Anda di halaman 1dari 6

UTS TINDAK PIDANA UMUM

Nama :Eka Endah Juniarti


Nim :B10020336
Kelas :G
Mata kuliah :Tindak Pidana Umum
Dosen Pengampu :Aga Anum Prayudi,S.H.,M.H.

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS JAMBI 2020/2021
1. Jelaskan perbedaan kejahatan terhadap nyawa yang dilakukan dengan sengaja dan dengan
kejahatan terhadap nyawa yang dilakukan dengan tidak sengaja dan sebutkan pengaturannya di
dalam KUHP!
A. Kejahatan terhadap nyawa yang dilakukan dengan sengaja (dolus misdrijven), adalah kejahatan yang
dimuat dalam BAB XIX KUHP, pasal 338 s/d 350.
kejahatan terhadap nyawa dengan sengaja dibedakan dalam 3 macam, yakni:
 Kejahatan terhadap nyawa orang pada umumnya, dimuat dalam pasal: 338, 339, 340, 344, 345.
 Kejahatan terhadap nyawa bayi pada saat atau tidak lama setelah dilahirkan, dimuat dalam
pasal:341, 342, dan 343.
 Kejahatan terhadap nyawa bayi yang masih ada dalam kandungan ibu(janin), dimuat dalam
pasal 346, 347, 348, dan 349.
Kejahatan terhadap nyawa yang dilakukan dengan sengaja disebut atau diberi kualifikasi sebagai
pembunuhan, yang terdiri dari
a) Pembunuhan biasa dalam bentuk pokok doodslag, (338)
b) Pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului dengan tindak pidana lain(339)
c) Pembunuhan berencana(moord, 340)
d) Pembunuhan ibu terhadap bayinya pada saat atau tidak lama setelah dilahirkan (341, 342, dan
343)
e) Pembunuhan atas permintaan korban(344)
f) Penganjuran dan pertolongan pada bunuh diri (345)
g) Penguguran dan pembunuhan terhadap kandungan (346 s/d 349).

B. Kejahatan terhadap nyawa yang dilakukan tidak dengan sengaja (culpose misdrijven), dimuat dalam
BAB XXI (khusus pasal 359)
Kejahatan yang dilakukan tidak dengan sengaja adalah kejahatan yang dirumuskan dalam pasal
359, yang berbunyi: “Barangsiapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan orang lain mati,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun atau pidana kurungan paling lama 1 tahun”
Unsur – unsur dari rumusan tersebut di atas adalah:
a) Adanya unsur kelalaian (kulpa)
b) Adanya wujud perbuatan tertentu
c) Adanya akibat kematian orang lain
d) Adanya hubungan kasual antara wujud perbuatan dengan akibat kematian orang lain itu.
Salah satu varian dari kejahatan kekerasan adalah pembunuhan. Unsur tindakan yang dianggap
dan menyebabkan kematian terlihat jelas pada kejahatan ini. Pembunuhan merupakan suatu kejahatan
yang serius karena merupakan tindakan menghilangkan nyawa seseorang. Secara umum, pembunuhan
itu sendiri dapat diklarifikasikan menjadi dua jenis, yakni (1) nonkriminal (lawful) dan (2) kriminal
(unlawful).
Pembunuhan nonkriminal meliputi pembunuhan yang dapat dimaafkan. Pembunuhan yang dapat
dimaafkan merupakan suatu tindakan penghilangan nyawa seseorang karena karena faktor
ketidaksengajaan, sedangkan pembunuhan yang dibenarkan merupakan suatu tindakan pembunuhan
yang terjadi dalam suatu keadaan tertentu.
2. Jelaskan perbedaan pasal 338 KUHP dengan pasal 340 KUHP bila dilihat dari unsur-unsurnya!

