Anda di halaman 1dari 28

By:

Dr. Ade Iskandar, S.IP., M.Si


• Penelitian Kualitatif
• Pendekatan penelitian kualitatif sering disebut
dengan naturalistic inquiry (inkuiri alamiah).
Apapun macam, cara atau corak analisis data
kualitatif suatu penelitian, perbuatan awal yang
senyatanya dilakukan adalah membaca
fenomena. Setiap data kualitatif mempunyai
karakteristiuknya sendiri. Data kualitatif berada
secara tersirat di dalam sumber datanya. Sumber
data kualitatif adalah catatan hasil observasi,
transkrip interviu mendalam (depth interview),
dan dokumen-dokumen terkait berupa tulisan
ataupun gambar.
Karakteristik Penelitian Kualitatif
1. Setting/latar alamiah atau wajar dengan
konteks utuh (holistik).
2. Instrumen penelitian berupa manusia (human
instrument).
3. Metode pengumpulan data observasi sebagai
metode utama.
4. Analisis data secara induktif.
5. Proses lebih berperanan penting daripada
hasil.
6. Penelitian dibatasi oleh fokus.
7. Desain penelitian bersifat sementara.
8. Laporan bernada studi kasus.
9. Interpretasi ideografik.
Metode Pengumpulan Data
1. Pengamatan dengan berpartisipasi
(Participant Observation)
2. Wawancara Mendalam (Indepth Interview)
3. Penyelidikan Sejarah Hidup (Life
Historical Investigation)
4. Analisis Konten (Content Analysis)
• Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif Dan
Kualitatif
Metode kuantitatif dan kualitatif sering
dipasangkan dengan nama metode yang
tradisional dan metode baru; metode
positivistic dan metode postpositivistic,
metode scientific dan artistic, metode
konfirmasi dan temuan. Jadi metode
kuantitatif sering dinamakan metode
tradisional, positivistic, scientivic dan metode
discovery. Selanjutnya metoda hase kualitatif
sering dinamakan sebagai metode baru,
postposivistic, artistic dan interpretive
research.
• Metode kuantitatif dinamakan metode
tradisional, karena metode ini sudah cukup
lama digunakan sehingga sudah mentradisi
sebagai metode untuk penelitian. Metode ini
disebut sebagai metode positivistic karena
berlandaskan pada filsafat positivisme.
Metode ini sebagai metode scientific karena
telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu
konkrit/ empiris, objektif, terukur, rasional
dan sistematis. Metode ini juga disebut
metode discovery, Karena dengan metode ini
dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai
iptek baru.
• Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai
metode baru karena popularitasnya belum lama,
metode ini dinamakan postpositivistik Karena
berlandaskan pada filsafat post positifisme.
Metode ini disebut juga sebagai metode artistic,
Karena proses penelitian lebih bersifat
seni(kurang terpola),dan disebut metode
interpretive karena data hasil peneletian lebih
berkenaan dengan interprestasi terhadap data
yang di temukan di lapangan.metode penelitian
kuantitatif dapat di artikan sebagai metode
penelitian yang di gunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu,pengumpulan data
menggunakan instrument penelitian,analisis data
bersifat kuantitatif/statistic,dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang teleh di tetapkan.
 Metode penelitian kualitatif sering di sebut
metode penelitian naturalistik karena
penelitianya di lakukan pada kondisi yang
alamiah(natural setting);di sebut juga metode
etnographi,karena pada awalnya metode ini
lebih banyak di gunakan untuk penelitian
bidang antropologi budaya;disebut metode
kualitatif,karena data yang terkumpul dan
analisisnya lebih bersifat kualitatif.
• Perbedaan Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif
• Perbedaan mendasar dari metode penelitian
kualitatif dengan metode penelitian kuantitatif
yaitu terletak pada strategi dasar penelitiannya.
Penelitian kuantitatif dipandang sebagai sesuatu
yang bersifat konfirmasi dan deduktif, sedangkan
penelitian kualitatif bersifat eksploratoris dan
induktif. Bersifat konfirmasi disebabkan karena
metode penelitian kuantitatif ini bersifat menguji
hipotesis dari suatu teori yang telah ada.
Penelitian bersifat mengkonfirmasi antara teori
dengan kenyataan yang ada dengan
mendasarkan pada data ilmiah baik dalam
bentuk angka. Penarikan kesimpulan bersifat
deduktif yaitu dari sesuatu yang bersifat umum
ke sesuatu yang bersifat khusus. Hal ini
berangkat dari teori-teori yang membangunnya.
