Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PERAN AKUNTANSI DAN INFORMASI AKUNTANSI


TERHADAP BISNIS

OLEH :

KELOMPOK 12

SYAUKIAH AMRINA ROSADAH 2320203862201021


FITHRIYYAH RIDWAN 2320203862201007
NURHAWANI 23202038622010

Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah bisnis &
manajemen

PROGRAM STUDI AKUTANSI LEMBAGA KEUANGAN


SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI PAREPARE
2023
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang teramat dalam dan tiada kata lain yang patut kami
ucapkan selain mengucap rasa syukur. Karena berkat rahmat dan karunia Tuhan
Yang Maha Esa, makalah yang berjudul “Peran Akuntansi dan Informasi Akuntansi
Terhadap Bisnis” telah selesai di susun, semoga makalah ini dapat memberikan
sumbangsih keilmuan dan penambah wawasan bagi pembaca yang memiliki minat
terhadap pembahasan tentang “Peran Akuntansi dan Informasi Akuntansi Terhadap
Bisnis” yang ada di sekitar kita.

Akan tetapi pada akhirnya kami mengakui bahwa tulisan ini terdapat
beberapa kekurangan dan jauh dari kata sempurna, sebagaimana pepatah
menyebutkan “tiada gading yang tidak retak” dan sejatinya kesempurnaan hanyalah
milik tuhan semata. Maka dari itu, kami dengan senang hati secara terbuka untuk
menerima berbagai kritik dan saran dari para pembaca sekalian, hal tersebut tentu
sangat diperlukan sebagai bagian dari upaya kami untuk terus melakukan perbaikan
dan penyempurnaan makalah kami kedepannya.

Terakhir, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang
telah mendukung dan turut andil dalam seluruh rangkaian proses penyusunan
makalah ini, sehingga makalah ini bisa tersusun dan selesai tepat waktu. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi semua pihak dan dapat memberikan tambahan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.

Parepare, 1 Desember 2023

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

BAB I .......................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakamg ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 1

C. Tujuan Pembahasan ....................................................................... 1

BAB II ......................................................................................................... 2

PEMBAHASAN ......................................................................................... 2

A. Manfaat Akutansi Dan Pengguna Informasi Akutansi .................. 2

B. Akuntan dan pekerjaannya ............................................................ 5

C. Persamaan akutansi ....................................................................... 8

D. Laporan Keuamgan ..................................................................... 10

E. Analisis Laporan Keuangan ........................................................ 13

BAB III ..................................................................................................... 19

PENUTUP ................................................................................................. 19

A. Kesimpulan .................................................................................. 19

B. Sararn........................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam dunia bisnis yang dinamis dan kompleks, peran akuntansi dan
informasi akuntansi menjadi krusial untuk kelangsungan dan pengelolaan
suatu bisnis. Akuntansi bukan hanya sekadar pencatatan transaksi keuangan;
lebih dari itu, akuntansi berfungsi sebagai penyedia informasi vital bagi
berbagai pemangku kepentingan seperti manajemen, investor, dan kreditor.

Pemahaman yang baik terkait peran akuntansi dan informasi


akuntansi menjadi esensial dalam konteks perkembangan bisnis yang cepat
dan persaingan global.

Melalui eksplorasi konsep-konsep tersebut, diharapkan dapat tercapai


pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana akuntansi berperan
dalam mendukung keberhasilan dan pertumbuhan bisnis.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Manfaat Akutansi dan Pengguna Informasi Akutansi?
2. Apa Saja akuntan dan Pekerjaannya?
3. Bagaimana Persamaan Akutansi?
4. Apa Saja Laporan Keungan?
5. Bagaimana Analisis Laporan Keuangan?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk Mengetahui Manfaat Akutansi dan Pengguna Informasi Akutansi
2. Untuk Mengetahui Akutan dan Pekerjaannya
3. Untuk Mengetahui Persamaan Akutansi
4. Untuk Mengetahui Laporan Keuangan
5. Untuk Mengetahui Meng-Analisis Laporan Keuangan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Manfaat Akutansi Dan Pengguna Informasi Akutansi


Menurut American Accounting Assosciation Akuntansi adalah suatu proses
mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk
memungkinkan adanya penilain dan keputusan yang jelas serta tegas bagi pihak
yang menggunakan informasi tersebut.

