Anda di halaman 1dari 9

KAJIAN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA Tahun 1945.

Sebagai negara hukum, maka untuk


PEMBUNUHAN DENGAN UNSUR YANG menjalankan suatu negara dan perlindungan hak
MEMBERATKAN DAN UNSUR YANG asasi manusia harus berdasarkan hukum. Kondisi
MERINGANKAN BERDASARKAN KITAB UNDANG- ini menyebabkan peraturan perundang-
UNDANG HUKUM PIDANA 1 undangan memegang peranan yang sangat
Oleh : Hermanto Wenas2 strategis sebagai landasan dan strategi negara
Max Sepang3 untuk mencapai tujuan sebagaimana yang telah
Olga A. Pangkerego4 ditentukan. Dan untuk menentukan suatu
perbuatan yang dilarang atau tindak pidana
ABSTRAK dalam suatu peraturan perundang-undangan
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan digunakan kebijakan hukum pidana.5
memahami sanksi tindak pidana terhadap pidana Kebijakan hukum pidana pada intinya,
pembunuhan dengan unsur yang memberatkan bagaimana hukum pidana dirumuskan dengan
dalam KUHP serta untuk mengetahui dan baik dan memberikan pedoman kepada pembuat
memahami sanksi tindak pidana terhadap pidana undang-undang (kebijakan legislatif) dan
pembunuhan dengan |unsur yang meringankan pelaksanaan hukum pidana (kebijakan eksekutif).
dalam KUHP. Jenis penelitian yang digunakan Kebijakan legislatif merupakan tahapan yang
dalam skripsi ini adalah penelitian dengan sangat menentukan bagi tahap-tahap berikutnya,
pendekatan yuridis normatif. Kesimpulan dari karena pada saat perundang-undangan pidana
penelitian ini adalah : 1. Sanksi terhadap tindak hendak dibuat usaha sudah ditentukan arah yang
pidana pembunuhan dengan unsur yang hendak dituju dengan dibuatnya undang-undang
memberatkan dalam Pasal 339 KUHP adalah tersebut atau dengan kata lain, perbuatan-
pidana penjara seumur hidup atau pidana perbuatan apa yang dipandang perlu untuk
penjara selama-lamanya dua puluh tahun. dijadikan suatu perbuatan yang dilarang oleh
Sedangkan sanksi terhadap tindak pidana hukum pidana.
pembunuhan dengan unsur yang memberatkan Masalah sentral dalam kebijakan hukum
dalam Pasal 340 KUHP adalah pidana mati atau pidana khususnya dalam tahap formulasi yaitu
pidana penjara seumur hidup atau penjara masalah penentuan perbuatan apa yang
sementara selama-lamanya dua puluh tahun. seharusnya dijadikan tindak pidana dan masalah
Sanksi ini lebih berat dari sanksi terhadap tindak penentuan sanksi apa yang sebaiknya digunakan
pidana pembunuhan biasa atau pembunuhan atau dikenakan kepada si pelanggar.6
dalam bentuk pokok dalam Pasal 338 KUHP yakni Penggunaan hukum pidana harus
pidana penjara selama-lamanya lima belas tahun. memperhatikan tujuan pembangunan nasional,
2. Sanksi terhadap tindak pidana pembunuhan yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan
dengan unsur yang meringankan dalam Pasal 341 makmur merata materiil dan spiritual
KUHP adalah pidana penjara selama-lamanya berdasarkan Pancasila. Sehubungan dengan ini,
tujuh tahun. Sanksi ini lebih ringan dari sanksi yan maka penggunaan hukum pidana bertujuan
diancamkan dalam tindak pidana pembunuhan untuk menanggulangi kejahatan itu sendiri, demi
biasa karena ada unsur yang meringankan yakni kesejahteraan dan pengayoman masyarakat.7
karena seorang ibu takut ketahuan akan Tindak pidana pembunuhan di dalam Kitab
melahirkan anak. Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) diatur
Kata Kunci : Pembunuhan, Unsur Memberatkan dalam Pasal 338 sampai dengan Pasal 350. Tindak
dan Meringankan. pidana pembunuhan dengan unsur yang
memberatkan antara lain diatur dalam Pasal 340
PENDAHULUAN KUHP. Pasal 340 KUHP menentukan, barangsiapa
A. Latar Belakang dengan sengaja dan dengan direncanakan
Indonesia adalah negara yang berdasarkan terlebih dahulu menghilangkan nyawa orang lain,
hukum sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (3) dihukum, karena pembunuhan direncanakan,
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
1
Teguh Prasetya, Kriminalisasi dalam Hukum Pidana,
Nusamedia, Bandung, 2011, hlm. 1.
1 6
Artikel Skripsi Barda Nawawi Arief, Bunga Rampai Kebijakan Hukum
2
Mahasiswa Fakultas Hukum Unsrat, NIM 15071101244 Pidana, Citra Aditya Bakti, 2012, hlm. 24.
