Anda di halaman 1dari 16

Kejahatan terhadap Kesusilaan

Pasal 281 KUHP

Diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau denda paling banyak lima
ratus rupiah :

Ke-1. Barangsiapa dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan

Ke-2. Barangsiapa dengan sengaja dan di muka orang lain yang ada di situ bertentangan kehendaknya
melanggar kesusilaan

Penjelasan :

Unsur-unsur dari tindak pidana dalam Pasal 281 ke 1 KUHP ini yaitu:

1. Barang siapa

2. Dengan sengaja

3. Terbuka (di depan umum)

4. Melanggar kesusilaan (merusak kesusilaan).

Berdasarkan pertimbangan Hoge Raad sebagaimana yang dikutipkan di atas, maka pengertian terbuka
atau di depan umum itu mencakup: di suatu tempat yang dapat dikunjungi oleh setiap orang dan di
tempat yang bukan tempat umum tetapi dapat dilihat dari suatu tempat umum. Melanggar kesusilaan
maksudnya adalah melanggar atau merusak hal – hal yang berhubungan dengan moral dan seksualitas

Mengenai unsur yang terdapat pada pasal 281 ke-2 jika disandingkan dengan pasal 281 k3-1 memiliki
kemiripan. Perbedaannya hanya terletak pada melanggar kesusilaan di muka orang lain yang tanpa
kehendak orang lain tersebut untuk melihat/mendengar pelanggaran kesusilaan seperti itu

Pasal 282 KUHP

(1) Barangsiapa menyiarkan, mempertunjukkan atau menempelkan di muka umum tulisan,


gambaran, atau benda yang telah diketahui isinya dan yang melanggar kesusilaan ; atau
barangsiapa dengan maksud untuk disiarkan, dipertunjukkan atau ditempelkan di muka umum,
membikin tulisan, gambaran atau benda tersebut, memasukkannya ke dalam negeri,
meneruskannya, mengeluarkannya dari negeri atau mempunyainya dalam persediaan ; ataupun
barangsiapa secara terang – terangan atau dengan mengedarkan surat tanpa diminta,
menawarkannya atau menunjukkannya sebagai bisa didapat diancam dengan pidana penjara
paling lama satu tahun enam bulan atau denda paling tinggi tiga ribu rupiah
(2) Barangsiapa menyiarkan, mempertunjukkan atau menempelkan di muka umum tulisan,
gambaran, atau benda yang telah diketahui isinya dan yang melanggar kesusilaan ; atau
barangsiapa dengan maksud untuk disiarkan, dipertunjukkan atau ditempelkan di muka umum,
membikin tulisan, gambaran atau benda tersebut, memasukkannya ke dalam negeri,
meneruskannya, mengeluarkannya dari negeri atau mempunyainya dalam persediaan ; ataupun
barangsiapa secara terang – terangan atau dengan mengedarkan surat tanpa diminta,
menawarkannya atau menunjukkannya sebagai bisa didapat diancam, jika ada alasan kuat
baginya untuk menduga, bahwa tulisan, gambaran, atau benda itu melanggar kesusilaan dengan
pidana penjara paling lama sembilan bulan atau denda paling banyak tiga ratus rupiah
(3) Kalau yang bersalah melakukan kejahatan tersebut dalam ayat pertama sebagai pencarian atau
kebiasaan dapat dijatuhkan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau denda
paling banyak lima ribu rupiah

Penjelasan :

Secara umum, ayat 1 dan ayat 2 memiliki unsur sebagai berikut.

Barangsiapa:

- menyiarkan/ menyebarluaskan;

- mempertunjukkan;

- menempelkan

- di muka umum

- tulisan, gambar, benda yang melanggar kesusilaan.

Barangsiapa dengan maksud untuk disiarkan / dipertunjukkan / ditempel di muka umum:

- membikin tulisan, gambar atau benda

- memasukkannya ke dalam negeri;

- meneruskannya;

- mengeluarkannya dari dalam negeri;

- mempunyai dalam persediaan.

Barangsiapa secara terang-terangan atau dengan mengedarkan surat tanpa diminta:

- menawarkan;

- menunjukkannya sebagai bisa didapat.

- Tulisan, gambar atau benda yang melanggar kesusilaan.

