Anda di halaman 1dari 19

PENGANTAR AKUNTANSI KEPERILAKUAN

MAKALAH

Sebagai Tugas Mata Kuliah Akuntansi Perilaku


Pada Jurusan Akuntansi
UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG

Oleh :

ADE PUTRI ANDRIYANI NASUTION 2018520081


CAROLINA MH 2018520086
ANISA DENANTI FADILAH 2018520087

JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI
PALEMBANG
2020

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun sampaikan kehadirat Allah SWT karena atas
rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah “Pengantar Akuntansi
Keperilakuan’’ dengan tepat waktu. Tujuan pembuatan makalah ini untuk
pemenuhan tugas mata kuliah Akuntansi Perilaku oleh Ibu Andini Utari Putri.
Dalam penyusunan tugas ini, penyusun mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan tugas ini.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penyusun, penyusun
menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Palembang , 28 September 2020


Penyusun

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 2
1.3 Tujuan.................................................................................................... 2
1.3 Manfaat.................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 4
2.1 Pengertian Akuntansi ............................................................................ 4
2.2 Tujuan Akuntansi ................................................................................. 4
2.3 Kontribusi Berbagai Disiplin Ilmu......................................................... 5
2.4 Pengertian Akuntansi Keperilakuan ...................................................... 7
2.5 Sejarah dan Perkembangan Akuntansi Perilaku ................................... 7
2.6 Mempertimbangkan Aspek Keperilakuan Pada Akuntansi .................. 9
2.7 Dimensi Akuntansi Keperilakuan .........................................................10
2.8 Perbedaan Ilmu Keperilakuan dan Akuntansi Perilaku.........................11
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................13
3.1 Kesimpulan............................................................................................13
3.2 Saran ......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan akuntansi hingga saat ini telah mengalami beberapa fase.
Mulai dari zaman prasejarah telah menunjukan bahwa manusia di zaman itu telah
mengenal adanya hitung-menghitung meskipun dalam bentuk yang sangat
sederhana. Dengan semakin majunya peradapan manusia menyebabkan
pentingnya pencatatan, pengihktisaran dan pelaporan sebagai bagian dari proses
transaksi. Sehingga akuntansi sebagai hasil dari proses transaksi telah mengalami
metamorfosis yang panjang untuk menjadi bentuk yang modern seperti saat ini.
Akuntansi merupakan suatu sistem untuk menghasilkan informasi keuangan
yang digunakan oleh para pemakainya dalam pengambilan keputusan.
Keterampilan matematis sekarang ini telah berperan dalam menganalisis
permasalahan keuangan yang kompleks.
Begitu pula dengan kemajuan dalam tehnologi komputer akuntansi yang
memungkinkan informasi dapat tersedia dengan cepat. Tetapi, seberapa canggih
pun prosedur akuntansi yang ada, informasi yang dapat disediakan pada dasarnya
bukanlah merupakan tujuan akhir. Tujuan informasi tersebut adalah memberikan
petunjuk untuk memilih tindakan yang paling baik untuk mengalokasikan sumber
daya yang langka pada aktivitas bisnis dan ekonomi. Namun, pemilihan dan
penetapan keputusan tersebut melibatkan berbagai aspek termasuk perilaku dari
para pengambil keputusan.
Dengan demikian akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku
manusia serta kebutuhan organisasi akan informasi akuntansi. Kesempurnaan
teknis tidak pernah mampu mencegah orang untuk mengetahui bahwa tujuan jasa
akuntansi bukan hanya sekedar teknik yang didasarkan pada efektivitas dari
segala prosedur akuntansi, melainkan bergantung pada bagaimana prilaku orang-
orang di dalam organisasi. Oleh karena itu, kami menyusun Makalah tentang