3 7
Fakultas Hukum Unsrat, Magister Ilmu Hukum Sudarto, Hukum dan Hukum Pidana, Alumni, Bandung,
4
Fakultas Hukum Unsrat, Doktor Ilmu Hukum 2007, hlm. 48.
dengan hukuman mati atau penjara seumur menemukan kebenaran berdasarkan logika
hidup atau penjara sementara selama-lamanya keilmuan normatifnya yang objeknya adalah
dan puluh tahun. hukum itu sendiri.9
Pembunuhan berencana dengan ancaman
pidana yang lebih berat dari pembunuhan dalam PEMBAHASAN
bentuk pokok sebagaimana yang diatur dalam A. Sanksi Terhadap Tindak Pidana
Pasal 338 KUHP dengan ancaman pidana penjara Pembunuhan Dengan Unsur Yang
selama-lamanya lima belas tahun, banyak terjadi Memberatkan Dalam Pasal 340 KUHP
dalam masyarakat sebagai contoh kasus Tindak pidana pembunuhan dengan unsur
pembunuhan seorang guru Kota Bandung yang memberatkan oleh pembentuk Undang-
berinisial AR, umur 56 tahun yang terjadi pada undang diatur dalam Pasal 339 Kitab Undang-
Senin, 7 Februari 2022 yang telah menyita undang Hukum Pidana Pasal 340 Kitab Undang-
perhatian publik. Pasalnya pelaku berinisial NM, undang Hukum Pidana (KUHP). Pasal 339 KUHP
umur 56 tahun, tega menusuk korbannya di menentukan, pembunuhan biasa dengan diikuti,
lingkungan sekolah di waktu kegiatan belajar disertai atau didahului dengan tindak pidana
mengajar berjalan. Polisi menduga aksi yang dengan maksud untuk menyediakan atau
pembunuhan yang dilakukan pelaku NM sudah melakukan perbuatan itu, atau jika tertangkap
direncanakan sebelumnya. Pelaku NM sempat tangan untuk melepaskan diri sendiri atau
menunggu korban di gerbang sekolah.8 sekutunya daripada pidana, atau supaya barang
Tindak pidana pembunuhan termasuk ke yang didapatnya dengan melawan hukum tetap
dalam kejahatan terhadap nyawa orang lain. ada atau dalam tangannya, dipidana dengan
Dalam tindak pidana pembunuhan minimal ada pidana penjara seumur hidup atau penjara
dua orang yang terlibat, yakni orang yang dengan sementara selama-lamanya dua puluh tahun.
sengaja menghilangkan nyawa orang pembunuh Yang dapat dituntut menurut Pasal 339
atau pelaku, sedangkan orang yang dihilangkan KUHP ini misalnya sebagai berikut: seorang
nyawanya disebut sebagai terbunuh atau korban. pencuri sedang melakukan pencurian di sebuah
Tindak pidana pembunuhan baik tindak rumah, perbuatannya ini diketahui oleh yang
pidana pembunuhan dengan unsur yang empunya rumah. Si pencuri yang menyadari hal
memberatkan dan tindak pidana pembunuhan ini, segera bertindak, yakni supaya jangan sampai
dengan unsur yang meringankan sering terjadi ia tertangkap dan dihukum, maka ia telah
dalam masyarakat sekalipun dilarang dan tidak membunuh yang empunya rumah itu. Setelah ia
dibenarkan oleh hukum, sehingga menarik untuk selesai melakukan pembunuhan, ia meneruskan
dibahas. Berdasarkan uraian di atas telah pencurian tersebut.
mendorong penulis untuk menulis skripsi ini Isi Pasal 339 KUHP ini hamper sama dengan
dengan judul : Kajian Yuridis Terhadap Tindak Pasal 365 ayat (3) KUHP yang mengatur tentang
Pidana Pembunuhan dengan Unsur Yang pencurian dengan kekerasan sehingga
Memberatkan Dan Unsur Yang Meringankan mengakibatkan matinya orang lain, hanya
Berdasarkan Kitab Undang-undang Hukum bedanya kalau dalam Pasal 339 KUHP kematian
Pidana. orang lain itu memang disengaja oleh si penjahat,
sedangkan dalam Pasal 365 ayat (3) KUHP
B. Perumusan Masalah kematian orang itu tidak disengaja oleh si
1. Bagaimana sanksi tindak pidana terhadap penjahat, hanya sebagai akibat bahkan yang
pidana pembunuhan dengan unsur yang sama sekali tidak dikehendaki oleh si penjahat.10
memberatkan dalam KUHP? Unsur-unsur dari tindak pidana pembunuhan
2. Bagaimana sanksi tindak pidana terhadap dengan keadaan-keadaan yang memberatkan
pidana pembunuhan dengan |unsur yang dalam rumusan Pasal 339 KUHP itu adalah
meringankan dalam KUHP? sebagai berikut :11

C. Metode Penelitian 9
Johni Ibrahim, Teori dan Metode Penelitian Hukum
Penelitian ini merupakan penelitian yuridis Normatif, Bayumedia, Malang, 2011, hlm. 57.
10
normatif yaitu suatu prosedur ilmiah untuk R. Sugandhi, KUHP dan Penjelasannya, Usaha Nasional,
Surabaya, 2007, hlm. 358.
11
P.A.F. Lamintang dan Theo Lamintang, Kejahatan
8
Ari Syahril Ramadhan, suarajabar.id, Selasa, 08 Februari Terhadap Nyawa, Tubuh dan Kesehatan, Sinar Grafika,
2022, diakses 1 Maret 2022. Jakarta, 2010, hlm. 49.
a. Unsur Subjektif : diliputi juga oleh maksud pribadi. Unsur-unsur
1. dengan sengaja tersebut adalah :13
2. dengan maksud a. Untuk menyiapkan atau memudahkan
b. Unsur Objektif : pelaksanaan dari tindak pidana yang akan,
1. menghilangkan sedang atau telah dilakukan;
2. nyawa b. Untuk menjamin tidak dapat dipidananya diri
3. orang lain sendiri atau lain-lain peserta dalam tindak
4. diikuti pidana atau untuk menjamin agar benda
5. disertai yang telah diperoleh secara melawan hukum
6. didahului itu dapat tetap mereka kuasai.
