Anda di halaman 1dari 10

Nama : Zahra Aulina Safinatunajah Kelas : J

NPM : 10080018101 MPK KUALITATIF

Dosen : Ratri R. Kusumalestari, S.Sos., M.I.Kom.

Tugas 1-- Resume Buku MPK KUALITATIF

Judul : Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D

Penulis : Prof. Dr. Sugiyono

Penerbit : cv. Alfabeta Bandung. Cetakan ke 6. Februari 2009

BAGIAN I PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF

BAB I

PERSPEKTIF METODE PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF

Bab ini menguraikan pengertian metode penelitian, jenis penelitian, pengertian metode
kuantitatif dan kualitatif, perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif, kapan penelitian
kuantitatif dan kualitatif digunakan, jangka waktu penelitian kualitatif, apakah metode
penelitian kuantitatif dan kualitatif dapat digabungkan dan kompetensi peneliti kuantitatif
dan kualitatif. Metode penelitian secara umum dimengerti sebagai cara ilmiah yang dilakukan
secara bertahap dimulai dari penentuan topik, pengumpulan data dan mengenalisis data yang
nantinya akan diperoleh suatu pemahaman dan pengertian atas topik, gejala atau isu tertentu
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian yang didasarkan
pada ciri-ciri kelimuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis. Data yang diperoleh tersebut
adalah data empiris (teramati) yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid. Untuk
mendapatkan data yang valid, peneliti dapat melakukan pengujian realibilitas dan
obyektivitas. Pada umumnya jika data tersebut reliabel dan obyektif maka terdapat
kecenderungan data tersebut akan valid. Jenis-jenis metode penelitian dapat diklasifikasikan
berdasarkan, tujuan dan tingkat kealamiahan (natural setting) obyek yang diteliti.
Berdasarkan tujuan, metode penelitian dapat diklasifikasikan menjadi penelitian dasar (basic
research), penelitian terapan (applied research) dan penelitian pengembangan (research
development). Untuk tingkat kealamiahan, metode penelitian dapat dikelompokkan menjadi
metode penelitian eksperimen, survey dan naturalistik. Metode penelitian kuantitatif dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sample tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistika dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan. Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian
naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting)
disebut juga sebagai metode etnographi karena pada antrologi budaya, disebut sebagai
metode kualititatif karena data yang terkumpul dan analisinya lebih bersifat kualitatif.
Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang
mengandung makna. Dalam penelitiam kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi
lebih menekankan pada makna. Generalisasi dalam penelitian kualiatif dinamakan
transferability. Metode kualitatif berlandaskan pada filsafat postpositivisme digunakan untuk
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi. Perbedaan antara kuantitatif dan kualitatif meliputi tiga hal, yaitu perbedaan
aksioma, proses penelitian dan karakteristik penelitian. Diantara kedua metode tersebut,
masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan. Penggunaan metode kuantitatif
digunakan apabila :

a. masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Masalah ini harus
ditunjukkan dengan data, baik data hasil penelitian sendiri maupun dokumentasi.
b. Peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi
c. Peneliti ingin mengetahui suatu pengaruh tertentu terhadap yang lain
d. Menguji hipotesis penelitian
e. Menguji terhadap adanya keraguan tentang validitas pengetahuan, teori dan produk
tertentu

Untuk pengguna metode kualitatif digunakan untuk kepentingan yang berbeda bila
dibandingkan dengan metode kuantitatif. Penggunaan metode kualitatif digunakan apabila :

