NIM : 202110110311052
Kelas : Hukum A
TINDAK PIDANA
Istilah tindak pidana dalam Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Belanda yaitu “strafbaar
feit”. Selain istilah “strafbaar feit” dalam bahasa Belanda juga digunakan istilah “delict”
yang berasal dari bahasa Latin “delictum” dan dalam bahasa Indonesia dipakai istilah “delik”.
Selain itu istilah lainnya yang dikenal di Indonesia yang ditemukan dalam UU Hukum Pidana
dan Buku yaitu yaitu peristiwa pidana, perbuatan pidana, perbuatan yang boleh dihukum,
perbuatan yang dapat dihukum, dan pelanggaran pidana.
Untuk pengertiannya sendiri, Tindak Pidana (Strafbaarfeit) adalah perbuatan melanggar
hukum, perbuatan mana yang dilarang dan diancam dengan pidana barangsiapa melanggar
larangan tersebut dan perbuatan itu harus pula betul-betul dirasakan masyarakat sebagai
perbuatan yang tak boleh atau menghambat akan terciptanya tata pergaulan masyarakat yang
dicita-citakan oleh masyarakat itu.
Adapun unsur-unsur tindak pidana menurut pengertian Rancangan KUHP Nasional adalah :
Unsur-unsur formal :
a) Perbuatan sesuatu;
b) Perbuatan itu dilakukan atau tidak dilakukan;
c) Perbuatan itu oleh peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagai
perbuatan terlarang;
d) Peraturan itu oleh peraturan perundang-undangan diancam pidana.
Unsur-unsur materil :
Perbuatan itu harus bersifat bertentangan dengan hukum, yaitu harus benar-benar
dirasakan oleh masyarakat sebagai perbuatan yang tidak patut dilakukan.
Unsur tindak pidana (delik) terdiri atas :
Unsur Perbuatan (unsur objektif) :
a) Perbuatan mencocoki rumusan delik
b) Bersifat melawan hukum (tidak ada alasan pembenar)
Unsur Pembuat (unsur subjektif) :
a) Dapat dipertanggungjawabkan
b) Ada Kesalahan (tidak ada alasan pemaaf)
Delik Sederhana, Delik dengan Pemberatan atau Delik Berkualifikasi, dan Delik
Berprevilise
Delik sederhana yaitu delik dasar atau delik pokok. Delik dengan pemberatan atau
delik berkualifikasi yaitu delik yang memepunyai unsur-unsur yang sama dengan
delik dasar atau delik pokok, tetapi ditambah dengan unsur-unsur lain sehingga
ancaman pidananya lebih berat daripada delik dasar atau delik pokok. Delik prevellise
yaitu delik yang mempunyai unsur-unsur yang sama dengan delik dasar atau delik
pokok, tetapi ditambah dengan unsur-unsur lain, sehingga ancaman pidananya lebih
ringan daripada delik dasar atau delik pokok.
Referensi :
Sofyan, Andi. Azisa, Nur. 2016. BUKU AJAR HUKUM PIDANA. Makassar:
Pustaka Pena Press.