Melawan hukum materiil adalah perbuatan tersebut disamping bertentangan dengan undang
undang juga bertentangan dengan kepatutan.
Buku :
1. UTRCEHT (hukum pidana 2)
2. P.A.F Lamintang (delik delik khusus) (asas asas hukum pidana)
3. Dasar dasar hukum pidana jilid 2
4. M. Sudrajat bassar (Tindak pidana tertentu )
PERTEMUAN 2
ILMU ADA 2
Ilmu Nomologi
Ilmu Normologi
Para pakar membedakan apa yg dimaksud hubungan seksual ada yg normal dan abnormal atau tdk
wajar
-Hubungan normal terbagi dua di dalam KUHP
Ada yg didalam perkawinan:
Pasal 288 KUHP
-Pasal 1 Butir 25 KUHAP, Pengaduan adalah pemberitahuan disertai permintaan oleh pihak yang
berkepentingan kepada pejabat yang berwenang untuk menindak menurut hukum seorang yang
telah melakukan tindak pidana aduan yang merugikannya.
-Pasal 1 butir 24 KUHAP, Laporan adalah pemberitahuan yang disampaikan oleh seorang karena hak
atau kewajiban berdasarkan undang-undang kepada pejabat yang berwenang tentang telah atau
sedang atau diduga akan terjadinya peristiwa pidana.
PERTEMUAN 4
-Unsur subjektif : unsur yang terdapat di dalam diri sipelaku / niat batin, berupa bentuk bentuk
kesalahan.
-unsur objektif : unsur yang terdapat di luar diri si pelaku . Berupa bentuk : nyawa yang dilindungi
hukum pidana.
-barang siapa pasti merujuk pada sipelaku atau subjek tindak pidana.
-logika hukum : Setiap kaidah hukum ada intensi atau isiSetiap intensi pasti punya ekstensi atau
jangkauan.
Kejahatan terhadap jiwa manusia/nyawa
-Pasal 341
Perbuatan merampas jiwa atau roh anaknya harus dilakukan dengan motif yaitu didorong oleh
perasaan ,perasaan takut akan diketahui.
-pasal 342
Adanya kurun waktu untuk memikirkan dengan matang mengenai cara,alat,tempat,saat,dan daerah
sasaran tubuh yang di incar
“Teori ekuivalens”
Conditie sine qua non
-terjemahan dari prof.sudarto
teori ekuivalens setiap syarat adaloah penyebab dan semua syarat nilainya sama apabila satu syarat
tidak ada maka akibatnya akan lain lagi tiap syarat baik positif maupun negatif untuk timbulnya
suatu akibat adalah penyebab dan mempunyai nilai yang sama.
Abortus yang dilakukan atas pertimbangan medis penyebabnya karna kehamilan merupakan bahaya
yang dianggap besar bagi wanita atau pertimbangan lain yang di dalam undang undang
-abortus untuk mencegah gangguan kesehatan mental dan fisik
-abortus untuk mencegah kelahiran anak yang menjadi penyebab matinya siibu
-abortus provocatus criminalis
Dilakukan dengan maksud dengan niat yg tidak dibenarkan oleh undang undang
PERTEMUAN 6
Rumusan : intensi adalah unsur unsur yang di formulasikan oleh pembentuk undang undang
Pendapat mr.block : Perilaku yang membuat suatu benda berada dalam penguasaan yang nyata
Pendapat simons :
Mengambil adalah suatu tindakan yang membuat atau menjadikan sebagian atau seluruh harta
kekayaan orang lain menjadi berada dalam penguasaannya tanpa bantuan atau tanpa izin yang
memiliki dan memutuskan hubungan yang masih ada antara orang lain tersebut yang memilikinya
dengan harta kekayaannya
Kapan perbuatan mengambil itu terjadi ?
Pendapat simons :
Untuk adanya perbuatan mengambil itu tidak disyaratkan bahwa benda yang diambil itu harus
dipindahkan dari tempat semula
Tetapi tidak cukup jika pelakunya hanya memegang benda yang bersangkutan,pelaku harus
membuat atau menjadikan benda tersebut berada dalam penguasaanya
-Teori Ablasi untuk adanya perbuatan mengambil disyaratkan bahwa benda yang bersangkutan
harus sudah atau telah diamankan oleh si pelaku
-teori aprehensi untuk adanya perbuatan mengambil disyaratkan bahwa sipelaku harus membuat
atau menjadikan benda yang bersangkutan berada dalam penguasaannya yang nyata
Kapan dikatakan masih ada “hubungan” antara suatu benda dengan orang yang berhak atau
menguasainya dalam hal orang yang berhak tersebut telah kehilangan benda tersebut ?