Tujuan utama akuntansi keuangan adalah menyediakan informasi keuangan


mengenai suatu badan usaha kepada pihak-pihak berkepentingan. Informasi
tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan
ekonomi.

Informasi yang dihasilkan akuntansi keuangan tidak terbatas pada laporan


keuangan saja. Tetapi, termasuk juga informasi-informasi lain, baik yang bersifat
keuangan maupun tidak. Secara umum semua informasi yang dihasilkan suatu
sistem akuntansi disebut informası akuntansi. Walaupun diharapkan bermanfaat
dalam pengambilan keputusan ekonomi, namun informasi keuangan bukan satu-
satunya informasi yang diperlukan. Pengambilan keputusan ekonomi dipengaruhi
banyak faktor, misalnya keadaan perekonomian, politik dan prospek industri.

Secara khusus Prinsip Akuntansi Indonesia menyebutkan tujuan laporan


keuangan sebagai berikut)1:

1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai


aktiva, kewajiban dan modal suatu perusahaan.
2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan
aktiva neto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari
kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.

1
Komite prinsip akutansi indonesia, “Prinsip Akutansi Indonesia” (jakarta: Ikatan akutansi
indonesia, 1984).

2
3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai
laporan keuangan dalam menaksir potensi perusahaan menghasilkan laba.
4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan aktiva
dan kewajiban suatu perusahaan seperti informasi mengenai aktivitas
pembiayaan dan investasi.
5. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan
dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan
keuangan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut
perusahaan.

Informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh para pengguna laporan keuangan


sangat berbeda-beda (bervariasi) tergantung pada jenis keputusan yang hendak
diambil.

Akuntansi menyediakan cara untuk mengumpulkan informasi ekonomi dan


melaporkannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap informasi akuntansi adalah:

a. Investor

Investor adalah orang-orang atau lembaga yang akan menanamkan modalnya


dalam suatu perusahaan, biasanya dalam bentuk uang atau aset lainnya.
Investor membutuhkan informasi laporan keuangan untuk membantu
menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi di
perusahaan tertentu. Oleh karena itu, informasi dibutuhkan investor
mencakup (1) laba usaha yang diperoleh selama beberapa tahun terakhir dan
(2) pertumbuhan kekayaan perusahaan.

b. Karyawan
Karyawan adalah orang yang bekerja dalam perusahaan dan memperoleh
imbalan jasa dari perusahaan tersebut. Karyawan membutuhkan informasi
laporan keuangan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan
balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja. Jadi, informasi yang

3
dibutuhkan berupa (1) laba perusahaan yang diperoleh dan (2) besarnya balas
jasa yang diberikan perusahaan.

c. Kreditur

Kreditur adalah orang atau perusahaan yang memberikan pinjaman dana


kepada perusahaan untuk berbagai keperluan usaha. Kreditur membutuhkan
informasi laporan keuangan untuk memutuskan apakah jumlah pinjaman
yang diberikan akan dibayar oleh perusahaan pada saat tanggal jatuh tempo.
Dengan demikian, informasi yang diperlukan mencakup:

1. Besarnya kekayaan perusahaan.

2. Kemampuan menghasilkan laba.

3. Perbandingan utang dengan kekayaan perusahaan.

d. Pemasok (Supplier)

Pemasok adalah orang atau perusahaan yang menjual berbagai barang kepada
perusahaan. Untuk meningkatkan omset penjualan, pemasok biasanya
menjual barang secara kredit. Oleh karenanya, mereka membutuhkan
informasi laporan keuangan untuk mengetahui apakah perusahaan tersebut
mampu membayar kredit yang diberikan. Informasi yang dibutuhkan berupa:

1. Besarnya kekayaan perusahaan.

2. Kemampuan menghasilkan laba.

3. Perbandingan utang terhadap kekayaan perusahaan.

e. Pemerintah

Pemerintah adalah lembaga yang memiliki kewenangan untuk membuat


peraturan usaha dan hal-hal yang terkait dengannya. Pemerintah
membutuhkan informasi laporan keuangan untuk menentukan jumlah pajak
yang akan dikenakan terhadap suatu perusahaan. Dengan demikian, informasi
yang dibutuhkan berupa:

4
1. Laba usaha yang diperoleh.

