DOSEN PEMBIMBING
JUSBAIR BAHERI, SE.,MSA.,Ak
OLEH :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tema Konsep Akuntansi Keperilakuan
dan Hipotesis Akuntansi Keperilakuan.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari seutuhnya bahwa masih jauh
dari kata sempurna makalah ini, baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu, penulis terbuka untuk menerima segala masukan dan
kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga penulis bisa melakukan
perbaikan makalah ini sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberi manfaat ataupun inpirasi
pada pembaca.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN................................................................................................3
BAB 3 PENUTUP........................................................................................................10
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah berikut :
1. Bagaimana konsep akuntansi keperilakuan?
2. Bagaimana sistem informasi akuntansi?
3. Bagaimana dimensi keperilakuan akuntansi?
4. Apakah hipotesis keperilakuan untuk konsep berbeda?
5. Apakah usaha untuk merekonsiliasi konsep dasar?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan konsep akuntansi keperilakuan.
2. Menjelaskan sistem informasi akuntansi.
3. Menjelaskan dimensi keperilakuan akuntansi.
4. Menjelaskan hipotesis keperilakuan untuk konsep berbeda.
5. Menjelaskan usaha untuk merekonsiliasi konsep dasar
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Akuntansi berfungsi sebagai penyedia informasi yang relevan dan
tepat waktu mengenai suatu entitas bisnis (privat) dan entitas nirlaba (sector
publik) untuk membantu para pengguna internal dan pengguna eksternal
dalam membuat keputusan.
Akuntansi sebagai bahasa bisnis berfungsi mengukur dan
mengomunikasikan informasi keuangan maupun informasi Iainnya
mengenai manusia, organisasi, program sosial, aktivitas tata kelola, dan
usaha - usaha bisnis kepada pihak internal dan eksternal untuk pembuatan
keputusan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian bisnis. Sebagai
bahasa bisnis, akuntansi digunakan oleh para pemakainya untuk
menciptakan gagasan-gagasan bisnis dan mengomunikasikan gagasan-
gagasan bisnis tersebut kepada pihak internal (atasan, bawahan, dan rekan
sejajar) dan eksternal.
4
1.6 Beberapa Hipotesis Keperilakuan untuk Konsep yang Berbeda
Perusahaan yang sama, misalnya mengumpulkan fakta yang sama.
Namun, fakta tersebut sering dipandang secara berbeda. Contoh ini semata-
mata mengilustrasikan masalah yang telah diperhatikan oleh para psikolog
selama bertahun-tahun. Apa yang disebut sebagai fakta objektif biasanya
hanya merupakan sesuatu yang dipahami oleh seorang individu. Kita
melihat dunia dengan cara yang agak berbeda dengan cara orang lain
sehingga perbedaan dalam persepsi sangat mungkin terjadi.
Memang didasari bahwa persepsi yang berbeda sering menghasilkan
toleransi dan memungkinkan seseorang untuk meneriama sudut pandang
orang lain sebagai sesuatu yang sah (legitimate). Namun, sebagaimana
disampaikan oleh Stagner, orang-orang sering menjadi sangat terlibat pada
situasi di mana mereka gagal membedakan keterlibatan mereka sendiri
dengan fakta spsifik. Secara khusus, ini terjadi pada situasi yng melibatkan
konflik.
5
sumber-sumber lainnya mengalir keseorang individu diawal
perkembangan usianya. Namun, terdapat peangaruh penting lain terhadap
perkembangan sikap selain keluarga. Budaya adalah pengaruh paling
penting yang sangat berbeda antara satu masyarakat dengan masyarakat
lain. Ahli antropologi telah menunjukkan bagaimana perbedaan budaya
bertanggung jawab atas bermacam-macam perbedaan sikap terhadap
banyak hal. Namun, dalam pembahasan ini, budaya total tidak menjadi
faktor penting karena terdapat perbedaan persepsi dalam satu budaya.
Selanjutnya, harus dinyatakan bahwa manusia tidak sepenuhnya
menyadari seluruh aspek dari struktur nilai mereka atau bermacam-
macam sikap yang masuk ke struktur tersebut. Oleh karena itu, mereka
tidak sepenuhnya menyadari persepsi mereka terhadap lingkungan
tertentu.
Setiap individu dalam masyarakat yang kompleks dipengaruhi oleh
banyak kelompok baik geografis, agama, pendidikan, teman sebaya dan
kelompok sosio ekonomi. Hal tersebut memberikan pengaruh dala hal
norma kelompok dan standar sikap, banyak dari sikap yang berhubungan
dengan situasi kerja dan masyarakt industrial.
Ini membuat yang membuat sudut pnadang berbeda. Bagi mereka,
hal ini merupakan pembahasan masalah seperti kepemilikan dalam aset
bersih, keuntungan, bunga, dividen, dan apjak penghasilan yang
memungkinkan mengklasifikasikan persepsi perusahaan.
6
kepekerjaan berbeda, mereka sering menggunakan banyak nilai orang tua
sebagai bagian dari nilai yang dianutnya.
Sebagian besar pemegang saham yang memiliki saham dari
perusahaan dalam yang jumlah yang substansial menganut pandangan
kepemilikan. Diakui bahwa sebagian besar praktik akuntan publik
didasarkan pada pandangan kepemilikan. Di Australia auditor ditunjuk
oleh pemegang saham pada setiap rapat tahunan perusahaan dan laporan
audit mereka pada catatan kaki neraca diberikan kepada pemegang
saham. Pemeriksaan yang dilakukan oleh badan akuntansi professional
cenderung berorientasi pada konsep kepemilikan dan memandang aset
bersih sebagai sesuatu yang benar-benar dimiliki oleh pemegang saham.
7
1.8 Usaha Untuk Merekonsiliasi Konsep Dasar
Bagian ini akan menjelaskan dua usaha untuk merekonsiliasikan
konsep kepemilikan dengan konsep entitas dalam teori akuntansi.
8
tersebut dibandingkan dengan pergerakan indeks harga umum yang
merubah daya beli ekuitas pemegang saham.
Bagi mereka yang melihat perusahaan dari sudut pandang
kepemilikan, keuntungan dihitung berdasarkan modal yang
dikontribusikan oleh pemegang obligasi ketika harga naik karena hutang
tetap dan akan dilunasi dalam mata uang pada nilai yang lebih rendah.
Bagi mereka yang menganut pandangan kepemilikan ekstrim,
keuntungan dihitung dengan cara yang serupa untuk modal
dikontribusikan oleh pemegang saham preferen. Namun, bagi mereka
yang menganut konsep entitas, seluruh kewajiban dianggap sebagai
kewajiban perusahaan itu sendiri, dan tidak ada perbedaan signfikan yang
dibuat antara pemegang saham biasa, pemegang saham preferen,
pemegang obligasi, dan kreditor jangka panjang lainnya.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Informasi akuntansi dipengaruhi oleh perilaku para penghasil
informasi dan diharapkan memengaruhi perilaku para pemakai informasi
maka perlu dikembangkan tipe akuntansi yang ketiga yaitu akuntansi
keperilakuan.
10
DAFTAR PUSTAKA
11