Menurut kedua pakar ini , orang yang membuat atau yang menjadikan seseorang yang menguasai
benda tersebut bisa menemukan kembali bendanya yang hilang menjadi gagal dengan maksud
untuk menguasai benda tersebut secara melawan hukum
Putusan :
Menurut hograd perbuatan mengambil itu telah selesai jika benda yang diambil itu sudah berada
dalam penguasaanya walaupun benar sipelaku telah melepaskan kembali benda tersebut.
3 keadilan
1. keadilan komutatif yaitu sama rata dan sama rata
2. keadilan distributif
3. keadilan kodrat alam
4. keadilan vindikatif berasal dari aliran hukum pidana klasik karena pidana klasik orientasinya
kepada perbuatan
Intensi Pasal 365 : definisi pencuriannya tetap mengambil dari pasal 362
Isi dari pasal tersebut dicantumkan atau dibuat perbuatan memaksa terjemahan dari dwingen
Pasal 335 merupakan kejahatan terhadap kemerdekaan dikenal dengan pemaksaan caranya dengan
pasal 368 dan 369
Pasal 355 dianggap sebagai pasal yang lebih umum adanya paksaan yang ditujukan :
Pemerasan Perpindahan penguasaan barang diberikan atau disuruh diberikan atau dibiarkan diambil
PERTEMUAN 9
Penadahan dalam belanda disebut beguntigsings delican artinya delik mempermudah atau menurut
prof moeljatno adalah delik mempermudah maksudnya
Suatu tindakan atau suatu perbuatan yang memungkinkan diteruskannya suatu perbuatan jahat
yang telah dilakukan oleh orang lain.
Sipelaku Memberikan kemudahan kepada orang lain Yang telah melakukan kejahatan terhadap
harta kekayaan.
Dimana letak mempermudahnya ? Yaitu membeli atau menampung benda benda dari hasil
kejahatan bisa pencurian,penggelapan,bisa penipuan.
~Jadi si penadah mempermudah diteruskannya kejahatan yang telah dilakukan Oleh orang lain
seperti pencurian penggelapan penipuan pemerasan dan lain lain
Unsur unsurnya :
-unsur subjektif :
(unsur yang terdapat dalam diri si pelaku)
pro parte dolus pro parte culpa =
“diketahui atau sepatutnya harus diduga”
Karna terdapat 2 unsur subjektif yang dicantumkan maka pasal tersebut dikenal dengan delik pro
parte dolus pro parte culpa
-unsur objektif :
Perbuatan atau (Unsur yang terdapat di luar diri si pelaku)
Dapat Berupa Perbuatan tertentu,akibat tertentu,keajaran tertentu,sifat melawan hukum,kualitas
pribadi baik yang meringankan maupun memberatkan
Sanksi pidana :
Sistem perumusannya
PERTEMUAN 10
Recidive
1.General Recidive ( pengulangan umum)
Tindak pidana yang dilakukan kemudian tidak diharuskan sejenis atau tidak diharuskan sama dengan
tidak pidana yang dilakukan sebelumnya.
Catatan Ketentuan dari pasal 486: ternyata semua kejahatan kejahatan yang digolongkan dari pasal
ini terdiri dari perbuatan perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud untuk
mendapatkan keuntungan yang tidak halal atau Perbuatan perbuatan yang dilakukan oleh seseorang
dengan mempergunakan tipu daya atau tipu muslihat.
Misalnya : pencurian,penggelapan,penipuan dll
Hal ini yg menjadi dasar atau alasan untuk memperberat pidana dengan sepertiganya asal saja
dipenuhi syarat syaratnya
Syarat syaratnya :
1. Terhadap kejahatan yang pertama atau pertama kali dilakukan residivis harus sudah dipidana
dengan keputusan hakim yang tidak dapat diubah lagi dan hanya dengan pidana penjara
Syarat syarat yang harus dipenuhi sebelum pidananya ditambah dalam pasal 487 ini sama dengan
pasal 486