Perbedaan antara kedua ayat tersebut adalah pada ayat 1 dilakukan dengan sengaja sedangkan pada
ayat 2 dilakukan dengan culpa yang ditandai dengan kalimat “ jika ada alasan kuat baginya untuk
menduga”
Pasal 283 KUHP

(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau denda paling banyak enam
ratus rupiah, barang siapa menawarkan, memberikan untuk terus maupun untuk sementara
waktu, menyerahkan atau memperlihatkan, tulisan, gambar atau benda yang melanggar
kesusilaan, maupun alat untuk mencegah atau menggugurkan hamil, kepada seorang yang
belum cukup umur, dan yang diketahui atau sepatutnya harus diduga, bahwa umurnya belum
tujuh belas tahun, jika isi tulisan, gambaran, benda atau alat itu telah diketahuinya.
(2) Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa membacakan isi tulisan yang melanggar
kesusilaan dimuka orang yang belum cukup umur termaksud dalam ayat yang lalu, jika isi tadi
telah diketahuinya
(3) Diancam dengan pidana penjara paling lama empat bulan atau pidana kurungan paling lama tiga
bulan atau denda paling banyak enam ratus rupiah, barangsiapa menawarkan , memberikan
untuk terus maupun untuk sementara waktu, menyerahkan atau memperlihatkan tulisan,
gambaran atau benda yang melanggar kesusilaan maupun alat untuk mencegah atau
menggugurkan hamil seorang yang belum cukup umur termaksud dalam ayat pertama, jika ada
alasan kuat baginya untuk menduga bahwa tulisan, gambaran, atau benda melanggar kesusilaan
atau alat itu adalah alat untuk mencegah atau menggugurkan hamil

Penjelasan :

Pasal 283 ayat 1 dan ayat 3 memiliki kemiripan pada unsur – unsur yang membentuknya.

Barangsiapa:
- menawarkan;
- memberikan untuk seterusnya/ sementara waktu;
- menyerahkan;
- mmperlihatkan
- tulisan, gambar, benda yang melanggar kesusilaan;
- atau alat untuk mencegah/ menggugurkan kehamilan kepada orang yang belum cukup umur
Perbedaannya, yaitu pada ayat 3 adanya kealpaan yang ditandai dengan kalimat “ jika ada alasan kuat
baginya untuk menduga”
Pasal 283 ayat 2 hanya memuat satu tindak pidana saja yaitu membacakan isi tulisan yang melanggar
kesusilaan, dengan sasarannya anak dibawah umur yaitu belum mencapai umur 17 tahun.

Pasal 283 bis. KUHP

Jika yang bersalah melakukan salah satu kejahatan tersebut dalam pasal 282 dan 283 dalam
menjalankan pencariannya dan ketika itu belum lampau dua tahun sejak adanya pemidanaan yang
menjadi pasti karena kejahatan semacam itu juga, maka dapat dicabut haknya untuk menjalankan
pencarian tersebut

Penjelasan :

Pasal ini hanya menegaskan kembali bahwa jika melakukan salah satu kejahatan sebagaimana pasal 282
dan 283 sebagai pencariannya, maka dapat dicabut haknya. Pencarian disini mengarah pada kebiasaan
atau pekerjaan (hal yang dilakukan guna memperoleh penghasilan)
Pasal 284 KUHP

(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan :

Ke-1 a. seorang pria telah nikah yang melakukan zina padahal diketahui bahwa pasal 27 BW berlaku

baginya

b. seorang wanita telah nikah yang melakukan zina

Ke-2 a. seorang pria yang turut serta melakukan perbuatan itu padahal diketahui olehnya bahwa

yang turut bersalah telah nikah

b. seorang wanita tidak nikah yang turut serta melakukan perbuatan itu padahal diketahui

olehnya bahwa yang turut versalah telah nikah dan pasal 27 BW berlaku baginya

(2) Tidak dilakukan penuntutan melainkan atas pengaduan suami/istri yang tercemar dan bilamana
bagi mereka berlaku pasal 27 BW dalam tempo tiga bulan diikuti permintaan bercerai atau pisah
meja dan tempat tidur karena alasan itu juga
(3) Terhadap pengaduan ini tidak berlakui pasal 72, 73, dan 75
(4) Pengaduan dapat ditarik kembali selama pemeriksaan dalam sidang pengadilan belum dimulai
(5) Jika bagi suami istri berlaku pasal 27 BW, pengaduan tidak diindahkan selama pernikahan belum
diputuskan karena perceraian atau sebelum keputusan yang menyatakan pisah meja dan
tempat tidur menjadi tetap

Penjelasan :

Zina adalah persetubuhan yang dilakukan oleh laki laki atau perempuan yang telah kawin dengan
perempuan atau laki laki yang bukan istri atau suaminya.

