Anda di halaman 1dari 7

Pembunuhan Berencana

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pembunuhan merupakan kejahatan yang sangat berat dan cukup mendapat perhatian di dalam
kalangan masyarakat. Berita di surat kabar,majalah dan surat kabar onlinesudah mulai sering
memberitakan terjadi nya pembunuhan.Tindak pidana pembunuhan di kenal dari zaman ke
zaman dan karena bermacam-macam faktor.Zaman modern ini tindak pidana pembunuhan malah
makin marak terjadi.Tindak pidana pembunuhan berdasarkan sejarah sudah ada sejak dulu,atau
dapat dikatakan sebagai kejahatan klasik yang akan selalu mengikuti perkembangan kebudayaan
manusia itu sendiri
Tindak pidana pembunuhan adalah suatu perbuatan yang dengan sengaja maupun
tidak,menghilangkan nyawa orang lain. Perbedaan cara melakukan perbuatan tindak pidana
pembunuhan ini terletak pada akibat hukum nya,ketika perbuatan tindak pidana pembunuhan ini
dilakukan dengan sengaja ataupun direncanakan terlebih dahulu maka akibat hukum yaitu sanksi
pidana nya akan lebih berat dibandingkan dengan tindak pidana pembunuhanyangdilakukan
tanpa ada unsur-unsur pemberat yaitu direncanakan terlebidahulu.Pembunuhan berencana sesuai
Pasal 340 KUHPadalah suatu pembunuhan biasa seperti Pasal 338 KUHP, akan tetapi dilakukan
dengan direncanakan terdahulu.
Ada 3 unsur dengan rencana terlebih dahulu :
1. Memutuskan kehendak dalam suasana tenang.
2. Ada tersedia waktu yang cukup sejak timbulnya kehendak sampai dengan pelaksanaan
kehendak.
3. Pelaksanaan kehendak (perbuatan) dalam suasana tenang.
Pembunuhan berencana mempunyai unsur-unsur :
• unsur subyektif yaitu dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu dan,
• unsur obyektif terdiri atas, Perbuatan : menghilangkan nyawa, Obyeknya : nyawa orang
lain.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas yang diuraikan yang sebelumnya maka penelitian
merumuskan sebagai berikut
1. Apa sanksi yang dijatuhkan hakim terhadap pelaku tindak pidana dalam putusan ?
2. Bagaimana analisis penulis terhadap putusan tersebut ?

BAB II
Kerangka Teoritis Dan Konseptual

1. Kerangka Teoritis

Kerangka teoritis adalah konsep-konsep yang sebenar-benarnya merupakan abstraksi dari


hasil pemikiran atau kerangka/acuan yang pada dasarnya bertujuan mengadakan kesimpulan
terhadap dimensi-dimensi.

Menurut Moeljatno, hukum adalah keseluruhan kumpulan-kumpulan peraturan-peraturan


atau kaidah-kaidah dalam suatu kehidupan bersama atau keseluruhan peraturan tentang tingkah
laku yang berlaku dalam suatu kehidupan bersama yang dapat dipaksakan pelaksanaannya
dengan suatu sanksi.

2. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah merupakan kerangka yang menggambarkan hubungan antara


konsep-konsep khusus yang merupakan kumpulan arti-arti yang berkaitan dengan istilah yang
diteliti atau diketahui.

Pertanggungjawaban pidana adalah suatu yang dipertanggungjawabkan secara pidana


terhadap seseorang yang melakukan perbuatan pidana atau tindak pidana, untuk adanya
pertanggungjawaban pidana harus jelas terlebih dahulu siapa yang dipertanggungjawabkan.

Pelaku tindak pidana adalah seseorang yang melakukan tindak pidana yang bersangkutan,
baik disengaja atau tidak sengaja seperti yang disyaratkan oleh undang-undangan dan telah
menimbulkan akibat yang tidak dikehendaki oleh undang-undang.

Pembunuhan berencana adalah kejahatan merampas nyawa manusia lain, atau


membunuh, setelah dilakukan perencanaan mengenai waktu atau metode, dengan tujuan
memastikan keberhasilan pembunuhan atau untuk menghindari penangkapan.
BAB III

METODE PENELITIAN

Makalah ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif, pendekatan yuridis normatif ini
dilakukan dengan cara menelaah dan menginterpretasikan hal-hal yang bersifat teoritis yang
menyangkut asas, konsepsi, doktrin dan norma hukum yang berkaitan dengan pembuktian
perkara pidana.

