Anda di halaman 1dari 5

TAKE HOME

TINDAK PIDANA TERTENTU DALAM KUHP


ANALISIS KASUS PEMBUHUNAN BERENCANA BERDASARKAN
PASAL 339 DAN 340

Oleh :
Anak Agung Ayu Putri Redita Swari
1604551072

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
Kasus : Pembunuh Rian XL Divonis Penjara Seumur Hidup

TEMPO.CO, Jakarta - Hakim Pengadilan Negeri Garut, Jawa Barat, menjatuhkan


hukuman penjara seumur hidup kepada Andy Wahyudi, 36 tahun, terdakwa kasus
pembunuhan mantan Sekretaris Presiden Direktur PT XL Axiata, Hayriantira alias Rian,
Senin, 18 April 2016.

Andy terbukti bersalah melanggar pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana,
karena melakukan pembunuhan berencana. "Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan
melakukan tindak pidana berencana. Menjatuhkan pidana penjara seumur hidup kepada
terdakwa," ujar Ketua Majelis hakim, Elin Pujiastuti saat membacakam vonis di ruang
Garuda Pengadilan Negeri Garut.

Tingginya putusan hakim itu karena selama jalannya persidangan tidak ada
keterangan maupun bukti yang meringankan terdakwa. Bahkan terdakwa membantah
pernyataan saksi dan berbelit-belit dalam memberikan keterangan. Putusan hakim ini sesuai
dengan tuntutan jaksa penuntut umum.

Dalam amar putusan, majelis hakim menyatakan pembunuhan yang dilakukan Andy
telah direncanakan terlebih dahulu. Perbuatan terdakwa juga tergolong sadis yakni korban
dibunuh dengan cara dibekap dan jasadnya dimasukan ke dalam bak mandi air panas hingga
tubuh korban rusak.

Pembunuhan itu berawal dari proyek pengadaan barang di PT XL. Sekitar Februari
2014, Andy meminta bantuan Rian memuluskan proyek pengadaan 3 ribu alat pemadam
kebakaran di PT XL senilai Rp 3,9 miliar. Namun pada Oktober 2014, Rian bersama
rekannya mengaku tidak dapat membantu Andy. Alasannya karena proyek tidak bisa tender
langsung, selain itu juga di XL terdapat audit yang dilakukan oleh akuntan publik.

Namun sebelum proyek batal, Rian pernah diberi uang oleh Andi sebesar Rp 80 juta
sekitar Maret dan Juni 2014. Uang itu untuk keperluan korban dalam menyelesaikan
perceraiannya dan melunasi pembelian mobil Honda Mobilio. Akan tetapi uang tersebut
dianggap utang piutang oleh Rian yang dituangkan dalam tulisan tangan. Dalam perjanjian
itu, Rian menyebutkan bila hingga Desember 2014 tidak bisa membayar utang maka mobil
tersebut akan dijual ke Andy seharga Rp 175 juta. Namun Andy harus mengembalikan sisa
dari uang penjualan mobil itu kepada Rian.
Pada 30 Oktober 2014, Andy mengajak Rian ke Garut dengan alasan membeli jaket
kulit. Setibanya di salah satu hotel di Garut, Andy kembali menanyakan proyek pengadaan
alat pemadam kebakaran. Rian tetap bersikukuh tidak dapat membantunya. Malah Rian
mengajak Andy untuk berhubungan badan. Saat itu korban tengah rebahan di tempat tidur
hotel. "Karena kesal, terdakwa langsung membekap bantal ke wajah Rian hingga tewas," ujar
Elin. Selain dijerat pasal pembunuhan berencana, Andy juga akan dijerat pasal 365 KUHP
karena melakukan pencurian dengan kekerasan.

Sumber : Tempo.co diakses pada tanggal 17 Desember 2018

1. Pembahasan
Analisis :

Berdasarkan kasus tersebut tindakan Andy yang dilakukan kepada Rian termasuk
dalam tindakan pidana pembuhuhan berencana dan melaukan pencurian berserta kekerasan
karena sudah memenuhi unsur yang ada pada pasal 339 dan 340 KUHP. Pembuhuhan
berencana adalah kejahatan merampas nyawa manusia lain, atau membunuh, setelah
dilakukan perencanaan mengenai waktu atau metode, dengan tujuan memastikan
keberhasilan pembunuhan atau untuk menghindari penangkapan. Pembunuhan terencana
dalam hukum umumnya merupakan tipe pembunuhan yang paling serius, dan pelakunya
dapat dijatuhi hukuman mati atau penjara seumur hidup.

Pasal 339: Pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului oleh suatu tindak pidana,
yang dilakukan dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pelaksanaannya,
atau untuk melepaskan diri sendiri maupun peserta lainnya dari pidana bila tertangkap
tangan, ataupun untuk memastikan penguasaan barang yang diperolehnya secara melawan
hukum, diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara selama waktu
tertentu paling lama dua puluh tahun. (KUHP 35, 37-1 sub 2’, 338, 350, 487; Sv. 24 dst).