Setidaknya terdapat 12 perbedaan pendekatan
kualitatif dengan kualitatif seperti berikut ini:
1. Dari segi perspektifnya penelitian kuantitatif
lebih menggunakan pendekatan etik, dalam arti
bahwa peneliti mengumpulkan data dengan
menetapkan terlebih dahulu konsep sebagai
variabel-variabel yang berhubungan yang berasal
dari teori yang sudah ada yang dipilih oleh
peneliti. Kemudian variabel tersebut dicari dan
ditetapkan indikator-indikatornya. Hanya dari
indikator yang telah ditetapkan tersebut dibuat
kuesioner, pilihan jawaban dan skor-skornya.
Sebaliknya penelitian kualitaif lebih
menggunakan persepektif emik. Peneliti dalam
hal ini mengumpulkan data berupa cerita rinci
dari para informan dan diungkapkan apa adanya
sesuai dengan bahasa dan pandangan informan.
2. Dari segi konsep atau teori, penelitian
kuantitatif bertolak dari konsep (variabel) yang
terdapat dalam teori yang dipilih oleh peneliti
kemudian dicari datanya, melalui kuesioner
untuk pengukuran variabel-variabelnya. Di sisi
lain penelitian kualitatif berangkat dari
penggalian data berupa pandangan responden
dalam bentuk cerita rinci atau asli mereka,
kemudian para responden bersama peneliti
meberi penafsiran sehingga menciptakan konsep
sebagai temuan. Secara sederhana penelitian
kuantitatif berangkat dari konsep, teori atau
menguji (retest) teori, sedangkan kualitatif
mengembangkan ,menciptakan, menemukan
konsep atau teori.
3. Dari segi hipotesis, penelitian kuantitatif
merumuskan hipotesis sejak awal, yang berasal dari
teori relevan yang telah dipilih, sedang penelitian
kualitatif bisa menggunakan hipotesis dan bisa tanpa
hipotesis. Jika ada maka hipotesis bisa ditemukan di
tengah penggalian data, kemudian “dibuktikan”
melalui pengumpulan data yang lebih mendalam lagi.
4. Dari segi teknik pengumpulan data, penelitian
kuantitatif mengutamakan penggunaan kuisioner,
sedang penelitaian kualitatif mengutamakan
penggunaan wawancara dan observasi.
5. Dari segi permasalahan atau tujuan penelitian,
penelitian kuantitatif menanyakan atau ingin
mengetahui tingkat pengaruh, keeretan korelasi atau
asosiasi antar variabel, atau kadar satu variabel
dengan cara pengukuran, sedangkan penelitian
kualitatif menanyakan atau ingin mengetahui tentang
makna (berupa konsep) yang ada di balik cerita detail
para responden dan latar sosial yang diteliti.
6. Dari segi teknik memperoleh jumlah (size)
responden (sample) pendekatan kuantitatif ukuran
(besar, jumlah) sampelnya bersifat representatif
(perwakilan) dan diperoleh dengan menggunakan
rumus, persentase atau tabel-populasi-sampel serta
telah ditentukan sebelum pengumpulan data.
Penelitian kualitatif jumlah respondennya diketahui
ketika pengumpulan data mengalami kejenuhan.
Pengumpulan datanya diawali dari mewawancarai
informan-awal atau informan-kunci dan berhenti
sampai pada responden yang kesekian sebagai
sumber yang sudah tidak memberikan informasi baru
lagi. Maksudnya berhenti sampai pada informan yang
kesekian ketika informasinya sudah “tidak berkualitas
lagi” melalui teknik bola salju (snow-ball), sebab
informasi yang diberikan sama atau tidak bervariasi
lagi dengan para informan sebelumnya. Jadi
penelitian kualitatif jumlah responden atau
informannya didasarkan pada suatu proses
pencapaian kualitas informasi.
7. Dari segi alur pikir penarikan kesimpulan
penelitian kuantitatif berproses secara
deduktif, yakni dari penetapan variabel
(konsep), kemudian pengumpulan data dan
menyimpulkan. Di sisi lain, penelitian
kualitatif berproses secara induktif, yakni
prosesnya diawali dari upaya memperoleh
data yang detail (riwayat hidup responden,
life story, life sycle, berkenaan dengan topik
atau masalah penelitian), tanpa evaluasi dan
interpretasi, kemudian dikategori, diabstraksi
serta dicari tema, konsep atau teori sebagai
temuan.
