Anda di halaman 1dari 12

PERTEMUAN 1

Makar : adalah percobaan


Melawan hukum formil adalah
Perbuatan tersebut bertentangan dengan undang undang berarti bertentangan dengan hukum
pidana tertulis.

Melawan hukum materiil adalah perbuatan tersebut disamping bertentangan dengan undang
undang juga bertentangan dengan kepatutan.

Buku :
1. UTRCEHT (hukum pidana 2)
2. P.A.F Lamintang (delik delik khusus) (asas asas hukum pidana)
3. Dasar dasar hukum pidana jilid 2
4. M. Sudrajat bassar (Tindak pidana tertentu )

Intinya akan membahas yg ada di buku 2 dan buku 3.

PERTEMUAN 2

ILMU ADA 2
Ilmu Nomologi
Ilmu Normologi

*KEJAHATAN TERHADAP KESUSILAAN*

“Pengaturan / hukum primernya : “


-di buku 2 bab 14
Bagaimana kita menentukan susila nya atau tidak suatu perbuatan

“bahan hukum sekunder”


Susila atau tidaknya suatu perbuatan dianggap tidak Apabila oleh masyarakat masih bisa diterima.

Faktor faktor yang menentukan susila atau tdknya suatu perbuatan:


-agama
-adat istiadat
-moral atau mores
-kebiasaan

Para pakar membedakan apa yg dimaksud hubungan seksual ada yg normal dan abnormal atau tdk
wajar
-Hubungan normal terbagi dua di dalam KUHP
Ada yg didalam perkawinan:
Pasal 288 KUHP

-yang tidak normal/abnormal


Homo : pasal 292 KUHP
Insect : pasal 294 KUHP
“Diluar perkawinan “
-Ada yg dilakukan dengan persetujuan
Pasal 284 dan 287 KUHP
Isi 284 :
“pasal 27 bw itu asas monogami
Seorang laki hanya boleh menikah dengan satu perempuan (agama kristiani)”

-Ada yg dilakukan tanpa persetujuan


Pasal 285 dan 286 KUHP

Aspek aspek yang berkaitan dengan kejahatan kesusilaan


- terjadi coitus (berdasarkan ilmu kedokteran kehakiman coitus itu suatu perbuatan yang
memberikan kemungkinan untuk mendapatkan keturunan) atau tidak
- menurut kedokteran kehakiman tanda tanda kekerasan seperti bekas pukulan cakaran gigitan
maksudnya setiap kekerasan dilihat harus dari kasus per kasus berbeda beda
- Umur menurut kedokteran kehakiman Tidak dapat bisa dibedakan,Menurut hukum Perbedaan
sehari saja dapat menyebabkan dinyatakan bersalah atau tidak,bebas atau kena,oleh karena itu
biasanya untuk menentukan umur di lihat dari tulang,gigi,bulu,inti pertulangan.
- Untuk kepentingan pemeriksaan ini biasanya ada yg disebut dengan visum et repertum didalam
tindak pidana atau kejahatan terhadap kesusilaan ini sangat penting untuk menentukan apakah
terjadi kekerasan

Bagian atau bagian dari visum et


repertum(keterangan saksi ahli)
- pendahuluan biasanya diterangkan
identitas pemeriksa yg bersangkutan,
yang meminta pemeriksaan,identitas
yang diperiksa,jam,tanggal,tempat
pemeriksaan
- pemberitaan atau hasil pemeriksaan
Diterangkan segala hal yang ditemukan
dari hasil pemeriksaan,di bagian ini
sering disebut dengan kesaksian krn
dalam bagian ini dikemukakan fakta
fakta selama pemeriksaan
-kesimpulan dalam visum et repertum
merupakan pendapat pribadi (yg
memeriksa)Menurut kebenaran yang
sesungguhnya berdasarkan
pengetahuan yg sebaik baiknya
Pertemuan 3

-Pasal 1 Butir 25 KUHAP, Pengaduan adalah pemberitahuan disertai permintaan oleh pihak yang
berkepentingan kepada pejabat yang berwenang untuk menindak menurut hukum seorang yang
telah melakukan tindak pidana aduan yang merugikannya.

