NPM : 2015011071
A. Penelitian Kuantitatif
1. Pendahuluan
Penelitian kuantitatif adalah salah satu pendekatan dalam ilmu pengetahuan
yang berfokus pada pengumpulan dan analisis data berupa angka atau data
numerik untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis.
Pendekatan ini sangat penting dalam dunia penelitian karena mampu
memberikan pemahaman yang mendalam tentang fenomena yang sedang
diteliti melalui pengukuran yang obyektif dan analisis statistik yang cermat.
Penelitian kuantitatif memiliki karakteristik utama yaitu objektivitas,
pengukuran yang sistematis, dan generalisabilitas. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan instrumen seperti kuesioner, survei, atau eksperimen
untuk mengumpulkan data yang dapat diukur secara kuantitatif. Selanjutnya,
data tersebut dianalisis dengan menggunakan metode statistik untuk
menghasilkan temuan yang dapat digeneralisasikan ke populasi yang lebih
besar.
Selain itu, metode penelitian ini lebih tepat dan cocok digunakan untuk
penelitian yang mengetahui titik tolak penelitian yang sudah jelas.
1. Pendahuluan
Pendekatan kualitatif dalam penelitian adalah suatu metode yang digunakan
untuk memahami dan menjelaskan berbagai fenomena sosial dengan
mendalam melalui pengumpulan data dalam bentuk deskriptif, naratif, dan
non-numerik. Penelitian kualitatif berfokus pada pemahaman mendalam
tentang konteks, makna, dan interpretasi individu terhadap fenomena yang
diteliti. Pendekatan ini memiliki peran penting dalam ilmu sosial, ilmu
humaniora, dan berbagai disiplin ilmu lainnya untuk menggali wawasan yang
lebih kaya dan nuansawan tentang berbagai aspek kehidupan manusia.
Dalam penelitian kualitatif, peneliti seringkali menggunakan berbagai teknik
pengumpulan data, seperti wawancara mendalam, observasi partisipatif,
analisis konten, atau analisis naratif, untuk menggali pemahaman tentang
perspektif, nilai, norma, dan pengalaman individu atau kelompok. Data yang
dikumpulkan dalam penelitian kualitatif seringkali berupa teks, citra, atau
rekaman audio yang memerlukan analisis interpretatif yang cermat.
Keunggulan utama dari penelitian kualitatif adalah kemampuannya untuk
menjawab pertanyaan penelitian yang kompleks dengan menggali makna dan
konteks yang mendalam. Hal ini memungkinkan peneliti untuk memahami
proses-proses sosial, dinamika kelompok, dan pengalaman individu dengan
lebih baik. Meskipun penelitian kualitatif seringkali tidak menghasilkan data
yang mudah diukur secara kuantitatif, pendekatan ini memberikan kontribusi
penting dalam pemahaman manusia, budaya, dan masyarakat.
Dalam metode kuantitatif, penelitian dimulai dengan teori yang didukung oleh
data lapangan. Sebaliknya, dalam metode kualitatif, penelitian dimulai dari data
lapangan, dan teori yang dihasilkan dari data ini untuk mendukung teori yang ada.
Menurut Williams (1988), ada lima pandangan dasar tentang perbedaan antara
pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Berikut adalah lima perspektif
dasar tentang perbedaan.
1. Realitas: Pendekatan kuantitatif menganggap realitas sebagai sesuatu yang
diskrit, konkrit, dapat diamati dan terpecah-pecah. Pendekatan kualitatif,
sebaliknya, mengungkapkan realitas majemuk (kompleks) yang merupakan
hasil konstruksi dari perspektif holistik. Akibatnya, peneliti kualitatif menjadi
lebih spesifik, mempercayai objek generalis secara langsung, mencurigai
objek nyata, dan mencari fenomena.
2. Interaksi: Pendekatan kuantitatif antara peneliti dan subjek karyanya
menganggapnya independen, dualistik, dan bahkan mekanistik. Pendekatan
kualitatif, di sisi lain, melihatnya sebagai proses yang interaktif, tidak
terpisahkan, dan bahkan partisipatif.
3. Posibilitas umum (generalis): Pendekatan kuantitatif adalah konteks dan
batas waktu (pernyataan nomotetik), dan pendekatan kualitatif adalah konteks
dan batas waktu (pernyataan ideografis).
4. Posibilitas kausal: Pendekatan kuantitatif, selalu memisahkan penyebab
temporal aktual simultan sebelumnya sebelum akhirnya menghasilkan hasil.
Dengan pendekatan kualitatif, selalu tidak mungkin untuk memisahkan sebab
dan akibat, tetapi tidak pada saat yang bersamaan.
5. Peran nilai: Pendekatan kuantitatif, harus dianggap tidak berharga dan
objektif, dan harus tetap sama. Di sisi lain, pendekatan kualitatif tidak pernah
membuat segala sesuatu menjadi tidak berharga, bahkan bagi peneliti
subjektif.