Anda di halaman 1dari 6

Hukum Pidana

1. dalam hukum pidana terdapat istilah kejahatan , kejahatan yg dimaksud adalah


individu/perorangan. Jelaskan apa yang dimaksud tentang kejahatan terhadap
individu/perorangan
Tindak pidana pembunuhan atau kejahatan terhadap nyawa (misdrijven tegen het leven)
adalah suatu rangkaian tindakan yang dikategorikan sebagai tindakan penyerangan
terhadap nyawa orang lain yang bertujuan untuk menghilangkan atau merampas orang
lain sehingga mengakibatkan meninggalnya orang tersebut.
2. tindak pidana pembunuhan merupakan suatu tindak pidana materiil. Jelaskan apa yang
dimaksud dengan tindak pidana pembunuhan merupakan tindak pidana materiil
 Dalam istilah Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), pembunuhan
adalah kesengajaan menghilangkan atau merampas nyawa orang lain. Tindak
pidana pembunuhan merupakan delik materil, yakni suatu tindak pidana yang
baru dapat dianggap telah selesai dilakukan oleh pelakunya dengan timbulnya
akibat yang terlarang atau yang tidak dikehendaki oleh undang-undang, yakni
kematian.
3. kejahatan terhadap jiwa/nyawa terdapat 2 bentuk kejahatan yg membedakan berdasarkan
jenis kesengajaan. 338,340,341,342. Jelaskan perbedaan antara pembunuhan biasa
dan pembunuhan anak,pembunuhan berencana dan pembunuhan anak berencana.
 Perbedaan pembunuhan biasa dan pembunuhan anak
Pembunuhan biasa adalah suatu tindakan yang dilakukan sengaja untuk
menghilangkan atau merampas nyawa orang lain yang diatur dalam Pasal 338
KUHP. Sedangkan pembunuhan anak adalah suatu tindakan yang dilakukan
sengaja oleh seorang ibu terhadap seorang anak untuk menghilangkan ataupun
merampas nyawa anak tersebut. Hal ini diatur dalam Pasal 341 KUHP.

 Perbedaan pembunuhan berencana dan pembunuhan anak berencana


Pembunuhan berencana adalah pembunuhan dalam arti Pasal 338 KUHP
ditambah dengan adanya unsur rencana terlebih dahulu. Tindakan pembunuhan
berencana diatur didalam Pasal 340 KUHP. Sedangkan pembunuhan anak
berencana adalah pembunuhan dalam arti Pasal 341 KUHP ditambah dengan
adanya putusan kehendak yang telah diambil sebelumnya. Tindakan pembunuhan
anak berencana ini diatur di dalam Pasal 342 KUHP.
4. pembunuhan bayi oleh ibunya pada pasal 341 dapat terjadi pada saat atau tidak lama
ketika dilahirkan. Apabila pembunuhan dilakukan setelah bayi dilahirkan dijerat
pasal 341?Jelaskan
iya karena ia dengan sengaja melakukan perbuatan tersebut. Dimana dalam pasal 341
yaitu “Seorang ibu yang karna takut akan ketahuan melahirkan anak pada saat
anak dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa
anaknya, diancam karna membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara paling lama
tujuh tahun”

5. dalam KUHP diatur tindak pidana pengguguran dan pembunuhan kandungan. Jelaskan
apa perbedaan dari menggugurkan kandungan dan membunuh kandungan.
 Menggugurkan kandungan atau abortus provocatus criminalus adalah
mengeluarkan dengan paksa (abortus provocatus) kandungan yang hidup. Atau
dengan kata lain adalah berakhirnya kehamilan dengan dikeluarkannya janin
(fetus) atau embrio sebelum memiliki kemampuan untuk bertahan hidup di luar
rahim, sehingga mengakibatkan kematiannya.
 Membunuh kandungan adalah kandungan itu dimatikan ketika masih dalam tubuh
wanita itu. Dan untuk itu tidak dipersoalkan bagaimana cara mematikannya.
Mengeluarkan kandungan yang sudah mati bukan suatu kejahatan. (diatur dalam
Pasal 75 ayat 2 UU 36/2009 tentang kesehatan)