1
Pengantar Akuntansi Keperilakuan untuk memberikan gambaran mengenai
dimensi akuntansi keprilakuan, serta persamaan dan perbedaan antara ilmu
keprilakuan dan akuntansi keprilakuan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut.
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan akuntansi?
1.2.2 Apa tujuan akuntansi?
1.2.3 Apa saja kontribusi dari berbagai disiplin ilmu?
1.2.4 Apa yang dimaksud dengan akuntansi keperilakuan?
1.2.5 Bagaimana sejarah dan perkembangan akuntansi perilaku?
1.2.6 Mengapa mempertimbangkan aspek keperilakuan pada akuntansi?
1.2.7 Apa saja dimensi akuntansi keperilakuan?
1.2.8 Apa perbedaan ilmu keperilakuan dengan akuntansi perilaku?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan pada makalah ini adalah sebagai berikut.
1.3.1 Untuk menjelaskan dan mendeskripsikan pengertian akuntansi.
1.3.2 Untuk menjelaskan dan mendeskripsikan tujuan akuntansi.
1.3.3 Untuk menjelaskan dan mendeskripsikan kontribusi dari berbagai
disiplin ilmu.
1.3.4 Untuk menjelaskan dan mendeskripsikan pengertian akuntansi
keperilakuan.
1.3.5 Untuk menjelaskan dan mendeskripsikan sejarah dan perkembangan
akuntansi perilaku.
1.3.6 Untuk menjelaskan dan mendeskripsikan alasan mempertimbangkan
aspek keperilakuan pada akuntansi.
1.3.7 Untuk menjelaskan dan mendeskripsikan dimensi akuntansi
keperilakuan.
1.3.8 Untuk menjelaskan dan mendeskripsikan Perbedaan ilmu
keperilakuan

2
dengan akuntansi perilaku.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat pada makalah ini adalah sebagai berikut.
1.4.1. Untuk bidang teoretis dapat menyumbangkan ilmu pengetahuan
terutama pada kajian Akuntansi Perilaku.
1.4.2 Untuk bidang penelitian makalah ini dapat dijadikan sumber acuan
tambahan ketika meniliti Akuntansi Perilaku.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akuntansi


Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian
mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan
pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam
perusahaan, organisasi non-profit, dan lembaga pemerintah.
Menurut Siegel dan Marconi (1989), “akuntansi adalah suatu disiplin jasa
yang mampu memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu mengenai
masalah keuangan perusahaan guna membantu pengguna internal dan eksternal
dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.”

Menurut Terminologi AICPA (The Committee on Terminology of the


American Institute of Certified Public Accountants), “akuntansi sebagai seni
pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran transaksi serta kejadian yang
bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang,
serta interpretasi dari hasil proses tersebut.”

2.2 Tujuan Akuntansi


Tujuan akuntansi umumnya dibagi dalam empat bagian, yaitu :
1. Informasi untuk pengambilan keputusan
Informasi akuntansi merupakan alat yang digunakan oleh pengguna
informasi untuk mengambil keputusan, terutama oleh pelaku bisnis.
2. Informasi bagi pengguna
Akuntansi menyediakan cara untuk mengumpulkan data ekonomis dan
melaporkannya kepada pihak yang berkepentingan. Contohnya pemilik
perusahaan, kreditor, pemerintah, dll.

4
3. Tujuan pengguna
Setiap pengguna laporan keuangan memiliki tujuan yang berbeda untuk
pelaporan keuangan. Misalnya manajer, untuk mengambil keputusan,
kreditor untuk melihat kemampuan perusahaan dalam membayar hutang,
dan lain – lain.
4. Pertanggungjawaban
Sebuah laporan keuangan akuntansi harus dapat dipertanggungjawabkan.

2.3 Kontribusi Berbagai Disiplin Ilmu


Berikut beberapa Kontribusi berbagai disiplin ilmu yang membangun ilmu
keperilakuan.
1. Psikologi
Merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur, menjelaskan,
dan terkadang mengubah manusia. Para psikolog memperhatikan,
mempelajari dan berupaya memahami perilaku individual.
2. Sosiologi
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang sifat masyarakat, perilaku
masyarakat, dan perkembangan masyarakat. Sosiologi merupakan cabang
ilmu sosial mempelajari masyarakat dan pengaruhnya terhadap
kehidupan manusia. Pokok bahasan sosiologi mencakup beberapa hal
tersebut :
- Fakta sosial sebagai cara bertindak, berfikir, dan berperasaan yang
berada di luar individu dan mempunyai kekuatan memaksa dan
mengendalikan individu tersebut.
- Tindakan sosial sebagai tindakan yang dilakukan untuk
mempertimbangkan perilaku orang lain.
- Khayalan sosiologis sebagai cara untuk memahami apa yang terjadi
di masyarakat maupun yang ada di dalam diri manusia.
- Realitas sosial adalah pengungkapan tabir menjadi suatu realitas
yang tidak terduga oleh sosiolog yang mengikuti aturan ilmiah dan

