Anda di halaman 1dari 13

Nama : Aditya Agung Perdana

NPM : 2015011071

Matkul : Metode Penelitian A

A. Penelitian Kuantitatif

1. Pendahuluan
Penelitian kuantitatif adalah salah satu pendekatan dalam ilmu pengetahuan
yang berfokus pada pengumpulan dan analisis data berupa angka atau data
numerik untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis.
Pendekatan ini sangat penting dalam dunia penelitian karena mampu
memberikan pemahaman yang mendalam tentang fenomena yang sedang
diteliti melalui pengukuran yang obyektif dan analisis statistik yang cermat.
Penelitian kuantitatif memiliki karakteristik utama yaitu objektivitas,
pengukuran yang sistematis, dan generalisabilitas. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan instrumen seperti kuesioner, survei, atau eksperimen
untuk mengumpulkan data yang dapat diukur secara kuantitatif. Selanjutnya,
data tersebut dianalisis dengan menggunakan metode statistik untuk
menghasilkan temuan yang dapat digeneralisasikan ke populasi yang lebih
besar.

Penelitian kuantitatif memiliki sejumlah keunggulan. Pertama, ia


memungkinkan peneliti untuk menguji hipotesis secara empiris, sehingga
memberikan dasar ilmiah yang kuat untuk membuat keputusan atau membuat
perubahan dalam berbagai bidang, seperti ilmu sosial, ekonomi, psikologi, dan
ilmu-ilmu lainnya. Kedua, penelitian kuantitatif dapat menghasilkan data
yang dapat diukur dan diuji ulang oleh peneliti lain, sehingga memungkinkan
validasi temuan.

Namun, penelitian kuantitatif juga memiliki keterbatasan. Ia sering kali tidak


dapat menjelaskan fenomena secara mendalam atau menggali pemahaman
yang lebih dalam tentang konteks sosial atau budaya di balik data numerik.
Oleh karena itu, penelitian kuantitatif sering digunakan bersamaan dengan
pendekatan kualitatif untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap
tentang fenomena yang diteliti.

2. Pengertian Penelitian Kuantitatif


Menurut Kasiran, penelitian kuantitatif adalah upaya seorang peneliti
menemukan pengetahuan menyuguhkan data dalam bentuk angka. Angka-
angka yang diperoleh inilah yang digunakan untuk melakukan analisa
keterangan.
Sehingga Penelitian kuantitatif adalah metode ilmiah yang menggunakan data
berupa angka atau data numerik untuk menjawab pertanyaan penelitian. Ini
adalah cara untuk mengukur fenomena atau variabel yang sedang diteliti
dengan cara yang obyektif dan sistematis.

3. Karakteristik Utama Penelitian Kuantitatif


Berdasarkan karakteristiknya, penelitian kuantitatif memiliki beberapa poin.
Diantaranya penelitian kuantitatif dalam menyorot masalah, lebih ke masalah
khusus yang dijadikan sebagai fokus penelitian. Karakteristik yang lain, hadir
untuk menjawab permasalahan khusus yang diangkat penulis dengan cara
penelitian.
Karakteristik penelitian kuantitatif yang penting, penelitian ini tidak
berorientasi pada hasil. Melainkan berorientasi pada proses. Adapun hal yang
diteliti lebih memfokuskan pada meneliti sesuatu yang bersifat unik namun
tetap mengunggulkan latar penelitian secara ilmiah.
Adapun karakteristik yang lain, jadi si peneliti sebagai instrumen dasar dalam
pengumpulan data. Kemudian terkait dengan rancangan penelitian yang
digunakan, bersifat sementara. Penelitian kuantitatif dilakukan dengan cara
pengamatan, wawancara atau bisa juga menggunakan teknik analisis data.
Dari hasil penelitian dari penelitian kuantitatif hasil data bersifat kualitatif,
terkait dengan analisis data dilakukan secara induktif. Nah, menariknya, pada
penelitian ini tidak menggunakan konsep sampel serta tidak mengajukan
hipotesis sebelumnya.
Adapun karakteristik yang tidak kalah penting dari penelitian kuantitatif,
yaitu hasil harus berkredibilitas, auditabilitas, transferabilitas dan
konfirmabilitas yang mana keabsahan data dapat dilihat. Terkait dengan teori
dapat menggunakan grounded theory dan untuk analisis data dapat
menggunakan pelaporan secara deskriptif.

