Anda di halaman 1dari 10

METODOLOGI PENELITIAN

Oleh :
Nama : Kamalia
Dosen Pembimbing : Dr. Yusria Darma, ST, M.Sc.Eng

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL JURUSAN

TEKNIK SIPIL - FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2021
1. Coba saudara jelaskan, apakah yamg dimaksud dengan analisis data kualitatif dalam
konteksnya dan holistik?
Jawab :
Untuk maksud penelitian ini diperlukan suatu metode deskriptif dan holistik,
yaitu metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif tidak sekedar teknik pengumpulan
data, tetapi merupakan cara pendekatan terhadap dunia empiris. Ungkapan metode
kualitatif merujuk kepada pengertian yang luas terhadap penelitian yang menghasilkan
data deskiptif, yaitu berupa kata-kata dan perilaku orang-orang yang dapat diobservasi
baik lisan maupun tulisan. Disamping itu Nasution (1988:5) menggambarkan bahwa
"penelitian kualitatif pada hakekatnya adalah mengamati orang dalam lingkungan
hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka
tentang dunia sekitarnya”.
2. Dalam penelitian kuantitatif, data dianalisis kalau data sudah terkumpul seluruhnya
sedangkan dalam penelitian kualitatif data dianalisis bersamaan dengan proses
pengumpulan data. Coba jelaskan apakah perbedaan kedua cara tersebut
Jawab :
Perbedaan dari penelitian kualitatif dan kuantitatif dapat dilihat dari beberapa
segi. Tidak selamanya saling bertentangan ada juga yang memiliki kesamaan atau
kemiripan antara keduanya.
 Desain Penelitian
 Kualitatif bersifat umum, fleksibel, dan dinamis.
 Kuantitatif memiliki sifat yang khusus, terinci dan statis. Alur dari penelitian
kuantitatif sendiri sudah direncanakan sejak awal dan tidak dapat diubah lagi.
 Analisis Data
 Kualitatif dapat dianalisis selama proses penelitian berlangsung.
 Kuantitatif dapat dianalisis pada tahap akhir sebelum laporan.
 Istilah Subjek Penelitian
 Kualitatif memiliki subjek penelitian yang biasa disebut dengan narasumber.
 Kuantitatif memiliki subjek penelitian yang biasa disebut dengan responden.
 Memandang Fakta
 Kualitatif: Penelitian kualitatif memandang “Fakta/Kebenaran” tergantung
pada cara peneliti menginterpretasikan data. Hal ini dikarenakan ada hal-hal
kompleks yang tidak bisa sekedar dijelaskan oleh angka, seperti perasaan
manusia.
 Kuantitatif: Penelitian kuantitatif memandang “Fakta/Kebenaran” berada pada
objek penelitian di luar sana. Peneliti harus netral dan tidak memihak.
 Pengumpulan Data
 Kualitatif: Penelitian kualitatif lebih berfokus pada sesuatu yang tidak bisa
diukur oleh hitam putih kebenaran, sehingga pada penelitian kualitatif peneliti
mengorek data sedalam-dalamnya atas hal-hal tertentu.
 Kuantitatif: Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan serangkaian
instrumen penelitian berupa tes/kuesioner.
 Representasi Data
 Kualitatif: Hasil penelitian kualitatif berupa interpretasi peneliti akan sebuah
fenomena, sehingga laporan penelitian akan lebih banyak mengandung
deskripsi.
 Kuantitatif: Hasil penelitian kuantitatif dipresentasikan dalam bentuk hasil
penghitungan matematis. Hasil penghitungan dianggap sebagai fakta yang
sudah terkonfirmasi.
 Implikasi Hasil Riset
 Kualitatif: Hasil penelitian kualitatif memiliki dampak atau akibat yang
terbatas pada situasi tertentu. Sehingga hasil penelitian ini tidak dapat
disimpulkan dalam pengaturan yang berbeda.
 Kuantitatif: Hasil penelitian kuantitatif berupa fakta/teori yang berlaku secara
umum (generalized). Kapanpun dan dimanapun, fakta itu berlaku.
 Macam Metode
 Kualitatif: Fenomenologi, etnografi, studi kasus, historis, grounded theory.
 Kuantitatif: Eksperimen, survey, korelasi, regresi, analisis jalur, ex post facto.
 Tujuan Penelitian
 Kualitatif: memperoleh pemahaman mendalam, mengembangkan teori,
mendeskripsikan realitas dan kompleksitas sosial.
 Kuantitatif: Menjelaskan hubungan antar variabel, menguji teori, melakukan
generalisasi fenomena sosial yang diteliti.
 Jenis Data
 Kualitatif: penelitian kualitatif berbentuk deskriptif atau menggambarkan
fenomena atau fakta penelitian secara apa adanya.
 Kuantitatif: jenis data yang berbentuk numerik atau sistem angka. Selain itu
juga berbentuk statistik yaitu data yang sudah dikelompokkan sehingga dapat
memberikan informasi mengenai suatu masalah atau gejala.