5
melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif dengan
pengendalian prasangka pribadi, dan pengamatan tabir secara jeli
serta menghindari penilaian normatif.
3. Psikologi Sosial
Psikologi sosial adalah suatu studi tentang hubungn antara manusia dan
kelompok. Dunia psikologi merupakan dunia yang berkaitan dengan
persoalan perasaan, motivasi, kepribadian, dan sejenisnya yang berkaitan
dengan individu. Kajian utama psikologi adalah persoalan kepribadian,
mental, perilaku, dan dimensi lain yang ada dalam diri manusia sebagai
individu. Sementara sosiologi lebih mengabdikan kajiannya pada budaya
dan struktur sosial dimana keduang memengaruhi interaksi, perilaku, dan
kepribadian.
4. Antropologi
Antropologi berasal dari kata Yunani anthropos yang berarti “manusia”
atau “orang”, dan logos yang berarti “ilmu”. Antropologi mempelajari
manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial. Secara
umum ada tiga bidang spesialisasi dari antropologi, yaitu:
- Antropologi Fisik
Antropologi Fisik tertarik pada sisi fisik manusia. Termasuk di
dalamnya mempelajari gen-gen yang menentukan struktur tubuh
manusia.
- Arkeologi
Ahli Arkeologi bekerja mencari benda-benda peninggalan manusia
dari masa lampau. Tujuannya adalah menggunakan bukti-bukti yang
didapatkan untuk merekonstruksi atau membentuk kembali model
kehidupan pada masa lampau.
- Antropologi Sosial-Budaya
lmu ini mempelajari tingkah laku manusia, baik itu tingkah laku
individu maupun kelompok. Dalam perkembangannya, Antropologi
Sosial-Budaya ini terbagi ke dalam bentuk spesialisasi atau

6
pengkhususan yang disesuaikan dengan bidang kajian yang
dipelajari atau diteliti.
5. Ilmu Politik
Ilmu politik adalah cabang ilmu sosial yang mebahas teori dan praktik-
praktik serta deskripsi dan analisis terhadap sistem politik dan
berperilaku politik. Ilmu ini berorientasi akademis, teori, dan riset.

2.4 Pengertian Akuntansi Keperilakuan


Akuntansi Keperilakuan yaitu suatu ilmu akuntansi yang merupakan
kombinasi dengan ilmu sosial. Akuntansi keperilakuan adalah ilmu yang
memjelaskan tentang efek dari perilaku manusia sehingga dapat mempengaruhi
data-data akuntansi dan juga pengambilan keputusan usaha/bisnis. Juga
sebaliknya bagaimana akuntansi dapat mempengaruhi perilaku manusia dan juga
pengambilan keputusan bisnis.
Pengertian lain dari akuntansi keperilakuan yakni bagian dari disiplin ilmu
akuntansi yang melakukan kajian keterkaintan antara perilaku manusia dan sistem
akuntansi, dan juga dimensi keperilakuan dari organisasi yang mana manusia dan
sistem akuntansi itu berada dan diakui keberadaannya.

2.5 Sejarah dan Perkembangan Akuntansi Perilaku


Riset akuntansi keperilakuan merupakan suatu bidang baru yang secara luas
berhubungan dengan perilaku individu, kelompok, dan organisasi bisnis, terutama
yang berhubungan dengan proses informasi akuntansi dan audit. Studi terhadap
perilaku akuntan atau perilaku dari non akuntan telah banyak dipengaruhi oleh
fungsi akuntan dan laporan (Hofstede dan Kinerd, 1970). Riset akuntansi
keperilakuan meliputi masalah yang berhubungan dengan:

1. Pembuatan keputusan dan pertimbangan oleh akuntan dan auditor


2. pengaruh dari fungsi akuntansi seperti partisipasi dalam penyusunan
anggaran, karakteristik sistem informasi, dan fungsi audit terhadap
perilaku baik karyawan, manajer, investor, maupun Wajib Pajak

7
3. pengaruh dari hasil fungsi tersebut, seperti informasi akuntansi dan
pengunaan pertimbangan dalam pembuatan keputusan.