-Pasal 1 butir 24 KUHAP, Laporan adalah pemberitahuan yang disampaikan oleh seorang karena hak
atau kewajiban berdasarkan undang-undang kepada pejabat yang berwenang tentang telah atau
sedang atau diduga akan terjadinya peristiwa pidana.

“Perbedaan laporan dan pengaduan


Apabila laporan yang dilaporkan
peristiwanya,perbuatannya
Apabila pengaduan yang dilaporkan pelakunya “

Pasal 284 ini Zina menurut konsep KUHP


Dan hanya berlaku untuk masyarakat indonesia yang tunduk pada pasal 27 BW yang hanya
menganut asas monogami.

-Aduan relatif terdapat pasal 367 dan 376


Contoh penyelesaian hukum yang diadukan secara relatif.

Catatan pada pasal 284


-adanya aspek penyertaan yang berdiri sendiri
Artinya pembentuk undang undangnya mensyaratkan bahwa tindak pidana itu bisa diselesaikan
apabila tidak lebih dari 1 orang
*tidak perlu di junto kan dengan pasal 55*

PERTEMUAN 4

-roh adalah kehidupan,pengertian dan kesadaran.


-Sengaja : menghendaki dan mengetahui baik perbuatan yang ia lakukan maupun akibat yang akan
terjadi
(Willen en wetten )

-Kealpaan dalam arti sempit : tidak ada / kurang penghati-hatian.

-Unsur subjektif : unsur yang terdapat di dalam diri sipelaku / niat batin, berupa bentuk bentuk
kesalahan.

-unsur objektif : unsur yang terdapat di luar diri si pelaku . Berupa bentuk : nyawa yang dilindungi
hukum pidana.

-barang siapa pasti merujuk pada sipelaku atau subjek tindak pidana.

-kata rampas, (tidak jelas)


Ekstensinya sangat luas lingkupnya.

-logika hukum : Setiap kaidah hukum ada intensi atau isiSetiap intensi pasti punya ekstensi atau
jangkauan.
Kejahatan terhadap jiwa manusia/nyawa

Pengaturannya : KUHP dibuku 2 bab 19


-Pasal 338 - pasal 350
-pasal 359

BAGAIMANA memahami kejahatan?


Menurut sistematika Kuhp ini bisa dirinci
1. Unsur subjektif :
dibagi menjadi 2 golongan :
-yang dilakukan dengan sengaja atau
disebut juga dolouse mishcdriften yaitu
pasal 338 sampai dengan pasal 350.
1. Pasal 338 : bentuk pokok (penting)
selalu dijadikan acuan oleh bentuk yg
lainnya.

-yang dilakukan karena kealpaan atau


culpa dalam arti sempit yaitu pasal 359
kuhp.
2. Unsur objektif
Kepentingan hukum yang dilindunginya
-kejahatan yang ditujukan terhadap jiwa /
nyawa manusia pada umumnya pasal
388-340 kemudian pasal 344 dan 345.
Terdapat 5 jenis :
1. Pasal 338 doodslatch yaitu
pembunuhan dalam bentuk pokok
2. Pasal 339 disebut pembunuhan yang
dalam bentuk memperberat pidana.
3. Pasal 340 disebut pembunuhan yang
direncanakan terlebih dahulu
4. Pasal 344 disebut pembunuhan yang
dilakukan atas permintaan sangat dan
tegas dari si korban
5. Pasal 345 Kuhp yaitu dengan sengaja
mengajurkan atau membantu orang
lain untuk bunuh diri.

-kejahatan yang ditujukan terhadap jiwa


atau nyawa seorang anak atau bayi yang
sedang atau tidak antara lama
dilahirkan, Pasal 341-343 .

-kejahatan terhadap jiwa bayi atau


seorang anak yang masih dalam
kandungan , pasal 346-349.
PERTEMUAN 5

-Pasal 341
Perbuatan merampas jiwa atau roh anaknya harus dilakukan dengan motif yaitu didorong oleh
perasaan ,perasaan takut akan diketahui.

