Anda di halaman 1dari 12

Dosen : Marsuddin Musa, S.Si., M.

Stat
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian

RESUME

METODOLOGI PENELITIAN

KUANTITATIF DAN KUALITATIF

OLEH :
Nurul Sartina
(186602067)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM ENAM

KENDARI

2021
1. Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
a. Metode Penelitian Kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang
spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal
hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif
adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan
data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula
pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table,
grafik, atau tampilan lainnya. Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan
sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan
instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode kuantitatif sering juga disebut metode
tradisional, positivistik, ilmiah/scientific dan metode discovery. Metode kuantitatif
dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga
sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode
positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini disebut sebagai
metode ilmiah (scientific) karena metode ini telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu
konkrit, empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini juga disebut
metode discovery karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan
berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa
angka-angka dan analisis menggunakan statistic.
Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas nilai
(value free).Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-
prinsip objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui penggunaan instrumen
yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Selain itu metode penelitian kuantitatif
dikatakan sebagai metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara
obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena
sosial di jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variable dan indikator. Setiap
variable yang di tentukan di ukur dengan memberikan simbol-simbol angka yang
berbeda–beda sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan dengan variable tersebut.
Dengan menggunakan simbol–simbol angka tersebut, teknik perhitungan secara
kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan
yang belaku umum di dalam suatu parameter
Tujuan utama dati metodologi ini adalah menjelaskan suatu masalah tetapi
menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu kenyataan kebenaran yang terjadi
dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan akan berlaku pada suatu
populasi tertentu.
b. Metode Penelitian Kuantitatif
Metode penelitian kualitatif merupakan metode baru karena popularitasnya belum
lama, metode ini juga dinamakan postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat post
positifisme, serta sebagai metode artistic karena proses penelitian lebih bersifat seni
(kurang terpola), dan disebut metode interpretive karena data hasil peneletian lebih
berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang di temukan di lapangan.
Metode penelitian kuantitatif dapat di artikan sebagai metode penelitian yang di
gunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,pengumpulan data
menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic, dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang teleh di tetapkan. Metode penelitian kualitatif sering
disebut metode penelitian naturalistik karena penelitianya dilakukan pada kondisi yang
alamiah (natural setting), disebut juga metode etnographi, karena pada awalnya metode
ini lebih banyak di gunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya.
Beberapa metodologi seperti Kirk dan Miller (1986), mendefinisikan metode
kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental
bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasanya sendiri dan
berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahanya.
Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor mengemukakan metode kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Metode penelitian kualitatif juga merupakan metode penelitian yang lebih
menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah dari pada
melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka
menggunakan teknik analisis mendalam ( in-depth analysis ), yaitu mengkaji masalah
secara kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu
akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya.

2. Ciri-Ciri Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


1) Ciri penelitian Kuantitatif
Ciri khas penlitian kuantitatif adalah adanya sumber teori yang kuat,
hipotesis, definisi operasional, sampling, proses pengumpulan data dengan angket,
adanya pembuatan instrumen, pengujian, perhitungn, pengujian hipotesis dan
penelitian tersebut penuh dengan angka-angka statistic.
2) Ciri penelitian Kualitatif
Metode penelitian kualitatif memliki ciri sebagai berikut :
a. Latar alami (Natural Setting) yaitu kontek alami secara menyeluruh (holistic) dan
tidak dapat disolasi atau dieliminasi sehingga terlepas dari konteksnya.
b. Instrumen manusia (human instrument) yang berarti merupakan instrument kunci
(key instrumen) untuk menangka makna, interaksi nilai, nilai local yang berbeda,
yang mana hal ini tidak mungkin ditangkap oleh kuesioner.
c. Memanfaatkan pengetahuan tak terkatakan karena realitas diasumsikan
mempunyai nuansa ganda yang sulit dipahami tanpa mengekspresikan dengan
dengan yang tak terkatakan.
d. Data kualitatif untuk mengungkapkan realitas ganda, mengungkapkan hubungan
alami antara peneliti dan informan

3. Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


Antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif tidak perlu di
pertentangkan,karena saling melengkapi dan masing-masing memiliki keunggulan dan
kelemahan.
1). Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif biasanya digunakan dalam penelitian yang bertujuan untuk
menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik,
untuk menunjukan hubungan antara variabel, dan ada pula yang bersifat
mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan banyak
hal. Metode yang sering digunakan adalah experimental, deskripsi, survey, dan
korelasi. Penelitian kuantitatif menyajikan proposal yang bersifat lengkap, rinci,
prosedur yang spesifik, literatur yang lengkap dan hipotesis yang dirumuskan dengan
jelas. Pada penelitian kuantitatif, proposalnya lebih singkat dan tidak banyak kajian
literature, pendekatan dijabarkan secara umum, dan biasanya tidak menyajikan
rumusan hipotesis.
Metode kuantitatif digunakan apabila
a. Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Masalah
merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi, antara
aturan dengan pelaksanaan, antara teori dengan praktek, antara rencana dengan
pelaksanaan. Dalam menyusun proposal penelitian, masalah ini harus ditunjukkan
dengan data, baik data hasil penelitian sendiri maupun dokumentasi. Misalnya
akan meneliti untuk menemukan pola pemberantasan kemiskinan, maka data
orang miskin sebagai masalah harus ditunjukkan.
b. Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi. Metode
penelitian kuantitaif cocok digunakan untuk mendapatkan informasi yang lebih
luas tetapi tidak mendalam. Bila populasi terlalu luas, maka penelitian dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.
c. Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain. Untuk
kepentingan ini metode eksperimen paling cocok digunakan. Misalnya pengaruh
jamu tertentu terhadap tingkat kesehatan.
d. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian dapat
berbentuk hipotesis deskriptif, komparatif dan asosiatif.
e. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang
empiris dan dapat diukur. Misalnya ingin mengetahui IQ anak-anak dari
masyarakat tertentu, maka dilakukan pengukuran dengan test IQ.
f. Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan,
teori dan produk tertentu.
2). Penelitian Kualitatif
Penggunaan penelitian kualitatif digunakan oleh seseorang yang ingin tahu suatu
masalah yang terjadi dengan cara “sangat mendalam”. Oleh sebab itu metode yang
digunakan wawancara mendalam, observasi lapangan, pengamatan, pencatatan.
Bahkan ada peneliti yang merasakan sendiri apa yang terjadi di lapangan dan
mengikuti informannya berada. Metode kualitatif digunakan untuk kepentingan yang
berbeda bila dibandingkan dengan metode kuantitatif. Berikut ini dijelaskan kapan
metode kualitatif digunakan
a. Bila masalah penelitian belum jelas, Kondisi semacam ini cocok diteliti dengan
metode kualitatif, karena peneliti kualitatif akan langsung masuk ke obyek,
melakukan penjelajahan dengan grant tour questions, sehingga masalah akan
ditemukan dengan jelas.
b. Untuk memahami makna dibalik data yang tampak. Gejala sosial sering tidak bisa
dipahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang. Setiap ucapan dan
tindakan orang mempunyai makna tertentu. Data untuk makna dari setiap
perbuatan tersebut hanya cocok diteliti dengan metode kualitatif, dengan teknik
wawancara mendalam, dan observasi berperan serta, dan dokumentasi.
c. Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya dapat
diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan cara
ikut berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi sosial tersebut.
Dengan demikian akan dapat ditemukan pola-pola hubungan yang jelas.
d. Memahami perasaan orang. Perasaan orang sulit dimengerti kalau tidak diteliti
dengan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam,
dan observasi berperan serta untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang
tersebut.
e. Untuk mengembangkan teori. Metode kualitatif paling cocok digunakan untuk
mengembangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh melalui
lapangan.
f. Untuk memastikan kebenaran data. Data sosial sering sulit dipastikan
kebenarannya. Dengan metode kualitatif, melalui teknik pengumpulan data secara
trianggulasi atau gabungan (karena dengan teknik pengumpulan data tertentu
belum dapat menemukan apa yang dituju, maka ganti teknik lain), maka kepastian
data akan lebih terjamin. Selain itu dengan metode kualitatif, data yang diperoleh
diuji kredibilitasnya, dan penelitian berakhir setelah data itu jenuh, maka kepastian
data akan dapat diperoleh.
g. Meneliti sejarah perkembangan. Sejarah perkembangan kehidupan seseorang tokoh
atau masyarakat akan dapat dilacak melalui metode kualitatif. Dengan
menggunakan data dokumentasi wawancara mendalam kepada pelaku atau orang
yang dipandang tahu, maka sejarah perkembangan kehidupan seseorang.

4. Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif


Perbedaan antara metode kualitatif dan kuantitatif meliputi tiga hal, yaitu perbedaan
tentang aksioma, proses penelitian, dan karakteristik penelitian itu sendiri.
1). Perbedaan Aksioma
Aksioma adalah pandangan dasar. Aksioma penelitian kualitatif dan kuantitatif
meliputi seperti:
a. Sifat Realitas
Dalam memandang realitas, gejala, atau obyek yang diteliti, terdapat perbedaan
antara metode kualitatif dan kuantitatif. Seperti telah dikemukakan dalam metode
kuantitatif yang berlandaskan pada filsafat positivisme, realitas dipandang sebagai
sesuatu yang kongkrit, dapat diamati dengan panca indera, dapat dikategorikan
menurut jenis, bentuk, warna, dan perilaku, tidak berubah, dapat diukur dan
diverivikasi.
b. Hubungan peneliti dangan yang diteliti
Dalam penelitian kuantitatif, kebenaran itu di luar dirinya, sehingga peneliti dengan
yang diteliti harus dijaga jaraknya sehingga bersifat independen. Sedangkan
penelitian kualitatif peneliti sebagai human instrument dan dengan teknik
pengumpulan data participant observation (observasiberperan serta) dan in depth
interview (wawancara mendalam).
c. Hubungan antar variabel
Peneliti kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadap obyek yang diteliti
lebih bersifat sebab dan akibat (kausal), sehingga dalam penelitiannya ada variabel
independen dan dependen. Contohnya pengaruh iklan terhadap nilai penjualan,
artinya semakin banyak iklan yang ditayangkan maka akan semakin banyak nilai
penjualan. Iklan sebagai variabel independen (sebab) dan nilai penjualan sebagai
variabel dependen (akibat).
d. Kemungkinan generalisasai
Pada umumnya penelitian kuantitatif lebih menekankan pada keluasan informasi
sehingga metode ini cocok digunakan sebagai populasi yang luas dengan variabel
yang terbatas dan menggunakan data sampel yang diambil dari populasi tersebut
dengan teknik probality sampling (random).
e. Peranan nilai
Peneliti kualitatif dalam melakukan pengumpulan data terjadi interaksi antara peneliti
data dengan sumber data. Dalam penelitian kuantitatif, karena peneliti tidak
berinteraksi dengan sumber data, maka akan terbebas dari nilai-nilai yang dibawa
peneliti dan sumber data sehingga data yang diperoleh obyektif.

2). Karakteristik penelitian


Karakteristik penelitian menurut kualitatif menurut Bogdan and Biklen (1982)
yaitu:
a. Dilakukan pada kondisi yang alamiah, langsung kesumber data dan peneliti adalah
instrumen kunci.
b. Penelitian kualitatif lebih bersifat eskritif. Data yang terkumpul berbentuk katakata
atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka.
c. Penelitian kualitatif melakukan analisi data secara induktif.
d. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna.
e. Teknik pengumpulan data kualitatif adalah participant observation, in depth interview,
dan dokumentasi.
Karakteristik penelitian kuantitatif yaitu:
a.Penelitian kuantitatif ditulis secara rinci dan jelas sebelum terjun ke lapangan.
b. Penelitian kuantitatif melakukan analisis data secara deduktif.
c. Data yang diperoleh hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan
menggunakan instrumen.
d. Teknik pengumpulan data kuantitatif adalah angket, observasi dan wawancara
terstruktur.
e. Tujuan penelitian ini untuk menguji teori, menunjukan hubungan antar variabel, dan
mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif.

