Anda di halaman 1dari 2

MAKALAH

PANDANGAN TERHADAP RUU HIP

Dosen Pembimbing :
Abd. Sidiq Notonegoro, M.Pd.

Disusun oleh :
Al-Iffah Nanda Putri ( 190402023 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
TAHUN AKADEMIK 2019-2020
Pendapat saya mengenai RUU HIP yakni tidak setuju dan terkesan mengubah
beberapa nilai dalam pancasila khusunya pada pasal 7
Berikut narasi Pasal 7
(1) Ciri pokok Pancasila adalah keadilan dan kesejahteraan sosial dengan semangat
kekeluargaan yang merupakan perpaduan prinsip ketuhanan, kemanusiaan, kesatuan,
kerakyatan/demokrasi politik dan ekonomi dalam satu kesatuan.
(2) Ciri Pokok Pancasila berupa trisila, yaitu: sosio-nasionalisme, sosio-demokrasi, serta
ketuhanan yang berkebudayaan.
(3) Trisila sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terkristalisasi dalam ekasila, yaitu gotong-
royong.

Pasal ini menyinggung rumusan trisila-ekasila yang dinilai oleh beberapa ormas dan
tokoh  mereduksi Pancasila dan saya setuju dengan pendapat tersebut karena pada dasarnya
pancasila adalah ideologi bangsa yang sah dan murni yang tidak perlu diperdebatkan dan
direduksi menjadi beberapa pernyataan atau definisi.

Menurut saya RUU HIP tersebut tidak dalam keadaan yang mendesak dan
diharuskan untuk dibahas karena RUU HIP mengandung banyak pasal yang tidak lazim,
yaitu hanya bersifat pernyataan, definisi, hingga political statement. Hal yang terkait
dengan masalah pancasila adalah sesuatu yang penting namun dalam keadaan pandemi
seperti ini rasanya tidak pantas lembaga negara membahasnya, justru yang harus
diprioritaskan adalah bagaimana rencana indonesia menghadapai dan mencari solusi terkait
pandemi ini.

Selain itu terdapat frasa ketuhanan yang berkebudayaan walaupun bukan menjadi
inti dalam undang undang namun frasa tersebut muncul sebagai ciri pokok Pancasila dalam
Pasal 7 RUU HIP, hal ini akan mengundang kontra khususnya bagi umat beragama di
Indonesia yang Berketuhanan Yang Maha Esa. Secara substansi pada pasal- pasal dalam
RUU HIP mengandung multitafsir sehingga dikhawatirkan menjadi alat bagi segelintir
penguasa untuk menggunakannya bagi kepentingan mereka. Tidak hanya itu dalam RUU
HIP juga dapat membuka peluang munculnya ideologi komunisme dan ajaran ajaran
sejenisnya sebab dalam RUU ini tidak ada larangan berkembangnya ideologi terlarang itu
dan jika tidak ada larangan ini dikhawatirkan para pengemban komunisme akan bangkit
lagi dan semakin berani untuk muncul di Indonesia padahal kita tau bahwa komunisme
mempunyai sejarah yang menyakitkan bagi bangsa ini.

Anda mungkin juga menyukai