-pasal 342
Adanya kurun waktu untuk memikirkan dengan matang mengenai cara,alat,tempat,saat,dan daerah
sasaran tubuh yang di incar

(Sengaja yang dibentuk)


Sengaja nya dalam pasal 342 itu timbul pada siibu sebelum ia melahirkan anaknya atau ketika ia
sedang mengandung

Unsur yang penting :


Dilakukannya pembunuhan oleh siibu harus berdasarkan motif untuk melaksanakan kehendak yang
dimiliki oleh siibu itu sebelum ia melahirkan anaknya yaitu sedang mengandung dan kehendak
tersebut diliputi oleh perasaan takut

-pasal 343 (Rasio)


Prof moeljatno dan prof.sudarto
Hubungan pasal 341,342,343
Nampak apabila tindak pidana dalam pasal 341 dan 342 ternyata dilakukan bersama sama sengan
orang lain sebagai pesertanya.
Maka terhadap pesertanya itu dikenakan ketentuan pasal 338 atau pasal 340 bukan pasal 341 atau
pasal 342. Sehingga diliat dari segi pidananya si ibu lebih ringan dari pesertanya.

“Teori ekuivalens”
Conditie sine qua non
-terjemahan dari prof.sudarto
teori ekuivalens setiap syarat adaloah penyebab dan semua syarat nilainya sama apabila satu syarat
tidak ada maka akibatnya akan lain lagi tiap syarat baik positif maupun negatif untuk timbulnya
suatu akibat adalah penyebab dan mempunyai nilai yang sama.

Aspek aspek penting dalam kasus pengguran


1.Pengertian abortus
Gugurnya kandungan atau keguguran
intinya yang namanya abortus adalah pengeluaran buah kehamilan pada waktu janin masih kecil
sehingga tidak dapat hidup terus menerus.
-Abortus spontanius yang terjadi dengan sendirinya tanpa pengaruh dari luar tidak ada persoalan
hukum.
-Abortus provocatus atau buatan
Yaitu abortus yang dibuat dengan sengaja
-abortus provocatus trafikus

Abortus yang dilakukan atas pertimbangan medis penyebabnya karna kehamilan merupakan bahaya
yang dianggap besar bagi wanita atau pertimbangan lain yang di dalam undang undang
-abortus untuk mencegah gangguan kesehatan mental dan fisik
-abortus untuk mencegah kelahiran anak yang menjadi penyebab matinya siibu
-abortus provocatus criminalis
Dilakukan dengan maksud dengan niat yg tidak dibenarkan oleh undang undang
PERTEMUAN 6

Kejahatan yang ditujukan pada harta kekayaan

-Pencurian pasal 362-367


-Penggelapan pasal 372
Penipuan pasal 378
-Perbuatan curang pasal 381-382
-Persaingan curang pasal 382 bis
-Menjual barang makanan palsu pasal 386
-Perbuatan curang mengenai batas pekarangan atau tanah pasal 389
-perbuatan curang mengenai harga pasal 390-391
-kecurangan dalam laporan mengenai neraca pasal 392
-perbuatan curang mengenai hak piutang pasal 396-405
-penghancuran dan perusakan barang pasal 406-412
-penasadahan pasal 480-481

*Delik delik pencurian*


Pengaturan :
Primer : pasal 362 sampai pasal 367
Dari pasal tersebut kita bisa memahami mengetahui bentuk bentuknya tindak pidana pencurian
Yaitu:
1. pencurian dalam bentuk pokok Yaitu pasal 362 kuhp kenapa dikatakan bentuk pokok,sangat
penting karna selalu dijadikan acuan bagi bentuk bentuk yang lainnya
2. Pencurian dengan pemberatan yaitu pasal 363 dan 365
3. Pencurian ringan yaitu pasal 364
4. Pencurian dalam keluarga yaitu pasal 367

Rumusan : intensi adalah unsur unsur yang di formulasikan oleh pembentuk undang undang

1.Pasal 362 KUHP


-Barang siapa : menuju pada orang pelaku atau manusia (unsur subjektif)
-Mengambil : weightnemen (unsur objektif)
Pendapat van bammelen dan van hatum

Pendapat mr.block : Perilaku yang membuat suatu benda berada dalam penguasaan yang nyata

Pendapat noyon langenmeijer :


Mengambil selalu merupakan tindakan sepihak untuk membuat atau menjadikan suatu benda
berada dalam penguasaannya.