4. Manfaat Penelitian Kuantitatif


manfaat dari penelitian kuantitatif, seperti kemampuan untuk menguji
hipotesis secara empiris. Hal ini berarti bahwa penelitian ini memungkinkan
peneliti untuk mengumpulkan bukti konkret untuk mendukung atau menolak
hipotesis mereka. Manfaat lainnya termasuk memberikan dasar ilmiah yang
kuat untuk pengambilan keputusan dan kemampuan untuk memvalidasi
temuan oleh peneliti lain.

5. Jenis-Jenis Penelitian Kuantitatif


a. Metode Komparatif
Metode komparatif adalah jenis penelitian yang diperuntukan mengetahui
perbedaan variable yang diteliti. Metode penelitian ini tidak
mengharapkan kemampuan manipulative, agar data yang dihasilkan
benar-benar objektif dan akurat. Dengan kata lain, metode komparatif
dilakukan sealami mungkin, sehingga hasil dari analisa dari hasil
perbedaan variable yang diteliti terlihat jelas.
b. Metode Deskriptif
Metode deskriptif adalah metode penelitian yang menyampaikan fakta
dengan cara mendeskripsikan dari apa yang dilihat, diperoleh dan yang
dirasakan.
Dalam bahasa jurnalistik, peneliti cukup menuliskan atau melaporkan
hasil laporan pandangan mata mereka. Dimana penulis cukup
menggambarkan subjek objek yang sedang diteliti tanpa rekayasa atau
semacamnya.
c. Metode Korelasi
Metode korelasi adalah metode penelitian yang bertujuan untuk
menggambarkan dua atau lebih hasil penelitian. Metode ini lebih tepat
digunakan untuk membandingkan persamaan ataupun perbedaan agar
hasil penelitian lebih spesifik dan jelas.

Selain itu, metode penelitian ini lebih tepat dan cocok digunakan untuk
penelitian yang mengetahui titik tolak penelitian yang sudah jelas.

6. Ciri – Ciri Penelitian Kuantitatif


a. Memiliki dua atau lebih variabel yang diukur pengaruhnya.
b. Masalah penelitiannya menanyakan tentang ada atau tidaknya pengaruh
antar variabel.
c. Menggunakan sampel dan prinsip keterwakilan
d. Bersifat objektif
e. Relatif singkat
7. Prosedur Penelitian Kuantitatif
Langkah-langkah penelitian kuantitatif menurut Suharsimi Arikunto
(1998:17) adalah sebagai berikut:
a. Memiih masalah
b. Melakukan studi pendahuluan
c. Merumuskan masalah
d. Merumuskan anggapan dasar dan hipotesis
e. Memilih pendekatan
f. Menentukan variabel dan sumber data
g. Menentukan dan menyuisun instrumen
h. Mengumpulkan data
i. Menganalisis data
j. Menarik kesimpulan
k. Menulis laporan pembuatan laporan
B. Penelitain Kualitatif

1. Pendahuluan
Pendekatan kualitatif dalam penelitian adalah suatu metode yang digunakan
untuk memahami dan menjelaskan berbagai fenomena sosial dengan
mendalam melalui pengumpulan data dalam bentuk deskriptif, naratif, dan
non-numerik. Penelitian kualitatif berfokus pada pemahaman mendalam
tentang konteks, makna, dan interpretasi individu terhadap fenomena yang
diteliti. Pendekatan ini memiliki peran penting dalam ilmu sosial, ilmu
humaniora, dan berbagai disiplin ilmu lainnya untuk menggali wawasan yang
lebih kaya dan nuansawan tentang berbagai aspek kehidupan manusia.
Dalam penelitian kualitatif, peneliti seringkali menggunakan berbagai teknik
pengumpulan data, seperti wawancara mendalam, observasi partisipatif,
analisis konten, atau analisis naratif, untuk menggali pemahaman tentang
perspektif, nilai, norma, dan pengalaman individu atau kelompok. Data yang
dikumpulkan dalam penelitian kualitatif seringkali berupa teks, citra, atau
rekaman audio yang memerlukan analisis interpretatif yang cermat.
Keunggulan utama dari penelitian kualitatif adalah kemampuannya untuk
menjawab pertanyaan penelitian yang kompleks dengan menggali makna dan
konteks yang mendalam. Hal ini memungkinkan peneliti untuk memahami
proses-proses sosial, dinamika kelompok, dan pengalaman individu dengan
lebih baik. Meskipun penelitian kualitatif seringkali tidak menghasilkan data
yang mudah diukur secara kuantitatif, pendekatan ini memberikan kontribusi
penting dalam pemahaman manusia, budaya, dan masyarakat.