a. Masalah dalam penelitian belum jelas, kondisi ini cocok diteliti untuk kualitatif
karena melalui metode ini, peneliti akan melakukan eksplorasi terhadap suatu obyek
b. Untuk memahami makna di balik data yang tampak dengan teknik wawancara
mendalam dan observasu berperan serta dan dokumentasi
c. Untuk memahami interaksi sosial dengan cara ikut berperan serta, wawancara
mendalam terhadap interaksi sosial tersebut. Dengan demikian akan dapat ditemukan
pola-pola hubungan yang jelas
d. Memahami perasaan orang dengan metode kualitatif untuk merasakan apa yang
dirasakan orang tersebut
e. Mengembangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh lapangan yang
medalam sehingga dapat ditemukan hipotesis berupa hubungan antar gejala. Hipotesis
tersebut selanjutnya diverifikasi dengan pengumpulan data yang lebih mendalam. Bila
hipotesis terbukti, maka akan menjadi tesis atau teori
f. Untuk memastikan kebenaran data, dengan metode kualitatif data yang diperoleh diuji
kredibilitasnya dan kepastian data akan dapat teperoleh
g. Meneliti sejarah perkembangan. Dengan menggunakan data dokumentasi, wawancara
mendalam kepada orang yang dipandang tahu.

Pada umumnya jangka waktu penelitian kualitatif cukup lama, karena tujuan penelitian
kualitatif adalah bersifat penemuan, tidak hanya sekedar pembuktian hipotesis seperti dalam
penelitian kuantitatif. Tetapi lamanya penelitian akan tergantung pada keberadaan sumber
data, interest dan tujuan penelitian serta tergantung pada cakupan penelitian dan bagaimana
peneliti mengatur waktunya. Apakah metode kualitatif dan kuantitatif dapat digabungkan.
Metode kuantitatif cocok menguji hipotesis atau teori sedangkan metode kualitatif cocok
untuk menemukan hipotesis atau teori, paradigma dari keduanya pun berbeda maka akan sulit
untuk menggabungkan kedua metode tersebut dalam satu proses penelitian. Menurut penulis
kedua metode ini dapat digunakan bersama-sama atau digabungkan dengan catatan sebagai
berikut :

1. Untuk meneliti pada obyek yang sama, tetapi tujuan yang berbeda. Kualitatif
digunakan untuk menemukan hipotesis, sedangkan kuantitatif digunkan untuk
menguji hipotesis.
2. Digunakan secara bergantian. Pada tahap pertama menggunakan metode kualitatif,
sehingga ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut diuji dengan metode
kuantitatif.
3. Metode penelitian tidak dapat digabungkan karena paradigmanya berbeda. Tetapi
dalam penelitian kuantitatif dapat menggabungkan teknik pengumpulan data, seperti
penggunaan trigulasi dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif
misalnya, teknik pengumpulan data yang utama menggunakan kuisioner, data yang
diperoleh adalah data kuantitatif. Untuk memperkuat dan mengecek validitas data
tersebut dilengkapi dengan observasi atau wawancara pada responden dengan dilacak
terus sampai ditemukan kebenaran data tersebut.
4. Kedua metode tersebut telah difahami degan jelas dan telah berpengalaman luas
dalam melakukan penelitian

Berikut adalah kompetensi yang perlu dimiliki oleh peneliti kuantitatif dan kualitatif :

