Terhadap Kesusilaan
(Misdrijven Tegen De Zeden)
Nama Kelompok
Muhammad Email Ramadhan
Rizkia Nur Intan Dewi Isnaini
Raynaldy Erlangga Putra
Aji Muhammad Ibrahim Saleh A S
BUNYI PASAL
Pasal 284
hanya mendefinisikan zina sebagai
Pasal 283
perbuatan persetubuhan yang dilakukan
(1) Dengan hukuman penjara selama 9 bulan atau denda
laki-laki atau perempuan yang telah kawin
sebanyak banyaknya Rp 9.000,- barangsiapa menawarkan,
dengan perempuan atau laki-laki yang
menyerahkan menyampaikan ditangan atau mempertunjukkan
bukan istri atau suaminya.
kepada orang yang belum dewasa yang diketahui orang itu belum
cukup umurnya 17 tahun sesuatu tulisan, sesuatu gambar
Pasal 289
atausesuatu barang yang menyinggung perasaan kesopanan,
(1) Barangsiapa dengan kekerasan atau
atausesuatu cara yang dipergunakan untuk mencegah. atau
ancaman kekerasan memaksa seseorang
menggangguhamil, jika isi surat itu diketahuinya atau jika gambar,
melakukan atau membiarkan dilakukan
barang dan cara itu diketahuinya.
pada dirinya perbuatan cabul, dihukum
karena merusakkan kesopanan dengan
hukuman penjara selama-lamanya sembilan
tahun .
emidanaan dalam kasus pelanggaran
kesusilaan tentang pornografi
Perzinahan
dalam kasus kesusilaan terhadap Anak yang menjadi korban tindak pidana kesusilaan yang mengalami penderitaan fisik
maupun psikis. Penanganan secara fisik diawali dari delik aduan dari orang tua korban bahwa telah terjadinya tindak pidana
kesusilaan hingga sampai pemeriksaan korban yang dilakukan oleh penyidik yang bekerjasama dengan pihak rumah sakit
sedangkan secara psikis dilakukan oleh ahli psikologi Trauma Healing yang dilakukan pendekatan dengan cara mendatangi
kerumah korban dengan tidak memakai atribut agar mengembalikan senyum dan keceriaan anak seperti semula dan
menjauhkan anak dari pelaku kejahatan .
Menurut UU No. 23 tahun 2002 pasal 25 ayat 2, dalam pasal 289 sampai dengan pasal 296 KUHP Bab XIV tentang kejahatan
terhadap kesusilaan. Kedua, Penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana kesusilaan terhadap anak masuk dalam
proses Criminal Justice System yang mulai dari adanya aduan dari pihak korban kepada pihak kepolisian dilakukan
penyelidikan untuk diadakannya penyidikan, jaksa (dakwa) terhadap kasus jika terbukti akan diadakannya penuntutan
terhadap pelaku hingga prosesnya dibuktikan kedalam peradilan dan sampai turunnya putusan terbukti bersalah atau tidak
terbukti bersalah pelaku untuk dapat menentukan masa penahanan
Sanksi Bagi Pembuat dan Penyebar
Konten Pornografi
kasusBerbicara mengenai pornografi, telah ada beberapa undang-undang yang mengatur
substansi yang dimaksud, antara lain:
1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (“UU
ITE”) berikut perubahannya
2) Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi (“UU Pornografi”).Dalam Bab
XIVKUHP diatur tentang Kejahatan terhadap Kesusilaan, tetapi tidak diatur mengenai
definisi kesusilaan. Demikian juga dengan
3) UU ITE, Pasal 27 ayat (1) UU ITE mengatur larangan mendistribusikan, mentransmisikan,
dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi atau dokumen elektronik yang bermuatan
melanggar kesusilaan.