2. Pengertian Penelitain Kualitatif


Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi objek alamiah, dimana peneliti merupakan instrumen kunci
(Sugiyono, 2005). Perbedaannya dengan penelitian kuantitatif adalah
penelitian ini berangkat dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai
bahan penjelas dan berakhir dengan sebuah teori.
Moleong, setelah melakukan analisis dan penelitian terkait dengan definisi
penelitian kualitatif kemudian membuat definisi sendiri sebagai sintesis
dari pokok-pokok pengertian penelitian kualitatif. Menurut Moleong
(2005:6), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll secara holistic, dan
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah.

3. Tujuan Penelitain Kualitatif


Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menjelaskan suatu fenomena
dengan sedalam-dalamnya dengan cara pengumpulan data yang sedalam-
dalamnya pula, yang menunjukkan pentingnya kedalaman dan detail suatu
data yang diteliti.
Pada penelitian kualitatif, semakin mendalam, teliti, dan tergali suatu data
yang didapatkan, maka bisa diartikan pula bahwa semakin baik kualitas
penelitian tersebut. Maka dari segi besarnya responden atau objek
penelitian, metode penelitian kualitatif memiliki objek yang lebih sedikit
dibandingkan dengan penelitian kuantitatif, sebab lebih mengedepankan
kedalaman data, bukan kuantitas data.
Beberapa poin penting yang perlu dipahami oleh seorang peneliti dalam
melakukan penelitian kuakitatif adalah :
a. Penelitian kualitatif tidak terlalu fokus kepada angka atau nilai dalam
pengukuran variabelnya.
b. Penelitian kualitatif tidak melakukan suatu pengujian menggunakan
metode statistic
c. Bersifat elaborasi, peneliti diperbolehkan menggali informasi lebih
dalam terhadap
d. objek penelitian dengan tidak bergantung pada pengukuran numerik.
e. Lebih tidak terstruktur disbanding penelitian kuantitaif.
4. Karakteristik atau Ciri-Ciri Penelitain Kualitatif
1) Sumber Data dari Lingkungan Alam
Sumber daya yang digunakan dalam penelitian ini biasanya berasal
dari lingkungan alam, yaitu berbagai peristiwa yang terjadi dalam
kondisi dan situasi sosial. Proses penelitian dilakukan melalui
interaksi langsung melalui observasi, pencatatan, dan penggalian
sumber-sumber yang berkaitan dengan peristiwa yang diteliti.
2) Deskriptif Analitik
Proses pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi,
wawancara, analisis dan dokumentasi. Jika format ini bukan format
numerik, mereka akan ditempatkan di situs survey. Analisis data
berupa penjelasan situasi yang diteliti sedangkan penyajiannya berupa
penjelasan cerita.
3) Fokus ke Proses
Studi ini menggabungkan data dan informasi yang dibutuhkan dengan
pertanyaan untuk memperjelas proses. Pertanyaan-pertanyaan
tersebut memberikan penjelasan tentang status kegiatan, prosedur,
tahapan, alasan, dan interaksi yang terjadi saat proses penelitian
berlangsung.
4) Sifatnya Induktif
Dalam hal ini penyidikan bersifat induktif. Artinya, ia menggunakan
data yang terpisah tetapi relevan. Kajian ini biasanya dimulai di
lapangan. Artinya, dimulai dengan fakta empiris bahwa peneliti harus
melakukan verifikasi langsung di lapangan.
Dalam proses ini, peneliti mengeksplorasi proses penemuan dengan
mencatat, menganalisis, melaporkan, dan menyelesaikan kegiatan
penelitian. Temuan-temuan di bidang ini, yang masih berupa teori,
prinsip dan konsep, dikembangkan lebih lanjut.
5) Mengutamakan Makna
Dalam penelitian kualitatif, makna yang ditransmisikan mengacu
pada persepsi orang tentang peristiwa yang dipelajari. Misalnya kajian
tentang peran guru dalam keberhasilan siswa di sekolah. Peneliti
fokus pada pendapat guru tentang siswa sekolah. Cari data, informasi,
dan pendapat guru tentang prestasi akademik siswa, masalah
dukungan, dan mengapa siswa tidak didukung. Peneliti juga
memperoleh informasi dari mahasiswa sebagai bahan pembanding.
Keakuratan data dan informasi partisipan dikomunikasikan oleh
peneliti sehingga hasil penelitian dapat diinterpretasikan dengan
benar.