Dalam ayat 1 ke-1 a disebutkan laki – laki yang melakukan zina dan b disebutkan perempuan yang
melakukan zina. Pada ayat 1 ke-2 a disebutkan laki – laki yang turut serta melakukan zina dan b
disebutkan perempuan yang turut serta melakukan zina. Delik ini mensyaratkan bahwa agar
terpenuhinya harus dilakukan dengan dasar suka sama suka

Pada ayat 2 dijelaskan bahwa ini masuk ke dalam delik aduan  pengaduan dari suami/istri
yang terhina yang dilanjutkan dengan perceraian dan setelah cerai kasus zina baru diputus

Pasal 285 KUHP

Barangsiapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seorang wanita bersetubuh dengan
dia di luar pernikahan diancam karena melakukan perkosaan dengan pidana penjara paling lama dua
belas tahun
Penjelasan :

Unsur – unsurnya adalah sebagai berikut.

Subyeknya  harus laki-laki;

- Obyeknya  harus perempuan;

- Perbuatannya  memaksa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan. Memaksa maksudnya adalah
membuat seorang wanita terpaksa mengadakan hubungan kelamin. Kekerasan atau ancaman kekerasan
maksudnya adalah setiap gerakan fisik yang tidak ringan

- Akibatnya  bersetubuh  melakukan hubungan kelamin (memasukkan penis ke vagina)

- Syaratnya  perempuan yang bukan isterinya.

- Kualifikasinya  Perkosaan  delik materiil

- Ancaman pidanaya  12 tahun.

Pasal 286 KUHP

Barangsiapa bersetubuh dengan seorang wanita di luar pernikahan padahal diketahui bahwa wanita itu
dalam keadaan pingsan atau tidak berdaya diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun

Penjelasan :

Unsur – unsurnya adalah sebagai berikut.

- Barangsiapa  laki - laki


- Bersetubuh
- Dengan seorang wanita di luar pernikahan
- Diketahui bahwa wanita dalam keadaan pingsan atau tidak berdaya  pingsan maksudnya
adalah tidak sadar sepenuhnya dan tidak berdaya maksudnya adalah tidak dapat memberi
perlawanan secara fisik

Pasal 287 KUHP

(1) Barangsiapa bersetubuh dengan seorang wanita di luar perkawinan, padahal diketahui atau
sepatutnya harus diduga bahwa umurnya belum 15 tahun atau kalau umurnya tidak ternyata,
bahwa belum mampu dikawin, diancam dengan pidana penjara paling lama 9 tahun.
(2) Penuntutan hanya dilakukan atas pengaduan, kecuali jika umurnya wanita belum sampai dua
belas tahun atau jika ada salah satu hal tersebut dalam pasal 291 dan pasal 294

Penjelasan :

Unsur – unsurnya adalah sebagai berikut.

- Barangsiapa  laki – laki


- Bersetubuh
- Dengan seorang wanita di luar perkawinan
- Umurnya belum 15 tahun atau belum mampu kawin
Belum mampu kawin maksudnya masih kanak – kanak dimana dulu lazim terjadi perkawinan saat masih
kanak – kanak di Indonesia, tetapi baru pada kemudian hari mereka diperkenankan hidup dan tidur
bersama - sama

Pasal 288 KUHP

(1) Barangsiapa bersetubuh dengan seorang wanita di dalam perkawinan yang diketahui atau
sepatutnya harus diduga bahwa belum mampu dikawin, diancam apabila perbuatan
mengakibatkan luka-luka dengan pidana penjara paling lama 4 tahun.
(2) Jika perbuatan mengakibatkan luka- luka berat dijatuhkan pidana penjara paling lama delapan
tahun
(3) Jika mengakibatkan mati dijatuhkan pidana penjara paling lama dua belas tahun

Penjelasan :

Unsur – unsurnya adalah sebagai berikut.