3. Coba saudara kemukakan beberapa saran dari bogdan dan biklen dalam menganalisis
data kualitatif..
Jawab :
Analisis Data Kualitatif Model Bogdan dan Biklen
Bogdan dan Biklen (Emzir, 2010) mengemukakan saran-saran untuk
melakukan analisis sebagai suatu bagian berkesinambungan dari pengumpulan data
yang bermanfaat untuk melakukan analisis final setelah meninggalkan lapangan
sebagai berikut:
1. Dorong diri untuk membuat keputusan yang mempersempit studi
Studi pengumpulan data adalah seperti corong. Pertama, peneliti
mengumpulkan data secara luas, mencari subjek-subjek yang berbeda, menjelajahi
ruang fisik untuk mendapatkan pemahamn yang luas. Kedua, peneliti mengembangkan
suatu fokus penelitian yang berdasarkan apa yang mungkin dilakukan dan apa yang
menjadi perhatian peneliti, persempit ruang lingkup pengumpulan data. Lakukan hal
itu setelah tiga atau empat kali kunjungan atau wawancara awal. Semakin banyak data
yang peneliti ilki untuk topik, latar belakang atau subjek tertentu, semakin mudah
peneliti memikirkanya secara mendalam, dan semakin prokduktif peneliti ketika
malakukan analisis akhir.
2. Dorong diri untuk memutuskan jenis studi yang ingin peneliti lakukan
Terdapat banyak jenis studi kualitatif: studi kasus organisasi, studi observasi,
studi sejarah kehdupan dan sebagainya. Sebagian peneliti berpengalaman condong
kesalah satu jenis penelitian ini dan mereka secara otomatis mencari data yang
diarahkan pada salah satu jenis tersebut. Peneliti berpengalaman yang lain mengunakan
eklektif. Tetapi dengan sadar mereka dapat memutuskan apa jenis studi yang ingin
mereka lakukan.
3. Kembangkan pertanyaan-pertanyaan analitis
Dalam rancangan penelitian, peneliti pada umumnya telah merumuskan
pertanyaan yang bersifat umum untuk suatu studi. Pertanyaan-pertanyaan ini penting
karena dapat memberikan focus pada pengumpulan data dan membantu dalam
penyusunannya ketika diproses.
4. Rencanakan sesi pengumpulan data berdasarkan apa yang ditemukan dalam
observasi pendahuluan
Secara regular tinjau catatan lapangan peneliti dan rencanakan untuk mengejar
arah-arah yang spesifik dalam sesi pengumpulan data peneliti berikutnya. Tanya diri
peneliti sendiri apa yang masih belum peneliti ketahui dan apa bentuk studi peneliti.
Putuskan dengn segera.
5. Tulis “Komentar Pengamat” tentang ide-ide yang dihasilkan
Catatan lapangan diangap berisi komentar pengamat. Komentar pengamat
adalah bagian-bagian dari catatan lapangan tempat peneliti mencatat pendapat dan
perasaanya sendiri. Catat pengertian-pengertian penting yan muncul pada peneliti
selama pengumpulan data sebelum peneliti kehilangan.
6. Tulis memo untuk peneliti sendiri tentang apa yang dipelajari
Setelah peneliti berada dilapangan lima atau enam kali dorong diri peneliti
melihat keseluruhan data peneliti dan tulis satu atau dua halaman ringkasan dari apa
yang menurut peneliti muncul dari pikiran. Kembangkan hubungan-hubungan
ringkasan tersebut antara komentar-komentar pengamatan. Teruskan menulis memo
atau angkuman secara teratur. Memo ini dapat memberikan kesempatan untuk
merefleksikan isu-isu yang muncul dalam latar dan bagaiman kaitanya dengan isu-isu
teoritis, metodologis, dan substantif yang lebih luas.
7. Uji cobakan ide-ide dan tema-tema pada informan
Informan kunci adalah subjek yang penelitingannya dan tuturannya jelas. Mereka dapat
digunakan sebagai sumber analisis pendahuluan. Selama observasi pendahuluan dalam
suatu studi misalnya sering kali terjadi pertentangan dari suatu masalah. Meskipun
peneliti dapat mengunakan informan sebagai sumber, perlu diperhatikan bahwa peneliti