7. tindak pidana Karena unsur-unsur diikuti, disertai atau
8. menyebabkan didahului itu terletak di belakang kata
9. memudahkan pembunuhan, dan yang seperti telah dikatakan di
10. pelaksanaan atas unsur tersebut harus diartikan sebagai suatu
11. kepergok kesengajaan menghilangkan nyawa orang lain,
12. menjamin adapun unsur maksud itu sendiri juga terletak di
13. diri sendiri belakang kata pembunuhan, maka itu berarti
14. lain-lain peserta bahwa di samping unsur-unsur itu harus
15. hal tidak dipidana didakwakan oleh penuntut umum terhadap
16. penguasaan terdakwa karena ia merupakan unsur-unsur dari
17. benda yang diperoleh delik, unsur-unsur tersebut juga harus dibuktikan
18. melawan hukum di sidang pengadilan karena ia diliputi oleh unsur
Kata dengan sengaja dalam tindak pidana sengaja. Itu juga berarti bahwa di siding
pembunuhan dengan keadaan-keadaan yang pengadilan harus terbukti bahwa tindak pidana
memberatkan ini, sama halnya dengan dalam yang mengikuti atau yang menyertai ataupun
tindak pidana pembunuhan dalam bentuk pokok yang mendahului kesengajaan menghilangkan
seperti yang diatur dalam Pasal 338 KUHP, ia nyawa orang lain itu oleh terdakwa telah
harus diartikan secara luas, yakni tidak sengaja dimaksud untuk mencapai salah satu tujuan,
sebagai maksud, sengaja sebagai kemungkinan yakni :14
dan sengaja keharusan. a. Untuk menyiapkan atau memudahkan
Kata dengan maksud dalam ketentuan pelaksanaan dari tindak pidananya itu sendiri
pidana menurut Pasal 339 KUHP sebagai unsur atau
subjektif yang kedua harus diartikan sebagai b. Untuk menjamin tidak dapat dipidananya diri
maksud pribadi dari pelaku. Seseorang dapat sendiri atau lain-lain peserta dalam tindak
disebut sengaja terhadap timbulnya suatu akibat pidana yang bersangkutan atau
yang tidak dikehendaki oleh undang-undang, c. Untuk menjamin tetap dapat dikuasainya
menurut teori kehendak (wilstheorie) bahwa apa benda yang telah diperoleh secara melawan
yang dikehendaki sajalah yang diliputi oleh unsur hukum, dalam hal ia atau mereka kepergok
kesengajaan. Sedangkan menuru teori perkiraan pada waktu melakukan tindak pidana.
(voorstelling theorie) bahwa apabila seseorang itu Tindak pidana pembunuhan yang diatur
menyadari bahwa suatu akibat itu dapat timbul dalam Pasal 339 KUHP terdapat kata tertangkap
akibat perbuatannya, maka orang tersebut dapat tangan. Pengertian tertangkap tangan
dianggap mempunyai kesengajaan terhadap berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia
timbulnya akibat yang bersangkutan.12 Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-
Unsur-unsur dari tindak pidana pembunuhan undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), Pasal 1
dengan keadaan-keadaan yang memberatkan angka 19, menentukan tertangkap tangan adalah
menurut Pasal 339 KUHP yang diliputi oleh tertangkapnya seseorang pada waktu sedang
maksud pribadi itu, sesuai dengan ketentuan melakukan tindak pidana, atau dengan segera
mengenai kesengajaan, maka semua unsur yang sesudah beberapa saat tindak pidana itu
terdapat dibelakang unsur dengan maksud itu dilakukan atau sesaat kemudian diserukan oleh
khalayak ramai sebagai orang melakukannya,

13
Ibid, hlm. 46.
12 14
Ibid, hlm. 44-45. Ibid, hlm. 48.
atau apabila sesaat kemudian padanya Sanksi terhadap tindak pidana pembunuhan
ditemukan benda yang diduga keras telah dengan unsur yang memberatkan sebagaimana
dipergunakan untuk melakukan tindak pidana itu, diatur dalam Pasal 339 KUHP adalah penjara
yang menunjukkan bahwa ia adalah pelakunya seumur hidup atau penjara sementara selama-
atau turut melakukan atau membantu melakukan lamanya dua puluh tahun. Sanksi pidana tersebut
tindak pidana itu. lebih berat dari pembunuhan biasa yang diatur
Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 19 dalam Pasal 338 KUHP yang menentukan,
KUHAP tertangkap tangan itu telah diartikan barangsiapa dengan sengaja menghilangkan
sebagai tertangkapnya seseorang : nyawa orang lain, karena pembunuhan biasa,
a. pada waktu sedang melakukan tindak pidana, dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya
b. segera sesudah beberapa saat tindak pidana lima belas tahun.
