Anda di halaman 1dari 13

HUKUM

PIDANA
Here starts the
lesson!
KELOMPOK 4
 DARA KHARAMINA HULWANI
(1903101010375)

 MAHARA SAYOGA
(1903101010097)

 NISRINA PUTRI
(1903101010095)

 NADYA SALSABILA
(1903101010298)

 KURNIANDA
(1903101010002)
DELICT (PERBUATAN
PIDANA)
Delik merupakan suatu perbuatan yang melangar hukum

1. Delik berasal dari bahasa latin, yaitu delictum, yang di dalam Wetboek Van Starfbaar Feit Netherland : STRAFBAAR FEIT
2. JERMAN : Delict
3. PRANCIS: Delit
4. BELANDA :Delict
5. Delik menurut ahli:
● Vos : Delik adalah feit yang dinyatakan dapat dihukum berdasarkan undang-undang.
● Van Hamel : Delik adalah suatu serangan atau ancaman terhadap hak-hak orang lain.
● Simons : Delik adalah suatu tindakan melanggar hukum yang telah dilakukan dengan sengaja ataupun tidak sengaja oleh
seseorang yang tindakannya tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan oleh undang-undang telah dinyatakan sebagai
suatu perbuatan yang dapat dihukum.
 MACAM MACAM DELIK
DELIK DELIK CULPA
DOLUS &
CULPA Tindak pindana yang dilakukan dengan adanya
unsur kealpaan- kealpaan atau kelalaian dapat di
DELIK DOLUS bagi dalam dua jenis kealpaan:

Sama sekali tidak sadar sudah melawan hukum;


o tindak pidana yang dilakukan dengan
unsur kesengajaan Sudah dipikirkan akibat dari kelalaian tersebut
o tingkat kesalahannya lebih tinggal dari namun yakin tidak akan menimbulkan apa-apa
pasal 354
delik culpa

KUHP
Barang siapa yang dengan sengaja melukai berat orang lain maka akan
diancam pidana penjara paling lama delapan tahun. pasal 360 KUHP
Jika perbuatan tersebut menyebabkan kematian maka yang bersalah
diancam pidana penjara paling lama 10 tahun.Contoh lain: pasal 231,  Barangsiapa karena kesalahannya
pasal 232 ayat (2), pasal 187, pasal 338
(kelalaiannya) menyebabkan orang lain
mendapat luka-luka berat, diancam dengan
pidana penjara paling lama lima tahun atau
pidana kurungan paling lama satu tahun
DELIK
DELIK OMMSSIONIS
COMMISSIONIS

 Delik commissionis adalah delik yang berupa pelanggaran


terhadap sesuatu yang dilarang undang-undang. Delik ini
dilakukan dengan aktif seperti:

 membunuh (Pasal 338 KUHP)  Delik omissionis adalah delik yang berupa
pelanggaran terhadap perintah, tidak berbuat atau
 mencuri (Pasal 362 KUHP) melakukan sesuatu yang diharuskan/diperintahkan.
Misalnya delik yang dirumuskan dalam
 menipu (Pasal 378 KUHP)
 Pasal 164 KUHP (tidak segera melaporkan adanya
suatu pemufakatan jahat yang diketahuinya),
 menggelapkan (Pasal 372 KUHP)
 Pasal 224 KUHP (tidak memenuhi panggilan
sebagai saksi ahli atau juru bahasa),
 Pasal 531 KUHP (tidak menolong orang yang
memerlukan pertolongan).
DELIK ● Delik formal ialah delik yang di anggap telah
FORMIL/FORMA selesai dengan dilakukannya tindakan yang

L dilarang dan diancam dengan hukuman oleh


undang-undang

● Delik formal,merupakan delik yang


perumusannya dititikberatkan kepada
perbuatan yang dilarang oleh UU.