- Barangsiapa
- Bersetubuh
- Dengan seorang wanita di dalam perkawinan  istri
- Belum mampu kawin
- Mengakibatkan luka – luka (ayat 1 )
- Mengakibatkan luka berat ( ayat 2)  lihat pasal 90 KUHP
- Mengakibatkan mati (ayat 3)

Pasal 289 KUHP

Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seseorang untuk melakukan atau
membiarkan dilakukan perbuatan cabul, diancam karena melakukan perbuatan yang menyerang
kehormatan kesusilaan, dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun

Penjelasan :

Unsur – unsurnya adalah sebagai berikut.

- Barangsiapa
- Dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seseorang
- Melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul

Perbuatan cabul maksudnya adalah segala perbuatan yang melanggar kesusilaan atau perbuatan yang
keji yang semuanya itu dalam lingkungan nafsu birahi kelamin, seperti cium – ciuman, meraba – raba
kemaluan, buah dada, dsb

Pasak 290 KUHP

Diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun:

Ke-1. barangsiapa melakukan perbuatan cabul dengan seorang, padahal diketahuinya bahwa orang itu
pingsan atau tidak berdaya;
Ke- 2. barang siapa melakukan perbuatan cabul dengan seorang padahal diketahuinya atau sepatutnya
harus diduganya, bahwa umurnya belum lima belas tahun atau kalau umumya tidak jelas, yang
bersangkutan belum waktunya untuk dikawin:

Ke-3. barang siapa membujuk seseorang yang diketahuinya atau sepatutnya harus diduganya bahwa
umurnya belum lima belas tahun atau kalau umurnya tidak ternyata bahwa belum mampu dikawin
untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul atau bersetubuh di luar pernikahan
dengan orang lain

Penjelasan :

Unsur – unsur pasal 290 ke-1 adalah sebagai berikut.

-Barangsiapa

-Melakukan perbuatan cabul

-Dengan seorang yang diketahuinya pingsan (tidak sadarkan diri) atau tidak berdaya (tidak mampu
memberi perlawanan

Unsur – unsur pasal 290 ke-2 adalah sebagai berikut.

-Barangsiapa

-Melakukan perbuatan cabul

- dengan seorang yang diketahui atau sepatutnya diduga bahwa umurnya belum 15 tahun atau tidak
jelas yang bersangkutan belum waktunya untuk dikawin

Unsur – unsur pasal 290 ke-3 adalah sebagai berikut.

-Barangsiapa

-Membujuk

- Seorang yang diketahui atau sepatutnya diduga bahwa umurnya belum 15 tahun atau tidak jelas yang
bersangkutan belum waktunya untuk dikawin

- Untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul atau bersetubuh di luar pernikahan
dengan orang lain

Dalam hal ini terdapat dua hal yang membuat seseorang dapat dikenai pasal ini. Yang pertama adalah
bahwa dia membujuk untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul dengan orang lain.
Yang kedua adalah bahwa dia membujuk untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan
bersetubuh dengan orang lain.

Pasal 291 KUHP

(1) Jika salah satu kejahatan berdasarkan pasal 286, 287, 289, dan 290 mengakibatkan luka-luka
berat, dijatuhkan pidana penjara paling lama dua belas tahun;
(2) Jika salah satu kejahatan berdasarkan pasal 285, 286, 287, 289 dan 290 mengakibatkan
kematian dijatuhkan pidana penjara paling lama lima belas tahun.
Penjelasan :

Pada ayat 1 diindikasikan adanya akibat luka berat  sebagaimana pasal 90 KUHP

Pada ayat 2 diindikasikan adanya akibat kematian

Pasal 292 KUHP

Orang yang cukup umur yang melakukan perbuatan cabul dengan orang lain sesama kelamin, yang
diketahuinya atau sepatutnya harus diduga bahwa belum cukup umur, diancam dengan pidana penjara
paling lama lima tahun.