itu dilakukan, Tindak pidana pembunuhan dengan unsur
c. sesaat kemudian diserukan oleh khalayak yang memberatkan selain diatur dalam Pasal 339
ramai sebagai orang yang melakukannya, KUHP diatur dalam Pasal 340 KUHP yang
atau menentukan, barangsiapa dengan sengaja dan
d. apabila sesaat kemudian padanya ditemukan dengan direncanakan lebih dulu menghilangkan
benda yang diduga keras telah digunakan nyawa orang lain karena bersalah telah
untuk melakukan tindak pidana yang melakukan suatu pembunuhan berencana,
menunjukkan bahwa ia adalah pelakunya dipidana dengan pidana mati atau dipidana
atau turut melakukan atau membantu penjara seumur hidup atau dengan pidana
melakukan tindak pidana itu, maka op penjara sementara selama-lamanya dua puluh
heterdaad betrapt atau kepergok itu hanya tahun.16
mempunyai arti sebagai tertangkap pada Berdasarkan rumusan ketentuan pidana
waktu sedang melakukan tindak pidana. pembunuhan dengan direncanakan lebih dulu di
Tertangkap tangan mempunyai pengertian atas dapat diketahui bahwa tindak pidana
yang lebih luas dari kata kepergok. Bagi kata pembunuhan sebagaimana yang dimaksud dalam
kepergok tidak dapat diberikan arti seluas- Pasal 340 KUHP itu mempunyai unsur-unsur
luasnya sebagaimana diberikan kepada kata sebagai berikut :17
tertangkap tangan. a. Unsur Subjektif :
Pasal 339 KUHP adalah merupakan 1. dengan sengaja
pembunuhan dengan unsur yang memberatkan. 2. dengan maksud
Adapun unsur yang memberatkan bagi pelaku b. Unsur Objektif : menghilangkan nyawa
tindak pidana, sebagaimana diatur dalam Pasal orang lain
339 KUHP adalah :15 Tentang apa yang sebenarnya dimaksud
1. Pembunuhan tersebut diikuti atau disertai dengan kata direncanakan lebih dulu itu undang-
tindak pidana tertentu. Misalnya si Unang undang ternyata tidak memberikan
membunuh si Anung, lalu mengambil uang si penjelasannya, hingga wajar apabila di dalam
Anung. Sebenarnya si Unang sudah doktrin timbul pendapat-pendapat untuk
melakukan dua tindak pidana yaitu menjelaskan arti yang sebenarnya dari kata
pembunuhan dan pencurian. direncanakan lebih dulu.
2. Pembunuhan tersebut didahului tindak Orang hanya dapat berbicara tentang
pidana tertentu. Misalnya si Oto mau adanya perencanaan lebih dulu, jika untuk
membunuh si Burju, yang bersembunyi melakukan suatu tindak pidana itu pelaku telah
dalam kamar dan pintu terkunci. Si Oto menyusun keputusannya dengan
mendobrak pintu kemudian membunuh si mempertimbangkannya secara tenang, demikian
Burju. Dalam hal ini si Oto telah melakukan pula telah mempertimbangkan tentang
dua tindak pidana, yaitu merusak barang kemungkinan-kemungkinan dan tentang akibat-
orang lain dan melakukan pembunuhan. akibat dari tindakannya. Antara waktu seorang
Perbuatan yang mengikuti atau mendahului pelaku menyusun rencananya dengan waktu
tindak pidana pembunuhan yang diatur dalam pelaksanaan dari rencana tersebut selalu harus
Pasal 339 KUHP adalah untuk mempermudah terdapat suatu jangka waktu tertentu, dalam hal
atau mempersiapkan pembunuhan tersebut.
16
R. Sugandhi, Op-cit, hlm. 359.
15 17
Ibid, hlm. 45. P.A.F. Lamintang dan Theo Lamintang, Op-cit, hlm. 32.
seorang pelaku dengan segera melaksanakan apa maka ia adalah seorang pembunuh yang telah
yang ia maksud untuk dilakukan, kiranya sulit merencanakan lebih dulu kejahatannya.
untuk berbicara tentang adanya suatu Barangsiapa karena terdorong oleh kemarahan
perencanaan lebih dulu. telah memutuskan untuk membunuh orang lain
Apakah dengan demikian adanya suatu dan tidak pernah kembali pada suatu suasana
jangka waktu tertentu antara vvaktu seorang tenang untuk mempertimbangkannya kembali
pelaku menyusun rencananya dengan waktu dengan tenang melainkan dengan segera
pelaksanaan dari rencana tersebut merupakan melaksanakan keputusannya itu, maka ia adalah
syarat untuk memastikan tentang adanya suatu seorang pembunuh biasa, walaupun mungkin
direncanakan lebih dulu. benar bahwa jangka waktu antara waktu ia
Menurut memori penjelasan, adanya membuat keputusannya dengan waktu ia
kenyataan bahwa antara waktu penyusunan melaksanakan keputusannya itu adalah lebih
suatu rencana dengan waktu pelaksanaannya itu lama dari jangka waktu antara waktu membuat
terdapat suatu jangka waktu tertentu tidak keputusan dengan waktu pelaksanaannya pada
berarti bahwa dalam hal seperti itu selalu peristiwa pertama yang telah dibicarakan di atas.
terdapat suatu direncanakan lebih dulu karena Walaupun tidak dapat dibantah
dalam jangka waktu tersebut mungkin saja kebenarannya bahwa pendapat di atas itu telah
pelakunya tidak mempunyai kesempatan sama mempunyai peranan yang besar bagi dunia
sekali untuk mempertimbangkan secara tenang peradilan untuk menentukan kriterium tentang
mengenai apa yang telah ia rencanakan.18 ada atau tidak adanya unsur direncanakan lebih
Menurut Simons, pertimbangan secara dulu dalam berbagai tindak pidana yang telah
tenang itu bukan hanya disyaratkan bagi pelaku terjadi, akan tetapi mengingat sulitnya penuntut
pada waktu ia menyusun rencananya dan umum atau hakim dapat membuktikan secara
mengambil keputusannya melainkan juga pada meyakinkan tentang telah terpenuhinya kriteria
waktu ia melakukan kejahatannya. Hal mana direncanakan lebih dulu oleh pelaku-pelaku,
adalah sesuai dengan kehendak undang-undang kiranya dalam rangka pembaruan hukum pidana
yang mengatakan bahwa kejahatan dengan nasional, pembentuk undang-undang perlu
direncanakan lebih dulu itu harus dilaksanakan.19 memikirkan suatu kriteria yang lain mengenai
Menurut R. Soesilo, direncanakan lebih adanya unsur direncanakan lebih dulu tersebut,
dahulu berarti antara timbulnya maksud untuk yakni sekiranya unsur direncanakan lebih dulu itu
membunuh dengan pelaksanaan itu masih ada oleh pembentuk undang-undang akan tetap
tempo bagi si pembuat untuk dengan tenang dipertahankan di dalam Kitab Undang-Undang
memikirkan misalnya dengan cara bagaimanakah Hukum Pidana yang baru.
