Anda di halaman 1dari 3

Mata Kuliah : Metodelogi Penelitian

Nama Lengkap Mahasiswa : Kevin Dwi Saputra


Nomor Pokok Mahasiswa : 2115217001
Hari, Tanggal Ujian : Sabtu, 26 Maret 2022
Jam Mulai Ujian s.d. selesai : Jam 18.00 sd 19.40

Jawaban

1. a) Dalam sebuah penelitian ada 2 macam cara yaitu:

• Penelitian kuantitatif

• Penelitian kualitatif

b) Penelitian kualitatif yaitu prosedur riset yang memanfaatkan data deskriptif, berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati. Penelitian kualitatif dilakukan
untuk menjelaskan dan menganalisis fenomena, peristiwa, dinamika sosial, sikap kepercayaan, dan
persepsi seseorang atau kelompok terhadap sesuatu. Maka, proses penelitian kualitatif dimulai dengan
menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang
dikumpulkan dalam riset kemudian ditafsirkan.

Penelitian kuantitatif adalah adalah upaya seorang peneliti menemukan pengetahuan


menyuguhkan data dalam bentuk angka. Angka-angka yang diperoleh inilah yang digunakan untuk
melakukan analisa keterangan. Dalam bahasa lebih sederhana lagi, penelitian kuantitatif adalah
penelitian ilmiah yang disusun secara tersistematis terhadap bagian-bagian dan mencoba untuk
menemukan kausalitas untuk mengetahui keterkaitan.

c) Letak perbedaan cara penelitian Kualitatif dan kuantitatif

(Desain Penelitian)

• Kualitatif bersifat umum, fleksibel, dan dinamis. Penelitian kualitatif sendiri dapat berkembang
selama proses penelitian berlangsung.

• Kuantitatif memiliki sifat yang khusus, terperinci, dan statis. Alur dari penelitian kuantatif sendiri
sudah direncanakan sejak awal dan tidak dapat diubah lagi.

(Analisis Data)

• Kualitatif dapat dianalisis selama proses penelitian berlangsung.

• Kuantitatif dapat dianalisis pada tahap akhir sebelum laporan.

(Istilah Subjek Penelitian)

• Kualitatif memiliki subjek penelitian yang biasa disebut dengan narasumber.

• Kuantitatif memiliki subjek penelitian yang biasa disebut dengan responden.

(Macam-Macam Metode)
• Kualitatif: Fenomenologi, etnografi, studi kasus, historis, grounded theory.
• Kuantitatif: Eksperimen, survey, korelasi, regresi, analisis jalur, expost facto.
(Cara Memandang Fakta)

• Kualitatif: Penelitian kualitatif memandang Fakta/Kebenaran tergantung pada cara peneliti


menginterpretasikan data. Hal ini dikarenakan ada hal-hal kompleks yang tidak bisa sekedar dijelaskan
oleh angka, seperti perasaan manusia.
• Kuantitatif: Penelitian kuantitatif memandang "Fakta/Kebenaran" berada pada objek penelitian di
luar sana. Peneliti harus netral dan tidak memihak. Apapun yang ditemukan di lapangan, itulah fakta.
Penelitian kuantitatif berangkat dari teori menuju data.
(Pengumpulan Data)
• Kualitatif: Penelitian kualitatif lebih berfokus pada sesuatu yang tidak bisa diukur oleh hitam putih
kebenaran, sehingga pada penelitian kualitatif peneliti mengorek data sedalam-dalamnya atas hal-hal
tertentu. Sehingga, kualitas penelitian kualitatif tidak terlalu ditentukan oleh banyaknya narasumber
yang terlibat, tetapi seberapa dalam peneliti menggali informasi spesifik dari narasumber yang dipilih.
• Kuantitatif: Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan serangkaian instrumen penelitian
berupa tes/kuesioner. Data yang terkumpul kemudian dikonversikan menggunakan kategori/kriteria
yang sudah ditetapkan sebelumnya. Kualitas penelitian kuantitatif ditentukan oleh banyaknya
responden penelitian yang terlibat.
(Representasi Data)
• Kualitatif: Hasil penelitian kualitatif berupa interpretasi peneliti akan sebuah fenomena, sehingga
laporan penelitian akan lebih banyak mengandung deskripsi.
• Kuantitatif: Hasil penelitian kuantitatif dipresentasikan dalam bentuk hasil penghitungan matematis.
Hasil penghitungan dianggap sebagai fakta yang sudah terkonfirmasi. Keabsahan penelitian kuantitatif
sangat ditentukan oleh validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan.
(Implikasi Hasil Riset)
• Kualitatif: Hasil penelitan kualitatif memiliki implikasi yang terbatas pada situasi-situasi tertentu.
Sehingga, hasil penelitian kualitatif tidak bisa digeneralisasi dalam setting berbeda.
• Kuantitatif: Hasil penelitian kuantitatif berupa fakta/teori yang berlaku secara umum (generalized).
Kapanpun dan di manapun, fakta itu berlaku.