Akuntansi Keperilakuan mulai berkembang sejak Profesor Schuyler Dean


Hollet dan Profesor Chris Argyris melakukan suatu penelitian di tahun 1951
tentang “Pengaruh Anggaran pada Orang” (The Impact of Budget on People).
Penelitian tersebut disponsori oleh Controllership Foundation of America. Sejak
penelitian tersebut, topik-topik penelitian yang mengkaitkan akuntansi dan
manusia berkembang pesat. Sejumlah penjelasan dan kesimpulan dari hasil riset
mengenai perangkap keperilakuan pada anggaran dan pembuatan anggaran dalam
banyak pemikiran masih bersifat sementara, dan oleh karena itu masih perlu
disempurnakan.
Paradigma riset perilaku yang dilakukan oleh Steadry (1960) dalam
disertasinya telah menggali pengaruh anggaran motivasional dengan
menggunakan suatu eksperimen analog. Selanjutnya disusul oleh karya Benston
(1963) serta Churcil dan Cooper (1965) yang memfokuskan pada akuntansi
manajerial dan pengaruh fungsi akuntansi pada perilaku. Riset-riset ini berlanjut
pada tahun 1970-an dengan satu rangkaian studi oleh Mock (1969-1973),
Barefield (1972), Magee dan Dickhout (1978), Benbasat dan Dexter (1979).
Fokus dari studi-studi tersebut adalah pada akuntansi manajerial, namun
penekanannya mengalami pergeseran dari pengaruh fungsi akuntansi ke perilaku
terhadap pemrosesan informasi oleh pembuat keputusan. Studi yang
mempengaruhi bidang ini dilakukan oleh Ashton (1974) dan Libby (1975), yang
membantu membentuk suatu standar dalam desain eksperimental dan validitas
internal untuk pertimbangan riset yang diikuti.
Mulai dari tahun 1960 sampai 1980-an, jumlah artikel mengenai akuntansi
keperilakuan semakin meningkat. Artikel pertama menggambarkan mengenai
akuntansi keperilakuan, sementara artikel selanjutnya membahas mengenai teori
dan konsep ilmu pengetahuan keperilakuan dalam kaitannya dengan akuntansi
serta implikasinya bagi prinsip-prinsip akuntansi dan praktisnya. Pertumbuhan
studi akuntansi keperilakuan mulai muncul dan berkembang, terutama diprakarsai

8
oleh akademisi profesi akuntan. Penggabungan aspek-aspek perilaku pada
akuntansi menunjukkan adanya pertumbuhan minat akan bidang riset ini.

2.6 Mempertimbangkan Aspek Keperilakuan pada Akuntansi


Berikut beberapa alasan mengapa mempertimbangkan aspek keperilakuan
pada akuntansi.
1. Akuntansi adalah tentang manusia
Terkait dengan akuntansi adalah tentang manusia, sesungguhnya
berdasarkan pemikiran perilaku, manusia, dan faktor sosial didesain
secara jelas dalam aspek operasional utama dari seluruh sistem akuntansi.
Dengan menganalisis secara sistematis hubungan antara sistem
akuntansi, bentuk pengendalian, sikap manusia dalam mengambil
keputusan, serta tingkatan sosial dan perilaku, akuntan dapat
memusatkan perhatiannya keluar. Dengan demikian, hal tersebut tidak
menjadi dasar bagi munculnya konflik dan pertentangan dari banyaknya
permasalahan akuntansi, serta tidak menyebabkan potensi organisasi dan
akuntansi sosial itu sendiri diragukan.
2. Akuntansi adalah tindakan
Pencapaian tujuan dalam bentuk kuantitatif merupakan salah satu bentuk
tanggung jawab anggota organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran
organisasi. Peran anggota organisasi sangat berpengaruh dalam
pencapaian tersebut. Untuk itu, keselarasan tujuan antara individu dan
organisasi diperlukan. Keselarasan tersebut dapat diwujudkan dengan
lebih baik ketika individu memahami dan patuh pada ketetapan –
ketetapan yang ada di dalam anggaran. Lewat akuntansi, berbagai
realisasi dalam anggaran dapat diwujudkan dan informasi yang
dihasilkannya terus berdampak pada pola tindakan individu yang ada
didalam organisasi tersebut.
3. Akuntansi Tentang Ekonomi dan Politik (Political Economy of
Accounting – PEA)

