Anda di halaman 1dari 2

Immanuella Putri Luberta

NPM : 200513937

UTS Hukum Pidana

1. Prof Simons dalam bukunya Leerboek Nederlands Strafrecht 1037 memberikan defenisi
Hukum Pidana adalah kesemuanya perintah-perintah dan larangan-larangan yang diadakan
oleh negara dan yang diancam dengan suatu nestapa (pidana) barang siapa yang tidak
menaatinya,kesemua aturan-aturan yang menentukan syarat-syarat bagi akibat hukum itu
dan kesemuanyaa aturan-aturan untuk mengadakan(menjatuhi)dan menjalankan pidana
tersebut. Dalam rumusan tersebut dapat kita tidak setujui pemberian aksen kepada
negara,yaitu bahwa negara yang mengadakan larangan-larangan tersebut oleh karena masih
berlaku hukum pidana adat dibeberapa daerah Indonesia =, hukum mana tidaklah
ditentukan oleh negara
2. Objek dari ilmu hukum pidana adalah aturan-aturan hukum yang mengenai kejahatan atau
yang bertalian dengan pidana,dan tujuannya agar dapat mengerti dan digunakan dengan
sebaik-baiknya serta seadil-adilnya sedangkan objek viktimonologi adalah orang yang
melakukan kejahatan (si penajahat itu sendiri) dengan tujuan agar menjadi mengerti sebab-
sebab sehingga pelaku berbuat jahat. Dengan adanya pengetahuan pidana dan
viktimonologi pengetahuan tentang kejahatan menjadi lebih luas,karena dengan demikian
orang lalu mendapat pengertian baik tentang penggunaan hukumnya terhadap kejahatan
maupun tentang pengertiannya mengenai timbulnya kejahatan dan cara-cara
pemberantasannya,sehingga memudahkan penentuan adanya kejahatan dan bagaimana
menghadapinya untuk kebaikan masyarakat dan penjahatnya itu sendiri. Ilmu hukum pidana
dan viktimonologi merupakan pasangan, saling melengkapi dan merupakan dwi tunggal
dijerman disebut die gesammte strafechtswissenscheft
Contoh : ada kasus tentang pembunuhan seorang wanita , yang dibunuh oleh kekasihnya.
Nah dari kasus tersebut dapat digunakan ilmu hukum pidana dan viktimonologi untuk
memecahkan kasus tersebut. Dimana dari ilmu hukum pidana terdapat aturan-aturan yang
terdapat dalam hukum pidana untuk memberi keadilan terhdap korban, dijatuhi pidana
pada pekau seperti dalam pasal 338 KUHP yang mengatakan” perbuatan tindak pidana
terkait dengan pembunuhan. Pelaku terancam dengan hukuman penjara paling lama 15
tahun. Sementara Pasal 351 KUHP berkaitan dengan tindak pidana penganiayaan yang
membuat korban mengalami luka berat. Pelaku terancam penjara paling lama 5 tahun”. Nah
dari ilmu viktimonologi dicari tahu apa sebab –sebab si pelaku ini melakukan kejahatannya
apakah unsur dari diri sendri, atau disuruh orang lain, intinya memecahkan alasan mengapa
kekasihnya meemebunuh wanita tersebut
3. Menurut saya pak paijo tetap dikenakan dengan UU “X” dengan pidana penjara 1 tahun
karena sesuai dengan yang tercatatdalam pasal 1 ayat 2 KUHP berbunyi:“Apabila ada
perubahan perundang-undangan sesudah perbuatan itu terjadi, maka haruslah dipakai
ketentuan yang teringan bagi Terdakwa” dilihat dari UU “X” dan UU “Y” lebih ringan bagi
terdakwa di UU “X”
4. Menurut saya dapat, karena sesuai dengan asas personal atau prinsip nasional aktif
diterapkan secara ketat maka akan bertentangan dengan kedaulatan negara lain dimana
tindak pidana itu dilakukan. Hal ini dikarenakan titik tolak diadakannya asas nasional aktif ini
adalah kewarganegaraan pelaku tindak pidana tanpa harus melihat tempat dimana tindak