Pasal 338 KUHP : Barang siapa dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain dipidana
karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama 15 tahun.Apabila rumusan tersebut dirinci
unsur-unsurnya, maka terdiri dari:
a. Unsur objektif
1. Perbuatan: menghilangkan nyawa
2. Objeknya: nyawa orang lain
b. Unsur subjektif: dengan sengaja Dalam perbutan menghilangkan nyawa orang lain terdapat 3
syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Adanya wujud perbuatan
2. Adanya suatu kematian orang lain
3. Adanya hubungan sebab dan akibat (casual verband) antara perbuatan dan akibat kematian
orang lain.
Antara unsur subjektif sengaja dengan wujud perbuatan menghilangkan terdapat syarat yang juga
harus dibuktikan, ialah pelaksanaan perbuatan menghilangkan nyawa orang lain harus tidak lama setelah
timbulnya kehendak atau niat untuk menghilangkan nyawa orang lain itu. Oleh karena apabila terdapat
tenggang waktu yang cukup lama sejak timbulnya atau terbentuknya kehendak untuk membunuh dengan
pelaksanaannya, dimana dalam tenggang waktu yang cukup lama itu petindak dapat memikirkan tentang
berbagai hal.
Pasal 340 KUHP : Pembunuhan dengan rencana lebih dulu atau disingkat dengan pembunuhan
berencana adalah pembunuhan yang paling berat ancaman pidananya di seluruh bentuk kejahatan
terhadap jiwa manusia.
Diatur dalam Pasal 340 KUHP yang rumusannya adalah : “Barang siapa dengan sengaja rencana
terlebih dahulu mengambil nyawa orang lain, dipidana karena pembunuhan dengan rencana, dengan
pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama 20 tahun”.
Rumusan tersebut terdiri dari unsur-unsur :
a. Unsur subjektif
 Dengan sengaja
 Dan dengan rencana terlebih dahulu
b. Unsur objektif
 Perbuatan : menghilangkan nyawa
 Objektif : nyawa orang lain Pembunuhan berencana terdiri dari pembunuhan dalam Pasal
338 KUHP, ditambah adanya unsur dengan rencana terlebih dahulu. Lebih berat ancaman
pidana pada pembunuhan berencana, jika dibandingkan dengan pembunuhan dalam Pasal
338 maupun Pasal 339, diletakkan pada adanya unsur dengan rencana terlebih dahulu.
Pasal 340 dirumuskan dengan cara mengulang kembali seluruh unsur dalam Pasal 338,
kemudian ditambah dengan suatu unsur lagi yakni “dengan rencana terlebih dahulu” oleh karena dalam
Pasal 338, maka pembunuhan berencana dapat dianggap sebagai pembunuhan yang berdiri sendiri (een
zelfstanding misdrijf) lepas dan lain dengan pembunuhan biasa dalam bentuk pokok Pasal 338 KUHP.
Berdasarkan apa yang diterangkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa meneruskan Pasal 340
dengan cara demikian, pembentuk UU sengaja melakukan dengan maksud sebagai kejahatan yang
berdiri sendiri. Oleh karena di dalam pembunuhan berencana mengandung pembunuhan biasa, maka
mengenai unsur- unsur pembunuhan berencana yang menyangkut pembunuhan biasa dirasa tidak perlu
dibicarakan lagi, karena telah cukup dibicarakan di muka.
Mengenai unsur dengan rencana terlebih dahulu, pada dasarnya mengandung 3 syarat yaitu :
a. Memutuskan kehendak dalam suasana tenang
b. Ada tersedia waktu yang cukup sejak timbulnya kehendak sampai dengan pelaksanaan
kehendak
c. Pelaksanaan kehendak (perbuatan) dalam suasana tenang.

3. Jelaskan unsur subjektif dan unsur objektif dari pasal 339 KUHP!

Pembunuhan yang Diikuti, Disertai atau Didahului oleh Tindak Pidana Lain.
Pembunuhan yang dimaksudkan ini adalah sebagaimana yang dirumuskan dalam Pasal 339, yang
berbunyi: “Pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului oleh suatu tindak pidana lain, yang
dilakukan dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pelaksanaannya, atau untuk
menghindarkan diri sendiri maupun peserta lainnya dari pidana dalam hal tertangkap tangan, ataupun
untuk memastikan penguasaan benda yang diperolehnya secara melawan hukum, dengan pidana penjara
seumur hidup atau sementara waktu, paling lama 20 tahun”.
Apabila rumusan tersebut dirinci, maka terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut:
a. Semua unsur pembunuhan (objektif dan subjektif) Pasal 338
b. Yang (1) diikuti, (2) disertai, atau (3) didahului oleh tindak pidana
c. Pembunuhan itu dilakukan dengan maksud:
 Untuk mempersiapkan tindak pidana lain
 Untuk mempermudah pelaksanaan tindak pidana lain
 Dalam hal tertangkap tangan ditunjukkan
 Untuk menghindarkan (1) diri maupun (2) peserta lainnya dari pidana, atau
 Untuk memastikan penguasaan benda yang diperolehnya secara melawan hukum (tindak
pidana lain itu).
Kejahatan Pasal 339, kejahatan pokoknya adalah pembunuhan, suatu bentuk khusus pembunuhan
yang diperberat (gequlificeerde doodslag). Pada semua unsur yang disebutkan dalam butiran b dan c
itulah diletakkan sifat yang memberatkan pidana dalam bentuk pidana khusus.
Pembunuhan yang diberatkan ini sebetulnya terdiri dari 2 macam tindak pidana sekaligus, ialah
yang satu adalah pembunuhan biasa dalam bentuk pokok Pasal 338 KUHP, yang lain adalah tindak
pidana lain (selain pembunuhan). Tindak pidana lain itu harus terjadi, tidak boleh baru percobaanya,
apabila pembunuhannya telah terjadi, akan tetapi tindak pidana lain itu belum terjadi,misalnya
pembunuhan untuk mempersiapkan pencurian dimana pencuriannya itu belum terjadi, maka kejahatan
Pasal 339 tidak terjadi.
Adanya hubungan objektif maupun hubungan subjektif antar pembunuhan dengan tindak pidana
yang lain, dapat dilihat dari perkataan atau unsur-unsur, diikuti disertai atau didahului dan dengan
maksud untuk mempersiapkan dan seterusnya.
 Dari unsur diikuti dan maksud mempersiapkan Apabila pembunuhan itu diikuti (gevolgd)
oleh tindak pidana lain, yang artinya pembunuhan itu dilakukan dulu, baru kemudian
tindak pidana lain, maka maksud untuk melakukan pembunuhan itu adalah untuk
mempersiapkan tindak pidana lain itu.
 Dari unsur disertai dan maksud mempermudah Apabila pembunuhan itu disertai
(vergezeld) oleh tindak pidana lain, yang artinya bahwa pelaksanaan pembunuhan dengan
pelaksanaan tindak pidana lain terjadi secara berbarengan, maka maksud melakukan
pembunuhan itu ditunjukkan pada hal mempermudah pelaksanaan tindak pidana lain.
 Dari unsur didahului dan maksud melepaskan diri dan seterusnya Apabila pembunuhan
itu didahului (voorafgegaan) oleh tindak pidana lain, yang artinya tindak pidana lain itu
dilakukan lebih dulu dari pada pembunuhan, maka maksud melakukan pembunuhan itu
adalah dalam hal tertangkap tangan ditunjukkan:
a. Untuk menghindari dirinya sendiri maupun peserta lainnya dari pidana.
b. Untuk memastikan penguasaan benda yang diperolehnya dari tindak pidana lain.
c. Pembunuhan Berencana (moord).