1. Kompetensi Peneliti Kuantitatif


a. Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang yang akan diteliti
b. Mampu melakukan analisis masalah secara akurat
c. Mampu menggunakan teori yang tepat untuk memperjelas masalah yang diteliti
dan merumuskan hipotesis penelitian
d. Memahami jenis metode penelitian kuantitatif
e. Memahami teknik-teknik sampling
f. Mampu menyusun instrumen untuk mengukur berbagai variabel yang diteliti,
menguji validitas dan realibilitas instrumen
g. Mengumpulkan data dengan kuesioner, maupun dengan wawancara dan observasi
h. Mampu menyajikan data, menganalisi data secara kuantitatif untuk menjawab
rumusan masalah dalam menguji hipotesis yang telah dirumuskan
i. Mampu memberikan interpretasi terhadap data hasil penelitian mapun hasil
pengujian hipotesis
j. Mampu membuat laporan secara sistematis dan menyampaikan hasil penelitian ke
pihak-pihak yang terkait
k. Mampu membuat abstraksi hasil penelitian
2. Kompetensi Peneliti Kualitatif
a. Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang yang akan diteliti
b. Mampu menciptakan rapport kepada setiap orang yang ada pada konteks sosial
yang akan diteliti
c. Memiliki kepekaan untuk melihat setiap gejala yang ada pada obyek penelitian
(konteks sosial)
d. Mampu menggali sumber data dengan observasi partisipan dan wawancara
mendalam secara triangulasi serta sumber lainnya
e. Mampu menganalisis data kualitatif secara induktif berkesinambungan
f. Mampu menguji kredibilitas, dependabilitas, konfirmabilitas dan transferabilitas
hasil penelitian
g. Mampu menghasilkan temuan pengetahuan, hipotesis atau ilmu baru
h. Mampu membuat laporan secara sistematis, jelas, lengkap dan rinci
Dalam bab ini, selaku pembaca saya memperoleh pemahaman baru, bahwasannya
dalam metode penelitian harus berdasarkan dengan ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris
dan sistematis serta data yang diperoleh harus valid atas topik, gejala atau isu tertentu dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam jenis-jenis metode penelitian dapat diklasifikasikan
berdasarkan, tujuan dan tingkat kealamiahan (natural setting) obyek yang diteliti. Metode
penelitian kuantitatif berlandaskan pada filsafat positivisme, dalam riset kuantitatif yang
pernah saya pelajari kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sample tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistika dengan tujuan untuk menguji suatu hipotesis yang telah ditetapkan.
Sedangkan untuk kualitatif berlandaskan pada filsafat postpositivisme dilakukan teknik
pengumpulan data yang dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif. Perbedaan aksioma, proses penelitian dan karakteristik penelitian menjadi
pembeda antara metode penelitian kuantitatif dan kualititatif. Diantara kedua metode
penelitian ini, keduanya memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Penggunaan
kedua metode tersebut disesuaikan dengan keadaan, kebutuhan dan tujuan peneliti. Untuk
jangka waktu sebuah penelitian tidak ada cara yang mudah menentukan berapa lama sebuah
penelitian dilaksanakan. Pada umumnya kualitiatif cukup lama karena tujuannya bersifat
penemuan sedangkan kuantitatif pembuktian sebuah hipotesis yang sudah ada namun semua
itu kembali pada sang peneliti mengatur waktunya dan keberadaan sumber data, interest serta
tujuan penelitian. Meskipun berbeda paradigmanya antara kedua metode ini, keduanya dapat
digabungkan secara bersamaan tetapi dengan beberapa catatan dan ketentuan. Sebagai
seorang peneliti kita perlu memiliki kompetensi peneliti guna memperlancar penelitian kita.

Dari hasil bab 1 ini, selaku pembaca saya mendapat pengertian diantara kedua metode
tersebt ialah metode kuantitatif cocok digunakan untuk penelitian yang masalahnya sudah
jelas dan umumnya dilakukan pada populasi yang luas sehingga hasil penelitian kurang
mendalam. Sementara itu metode kualitatif cocok digunakan untuk meneliti di mana
masalahnya belum jelas, dilakukan pada situasi sosial yang tidak luas, sehingga hasil
penelitian lebih mendalam dan bermakna. Metode kuantitatif cocok menguji hipotesis atau
teori sedangkan metode kualitatif cocok untuk menemukan hipotesis atau teori.