3). Proses penelitian


a. Proses penelitian kuantitatif
Peneliti kuantitatif pada prinsipnya adalah untuk menjawab masalah. Penelitian
kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari obyek yang diteliti untuk
mendapatkan yang betul-betul masalah. Peneliti harus digali melalui studi
pendahuluan melalui fakta-fakta empiris dan peneliti juga harus menguasai teori
melalui membaca berbagai referensi. Masalah dirumuskan secara spesifik dan dibuat
dalam bentuk kalimat tanya. Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya
sementara (berhipotesis) peneliti dapat membaca refrensi teoritis yang relavan dengan
masalah dan berfikir. Menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih
metode/strategi/pendekatan/desain peneliti yang sesuai. Metode penelitian kuantitatif
yang dapat digunakan adalah metode survey, ex post facto, eksperimen, evaluasi,
action research, policy research. Setelah metode penelitian dipilih, maka peneliti
dapat menyusun instrumen penelitian atau alat pengumpulan data yang berbentuk
test, angket, untuk pedoman wawancara atau observasi. Pengumpulan data dilakukan
pada obyek tertentu baik yang berbentuk populasi atau sampel. Setelah data
terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan dan menguji
hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik. Kesimpulan adalah langkah terakhir
dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah.
berdasarkan proses diatas maka tampak jelas bahwa penelitian kuantitatif bersifat
linier, penggunaan konsep dan teori yang relavan serta pengkajian terhadap hasil-
hasil penelitian.
b. Proses penelitian kualitatif
Pada tahap pertama disebut tahap orientasi atau deskripsi, dengan grand tour
question. Pada tahap ini peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar,
dirasakan, dan ditanyakan. Mereka baru mengenal serba sepintas terhadap informasi
yang diperolehnya. Pada tahap ke dua disebut tahap reduksi/fokus. Pada tahap ini
peneliti mereduksi seagala informasi yang telah diperoleh pada tahap pertama untuk
memfokuskan pada masalah tertentu. Pada tahap ke tiga adalah tahap selection. Pada
tahap ini peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci.
Ibaratnya pohon, kalau fokus itu baru pada aspek cabang, maka kalau pada tahap
selection peneliti sudah mengurai sampai ranting, daun, dan buahnya. Setelah peneliti
melakukan analisis yang mendalam terhadap data dan informasi yang diperoleh, maka
peneliti dapat menemukan tema dengan cara mengkostruksikan data yang diperoleh
menjadi bangunan pengetahuan, hipotesis, atau ilmu yang baru. Pada tahap ke lima,
peneliti mencandra kembali terhadap kesimpulan yang telah dibuat. Apakah
kesimpulan yang telah dibuat itu kredibel atau tidak. Jika kesimpulan telah diyakini
memiliki kredibilitas yang tinggi, maka pengumpulan data dinyatakan selesai.

5. Persamaan Antara Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


Ada beberapa sisi yang sama-sama dimiliki oleh kedua desain penelitian ini sebagai cara
untuk mendapatkan pengetahuan yang benar, yaitu sebagai berikut:
1) Pada tahap awal, kedua peneliti dengan desain yang berbeda ini meneliti satu tema
yang masih bersifat umum.
2) Terkait dengan tema yang akan diteliti, tahap berikutnya adalah membuat pertanyaan-
pertanyaan yang dimaksudkan untuk studi pendahuluan.
3) Masing-masing desain telah memiliki asumsi yag mendasari pelaksaan penelitian
tersebut.
4) Dalam proses pelacakan informasi awal, terkadang digunakan metode yang sama
seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi, meski kadar pada masing-masing
penelitian tersebut berbeda.
5) Kebenaran data yang telah diperoleh diperiksa dengan caranya masingmasing.
6) Data yang telah diperoleh diolah dan dibuatlah laporan hasil penelitian yang telah
dilakukan.

6. Sistematika Proposal Penelitian


Rancangan atau proposal penelitian merupakan pedoman yang berisi langkah-langkah
yang akan diukuti oleh peneliti untuk melakukan penelitiannya. Rancangan penelitian
harus dibuat secara sistematis dan logis sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul-
betul mudah diikuti. rancangan/proposal penelitian paling tidak berisi 4 komponen yaitu
Permasalahan, Landasan Teori, Pengajuan Hipotesis, Metodr Penelitian, Organisasi dan
jadwal Penelitian.
Sistematika Proposal Penelitian Kuantitatif
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Hasil Penelitian
II. LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
B. Kerangka Berfikir
C. Hipotesis
III. PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode
B. Populasi dan Sampel
C. Instrumen Penelitian
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Teknik Analisis data
IV. ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN
A. Organisasi Penelitian
B. Jadwal Penelitian
V. BIAYA PENELITIAN

Sistematika Proposal Penelitian Kualitatif


I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
II. STUDI KEPUSTAKAAN
A. ……………………..
B. …………………….
C. ……………………
III. PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode, dan alasan menggunakan metode
B. Tempat Penelitian
C. Instrumen Penelitian
D. Sampel Sumber Data
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data
G. Rencana Pengujian Keabsahan Data
IV. ORGANISSASI DAN JADWAL PENELITIAN
A. Organisasi Penelitian
B. Jadwal Penelitian
V. BIAYA YANG DIPERLUKAN

Anda mungkin juga menyukai