Pendapat simons :
Mengambil adalah suatu tindakan yang membuat atau menjadikan sebagian atau seluruh harta
kekayaan orang lain menjadi berada dalam penguasaannya tanpa bantuan atau tanpa izin yang
memiliki dan memutuskan hubungan yang masih ada antara orang lain tersebut yang memilikinya
dengan harta kekayaannya
Kapan perbuatan mengambil itu terjadi ?
Pendapat simons :
Untuk adanya perbuatan mengambil itu tidak disyaratkan bahwa benda yang diambil itu harus
dipindahkan dari tempat semula
Tetapi tidak cukup jika pelakunya hanya memegang benda yang bersangkutan,pelaku harus
membuat atau menjadikan benda tersebut berada dalam penguasaanya

Dalam doktrin hukum pidana :


-Teori kontrektasi untuk adanya perbuatan mengambil disyaratkan dengan sentuhan badaniah
Pelaku telah memindahkan benda yang bersangkutan dari tempatnya semula

-Teori Ablasi untuk adanya perbuatan mengambil disyaratkan bahwa benda yang bersangkutan
harus sudah atau telah diamankan oleh si pelaku

-teori aprehensi untuk adanya perbuatan mengambil disyaratkan bahwa sipelaku harus membuat
atau menjadikan benda yang bersangkutan berada dalam penguasaannya yang nyata

Kapan dikatakan masih ada “hubungan” antara suatu benda dengan orang yang berhak atau
menguasainya dalam hal orang yang berhak tersebut telah kehilangan benda tersebut ?

Pendapat : Van bammelen dan van hatum


Hubungan masih tetap ada Selama benda yang hilang itu masih berada di tempat dimana orang yang
berhak itu telah kehilangan benda tersebut dengan tidak menutupkemungkinan benda yg hilang itu
dapat berpindah tempat baik oleh tindakan manusia maupun hewan dengan alasan karena org yang
berhak itu masih dapat berusaha untuk mendapatkan kembali barang yang hilang tersebut.

Menurut kedua pakar ini , orang yang membuat atau yang menjadikan seseorang yang menguasai
benda tersebut bisa menemukan kembali bendanya yang hilang menjadi gagal dengan maksud
untuk menguasai benda tersebut secara melawan hukum

Putusan :
Menurut hograd perbuatan mengambil itu telah selesai jika benda yang diambil itu sudah berada
dalam penguasaanya walaupun benar sipelaku telah melepaskan kembali benda tersebut.

Benda (hoed) unsur objektif :


Oleh pembentuk undang undang ,bukan hanya dipakai pada tindak pidana pencurian tetapi juga
dipakai pada tindak pidana pemerasan,penipuan,penggelapan
PERTEMUAN 7

Intensi pasal 362 KUHP


1. Barang siapa , subjek tindak pidana yaitu orang atau pelaku
2. mengambil,wegnemen
3. barang, goed
4. seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain
6. dengan maksud hendak ,unsur subyektif
7. memiliki
8. Secara melawan hukum

Sanksi atau hukuman pidananya


-Penjara paling lama 5 tahun atau denda paling banyak 900.000

Kata atau sifatnya alternatif


Kata dan sifatnya komulatif / wajib

Kata (dan/atau) bersifat alternatif komulatif


Berarti hakim bisa menjatuhkan dua duanya ,bisa juga memilih
Kebanyakan diluar undang undang kuhp
Misalnya narkotika. Kembali lagi kepada hakimnya

3 keadilan
1. keadilan komutatif yaitu sama rata dan sama rata
2. keadilan distributif
3. keadilan kodrat alam
4. keadilan vindikatif berasal dari aliran hukum pidana klasik karena pidana klasik orientasinya
kepada perbuatan

Belanda sudah melepaskan pidana mati sudah lama..

Akan diperdalam di mata kuliah hukum penintensier

Sanksi itu ada negatif ada positif


Kalau negatif berarti sanksi negatf yaitu sanksi pidana
Tapi kalau sanksi positif itu hadiah

Beda lagi reaction to crime , sifatnya resmi.


Reaksi dari masyarakat terhadap kejahatan yang sifatnya resmi. Bersifat tidak langsung
Baru akan menjatuhkan pidana apabila terbukti bersalah harus melalui proses sistem peradilan
pidana.

Intensi pasal 363 KUHP


Ayat 1 pencurian ternak (sumber kehidupan)
Gequalifisie diefstal
PERTEMUAN 8

Delik aduan absolut : pasal 284


Jaksa tidak boleh melakukan penuntutan sebelum ada pengaduan

Intensi Pasal 365 : definisi pencuriannya tetap mengambil dari pasal 362

Syarat syarat yang harus diperhatikan:


Unsur unsur tambahan dari pasal 365 menjadi pasal istimewa
1.didahului
2.disertai
3.diikuti dengan kekerasan atau diancam dengan kekerasan

Oleh karna ada istilah ancaman kekerasan


Kekerasan tersebut dilakukan atau dibuat dengan corak
-kekerasan tersebut dilakukan dengan sengaja dengan maksud untuk mempersiapkan atau
mempermudah pencurian
-untuk memungkinkan melarikan diri baik diri sendiri maupun peserta yg lainnya dari hal hal apabila
tertangkap tangan
-dengan maksud untuk menguasai barang

Disamping adanya 2 syarat juga ada 2 maksud tadi

1. maksud untuk mempersiapkan pencurian


Maknanya : berarti perbuatan kekerasan atau ancaman kekerasan mendahului pengambilan barang
misalnya memukul atau bisa juga menembak atau misalnya menyiksa

2.Maksud untuk mempermudah pencurian misalnya pengambilan barang dipermudah dengan


kekerasan atau ancaman kekerasan bisa dengan cara menodong,atau mengikat pemilik rumah atau
barang
(Ada bentuk ajaran turut serta)

Intensi Pasal 367 :


Pasal 367 dikaitkan atau dihubungkan dengan pasal 376
-Dalam ayat 1
Alasan penghapus penuntutan sehingga menyebabkan orang tersebut tidak dapat dipidana
(Terdapat kaitan dengan pasal 58 kuhp)
Dihubungkan pasal 221 ayat 2

Rasio pasal 367 ayat 1 dan 221 ayat 2


Untuk menjaga ketentraman keluarga
Menurut memori penjelasan

-dalam Ayat 2 delik aduan relatif


Yang diadukan adalah orangnya
Konsekuensinya apabila dalam kasus tersebut melibatkan orang lain :
Peserta yang tidak diadukan tidak dapat di tuntut

Keistimewaan : unsur unsurnya tidak ada,mengambil dari pasal 362


Dipergunakan dalam tindak pidana yg lain yaitu pasal 376
Pemerasan / pengancamannya :
pasal 368 & pasal 369
Istilah pemerasan dan pengancaman merupakan terjemahan dari aftersing dan afdreiging

Isi dari pasal tersebut dicantumkan atau dibuat perbuatan memaksa terjemahan dari dwingen

Pasal 335 merupakan kejahatan terhadap kemerdekaan dikenal dengan pemaksaan caranya dengan
pasal 368 dan 369

Pasal 355 dianggap sebagai pasal yang lebih umum adanya paksaan yang ditujukan :

1.untuk melakukan sesuatu (aktif)


2.untuk tidak melakukan sesuatu (pasif)
3.membiarkan sesuatu

Dalam hal ini ada pendapat noyon langemeijer :


Perlu dipahami ada perbedaan antara pencurian di satu pihak dengan pemerasan dan pengancaman
di pihak lain
Perbedaan yang memberi kenmerken (tanda kenal atau ciri khas) :
1. didalam pencurian beralihnya penguasaan barang sama waktu atau pada saat yang sama dengan
terjadinya perbuatan yang dilakukan oleh si pencuri
2. Dalam pemerasan Peralihan penguasaan barang adalah akibat atau merupakan akibat dari
perbuatan memeras yaitu karna perbuatan orang yang diperas sendiri atau karna perbuatan orang
yang diperas bersama dengan orang lain

Simpulan dari noyon langemeijer :


Pencurian Pemindahan atau perpindahan kekuasaan dilakukan karna kekuasaan sipencuri sendiri

Pemerasan Perpindahan penguasaan barang diberikan atau disuruh diberikan atau dibiarkan diambil
PERTEMUAN 9

362 : goed : benda / barang

Benda yang berasal dari kejahatan :


Penadahan :
Diatur dalam buku 2 pasal 480,481,482

Pasal 480 (voorwerg) : penadahan dalam bentuk pokok


Pasal 481 : penadahan dalam bentuk dilihat sanksi pidana nya

Dalam doktrin penadahan karena kebiasaan bersangkutan dengan mata pencaharian

Pasal 482 : penadahan dalam bentuk ringan

Penadahan dalam belanda disebut beguntigsings delican artinya delik mempermudah atau menurut
prof moeljatno adalah delik mempermudah maksudnya
Suatu tindakan atau suatu perbuatan yang memungkinkan diteruskannya suatu perbuatan jahat
yang telah dilakukan oleh orang lain.