Penjelasan :

-Orang yang cukup umur  dewasa

-melakukan perbuatan cabul

-dengan orang lain sesama kelamin  homoseksual  laki laki & laki laki , perempuan & perempuan
yang diketahuinya atau sepatutnya diduga belum cukup umur (<21 tahun atau belum pernah kawin)

Pasal 293 KUHP

(1) Barang siapa dengan memberi atau menjanjikan uang atau barang, menyalahgunakan pembawa
yang timbul dari hubungan keadaan, atau dengan penyesatan sengaja menggerakkan seorang
belum dewasa dan baik tingkah lakunya untuk melakukan atau membiarkan dilakukan
perbuatan cabul dengan dia, padahal tentang belum kedewasaannya, diketahui atau selayaknya
harus diduganya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun.
(2) Penuntutan hanya dilakukan atas pengaduan orang yang terhadap dirinya dilakukan kejahatan
itu.
(3) Tenggang waktu tersebut dalam pasal 74 bagi pengaduan ini adalah masing-masing sembilan
bulan dan dua belas bulan.

Penjelasan :

Unsur dalam ayat 1 adalah.

-barangsiapa

- dengan memberi atau menjanjikan uang atau barang

-dengan menyalahgunakan pembawa yang timbul dari hubungan keadaan pengaruh yang berlebihan

-dengan penyesatan  tipu

- menggerakkan seorang yang belum dewasa dan baik tingkah lakunya  membujuk orang yang belum
cukup umur dan tidak cacat kelakukannya (hanya mengenai kelakuan dalam hal seksuil)

- Untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul

- dengan dia

Dalam ayat berikutnya dijelaskan bahwa ini merupakan delik aduan


Pasal 294 KUHP

(1) Barang siapa melakukan perbuatan cabul dengan anaknya, tirinya, anak angkatnya, anak di
bawah pengawasannya yang belum dewasa, atau dengan orang yang belum dewasa yang
pemeliharaanya, pendidikan atau penjagaannya diserahkan kepadanya ataupun dengan
bujangnya atau bawahannya yang belum dewasa, diancam dengan pidana penjara paling lama
tujuh tahun.
(2) Diancam dengan pidana yang sama:

Ke - 1. pejabat yang melakukan perbuatan cabul dengan orang yang karena jabatan adalah
bawahannya, atau dengan orang yang penjagaannya dipercayakan atau diserahkan kepadanya,

Ke - 2. pengurus, dokter, guru, pegawai, pengawas atau pesuruh dalam penjara, tempat pekerjaan
negara, tempat pendidikan, rumah piatu, rumah sakit, rumah sakit jiwa atau lembaga sosial, yang
melakukan perbuatan cabul dengan orang yang dimasukkan ke dalamnya.

Penjelasan :

Pada ayat 1 unsur – unsurnya adalah sebagai berikut.

-barangsiapa

-melakukan perbuatan cabul

-dengan anaknya yang belum cakap (di bawah pengampuan atau belum cukup umur)

- dengan bujangnya atau bawahannya yang belum cukup umur (<21 tahun atau belum pernah kawin)

Pada ayat 2 dijelaskan bahwa akan diancam pidana yang sama bagi pejabat atau profesi lainnya apabila
melakukan perbuatan cabul terhadap bawahannya atau orang yang penjagaannya dipercayakan
padanya atau orang yang dimasukkan ke dalamnya.

- Pejabat atau orang berprofesi tertentu

- melakukan perbuatan cabul

- dengan bawahan, orang yang penjagaannya dipercayakan padanya atau orang yang dimasukkan ke
dalamnya.

Pasal 295 KUHP

(1) Diancam:

Ke- 1. dengan pidana penjara paling lama lima tahun barang siapa dengan sengaja menyebabkan
atau memudahkan dilakukannya perbuatan cabul oleh anaknya, anak tirinya, anak angkatnya, atau
anak di bawah pengawasannya yang belum dewasa, atau oleh orang yang belum dewasa yang
pemeliharaannya, pendidikan atau penjagaannya diserahkan kepadanya, ataupun oleh bujangnya
atau bawahannya yang belum cukup umur, dengan orang lain;
Ke- 2. dengan pidana penjara paling lama empat tahun barang siapa dengan sengaja
menghubungkan atau memudahkan perbuatan cabul, kecuali yang tersebut dalam butir 1 di atas,
yang dilakukan oleh orang yang diketahuinya belum dewasa atau yang sepatutnya harus diduganya
demikian, dengan orang lain.

(2) Jika yang bersalah melakukan kejahatan itu sebagai pencarian atau kebiasaan, maka pidana
dapat ditambah sepertiga.

Penjelasan :

Pada ayat 1 ke-1 terkandung beberapa unsur.