8. Dari bentuk sajian data, penelitian kuantitatif
berupa angka atau tabel, sedang penelitian
kualitatif datanya disajikan dalam bentuk cerita
detail sesuai bahasa dan pandangan responden.
9. Dari segi definisi operasional, penelitian
kuantitatif menggunakannya, sedangkan
penelitian kualitatif tidak perlu menggunakan,
karena tidak akan mengukur variabel (definisi
operasional adalah petunjuk bagaimana sebuah
variabel diukur). Jika penelitian kualitatif
menggunakan definisi operasional, berarti
penelitian telah menggunakan perspektif etik
bukan emik lagi. Dengan menetapkan definisi
operasional, berarti peneliti telah menetapkan
jenis dan jumlah indikator, yang berarti telah
membatasi subjek penelitian mengemukakan
pendapat, pengalaman atau pandangan mereka.
10. (Dari segi) analisis data penelitian kuantitatif
dilakukan di akhir pengumpulan data dengan
menggunakan perhitungan statistik, sedang
penelitian kualitatif analisis datanya dilakukan
sejak awal turun ke lokasi melakukan
pengumpulan data, dengan cara “mengangsur
atau menabung” informasi, mereduksi,
mengelompokkan dan seterusnya sampai
terakhir memberi interpretasi.
11. Dari segi instrumen, penelitian kualitatif
memiliki instrumen berupa peneliti itu sendiri.
Karena peneliti sebagai manusia dapat
beradaptasi dengan para responden dan aktivitas
mereka. Yang demikian sangat diperlukan agar
responden sebagai sumber data menjadi lebih
terbuka dalam memberikan informasi. Di sisi
lain, pendekatan kuantitatif instrumennya adalah
angket atau kuesioner.
12. Dari segi kesimpulan, penelitian kualitatif
interpretasi data oleh peneliti melalui
pengecekan dan kesepakatan dengan subjek
penelitian, sebab merekalah yang yang lebih
tepat untuk memberikan penjelasan terhadap
data atau informasi yang telah diungkapkan.
Peneliti memberikan penjelasan terhadap
interpretasi yang dibuat, mengapa konsep
tertentu dipilih. Bisa saja konsep tersebut
merupakan istilah atau kata yang sering
digunakan oleh para responden. Di sisi lain,
penelitian kuantitatif “sepenuhnya” dilakukan
oleh peneliti, berdasarkan hasil perhitungan
atau analisis statistik
 Metode Kuantitatif banyak membelenggu empirisme
dan rasionalisme subjek kajian
 Dianggap gagal dalam mengungkap realitas sosial
yang unik dan beragam, yang hanya bisa didekati
dengan pendekatan kualitatif
 Kajian Kuantitatif terbatas pada desain ekslusifisme,
terbatas pada kajian variabel tertentu dan
menghilangnya (makna) generalisasi.
 Kajian atas manusia tidak sama dengan kajian atas
kebendaan yang bersifat statis dan linear.
 Dianggap tidak mampu mempertemukan teori yang
bersifat umum dengan konteks lokal
 Kabur dalam mengungkap kasus atau keunikan
individu.
 Hasil penelitiannya tidak representatif
 Terlalu bersifat Subjektif
 Tidak dapat digunakan untuk
menggeneralisir suatu fakta sosial secara
universal dan hanya dapat digunakan pada
“wilayah” kontekstual
 Cenderung melebih-lebihkan pada
penghargaan terhadap subjektifitas individu,
kelompok, masyarakat dan atau suatu
organisasi tertentu (Fatchan, 2001).
 Penelitian kualitatif dapat digunakan untuk meneliti kehidupan
masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi,
pergerakan-pergerakan sosial atau hubungan-hubungan
kekerabatan (Strauss and Corbin, 1997).
 Peneliti dapat mengenali subjek dan merasakan apa yang mereka
alami dalam kehidupan sehari-hari (Furchan, 1992).
 Dalam penelitian kualitatif, peneliti terlibat dalam situasi dan
setting fenomena yang diteliti. Peneliti diharapkan selalu
memusatkan perhatian kepada kenyataan atau kejadian dalam
konteks yang diteliti. Setiap kejadian merupakan sesuatu yang
unik dan berbeda dengan yang lain karena ada perbedaan
konteks (Sukidin, 2002).
 Dengan pendekatan ini peneliti dapat memperoleh gambaran
yang lengkap dari permasalahan yang dirumuskan dengan
memfokuskan pada proses dan pencarian makna dibalik
fenomena yang muncul dalam penelitian, dengan harapan agar
informasi yang dikaji lebih bersifat komprehensif, mendalam,
alamiah dan apa adanya.
 Pendekatan kualitatif ini bermaksud memperoleh
pemahaman yang mendalam (insight) dan
menyeluruh (whole) terhadap fenomena yang
terjadi melalui proses wawancara mendalam dan
observasi partisipasi dalam memahami makna
fenomena yang ada tersebut serta makna
simbolis dibalik realita yang ada. Oleh karena itu
penelitian ini akan menitik beratkan pada upaya
untuk memberikan deskripsi (gambaran) umum
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat fenomena yang diselidiki
dari suatu objek penelitian serta dipaparkan
dengan apa adanya.
 Minimal ada dua alasan:
◦ Karena masalah itu sendiri yang mengharuskan
menggunakan penelitian kualitatif. Misalnya, penelitian
yang bertujuan untuk menemukan sifat suatu pengalaman
seseorang dengan suatu fenomena, seperti gejala
kesakitan, konversi agama atau gejala ketagihan dan
sebagainya.
◦ Penelitian bertujuan untuk memahami apa yang
tersembunyi dibalik fenomena yang kadang kala
merupakan sesuatu yang sulit untuk digunakan untuk
mencapai dan memperoleh suatu cerita, pandangan yang
segar, dan cerita mengenai segala sesuatu yang sebagian
besar udah dan dapat diketahui.
 Dengan metode kualitatif ini diharapkan mampu memberikan
suatu penjelasan secara terperinci tentang fenomena yang
sulit disampaikan dengan metode kuantitatif (Fatchan, 2001).
 Latar Alamiah  kenyataan dipahami dalam konteks
keutuhan (entity).
 Manusia sebagai Alat (instrumen)  Peneliti sendiri
atau dengan bantuan orang lain merupakan alat
pengumpul data yang utama. Hal ini dimaksudkan
untuk mempermudah melakukan adaptasi/ penyesuai
terhadap subjek penelitian (participant-observation)
 Metode Kualitatif  hal ini dilakukan dalam rangka:
(a) menyesuaikan metode kualitatif dengan kenyataan
lebih mudah, (b) metode ini menyajikan secara
langsung hakikat hubungan antara peneliti dengan
informan/ responden, (c) Mudah menyesuaikan diri
dengan pengaruh bersama dan nilai-nilai yang
dihadapi.
 Analisa Data secara Induktif  dilakukan karena
beberapa alasan: (a) mudah menemukan kenyataan-
kenyataan ganda dalam data, (b) menjadikan
hubungan peneliti-responden lebih eksplisit, dapat
dikenal dan akuntabel, (c) lebih mampu menguraikan
latar secara penuh, (d) mampu menemukan pengaruh
bersama yang mempertajam hubungan-hubungan,
(e) memperhitungkan nilai secara eksplisit sebagai
bagian dari struktur analitik.
 Teori dari Dasar  (a) tidak ada teori a priori yang
dapat mencakup kenyataan-kenyataan ganda yang
mungkin ditemui, (b) lebih mempercayai dengan apa
yang dilihat sehingga berusaha untuk netral, (c) teori
dasar dianggap lebih responsif terhadap nilai-nilai
kontekstual;
 Deskriptif  data yang dikumpulkan adalah
kata-kata, gambar dan bukan angka-angka.
 Lebih mementingkan Proses daripada hasil 
tidak tergesa-gesa mengambil keputusan-
kesimpulan
 Adanya “batas” yang ditentukan oleh “Fokus” 
penelitian kualitatif menghendaki ditetapkannya
batas dalam penelitian atas dasar fokus yang
timbul sebagai masalah dalam penelitian.
 Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data 
penelitian tidak menggunakan konsep validitas,
reliabilitas dan objektifitas sebagaimana
penelitian klasik (kuantitatif)
 Desain bersifat sementara  desain
penelitian disusun secara terus menerus,
sehingga ada kemungkinan untuk selalu
berubah menyesuaikan dengan kenyataan di
lapangan
 Hasil Penelitian dirundingkan dan disepakati
bersama  hal ini dilakukan untuk
menyamakan persepsi antara peneliti dengan
sumber data, sebab susunan kenyataan yang
diperoleh dari sumber data-lah yang akan
diangkat dalam laporan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai