS) di tingkat internasional, memberikan kerangka kerja untuk
penyusunan laporan keuangan.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tanggung jawab seorang akuntan sangatlah penting dalam memastikan keandalan,
keakuratan, dan kepatuhan suatu entitas atau perusahaan terhadap norma-norma akuntansi
dan peraturan perpajakan. seorang akuntan adalah bahwa peran mereka sangat penting
dalam menjaga kepercayaan publik, pihak berkepentingan, dan stabilitas keuangan suatu
entitas. Tanggung jawab ini mencakup kepatuhan terhadap hukum dan etika profesi,
penyajian informasi keuangan yang akurat dan andal, serta memberikan kontribusi dalam
pengelolaan risiko dan pengambilan keputusan bisnis.
Ketelitian, konsistensi, dan integritas dalam pelaksanaan tugas adalah kunci untuk
memenuhi tanggung jawab ini. Dengan melibatkan diri dalam pengembangan
profesionalisme, akuntan dapat tetap relevan dan mampu menghadapi perubahan dalam
lingkungan bisnis, teknologi, dan regulasi. Secara keseluruhan, tanggung jawab seorang
akuntan tidak hanya terfokus pada aspek teknis akuntansi, tetapi juga melibatkan elemen
etika, integritas, dan kontribusi aktif dalam mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan
perusahaan atau organisasi yang mereka layani.
B. Saran
Dengan dibuatnya makalah ini penulis berharap para pembaca dapat mengetahui
lebih banyak hal Mengenai petingnya tanggung jawab seorang Akuntan .
7
DAFTAR PUSTAKA