9
Alasan berikutnya mengapa mempertimbangkan aspek keperilakuan pada
akuntansi adalah didasarkan pada konsepsi bahwa akuntansi juga terkait
dengan ekonomi dan politik. Aspek akuntansi dari ekonomi politik
bergantung pada hubungan social produksi. Teori ekonomi neoklasik
memandang bahwa pelaporan akuntansi dan pengungkapan dipandang
sebagai alat penjaga posisi pihak yang berkuasa terhadap sumber daya
(kapital) dan sebaliknya sebagai alat untuk merongrong pihak yang tidak
memiliki sumber daya yang berdampak pada konflik structural dalam
masyarakat. Sementara itu, dalam teori ekonomi politik, penekanannya
lebih kepada hubungan fundamental antara dorongan ekonomi dan
politik dalam masyarakat. Cooper dan sherer (1984) mengatakan bahwa
studi akuntansi harus mengenali kekuatan (dan konflik) yang ada dalam
masyarakat, sehingga dampak pelaporan akuntansi atas distribusi
pendapatan, kekayaan, dan kekuasaan di masyarakat harus menjadi fokus
penyelidikan.

2.7 Dimensi Akuntansi Keperilakuan


Akuntansi biasanya hanya terpusat pada pelaporan informasi keuangan. Para
manajer dan akuntan professional mulai menyadari kebutuhan tambahan
informasi ekonomi yang dihasilkan oleh sistem akuntansi. Oleh karena itu,
informasi ekonomi dapat ditambah dengan tidak hanya melaporkan data
keuangan, melainkan juga data non-keuangan yang terkait dengan proses
pengambilan keputusan. Berdasarkan kondisi ini, wajar jika akuntansi sebaiknya
memasukan dimensi keperilakuan.
1. Lingkup Akuntansi Keperilakuan
Secara umum, lingkup dari akuntansi keperilakuan dapat dibagi menjadi
3 bidang besar sebagai berikut :
1) Pengaruh perilaku manusia berdasarkan desain, konstruksi, dan
penggunaan sistem akuntansi. Bidang akuntansi keperilakuan ini
mempunyai kaitan dengan sikap dan filosofi manajemen yang

10
memengaruhi sifat dasar pengendalian akuntansi yang digunakan
dalam organisasi.
2) Pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia. Bidang
akuntansi keperilakuan ni berkenaan dengan bagaimana sistem
akuntansi memengaruhi motivasi, produktivitas, pengambilan
keputusan, kepuasan kerja, serta kerja sama.
3) Metode untuk memprediksi dan strategi untuk mengubah perilaku
manusia. Bidang ini mempunyai hubungan dengan cara sistem
akuntansi digunakan sehingga memengaruhi perilaku.

2.8 Perbedaan Ilmu Keperilakuan dan Akuntansi Perilaku


Ilmu keperilakuan mempunyai kaitan dengan penjelasan dan prediksi
keperilakuan manusia. Akuntansi keperilakuan menghubungkan antara
keperilakuan manusia dengan akuntansi.Sedangkan perbedaan ilmu keperilakuan
dengan akuntansi keperilakuan dapat dilihat pada table berikut.

Perbedaan Akuntan Keperilakuan Ilmuan Keperilakuan

Keutamaan akuntansi : Keutamaan ilmu sosial :


Area keahlian pengetahuan dasar ilmu tidak ada pengetahuan
sosial akuntansi

Kemampuan mendesain
Bukan merupakan
dan melaksanakan Elemen kunci dalam
elemen utama dalam
perencanaan proyek pelatihan
pelatihan
keperilakuan

11
Pengetahuan dan
pemahaman terhadap
pekerjaan organisasi Elemen kunci dalam Bukan elemen utama
bisnis secara umum dan pelatihan dalam pelatihan
sistem akuntansi secara
khusus