● Contoh: Dalam pasal 156 KUHP “barang


siapa di muka umum menyatakan perasaan

A L 156 permusuhan kebencian,atau penghinaaan


PAS terhadqap suatu atau beberapa golongan
P
KUH rakyat Indonesia, diancam dengan pidana
penjara paling lama empat tahun atau pidana
denda paling banyak empat ribu lima ratus
rupiah
DELIK MATERIL

• Delik materil : delik yang di anggap telah selesai dengan


ditimbulkannya akibat yang dilarang dan diancam dengan
hukuman oleh undang-undang
• Delik materil : merupakan delik yang perumusannya
dititikneratkan kepada akibat yang tidak dikehnadaki
(dilarang). Delik ini dikatakan selesai apabila akibat yang
tidak dikehandaki itu telah terjadi. Bila belum, maka
paling banyak hanya ada percobaan
• Contoh: Pasal 338 KHUP “ barang siapa dengan sengaja
merampas nyawa seseorang lain diancam karena
pembunuhan dengan pidana penjara paling lama 15 P
33 8 KUH
tahun”. PASAL
Delik Bukan Aduan
( DELIK ADUAN
Delik Aduan RELATIF)
Absolut
ialah delik-delik (peristiwa pidana) yang biasanya
Ialah delik (peristiwa pidana) yang bukan merupakan delik aduan, akan tetapi jika
selalu hanya dapat dituntut dilakukan oleh sanak keluarga yang ditentukan
apabila ada pengaduan seperti
tersebut dalam pasal-pasal:
dalam Pasal 367, lalu menjadi delik aduan.
284, 287, 293, 310 dan berikutnya, 332, 322, dan
369. Dalam hal ini maka pengaduan diperlukan
untuk menuntut peristiwanya

Delik aduan relatif ini tersebut


dalam pasal-pasal: 367, 370, 376, 394,
404, dan 411.

KUHP
Delik biasa (pokok) dan delik yang disertai unsur yang
memberatkan

Delik dalam bentuk pokok atau delik biasa


adalah bentuk tindak pidana yang paling
sederhana, tanpa adanya unsure yang
bersifat memberatkan.kemudian delik ini
dalam perumusannya mencantumkan
unsur-unsur pemidanaannya.

Pasal 351 ayat (1)


“Penganiayaan di ancam dengan pidana penjara paling lama dua
tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu
lima ratus rupiah”
delik pokok yang disertai dengan
unsur memperberat Pemidanaan

(4 )
s a l 36 5 ayat
Pa
Pasal 365 ayat (4) : Diancam dengan pidana mati
atau pidana penjara seumur hidup atau selama
waktu tertentu paling lama dua puluh tahun, jika
perbuatan mengakibatkan luka berat atau kematian
dan dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan
bersekutu, disertai pula oleh salah satu hal yang
diterangkan dalam no. 1 dan 3
Delik yang disertai unsur yang
meringankan
Delik pokok yang disertai dengan unsur meringankan
pemidanaan (geprivilegeerde delicten) sebagai contohnya
terdapat dalam rumusan pasal berikut :
•Pasal 308
“Jika seorang ibu karena takut akan diketahui orang tentang
kelahiran anaknya, tidak lama sesudah melahirkan,
menempatkan anaknya untuk ditemukan atau
meninggalkannya dengan maksud untuk melepaskan diri
PASAL daripadanya, maka maksimum pidana tersebut dalam pasal
305 dan 306 dikurangi separuh”.
308 KUHP
KESIMPULA
N!
Delik atau tindak pidana adalah perbuatan yang dapat dikenakan
hukuman karena merupakan pelanggaran terhadap undang-
undang. Unsur-unsur tindak pidana dapat dibedakan setidak-
tidaknya dari dua sudut pandang, yakni: pertama dari sudut
teoritis, dan dua dari sudut undang-undang. Teoritis artinya
berdasarkan pendapat ahli hukum, yang tercermin dalam bunyi
rumusannya. Sementara itu, sudut undang-undang adalah
bagaimana kenyataan tindak pidana itu dirumuskan menjadi tindak
pidana tertentu dalam pasal-pasal peraturan perundang-undangan
yang ada. Jenis-jenis delik terbagi menjadi 10 diantaranya yaitu : ADA
delik tentang kejahatan, adapun asas yang diatur dalam KUHP
yaitu asas menurut waktu dan tempat. PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai