Anda di halaman 1dari 7

Nama : Oki Ade Nurcahaya Saputri

Nim : 1800874201289

Mata kuliah : Hukum Pidana

Quis
1. Jelaskan pengertian hukum pidana menurut para ahli !
Jawab:
 Moeljatno
Hukum Pidana,merupakan bagian daripada keseluruhan hukum
yang berlaku di suatu negara yang mengadakan dasar-dasar dan aturan
untuk :

 Menentukan perbuatan-perbuatan masa yang tidak boleh dilakukan,


yang dilarang, dengan disertai ancaman atau sanksi berupa pidana
tertentu bagi barang siapa yang melanggar larangan tersebut.
 Menentukan kapan dan dalam hal-hal apa kepada mereka yang telah
melanggar larangan-larangan itu dapat dikenakan atau dijatuhi pidana
sebagaimana yang telah diancamkan.
 Menentukan dengan cara bagaimana pengenaan pidana itu dapat
dilaksanakan apabila ada orang yang disangka telah melanggar
larangan tersebut.

 Pompe
Hukum Pidana adalah semua aturan-aturan hukum yang
menentukan terhadap perbuatan-perbuatan apa yang seharusnya
dijatuhi pidana, dan apakah macamnya pidana itu.
 Simons
Hukum Pidana adalah semua perintah dan larangan yang diadakan
oleh negara dan yang diancam dengan suatu pidana/nestapa bagi
barangsiapa yang tidak menaatinya. Dan juga merupakan semua aturan
yang ditentukan oleh negara yang berisi syarat-syarat untuk
menjalankan pidana tersebut.

2. Apa yang dimaksud hukum pidana materiil dan formil?


Jawab:

 Hukum pidana materiil


memuat aturan-aturan yang menetapkan dan merumuskan
perbuatan perbuatan yang dapat dipidana, aturan-aturan yang memuat
syarat-syarat untuk dapat menjatuhkan pidana dan ketentuan mengenai
pidana yang dapat dijatuhkan

 Hukum pidana formil

atau dikenal juga dengan hukum acara pidana adalah seluruh


garis hukum yang menjadi dasar atau pedoman bagi penegak hukum
untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum pidana materiil atau
dengan singkat dapat dikatakan bahwa hukum pidana formil mengatur
tentang bagaimana negara dengan alat-alat perlengkapannya
melakukan kewajiban untuk menyidik, menuntut, menjatuhkan dan
melaksanakan pidana

3. Jelaskan hukum pidana khusus dan hukum pidana umum !


Jawab:
 Hukum pidana umum adalah hukum pidana yang dengan
sengaja telah dibentuk untuk diberlakukan bagi setiap orang
pada umumnya,
 sedangkan hukum pidana khusus adalah hukum pidana yang
dengan sengaja telah dibentuk untuk diberlakukan bagi orang-
orang tertentu saja

4. Jelaskan makna dan ciri-ciri hukum pidana sabagai hukum publik ?


Jawab:
 Mengatur hubungan antara kepentingan Negara atau
masyarakat dengan orang perorang
 Kedudukan penguasa Negara adalah lebih tinggi dari
perorangan
 Penuntutan seseoranf yang telah melakukan suatu tindak
pidana tidak bergantung kepada perorangan (yang dirugikan)
melainkan pada umumnya Negara/penguasa wajib menuntut
berdasarkan kewenangannya.

5. Sebutkan dan jelaskan apa saja ilmu pendukung hukum pidana !


Jawab:
 Krimonologi, menurut Sutherland adalah ilmu yang
mempelajari tentag kejahatan, penjahat, dan reaksi masyarakat
terhadap kejahatan.
 Sosiologi kriminal, menyelidiki fakto-faktor social seperti
misalnya memakmurkan rakyat, pertentangan kelas di lapangan
social dan ekonomi, pengangguran dan sebagainya yang
mempengaruhi perkembangan kejahatan tertentu di daerah
tertentu
 Antropologi criminal, menyelidiki bahwa manusia yang
berpotensi berbuat jahat mempunyai tanda-tanda fisik tertentu
 Psikologi criminal, mencoba memberikan pemahaman bahwa
ada faktor kejiwaan tertentu yang mempengaruhi seseorang
untuk berbuat kejahatan , mulai gangguan dari tingkat yang
paling rendah sampai pada tingkat yang paling tinggi
(Kleptomania, pedopilia, neurose, psikopat, dan lain-lain)
 Viktimologi, yakni ilmu yang mengkaji tentang peran korban
dalam suatu kejahatan.

6. Jelaskan sejarah asas legalitas yang melandasi hukum pidana di


Indonesia !
Jawab:
Sejarah asas legalitas dimulai pada zaman dimana hukum
pidana belum tertulis, dengan di tandai adanya Revolusi Prancis
dimana rakyat bergejolak menuntut keadilan atas kesewenang-
wenangan penguasa pada waktu itu. Dalam memuncaknya reaaksi
terhadap kekuasaan yang mutlak (absolutism) dari raja, maka mulailah
timbul pemikiran tentang harus ditentukannya dalam undang-undang
terlebih dahulu perbuatan-perbuatan yang dapat dipidana, agar rakyat
lebih dahulu dapat mengetahui dan tidak akan melakukan perbuatan
tersebut dan jika memilih untuk untuk melakukan kehendak bebasnya
untuk bebuat kejahatan maka sanksi pidana sudah pasti harus dapat
diterimanya sebagai konsekuensi dari akibat perbuatannya.

7. Jelaskan landasan asas legalitas di indonesia berdasarkan KUHP !


Jawab:
Asas legalitas ini sangat penting untuk menjamin kepastian
hukum sebab dengan demikian keadilan bagi terdakwa akan tersedia
sesuai kejujuran terdakwa dalam fakta persidangan (dalam hal ini
khususnya mengenai waktu terjadinya peristiwa hukum). dengan
demikian peraturan perundang-undangan yang dipakai juga dapat
sesuai dengan waktu terjadinya peristiwa hukum. Namun pasal 1 ayat
(1) KUHP ini, mempunyai pengecualian (lebih tepatnya
penghalusan/pelunakan) yang terdapat dalam pasal 1 ayat (2) KUHP
8. Jelaskan pengertian nullum delictum nulla poena sine provia lege
poenal !
Jawaban:

Tidak ada tindak pidana jika belum ada undang-undang pidana yang
m engaturnya lebih dahulu.

9. Jelaskan makna yang terkandung dalam asas legalitas !


Jawaban:
Makna asas legalitas merupakan konsekuensi logis dari
gagasan dasar yang merupakan subtasi asas legalitas yaitu
perlindungan hak-hak individu warga Negara dengan cara membatasi
kekuasaan penguasa (termasuk hakim ) dan pengaturan pembatasan
melalui instrument undang-undang pidana

10. Jelaskan fakta empiris bahwa hukum pidana Indonesia tidak menganut
asas legalitas mutlak !
Jawaban:
Hukum pidana yang berlaku di Indonesia berkaitan erat dengan
asas legalitas, namun pada praktiknya, asas ini bertentangan dengan
kewajiban hakim untuk tetap memeriksa dan mengadili sebuah perkara
meski perkara tersebut belum diatur secara tegas dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Jika mengacu pada Pasal 10 ayat
( 1 ) UU No 48 tentang Kekuasaan Kehakiman, secara tidak langsung
memberikan ruang seluas-luasnya kepada hakim untuk tetap
memeriksa perkara meski belum diatur dalam undang-undang dengan
jalan keluar sang hakim harus mampu berperan sebagai penemu dan
pembentuk hukum yang belum ada ataupun kurang jelas di ketentuan
perundang-undangan yang berlaku tersebut.

11. Jelaskan pengaturan asas legalitas di beberapa Negara !


Jawaban:
Studi perbandingan hukum merupakan studi yang amat penting
bagi perkembangan ilmu hukum dan perkembangan pembaharuan
hukum nasional. Fungsi perbandingan hukum tidak lain semata-mata
hanya untuk memahami hukum nasional atau hukum asing tertentu
akan tetapi juga dapat di pergunakan untuk menemukan penyelesaian
dalam masalah hukum yang menyangkut peristiwa hukum konkrit atau
dalam pembentukan hukum nasional
12. Jelaskan makna yang kandung dalam pasal 1 ( 1 ) KUHP dalam
kaitannya dengan pasal 1 ( 2 ) !
Jawaban:

Pasal 1 KUHP

(1) Suatu perbuatan tidak dapat dipidana, kecuali berdasarkan


kekuatan ketentuan perundang-undangan pidana yang telah ada

(2) Bilamana ada perubahan dalam perundang-undangan sesudah


perbuatan dilakukan, maka terhadap terdakwa diterapkan ketentuan
yang paling menguntungkannya.

13. Apa yang dimaksud dengan ketentuan yang menguntungkan bagi


tersangka dalam hal pemberlakuan surut suatu undang-undang pidana
jelas !
Jawaban:
Pidana dijatuhkan bukan karena orang membuat kejahatan
melainkan supaya orang jangan melakukan kejahatan

14. Apa yang dimaksud dengan asas teritorialitas, asas nasional aktif, asas
nasional pasif, dan asas universalitas ?
Jawaban:
A. Asas territorial
Asas wilayah ini menunjukkan bahwa siapa pun yang
melakukan delik di wilayah negara tempat berlakunya hukum
pidana, tunduk pada hukum pidana itu. Dapat dikatakan semua
negara menganut asas ini, termasuk Indonesia.
B. Asas nasional aktif
Asas nasionalitas ini bertumpu pada kewarganegaraan pembuat
delik. Hukum pidana Indonesia mengikuti warganegaranya
kemana pun ia berada. Asas ini bagaikan ransel yang melekat
pada punggung warga negara Indonesia kemana pun ia pergi
C. Asas nasional pasif
Asas nasional pasif ialah suatu asas yang memberlakukan
KUHP terhadap siapa pun juga baik WNI maupun WNA yang
melakukan perbuatan pidana di luar wilayah Indonesia
D. Asas universalitas
Asas universalitas ialah suatu asas yang memberlakukan
KUHP terhadap perbuatan pidana yang terjadi di luar wilayah
Indonesia yang bertujuan untuk merugikan kepentingan
internasional

15. Jelaskan bagaimanakah pendekatan penyelesaian kasus pidana dimana


seorang WNI melakukan suatu ke jahatan di Negara asing dikaitkan
dengan asas berlakunya hukum pidana !
Jawaban:
Asas yang digunakan dalam kasus ini adalah Asas Nasionalitas
Aktif, menurut asas ini bahwa, perundang-undangan pidana berlaku
bagi setiap warga Negara yang melakukan tindak pidana tertentu diluar
wilayah atau diluar negeri. Pada dasarnya asas ini dikaitkan dengan
orangnya (warga Negara) tanpa kedaulatan Negara maka setiap Negara
berdaulat menghendaki agar setiap warga Negaranya tunduk pada
perundang-undangan hukum pidana negaranya dimanapun ia berada.
Dengan kata lain bahwa perundang-undangan hukum pidana Negara
yang berdaulat itu selalu mengikuti warganya, dan juga suatu Negara
harus terikat pada perjanjian ekstradisi terlebih dahulu.

16. Apa urgensi mempelajari locus dilicti dan tempus dilicti ?


Jawaban:
 Ajaran Locus Dilicti
a) Menentukan apakah hukum pidana Indonesia berlaku terhadap
perbuatan pidana tersebut atau tidak
b) Menentukan kompetensi reltif dari kejaksaan dan pengadilan,
artinya kejaksaan atau pengadilan mana yang berwenang
menangani suatu perkara pidana
c) Sebagai salah satu syarat mutlak sahnya surat dakwaan
d) Mengenai locus delicti ini, dalam KUHP tidak ada ketentuan
apa-apa.
 Ajaran Tempus Delicti
a) Apakah suatu perbuatan pada waktu itu telah di larang dan
diancam dengan pidana (pasal 1 ayat 1 KUHP)
b) Apabila terjadi perubahan dalam perundang-undangan,
ketentuan manakah yang diterapkan udang-undang baru
ataukah yang lama (pasal 1 ayat 2 KUHP)
c) Apakah terdakwa pada melakukan tindak pidana dapat
dipertanggungjawabkan atau tidak (pasal 44 KUHP)
d) Apakah terdakwa pada waktu melakukan tindak pidana sudah
berumur 12 tahun atau belum, sehubung dengan penerapan
ketentuan UU No. 11 Tahun 2012 tentang system peradilan
pidana anak

17. Jelaskan pengertian kausalitas !


Jawaban:
Kausalitas/hubungan sebab akibat adalah hubungan logis dan
mempunyai mata rantai dan peristiwa berikutnya

18. Jelaskan dalam hal apa saja ajaran kausalitas di perlukan !


Jawaban:
Ajaran kausalitas ini diterapkan dalam beberapa detik tertentu
yang mebutuhkan akibat untuk dantuk dapat dituntut pidana, yakni
pada delik-delik materil, delik yang di kualifisir oleh akibatnya dan
juga delik penganiayaan biasa yang menyebabkan luka berat dan juga
delik penganiayaan biasa yang menyebabkan mati

19. Jelaskan pandangan teori condition sine quo non non dari Von Buri !
Jawaban:
Teori ini dikemukakan ole Von Buri yang berpendapat bahwa
tiap-tiap perbuatan adalah sebab dari akibat yang timbul. Semua syarat
untuk timbulnya suatu akibat adalah sama sebagai sebab yang tidak
dapat dihilangkan dan harus diberi nilai yang sama
20. Jelaskan perbedaan teori keseimbangan subyektif dan objektif !
Jawaban:
Secara subjektif bukan hanya keadaan yang akan diketahui tetapi juga
keadaan-keadaan yang akan diketahui objektifnya

Anda mungkin juga menyukai