Anda di halaman 1dari 2

Nama : LALU WIY FEBRIAN HAIKAL

NIM : 170202046

KELAS : AS (B)

A. Contoh Kasus Gugatan Class Action.

Warga Bukit Duri Menang Gugatan "Class Action" soal Penggusuran

JAKARTA, KOMPAS.com - Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah memutus
gugatan class action (gugatan yang diajukan seseorang atau sebuah kelompok kecil atas nama sebuah
kelompok besar) yang diajukan warga Bukit Duri terkait penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI
Jakarta pada 28 September 2016. Dalam putusan yang dibacakan pada Rabu (25/10/2017), hakim
memenangkan warga. "Hasilnya gugatan warga Bukit Duri diterima, kemudian Pemprov DKI dinyatakan
telah melakukan perbuatan melawan hukum," kata pengacara warga penggugat, Vera Soemarwi ketika
dikonfirmasi, Rabu malam. Vera mengatakan, dalam amar putusannya majelis hakim menyatakan
penggusuran yang dilakukan pemerintah telah melanggar hak asasi manusia. Pemerintah secara
sewenang-wenang menggusur warga penggugat tanpa musyawarah dan ganti rugi yang berkeadilan. Atas
pertimbangan itu, warga dinyatakan berhak menerima ganti rugi.

"Ganti rugi yang diputuskan hakim itu Rp 200 juta untuk 89 anggota kelompok dan empat
perwakilan kelompok," ujar Vera. Vera mengatakan putusan ini akan diserahkan majelis hakim dalam
waktu satu hingga dua minggu ke depan setelah diperbaiki. Ia berharap pemerintah segera membayarkan
ganti rugi, "Pasti kami meminta kepada Pemprov agar memproses putusan ini," ujar Vera. Gugatan class
action diajukan sebagian warga Bukit Duri pada 10 Mei 2016 setelah rumah mereka yang terletak di
bantaran Sungai Ciliwung dipastikan akan digusur. Normalisasi sungai tersebut dinilai warga tidak
memiliki dasar hukum sehingga tidak bisa dilanjutkan.

Mereka yang digugat yakni Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat casu quo (cq)
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat cq Direktorat Jenderal Bina Marga cq Dinas Pekerjaan Umum, Sekretaris
Daerah Provinsi DKI Jakarta, Wali Kota Jakarta Selatan, Kepala Dinas Tata Ruang Provinsi DKI Jakarta,
Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi DKI Jakarta, Kepala Dinas Tata Air
Provinsi DKI Jakarta, Kepala Dinas Perumahan Provinsi DKI Jakarta, Camat Tebet dan Lurah Bukit
Duri. Warga menuntut ganti rugi hingga Rp 1,07 triliun.

B. Analisis.

Menurut saya, tindakan masyarakat dan Hakim Pengadilan Negri Jakarta Pusat sudah benar,
karena masyarakat Desa Bukit Duri sudah memenuhi syarat untuk mengajukan gugatan class action,
mereka mengalami peristiwa itu bersama-sama dan mengajukan peristiwa itu kepada pengadilan Jakarta
pusat, karena syarat dari pengajuan gugatan class acrion sudah mencakup pada peristiwa yang di alami
warga desa Bukit Duri, Adapun persyaratan gugatan class action adalah : jumlah anggota kelompok
banyak, kesamaan fakta atau peristiwa yang dirasakan, kesamaan dasar hukum, kesamaan jenis tuntutan,
wakil kelompok harus memiliki kejujuran dan kesungguhan untuk melindungi kepentingan anggota
kelompok yang diwakili. Semua itu sudah di penuhi oleh warga desa Bukit Duri.

Dan menurut saya putusan dari Majelis hakim Jakarta pusat sudah benar, karena dalam kasus ini
Pemprov DKI Jakarta belum memberikan uang ganti rugi kepada warga yang terkena penggusuran,
padahal Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1961 Tentang Pencabutan Hak-
Hak Tanah Dan Benda-Benda Yang Ada Diatasnya pada pasal 5 mengatakan bahwa “Pihak yang Berhak
wajib melepaskan tanahnya pada saat pelaksanaan Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum setelah
pemberian Ganti Kerugian atau berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum
tetap.” Sedangkan pada kasus ini dari Pemprov DKI Jakarta belum sama sekali memberikan ganti rugi
kepada warga desa Bukit Duri, sedangkan dalam Undang-undang di atas telah jelas mengatakan bahwa
harus ada ganti kerugian atau berdasarkan putusan pengadilan kalau ia boleh melakukan penggusuran,
namun dalam kasus ini mereka telah melanggar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
1961 Tentang Pencabutan Hak-Hak Tanah Dan Benda-Benda Yang Ada Diatasnya pada pasal 5.

Referensi Berita

> https://megapolitan.kompas.com/

Anda mungkin juga menyukai