Dosen Pengampu :
Ratri Novita Erdianti, S.H., MH
Disusun oleh Kelompok 2 :
1. Amira Nathania izzati (202210110311019)
2.Ray arsy Hanafi (202210110311444)
3.Dipta Choir Robbani (202210110311310)
4. Nila Wakhidatur Rohmah (202210110311350)
5. Arrayyan Winandra (202210110311427)
6. Siska Adi Yuliana (202210110311595)
7. Suci Rohmatun Zunairoh (202210110311611)
Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Malang
I. Pendahuluan
Hukum memegang peran sentral dalam menjaga keteraturan dan keadilan
dalam suatu masyarakat. Di Indonesia, undang-undang pidana diatur dalam
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). KUHP merupakan landasan
hukum yang signifikan dalam menetapkan tindakan pidana serta hukuman
yang berlaku untuk semua warga negara. Dalam makalah ini, kami akan
mengulas Pasal-pasal 338, 339, 340, 341, 342, dan 346 KUHP yang menjadi
bagian integral dari hukum pidana Indonesia.
Makalah ini akan mengulas dengan rinci masing-masing Pasal seperti pada
judul, termasuk unsur-unsur perbuatan pidana, sanksi hukum yang dapat
dikenakan, dan bunyi pasal. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai
Pasal-pasal ini, diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih baik
mengenai aspek hukum pidana dalam kehidupan sehari-hari.
II. Pembahasan
A. Pasal 338 KUHP
Pasal 338 KUHP merumuskan bahwa “Barang siapa dengan sengaja
menghilangkan nyawa orang lain, yang diancam dengan maksimum
hukuman lima belas tahun penjara”. Pasal 338 KUHP ini merupakan bentuk
dasar dari tindak pidana kejahatan jiwa, hal ini disebabkan gambaran
kejahatan terhadap jiwa yang sederhana adalah unsur/elemen yang dianut
oleh Pasal 338.
Unsur yang dianutnya yaitu adanya untuk menghilangkan jiwa. Dengan
demikian Pasal 338 KUHP ini membatasi berlakunya perbuatan lain yang
juga mengakibatkan kematian atau hilangnya jiwa orang lain.
Dalam delik pembunuhan terdapat unsur-unsurnya yang mana merupakan
unsur subjektif dan unsur-unsur yang merupakan unsur objektif, Yang
merupakan unsur subjektif adalah (opzettelijk) atau dengan sengaja. Yang
merupakan unsur-unsur objektif adalah:
1. Unsur menghilangkan nyawa dan
2. Unsur nyawa orang lain.
Unsur-unsur tersebut merupakan unsur-unsur yang oleh pembentuk undang-
undang telah dinyatakan secara tegas sebagai unsur-unsur dari delik
pembunuhan seperti yang telah di rumuskan di dalam Pasal 338 KUHP,
maka penuntut umum harus mencantumkan semua unsur itu di dalam surat
tuduhannya. Unsur-unsur1 tersebut adalah:
1. Dengan sengaja (opzettelijk)
2. Menghilangkan (beroven)
3. Nyawa (leven)
4. Orang lain (een ander).
Dengan dicantumkannya keempat unsur diatas di dalam surat tuduhan, maka
itu juga berarti bahwa keempat unsur dari delik itu oleh penuntut telah
dituduhkan
terhadap tertuduh. Dan oleh karena keempat unsur itu telah dituduhkan telah
dipenuhi oleh tertuduh, maka dengan sendirinya penuntut umum
harusmembuktikan kebenaran dari tuduhannya itu di dalam peradilan.
B. Pasal 339 KUHP
Pasal 339 KUHP terkait pembunuhan dengan pemberatan atau
Gequalificeerde Doodslag berbunyi:
“Pembunuhan yang diikuti, disertai, atau didahului oleh suatu perbuatan
pidana, yang dilakukan dengan maksud untuk mempersiapkan atau
mempermudah pelaksanaannya, atau untuk melepaskan diri sendiri
maupun peserta lainnya dari pidana dalam hal tertangkap tangan, ataupun
memastikan penguasaan barang yang diperolehnya secara melawan
hukum, diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau selama waktu
tertentu, paling lama dua puluh tahun”.
Unsur subjektif:
1. Dengan sengaja
2. Dengan maksud
Unsur objektif:
1. Menghilangkan
2. Nyawa
3. Orang lain
4. Diikuti
5. Disertai
6. Didahului
7. Tindak pidana
1
https://repository.uhn.ac.id/bitstream/handle/123456789/684/Abelmart%20Sihombing.pdf?
sequence=1&isAllowed=y
8. Menyebabkan
9. Memudahkan
10. Pelaksanaan
11. Kepergok
12. Menjamin
13. Diri sendiri
14. Lain-lain peserta
15. Hal tindak pidana
16. Penguasaan
17. Benda yang diperoleh
18. Melawan hukum
Kata dengan maksud dalam ketentuan. pidana menurut Pasal 339 KUHP
sebagai unsur subjektif yang kedua harus diartikan sebagai maksud
pribadi dari pelaku. Seseorang dapat disebut sengaja terhadap timbulnya
suatu akibat yang tidak dikehendaki oleh undang-undang.
Jadi perbedaan pasal 341 dan 342 KUHP terletak pada rencana, jika pada
pasal 341 membunuh bayi tidak direncanakan, sedangkan pada pasal 342
ini pembunuhan terhadap bayi sudah direncanakan sebelumnya.
Unsur objektif:
b) Perbuatan:
1. Menggugurkan
2. Mematikan
3. Menyuruh orang lain menggugurkan, dan
4. Menyuruh orang lain mematikan
c) Objeknya adalah kandungannya sendiri
https://repository.uhn.ac.id/bitstream/handle/123456789/684/Abelmart
%20Sihombing.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Tohir, “Remisi Bagi Tindak Pidana Pembunuhan dalam Keppres RI No
174 Tahun 1999”, hlm 44,
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/1407/4/072211024_Bab3.
pdf, diakses pada 10 Oktober 2023