6. jelaskan perbedaan dari tindak pidana penggelapan dan tindak pidana penipuan
 terletak pad motifnya (penipuan bertujuan mendapat keuntungan dg menggunakan
identitas palsu, sedangkan penggelapan bertujuan untuk memiliki barang yang
sebagian atau seluruhnya milik orang lain yang sedang berada dibawah
kekuasaannya)
 Penggelapan (pasal 372 KuhP) “Barangsiapa dengan sengaja dan melawan
hukum memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah
kepunyaan orang lain. Tetapi yang ada dalam kekuasannya bukan karena
kejahatan, diancam penggelapan, dengan pidana penjara paling lama empat
tahun atau pidana denda paling banyak Sembilan ratus rupiah.”
 Penipuan (pasal 378 Kuhp) “Barangsiapa dengan maksud untuk
menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan
memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun
rangkaian kebohongan, menggerakan orang lain untuk menyerahkan barang
sesuatu kepadanya atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan
piutang , diancam karna penipuan dengan pidana penjara paling lama empat
tahun.”
7. pada pasal 363, diatur mengenai tindak pidana pencurian yang diperberat. Sebutkan
unsur-unsur yang memperberat dalam pasal 363.
Pasal 363 KUHP disebut sebagai GEQUALIFICEERD DIEFSTAL hal ini dilihat dari
istilah tersebut bahwa karena sifatnya maka pencurian itu diperberat ancaman pidananya.
Unsur-unsur yang memperberat di dalam Pasal 363 KUHP adalah:
 pada butir ke 1 terkait dengan pencurian ternak. Berhubung di Indonesia ini
ternak merupakan hewan piaraan yang sangat penting bagi rakyat, maka
pencurian ternak sudah dianggap berat, tak peduli dicuri dari kandang ataupun
dari tempat penggembalaan.
 Pada butir ke 2 terkait dengan pencurian pada waktu ada bencana, kebakaran, dan
sebagainya. Alasan untuk memperberat ancaman pidana pada pencurian semacam
ini adalah karena timbulnya kericuhan, kekacauan, kecemasan yang sangat
memudahkan pencurian. Barang yang dicuri tidak perlu barang-barang yang
terkena bencana, tetapi segala macam barang yang karena adanya bencana
tersebut tidak/kurang mendapat penjagaan. Si pelaku harus menggunakan
kesempatan itu untuk mempermudah pencuriannya.
 Pada butir ke 3 terkait dengan pencurian pada waktu malam dalam sebuah rumah
atau pekarangan. Macam unsur pemberatan yang ketiga adalah pencurian pada
malam hari di dalam sebuah rumah kediaman, dilakukan oleh orang yang ada di
situ tanpa setahu atau bertentangan dengan kehendak yang berhak. Apa yang
dimaksud dengan “malam hari” sudah jelas, yaitu sebagaimana dikatakan oleh
pasal 98 KUHP, yang mengatakan:
“Malam berarti masa antara matahari terbenam dan matahari terbit.”
 Pada butir ke 4 terkait dengan pencurian yang dilakukan secara bersekutu. Istilah
“bersama-sama” (“verenigde personen”) menunjukkan, bahwa dua orang atau
lebih mempunyai kehendak melakukan pencurian bersama-sama. Jadi di sini
diperlukan unsur, bahwa para pelaku bersama-sama mempunyai kesengajaan
(“gezamenlijk opzet”) untuk melakukan pencurian.
 Pada butir ke lima unsur pemberatnya adalah dengan menggunakan cara-cara:
 membongkar (“braak”)
 mematahkan (“verbreking”)
 memanjat (“inklimming”);
 memakai anak kunci palsu (“valse sluetel)
 memakai perintah palsu (“valse order”)
 memakai pakaian jabatan palsu (“valse kostuum”).

Yang termasuk “membongkar dan mematahkan” adalah setiap perbuatan


dengan kekerasan yang menyebabkan putusnya kesatuan sesuatu barang, baik
untuk membongkar maupun mematahkan diperlukannya sesuatu barang,
sehingga menyingkirkan palang pintu saja belum berarti membongkar atau
mematahkan.

8. salah satu bentuk kejahatan terhadap kemerdekaan orang adalah kejahatan yang diatur
dalam pasal 335 KUHP. Dalam putusan MK pada tanggal 16 janurai 2014 telah
membatalkan pasal ini. Jelaskan argumentasi anda, apakah pasal tersebut masih
berlaku atau tidak.
Yang perlu dipahami disini adalah MK membatalkan frasa perbuatan tidak
menyenangkan dalam Pasal 335 KUHP, tetapi MK tak membatalkan Pasal 335 ayat (1)
KUHP sebagai pasal yang bisa dilakukan penahanan. Artinya dalam hal ini kita bisa
melihat bahwa pasal tersebut masih berlaku dalam sistem hukum pidana Indonesia.