Orientasi Profesional Ilmiah

Pendekatan masalah Praktik Teoritis dan praktik

Melayani klien, Ilmu lanjutan dan


Fungsi
menasihati manajemen pemecahan masalah

Terbatas terhadap Terbatas terhadap


Kepentingan dalam ilmu
akuntansi – terkait disiplin yang luas dalam
keperilakuan
bidang ilmu keperilakuan

12
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada makalah ini adalah sebagai berikut.
3.1.1 Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian
mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas
pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber
daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi non-profit, dan
lembaga pemerintah.
3.1.2 Tujuan akuntansi umum yaitu informasi untuk pengambilan keputusan,
informasi bagi pengguna, tujuan pengguna, dan pertanggungjawaban.
3.1.3 Beberapa kontribusi berbagai disiplin ilmu yang membangun ilmu
keperilakuan yaitu psikologi, sosiologi, psikologi social, antropologi,
dan ilmu politik.
3.1.4 Akuntansi keperilakuan yakni bagian dari disiplin ilmu akuntansi yang
melakukan kajian keterkaintan antara perilaku manusia dan sistem
akuntansi, dan juga dimensi keperilakuan dari organisasi yang mana
manusia dan sistem akuntansi itu berada dan diakui keberadaannya.

13
3.1.5 Akuntansi Keperilakuan mulai berkembang sejak Profesor Schuyler
Dean Hollet dan Profesor Chris Argyris melakukan suatu penelitian di
tahun 1951 tentang “Pengaruh Anggaran pada Orang” hingga mulai
dari tahun 1960 sampai 1980-an, jumlah artikel mengenai akuntansi
keperilakuan semakin meningkat. Pertumbuhan studi akuntansi
keperilakuan mulai muncul dan berkembang, terutama diprakarsai
oleh akademisi profesi akuntan.
3.1.6 Beberapa alasan mengapa mempertimbangkan aspek keperilakuan
pada akuntansi yaitu akuntansi adalah tentang manusia, akuntansi
adalah tindakan, akuntansi tentang ekonomi dan politik.
3.1.7 Akuntansi biasanya hanya terpusat pada pelaporan informasi
keuangan. Para manajer dan akuntan professional mulai menyadari
kebutuhan tambahan informasi ekonomi yang dihasilkan oleh sistem
akuntansi. Oleh karena itu, informasi ekonomi dapat ditambah dengan
tidak hanya melaporkan data keuangan, melainkan juga data non-
keuangan yang terkait dengan proses pengambilan keputusan.
Berdasarkan kondisi ini, wajar jika akuntansi sebaiknya memasukan
dimensi keperilakuan.
3.1.8 Perbedaan ilmu keperilakuan dan akuntansi perilaku yaitu terletak
pada area keahlian, kemampuan mendesain dan melaksanakan
perencanaan proyek keperilakuan, pengetahuan dan pemahaman
terhadap pekerjaan organisasi bisnis secara umum dan sistem
akuntansi secara khusus, orientasi, pendekatan masalah, fungsi,
kepentingan dalam ilmu keperilakuan.

3.2 Saran
Adapun saran pada makalah ini adalah sebagai berikut.
3.2.1 Bagi pembaca sebaiknya mengetahui dan memahami mengenai
akuntansi perilaku.
3.2.2 Bagi penyusun baiknya lebih menyusun makalah dengan baik.

14
3.2.3 Bagi peneliti selanjutnya dapat menggunaka makalah ini sebagai salah
satu sumber informasi.

DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Arfan Ikhsan.2017.Akuntansi Keperilakuan.Semarang:Salemba Empat.

https://www.academia.edu/37302516/MAKALAH_AKUNTANSI_KEPRILAKU
AN_TINJAUAN_TERHADAP_ILMU_KEPRILAKUAN.(diakses pada Senin,
28 September 2020, pukul 06:41 WIB).

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/11/pengertian-akuntansi
keperilakuan-manfaat-aspek-ruang-lingkup-masalah.html.(diakses pada Senin, 28
September 2020, pukul 06:48 WIB).

https://www.dosenpendidikan.co.id/akuntansi-keperilakuan/.(diakses pada Senin,


28 September 2020, pukul 07:06 WIB).

15

Anda mungkin juga menyukai