tidak boleh menyerahkan sepenuhnya segala sesuatu kepada mereka.
8. Mulai menjajagi kepustakaan sementara masih dilapangan
Ada perdebatan tentang kapan seseorang yang melakukan penelitian kualitatif
harus mulai melakukan tinjauan kepustakaan. Kita menemukan bahwa sangat
bermanfaat bagi peneliti untuk membaca studi kualitatif tentang bidang-bidang yang
tidak berhubungan karena ini dapat membeut mereka lebh familiar terhadap orang-
orang ang diteliti.
9. Bermainlah dengan metafora, analogi dan konsep-konsep
Kepicikan merusak kebanyakan penelitian. Kita terlibat dalam pengumpulan
data pada tempat tertentu dan menjadi begitu tertarik terhadap hal-hal khusus, sehingga
kita tidak dapat menguhubungkanya dengan latar yang lain atau dengan hasil
pengalaman kita secara luas. Cara lain untuk memperluas cakrawala adalah berusaha
meningkatkan hubungan dan kejadian konkret yang diamati dari latar tertentu kedalam
tingkata abstraksi yang lebih tinggi
10. Gunakan perangkat visual
Suatu proses analisis yang memperoleh peningkatan perhatian adalah
pengunaan perangkat visual. Gerafik dan bagan seperti diagram, table, grafik dan
matrik dapat digunakan dalam setiap tahap analisis dari perencanaan sampai ke produk
akhir.
Emzir (2010) menyatakan bahwa ada dua poin umum yang harus dibicarakan
sebelum memasuki tahap analisis dan interpretasi setelah data terkumpul, yaitu:
1. Jangan takut berspekulasi. Kurang percaya diri biasa dirasakan peneliti pada
penelitian pertama yang sering membuatnya terlalu hati-hati dalam membentuk ide.
Terlalu cemas dalam memeroleh kebenaran rincian dan fakta dapat menghambat
peneliti sendiri.
2. Perhatikan saluran (venting). Ide-ide dan pemahaman akan datang pada suatu
basis regular sebagaimana melakukan penelitian. Memikirkan secara mendalam ide-ide
menciptakan energi yang perlu penyaluran. Dua cara untuk melakukan hal ini yaitu
pertama, membicarakan ide-ide dengan teman dan kolega atau menulis memo,
komentas observasi, dan sebuah teks. Kedua, menyarankan bahwa sementara peneliti
me-review data selama tahap pengumpulan data penelitian, peneliti mencatat sejumlah
ide-ide.
Emzir (2010) menjelaskan macam-macam kode yang digunakan dalam penelitian
kualitatif:
1. Kode latar/konteks merupakan kode-kode yang di bawahnya sebagian besar
informasi umum pada latar, topic, atau sumber dapat disortir.
2. Kode proses merupakan kata-kata dan frase-frase yang memudahkan
pengategorian urutan peristiwa, perubahan lewat waktu, atau peralihan dari satu
macam status ke status lainnya. Skema pengodean proses secara umum digunakan
dalam pengurutan sejarah kehidupan. Kategori pengodena merupakan periode dalam
kehidupan subjek yang muncul untuk memisahkan segmen-segmen penting.
3. Kode aktivitas merupakan kode-kode yang diarahkan pada jenis-jenis perilaku
yang secara teratur terjadi.
4. Kode peristiwa merupakan kode yang diarahkan pada unit data yang
berhubungan secara khusus dengan aktivitas khusus yang terjadi dalam latar atau
kehidupan subjek yang diwawancarai. Kode peristiwa menunuk pada kejadian khusus
yang jarang terjadi atau hanya sekali.
5. Kode strategi merupakan kode yang merujuk pada taktik, metode, teknik,
maneuver, muslihat, dan cara-cara sadar lainnya yang digunakan peneliti untuk
melaksanakan berbagai hal.
6. Kode hubungan dan struktur sosial. Unit data yang mengarahkan peneliti pada
kelompok kecil, persahabatan, percintaan, koalisi, musuh, dan mentor/siswa.
7. Kode naratif mendeskripsikan struktur bicara itu sendiri. Ketika informan
menceritakan kepada peneliti kisah mereka, mereka menawarkan suatu pandangan
hidup mereka yang dibingkai dalam cara-cara tertentu.