4. Buatlah suatu contoh kasus yang menggambarkan pembunuhan berencana pasal 340 dan contoh
kasus pembunuhan sebagaimana yang dimaksud pada pasal 339 KUHP!

Contoh kasus pasal 340 KUHP Tentang Pembunuhan Berencana Pada Kasus Pembunuhan
Tragis Anggota Ormas Di Bali”. Latar belakang penelitian ini adanya kasus pembunuhan tragis atau
pembunuhan berencana yang banyak meresahkan masyarakat. Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian hukum normatif, permasalahan yang dibahas adalah mengenai unsur-
unsur tindak pidana pembunuhan berencana pada Pasal 340 KUHP dan bagaimana pertanggungjawaban
pelaku pada tindak pidana pembunuhan.
Metode penelitian dengan menggunakan pendekatan Undang-undang. Analisis berdasarkan
kasus pembunuhan salah satu anggota Ormas di Bali. Dapat disimpulkan unsur-unsur pembunuhan
berencana berdasarkan Pasal 340 KUHP yakni barangsiapa yang sengaja dengna rencana terlebih dahulu
yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang, kemudian pertanggungjawabannya dengan hukuman
pidana mati atau seumur hidup atau paling lama dua puluh tahun.
Contoh kasus pasal 339 KUHP ,Tersangka di bawah umur tak bisa dihukum mati atau dihukum
penjara seumur hidup. Sesuai kesepakatan internasional yang sudah diakui Indonesia, tersangka hanya
bisa dihukum penjara di bawah 20 tahun. Demikian disampaikan Ketua Umum Komisi Perlindungan
Anak (Komnas Anak) Arist Merdeka Sirait, Jumat (2/8/2013).
Ia menyampaikan hal itu menanggapi tersangka perkosaan, perampokan, dan pembunuhan
berencana yang dilakukan KH alias Kus (16) terhadap SW (14). "Jika akhirnya hakim memvonis
tersangka dengan hukuman penjara 20 tahun, atau seumur hidup, atau hukuman mati, maka pelaksanaan
hukumannya otomatis akan berubah, penjara di bawah 20 tahun," kata Arist. Hal ini sudah diatur dalam
Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan UU No 11 Tahun 2012
tentang Sistem Peradilan Tindak Pidana oleh Anak. "Semua jeratan pasal yang menghukum anak di
bawah umur tidak boleh lebih dari 20 tahun penjara," ujarnya.
Tersangka KH mengaku kepada polisi bahwa dia merencanakan pembunuhan terhadap SW. KH
membunuh mantan pacarnya itu untuk mendapatkan sepeda motor dan telepon genggam yang dibawa
SW. KH lalu menjual telepon genggam dan sepeda motor tersebut untuk membayar uang muka sepeda
motor pacarnya yang lain. KH membunuh SW di kebun kosong Perumahan Gama Setia, Serua, Ciputat,
Tangerang Selatan, Senin (15/7/2013). Kanit V Sat Jatanras Direskrimum Polda Metro Jaya Komisaris
Antonius Agus yang dihubungi terpisah mengatakan, KH dijerat Pasal 340 KUHP juncto Pasal 338
KUHP juncto Pasal 339 KUHP. "Tersangka sudah berniat membunuh untuk mendapatkan harta
korban," kata Antonius.

Anda mungkin juga menyukai