2. Beban yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan.

f. Masyarakat

Masyarakat adalah orang-orang yang mendapat dampak dari keberadaan


suatu perusahaan. Mereka membutuhkan informasi laporan keuangan untuk
mengetahui kecenderungan dan perkembangan kemakmuran perusahaan
serta segala aktivitasnya.2

B. Akuntan dan pekerjaannya


Ada empat bidang yang dapat dilayani oleh profesi akuntansi, yaitu: (1)
Akuntansi privat, (2) Akuntansi publik, (3) Akuntansi pemerintahan, dan (4)
Pendidikan akuntansi. Pada bagian ini kita akan menguraikan masing-masing
bidang

1. Akuntansi Privat (Private Accounting)

Para akuntan dipakai oleh perusahaan individual dalam akuntansi privat.


Terdapat sejumlah pelayanan yang berbeda dengan pekerjaan para akuntan privat.
Pelayanan tersebut meliputi pekerjaan dari (1) Pengendali (controller), (2)
Pemegang buku (the book keeper), (3) Akuntansi biaya (the cost accounting), (4)
Audit internal (intern auditor), (5) Spesialis pajak (the tax specialist), dan (6) Para
Akuntan yang bekerja pada bidang tugas seperti penyusunan anggaran.

Para pengendali (controllers) adalah pemimpin akuntansi (chief accounting


officer) dari suatu perusahaan. Pada pekerjaan ini, untuk penyediaan seluruh
aktivitas akuntansi dari organisasi, biasanya ia adalah high-ranking officer dari
perusahaan.

2
Pura Rahman, “Pengantar Akutansi 1 Pendektan Siklus Akutansi” (Jakarta: Penerbit
Erlangga, 2013), 227.

5
Istilah pemegang buku (book keeper) dan akuntan sering kali disalah
artikan. Pekerjaan book keeper adalah untuk mencatat dan mengolah data dalam
sistem akuntansi.

Banyak pekerjaan book keeper seperti pengolahan data secara aktual.


Banyak book keeper bekerja baik dalam perusahaan kecil maupun bekerja dengan
komputer, elektronik, dan mesin-mesin lain dalam organisasi yang luas.
Perbedaannya adalah bahwa pekerjaan akuntan lebih luas daripada book keeper.
Akuntan berhubungan dengan penentuan data yang diperlukan dan dicatat,
penentuan bagaimana data harus diolah, dan penentuan bagaimana laporan-laporan
dirancang, serta bagaimana penyampaian informasi kepada pengambil keputusan.

Beberapa akuntan bekerja sebagai akuntan biaya (cost accountants).


Pekerjaan mereka adalah menyeleksi, mengolah, dan melaporkan informasi tentang
biaya-biaya industri produk. Informasi yang dihasilkan oleh akuntan biaya (cost
accountants) digunakan sebagai bahan untuk membuat pertimbangan tentang
berbagai macam biaya dalam pengolahan dan penjualan barang-barang perusahaan.

Beberapa perusahaan yang tergolong besar dan istimewa, mempunyai suatu


staf auditing internal (intern auditing staff). Pekerjaan internal auditor adalah
menyelidiki dan mengevaluasi dengan cara sistematis amogatas pelaksanaan fungsi
sistem akuntansi perusahaan. Internal auditormbi menelaah catatan-catatan
akuntansi dan membuat rekomendasi untuk perubahan sistem yang disediakan.
Sebagai tambahan, internal auditor menentukan besarnya kebijakan dan keperluan
manajemen yang akan diselesaikan. Dengan demikian, dia membantu dalam proses
manajemen.