4. Mikes dan Huberman mengemukakan pada umum pengolahan mengikuti model alir.
Coba jelaskan apa yang dimaksudkannya model alir tersebut.
Jawab :
Model alir menuurt Mikes dan Huberman adalah peneliti melakukan kegiatan
analisis secara bersamaan antara reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan per observasi.
5. Coba saudara jelaskan flowchart dibawah ini :

Jawab :
Menurut Diagram hubungan antar komponen model interaktif, analisis data
kualitatif merupakan upaya yang berlanjut, berulang dan terus-menerus. Masalah
reduksi data penyajian data, dan penarikan kesimpulan / verifikasi menjadi
gambaran keberhasilan secara berurutan sebagai rangkaian kegiatan analisis yang
saling susul menyusul.
Proses seperti tersebut sesungguhnya tidak lebih rumit, berbicara secara
konseptual, daripada jenis-jenis analisis yang digunakan oleh para peneliti kuantitatif.
Peneliti kualitatif pun harus terpaku perhatiannya pada reduksi data(menghitung mean,
standar deviasi, indeks), penyajian data (tabel korelasi,cetakan angka-angka regresi),
dan penarikan kesimpulan/verifikasi (derajat signifikansi, perbedaan eksperimental/
control). Bahwa kegiatan itu dilakukan melalui batasan-batasan yang jelas, metode
yang sudah dikenal,patokan-patokan yang memberi pedoman, dan kegiatannya lebih
berupa peristiwa berturutan jika dibandingkan dengan kegiatan yang berulang atau
siklus. Di sisi lain, para peneliti kualitatif nenempati posisi yang lebih bersifat longgar,
dan juga lebih bersifat perintis.
6. Coba saudara jelaskan langkah – langkah sekuens penelitian maju bertahap seperti
yang disarankan spradley
Jawab :
1) Menetapkan Informan
Dalam menetapkan informan terdapat lima identitifikasi persyaratan
minimal untuk memilih informan yang baik, yakni
 Emkulturasi penuh, merupakan proses alami dalam mempelajari suatu
budaya tertentu
 Keterlibatan Langsung.Keterlibatan langsung pada imforman sangat
diperlukan untuk kesahan data yang didapatkan
 Suasana budaya yang tidak dikenal, ketika etnografer budaya yang
tidak dikenalnya, maka ketidakkenalan ini menahannya untuk
menerima berbagai hal itu sebagai apa adanya.
 Cukup waktu, dalam mempertimbangkan calon informan, maka
prioritas tertinggi harus diberikan kepada orang yang mempunyai
cukup waktu untuk penelitian itu.
 Non analitik, informan yang tidak menganalisis kebudayaan sendiri
dari prerspektif orang luar
2) Mewawancarai Informan
Sapaan, tidak ada tujuan yang eksplisit (diluar agenda), menghindari
pengulangan, mengajukan pertanyaan, menunjukkan minat, menunjukkan
ketidaktahuan, bergiliran dalam berbicara, penyingkatan, waktu sela, dan
penutupan.
 Wawancara Etografis, sebagai serangkaian percakapan persahabatan
yang di dalamnya peneliti secara perlahan memasukkan beberapa unsur
baru guna mempermudah informan memberikan jawaban sebagai
seorang informan
 Pertanyaan Etnografis, memungkinkan seseorang untuk menguasai
suatu bentuk pertanyaan etnografis dan menjadikanya bagian dari
wawancara mereka, yakni : pertanyaan deskriptif, pertanyaan struktural,
pertanyaan kontras.
3) Membuat Catatan Etnografis
Ada dua macam prinsip yang harus diperhatikan dalam membuat suatu catatan
etnografis, yaitu:
 Prinsip identifikasi budaya, prinsip ini dapat dilakukan secara sederhana
untuk mengidentifikasikan bahasa yang digunakan untuk masing-
masing judul catatan lapangan
 Prinsip harpiah, terkadang kebanyakan orang banyak menyederhanakan
bahasa asli dengan bahasa biasa sehingga hal tersebut menyebabkan
hilangnya bahasa asli dari informan.
4) Mengajukan Pertanyaan Deskriptif
Sebelum mengajukan pertanyaan deskriptif pertama sekali seorang
etnografer memahami proses hubungan. Menjalin hubungan yang harmonis
antara keduanya adalah kunci keberhasilan untuk kelancaran pengajuan
pertanyaan deskriptif. Berikut diantaranya:
 Keprihatina
 Penjagaan
 Kerja Sama
 Partisipasi