pidana itu dilakukan. warga negara yang melakukan tindak pidana di negara lain tetapi
keberadaannya telah berada di Indonesia, maka dalam hal ini ketentuan peraturan
perundang-undangan hukum pidana Indonesia dapat diberlakukan terhadap warga
negaranya. Artinya bahwa asas nasional aktif tidak hanya terbatas terhadap ketentuan yang
ada dalam Pasal 5 KUHP tetapi berlaku juga terhadap Warga Negara yang melakukan tindak
pidana di negara lain yang keberadaannya telah kembali di negara asalnya.dan ini juga
merupakan Perlindungan hukum bagi setiap warga negara merupakan kewajiban yang harus
dipenuhi oleh suatu negara. Begitu juga negara Indonesia yang wajib melindungi setiap
warga negaranya di mana pun dia berada. Hal ini sesuai dengan apa yang termaktub dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea ke 4
(empat).maka suparman yang melakukan pelanggaran di Turki dan kemudian kembali
berlindung ke Indonesia, maka suparman hendaklah jangan diserahkan ke Turki yang
mempunyai wewenang mengadili atas perkaranya. Tetapi, dalam rangka pemberantasan
kejahatan di mana pun kejahatan itu terjadi dan supaya kejahatan yang telah dilakukan itu
tidak berlalu demikian saja tanpa pemidanaan, apabila Indonesia yang bersangkutan tidak
menyerahkan warga negaranya sendiri, Indonesia wajib dan harus sanggup mengadilinya.
Untuk dapat melakukan ini Indonesia harus dapat mampu memberlakukan hukumnya
(pidana) terhadap kejahatan yang dilakukan warga negaranya di luar neger(Turki),dan dalam
hal negara yang diminta menolak untuk menyerahkan warga negaranya, negara
peminta(Turki) dapat meminta kepada negara yang diminta itu supaya mengadili sendiri
warga negaranya serta negara yang diminta berkewajiban untuk mengadili dengan
menyerahkan kepada badan peradilannya yang berwenang.  
5. Menurut saya Locud Delicti dari perubutan yang dilakukan Dalijo adalah di demangan, sesuai
dengan pengertian locus delicti yaitu tempat terjadinya tindak pidana yang dilarang , dan
penaganannya pun menurt tempat iamelakukan perbuatan tersebut, dimananbekerjanya
alat untuk membobol kartu kredit dari pak patrick Holmes, karena ia melakukanya dikost nya
di demangan maka kewenangan pengadilan untuk menangani kasus tersebut di daerah
demangan , atau yang berlaku adalah yuridistisnya pengadilan negri Demangan, Yogyakarta
6. Alasan yang berada di luar diri pelaku, sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 48 sampai
dengan Pasal 51 KUHP. Daya paksa atau overmacht atau keadaan darurat, dapat dijadikan
alasan penghapus pidana. Pembelaan terpaksa dalam Pasal 49 ayat (1) KUHP, ada beberapa
persyaratannya, yaitu ada serangan seketika, serangan tersebut bersifat melawan hukum,
pembelaan merupakan keharusan dan cara pembelaan adalah patut.dan dilihat dari kasus
Parko ia terpaksa dan dalam keadaan darurat harus emmeukul kepala anjing Pitbull
tersebut untuk menyelamatkan nyawanya dari gigitan anjing Pitbull tersebut, dan dalam
pasal 48 termasuk alasan pemaaf , karena perbuatan yang dilakukan tetap bersifat melawan
hukum karena membunh, tetapi kesalahannya bisa dimaafkan karena pengaruh daya paksa
tadi. Dalam daya paksa yang sempit oraang yang melakukan perbuatan tidak dapat bebas
menentukan kehendaknya, akibat adanya tekanan psikis yang biasanya datang dari hal
lain,tetapi ada juga karena keadaan.

Anda mungkin juga menyukai