BAGIAN II METODE PENELITIAN KUALITATIF

BAB II
MASALAH, FOKUS JUDUL PENELITAN DAN TEORI DALAM PENELITIAN
KUALITATIF

Dalam bab ini menguraikan mengenai masalah, fokus judul penelitian dan teori dalam
penelitian kualitatif. Terdapat perbedaan mendasar antara masalah penelitian kuantitatif
dengan kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif “masalah” yang akan dipecahkan harus jelas,
spesifik dan dianggap tidak berubah, tetapi dalam penelitian kualitatif “masalah” nya masih
remang-remang, kompleks dan dinamis bersifat sementara, tentatif dan akan berkembang
atau berganti setalah peneliti berada di lapangan. Peneliti kualitatif yang merubah masalah
atau ganti judul penelitiannya setelah memasuki lapangan, harus mampu menyesuaikan
dengan karakteristik masalah kualitatif ini dan selanjutnya mampu melihat fenomena secara
lebih luas dan mendalam sesuai dengan apa yang terjadi dan berkembang pada situasi yang
diteliti. Terdapat perbedaan antara masalah dengan rumusan masalah. Masalah adalah
penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi. Sedangkan rumusan masalah
merupakan pertanyaan penelitian yang disusun berdasarkan masalah yang harus dicari
jawabannya melalui pengumpulan data. Dalam usulan penelitian, sebaiknya masalah tersebut
perlu ditunjukkan dengan data. Data tentang masalah bisa berasal dari dokumentasi hasil
penelitian pengawasan, evaluasi, pengamatan pendahuluan dan pernyataan orang yang patut
dipercaya. Peneliti kualitatif tidak akan menetaokan penelitiannya hanya berdasarkan variabel
penelitian, tetapi keseluruhab situasi sosial yang diteliti meliputi aspek tempat, pelaku dan
aktivitas yang berinterkasi secara sinergis. Karna luasnya masalah, maka dalam penelitian
kualitatif ada yang disebut batasan masalah yang dalam penelitian kualitatif disebut dengan
fokus yang berisikan pokok masalah yang masih bersifat umum. Dalam penelitian kualitatif,
penentuan fokus dalam proposal lebih didasarkan pada tingkat kebaruan informasu yang akan
diperoleh dari situasi sosial (lapangan) diperoleh dengan penjelajahan umum sehinggan akan
memperoleh gambaran umum menyeluruh yang masih pada tahap permukaan entang situasi
sosial maka diperlukan fokus penelitian. Berdasarkan level of explanation suatu gejala, maka
secara umum terdapat toga bentuk rumusan masalah, yaitu rumusan masalah deskriptif,
komparatif dan asosiatif untuk penelitian kuantitatif tersebut berkaitan dengan variabel
penelitian, sehingga rumusan masalah sangat spesifik untuk menentukan landsan teori,
hipotesis, instrumen dan teknik analisis data. Sedangkan dalam penelitian kualitatif tidak
dirumuskan atas dasar definisi operasional dari suatu variabel. Pertah anyaan penelitian
kualitatif dirumuskan dengan maksud untuk memahami gejala yang kompleks, interaksi
sosial yang terjadi dan kemungkinan ditemukan hipotesis atau teori baru. Lalu untuk judul
penelitian kualitatif pada umumnya disusun berdasarkan masalah yang telah ditetapkan, harus
sudah spesifik dan mencerminkan permasalahan dan variabel yang akan diteliti. Karna
masalah yang dibawa peneliti masih sementara, maka judul dalam penelitian kualitatif pun
bersifat sementara dan akan berkembang setelah memasuki lapangan. Judul penelitian
kualitatif tidak harus mencerminkan permasalahan dan variabel yang diteliti, tetapi lebih pada
usaha untuk mengungkapkan fenomena dalam situasi sosial secara luas dan mendalam serta
menemukan hipotesis dan teori. Dalam penelitian kualitatif jumlah teori jauh lebih banyak
karena harus disesuaikan dengan fenomena yang berkembang di lapangan. Teori bagi peneliti
kualitatif akan berfungsi sebagai bekal untuk bisa memahami konteks sosial secara luas dan
mendalam. Peneliti kualitatif harus bersifat “perspektif emic”, dituntut untuk melakukan
menemukan teori berdasarkan data yang diperoleh di lapangan atau situasi sosial.