5. Jenis-jenis Penelitian Kualitatif


a. Dasar (Basic)
Jenis penelitian ini bertujuan untuk menemukan sesuatu yang telah
dibuktikan dalam bentuk penelitian, tanpa mempertimbangkan
manfaatnya bagi masyarakat. Penelitian ini dilakukan tanpa
pertimbangan tujuan praktis. Oleh karena itu, penelitian ini tidak
ditujukan untuk masyarakat umum.
Fokus utama dari jenis penelitian ini adalah kelangsungan dan
kelengkapan ilmu pengetahuan dan filsafat. Studi ini tidak
mempertimbangkan apakah itu terkait dengan peristiwa sosial. Juga,
pemikiran peneliti jenis ini mungkin tidak memikirkan perspektif
penelitian yang lebih spesifik.
b. Fenomenologi
Fenomenologi adalah suatu bentuk penelitian di mana seorang peneliti
berusaha memahami bagaimana satu atau lebih orang mengalami
suatu fenomena. Metode investigasi ini dimulai dengan mengamati
dan menyelidiki fokus fenomena yang diselidiki dan memperhatikan
aspek subjektif dari perilaku objek. Peneliti kemudian mencari
informasi yang bermakna atau memberi makna pada fenomena yang
diteliti.
c. Verifikasi
Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menguji kebenaran
ilmu yang ada di bidang pendidikan, seperti konsep, prinsip, prosedur,
pembahasan, dan praktik pendidikan.
d. Deskripsi
Investigasi deskriptif adalah jenis investigasi yang menjelaskan atau
menjelaskan suatu masalah. Studi deskriptif bertujuan untuk
menjelaskan populasi, situasi, atau fenomena secara akurat dan
sistematis.
e. Eksplorasi
Penelitian eksplorasi adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk
menemukan pengetahuan baru atau terapan dan masalah baru di
bidang pendidikan.
f. Etnografi
Kajian ini berusaha memperjelas implikasi sosiokultural dengan
mengkaji pola dan interaksi kehidupan antara kelompok sosio kultural
tertentu (kelompok dengan budaya yang sama) dalam ruang atau
konteks tertentu.
Etnografi menggunakan dua konsep dasar sebagai dasar penelitian:
aspek budaya (antropologi) dan bahasa (linguistik). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bentuk dan fungsi bahasa dalam
kebudayaan dalam kehidupan masyarakat. Interpretasi kelompok
sosial, sistem yang berjalan, dan interaksi di dalamnya.
g. Studi Kasus
Studi kasus didasarkan pada peristiwa yang telah terjadi. Penelitian ini
melihat interaksi antara satu variabel dengan variabel lainnya. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mempelajari bagaimana peristiwa
terjadi secara sistematis dalam jangka waktu yang lama. Studi kasus
adalah jenis penelitian kualitatif yang dilakukan dalam keadaan
tertentu dengan menggunakan program, kegiatan, peristiwa, dan
kelompok. Kajian ini akan membantu mendapatkan gambaran kasar
tentang latar belakang, situasi, dan interaksi yang terjadi.
h. Terapan
Dalam jenis penelitian ini, hasilnya cenderung aplikasi baru, aplikasi
sains murni, daripada bentuk sains baru. Peneliti yang menggunakan
tipe ini memiliki sifat menerapkan wawasan tipe penelitian dasar.
Tujuan adalah tujuan praktis di area tertentu. Peneliti terapan biasanya
menginginkan hasil penelitiannya bermanfaat dan bermanfaat bagi
masyarakat umum.
i. Metode Historis
Jenis penelitian kualitatif historis ini menekankan pada persoalan-
persoalan sejarah. Fokusnya adalah pada peristiwa masa lalu dan
rekonstruksinya dengan menggunakan sumber data dan saksi yang
masih ada hingga saat ini. Sumber data dari kajian sejarah adalah
catatan sejarah, artefak, penjelasan lisan, dan saksi yang dapat
dipertanggungjawabkan. Sederhananya, Anda melihat fenomena
perkembangan yang didasarkan pada perubahan dari waktu ke waktu.
j. Naratif
Narasi Jenis penelitian adalah jenis penelitian yang diterangkan secara
langsung secara lisan dengan menceritakan atau menceritakan isi
penelitian. Survei ini dikumpulkan melalui diskusi, percakapan, atau
wawancara. Singkatnya, pengalaman individu diceritakan kepada
peneliti dan sekali lagi dengan kata-kata peneliti.
k. Tindakan
Penelitian tindakan menerjemahkan pengetahuan ke dalam perilaku