pembunuhan itu akan dilakukan. Tempo ini tidak Tindak pidana pembunuhan sebagaimana
boleh terlalu sempit, akan tetapi sebaiknya juga diatur dalam Pasal 340 KUHP merupakan
tidak perlu terlalu lama, yang penting ialah pembunuhan dengan unsur yang memberatkan.
apakah di dalam tempo itu si pembuat dengan Adapun unsur yang memberatkan bagi pelaku
tenang masih dapat berpikir-pikir, yang tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal
sebenarnya ia masih ada kesempatan untuk 340 KUHP adalah direncanakan lebih dahulu.
membatalkan niatnya akan membunuh itu, akan Sanksi terhadap tindak pidana pembunuhan
tetap ia tidak pergunakan.20 dengan unsur yang memberatkan sebagaimana
Suatu jangka waktu tertentu itu dapat diatur dalam Pasal 340 KUHP adalah pidana mati
merupakan petunjuk yang berharga tentang ada atau penjara seumur hidup atau penjara
atau tidak adanya suatu perencanaan lebih dulu, sementara selama-lamanya dua puluh tahun.
akan tetapi ia bukan merupakan bukti tentang Sanksi ini lebih berat dari pembunuhan biasa
kenyataannya. Barangsiapa dengan segala yang sebagaimana diatur dalam Pasal 338 KUHP
ketenangan memutuskan untuk membunuh yakni pidana penjara selama-lamanya lima belas
orang lain, dan setelah mempertimbangkannya tahun.
kembali kemudian segera melaksanakannya, Tindak pidana pembunuhan dengan unsur
yang memberatkan sebagaimana yang diatur
18
Ibid, hlm. 53. dalam Pasal 338 KUHP dan Pasal 340 KUHP ini
19
Ibid, hlm. 54. diharapkan dapat dipertahankan dalam
20
R. Soesilo, Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) pembentukan KUHP Nasional yang akan datang,
Serta Komentar-komentarnya lengkap Pasal Demi Pasal,
Politeia, Bogor, 2008, hlm. 241. karena dengan sanksi pidana yang berat
diharapkan dapat memberikan efek jera terhadap saat melahirkan itu adalah pada saat bayi sudah
pelaku. keluar, sebagian dari rahim ibu yang
bersangkutan kemudian dibunuh oleh ibu
B. Sanksi Terhadap Tindak Pidana tersebut. Sementara pembunuhan yang
Pembunuhan dengan Unsur yang dilakukan segera setelah melahirkan dapat
Meringankan Dalam Pasal 341 KUHP menimbulkan ketidakjelasan karena di dalam
Pasal 341 KUHP menentukan, seorang ibu Pasal 341 KUHP tidak ada penjelasan apa yang
yang karena takut akan diketahui ia sudah dimaksud dengan segera setelah melahirkan.
melahirkan anak, pada ketika anak itu dilahirkan Apakah setelah beberapa jam atau setelah dua
atau tiada beberapa sesudah dilahirkan, dengan atau tiga hari. Jawabannya akan tergantung pada
sengaja menghilangkan nyawa anak itu, dipidana pendapat pribadi, dan dengan demikian akan
karena bersalah melakukan pembunuhan anak, menimbulkan multi tafsir. Yang dimaksud dengan
dengan pidana penjara selama-lamanya tujuh segera setelah melahirkan apabila kondisi ibu
tahun.21 tersebut sudah sehat artinya sudah bisa
Pasal 341 KUHP ini, mengatur tentang melakukan kegiatan-kegiatan sebagaimana
pembunuhan anak (Kinderdoodslag) dan mestinya.
merupakan tindak pidana pembunuhan dengan Unsur-unsur dari Pasal 341 KUHP terdiri
unsur yang meringankan (Gepriviligieerde dari:23
Doodslag). Unsur yang meringankan yang 1. Unsur Subjektif
terdapat di dalam Pasal 341 KUHP tersebut a. Rasa takut atau main (Vrees) melahirkan
adalah adanya rasa takut atau malu ketahuan anak di luar perkawinan.
melahirkan anak, di luar perkawinan. Di dalam b. Dengan sengaja atau opzettelijk.