Sipelaku Memberikan kemudahan kepada orang lain Yang telah melakukan kejahatan terhadap
harta kekayaan.

Dimana letak mempermudahnya ? Yaitu membeli atau menampung benda benda dari hasil
kejahatan bisa pencurian,penggelapan,bisa penipuan.

~Jadi si penadah mempermudah diteruskannya kejahatan yang telah dilakukan Oleh orang lain
seperti pencurian penggelapan penipuan pemerasan dan lain lain

Unsur unsurnya :
-unsur subjektif :
(unsur yang terdapat dalam diri si pelaku)
pro parte dolus pro parte culpa =
“diketahui atau sepatutnya harus diduga”

Karna terdapat 2 unsur subjektif yang dicantumkan maka pasal tersebut dikenal dengan delik pro
parte dolus pro parte culpa

-unsur objektif :
Perbuatan atau (Unsur yang terdapat di luar diri si pelaku)
Dapat Berupa Perbuatan tertentu,akibat tertentu,keajaran tertentu,sifat melawan hukum,kualitas
pribadi baik yang meringankan maupun memberatkan

1. adanya barang yang berasal dari kejahatan atau barang gelap


2. Si pelaku telah membeli barang atau menyewa bisa juga menukar bisa juga menerima gadai bisa
juga menerima hadiah
3. Menjual mengangkut menyimpan menyembunyikan (perbuatan tersebut dimaksud untuk
mengejar keuntungan)

Sanksi pidana :
Sistem perumusannya
PERTEMUAN 10

Recidive
1.General Recidive ( pengulangan umum)
Tindak pidana yang dilakukan kemudian tidak diharuskan sejenis atau tidak diharuskan sama dengan
tidak pidana yang dilakukan sebelumnya.

2.Special Recidive (pengulangan khusus)


Tindak pidana yg dilakukan kemudian harus sejenis atau harus sama dengan tindak pidana yang
dilakukan sebelumnya atau pertama kali

3.sistem Recidive antara


Didalam sistem ini merupakan campuran antara general recidive atau pengulangan umum dengan
special recidive atau pengulangan khusus
Tindak pidana yang dilakukan kemudian adalah tindak yang merupakan golongan tertentu menurut
undang-undang
Maksudnya : undang undang menentukan terlebih dahulu sejumlah tindak pidana dan dibaginya
menurut golongan -golongann berdasarkan sifatnya yang dianggap sama

Catatan Ketentuan dari pasal 486: ternyata semua kejahatan kejahatan yang digolongkan dari pasal
ini terdiri dari perbuatan perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud untuk
mendapatkan keuntungan yang tidak halal atau Perbuatan perbuatan yang dilakukan oleh seseorang
dengan mempergunakan tipu daya atau tipu muslihat.
Misalnya : pencurian,penggelapan,penipuan dll

Hal ini yg menjadi dasar atau alasan untuk memperberat pidana dengan sepertiganya asal saja
dipenuhi syarat syaratnya

Syarat syaratnya :
1. Terhadap kejahatan yang pertama atau pertama kali dilakukan residivis harus sudah dipidana
dengan keputusan hakim yang tidak dapat diubah lagi dan hanya dengan pidana penjara

Syarat syarat yang harus dipenuhi sebelum pidananya ditambah dalam pasal 487 ini sama dengan
pasal 486

Catatan Dalam pasal 488


Sejumlah kejahatan kejahatan yang terdiri dari berbagai kejahatan yang pada hakikatnya sama
sifatnya mengandung suatu penghinaan
Syarat syaratnya agar pidananya ditambah 1/3 karna recidive
1. Ditentukan dalam pasal 486 dan 487
2. Dalam pasal 488 tidakk ditentukan harusnya dengan pidana penjara yang harus dijatuhkan
berhubung dengan kejahatan nya yang pertama ,jadi artinya pidana penjara dan kurungan diartikan
dasar recidive

Anda mungkin juga menyukai