Anda di halaman 1dari 4

Nama: ANNISA KARTINI PUTRI

Kelas: XI-DKV

Absen:04

Laporan pemantauan persidangan pengadilan negeri Jakarta

A.Latar Belakang

Pembunuhan adalah perampasan atau peghilangan nyawa seseorang oleh orang lain yang
mengakibatkan tidak berfungsinya seluruh fungsi vital anggota badan karena berpisahnya roh dengan
jasad korban.1 Pembunuhan merupakan perbuatan keji dan biadab, serta melanggar nilai-nilai
kemanusiaan yang paling mendasar.

Tindak pidana pembunuhan merupakan suatu perbuatan yang dengan sengaja maupun tidak,
menghilangkan nyawa orang lain. Perbedaan cara melakukan perbuatan tindak pidana pembunuhan ini
terletak pada akibat hukum nya, ketika perbuatan tindak pidana pembunuhan ini dilakukan dengan
sengaja ataupun direncanakan terlebi dahulu maka akibat hukum yaitu sanksi pidananya akan lebih
berat dibandingkan dengan tindak pidana pembunuhan yang dilakukan tanpa ada unsur unsur pemberat
yaitu direncanakan terlebi dahulu.

Pembunuhan berencana sesuai Pasal 340 KUHP adalah suatu pembunuhan biasa seperti Pasal 338
KUHP, akan tetapi dilakukan dengan direncanakan terdahulu. Kejahatan ini dinamakan pembunuhan
dengan direncanakan lebih dahulu, boleh dikatakan ini suatu perbuatan biasa dalam pasal 338 KUHP
akan tetapi dilakukan dengan direncanakan terlebih dahulu, antara timbulnya maksud untuk membunuh
dengan pelaksanaannya itu masih ada tempo bagi pembuat untuk dengan tenang memikirkan misalnya
dengan cara bagaimanakah pembunuhan itu akan dilakukan.

2.Perbedaan antara pembunuhan dan pembunuhan direncanakan yaitu kalau pelaksanaan pembunuhan
yang dimaksud Pasal 338 KUHP itu dilakukan seketika pada waktu timbul niat, sedang pembunuhan
berencana pelaksanan itu ditangguhkan setelah niat itu timbul, untuk mengatur rencana, cara
bagaimana pembunuhan itu akan dilaksanakan.

Dalam beberapa kasus telah banyak terjadi pembunuhan baik itu pembunuhan disengaja maupun tidak
sengaja. Salah satu contoh adalah kasus pembunuhan yang terjadi pada tahun 2015 di Denpasar Bali
yang banyak menyita perhatian masyarakat Indonesia. Pembunuhan yang berlangsung sangat sadis ini
akhirnya berakhir di pengadilan negeri Denpasar Bali dan diputus dengan nomor putusan
863/PID.B/2015/PN Dps.Terdakwa dijatuhi hukuman seumur hidup dalam persidangan senin, 21
Februari 2016. Ketua majelis hakim mengatakan Terdakwa dijatuhi vonis hukuman penjara seumur
hidup karena melanggar pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Kedua MCM dinyatakan
melanggar pasal 76i juncto pasal 88 UU nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak. Ketiga
melanggar pasal 76b juncto pasal 77b UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak. Keempat
pasal 76a huruf a juncto pasal 77 UU Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindngan anak.
3. Korban yang dilaporkan hilang pada 16 Mei 2015 ditemukan meninggal pada tanggal 10 Juni 2015.
Jasadnya dikubur dihalaman belakang rumah ibu angkatnya MCM. Dari hasil autopsi jenazah bocah yang
bernama asli EMM itu ditemukan banyak luka lebam disekujur tubuhnya, luka bekas sudutan rokok dan
jeratan tali juga ditemukan dileher korban.

4.Kasus di atas yang melibatkan MCM sebagai terdakwa pembunuhan angeline merupakan
pembunuhan berencana yang disertai dengan tindak pidana lain.

Jika melihat rumusan pasal 340 dalam KUHP yang berbunyi. “Barang siapa dengan sengaja dan dengan
rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang laindiancam karena pembunuhan berencana dengan
pidana mati atau pidana penjara seumur hidup ataun pidana penjara selama waktu tertentu paling lama
dua puluh tahun”.