-barangsiapa

-dengan sengaja

-menyebabkan atau memudahkan dilakukannya perbuatan cabul

-oleh anaknya yang belum cakap (di bawah pengampuan/belum cukup umur)

-oleh bujangnya atau bawahannya yang belum cukup umur

- dengan orang lain

Pada ayat 1 ke-2 terkandung beberapa unsur.

-barangsiapa

-dengan sengaja

-menghubungkan atau memudahkan perbuatan cabul  selain yang ada dalam butir 1

- oleh orang yang belum dewasa

- dengan orang lain

Pasal 296 KUHP

Barang siapa dengan sengaja menyebabkan atau memudahkan perbuatan cabul oleh orang lain dengan
orang lain, dan menjadikannya sebagai pencarian atau kebiasaan, diancam dengan pidana penjara
paling lama satu tahun empat bulan atau pidana denda paling banyak lima belas ribu rupiah.

Penjelasan :

Unsur – unsurnya adalah sebagai berikut.

-barangsiapa

-dengan sengaja

-menyebabkan atau memudahkan perbuatan cabul oleh orang lain

-dengan orang lain


-dengan menjadikannya sebagai pencarian (pekerjaan memperoleh bayaran) atau kebiasaan (lebih
dari satu kali)

Pasal 297 KUHP

Perdagangan wanita dan perdagangan anak laki-laki yang belum dewasa, diancam dengan pidana
penjara paling lama enam tahun.

Penjelasan :

Perdangan wanita atau anak laki laki maksudnya adalah melakukan perbuatan dengan maksud untuk
menyerahkannya guna pelacuran  tidak termasuk perdagangan budak belian

Pasal 298 KUHP

(1) Dalam hal pemidanaan berdasarkan salah satu kejahatan dalam pasal 281, 284 - 290 dan 292 -
297, pencabutan hak - hak berdasarkan pasal 35 No. 1 - 5 dapat dinyatakan.
(2) Jika yang bersalah melakukan salah satu kejahatan berdasarkan pasal 292 - 297 dalam
melakukan pencariannya, maka hak untuk melakukan pencarian itu dapat dicabut.

Penjelasan :

Pada ayat 1 pencabutan hak berdasarkan pasal 35 no 1 – 5 hingga maksudnya adalah sebagai berikut.

- Hak memegang jabatan pada umumnya atau jabatan tertentu


- Hak memasuki angkatan bersenjata
- Hak memilih dan dipilih dalam pemilihan yang diadakan berdasarkan aturan – aturan umum
- Hak menjadi penasihat atau pengurus menurut hukum, hak menjadi wali, wali pengawas,
pengampu atau pengampu pengawas atas orang yang bukan anak sendiri
- Hak menjalankan kekuasaan bapak, menjalankan perwalian atau pengampuan atas anak sendiri

Pasal 299 KUHP

(1) Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau menyuruh supaya diobati, dengan
diberitahukan atau ditimbulkan harapan bahwa karena pengobatan itu hamilnya dapat
digugurkan, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau pidana denda paling
banyak empat puluh lima ribu rupiah.
(2) Jika yang bersalah berbuat demikian untuk mencari keuntungan, atau menjadikan perbuatan
tersebut sebagai pencarian atau kebiasaan, atau jika dia seorang tabib, bidan atau juru obat,
pidananya dapat ditambah sepertiga
(3) Jika yang bersalah melakukan kejahatan tersebut dalam menjalankan pencariannya, dapat
dicabut haknya untuk melakukan pencarian itu.

Penjelasan :

Unsur – unsur dalam ayat 1 adalah sebagai berikut.

-barangsiapa

-dengan sengaja
-mengobati seorang wanita atau menyuruh supaya diobati

-dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan bahwa karena pengobatan itu hamilnya dapat
digugurkan  perlu dibuktikan kehamilan dan ditimbulkan harapan berkaitan dengan pengobatan yang
dilakukan

Pada ayat 2 dijelaskan bahwa ancamannya dapat ditambah sepertiga jika :

-untuk mencari keuntungan

-menjadikan perbuatan itu pencarian atau kebiasaan  dalam ayat 3 ditegaskan bahwa dapat juga
dicabut haknya untuk melakukan pencarian ini

-dilakukan oleh tabib, bidan atau juru obat

Pasal 300 KUHP

(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun atau denda paling banyak empat ribu
lima ratus rupiah:

Ke-1. barang siapa dengan sengaja menjual atau memberikan minuman yang memabukkan kepada
seseorang yang telah kelihatan mabuk

Ke-2. barang siapa dengan sengaja membikin mabuk seorang anak yang umurnya belum cukup
enam belas tahun;

Ke-3. barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa orang untuk minum
minuman yang memabukan.