Spesialis Pajak (the tax specialist) adalah pegawai yang bertugas


menyiapkan pembayaran pajak perusahaan. Ia juga sebagai penasihat manajemen,
berkenaan dengan konsekuensi pajak di atas berbagai macam tindakan yang
dipertimbangkan manajemen.

Dalam perusahaan, pelayanan mencakup bermacam-macam spesialis


akuntansi yang lain, termasuk penganggaran (budgeting). Anggaran (budget) secara

6
sederhana merupakan suatu rencana yang membantu momenuntun manajemen
dalam melaksanakan aktivitasnya. Contoh, manajemen bermaksud menganggarkan
(atau merencanakan untuk mengeluarkan) Rp 10.000.000,00 untuk pengolahan
tiap-tiap produk. Biaya aktual yang dibayarkan bisa dibandingkan dengan
anggaran, sebagai suatu bagian dari pengendalian biaya-biaya operasi lancar.

2. Akuntansi Publik (Public Accounting)

Akuntansi publik adalah seluruh peraturan yang mengatur praktek profesi


tertentu untuk kepentingan publik. Profesi tersebut meliputi ahli medis, ahli hukum,
dan akuntan publik. Lisensi profesional yang diikat dalam praktek dari akuntan
publik disebut certified public accounting (CPA). Dalam praktek secara umum,
CPA bukan pegawai dari suatu perusahaan bisnis. Ia bekerja pada suatu akuntan
publik perusahaan, yang menjalankan pelayanan kepada perusahaan bisnis untuk
memperoleh upah.

Pelayanan yang mungkin sangat penting dijalankan oleh akuntan publik


adalah auditing. Hampir semua perusahaan mengadakan ikatan dengan CPA untuk
membuat suatu audit tahunan. Audit secara sederhana adalah suatu penyelidikan
dan penelaahan dari laporan finansial dan laporan yang disajikan oleh suatu
perusahaan untuk menentukan apakah laporan-laporan tersebut disajikan sesuai
dengan prinsip-prinsip umum akuntansi (generally accepted accounting principles).
Hal itu berarti bahwa CPA menentukan bilamana penyampaian laporan finansial
(financial statement) yang mereka perkirakan, dan apakah hal tersebut sesuai untuk
publik, termasuk investor dan kreditur yang memerlukan informasi.

3. Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting)

Banyak federal, negara, dan organisasi pemerintahan lokal, yang


mempunyai kebutuhan besar terhadap pelayanan akuntan. Banyak pemerintah yang
mempekerjakan para akuntan untuk membantu para administrator pajak dan
meneliti pendapatan pajak. Di sisi lain, operasi sistem akuntansi juga untuk

7
melengkapi pemerintah dengan laporan-laporan yang digunakan dalam mengambil
keputusan.

4. Pendidikan Akuntansi (Accounting Education)

Pendidikan akuntansi merupakan suatu kesempatan baik bagi para akuntan


dalam bidang pendidikan. Lembaga-lembaga kursus dan universitas menawarkan
sarjana lanjutan bagi para akuntan untuk membantu persiapan dalam mengajarkan
seluruh aspek akuntansi.3

C. Persamaan akutansi
Sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan dinamakan aset/ harta/
kekayaan (assets). Aset ini selanjutnya akan digunakan (dimanfaatkan atau
dikonsumsi) oleh perusahaan demi lancarnya kegiatan operasional sehari-hari.
Contoh dari aset meliputi: uang kas, piutang usaha, persediaan barang dagangan,
perlengkapan toko dan kantor, asuransi dan sewa dibayar di muka, tanah, bangunan,
peralatan/perabot toko dan kantor, kendaraan operasional, dan aset lainnya.

Piutang usaha dikatakan aset karena piutang ini nantinya akan dapat
"dicairkan" (di convert) dari piutang menjadi uang kas, sebagai hasil dari penagihan
penjualan. Piutang usaha mencerminkan hak perusahaan untuk menagih kepada
customer/pelanggan demi mendapatkan uang kas. Persediaan barang dagangan
merupakan aset karena nantinya akan dijual oleh perusahaan kepada pelanggan
untuk mendapatkan piutang (hak menagih) maupun kas pada akhirnya. Sedangkan
untuk perlengkapan toko dan kantor, asuransi dan sewa dibayar di muka, tanah,
bangunan, peralatan/perabot toko dan kantor, dan kendaraan operasional dikatakan
aset karena mereka memiliki manfaat ekonomi bagi perusahaan untuk dapat
digunakan/ dikonsumsi selama periode akuntansi.