Pembunuhan dengan rencana dulu atau disingkat denga.n pembunuhan berencana adalah pembunhan
yang paling berat ancaman pidananya dari segala bentuk kejahatan terhadap nyawa manusia.Kasus
pembunuhan angeline merupakan tindak pidana yang diatur dalam pasal 340. Untuk menentukan suatu
kasus apakah dapat dipidana perlu melihat unsur dari pasal yang mengaturnya.

Unsur subyektif dalam pasal 340 yaitu pertama unsur dengan sengaja yaitu Hilangnya nyawa seseorang
harus dikehendaki, harus menjadi tujuan. Suatu perbuatan dilakukan dengan maksud atau tujuan atau
niat untuk menghilangkan jiwa seseorang, timbulnya akibat hilangnya nyawa seseorang tanpa dengan
sengaja.

C.Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Faktor-Faktor yang meyebabkan pelaku membunuh Korban

2. Untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam putusan uu hukum pidana

3. Untuk mengetahui Pandangan hukum pidana Islam tentang putusan hakim dalam pembunuhan
berencana

D. Kegunaan Penelitian

1. Secara Teoritis, diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam Hukum Pidana,
khususnya yang berkaitan dengan tindak pidana pembunuhan.

2. Secara Praktis, dapat diajukan sebagai pedoman dan bahan rujukan bagi rekan-rekan mahasiswa,
dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan tindak pidana pembunuhan.

E. Langkah-langkah penelitian

Langkah-langkah yang diperlukan penulis untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, adalah:

1. Metode penelitian

Penelitian ini menggunakan metode analisis isi (content analysis) yang didasarkan pada sumber
dokumen atau bahan bacaan, dalam hal ini adalah analisis terhadap berkas Putusan pengadilan Negeri
Denpasar Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan yuridis normatif
yaitu dengan cara menelaah teori-teori, asas-asas serta peraturan perundang-undangan yang berlaku
dalam penelitian ini.
2. Sumber data

Untuk menghindari melebarnya permasalahan yang diteliti, maka sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini dibagi dua bagian yaitu:

a. Sumber data primer

Sumber data primer dalam penelitian ini adalah putusan pengadilan negeri Denpasar

b. Sumber data Sekunder

Adapun sumber data sekunder yang berhubungan dengan penelitian ini adalah kitab islam yang telah
diterjemahkan ke dalam Ensiklopedi Hukum Pidana Islam Jilid III. Dan Kitab Undang-undangHukum
Pidana Indonesia serta buku buku hukum pidana Islam dan buku yang berkaitan dengan penelitian ini.

3. Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data-data tersebut berupa data
yang diperoleh dari direktorat putusan

Mahkamah Agung Republik Indonesia yang berkaitan dengan masalah penelitian. Jenis data yang
dikumpulkan bersifat tertulis dalam bentuk putusan pengadilan Negeri Denpasar yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti.

4. Teknik pengumpulan data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap,
yaitu sebagai berikut:

a. Studi dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan dokumen Putusan Pengadilan Negeri Denpasar No.
863/Pid. B/2015/PN Dps

b. Studi kepustakaan yaitu suatu teknik pengumpulan data yang diambil dari berbagai literatur atau
buku-buku yang ditulis oleh para ahli, guna mendapatkan landasan teoritis tentang masalah yang dikaji.

5. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis data kualitatif. Tahapan-
tahapan analisis data tersebut sebagai berikut:

a. Mengumpulkan serta menelaah seluruh data yang diperoleh dari direktorat Putusan Mahkamah
Agung Republik Indonesia serta literatur yang terkait dengan penelitian.

b. Klasifikasi data, yaitu pemisahan antara data yang diperoleh dari hasil penelaahan terhadap putusan
pengadilan, serta studi kepustakaan.

c. Menarik kesimpulan dari data yang telah didapatkan

F.Simpulan

Kasus pembunuhan Angeline, Magrieth Christina megawe, dijatuhi hukuman seumur hidup dalam
persidangan Senin 29 Februari 2016. Ketua majelis hakim Edward hari Sinaga, mengatakan dijatuhi vonis
hukuman karena melanggar pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

Anda mungkin juga menyukai