(2) Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam dengan pidana penjara
paling lama tujuh tahun.

(3) Jika perbuatan mengakibatkan kematian, yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling
lama sembilan tahun.

(4) Jika yang bersalah melakukan kejahatan tersebut dalam menjalankan pencariannya, dapat
dicabut haknya untuk menjalankan pencarian itu.

Penjelasan :

Pada ayat 1 ke-1 terkandung beberapa unsur.

-barangsiapa

-dengan sengaja

-menjual atau memberikan minuman yang memabukkan  segala macam minuman yang menyebabkan
mabuk, seperti bbier, minuman keras (minuman alcohol /dapat digunakan sebagai minuman
kesenangan), anggur

-kepada seseorang yang telah kelihatan mabuk  Yang menjual harus mengetahui bahwa orang itu
mabuk dan bertindak sedemikian rupa sehingga diketahui oleh orang lain dan agak mengganggu pada
orang tersebut. Adapun ciri – cirinya :
a. dari mulut keluar nafas yang berbau alcohol

b. berjalan sempoyongan

c. berbicara tidak karuan

Pada ayat 2  akibat luka berat  pasal 90 KUHP

Pada ayat 3  akibat mati

Pada ayat 4  dapat dicabut haknya untuk pencarian jika yang bersalah melakukan kejahatan sebagai
pencariannya

Pasal 301 KUHP

Barang siapa memberi atau menyerahkan kepada orang lain seorang anak yang ada di bawah
kekuasaannya yang sah dan yang umumya kurang dari dua belas tahun, padahal diketahui bahwa anak
itu akan dipakai untuk atau di waktu melakukan pengemisan atau untuk pekerjaan yang berbahaya, atau
yang dapat merusak kesehatannya, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun.

Penjelasan :

Unsur – unsurnya adalah sebagai berikut.

-barangsiapa

-memberi atau menyerahkan kepada orang lain

-seorang anak yang di bawah kekuasaannya yang sah , umurnya kurang dari 12 tahun yang
menyerahkan orang tua, wali

- diketahui bahwa anak itu akan dipakai untuk atau di waktu melakukan :

a. pengemisan  minta – minta di tempat umum

b. pekerjaan yang berbahaya  pekerja pabrik gas, pabrik peledak,pabrik kembang api

c. pekerjaan yang dapat merusak kesehatannya  pekerja pabrik gas, pabrik peledak, penambangan

Pasal 302 KUHP

(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama tiga bulan atau pidana denda paling banyak empat
ribu lima ratus rupiah karena melakukan penganiayaan ringan terhadap hewan:

Ke-1. barang siapa tanpa tujuan yang patut atau secara melampaui batas, dengan sengaja menyakiti
atau melukai hewan atau merugikan kesehatannya;

Ke-2. barang siapa tanpa tujuan yang patut atau dengan melampaui batas yang diperlukan untuk
mencapai tujuan itu, dengan sengaja tidak memberi makanan yang diperlukan untuk hidup kepada
hewan, yang seluruhnya atau sebagian menjadi kepunyaannya dan ada di bawah pengawasannya,
atau kepada hewan yang wajib dipeliharanya.
(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan sakit lebih dari seminggu, atau cacat atau menderita luka-
luka berat lainnya, atau mati, yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama
sembilan bulan, atau pidana denda paling banyak tiga ratus rupiah, karena penganiayaan
hewan.

(3) Jika hewan itu milik yang bersalah, maka hewan itu dapat dirampas.

(4) Percobaan melakukan kejahatan tersebut tidak dipidana.

Penjelasan :

Pada ayat 1 unsur yang terkandung di dalamnya.

