Tindak pidana seperti ini juga tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja, tetapi bisa
juga menimpa anak-anak. Biasanya yang menjadi pemicu kejadian tersebut adalah
peristiwa melahirkan diluar perkawinan yang sah. Hal seperti ini dinilai sebagai suatu
peristiwa memalukan yang harus disembunyikan, untuk itulah banyak sekali orangtua
yang terpaksa melakukan tindakan pembunuhan kepada anak mereka sendiri.
Seseorang yang sanggup melakukan hal keji seperti ini biasanya dipengaruhi oleh
kesehatan mental nya yang tidak stabil, dimana dia belum sanggup menerima akibat
dari perbuatan yang telah dilakukan sebelumnya. Terganggunya kestabilan mental ini
dapat menimbulkan perasaan cemas dan rasa takut berlebihan melebihi perasaan iba,
oleh karena itulah hal seperti ini bisa banyak terjadi dalam lingkungan masyarakat. 4
Selain itu terdapat pasal-pasal lain yang menjabarkan tentang penganiayaan yang
dapat menimbulkan luka berat yaitu pasal 353 KUHP tentang penganiayaan yang
direncanakan terlebih dahulu, yang berbunyi :
a. Penganiayaan dengan suatu yang telah direncanakan lebih dahulu dihukum
dengan hukuman penjara selama-lamanya empat tahun.
b. Jika perbuatan itu berakibat luka berat, yang bersalah dihukum dengan
hukuman penjara selama-lamanya tujuh tahun.
c. Jika perbuatan itu berakibat orangnya mati, yang bersalah dihukum dengan
hukuman penjara selama-lamanya sembilan tahun.
Jika dilihat dalam pasal diatas, dijelaskan bahwa penganiayaan yang direncanakan
menimbulkan luka berat maka pelakunya diancam dengan hukuman penjara
selama-lamanya tujuh tahun. Kemudian jika dimasukkan ke dalam kasus yang
dibahas, apabila dalam kasus tersebut ditemukan terdapat unsur perencanaan
sebelumnya, maka kasus yang dikemukakan bisa dikelompokkan sebagai
penganiayaan berencana yang mengakibatkan luka berat dengan ancaman hukuman
penjara selama-lamanya tujuh tahun.7
Tak hanya itu, pasal lain dalam KUHP yaitu pasal 354 juga menjabarkan
penganiayaan berencana yang menyebabkan luka berat serta jenis dari penganiayaan
itu juga termasuk ke dalam penganiayaan berat, pasal 354 berbunyi :
a. Barangsiapa yang secara sengaja melukai berat orang lain duhukum dengan
hukuman penjara selama-lamanya delapan tahun.
b. Apabila perbuatan tersebut berakibat orangnya mati, yang bersalah dihukum
dengan hukuman penjara selama-lamanya sepuluh tahun.
Pembagian dari jenis tersebut dikelompokkan berdasarkan dampak yang terjadi yaitu
berupa luka berat dan kematian, jad ketika kasus yang diserahkan termasuk ke dalam
kelompok jenis ini maka ancaman hukuman yaitu selama-lamanya delapan tahun.
Kemudian terdapat pasal 355 KUHP yang di dalamnya memuat aturan tentang
penganiayaan berat serta berencana. Pasal tersebut adalah campuran dari dua pasal
sebelumnya, yang berbunyi :
a. Penganiayaan berat dengan direncanakan sebelumnya, akan dihukum dengan
hukuman selama-lamanya penjara dua belas tahun.
b. Dan apabila perbuatan ini mengakibatkan orang tersebut mati, yang bersalah
dihukum dengan hukuman selama-lamanya lima belas tahun penjara.
Dalam pasal tersebut dalam ayat (1) dijelaskan bahwa penganiayaan berat yang
direncanakan sebelumnya akan terancam hukuman selama-lamanya dua belas tahun
penjara, pengelompokkan penganiayaan itu juga di latarbelakangi oleh dampak yang
ditimbulkan yaitu luka berat dan kematian, maka kasus yang diumumkan juga dapat
dikelompokkan ke dalam jenis penganiayaan ini ketika ditemukan terdapat faktor
perencanaan lebih dulu.8
Dalam Hukum Pidana Indonesia terdapat beberapa sanksi pidana, sebagaimana yang
telah disampaikan di dalam Pasal 10 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP),
menyebutkan sebagai berikut,
a) Pidana Pokok (pidana mati, pidana penjara, pidana kurungan, pidana denda,
pidana tutupan).
b) Pidana Tambahan (pencabutan hak-hak tertentu, perampasan barang-barang
tertentu, pengumuman putusan hakim).
Mengenai Tindak Pidana Pembunuhan, sanksi pidana yang dikenakan bagi pelaku
pembunuhan adalah pidana asli yaitu pidana mati, pidana penjara, dan pidana
kurungan.9
(2 Anton rudiyanto, FungsiSidikJariPelakuTindakPidanaPembunuhan. Jurnal Hukum Khaira Ummah, Vol.12 No. 4, Desember 2017, hal.928 )
(3 EchwanIryanto & Halif , UnsurRencanaDalamTindakPidanaPembunuhanBerencana. JurnalKomisiYudisial, Vol.14 No. 1, April 2021, hal.20 ).
(4 I Made Jaya.P, I Nyoman Gede.S, dan I Made Minggu.W, TindakPidanaPembunuhan Oleh Seorang Ibu TerhadapBayinya Setelah Dilahirkan. JurnalPrefensi Hukum. Vol 3 No.2 Mei 2022, hal 353).
(5 Zakirin, Akhmad (2011) TindakPidanaPembunuhanBerantaidalamPerspektif Hukum Positif dan Hukum Islam. Skripsi, Syariah Dan Ekonomi Islam.)
(6 Moh. Alvian, TindakPidanaPenganiayaan Yang MenyebabkanKematianPerspektif Hukum Positif dan Hukum Pidana Islam. JurnalRechtenstudent. Vol 1 No.1 April 2020, hal 76).
(7 Moh. Alvian, TindakPidanaPenganiayaan Yang MenyebabkanKematianPerspektif Hukum Positif dan Hukum Pidana Islam. JurnalRechtenstudent. Vol 1 No.1 April 2020, hal 77).
(8 Moh. Alvian, TindakPidanaPenganiayaan Yang MenyebabkanKematianPerspektif Hukum Positif dan Hukum Pidana Islam. JurnalRechtenstudent. Vol 1 No.1 April 2020, hal 77).
(9 Muhamad Adib.F. StudiKomperatifTindakPidanaPembunuhanDitinjau Dari Hukum Pidana Islam Dengan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Indonesia. JurnalIlmiahfakultas Hukum Universitas
(10 Moh. Alvian, TindakPidanaPenganiayaan Yang MenyebabkanKematianPerspektif Hukum Positif dan Hukum Pidana Islam. JurnalRechtenstudent. Vol 1 No.1 April 2020, hal 74).
(11 Hasuri. Restorative Justice Bagi Anak PelakuTindakPidanaPembunuhanDalamPerspektifPidana Islam. JurnalIlmu Hukum, Vol.2 No.1, Juni 2018. hal 63)
(12 Muhamad Adib.F. StudiKomperatifTindakPidanaPembunuhanDitinjau Dari Hukum Pidana Islam Dengan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Indonesia. JurnalIlmiahfakultas Hukum Universitas
(13 Hasuri. Restorative Justice Bagi Anak PelakuTindakPidanaPembunuhanDalamPerspektifPidana Islam. JurnalIlmu Hukum, Vol.2 No.1, Juni 2018. hal 60)
(14 Muhamad Adib.F. StudiKomperatifTindakPidanaPembunuhanDitinjau Dari Hukum Pidana Islam Dengan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Indonesia. JurnalIlmiahfakultas Hukum Universitas
(15 Muhamad Adib.F. StudiKomperatifTindakPidanaPembunuhanDitinjau Dari Hukum Pidana Islam Dengan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Indonesia. JurnalIlmiahfakultas Hukum Universitas
(16 Muhamad Adib.F. StudiKomperatifTindakPidanaPembunuhanDitinjau Dari Hukum Pidana Islam Dengan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Indonesia. JurnalIlmiahfakultas Hukum Universitas
(17 Muhamad Adib.F. StudiKomperatifTindakPidanaPembunuhanDitinjau Dari Hukum Pidana Islam Dengan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Indonesia. JurnalIlmiahfakultas Hukum Universitas
(18 Muhamad Adib.F. StudiKomperatifTindakPidanaPembunuhanDitinjau Dari Hukum Pidana Islam Dengan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Indonesia. JurnalIlmiahfakultas Hukum Universitas
(19 Junior Immanuel. M, PertanggungJawabanPidanaPelaku Tidak PidanaPembunuhanBerencanaDitinjau Dari Pasal 340 KUHP. Jurnal Lex Crimen, Vol 8 No.11, November 2019. Hal 91)
(Junior Immanuel. M, PertanggungJawabanPidanaPelaku Tidak PidanaPembunuhanBerencanaDitinjau Dari Pasal 340 KUHP. Jurnal Lex Crimen, Vol 8 No.11, November 2019. Hal 95)