Pasal 341 KUI IP tidak ada penjelasan tentang 2. Unsur Objektif
mengapa seorang ibu takut atau main melahirkan a. Melakukan pembunuhan terhadap anak.
seorang anak di luar perkawinan.22 b. Perbuatan pembunuhan dilakukan pada
Seorang ibu karena merasa takut ketahuan saat melahirkan atau segera setelah
melahirkan anak di luar perkawinan, kemudian melahirkan.
membunuh anak tersebut pada saat melahirkan Apa sebenarnya yang dimaksud dengan kata
atau segera setelah melahirkan, dipidana dengan takut diketahui telah melahirkan anak itu. Dari
pidana penjara maksimum tujuh tahun. Rasa sejarah dapat diketahui bahwa yang dimaksud
takut atau malu yang ada pada wanita karena dengan kata takut diketahui telah melahirkan
melahirkan anak terjadi karena anak yang anak itu sebenarnya adalah kekhawatiran akan
dilahirkan itu diluar perkawinan. Bagi masyarakat mendapat malu karena pelaku telah melahirkan
Indonesia, anak yang lahir di luar perkawinan seorang anak di luar pernikahan.
masih merupakan aib sampai saat ini. Anak yang Hingga akhir abad ke delapan belas pelaku
lahir di luar perkawinan masih sering terjadi, tindak pidana pembunuhan anak atau
karena laki-laki yang menghamili pacarnya tidak kinderdoodslag itu dipidana dengan pidana yang
bertanggung jawab dan sudah barang tentu sama beratnya dengan pidana yang dapat
apabila seseorang wanita melahirkan seorang dijatuhkan kepada pelaku-pelaku tindak pidana
anak tanpa ada yang bertanggung jawab akan pembunuhan pada umumnya. Pada waktu orang
menimbulkan rasa malu, karena menjadi memandang tindak pidana pembunuhan anak itu
pembicaraan di masyarakat sekitar. Pasal 341 sebagai suatu tindakan yang sangat kejam karena
KUHP ini dapat juga diberlakukan kepada pembunuhan itu justru telah dilakukan terhadap
seseorang ibu yang masih dalam status seorang anak yang tidak bersalah dan yang tidak
perkawinan apabila anak yang dilahirkan itu berdaya sama sekali.24
adalah hasil perselingkuhan dengan laki-laki lain. Untuk dapat disebut sebagai telah
Pembunuhan yang dilakukan oleh ibu melakukan tindak pidana pembunuhan anak yang
terhadap anak sebagaimana dimaksud di dalam diatur dalam Pasal 341 KUHP itu, undang-undang
Pasal 341 KUHP, dilakukan pada saat melahirkan telah mensyaratkan bahwa pembunuhan yang
atau segera setelah melahirkan. Pembunuhan dilakukan oleh seorang ibu terhadap anaknya
sendiri itu harus terjadi pada waktu atau segera
21
R. Sugandhi, Op-cit, hlm. 359.
22 23
C. Djisman Samosir dan Timbul Andy Samosir, Op-cit, hlm. Ibid, hlm. 51.
24
50. P.A.F. Lamintang dan Theo Lamintang, Op-cit, hlm. 60.
setelah anaknya itu dilahirkan. Ini berarti bahwa mengenai sebab dan akibat yang mereka anut.
pembunuhan terhadap seorang anak yang jika terjadi perbedaan pendapat yang demikian,
sedang dalam proses kelahirannya itu bukan lagi maka sudah dapat dipastikan bahwa suatu titik
merupakan suatu pengguguran melainkan telah temu untuk meniadakan perbedaan pendapat
merupakan suatu pembunuhan anak. Tentang antara mereka yang mempunyai perbedaan
bilamana suatu pembunuhan anak itu dapat pendapat itu tidaklah mungkin dapat diperoleh.
disebut sebagai telah dilakukan segera setelah Seseorang dapat melakukan tindak pidana
anak itu dilahirkan, sebenarnya tidaklah demikian pembunuhan tanpa ia harus melakukan sesuatu
mudah untuk menentukannya. perbuatan. Atau dengan kata lain tanpa
Siapa sebenarnya yang dapat didakwa melakukan sesuatu itu orang juga dapat bersalah
sebagai pelaku dari suatu tindak pidana melakukan kejahatan-kejahatan menghilangkan
pembunuhan sebagaimana diatur dalam Pasal nyawa. Misalnya kesengajaan atau
338 KUHP. Untuk memastikan tentang siapa yang ketidaksengajaan menimbulkan kematian orang
sebenarnya dapat dipandang sebagai pelaku dari dengan cara tidak memberikan makan atau tidak
suatu tindak pidana pembunuhan itu tidaklah mengurus orang tersebut. Namun dalam banyak
semudah yang diperkirakan orang. Seperti yang hal untuk dapat disebut sebagai telah
pernah dikatakan di atas, tindak pidana menghilangkan nyawa orang lain, orang selalu
pembunuhan itu merupakan suatu tindak pidana harus telah melakukan suatu tindakan yang
materiil, yakni suatu tindak pidana yang baru menyebabkan orang lain kehilangan nyawa.
dapat dianggap sebagai telah selesai dilakukan Semata-mata tidak memberikan pertolongan,
oleh pelakunya dengan timbulnya akibat yang bahkan juga seandainya perilaku tersebut telah
terlarang atau yang tidak dikehendaki oleh dimaksudkan agar orang lain meninggal dunia,
undang-undang. merupakan sesuatu yang tidak sama dengan
Sebelum orang dapat memastikan tentang tindakan menghilangkan nyawa orang lain.
siapa yang sebenarnya dapat dipandang sebagai Orang mempunyai kewajiban untuk
pelaku dari suatu tindak pidana pembunuhan, melakukan sesuatu dan orang tersebut dengan
lebih dulu orang hams memastikan tentang sengaja telah melalaikannva dengan maksud agar
tindakan atau perilaku mana yang sebenarnya orang lain meninggal dunia, maka ia dapat
dapat dipandang sebagai penyebab dari dipersalahkan telah melakukan kejahatan seperti
timbulnya akibat yang terlarang atau yang tidak yang diatur dalam Pasal 338 KUHP, dan jika
dikehendaki oleh undang-undang, yakni yang kelalaian itu telah terjadi dengan tidak disengaja,
berupa hilangnya nyawa orang lain. maka orang tersebut dapat dipersalahkan karena
Berdasarkan ajaran mengenai sebab dan salahnya telah menyebabkan meninggalnya
akibat itu mempunyai arti yang sangat orang lain, yakni melanggar larangan seperti yang
menentukan bagi usaha orang untuk memastikan diatur dalam Pasal 359 KUHP.