2. Berikut cara membuat latar belakang penelitian yang perlu diperhatikan:

Bagian awal Pada bagian awal latar belakang adalah gambaran umum tentang masalah yang akan
diangkat. Gunakanlah metode penulisan piramida terbalik. Dengan model piramida terbalik buat
gambaran umum tentang masalah mulai dari hal global sampai mengerucut fokus pada masalah inti,
objek serta ruang lingkup yang akan diteliti.

Bagian tengah Pada bagian tengah ungkapkan fakta, fenomena, data-data dan pendapat ahli
berkenaan dengan pentingnya masalah dan efek negatifnya jika tidak segera diatasi dengan didukung
juga teori dan penelitian terdahulu.

Bagian akhir Pada bagian akhir, isi dengan alternatif solusi yang bisa ditawarkan (teoritis dan praktis)
dan akhirnya munculah judul.

3. a) Cara membuat permasalahan dalam latar belakang penelitian

- Mencari tahu semua hal detail mengenai permasalahan yang akan ditulis.
- Menurunkan masalah dari teori yang telah ada.
- Mencari tahu fakta permasalahan.
- Dari observasi langsung di lapangan sehingga kita mengetahui permasalahan yang sedang terjadi.
- Masalah yang dipilih harus mempunyai nilai fisibilitas (dapat dipecahkan).

Definisi Permasalahan dalam penelitian adalah Perbedaan (Gap/jarak) yang terjadi dia antara Teori
dan fakta lapangan.

b) Novelty dalam penelitian unsur kebaruan atau temuan dari sebuah penelitian. Penelitian dikatakan
baik jika menemukan unsur temuan baru sehingga memiliki kontribusi baik bagi keilmuan maupun
bagi kehidupan, pada dasarnya novelty juga merupakan unsur originalitas. Suatu temuan yang bersifat
baru. Artinya menemukan apa yang belum di temukan orang lain. Menemukan celah pengetahuan
baru, masalah baru dan metode baru dari sekian banyak riset yang telah dilakukan.

Contoh Novelty penelitian:

Temuan kebaharuan tersebut dapat berbentuk jurnal-jurnal penelitian yang sudah ada dan mengkaji
fenomena-fenomena yang terjadi disekitar kita.

c) Istilah “State-of-the-art” atau disingkat SoTA seringkali digantikan dengan istilah “Cutting Edge”
atau “Leading Edge” yang berarti level tertinggi & terkini dari pengembangan sebuah
alat/teknik/topik penelitian tertentu. State of the art penelitian dapat berupa kumpulan jurnal
yang digunakan sebagai referensi dalam penelitian. State of The Art turut memberikan penjabaran
mengenai perbedaan antara penelitian terdahulu dan penelitian yang akan dilakukan.

Contoh State Of The Art penelitian:

Contoh State-of-the-art produk iPhone di tahun 2021 adalah “iPhone 13” dengan feature yang
lebih baik dari produk-produk iPhone sebelumnya (versi iPhone 12 ke bawah) yakni support
teknologi 5G, chip lebih cepat yakni versi A15, dan kualitas kamera lebih baik.

Dalam konteks penelitian, State-of-the-Art adalah bagian/aktivitas dalam penelitian yang


memaparkan:

– Hasil penelitian paling terkini dari topik yang kita pilih?

– Tren penelitian terkini atau Prioritas Penelitian dari topik yang kita pilih?

– Permasalahan (issues) terkini dari penelitian dan praktis terkait topik yang kita pilih?

– Standar-standar terkini dari topik yang kita pilih?

Anda mungkin juga menyukai