Unsur-unsur Pasal 339 KUHP:

1. Unsur obyektif
a. Pembunuhan
b. Diikuti, disertai, atau didahului dengan tindak pidana lain (dalam kasus ini tindak
pidana lain yang dimaksud adalah terjadinya pencurian disertai dengan kekerasan.)
2. Unsur Subyektif dilakukan dengan maksud untuk:
a. Mempersiapkan
b. Mempermudah
c. Tertangkap tangan : untuk melepaskan diri sendiri atau peserta lain dari perbuatan itu
dari hukuman, atau intuk menjamin kepemilikan barang yang diperoleh dengan
melawan hukum
Kejahatan yang dimaksud dalam Pasal 339 KUHP, selain pelaku melakukan
pembunuhan tetapi juga. Melakukan perbuatan pidana lain yaitu pencurian dengan
kekerasan.

Pasal 340 KUHP : “ Barangsiapa sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa
orang lain, diancam, karena pembunuhan dengan rencana (moord), dengan pidana mati atau
pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun “

Unsur-unsur yang terdapat dalam pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana tersebut
adalah :

1. Unsur Subyektif:
a. Dengan sengaja
Unsur sengaja ini bisa diliat dari sisi sipelaku Andy yang bahwasanya melakukan
pembunuhan pada saat, Abdy Hiang naik darah dan membekap wajah Rian dengan
bantak yang berada di dekatnya dan menyebabkan Rian tak bisa bernafas da
kehilangan nyawa. Andy Bak berusaha melarikan diri dengan membalikkan
badannya.
b. Dengan rencana terlebih dahulu
Unsur dengan rencana terlebih dahulu dapat dilihat pada saat Andy Membekap wajah
rian dengan keras padahal rian sudah merintis kesakitan namun tetap dibekap, karna
kekerangan nafas ria mereggang nyawanya.
2. Unsur Obyektif
a. Perbuatan: menghilangkan nyawa.
Unsur ini dapat dilihat dari :
1. Unsur ini disyaratkan adanya orang mati. Dimana yang mati adalah orang lain
dan bukan dirinya sendiri si pembuat tersebut.
2. Pengertian orang lain adalah semua orang yang tidak termasuk dirinya sendiri si
pelaku.
3. Dalam rumusan tindak pidana Pasal 338 KUHP tidak ditentukan bagaimana cara
melakukan perbuatan pembunuhan tersebut, tidak ditentukan alat apa yang
digunakan tersebut, tetapi Undang-Undang hanya menggariskan bahwa akibat
dari perbuatannya itu yakni menghilangkan jiwa orang lain atau matinya orang
lain.
4. Kematian tersebut tidak perlu terjadi seketika itu atau sesegera itu, tetapi mungkin
kematian dapat timbul kemudian.
5. Untuk memenuhi unsur hilangnya jiwa atau matinya orang lain tersebut harus
sesuatu perbuatan, walaupun perbuatan itu kecil yang dapat mengakibatkan
hilangnya atau matinya orang lain
b. Obyeknya: nyawa orang lain
Adapun kasus yang disebutkan diatas terdapat syarat-syarat yang merupakan
perbuatan menghilangkan nyawa orang lain yang harus dipenuhi yaitu:
1. Adanya wujud perbuatan
2. Adanya suatu kematian (orang lain)
3. Adanya hubungan sebab dan akibat (causal verband) antara perbuatan dan akiat
kematian (orang lain)

Maka orang tersebut dapat dikenai pasal 340 KUHP, tentang pembunuhan berencana,
karena apabila terdapat tenggang waktu yang cukup lama sejak timbulnya atau terbentuknya
kehendak untuk membunuh dengan pelaksanaannya, dimana dalam tenggang waktu yang
cukup lama itu petindak dapat memikirkan tentang berbagai hal, misalnya memikirkan
apakah kehendaknya itu akan diwujudkan dalam pelaksanaan ataukah tidak, dengan cara apa
kehendak itu akan diwujudkan. Maka pembunuhan itu masuk kedalam pembunuhan
berencana (Pasal 340 KUHP), dan bukan lagi pembunuhan biasa.

2. Alasan memilih kasus tersebut

Alasan dalam pengambilan kasus tersebut untuk dialisis karena memenuhi unsur-unsur yang
ada pada pasal 339 dan 340 KUHP. Unsur yang terdapat pada pasal 339 dipenuhi kasus
tersebut yaitu tidak hanya ada satu tindakan pidana tetapi diikuti, disertai, atau didahului
dengan tindak pidana lain (dalam kasus ini tindak pidana lain yang dimaksud adalah
terjadinya pencurian disertai dengan kekerasan). dan unsur yang terdapat pada 340 sudah
terpenuhi salah satunya menghilangkan nyawa seseorang dengan sengaja.

Anda mungkin juga menyukai