3
Bedjo Siswanto M. Sadeli Lili, “Akutansi Manajemen” (Jakarta: Bumi Akasara, 2001),
192.

8
Utang (liabilities) merupakan kewajiban perusahaan kepada kreditur
(supplier, bankir) dan pihak lainnya (karyawan, pemerintah). Kreditur dan pihak
lainnya di sini memiliki hak/klaim atas asset perusahaan. Contohnya adalah:

1. Utang Usaha (Accounts Payable).

Perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar/melunasi utangnya kepada


supplier sebagai akibat dari pembelian barang dagangan secara kredit. Dalam hal
ini perusahaan selaku pembeli barang dagangan secara kredit harus mentransfer
uang kas kepada supplier (penjual), yang berarti supplier memiliki hak/ klaim
atas assets si pembeli.

2. Pinjaman Bank (Bank Loans).

Perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar/melunasi utangnya kepada


pihak bank (bankir) sebagai akibat dari transaksi peminjaman uang bank. Dalam
hal ini perusahaan harus membayar jumlah pokok pinjaman berikut bunga.
Bunga bank yang masih terhutang (interest payable), yang belum dibayarkan,
juga merupakan kewajiban (liabilities) bagi debitur (peminjam uang).

3. Utang Gaji (Salaries Payable).

Perusahaan (majikan) memiliki kewajiban untuk membayar utangnya kepada


karyawan atas uang gaji karyawan yang belum dibayarkan, di mana karyawan
telah memberikan jasanya kepada perusahaan. Dalam hal ini, karyawan
memiliki hak/klaim atas assets (uang kas) perusahaan.

4. Utang Pajak Penghasilan (Income Taxes Payable).


Perusahaan memiliki kewajiban (berdasarkan undang-undang) untuk membayar
pajak yang terhutang kepada pemerintah atas penghasilan/keuntungan yang
diperoleh perusahaan.

Ekuitas (equity) merupakan hak pemilik dana atau pemegang saham atas asset
perusahaan. Ekuitas untuk perusahaan perorangan dinamakan ekuitas pemilik
(owner's equity), untuk firma (persekutuan) dinamakan partnership equity,
sedangkan untuk perseroan dinamakan ekuitas pemegang saham (stockholders'

9
equity). Ekuitas atau modal disebut juga sebagai kekayaan bersih (net assets), yang
artinya bahwa hak (klaim) pemilik atau pemegang saham atas kekayaan perusahaan
diperoleh setelah seluruh kekayaan yang ada dalam perusahaan dikurangi dengan
seluruh kewajiban perusahaan

Hubungan antara kekayaan, kewajiban, dan ekuitas dapat dirumuskan ke dalam


sebuah persamaan akuntansi (accounting equation) sebagai berikut:

Assets = Liabilities + Equity

Rumusan persamaan akuntansi di atas sifatnya baku (mutlak) dimana


liabilities harus ditempatkan terlebih dahulu sebelum equity, ini mengandung
makna bahwa kreditur memiliki hak yang pertama atas kekayaan perusahaan,
setelah itu sisa assets yang masih ada barulah merupakan hak pemilik
dana/pemegang saham4.

D. Laporan Keuamgan
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari aktivitas akuntansi. Laporan
ini mengikhtisarkan data transaksi dalam bentuk yang berguna bagi pengambilan
keputusan. Secara umum, laporan keuangan terdiri dari hal-hal yang dibahas
berikut ini.

