Anda di halaman 1dari 1

Pengantar Ilmu Hukum/PTHI-15

Menurut saudara, dari berbagai definisi hukum yang ada, definisi hukum manakah yang relevan
dengan konteks negara hukum Indonesia? Lalu apakah tujuan dan fungsi hukum telah
diimplementasikan dalam penegakan hukum di Indonesia? Jelaskan!

Jawab

menurut saya definisi yang relevan yaitu pernyataann J.C.T. Simorangkir, S.H. Dan Woerjono
Sastropranoto, S.H.

Hukum adalah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia
dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran
mana terhadap peraturan-peraturan tadi berakibat diambilnya tindakan, yaitu dengan hukuman
tertentu.

Fungsi hukum adalah menertibkan dan mengatur pergaulan dalam masyarakat dan menyelesaikan
permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam kehidupan bersosial. Tujuan Hukum adalah untuk
sebagai tata terbit dalam masyarakat yang ditujukan untuk kehidupan sosial yang damai dan adil.

Menurut saya, tujuan dan fungsi hukum telah diimplementasikan di negara kita akan tetapi tidak
semua berjalan sebagaimana mestinya. Permasalahan hukum Indonesia saat ini sebenarnya bukan
hanya terletak pada peraturan yang tidak memadai tetapi lebih pada pengenalan dan pembentukan
kepribadian bangsa, baik masyarakat awam mapun para penegak hukum. Dengan kata lain, budaya
hukum menjadi aspek paling penting di dalam penegakan hukum. Rendahnya kualitas penegak
hukum juga melemahkan hukum di Indonesia. Aparat hukum yang seharusnya menegakkan hukum
justru menjadikan hukum sebagai alat mengekalkan kekuasaan dan kepentingan sendiri. Termasuk
untuk memenuhi pesanan demi kepentingan para oligarkhi elit. Bukti-bukti di peradilan
dimanipulasi, pasal-pasal yang didakwakan cenderung asal dan tidak menyentuh substansi perkara.
Contohnya seperti dalam kasus tindak pidana korupsi terkait pengadaan barang dan jasa LTE PLTGU
GT21 dan GT22 Belawan Medan. Tulisan ini bukan bermaksud menghakimi para penegak hukum,
tetapi setidaknya beberapa kekeliruan yang harus diluruskan tersebut terkait beberapa hal. Pertama,
mekanisme dan metodologi perhitungan kerugian keuangan negara oleh BPKP yang keliru. Dalam
perhitungannya, BPKP mengakumulasi kerugian keuangan negara, baik yang sudah nyata dan telah
terjadi maupun kerugian yang masih bersifat potensi atau prediksi.

Anda mungkin juga menyukai