Alasan mengapa frasa tersebut dihapuskan adalah MK menilai frasa “Sesuatu perbuatan
lain maupun perlakuan yang tak menyenangkan” dalam Pasal 335 ayat (1) butir 1 KUHP
telah menimbulkan ketidakpastian hukum dan ketidakadilan yang senyatanya
bertentangan dengan Pasal 28 D ayat 1 UUD 1945. Sebab, implementasi ketentuan itu
memberi peluang terjadinya kesewenang-wenangan penyidik dan penuntut umum
terutama bagi pihak yang dilaporkan.  

Padahal hukum pidana dan hukum acara pidana justru ditujukan untuk melindungi hak
asasi dari kesewenang-wenangan penegak hukum. Selain itu, yang bersangkutan secara
moral dan sosial telah dirugikan karena telah mengalami stigmatisasi sebagai orang yang
tercela sebagai akibat laporan tersebut.

Setelah adanya putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 1/PUU-XI/2013 Pasal 335 ayat (1)
ke-1 KUHP selengkapnya berbunyi, “Barang siapa secara melawan hukum memaksa
orang lain supaya melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu, dengan
memakai kekerasan, atau dengan memakai ancaman kekerasan, baik terhadap orang itu
sendiri maupun orang lain.”

Rumusan Pasal 335 ayat (1) ke-1 KUHP pasca putusan MK Nomor 1/PUU-XI/2013
tanggal 16 Januari 2014, artinya perbuatan pidana yang dilaporkan atau diterima setelah
tanggal 16 Januari 2014 proses penyidikan terhadap Tersangka yang melanggar dan atau
memenuhi unsur sesuai rumusan Pasal 335 ayat (1) ke-1 KUHP harus mengikuti Putusan
MK tersebut.
Penerapan hukum tersebut didasarkan pada analisa bahwa putusan MK pada dasarnya
bersifat Prospektif atau berlaku kedepan, bukan bersifat Retroaktif atau berlaku surut.

9. salah satu unsur dalam pasal 372 tentang penggelapan adalah barang ada pada pelaku
bukan karna kejahatan. Jelaskan apa yang dimaksud dari salah satu unsur dari pasal
372 tersebut.
Yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan (anders dan door misdrijf onder
zich hebben) Bahwa, untuk menentukan terpenuhinya unsur ini, maka pelaku (dader)
yang diduga telah melakukan tindak pidana (strafmaatregel) penggelapan (verduistering)
harus menguasai barang tersebut bukan dengan jalan kejahatan. Menurut Adami Chazawi
mengatakan : “Sesuatu benda berada dalam kekuasaan seseorang adalah apabila antara
orang itu dengan bendanya terdapat hubungan yang sedemikian eratnya, sehingga apabila
ia akan melakukan segala perbuatan terhadap benda itu ia dapat segera melakukannya
secara langsung dan nyata, tanpa terlebih dulu harus melakukan perbuatan lain. Benda
milik orang lain berada dalam kekuasaan seseorang bukan karena kejahatanlah yang
merupakan unsur dari delik penggelapan ini, dan ini dapat terjadi oleh sebab perbuatan-
perbuatan hukum seperti: penitipan, perjanjian sewa menyewa, pengancaman, dsb.”
(Adami Chazawi, Hukum Pidana III, Produksi Si Unyil, Malang, h. 12 & 15)

10. A membeli HP bekas bermerek Samsung dengan harga 1jt dari B. kondisi hp terlihat
masih baru ,tapi tidak dilengkapi surat pembelian. B beralasan bahwa surat tersebut
hilang. A kemudian membayar scr tunai. Selang seminggu, A menjual hp tersebut kepada
C degan harga 1,5jt dg alasan yang sama spt B. 3 hari kemudian, sejumlah polisi
mendatangi rumah A dan menangkap lalu membawanya ke kantor polisi. Menurut
saudara pasal berapa yg akan dijerat kepada A? jelaskan argument saudara dengan
menganalisis kasus pihak siapakah yang harus bertanggungjawab dan berikan dasar
hukumnya.
Maka apabila kita melihat pada kasus ini pada dasarnya A akan dijerat Pasal 480 KUHP
dengan ancaman pidana penjara empat tahun atau denda paling banyak enam puluh
rupiah. Kasus diatas terkait dengan apa yang dimaksudkan dalam butir ke 1 Pasal 480
KUHP dimana A membeli benda yang seharusnya diduga diperoleh dari kejahatan.
Namun, apabila HP yang dibeli A merupakan barang hasil kejahatan sebagaimana yang
diatur dalam Pasal 364 (pencurian ringan), Pasal 373 (penggelapan ringan), Pasal 379
(penipuan ringan) maka A akan dijerat Pasal 482 KUHP karena penadahan ringan dengan
ancaman penjara paling lama 3 bulan atau denda paling banyak enam puluh rupiah.

Anda mungkin juga menyukai