1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukkan kemampuan


perusahaan atau entitas bisnis dalam menghasilkan keuntungan pada suatu periode
waktu tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun. Dalam laporan laba rugi
tercantum akun nominal (akun Pendapatan dan akun Beban). Pendapatan dikurangi

4
Hery, Pengantar Akutansi (Jakarta: PT Grasindo, 2015).

10
Beban akan menghasilkan laba/rugi, Perusahaan mengalami keuntungan atau laba
ketika jumlah Pendapatan melebihi jumlah Beban (Pendapatan lebih besar dari
Behan), Sebaliknya, perusahaan mengalami kerugian ketika jumlah beban melebihi
jumlah Pendapatan (Beban lebih besar dari Pendapatan). Dengan demikian, format
laporan laba rugi secara sederhana adalah sebagai berikut:

Pendapatan xxxx
Beban (xxx)
Laba/Rugi xxxx

a. Pendapatan adalah kenaikan kekayaan perusahaan akibat penjualan produk


atau jasa dalam rangka menjalankan kegiatan usaha perusahaan.

b. Beban merupakan pengorbanan ekonomis yang dilakukan perusahaan untuk


memperoleh barang atau jasa yang digunakan dalam usaha perusahaan dan
bermanfaat pada suatu periode tertentu.

2. Laporan Ekuitas Pemilik (Statement of Owner's Equity)

Laporan ekuitas pemilik adalah laporan yang menunjukkan perubahan


ekuitas pemilik selama periode waktu tertentu5. Laporan ekuitas pemilik terdiri dari
Modal, Laba/Rugi, dan Prive (pengambilan pribadi) atau Pembayaran Dividen.
Secara sederhana format laporan perubahan ekuitas adalah sebagai berikut:

Modal/Laba ditahan awal periode xxxx


Laba/Rugi xxx +/-
xxxx
Prive/Pembayaran dividen (xxx)
Modal/Laba ditahan akhir periode xxxx

5
Sofyan Syafri, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,
1998).

11
a. Modal/ekuitas adalah aset yang ditanamkan pemilik perusahaan ke dalam
perusahaan yang dimilikinya.

b. Laba merupakan selisih antara pendapatan dan beban, di mana pendapatan


lebih besar dari beban.

c. Rugi merupakan selisih antara pendapatan dan beban, di mana beban lebih
besar dari pendapatan.

d. Prive adalah pengambilan uang atau barang perusahaan untuk kepentingan


pribadi dari pemilik perusahaan.

3. Neraca (Balance Sheet)

Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan kondisi keuangan


suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Neraca menyajikan akun-akun riil yaitu
akun Aset, akun Kewajiban, dan akun Ekuitas. Bentuk laporan neraca secara
sederhana adalah sebagai berikut:

ASET KEWAJIBAN DAN EKUITAS


Aset: Kewajiban:
Aset Lancar xxxx Utang A xxxx
Aset Tetap xxxx
Ekuitas:
Modal A xxxx
Total Aset xxxx Total Kewajiban & Ekuitas xxxx

a. Aset adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan pada suatu periode tertentu.

b. Kewajiban/Utang adalah klaim atau hak dari pihak ketiga (kreditor) atas aset
perusahaan, atau kewajiban perusahaan terhadap pihak lain.

c. Ekuitas adalah klaim perusahaan terhadap pemilik perusahaan (investor) atau


harta kekayaan yang ditanamkan oleh pemilik pada perusahaan yang
dimilikinya.

12
E. Analisis Laporan Keuangan
1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 menjelaskan


bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan. Agar laporan keuangan menjadi lebih bermakna, laporan keuangan
tersebut harus dapat dipahami dan dimengerti oleh penggunanya sehingga perlu
dilakukan analisis laporan keuangan6.

Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses untuk membedah


laporan keuangan kedalam unsur-unsurnya dan menelaah masing-masing dari
unsur tersebut dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman
yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri.

Menganalisis laporan keuangan berarti menilai kinerja perusahaan, baik


secara internal maupun untuk dibandingkan dengan perusahaan lain yang berada
dalam industri yang sama. Hal ini berguna bagi arah perkembangan perusahaan
dengan mengetahui seberapa efektif operasi perusahaan telah berjalan. Analisis
laporan keuangan sangat berguna tidak hanya bagi internal perusahaan saja,
tetapi juga bagi investor dan pemangku kepentingan lainnya.

Analisis laporan keuangan merupakan suatu metode yang membantu


para pengambil keputusan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
perusahaan melalui informasi yang didapat dari laporan keuangan. Analisis
laporan keuangan dapat membantu manajemen untuk mengidentifikasi
kekurangan atau kelemahan yang ada dan kemudian membuat keputusan yang
rasional untuk memperbaiki kinerja perusahaan dalam rangka mencapai tujuan
perusahaan. Analisis laporan keuangan juga berguna bagi investor dan kreditor
dalam pengambilan keputusan investasi dan kredit.

6
Jumingan, Analisis Laporan Keuangan (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2009).

13
2. Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan

Secara umum, tujuan dan manfaat dari dilakukannya analisis laporan


keuangan adalah:

a. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode


tertentu, baik aset, liabilitas, ekuitas, maupun hasil usaha yang telah
dicapai selama beberapa periode.
b. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang menjadi kekurangan
perusahaan.
c. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang menjadi keunggulan
perusahaan.
d. Untuk menentukan langkah-langkah perbaikan yang perlu dilakukan di
masa mendatang, khususnya yang berkaitan dengan posisi keuangan
perusahaan saat ini.
e. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen.
f. Sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis, terutama mengenai
hasil yang telah dicapai.

Di sisi lain, tujuan analisis laporan keuangan menurut Bernstein (1983)


adalah sebagai berikut:

a. Screening

Analisis dilakukan dengan melihat secara kritis data-data yang


terkandung dalam laporan keuangan untuk kepentingan pemilihan
investasi atau kemungkinan merger

b. Forecasting
Analisis dilakukan untuk memprediksi kondisi keuangan perusahaan di
masa yang akan datang.
c. Diagnosis
Analisis dilakukan untuk melihat kemungkinan adanya masalah
masalah yang terjadi dalam perusahaan, baik dalam manajemen operasi,
keuangan, atau pun masalah lainnya.

14
d. Evaluation
Analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen, kinerja
operasional, tingkat efisiensi, dan lain sebagainya.
e. Understanding
Dengan melakukan analisis laporan keuangan, informasi mentah yang
ada dalam laporan keuangan akan menjadi lebih bermakna.

3. Langkah langkah melakukan analisi Laporan Keuangan

Berikut adalah langkah-langkah atau prosedur dalam melakukan analisis laporan


keuangan:

a. Mengumpulkan data keuangan dan data pendukung yang diperlukan


selengkap mungkin, baik untuk satu periode maupun beberapa periode,
b. Melakukan pengukuran-pengukuran atau perhitungan-perhitungan
secara cermat dengan memasukkan angka-angka yang ada dalam
laporan keuangan ke dalam rumus-rumus tertentu.
c. Memberikan interpretasi terhadap hasil perhitungan dan pengukuran
yang telah dilakukan
d. Membuat laporan hasil analisis
e. Memberikan rekomendasi sehubungan dengan hasil analisis yang telah
dilakukan.

Secara gans besar. ada dua metode analisis laporan keuangan yang lazim
dipergunakan dalam praktek, yaitu7

1) Analisis Vertikal (Statis)

Analisis vertikal merupakan analisis yang dilakukan hanya terhadap


satu periode laporan keuangan saja. Analisis ini dilaku kan antara pos-pos
yang ada dalam laporan keuangan dari satu periode. Jadi, informasi yang
diperoleh hanyalah menggambarkan hubungan kunci antar pos-pos laporan

7
Hery, Teori Akutasni (Jakarta: PT Fajar Interpratama offset, 2009).

15
keuangan atau kondisi untuk satu periode saja sehingga tidak dapat
mengetahui perkembangan kondisi perusahaan dari periode yang satu ke
periode berikutnya. Analisis vertikal juga dapat berupa analisis
perbandingan terhadap laporan keuangan perusahaan lain pada satu periode
waktu tertentu, dimana perbandingan dilakukan terhadap informasi serupa
dari perusahaan lain yang berada dalam satu industri yang sama atau
dikaitkan dengan data industri (sebagai patokan) pada periode waktu yang
sama.

