No. Soal
1 Struktur kalimat dalam rumusan norma pasal-pasal sebagai pola kalimat dalam perundang-undangan:
1. Pasal 283 ayat (1) BAB XIV KUHP
“Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak
sembilan ribu rupiah, barang siapa menawarkan, memberikan untuk terus maupun untuk
sementara waktu, menyerahkan atau memperlihatkan tulisan, gambaran atau benda yang
melanggar kesusilaan, maupun alat untuk mencegah atau menggugurkan kehamilan kepada
seorang yang belum dewasa, dan yang diketahui atau sepatutnya harus diduga bahwa umumya
belum tujuh belas tahun, jika isi tulisan, gambaran, benda atau alat itu telah diketahuinya.”
2. Pasal 287 ayat (1) BAB XIV KUHP
“Barang siapa bersetubuh dengan seorang wanita di luar perkawinan, padahal diketahuinya atau
sepatutnya harus diduganya bahwa umumya belum lima belas tahun, atau kalau umurnya tidak
jelas, bawa belum waktunya untuk dikawin, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan
tahun.”
3. Pasal 288 ayat (2) BAB XIV KUHP
“Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, dijatuhkan pidana penjara paling lama delapan tahun.”
Pertanyaan:
a. Analisis dan uraikan menurut susunan struktur dan pola kalimat menurut EYD dari rumusan Pasal 283
ayat (1) BAB XIV KUHP di atas
b. Tunjukkan dalam kalimat menurut bagiannya masing-masing berdasarkan EYD, atas rumusan kalimat
yang terdapat dalam Pasal 287 ayat (1) BAB XIV KUHP, mana subjek hukumnya dan mana tindakan
hukumnya.
c. Tunjukkan dalam kalimat, rumusan kalimat dalam Pasal 288 ayat (2) BAB XIV KUHP yang
menunjukkan persyaratan, subjek hukum dan tindakan hukumnya.
1 dari 1
BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH
TUGAS 3
1. Analisis dan uraikan menurut susunan struktur dan pola kalimat menurut EYD
Jawab:
"Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling
banyak sembilan ribu rupiah, barangsiapa menawarkan, memberikan untuk terus maupun untuk
sementara waktu, menyerahkan atau memperlihatkan tulisan, gambaran atau benda yang
melanggar kesusilaan, maupun alat untuk mencegah atau menggugurkan kehamilan kepada
seorang yang belum dewasa, dan yang diketahui atau sepatutnya harus diduga bahwa umurnya
belum tujuh belas tahun, jika isi tulisan, gambaran, benda atau alat itu telah diketahuinya."
EYD merupakan singkatan dari Ejaan Yang Disempurnakan. Dikutip dari situs resmi
Kemdikbud, EYD merupakan suatu pedoman resmi yang digunakan oleh instansi pemerintah,
swasta, serta masyarakat dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Hal yang perlu diperhatikan dan diatur dalam EYD adalah sebagai berikut.
a) Penggunaan huruf, terdiri dari huruf abjad, huruf vokal, huruf konsonan, gabungan huruf
vokal, gabungan huruf konsonan, huruf kapital, huruf miring, dan huruf tebal.
b) Penulisan kata, terdiri dari kata dasar, kata turunan, pemenggalan kata, kata depan,
partikel, singkatan, angka dan bilangan, beberapa kata ganti (ku-, kau-, -ku, -mu, dan -
pisah, tanda tanya, tanda seru, elipsis, petik, petik tunggal, kurung, kurung siku, garis
d) Penulisan unsur terapan, terdiri dari serapan umum dan serapan khusus.
atas rumusan kalimat yang terdapat dalam i, mana subjek hukumnya dan mana
tindakan hukumnya!
Jawab:
padahal diketahuinya atau sepatutnya diduga bahwa ia belum berusia 15 tahun atau umurnya
tidak jelas, bahwa belum waktunya untuk dikawin, diancam dengan pidana penjara paling lama
sembilan tahun.”
Yang menjadi objek pada Pasal 287 KUHP ayat (1) adalah seoramg wanita yang belum
berusia 15 tahun atau belum waktunya kawin jika tidak jelas berapa umurnya.
Pada Pasal 287 justru merumuskan bahwasanya persetubuhan terjadi atas kehendak
perempuan itu sendiri, atau dengan kata lain “suka sama suka”. Letak patut di pidananya
seseorang atas Pasal ini adalah pada umur korban yang belum lima belas tahun atau belum
waktunya dikawin. Pengertian belum waktunya dikawin adalah belum waktunya untuk
dapat berjalan apabila terdapat pengaduan (delik aduan) dari pihak pelapor atas kejahatan yang
memenuhi unsur diatas dalam hal persetubuhan tersebut dilakukan pada anak perempuan yang
3. Tunjukkan dalam kalimat, rumusan kalimat dalam Pasal 288 ayat (2) BAB XIV
Jawab:
“Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, dijatuhkan pidana penjara paling lama
delapan tahun.”
Unsur-unsur objektif :
a) Barang siapa;
Pasal 288 ayat (1) KUHP ialah unsur “barang siapa” yang dimaksud dengan barangsiapa
ialah orang dalam hal ini pria. Apabila pria tersebut memenuhi unsur-unsur tindak pidana yang
diatur dalam Pasal 288 KUHP, maka pria tersebut dapat disebut sebagai pelaku dari tindak
pidana tersebut.