tentang siapa yang sebenarnya dapat dipandang Berkenaan dengan unsur nyawa lain dalam
sebagai pelaku dari suatu tindak pidana rumusan Pasal 338 KUHP itu kiranya perlu
pembunuhan, karena yang dapat dipandang diketahui, bahwa Undang-Undang Pidana kita
sebagai pelaku dari suatu tindak pidana tidak mengenal ketentuan yang mengatakan
pembunuhan itu pastilah orang yang tindakannya bahwa pidana yang akan dijatuhkan bagi seorang
atau perilakunya dapat dipandang sebagai pelaku tindak pidana pembunuhan itu akan
penyebab dari timbulnya akibat berupa hilangnya diperberat atau diperingan, jika orang yang
nyawa orang lain. nyawanya dengan sengaja telah dihilangkannya
Tentang pelaku dan keturutsertaan itu juga itu merupakan orang yang mempunyai
mempunyai arti yang tidak kalah pentingnya bagi kedudukan tertentu atau mempunyai hubungan
usaha orang untuk memastikan siapa yang yang sifatnya khusus dengan pelaku.
sebenarnya dapat dipandang sebagai pelaku dari Seorang ibu itu dapat saja sangat
suatu tindak pidana pembunuhan. menyayangi anaknya dan setelah menerima
Di dalam praktik dapat terjadi adanya anaknya itu kemudian mengurusnya dan mungkin
perbedaan pendapat tentang siapa yang saja ibu tersebut pernah menyusuinya sebelum ia
sebenarnya dapat dipandang sebagai pelaku dari menyadari bahwa apabila anaknya itu dibiarkan
suatu tindak pidana pembunuhan, khususnya jika hidup maka ia akan mendapat malu karena akan
masing-masing pendapat itu telah dikemukakan diketahui oleh orang lain bahwa ia telah
orang berdasarkan perbedaan jenis ajaran melahirkan seorang anak. Oleh karena itu,
tentang apakah dalam suatu kasus pembunuhan anak di luar pernikahan karena khawatir
anak itu orang masih dapat mengatakan bahwa mendapat malu jika diketahui oleh orang lain itu
pembunuhan itu telah terjadi segera setelah anak disebut suatu rechtskumiigen grond voor de
itu dilahirkan atau apakah terdakwa masih dapat lichtere strafbaarheid atau suatu dasar menurut
mengatakan bahwa perbuatannya itu terdorong ilmu pengetahuan hukum yang meringankan
oleh perasaan takut diketahui bahwa ia telah pidana.
melahirkan anak atau tidak, hakim harus Sanksi terhadap tindak pidana pembunuhan
menyelidikinya sesuai dengan kenyataan- anak dengan unsur yang meringankan dalam
kenyataan pada tiap-tiap peristiwa yang terjadi. Pasal 341 KUHP adalah pidana penjara selama-
Jika pembunuhan anak itu terjadi beberapa hari lamanya tujuh tahun. Sanksi ini jauh lebih ringan
setelah anak tersebut dilahirkan, maka secara dari sanksi dalam tindak pidana pembunuhan
pasti orang tidak dapat lagi berbicara tentang biasa atau pembunuhan dalam bentuk
terjadinya pembunuhan anak segera setelah anak sebagaimana diatur dalam Pasal 338 KUHP yakni
itu dilahirkan. pidana penjara selama-lamanya lima belas tahun.
Perlu diketahui bahwa untuk dapat disebut Yang dikenakan sanksi berdasarkan Pasal 341
sebagai suatu pembunuhan anak sebagaimana KUHP ialah seorang ibu, baik kawin maupun tidak
yang dimaksud dalam Pasal 341 KUHP itu, yang dengan sengaja membunuh anak
maksud pelaku untuk menghilangkan nyawa kandungnya sendiri, ketika anak itu dilahirkan
anaknya harus timbul pada waktu atau segera atau beberapa saat kemudian setelah anak itu
setelah ia melahirkan anaknya, sebab apabila dilahirkan karena takut ketahuan kalua-kalau
maksud untuk menghilangkan nyawa anaknya itu kelahiran anak itu diketahui oleh orang lain. Anak
telah timbul sebelum ia melahirkan anaknya, yang dibunuh oleh ibunya sendiri itu biasanya
maka pembunuhan yang dilakukan oleh seorang hasil berhubungan gelap dengan pria yang bukan
ibu terhadap anaknya yang baru lahir itu bukan suaminya. Sebenarnya tidak ada seorang ibu yang
lagi merupakan suatu pembunuhan anak takut ketahui akan melahirkan anak kalau pria
melaikan merupakan suatu pembunuhan anak sebagai calon ayah turut bertanggung jawab.