Dalam bab ini, selaku pembaca saya memperoleh pemahaman baru bahwa penelitian
kualitatif “masalah” nya masih remang-remang, kompleks dan dinamis bersifat sementara,
tentatif dan akan berkembang atau berganti setalah peneliti berada di lapangan. Dalam
“masalah” kuantitatif yang pernah saya pelajari, “masalah” yang akan dipecahkan harus jelas,
spesifik dan dianggap tidak berubah. Rumusan masalah dalam kuantittatif terkait dengan
variabel penelitian, sehingga rumusan masalah sangat spesifik untuk menentukan landsan
teori, hipotesis, instrumen dan teknik analisis data dan kualitatif tidak dirumuskan atas dasar
definisi operasional dari suatu variabel. Dalam judul penelitian kualitatif pada umumnya
disusun berdasarkan masalah yang telah ditetapkan, harus sudah spesifik dan mencerminkan
permasalahan dan variabel yang akan diteliti. Sedangkan dalam judul penelitian kuantitatif
yang sudah saya pelajari judul tersebut digunakan sebagai pegangan peneliti untuk
menetapkan variabel yang akan diteliti, teori yang digunakan, instrumen yang dikembangkan,
teknik analisis data serta kesimpulan. Teori dalam penelitian kualitatif yang bersifat holistik,
jumlah teorinya harus lebih banyak karena menyesuaikan dengan fenomena yang
berkembang di lapangan sedangkan dalam kuantitatif yang pernah saya pelajari jumlah teori
yang digunakan sesuai dengan jumlah variabel yang diteliti.

BAB III

POPULASI DAN SAMPEL

Bab ini menguraikan pengertian populasi dan sampel dan teknik pengampilan sampel. Dalam
penelitian kualitatif tidak ada menggunakan istilah populasi tetapi oleh Spradley dinamakan
“social situastion” yang berinteraksi secara sinergis. Pada situasi sosial atau obyek penelitian
ini peneliti dapat mengamati secara mendalam aktivitas orang-orang yang ada pada tempat
tertentu. Sampel pada kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi nara sumber atau
partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitan. Sampel dalam penelitan disebut
dengan sampel teoritis karena tujuannya ialah untuk menghasilkan teori. Pada penelitian
kualitatif, peneliti memasuki situasi sosial tertentu melakukan observasi dan wawancara
kepada orang-orang tertentu. Penentuan sumber data dilakukan secara purposive. Hasil
penelitian kualitatif hanya berlaku untuk kasus situasi sosial terentu. Dan untuk teknik
pengambilan sampel pada dsaranya dikelompokan menjadi dua yaitu probability sampling
dan nonprobability sampling. Penentuan sampel dalam kualitatif dialakuakn saat peneliti
memulai masuk lapangan selama penelitian berlangsung dengan cara emergent sampling
design yaitu memilih orang yang tertentu, menatapkan sampel lainnya yang dipertimbangkan
akan memberikan data lebih lengkap

Dalam bab ini, selaku pembaca saya mempeoleh pemahaman baru, yaitu dalam kualitiatif
tidak menggunakan istilah populasi dan sample, tetapi social situation dan untuk sampel
dinamakan dengan narasumber, partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitan.
Sampel dalam penelitan disebut dengan sampel teoritis karena tujuannya ialah untuk
menghasilkan teori. Dalam kuantitatif yang pernah saya pelajari populasi diartikan sebagai
wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek/obyek yang memiliki kualitas atau karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dan sampel merupakan bagian dari populasi. Dalam
kualitatif dilakuan emergent sampling design untuk penentuan sampel nya, sedangkan dalam
kuantitatif yang pernah saya pelajari bisa menggunakan probability sampling dan
nonprobability sampling

BAB IV

INSTRUMEN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Bab ini menguraikan intrumen penelitian dan teknik engumpulan data. Dalam
kualitatif yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karna
itu peneliti juga harus divalidasi seberapa jauh peneliti siap melakukan penelitian yang
selanjutnya terjun ke lapangan, meliputi terhadap pemahaman kualitatif, penguasaan
wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki obyek penelitian
baik secara akademik maupun logistiknya melalui evaluasi diri seberapa juah pemahaman
terhadap kualitatif dan wawasan terhadap bidang yang teliti dan kesiapan bekal memasuki
lapangan. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting,
sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta
wawancara mendalam dan dokumentasi.