Ke -1 : - barang siapa

- tanpa tujuan yang patut atau melampaui batas, dengan sengaja

- menyakiti, melukai, merugikan kesehatannya

Ke-2 : - barangsiapa

-tanpa tujuan yang patut atau melampaui batas, dengan sengaja

- tidak memberi makan untuk hidup

- kepada hewan yang seluruhnya atau sebagian kepunyaannya, di bawah pengawasannya atau

wajib dipeliharanya

Kualifikasi  penganiayaan ringan terhadap hewan

Pasal 303 KUHP

(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun atau pidana denda paling banyak
dua puluh lima juta rupiah, barang siapa tanpa mendapat izin:

Ke-1. dengan sengaja menawarkan atau memberikan kesempatan untuk permainan judi dan
menjadikannya sebagai pencarian, atau dengan sengaja turut serta dalam suatu perusahaan untuk
itu;

Ke-2. dengan sengaja menawarkan atau memberi kesempatan kepada khalayak umum untuk
bermain judi atau dengan sengaja turut serta dalam perusahaan untuk itu, dengan tidak peduli
apakah untuk menggunakan kesempatan adanya sesuatu syarat atau dipenuhinya sesuatu tata-cara;

Ke-3. menjadikan turut serta pada permainan judi sebagai pencarian

(2) Kalau yang bersalah melakukan kejahatan tersebut dalam menjalakan pencariannya, maka
dapat dicabut hak nya untuk menjalankan pencarian itu.
(3) Yang disebut permainan judi adalah tiap-tiap permainan, di mana pada umumnya kemungkinan
mendapat untung bergantung pada peruntungan belaka, juga karena pemainnya lebih terlatih
atau lebih mahir. Di situ termasuk segala pertaruhan tentang keputusan perlombaan atau
permainan lain-lainnya yang tidak diadakan antara mereka yang turut berlomba atau bermain,
demikian juga segala pertaruhan lainnya.

Penjelasan :

Pada ayat 1 terdapat unsur sebagai berikut.

Ke-1  barang siapa tanpa izin

Dengan sengaja

Menawarkan atau memberikan kesempatan untuk permainan judi

Menjadikannya sebagai pencarian

Turut serta dalam perusahaan untuk itu

Ke-2  barang siapa tanpa izin

Dengan sengaja

Menawarkan atau memberikan kesempatan kepada khalayak umum untuk bermain judi

Turut serta dalam perusahaan untuk itu, dengan tidak peduli apakah untuk menggunakan

kesempatan adanya sesuatu syarat atau dipenuhinya sesuatu tata-cara

Ke-3  turut main judi sebagai pencarian

Pada ayat 2  mengenai pencabutan hak dalam pencarian

Pada ayat 3 dijelaskan bahwa permainan judi adalah tiap-tiap permainan, di mana pada umumnya
kemungkinan mendapat untung bergantung pada peruntungan belaka, juga karena pemainnya lebih
terlatih atau lebih mahir. Di situ termasuk segala pertaruhan tentang keputusan perlombaan atau
permainan lain-lainnya yang tidak diadakan antara mereka yang turut berlomba atau bermain, demikian
juga segala pertaruhan lainnya.

Pasal 303 bis. KUHP

(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau pidana denda paling banyak
sepuluh juta rupiah:

Ke-1. barang siapa menggunakan kesempatan main judi, yang diadakan dengan melanggar
ketentuan Pasal 303;

Ke-2. barang siapa ikut serta main judi di jalan umum atau di pinggir jalan umum atau di tempat
yang dapat dikunjungi umum, kecuali kalau ada izin dari penguasa yang berwenang yang telah
memberi izin untuk mengadakan perjudian itu.

(2) Jika ketika melakukan pelanggaran belum lewat dua tahun sejak ada pemidanaan yang menjadi
tetap karena salah satu dari pelanggaran ini, dapat dikenakan pidana penjara paling lama enam
tahun atau pidana denda paling banyak lima belas juta rupiah.
Penjelasan :

Unsur – Unsur dalam ayat 1

Ke- 1  barang siapa

Menggunakan kesempatan main judi

Yang diadakan dengan melanggar ketentuan pasal 303

Ke-2 barang siapa

Ikut serta main judi di jalan umum atau di pinggir jalan umum atau di tempat yang dapat

dikunjungi umum

Dalam ayat 1 ke-2, mereka dapat dikecualikan dari ketentuan dalam pasal ini jika ada izin dari penguasa
yang berwenang yang telah memberi izin untuk mengadakan perjudian itu.

Anda mungkin juga menyukai