Pendekatan yuridis normatif adalah pendekatan yang dilakukan berdasarkan bahan hukum utama
dengan cara menelaah teori-teori, konsep-konsep, asas-asas hukum serta peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan makalah ini. Pendekatan ini dikenal pula dengan
pendekatan kepustakaan, yakni dengan mempelajari buku-buku, peraturan perundan-undangan
dan dokumen lain yang berhubungan dengan makalah ini.
BAB IV

KASUS

Bahwa teradakwa mengakui telah melakukan pembunuhan (merampas nyawa korban AFRIZAL
SABIRIN , pada hari Selasa tanggal 10 JUli 2012 sekira-sekira Jam. 02.00 Wib, bertempat di
kamar 450 Hotel Marcure Taman Impian Jaya Ancol Kel. Ancol Kec. Pademangan Jakarta
Utara. Bahwa terdakwa mengakui perbuatan tersebut dilakukan terdakwa karena terdawka
menaruh dendam kepada korban Afrizal Sabirin Bahwa sebelum melakukan pembunuhan
terhadap korban, terdakwa telah merencanakan sebelumnya dimana terdakwa membeli bensin
sebanyak 2 (dua) liter di daerah Cikini dan bensin tersebut dimasukkan kedalam botol bekas
mineral , lalu dibawa ke Hotel dan setelah di otel Marcure terdawka membakar tubuh korban
sehingga meninggal dunia Bahwa terdakwa mengakui perbuatan tersebut dilakukan berawal pada
hari Jumattanggal 06 Juli 2012 , terdawka dan korban AFRIZAL SABIRIN pamitan kepada Istri
korban yakni saksi Septi Vella als Vella untuk pergi ke BandungJawa Barat , melainkan pergi ke
Hotel Park Cawang Jakarta Timur , didalam HotelPark cawang Jakarta Timur, terdakwa dan
korban Afrizal Sabirin melainkanpersetubuhan sejenis, kemudian ketika korban Sfrizal Sabirin
dan terdakwaberada di Pusat grosir Cililitan Jakarta Timur perselisih paham, dimana korban
Afrizal sabirin mendorong tubuh terdakwa hingga terdakwa terjatuh terlentang yang
menyebabkan kepala terdakwa menjadi benjol sehingga terdakwa menaruh dendam kepada
korban Afrizal Sabirin Bahwa terdakwa mengakui setelah terdakwa dan korban menginap di
Hotel ParkCawang Jakarta Timur , kemudian pada hari sabtu tanggal 07 Juli 2012 ,terdakwa dan
korban menginap di Hotel Grand Menteng Jakarta Pusat dimana dihotel Grand Menteng tersebut
terdakwa dan korban Afrizalsabirin melakukanpersetubuhan sejenis berkali-kali , selanjutnya
pada hari Minggu tanggal 08 Juli2012, terdawka dan korban menginap di hotel Mega Cikini
Jakarta Pusat , didalam hotel megah Cikini tersebut terdakwa dan korban chek out dari hotel
Mega Cikinidan melanjutkan menginap di Hotel Mercure Ancol Jakarta Utara, namun sebelum
berangkat ke Hotel Mercure Ancol , teradwka telah merencanakan untuk merampas nyawa
korban dengan cara amembakar tubuh korban , kemudian teradakwa membeli bensinsebanyak 2
(dua) liter didaerah Cikini dan bensin tersebut dimasukan kedalam botol bekas minuman mineral
Bahwa teradakwa mengakui pada hari Senin sekira jam 12.00 Wib , teradakwa dan korban chek
In di Hotel Mercure Ancol Jakarta Utara dan mendapat kamar No. 450, didalam kamar hotel
Marcure tersebut, terdakwa dan korban kembali melakukan persetubuhan sejenis berkali-kali ,
lalu pada hari Selasa tanggal 10 Juli 2012, sekira Jam. 02.00 Wib pada waktu teradwka dan
korban Afrizal Sabirin hendak melakukan persetubuhan dengana keadaan telanjang ( bugil) ,
terdakwa dan korban masuk kedalam kamar mandi , lalu setelah korabn berada di bath-up
( tempat berendam) , teradwka menuang bensin sebanyak 2 (dua) liter kedalam Bath-Up dan
menyalahkannya dengan korek api sehingga korban Afrizal sabirin terbakar didalam bath-Up
kamar mandi dengan mengunci korban frizal Sabirin dari luar kamar mandi dan masuk kedalam
kamar hotel untuk menyelamatkan diri dari kobaran api Bahwa pada waktu teradakwa menunggu
bensin kedalam bath-Up, teradakwa mengatakan akan melakukan situasi untuk menyembuhkan
penyakit korban dengan cara menyalahkan api , padahal melakukan ritual tersebut hanya akal-
akalan terdakwa saja untuk membakar tubuh korban karena ateradwka menaruh dendam kepada
korban Afrizal Sabirin.
ANALISA KASUS