kehidupan nyata dan mempelajari bagaimana menanggapi situasi di
lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses dan
memahami bagaimana praktik pengajaran profesional yang baik dapat
meningkatkan hasil kegiatan.
l. Evaluasi
Selain itu, survei ini dilakukan setelah survei lain dan dalam bentuk
survei baru. Penelitian ini merupakan turunan dari penelitian terapan.
Tujuan dari jenis penelitian ini adalah untuk menilai keberhasilan,
manfaat, kegunaan, kontribusi, dan kelayakan suatu program, produk,
atau kegiatan tertentu, dan pada akhirnya untuk meningkatkan untuk
meningkatkan hasil.
6. Prosedur Metode Penelitian Kualitatif
1. Pengumpulan data
Proses pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan
dengan berbagai cara dengan terjun langsung ke lapangan. Hal ini
dapat dilakukan melalui observasi atau observasi, kuesioner,
wawancara mendalam dengan subjek survei, survei dokumenter, dan
diskusi kelompok terfokus.
2. Reduksi data dan klasifikasi data
Langkah ini menyaring data mentah. Peneliti memilih data yang
paling relevan untuk digunakan untuk mendukung penelitian mereka.
Data kualitatif dapat diperoleh dari wawancara dan observasi. Oleh
karena itu, pengurutan diperlukan untuk memudahkan klasifikasi data.
Oleh karena itu, data yang disaring dikategorikan sesuai kebutuhan.
Misalnya, dalam survei, data dikategorikan berdasarkan informan atau
kategori lokasi survei.
3. Tampilan data
Setelah mereduksi dan mengklasifikasikan data, pindah ke tampilan
data. Dalam fase proses ini, peneliti merancang baris dan kolom
matrik data kualitatif dan menentukan jenis dan format data yang akan
dimasukkan ke dalam bidang metrik. Misalnya, data ditampilkan
dalam deskripsi, bagan, diagram alur, diagram, dan sebagainya. Data
diatur agar mudah dibaca.
4. Menarik kesimpulan
Setelah melalui tiga proses, langkah terakhir adalah menarik
kesimpulan. Isi kesimpulan harus mencakup semua informasi relevan
yang ditemukan dalam penelitian. Selain itu, bahasa yang digunakan
untuk menjelaskan kesimpulan harus tidak berbelit-belit dan mudah
dipahami.
C. Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Dalam metode kuantitatif, penelitian dimulai dengan teori yang didukung oleh
data lapangan. Sebaliknya, dalam metode kualitatif, penelitian dimulai dari data
lapangan, dan teori yang dihasilkan dari data ini untuk mendukung teori yang ada.
Menurut Williams (1988), ada lima pandangan dasar tentang perbedaan antara
pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Berikut adalah lima perspektif
dasar tentang perbedaan.
1. Realitas: Pendekatan kuantitatif menganggap realitas sebagai sesuatu yang
diskrit, konkrit, dapat diamati dan terpecah-pecah. Pendekatan kualitatif,
sebaliknya, mengungkapkan realitas majemuk (kompleks) yang merupakan
hasil konstruksi dari perspektif holistik. Akibatnya, peneliti kualitatif menjadi
lebih spesifik, mempercayai objek generalis secara langsung, mencurigai
objek nyata, dan mencari fenomena.
2. Interaksi: Pendekatan kuantitatif antara peneliti dan subjek karyanya
menganggapnya independen, dualistik, dan bahkan mekanistik. Pendekatan
kualitatif, di sisi lain, melihatnya sebagai proses yang interaktif, tidak
terpisahkan, dan bahkan partisipatif.
3. Posibilitas umum (generalis): Pendekatan kuantitatif adalah konteks dan
batas waktu (pernyataan nomotetik), dan pendekatan kualitatif adalah konteks
dan batas waktu (pernyataan ideografis).
4. Posibilitas kausal: Pendekatan kuantitatif, selalu memisahkan penyebab
temporal aktual simultan sebelumnya sebelum akhirnya menghasilkan hasil.
Dengan pendekatan kualitatif, selalu tidak mungkin untuk memisahkan sebab
dan akibat, tetapi tidak pada saat yang bersamaan.
5. Peran nilai: Pendekatan kuantitatif, harus dianggap tidak berharga dan
objektif, dan harus tetap sama. Di sisi lain, pendekatan kualitatif tidak pernah
membuat segala sesuatu menjadi tidak berharga, bahkan bagi peneliti
subjektif.

Anda mungkin juga menyukai