Ada beberapa macam observasi diantaranya ialah observasi partisipatif, terus terang
atau tersamar dan tak berstruktur. Objek dari observasi terdiri atas tigas komponen yaitu :
tempat (place), pelaku (actor), dan aktivitas (activity). Tahapan obsevasi ada tiga yaitu :

1. Tahapan deskripsi : memasuki situasi sosial : ada tempat, aktor dan aktivitas
2. Tahap reduksi : menentukan fokus, memilih dinatara yang telah dideskripsi
3. Tahap seleksi : mengurai fokus, menjadi komponen yang lebih rinci

Pengumpulan data dengan wawancara, apabila peneliti ingin melakukan studi


pendahuluan untuk menenmukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti
ingin mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dari partisipan.

Teknik pengumpulan data dengan dokumen akan mendukung hasil penelitian dari
observasi atau wawancara menjadi lebih kredibel dapat dipercaya jika didukung olhe
dokumen yang berisikan catatan peristiwa yang sudah berlalu, bisa berbentuk tulisan,
gambar, atau karya-karya monumental.

Triangulasi dalam kualitatif diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data yang sudah ada seklaigus menguji
kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data
dan berbagai sumber data.

Dalam bab ini saya mendapatkan pemahaman baru, yaitu dalam penelitian kualititatif
yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Sedangkan dalam
instrumen kuantitatif yang pernah saya pelajari berkenaan dengan validitas dan realibitas
instruemn dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan
untuk mengumpulkan data salah satunya dengan cara menyebar angket.

BAB V

TEKNIK ANALISIS DATA

Dalam bab ini menguraikan pengertian, proses analisi data dari kualitatif. Dalam kualitatif
data diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang
bermacam-macam dan dilakukan dengan terus menerus sampai datanya jenuh. Proses analisis
data kualitatif dilakukan sebelum memasuki lapangan, dilapangan dan stelah selesia di
lapangan.

Dalam bab ini, selaku pembaca saya memperoleh pemahaman baru yaitu kualitatif data
diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang
bermacam-macam dan dilakukan dengan terus menerus sampai datanya jenuh. Dalam teknik
analisis data kuantitatif yang telah saya pelajari datanya menggunakan data statistik yang
sudah ada dengan menguji hipotesis hubungan antar dua variabel.

BAB VI

VALIDITAS DAN REALIBITAS PENELITIANKUALTITAIF

Dalam bab ini mneguraikan validitas dan realibitas penelitian kualitatif. Dalam penelitian
kualitatif terdapat dua macam validitas yaitu : internal dan eksternal. Internal yaitu berkenaan
dengan derajad akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai, sedangkan eksternal
berkenaan dengan apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada
pouplasi dimana sampel tersebut diambil.

Pengujian transferability dalam kualitatif ergantung pada niali transfer pada pemakai hingga
manakal hasil penelitian tersebut dapat digunakan dalam konteks dan situasi sosial lain.

Pengujian depenability dilakukan dengan audit terhadap keseluruhan proses penelitian.

Pengujian konfirmability menguji hasil penelitian dikaitkan dengan proses yang dilakuakn,
apabila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitan yang dilakukan, maka
penelitian tersebut memenuhi standar konfirmability.

Dalam bab ini, selaku pembaca saya memperoleh pemahaman baru yaitu , dalam penelitian
kualitatif terdapat dua macam validitas yaitu : internal dan eksternal. Dalam kuantitatif yang
saya pelajari kriteria utama terhadap data hasil penelitian adalah valid, reliabel dan obyektif.

Anda mungkin juga menyukai