7. Coba saudara jelaskan bagaimana hubungan antara istilah pencakup (cover),


hubungan semantik, dan istilah tercakup,
Jawab :
Istilah cover merupakan istilah atau nama untuk suatu domain budaya,
sedangkan istilah tercakup (included term) merupakan istilah yang lebih perinci atau
semua kategori lebih kecil yang tercakup dalam domain budaya tersebut. Hubungan
semantic ( Semantic relationship) merupakan hubungan dalam satu kategori tunggal,
dan hubungan satu dengan yang lain dalam dua kategori dalam upaya menemukan
domain budaya. Hubungan semantic kategori tunggal dapat dibedakan lagi atas :
 Hubungan semantic universal
 Hubungan semantic yang diekpresikan informan.
8. Bagaimanakah caranya saudara melakukan analisis domain?
Jawab :
Analisis Domain (Domain analysis).
Analisis domain pada hakikatnya adalah upaya peneliti untuk memperoleh
gambaran umum tentang data untuk menjawab fokus penelitian. Caranya ialah dengan
membaca naskah data secara umum dan menyeluruh untuk memperoleh domain atau
ranah apa saja yang ada di dalam data tersebut. Pada tahap ini peneliti belum perlu
membaca dan memahami data secara rinci dan detail karena targetnya hanya untuk
memperoleh domain atau ranah. Hasil analisis ini masih berupa pengetahuan tingkat
“permukaan” tentang berbagai ranah konseptual. Dari hasil pembacaan itu diperoleh
hal-hal penting dari kata, frase atau bahkan kalimat untuk dibuat catatan pinggir.
Dengan analisis domain, hasil yang diperoleh merupakan kumpulan jenis
domain atau kategori konseptual beserta simbol yang dirangkumnya. Teknik analisis
ini sangat relevan untuk dipakai dalam studi yang bersifat eksploratif. Artinya, analisis
hasil studi hanya ditargetkan untuk memperoleh gambaran seutuhnya dari sang tokoh,
tanpa harus dirinci unsur-unsurnya secara detail.

Anda mungkin juga menyukai