2) Analisis Horisontal (Dinamis)

Analisis horisontal merupakan analisis yang dilakukan dengan


membandingkan laporan keuangan dari beberapa periode.

Dengan kata lain, perbandingan dilakukan dengan informasi serupa


dari perusahaan yang sama (perusahaan itu sendiri) tetapi untuk periode
waktu yang berbeda. Melalui hasil analisis ini dapat dilihat kemajuan atau
kemunduran kinerja perusahaan dari periode yang satu ke periode
berikutnya.

Di samping metode yang digunakan untuk menganalisis laporan


keuangan, terdapat juga beberapa jenis teknik analisis laporan keuangan.
Adapun jenis jenis teknik analisis laporan keuangan yang dapat dilakukan
adalah sebagai berikut:

a) Analisis perbandingan Laporan Keuangan, merupakan teknik analisis


dengan cara membandingkan laporan keuangan dari dua periode atau
lebih untuk menunjukkan perubahan dalam jumlah (absolut) maupun
dalam persentase (relatif).
b) Analisis Tren, merupakan teknik analisis yang digunakan untuk
mengetahui tendensi keadaan keuangan dan kinerja perusahaan, apakah
menunjukkan kenaikan atau penurunan
c) Analisis Persentase per Komponen (common size), merupakan teknik
analisis yang digunakan untuk mengetahui persentase masing-masing

16
komponen aset terhadap total aset; persentase masing-masing
komponen utang dan modal terhadap total passiva (total aset);
persentase masing-masing komponen laporan laba rugi terhadap
penjualan bersih.
d) Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, merupakan teknik
analisis yang digunakan untuk mengetahui besarnya sumber dan
penggunaan modal kerja selama dua periode waktu yang dibandingkan.
e) Analisis Sumber dan Penggunaan Kas, merupakan teknik analisis yang
digunakan untuk mengetahui kondisi kas dan perubahan kas pada suatu
periode waktu tertentu.
f) Analisis Rasio Keuangan, merupakan teknik analisis yang digunakan
untuk mengetahui hubungan di antara pos tertentu dalam neraca maupun
laporan laba rugi.
g) Analisis Perubahan Laba Kotor, merupakan teknik analisis yang
digunakan untuk mengetahui posisi laba kotor dari satu periode ke
periode berikutnya, serta sebab-sebab terjadinya perubahan laba kotor
tersebut.
h) Analisis Titik Impas, merupakan teknik analisis yang digunakan untuk
mengetahui tingkat penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak
mengalami kerugian.
i) Analisis Kredit, merupakan teknik analisis yang digunakan untuk
menilai layak tidaknya suatu permohonan kredit debitor kepada
kreditor, seperti bank8.

8
Hery, Pengantar Akutansi.

17
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Akuntansi dan informasi akuntansi memiliki peranan penting dalam
menunjang bisnis yang berkelanjutan. Akuntansi berfungsi dalam pencatatan,
pengukuran, dan pelaporan keuangan, sementara informasi akuntansi menyediakan
landasan untuk pengambilan keputusan strategis.

B. Saran
Perusahaan perlu menerapkan teknologi informasi untuk memperbaiki
efisiensi akuntansi, serta mengikutsertakan para pemangku kepentingan dalam
proses pengembangan sistem informasi akuntansi agar kebutuhan semua pihak
terpenuhi.

18
DAFTAR PUSTAKA

Hery. Pengantar Akutansi. Jakarta: PT Grasindo, 2015.

———. Teori Akutasni. Jakarta: PT Fajar Interpratama offset, 2009.

Jumingan. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2009.

Komite prinsip akutansi indonesia. “Prinsip Akutansi Indonesia.” jakarta: Ikatan


akutansi indonesia, 1984.

M. Sadeli Lili, Bedjo Siswanto. “Akutansi Manajemen,” 192. Jakarta: Bumi


Akasara, 2001.

Rahman, Pura. “Pengantar Akutansi 1 Pendektan Siklus Akutansi,” 227. Jakarta:


Penerbit Erlangga, 2013.

Sofyan Syafri. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Rajagrafindo


Persada, 1998.

19

Anda mungkin juga menyukai