Terdakwa Andika telah mengakui bahwa ia mengenal korban dan melakukan pembunuhan
terhadap korban dengan alasan dendam karna sesuatu hal yang dilakukan korban. Cara
membunuh korban dibilang cukup keji dengan membakar korban secara hidup-hidup di dalam
bath up. Yang berawal pada saat keduanya ingin melakukan hubungan intim di dalam kamar
mandi, lalu terdakwa meminta korban masuk duluan kedalam bath up dan terdakwa menuangkan
bensin sebanyak 2 (dua) liter kedalam bath up pada saat terdakwa selesai menuangkan bensin
dan ingin menyalakan korek api terdakwa mengatakan situasi ini untuk menyembuhkan penyakit
korban padahal itu hanya akal-akalan saja setelah itu baru lah terdakwa menyalakan api dan
melemparnya ke dalam bath up yang berisikan bensin dan membakar korban hidup-hidup.
Setelah itu terdakwa keluar kamar mandi dan mengunci pintu kamar mandi. Berdasarkan
pengakuan tersebut dapat disimpulkan, bahwa terdakwa Andika mempunyai tujuan yaitu
menghilangkan rasa dendam tehadap korban , maka jalan yang ditempuh adalah membunuh
korban agar rasa dendamnya terbalaskan Berdasarkan uraian fakta hukum tersebut, terlihat
bahwa perbuatan terdakwa yang ditujukan kepada korban adalah dengan sengaja dilakukan.Jaksa
penuntut umum mendakwakan terdakwa dengan dakwaan subsidairitas, yaitu dakwaan primeir :
Pasal 340 KUHP “Barangsiapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas
nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana, dengan pidana mati atau pidana
penjara seumur hidup dan selama waktu tertentu paling lama dua puluh tahun”, dakwaaan
subsidair : Pasal 338 KUHP “Barangsiapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam
karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun”, dakwaan lebih
subsidair : Pasal 351 ayat (3) KUHP “Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana paling
lama tujuh tahun”.  Hakim menjatuhkan sanksi pidana terhadap terdakwa ANDIKA
CHANIAGO dengan pidana penjara selama 16 tahun, dikurangi selama terdakwa berada dalam
tahanan. Majelis hakim menilai unsur Pasal 340 sudah terpenuhi dengan adanya pengetahuan,

kesadaran, dan kehendak dari terdakwa yang merupakan unsur kesengajaan. Menimbang, bahwa
Terdakwa ANDIKA CHANIAGO telah didakwa dengan dakwaan yang disusun subsidaritas sebagai berikut:

• PRIMAIR : Perbuatan terdakwa melanggar pasal sebagaimana di atur dan diancam


pidana dalam pasal 340 KUHP ;

• SUBSIDAIR : Perbuatan terdakwa melanggar pasal sebagaimana di atur dan diancam


pidana dalam pasal 338 KUHP ;

• LEBIH SUBSIDAIR : Perbuatan terdakwa di atur dan diancam pidana dalam pasal 353
ayat (3) ;
KESIMPULAN

AFRIZAL dibunuh oleh ANDIKA C dengan cara di bakar hidup-hidup di dalam Bath up.
Perbuatan yang dilakukan itu merupakan perbuatan yang keji dan tidak manusiawi serta
kurangnya kecerdasan emosional merupakan salah satu penyebab pembunuhan ini terjadi.Hakim
menjatuhkan sanksi pidana terhadap ANDIKA Cdengan pidana penjara selama 16 tahun,
dikurangi selama Terdakwa berada dalam Tahanan. Majelis hakim menilai unsur Pasal 340
sudah terpenuhi dengan adanya pengetahuan, kesadaran, dan kehendak dari terdakwa yang
merupakan unsur kesengajaan. Selain itu, matinya korban AFRIZAL SABIRIN akibat perbuatan
dengan sengaja yang dilakukan terdakwa. Dengan begitu, unsur dengan disengaja telah
terpenuhi.

Anda mungkin juga menyukai