berencana sebagaimana yang dimaksud dalam
Pasal 342 KUHP, walaupun benar bahwa PENUTUP
pembunuhan terhadap anaknya itu telah A. Kesimpulan
dilakukan oleh ibu tersebut pada waktu atau 1. Sanksi terhadap tindak pidana pembunuhan
segera setelah anaknya itu dilahirkan. Walaupun dengan unsur yang memberatkan dalam
undang-undang telah tidak menyatakannya Pasal 339 KUHP adalah pidana penjara
secara tegas, akan tetapi dari kata seumur hidup atau pidana penjara selama-
menghilangkan nyawa para penulis pada lamanya dua puluh tahun. Sedangkan sanksi
umumnya berpendapat, bahwa anak yang terhadap tindak pidana pembunuhan
dilahirkan itu harus berada dalam keadaan hidup dengan unsur yang memberatkan dalam
dan tidak disyaratkan bahwa anak itu berada Pasal 340 KUHP adalah pidana mati atau
dalam suatu keadaan untuk tetap hidup. pidana penjara seumur hidup atau penjara
Mengenai apa sebabnya pidana yang sementara selama-lamanya dua puluh
diancamkan terhadap pelaku dari tindak pidana tahun. Sanksi ini lebih berat dari sanksi
pembunuhan anak atau kinderdoodslag itu telah terhadap tindak pidana pembunuhan biasa
diperingan dibandingkan dengan pidana yang atau pembunuhan dalam bentuk pokok
telah diancamkan terhadap tindak pidana dalam Pasal 338 KUHP yakni pidana penjara
pembunuhan pada umumnya, Prof. Simons selama-lamanya lima belas tahun.
berpendapat karena tindak pidana pembunuhan 2. Sanksi terhadap tindak pidana pembunuhan
anak itu pada umumnya telah dilakukan oleh dengan unsur yang meringankan dalam
seorang lbu dengan motif yang tersendiri dan Pasal 341 KUHP adalah pidana penjara
dilakukan dalam keadaannva yang kurang dapat selama-lamanya tujuh tahun. Sanksi ini lebih
dipertanggungjawabkan (veritiinderde ringan dari sanksi yan diancamkan dalam
amisprnkelijkheid) sebagai akibat dari tindak pidana pembunuhan biasa karena ada
kegoncangan jiwanya (gemoedsbeivegitig). unsur yang meringankan yakni karena
Di dalam Memorie van Toelichting, seorang ibu takut ketahuan akan melahirkan
kegoncangan jiwa dari seorang ibu yang tidak anak.
menikah dalam hal itu telah melahirkan seorang
B. Saran Tresna R., Asas-asas Hukum Pidana, PT. Tiara
1. Tindak pidana pembunuhan dengan unsur Jakarta, 1989.
yang memberatkan dalam Pasal 339 KUHP Waluyo Bambang, Pidana dan Pemidanaan, Sinar
dan Pasal 340 KUHP diharapkan dapat Grafika, Jakarta, 2000.
dipertahankan dalam pembentukan KUHP
Nasional yang akan datang, karena dengan Sumber-Sumber Lain :
sanksi yang berat diharapkan dapat Ari Syahril Ramadhan, suarajabar.id, Selasa, 08
memberikan efek jera terhadap pelaku. Februari 2022, diakses 1 Maret 2022.
2. Agar tidak ada seorang ibu yang takut “Unsur Rencana Dalam Tindak Pidana
ketahuan akan melahirkan anak sehingga Pembunuhan Berencana”,
membunuh anaknya sendiri, maka dalam jurnal.komisiyudisial.go.id E-ISSN: 2579-
pembentukan KUHP Nasional yang akan 4868; P-ISSN: 1978-6506 Vol. 14 No. 1 April
datang mengatur secara khusus sanksi 2021
pidana terhadap ayah yang tidak mau https://heylawedu.id/blog/apa-saja-unsur-unsur-
bertanggung jawab terhadap anaknya. tindak-pidana-pembunuhan-dan-sanksi-bagi-
pelaku-tindak-pidana-pembunuhan, diakses
DAFTAR PUSTAKA tanggal 2 Desember 2022
“Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana
Abdullah Mustafa dan Ruben Ahmad, Intisari Pembunuhan Dengan Mutilasi Dalam Hukum
Hukum Pidana, Ghalia Indonesia, Jakarta, Pidana Indonesia”, Jurnal Interpretasi
2003. Hukum |ISSN: 2746-5047 Vol. 3, No. 1 –
Arief Barda Nawawi, Bunga Rampai Kebijakan Maret 2022, Hal. 55-59
Hukum Pidana, Citra Aditya Bakti, 2012.
Ibrahim Johni, Teori dan Metode Penelitian
Hukum Normatif, Bayumedia, Malang, 2011.
Lamintang P.A.F., Dasar-dasar Hukum Pidana
Indonesia, Penerbit Sinar Baru, Bandung,
204.
………………, dan C. Djisman Samosir, Hukum
Pidana Indonesia, Sinar Baru, Bandung,
1993.
………………, dan Theo Lamintang, Kejahatan
Terhadap Nyawa, Tubuh dan Kesehatan,
Sinar Grafika, Jakarta, 2010.
Moeljatno, Asas-asas Hukum Pidana, Bina
Aksara, Jakarta, 2002.
Poemomo Bambang, Asas-asas Hukum Pidana,
Ghalia Indonesia, Jakarta, 2008.
Prakoso Djoko, Tindak Pidana Penerbangan di
Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2003.
Prasetya Teguh, Kriminalisasi dalam Hukum
Pidana, Nusamedia, Bandung, 2011.
Prodjojamidjojo Martiman, Memahami Dasar-
dasar Hukum Pidana, Pradnya Paramita,
Jakarta, 2004.
R. Sugandhi, KUHP dan Penjelasannya, Usaha
Nasional, Surabaya, 2007.
Soesilo R., Kitab Undang-undang Hukum Pidana
(KUHP) Serta Komentar-komentarnya
lengkap Pasal Demi Pasal, Politeia, Bogor,
2008
Sudarto, Hukum dan Hukum Pidana, Alumni,
Bandung, 2007.

Anda mungkin juga menyukai